
Saat melamar kerja, CV adalah dokumen utama yang akan diperiksa HRD untuk menilai kelayakan kandidat.
Namun, apa itu CV sebenarnya? Kepanjangan CV adalah curriculum vitae, yang dalam bahasa Latin berarti ‘perjalanan hidup’. Dokumen ini berisi rangkuman pengalaman kerja, riwayat pendidikan, serta keahlian yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Membuat CV yang efektif tidak bisa asal-asalan. Format yang tepat, informasi yang jelas, serta kelengkapan data, seperti section tentang saya, pengalaman kerja, dan foto CV bisa menentukan apakah CV-mu akan dilirik oleh perekrut atau justru terlewat begitu saja.

Sebab, berdasarkan studi, rata-rata recruiter hanya butuh 7,4 detik untuk meninjau CV sebelum memutuskan apakah kandidat layak ke tahap berikutnya.
Oleh karena itu, cara membuat CV yang menarik dan sesuai standar sangat penting agar peluang diterima semakin besar.
Artikel dari Dealls kali ini membahas secara lengkap apa itu CV, perbedaan CV dengan resume, format CV yang umum digunakan, serta contoh CV yang bisa menjadi referensi.
Yuk, simak pembahasannya sampai akhir agar CV-mu semakin optimal dan menarik perhatian recruiter!
Apa Itu CV?

CV adalah singkatan dari curriculum vitae, yang berarti daftar riwayat hidup. Arti CV secara umum adalah dokumen yang berisi ringkasan pengalaman kerja, pendidikan, keterampilan, serta pencapaian seseorang.
CV digunakan dalam proses rekrutmen, magang, atau beasiswa untuk menilai kelayakan kandidat.
Umumnya, terdapat tiga jenis CV yang digunakan sesuai kebutuhan dan industri yang dilamar, yaitu:
- CV ATS-friendly, CV sederhana yang dioptimalkan agar terbaca applicant tracking system (ATS), sebuah sistem yang digunakan HRD untuk menyaring kandidat secara otomatis.
- CV kreatif, CV dengan desain visual yang unik. Cocok untuk melamar di industri kreatif, seperti desain, media, dan periklanan.
- CV akademik, biasanya digunakan untuk bidang pendidikan dan penelitian. Berisi daftar publikasi, penelitian, serta pengalaman mengajar yang relevan.
Lalu, berapa panjang ideal CV? Panjang CV tergantung pada bidang pekerjaan dan tingkat pengalaman kandidat.
Dilansir dari Coursera, berikut adalah pedoman umum mengenai panjang curriculum vitae.
- CV profesional di industri non-akademik, umumnya 2–3 halaman, berisi pengalaman kerja, keterampilan, dan pendidikan yang relevan.
- CV akademik atau riset, bisa lebih panjang karena mencantumkan publikasi, penelitian, dan pengalaman akademik yang mendalam.
- CV profesor atau peneliti senior, jika memiliki banyak publikasi atau proyek penelitian, CV dapat mencapai beberapa halaman.
Tujuan CV
CV adalah alat penting dalam proses rekrutmen karena menjadi penentu awal apakah kandidat layak dipanggil untuk wawancara atau tidak.
Berikut beberapa tujuan utama pembuatan curriculum vitae.
1. Menyajikan Kualifikasi dan Pengalaman secara Sistematis
CV dibuat dengan tujuan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap secara kronologis tentang latar belakang kandidat dan relevansinya dengan posisi yang dilamar.
Perekrut cenderung mencari kandidat yang memiliki riwayat kerja yang jelas dan sesuai dengan posisi yang dibutuhkan.
2. Menciptakan Kesan Pertama yang Kuat
CV adalah dokumen pertama yang dilihat perekrut sebelum memutuskan apakah kandidat layak dipanggil untuk wawancara.
Nah, CV yang tersusun rapi, profesional, dan mudah dibaca dapat meningkatkan peluang untuk lolos ke tahap berikutnya.
Sebab, menurut laporan Zety, saat meninjau CV, hal pertama yang diperhatikan perekrut adalah keterampilan (skill) kandidat (39%), diikuti oleh pengalaman kerja (37%), ringkasan profesional atau resume objective (15%), dan pendidikan atau sertifikasi (9%).
Dalam laporan tersebut, dijelaskan pula sebanyak 54% perekrut cenderung mengabaikan curriculum vitae yang tidak mencantumkan hasil kerja yang terukur, seperti pencapaian berbasis data kuantitatif atau angka.
3. Menjadi Dasar untuk Wawancara Kerja
CV sering digunakan sebagai referensi oleh perekrut selama wawancara kerja.
Nantinya, HRD ataupun user akan menanyakan detail pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian berdasarkan informasi yang dicantumkan dalam curriculum vitae.
4. Meningkatkan Peluang dalam Negosiasi Gaji
CV yang mencantumkan pengalaman dan keterampilan yang solid dapat menjadi dasar bagi kandidat dalam menegosiasikan gaji dan tunjangan.
Banyak pekerja tidak menegosiasikan gaji mereka saat menerima tawaran kerja pertama kali. Padahal, kandidat dengan pencapaian kuat berpeluang mendapatkan hingga 15% lebih tinggi dari tawaran awal.
5. Menunjukkan Profesionalisme dan Kemampuan Berorganisasi
CV yang tertata rapi, bebas dari kesalahan penulisan, dan menyajikan informasi yang jelas mencerminkan profesionalisme kandidat.
Perekrut cenderung menganggap kandidat dengan curriculum vitae yang baik sebagai individu yang detail-oriented dan terorganisir.
Masih dilansir dari laman Zety, sebanyak 72% perekrut menolak CV yang tidak disesuaikan dengan posisi yang dilamar, dan 68% menolak CV yang mengandung typo atau saltik.
Selain itu, 61% perekrut menganggap alamat email yang tidak profesional sebagai alasan untuk menolak kandidat.
6. Memberikan Gambaran tentang Pengembangan Karier
CV tidak hanya berfungsi untuk melamar pekerjaan, tetapi juga sebagai dokumen yang dapat digunakan untuk meninjau perkembangan karier seseorang.
Oleh karenanya, para profesional merekomendasikan memperbarui curriculum vitae setiap 6 bulan sekali, bahkan jika tidak sedang aktif mencari pekerjaan, agar selalu siap jika ada peluang karier yang lebih baik.
Perbedaan CV, Resume, Portofolio, dan Surat Lamaran Kerja
Saat melamar pekerjaan, ada beberapa dokumen yang sering digunakan, yaitu curriculum vitae, resume, portofolio, dan surat lamaran kerja. Meskipun tujuannya sama, keempatnya memiliki isi, format, dan fungsi yang berbeda.
CV (curriculum vitae) adalah dokumen yang memuat riwayat hidup seseorang secara detail, termasuk pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian. Karena mencakup informasi yang lebih lengkap, CV biasanya lebih panjang dibandingkan resume.
Sementara itu, resume adalah versi ringkas dari CV yang hanya terdiri dari 1–2 halaman dan berfokus pada informasi yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
Di sisi lain, portofolio berisi kumpulan hasil karya yang menunjukkan keterampilan dan pengalaman seseorang dalam bidang tertentu, terutama di industri kreatif, seperti desain grafis, fotografi, atau copywriting.
Surat lamaran kerja adalah dokumen pengantar yang menjelaskan alasan kandidat melamar pekerjaan, sekaligus menyoroti keterampilan dan pengalaman yang dimiliki.
Untuk lebih memahami perbedaan keempat dokumen ini, lihat tabel berikut.
Dokumen | Tujuan | Isi Utama | Panjang Dokumen | Kapan Digunakan? |
CV (Curriculum Vitae) | Menyajikan riwayat hidup secara lengkap | Data pribadi, pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, sertifikasi, prestasi | 2–3 halaman (bisa lebih untuk bidang akademik) | Digunakan untuk melamar kerja, beasiswa, atau keperluan akademik |
Resume | Memberikan ringkasan pengalaman dan keterampilan yang relevan | Informasi singkat tentang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan | 1–2 halaman | Digunakan dalam rekrutmen profesional yang membutuhkan dokumen ringkas |
Portofolio | Menampilkan hasil karya dan proyek yang pernah dikerjakan | Kumpulan proyek, desain, tulisan, atau karya lainnya | Bervariasi (bisa berupa file PDF atau website) | Umumnya digunakan dalam bidang kreatif seperti desain, fotografi, dan content creation |
Surat Lamaran Kerja | Memperkenalkan diri kepada perusahaan dan menjelaskan alasan melamar pekerjaan | Pembukaan, alasan melamar, keahlian, penutup | 1 halaman | Selalu disertakan saat mengirimkan CV atau resume ke perusahaan |
Format CV yang Umum untuk Melamar Pekerjaan
Memilih format curriculum vitae yang tepat sangat penting karena berpengaruh pada bagaimana CV akan diproses oleh perusahaan.
Secara umum, ada dua format CV yang paling sering digunakan, yaitu CV ATS-friendly dan CV kreatif.
Pemilihan format bergantung pada sistem rekrutmen perusahaan, bidang pekerjaan yang dilamar, dan bagaimana CV tersebut akan dinilai oleh recruiter.
1. Format CV ATS-friendly (Applicant Tracking System)
CV ATS-friendly adalah CV yang disusun agar mudah dipindai dan diproses oleh applicant tracking system (ATS), yaitu software yang digunakan perusahaan untuk menyeleksi CV secara otomatis.
Sistem ini bekerja dengan mencari kata kunci yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan serta memeriksa format dan struktur dokumen agar dapat dibaca dengan baik oleh mesin.
Menurut Jobscan, lebih dari 98% perusahaan menggunakan ATS dalam proses penyaringan CV. Oleh karena itu, menggunakan format curriculum vitae yang sesuai dengan ATS dapat meningkatkan peluang kandidat untuk lolos ke tahap seleksi berikutnya.
Ciri-ciri CV ATS-friendly
- Menggunakan struktur yang sederhana dan jelas tanpa elemen desain yang kompleks.
- Ditulis dalam format Word (.docx) atau PDF tanpa gambar atau tabel.
- Menggunakan font standar seperti Arial, Times New Roman, atau Calibri dengan ukuran 10–12 pt.
- Menghindari elemen, seperti grafik, ikon, atau kolom ganda yang sulit dipindai oleh sistem.
- Memanfaatkan kata kunci yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan agar lebih mudah ditemukan oleh ATS.
Lalu, kapan sebaiknya menggunakan CV ATS?
CV ATS sebaiknya digunakan saat melamar ke perusahaan besar atau korporasi yang menerapkan sistem ATS dalam seleksi kandidat.
Format ini juga dianjurkan jika perekrut meminta curriculum vitae dalam bentuk Word atau PDF polos.
Selain itu, CV ATS lebih relevan untuk industri berbasis teknologi, keuangan, atau manufaktur yang umumnya mengandalkan ATS dalam proses rekrutmen.
Baca Juga: Trik Jitu Membuat CV ATS-Friendly Beserta Contoh Template Gratis!
2. Format CV Kreatif
CV kreatif adalah curriculum vitae yang dibuat dengan desain visual yang lebih menarik, sering digunakan dalam industri kreatif seperti desain grafis, periklanan, media, fashion, dan seni. Format ini bertujuan untuk menampilkan kreativitas serta personal branding pelamar.
Ciri-ciri CV kreatif
- Memiliki elemen desain seperti warna, ikon, atau grafik untuk menarik perhatian.
- Bisa berbentuk infografis, video CV, atau website portofolio.
- Menggunakan font yang lebih variatif tetapi tetap profesional.
- Menonjolkan aspek personal branding dan keunikan kandidat.
Kapan menggunakan CV Kreatif? CV kreatif cocok digunakan saat melamar di industri kreatif atau startup media.
Sebab, format ini membantu pelamar menonjol dari kandidat lain, terutama jika perusahaan lebih mengutamakan desain visual dan tidak menggunakan ATS dalam proses seleksi.
Struktur CV Kerja

Struktur curriculum vitae yang baik harus sistematis dan mudah dibaca oleh recruiter. Berikut adalah struktur CV kerja yang umum digunakan.
1. Foto dan Informasi Pribadi
Bagian informasi pribadi dalam curriculum vitae berisi data penting yang memungkinkan recruiter menghubungi kandidat dengan mudah.
Informasi yang perlu dicantumkan mencakup nama lengkap, nomor telepon yang aktif, alamat email profesional, serta lokasi dalam format kota dan negara tanpa mencantumkan alamat lengkap.
Jika relevan, kamu juga dapat menambahkan tautan ke profil LinkedIn atau portofolio online.
Selain itu, banyak yang bertanya apakah foto perlu dicantumkan dalam CV?
Sebenarnya, ini tergantung pada kebijakan perusahaan dan jenis pekerjaan yang dilamar. Di beberapa industri yang menggunakan sistem ATS, CV tanpa foto lebih disarankan agar proses seleksi tetap objektif.
Namun, untuk profesi tertentu seperti model, presenter, atau bidang kreatif, menyertakan foto profesional bisa menjadi nilai tambah.
Sebagai contoh, format informasi pribadi dalam curriculum vitae dapat ditulis seperti berikut:
Nama: Andi Pratama
Email: [email protected]
Nomor HP: +62 812-3456-7890
Lokasi: Jakarta, Indonesia
LinkedIn: linkedin.com/in/andipratama
Baca Juga: 10 Contoh Foto Full Body untuk Melamar Kerja Profesional
2. Tentang Saya
Bagian tentang saya atau deskripsi diri berisi gambaran singkat tentang pengalaman, skill utama, dan pencapaian yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
Paragraf ini harus singkat dan padat, idealnya terdiri dari 3–5 kalimat yang langsung menyoroti keahlian yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan.
Bagi kamu yang belum memiliki pengalaman kerja, bagian ini bisa berisi skill dan pengalaman yang diperoleh dari universitas, proyek akademik, organisasi, atau magang.
Sebagai contoh, seorang desainer grafis bisa menulis:
“Desainer grafis dengan pengalaman lebih dari tiga tahun dalam branding dan desain digital. Terampil dalam menggunakan Adobe Creative Suite dan memiliki portofolio yang mencakup proyek untuk klien korporat maupun startup. Berpengalaman dalam mengelola proyek dari konsep hingga eksekusi dengan pendekatan desain yang inovatif.”
3. Riwayat Pendidikan
Section selanjutnya adalah riwayat pendidikan.
Kamu dapat mencantumkan nama institusi pendidikan terakhir, program studi, serta periode pendidikan dengan jelas.
IPK dapat dicantumkan jika nilainya cukup menonjol, misalnya di atas 3,50, untuk memperkuat kredibilitas akademik.
Selain itu, jika pernah meraih prestasi akademik, seperti beasiswa, penghargaan, atau aktif dalam organisasi kampus yang relevan, informasi ini juga bisa ditambahkan.
Sebagai contoh, format yang digunakan dapat seperti ini:
Universitas Indonesia
S1 Manajemen | 2018–2022
IPK: 3,75/4,00
- Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud
- Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen
4. Pengalaman Kerja
Bagian pengalaman kerja menjadi salah satu bagian terpenting dalam curriculum vitae. Sebab, section ini menunjukkan rekam jejak profesional kandidat.
Informasi yang dicantumkan harus jelas dan terstruktur agar mudah dipahami oleh recruiter.
Gunakan format reverse-chronological order, yaitu menuliskan pengalaman kerja terbaru terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh pengalaman sebelumnya.
Setiap pengalaman kerja harus mencakup nama perusahaan, jabatan, periode bekerja, serta tanggung jawab utama yang dilakukan.
Selain itu, untuk meningkatkan kredibilitas, kamu dapat menyertakan pencapaian yang dapat diukur dengan angka atau persentase, seperti peningkatan pendapatan, pertumbuhan trafik, atau efisiensi yang dicapai.
Sebagai contoh, berikut format yang bisa digunakan:
PT XYZ Indonesia | Digital Marketing Specialist (Jan 2022–sekarang)
- Mengelola kampanye iklan digital dan meningkatkan ROI hingga 25%
- Meningkatkan trafik website sebesar 50% melalui optimasi SEO dan konten
Jika memiliki lebih dari satu pengalaman kerja, tuliskan dengan format yang sama, dimulai dari yang terbaru, ya!
Untuk kandidat yang belum memiliki pengalaman profesional, bisa menggantinya dengan pengalaman magang, freelance, atau proyek yang relevan dengan posisi yang dilamar.
5. Keahlian
Keahlian ini bisa mencakup kombinasi antara hard skills dan soft skills.
Hard skills adalah keahlian teknis yang dapat diukur, seperti penguasaan software, analisis data, atau kemampuan bahasa asing.
Contohnya, untuk posisi di bidang digital marketing, keahlian seperti SEO, Google Ads, data analysis, copywriting, dan social media management menjadi nilai tambah.
Sementara itu, soft skills lebih berkaitan dengan keahlian interpersonal, seperti komunikasi, leadership, problem-solving, dan time management sering dicari oleh perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menuliskannya sebagai berikut.
Hard Skills: SEO, Google Ads, Data Analysis, Copywriting, Social Media Management
Soft Skills: Komunikasi, Leadership, Problem-Solving, Time Management
Pastikan keterampilan yang dicantumkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang dilamar, ya.
Sebagai contoh, jika lowongan kerja menekankan kemampuan analitis dan manajemen proyek, maka keterampilan seperti critical thinking dan project management bisa lebih diutamakan.
Baca Juga: 50 Contoh Keahlian dalam CV di Berbagai Industri, Auto Lolos!
6. Sertifikasi dan Pelatihan (Opsional)
Jika memiliki sertifikasi atau pelatihan yang relevan, cantumkan untuk memperkuat kualifikasi.
Kamu bisa menuliskannya seperti ini:
Google Digital Marketing Certification – Google (2023)
Certified Public Accountant (CPA) – IAI (2022)
Baca Juga: 17 Sertifikat Internasional Gratis dan Cara Mendapatkannya!
9. Referensi (Opsional)
Terakhir, ada referensi.
Referensi biasanya hanya diperlukan jika diminta oleh perusahaan. Jika tidak, cukup tulis "Referensi tersedia jika diminta."
Contoh CV Kerja
Setelah memahami struktur curriculum vitae yang baik, kini saatnya melihat contoh CV kerja sebagai referensi.
Namun sebelum itu, jika kamu ingin mengunduh template CV yang bisa langsung kamu edit, klik tautan di bawah ini untuk mendapatkan template gratis yang siap pakai!
Setelah memiliki template yang sesuai, kamu bisa menyesuaikannya dengan pengalaman dan keterampilan yang kamu miliki agar lebih relevan dan menarik di mata recruiter.
Berikut contoh CV kerja yang bisa kamu jadikan inspirasi.
1. Contoh CV ATS
2. Contoh CV Kreatif
Cara Membuat CV untuk Melamar Pekerjaan
Membuat curriculum vitae bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung kebutuhan dan bidang pekerjaan yang kamu lamar.
Nah, jika kamu ingin CV yang mudah dipindai oleh sistem rekrutmen otomatis (ATS), Microsoft Word dan Google Docs adalah pilihan terbaik.
Jika bekerja di industri kreatif, Canva menyediakan banyak template desain menarik.
Sementara itu, CV builder seperti Zety atau Resume.io bisa membantumu membuat CV profesional dengan cepat.
Berikut beberapa metode yang bisa kamu gunakan.
1. Microsoft Word

Microsoft Word adalah pilihan paling umum karena mudah disesuaikan dan diterima oleh hampir semua perusahaan.
Cara membuatnya:
- Buka Microsoft Word dan pilih template CV bawaan atau buat dari awal.
- Gunakan font profesional, seperti Arial atau Calibri, ukuran 11–12 pt.
- Susun informasi dengan format terstruktur dan ATS-friendly.
- Simpan dalam format PDF sebelum dikirim agar formatnya tidak berubah.
2. Google Docs

Google Docs memungkinkan kamu membuat dan mengedit curriculum vitae langsung dari browser tanpa perlu menginstal software tambahan.
Cara membuatnya:
- Buka Google Docs dan pilih template CV di menu Template Gallery.
- Isi bagian informasi sesuai kebutuhan dengan format yang jelas dan rapi.
- Periksa tata letak agar tetap ATS-friendly.
- Unduh dalam format PDF sebelum mengirimkan lamaran kerja.
Baca Juga: 5 Cara Praktis Membuat CV di HP dengan Mudah dan Cepat
3. Canva
Canva cocok untuk membuat CV dengan tampilan lebih menarik dan profesional, terutama bagi pekerja di bidang desain, media, atau periklanan.
Platform ini menawarkan ratusan template gratis maupun berbayar yang bisa disesuaikan dengan mudah.
Cara membuatnya:
- Kunjungi Canva dan cari template CV.
- Pilih desain yang sesuai, lalu edit nama, pengalaman, dan keterampilan.
- Sesuaikan warna, font, dan elemen visual agar tetap profesional.
- Unduh dalam format PDF agar tidak berubah saat dikirim.
4. CV Builder Online

Banyak CV builder platform, seperti Zety, Novoresume, Resume.io, dan Kickresume menawarkan fitur otomatis yang menyusun CV berdasarkan data yang kamu masukkan.
Cara membuatnya:
- Kunjungi salah satu website CV builder.
- Pilih template ATS-friendly yang tersedia.
- Isi informasi seperti data diri, pengalaman kerja, dan keterampilan.
- Simpan CV dalam format PDF dan gunakan untuk melamar pekerjaan.
Tips Membuat CV Kerja yang Baik dan Benar
CV adalah dokumen penting yang digunakan untuk memperkenalkan diri kepada recruiter dan menunjukkan pengalaman, keterampilan, serta pencapaian yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
Nah, agar CV lebih efektif dan meningkatkan peluang diterima kerja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatannya.
Berikut adalah panduan lengkap agar curriculum vitae kamu lebih efektif dan meningkatkan peluang diterima kerja.
1. Pilih Format CV yang Tepat
Format CV harus disesuaikan dengan sistem perekrutan perusahaan.
Jika perusahaan menggunakan applicant tracking system (ATS), gunakan curriculum vitae berformat ATS-friendly yang sederhana dan mudah dipindai.
Sebaliknya, untuk industri kreatif, kamu bisa menggunakan desain visual yang menarik.
Namun, pastikan tetap menjaga keseimbangan antara estetika dan keterbacaan agar informasi tetap mudah dipahami oleh recruiter, ya!
2. Sesuaikan CV dengan Pekerjaan yang Dilamar

Selanjutnya, agar curriculum vitae lebih menarik perhatian recruiter, sesuaikan isinya dengan posisi yang kamu lamar.
Hindari menggunakan satu CV untuk semua lowongan kerja, ya. Sebab, ini bisa mengurangi peluang lolos seleksi karena kurang relevan dengan kebutuhan perusahaan.
Langkah pertama dalam menyesuaikan curriculum vitae adalah memahami deskripsi pekerjaan yang tertera di lowongan.
Misalnya, jika lowongan mengutamakan kandidat dengan pengalaman dalam digital marketing, SEO, dan Google Ads, pastikan keyword tersebut muncul dalam CV-mu.
Sorot pula pencapaian yang menunjukkan keahlian tersebut di pengalaman kerja, seperti:
- Meningkatkan traffic organik website sebesar 50% melalui optimasi SEO atau;
- Mengelola kampanye Google Ads dengan peningkatan konversi hingga 30%
3. Tulis Data Diri Secara Lengkap tetapi Singkat
Bagian data diri harus mencantumkan informasi dasar yang jelas, seperti:
- nama lengkap;
- nomor telepon dan email aktif;
- lokasi domisili (cukup kota dan provinsi);
- tautan Linkedin atau portfolio jika relevan;
Hindari mencantumkan informasi yang tidak diperlukan, seperti status pernikahan, agama, zodiak, umur atau nomor KTP, kecuali diwajibkan dalam lowongan.
4. Sorot Pengalaman Kerja dengan Format yang Jelas
Section pengalaman kerja adalah bagian utama dalam CV.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, gunakan reverse chronological order (mulai dari yang terbaru), dan tulis pencapaian dengan angka konkret.
Contoh yang benar:
Digital Marketing Specialist – PT XYZ (2022–sekarang)
- Meningkatkan engagement rate media sosial sebesar 45% dalam 6 bulan
- Mengoptimalkan Google Ads dengan strategi A/B testing, menghasilkan ROI 3x lebih tinggi
Contoh yang salah:
- Bekerja sebagai Digital Marketing, bertanggung jawab atas media sosial dan Google Ads.
Pastikan kamu menyertakan data terukur, ya. Sebab, data dari Zety menunjukkan CV dengan pencapaian berbasis angka memiliki 40% peluang lebih tinggi untuk diperhatikan HRD.
5. Gunakan Bullet Points, Bukan Paragraf Panjang
Salah satu kesalahan umum dalam penulisan curriculum vitae adalah menggunakan paragraf panjang untuk menjelaskan pengalaman kerja dan keterampilan.
Nyatanya, informasi yang terlalu padat dan sulit dipindai bisa membuat HRD ataupun sistem ATS melewatkan detail penting.
Agar CV lebih efektif, gunakan bullet points untuk merangkum tanggung jawab dan pencapaian di setiap pekerjaan.
Pastikan setiap poin jelas, spesifik, dan menunjukkan pencapaian yang dapat diukur, seperti peningkatan produktivitas, sales growth, atau keberhasilan dalam proyek tertentu.
Contohnya adalah sebagai berikut.
Social Media Manager – PT ABC (2021–2023)
- Mengelola akun media sosial dengan total 500.000+ pengikut.
- Meningkatkan konversi website melalui strategi content marketing, menghasilkan leads 30% lebih banyak.
6. Gunakan Kata Kunci dan Power Words agar CV Lolos ATS

Agar CV lebih mudah lolos seleksi applicant tracking system (ATS), gunakan kata kunci yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan.
Sistem ATS bekerja dengan memindai dokumen dan mencari istilah yang sering muncul dalam lowongan kerja sehingga CV yang tidak mengandung kata kunci yang relevan berisiko tereliminasi sejak awal.
Misalnya, jika perusahaan mencari SEO specialist, pastikan CV kamu mencantumkan istilah seperti SEO strategy, keyword research, backlinking, dan Google Analytics.
Selain itu, gunakan power words untuk membuat pencapaianmu lebih menonjol, seperti mengoptimalkan, meningkatkan, mengelola, mengembangkan, atau menghasilkan.
Kata-kata ini memberikan kesan kamu memiliki pengalaman yang nyata dan berkontribusi secara aktif dalam pekerjaan sebelumnya.
7. Pastikan CV Tidak Lebih dari 2 Halaman
Idealnya, curriculum vitae hanya 1–2 halaman.
Jika terlalu panjang, HRD mungkin tidak membacanya secara menyeluruh.
8. Simpan CV dalam Format PDF
Agar tampilan CV tetap rapi saat dibuka di perangkat berbeda, selalu simpan dalam format PDF, ya.
Hindari format Word atau JPEG karena bisa mengubah tata letak saat diunduh oleh HRD.
Studi dari Jobscan menunjukkan bahwa CV dalam format PDF memiliki peluang 45% lebih besar untuk dibaca dibandingkan format Word.
Kesalahan yang Umum dalam Pembuatan CV Kerja
CV adalah dokumen penting yang dapat menentukan apakah seseorang akan mendapatkan panggilan wawancara atau tidak.
Sayangnya, banyak pelamar masih melakukan kesalahan dalam menyusun CV, yang sering kali berakibat pada penolakan dari recruiter.
Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi dan bagaimana cara menghindarinya.
1. CV Terlalu Panjang atau Terlalu Pendek
CV yang terlalu panjang sering kali membuat recruiter kesulitan menemukan informasi utama, sementara CV yang terlalu pendek mungkin tidak mencerminkan pengalaman dan keterampilan secara maksimal.
Idealnya, fresh graduate cukup menggunakan 1–2 halaman untuk menonjolkan keterampilan dan pengalaman yang relevan.
Bagi profesional dengan pengalaman lebih dari lima tahun, CV dua halaman lebih disarankan agar dapat mencakup pencapaian utama.
Menurut penelitian ResumeGo, curriculum vitae dengan dua halaman memiliki peluang 2,3 kali lebih besar untuk mendapatkan panggilan wawancara dibandingkan CV satu halaman bagi kandidat berpengalaman.
2. Format Tidak Sesuai dengan ATS
Banyak pelamar kerja menggunakan desain yang terlalu kompleks, seperti tabel, ikon, atau grafik, yang tidak dapat dipindai oleh applicant tracking system (ATS).
Akibatnya, CV mereka tidak terbaca dengan baik oleh sistem yang digunakan banyak perusahaan untuk menyaring lamaran.
Untuk menghindari masalah ini, gunakan format CV ATS-friendly dengan font standar seperti Arial, Calibri, atau Times New Roman.
Selain itu, simpan CV dalam format PDF agar tetap rapi di berbagai perangkat.
3. Menggunakan Email yang Tidak Profesional
Salah satu kesalahan yang sering diabaikan adalah penggunaan alamat email yang tidak profesional.
Misalnya, alamat seperti [email protected] atau [email protected] dapat memberikan kesan tidak serius di mata recruiter.
Untuk menghindari hal ini, gunakan alamat email yang mencerminkan profesionalisme, misalnya [email protected].
4. Tidak Menggunakan Kata Kunci yang Relevan
Banyak kandidat mengirimkan curriculum vitae dengan bahasa yang terlalu umum dan tidak menyesuaikan dengan deskripsi pekerjaan yang dilamar.
Hal ini membuat CV sulit lolos seleksi ATS dan tidak menarik perhatian recruiter.
Untuk meningkatkan peluang, kamu harus menyesuaikan CV dengan kata kunci yang relevan dalam deskripsi pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan keahlian teknis.
5. Mencantumkan Informasi yang Tidak Relevan
Menurut The Balance Careers, recruiter tidak tertarik dengan informasi pribadi yang tidak berkaitan dengan pekerjaan.
Beberapa pelamar masih memasukkan informasi pribadi yang tidak diperlukan, seperti status pernikahan, agama, nomor KTP, atau hobi yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Data ini tidak memberikan nilai tambah bagi perekrut dan justru bisa membuat CV tampak kurang profesional.
Sebaiknya, CV hanya berisi informasi yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar, seperti pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian utama.
6. Tidak Menonjolkan Pencapaian dengan Data Konkret
Banyak kandidat hanya mencantumkan tugas pekerjaan tanpa menyebutkan pencapaian yang dapat diukur.
Misalnya, menulis “Mengelola media sosial perusahaan” tanpa menyebutkan dampak atau impak yang dihasilkan.
Sebagai gantinya, kamu bisa menuliskannya "Meningkatkan engagement rate Instagram perusahaan sebesar 45% dalam enam bulan melalui strategi content marketing."
7. Menggunakan Bahasa yang Bertele-tele
Salah satu alasan curriculum vitae tidak dilirik oleh recruiter adalah penggunaan bahasa yang terlalu panjang dan tidak langsung ke inti.
Misalnya, menulis deskripsi pekerjaan dalam bentuk paragraf panjang tanpa poin-poin yang jelas.
Agar lebih efektif, kandidat harus menuliskan pencapaian dan tanggung jawab dengan kalimat yang singkat serta menggunakan bullet points agar lebih mudah dipahami.
8. Tidak Mencantumkan Link Portofolio atau LinkedIn
Banyak pelamar kerja tidak menyertakan link ke portofolio mereka, terutama untuk pekerjaan di industri kreatif, seperti desain grafis, content writing, atau IT development.
Padahal, menambahkan link ke portofolio online, seperti Behance, Dribbble, Google Drive, atau GitHub dapat meningkatkan kredibilitas kandidat.
Selain itu, mencantumkan profil LinkedIn juga dapat meningkatkan peluang direkrut.
Baca Juga: 5 Contoh Profil Linkedin yang Menarik, Simak Cara Membuatnya!
9. Typo dan Kesalahan Ejaan
Kesalahan ketik, grammar yang berantakan, atau penggunaan ejaan yang tidak benar bisa memberikan kesan kandidat kurang teliti.
CV dengan banyak typo dapat langsung ditolak oleh recruiter karena mencerminkan kurangnya perhatian terhadap detail.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa ulang curriculum vitae sebelum mengirimkannya.
Kamu bisa menggunakan tools seperti Grammarly atau Hemingway Editor untuk memastikan tata bahasa dan ejaan sudah benar.
10. Tidak Memeriksa Ulang CV Sebelum Mengirim
Kesalahan terakhir yang sering dilakukan adalah mengirim CV tanpa melakukan pengecekan ulang.
Banyak pelamar mengabaikan detail kecil seperti format, tata bahasa, dan kesesuaian CV dengan pekerjaan yang dilamar.
Sebelum mengirimkan CV, pastikan untuk melakukan review menyeluruh agar tidak ada kesalahan yang bisa mengurangi peluang diterima kerja.
Buat CV Lebih Menarik dengan CV Reviewer & Temukan Karier Impian di Dealls!
CV yang kuat bisa menjadi pembeda utama dalam proses rekrutmen. Namun, apakah CV-mu sudah cukup menarik perhatian recruiter?
Jangan asal kirim curriculum vitae tanpa memastikan kesesuaiannya dengan posisi yang kamu lamar.
Gunakan AI CV Reviewer dari Dealls yang akan memeriksa CV-mu secara otomatis dan memberikan saran perbaikan yang personal.
Dengan CV Reviewer, kamu akan mendapatkan review menyeluruh secara GRATIS berdasarkan 12 aspek penting, termasuk:
- informasi kontak yang jelas dan profesional;
- kesesuaian keahlian dengan posisi yang dilamar;
- pengalaman kerja dan pencapaian yang terstruktur;
- riwayat pendidikan dan sertifikasi yang mendukung karier;
- konsistensi format dan typo;
- kata kunci relevan untuk lolos seleksi ATS dan rekomendasi karier yang lebih baik.
Dalam waktu 60 detik, kamu akan mendapatkan skor dan analisis lengkap, beserta saran spesifik untuk meningkatkan peluang lolos ke tahap berikutnya.
Setelah CV-mu siap, saatnya mencari peluang terbaik!
Temukan ribuan lowongan kerja terbaru yang sudah terkurasi di Dealls.
Ada berbagai pilihan posisi, mulai dari full-time, part-time, magang, hingga management trainee.
Jangan sampai ketinggalan, yuk mulai lamar sekarang!
Sumber:
Zety Report Finds 81% of Recruiters Have Rejected a Candidate Based on Details in their Cover Letter
2024 Applicant Tracking System (ATS) Usage Report: Key Shifts and Strategies for Job Seekers