Telemarketing adalah salah satu strategi pemasaran yang masih banyak digunakan oleh berbagai perusahaan untuk menjangkau calon konsumen.
Melalui telemarketing, perusahaan dapat langsung berinteraksi dengan pelanggan, menawarkan produk atau layanan, serta membangun hubungan yang lebih personal.
Jika kamu tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu telemarketing, bagaimana cara kerjanya, dan peluang karier di bidang ini, artikel dari Dealls kali ini memberikan penjelasan lengkap. Yuk, kita simak bersama!
Baca Juga: Tertarik Menjadi Customer Service Bank? Simak 7 Tugas Utamanya!
Apa Itu Telemarketing?
Menurut Investopedia, telemarketing adalah cara memasarkan produk atau layanan langsung ke calon pelanggan melalui telepon, internet, atau faks.
Proses ini bisa dilakukan oleh telemarketer atau dengan panggilan otomatis, yang dikenal sebagai "robocall."
Tujuan utama telemarketing adalah menarik minat pelanggan, memberikan informasi tentang produk, serta melakukan penjualan langsung atau mengatur pertemuan untuk tahap lanjutan.
Dalam praktiknya, telemarketing biasanya terbagi menjadi dua jenis utama: inbound dan outbound. Inbound telemarketing adalah ketika pelanggan atau calon pelanggan menghubungi perusahaan untuk bertanya atau mencari informasi lebih lanjut.
Sementara itu, outbound telemarketing dilakukan ketika telemarketer yang lebih dulu menghubungi calon pelanggan dengan tujuan menawarkan produk atau layanan.
Telemarketing menjadi salah satu cara yang efektif untuk menjangkau pelanggan secara langsung dan memberikan respons cepat terhadap kebutuhan atau pertanyaan pelanggan.
Pentingnya Telemarketing untuk Perusahaan
Telemarketing memiliki peran penting bagi perusahaan, terutama dalam meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pelanggan. Berikut beberapa alasan mengapa telemarketing sangat berharga bagi banyak perusahaan dilansir dari Indeed:
1. Membangun Hubungan Langsung dengan Pelanggan
Telemarketing memungkinkan perusahaan untuk terhubung langsung dengan pelanggan, membangun komunikasi personal, dan memahami kebutuhan mereka.
Interaksi ini memberi kesan lebih personal dan sering kali membuat pelanggan merasa lebih diperhatikan.
2. Menjangkau Audiens Lebih Luas
Dengan telemarketing, perusahaan dapat menjangkau calon pelanggan yang tersebar di berbagai wilayah tanpa harus bertatap muka.
Ini membuatnya lebih efektif, terutama untuk menjangkau area yang sulit dijangkau oleh tim pemasaran lapangan.
3. Efisiensi Biaya
Telemarketing sering kali lebih terjangkau dibandingkan dengan metode pemasaran lain seperti pemasaran langsung atau iklan fisik.
Perusahaan bisa mendapatkan hasil maksimal dengan anggaran yang lebih minim.
4. Feedback Langsung dari Pelanggan
Telemarketer bisa memperoleh umpan balik langsung dari pelanggan, yang penting untuk mengevaluasi dan menyesuaikan strategi produk atau layanan.
Feedback ini membantu perusahaan memahami keinginan pasar dan meningkatkan layanan sesuai kebutuhan pelanggan.
5. Meningkatkan Penjualan dan Lead Generation
Telemarketing membantu dalam menghasilkan prospek baru (leads) dan meningkatkan penjualan dengan memberikan penawaran yang sesuai kebutuhan pelanggan.
Melalui percakapan langsung, telemarketer bisa memberikan informasi lebih rinci, membantu pelanggan membuat keputusan pembelian.
6. Fleksibilitas dalam Penargetan (Targeting)
Telemarketing memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan target berdasarkan data yang diperoleh.
Telemarketer dapat fokus pada segmen tertentu yang dianggap lebih potensial, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan dalam penjualan.
Jenis-Jenis Telemarketing
Telemarketing memiliki beberapa jenis yang biasanya disesuaikan dengan tujuan bisnis dan pendekatan pemasaran. Berikut ini beberapa jenis telemarketing yang umum digunakan disadur dari Indeed:
1. Outbound Telemarketing
Pada outbound telemarketing, tim telemarketer secara aktif menghubungi calon pelanggan untuk menawarkan produk atau layanan.
Tujuan utama dari outbound telemarketing adalah menciptakan minat, menghasilkan penjualan, atau mendapatkan calon pelanggan potensial.
Pendekatan ini sering digunakan untuk kampanye promosi langsung atau peluncuran produk baru.
2. Inbound Telemarketing
Sebaliknya, inbound telemarketing terjadi ketika pelanggan yang menghubungi perusahaan.
Biasanya, panggilan ini berasal dari calon pelanggan yang tertarik setelah melihat iklan atau materi promosi lainnya.
Tim telemarketing bertugas menangani pertanyaan, memberikan informasi produk, atau membantu proses penjualan langsung melalui panggilan masuk ini.
3. Lead Generation Telemarketing
Jenis telemarketing ini berfokus pada menghasilkan prospek baru (lead generation) untuk perusahaan.
Tujuan utamanya adalah mengidentifikasi pelanggan yang mungkin tertarik dengan produk atau layanan tertentu dan mendapatkan data kontak mereka untuk ditindaklanjuti lebih lanjut oleh tim penjualan.
4. Sales Telemarketing
Telemarketing penjualan atau telesales bertujuan untuk langsung menjual produk atau layanan melalui panggilan telepon.
Dalam pendekatan ini, telemarketer sering kali melakukan presentasi produk yang lebih detail untuk meyakinkan calon pelanggan dan mendorong mereka untuk membeli produk atau layanan saat itu juga.
5. Market Research Telemarketing
Telemarketing ini berfokus pada pengumpulan data atau umpan balik dari pelanggan untuk memahami pasar, preferensi konsumen, atau kinerja produk.
Tim telemarketer mengajukan serangkaian pertanyaan kepada pelanggan untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategis berbasis data.
6. Customer Retention Telemarketing
Jenis telemarketing ini bertujuan mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan melakukan pendekatan proaktif.
Telemarketer akan menghubungi pelanggan untuk memastikan mereka puas, menawarkan penawaran khusus, atau membantu memecahkan masalah yang mungkin mereka alami dengan produk atau layanan perusahaan.
9. Appointment Setting Telemarketing
Pada jenis ini, telemarketer menghubungi calon pelanggan dengan tujuan menjadwalkan pertemuan atau demo produk.
Tujuannya adalah memberikan kesempatan bagi tim penjualan lapangan untuk bertemu langsung dengan prospek yang telah menunjukkan ketertarikan terhadap produk atau layanan tertentu.
Baca Juga: Apa Itu PIC (Person In Charge)? Ini Job Desk dan Gajinya
Tugas dan Tanggung Jawab Telemarketer
Tugas dan tanggung jawab seorang telemarketer meliputi berbagai aspek dalam proses pemasaran langsung melalui telepon, dengan tujuan membangun hubungan baik, menciptakan minat, dan, pada akhirnya, mencapai penjualan. Berikut adalah beberapa tugas utama yang biasanya diemban oleh telemarketer:
1. Menghubungi Calon Pelanggan
Telemarketer bertugas untuk menghubungi calon pelanggan atau pelanggan yang ada sesuai dengan daftar kontak yang disediakan perusahaan.
Proses ini biasanya bertujuan untuk memperkenalkan produk atau layanan baru, menawarkan promosi, atau mengingatkan pelanggan tentang produk yang mereka minati sebelumnya.
2. Memahami Produk atau Layanan
Seorang telemarketer harus memiliki pengetahuan mendalam tentang produk atau layanan yang mereka tawarkan.
Dengan begitu, mereka dapat menjelaskan manfaat, keunggulan, dan detail produk secara tepat kepada calon pelanggan, serta menjawab pertanyaan yang mungkin diajukan.
3. Mengelola Objeksi dan Menjawab Pertanyaan
Telemarketer harus siap menghadapi berbagai respons dari calon pelanggan, termasuk keberatan atau pertanyaan yang kompleks.
Mereka perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk mengatasi keberatan dengan cara yang persuasif namun tetap ramah.
4. Mencatat dan Memperbarui Informasi Pelanggan
Salah satu tugas penting adalah mencatat informasi pelanggan, termasuk data pribadi, preferensi produk, dan riwayat interaksi.
Data ini harus di-update secara berkala agar perusahaan memiliki gambaran yang jelas tentang preferensi pelanggan dan dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih baik.
5. Menindaklanjuti Pelanggan Potensial
Selain melakukan panggilan awal, telemarketer juga bertanggung jawab untuk menindaklanjuti prospek yang menunjukkan minat pada produk atau layanan perusahaan.
Follow-up ini bertujuan untuk memastikan prospek tetap tertarik hingga proses penjualan selesai.
6. Mengelola Panggilan Masuk (Inbound Calls)
Dalam beberapa kasus, telemarketer juga menangani panggilan masuk dari pelanggan yang tertarik pada produk atau layanan perusahaan.
Mereka akan membantu pelanggan dengan memberikan informasi tambahan dan mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian.
7. Mencapai Target Penjualan
Setiap telemarketer biasanya memiliki target penjualan yang perlu dicapai setiap bulannya.
Oleh karena itu, telemarketer dituntut untuk dapat mengoptimalkan kemampuan komunikasi dan persuasi agar dapat memenuhi atau bahkan melampaui target yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Apa Itu Marketing Funnel? Ini Jenis hingga Manfaatnya!
8. Menyusun Laporan Kinerja
Telemarketer harus menyusun laporan kinerja harian atau mingguan yang mencakup jumlah panggilan yang dilakukan, prospek yang berhasil dijangkau, dan hasil penjualan.
Laporan ini membantu perusahaan dalam memantau efektivitas strategi telemarketing yang dijalankan.
Skill yang Dibutuhkan untuk Telemarketing
Berikut adalah beberapa skill penting yang dibutuhkan dalam telemarketing.
1. Komunikasi yang Efektif
Kemampuan berbicara dengan jelas, sopan, dan persuasif sangat penting dalam telemarketing.
Telemarketer harus dapat menyampaikan informasi secara efektif dan membuat calon pelanggan merasa nyaman.
2. Kemampuan Mendengarkan Aktif
Mendengarkan kebutuhan dan kekhawatiran calon pelanggan membantu telemarketer menawarkan solusi yang tepat dan menyesuaikan pendekatan yang mereka gunakan.
3. Pengetahuan Produk yang Mendalam
Telemarketer harus memiliki pemahaman yang baik tentang produk atau layanan yang ditawarkan untuk menjawab pertanyaan pelanggan secara akurat dan meyakinkan.
4. Kemampuan Mengelola Penolakan
Penolakan adalah hal yang sering dihadapi dalam telemarketing.
Telemarketer yang sukses dapat menghadapinya dengan tenang, tanpa merasa putus asa, dan tetap bersemangat untuk panggilan berikutnya.
5. Kemampuan Persuasi
Kemampuan untuk meyakinkan calon pelanggan agar tertarik dengan produk atau layanan sangat penting.
Telemarketer yang andal tahu cara menekankan manfaat produk dengan cara yang menarik.
6. Pemahaman Target Pasar
Mengetahui siapa yang menjadi target audiens, termasuk preferensi dan kebutuhannya, membantu telemarketer menyusun pesan yang lebih relevan.
7. Manajemen Waktu
Telemarketer harus pandai mengatur waktu agar bisa menghubungi banyak calon pelanggan dalam waktu terbatas tanpa mengorbankan kualitas interaksi.
8. Penggunaan Software CRM
Familiaritas dengan software Customer Relationship Management (CRM) membantu telemarketer melacak interaksi dengan pelanggan dan mengelola informasi kontak dengan efisien.
Cara Kerja Telemarketing
Menurut Indeed, telemarketing biasanya dimulai dengan seorang sales yang mengidentifikasi target audiens mereka.
Mereka menggunakan data untuk menemukan kelompok pelanggan yang punya kemungkinan tinggi tertarik membeli produk atau layanan.
Perusahaan bisa menentukan target ini berdasarkan survei, informasi yang dibeli dari organisasi lain, atau data pelanggan yang tersedia di buku telepon atau database.
Sales kemudian bisa mengirim satu email atau melakukan satu panggilan untuk mengetahui seberapa tertarik calon pelanggan terhadap produk tersebut.
Mereka biasanya mengikuti skrip percakapan yang sudah disiapkan untuk membantu memengaruhi pelanggan agar membeli produk, dan mereka juga mendapat pelatihan untuk menghadapi berbagai situasi pelanggan.
Setelah percakapan awal, sales mungkin mengirim pesan lanjutan ke pelanggan sebagai upaya untuk menutup penjualan.
Etika dan Larangan dalam Telemarketing
Telemarketing yang efektif tidak hanya soal menjual produk, tapi juga tentang menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Karena itu, ada beberapa etika dan larangan yang perlu diperhatikan oleh seorang telemarketer agar tidak mengganggu atau merugikan calon pelanggan. Berikut ini beberapa etika dan larangan penting dalam telemarketing:
1. Menghormati Waktu Pelanggan
Telemarketer sebaiknya menghubungi pelanggan di jam-jam yang wajar, seperti di pagi atau siang hari, menghindari waktu istirahat atau malam.
Mengganggu pelanggan di waktu yang kurang tepat bisa membuat mereka merasa risih dan bahkan menolak mendengar penawaran.
2. Memperkenalkan Diri dengan Jelas
Saat memulai panggilan, penting bagi telemarketer untuk memperkenalkan diri dengan jelas, mencantumkan nama, perusahaan, dan tujuan panggilan.
Ini membantu pelanggan merasa lebih nyaman dan tidak merasa sedang ditipu.
3. Tidak Memaksa Pelanggan
Dalam telemarketing, ada batas antara menawarkan dengan memaksa.
Telemarketer harus peka dan segera menghentikan percakapan jika pelanggan menunjukkan ketidaktertarikan, tanpa memaksakan atau memberi tekanan yang berlebihan.
4. Menghindari Informasi yang Menyesatkan
Menyampaikan informasi yang akurat dan transparan tentang produk atau layanan adalah keharusan.
Memberi informasi palsu atau menyesatkan hanya akan merusak reputasi perusahaan dan kepercayaan pelanggan.
5. Menghormati Privasi Pelanggan
Dalam beberapa kasus, telemarketer memiliki akses ke informasi pribadi pelanggan.
Penggunaan data pelanggan harus mematuhi peraturan privasi dan tidak menyebarluaskan atau menyalahgunakan informasi tersebut.
6. Memberi Pilihan untuk Menghentikan Panggilan di Masa Depan
Banyak pelanggan yang mungkin tidak ingin menerima panggilan lanjutan.
Jika seorang pelanggan menyatakan keinginan untuk tidak dihubungi lagi, telemarketer harus menghormatinya dan tidak menghubungi kembali.
7. Tidak Melakukan Robocall yang Berlebihan
Penggunaan panggilan otomatis atau “robocall” harus dibatasi dan tidak dilakukan berlebihan.
Sebagian besar orang merasa terganggu dengan panggilan otomatis yang berulang-ulang, dan ini bisa berdampak buruk pada citra perusahaan.
Prospek Karier dalam Telemarketing
Profesi ini bisa menjadi batu loncatan menuju posisi yang lebih tinggi dalam bidang pemasaran dan penjualan. Berikut ini beberapa prospek karier yang dapat ditempuh dalam dunia telemarketing:
1. Telemarketer Junior
Sebagai titik awal, banyak profesional memulai karier telemarketing di posisi junior.
Di sini, mereka belajar dasar-dasar telemarketing, seperti cara berkomunikasi dengan pelanggan, teknik menjual, dan cara mengatasi keberatan pelanggan.
Peran ini memberikan pengalaman langsung dan pelatihan dasar yang sangat penting.
2. Telemarketer Senior
Dengan pengalaman dan keterampilan yang semakin matang, seorang telemarketer junior dapat naik ke posisi senior.
Telemarketer senior biasanya diberi tanggung jawab untuk menangani prospek yang lebih kompleks, mencapai target penjualan yang lebih tinggi, dan mungkin juga melatih staf baru.
3. Supervisor atau Team Leader Telemarketing
Setelah memiliki pengalaman beberapa tahun, seorang telemarketer berpotensi dipromosikan menjadi supervisor atau team leader.
Tugas mereka adalah mengelola tim telemarketer, memberikan arahan, dan memastikan tim mencapai target yang ditetapkan.
Mereka juga biasanya terlibat dalam pelatihan dan memberikan umpan balik pada anggota tim.
4. Manajer Telemarketing
Manajer telemarketing memiliki peran yang lebih strategis dalam mengembangkan dan mengelola strategi telemarketing perusahaan.
Mereka berfokus pada perencanaan, menentukan target penjualan, memantau kinerja tim, serta merancang program untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas kampanye telemarketing.
Manajer telemarketing sering bekerja sama dengan manajemen lain untuk menyelaraskan strategi pemasaran.
5. Manajer Penjualan atau Sales Manager
Berkat pengalaman di bidang telemarketing, beberapa profesional akhirnya dapat berkembang ke posisi manajerial dalam penjualan.
Sebagai manajer penjualan, mereka bertanggung jawab untuk merancang dan mengelola strategi penjualan yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar telemarketing, dengan fokus pada pencapaian target besar perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Sales Representative? Simak Job Desk dan Gajinya
6. Spesialis Pemasaran Digital atau Digital Marketing Specialist
Tren yang berkembang saat ini menggabungkan telemarketing dengan pemasaran digital.
Seorang telemarketer yang menguasai pemasaran digital bisa beralih menjadi spesialis pemasaran digital.
Di sini, mereka dapat memanfaatkan data dan analisis untuk menjalankan kampanye yang lebih efektif dan tertarget, menggunakan email, media sosial, dan platform digital lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Staff Marketing? Kenali Posisi hingga Gajinya di Sini!
7. Account Manager
Dalam beberapa perusahaan, telemarketer yang sudah berpengalaman bisa mengembangkan karier sebagai account manager.
Tugas utama account manager adalah menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan, memastikan kepuasan pelanggan, dan menjaga loyalitas mereka terhadap produk atau layanan perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Account Executive? Ini Tugas, Skill, Gaji, dan Kariernya
8. Konsultan Penjualan atau Sales Consultant
Telemarketer dengan pemahaman mendalam tentang proses penjualan dapat memilih menjadi konsultan penjualan.
Sebagai konsultan, mereka bekerja dengan perusahaan untuk memberikan saran terkait strategi penjualan, memberikan pelatihan, dan membantu meningkatkan kinerja tim penjualan perusahaan.
Kelebihan dan Kekurangan Telemarketing
Menurut Indeed, telemarketing punya sejumlah kelebihan dan kekurangan yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memutuskan menggunakannya dalam bisnis. Yuk, kita bahas satu per satu!
Kelebihan Telemarketing
1. Membuat Koneksi yang Lebih Dekat dengan Konsumen
Dengan telemarketing, kamu bisa langsung bicara dengan konsumen, menciptakan hubungan yang lebih personal.
Koneksi ini bisa meningkatkan kemungkinan konsumen membeli produk atau layanan.
Konsumen juga bisa langsung bertanya tentang produk, jadi mereka lebih paham apa yang kamu tawarkan.
2. Bisa Menjangkau Lebih Banyak Konsumen
Karena memanfaatkan teknologi, telemarketing memungkinkan kamu menghubungi lebih banyak orang dalam waktu singkat.
Prosesnya otomatis, jadi bisa menghemat banyak waktu dibandingkan metode pemasaran biasa.
3. Biaya Pemasaran yang Lebih Hemat
Panggilan telepon sering kali lebih cepat dan lebih murah dibandingkan membuat iklan atau kampanye lainnya.
Ini bisa membantu perusahaan menghemat biaya pemasaran.
4. Memperbarui Database dengan Mudah
Karena telemarketing langsung berurusan dengan data kontak, database perusahaan bisa lebih mudah diperbarui.
Sistem juga biasanya otomatis menyaring dan menyusun ulang data, jadi lebih mudah diatur.
5. Membantu Mengatasi Masalah Konsumen
Selain jualan, telemarketing bisa dipakai untuk membantu konsumen yang mengalami masalah dengan produk.
Informasi ini bisa kamu gunakan untuk menawarkan produk serupa yang lebih cocok dengan kebutuhan mereka.
Kekurangan Telemarketing
1. Pemasaran yang Terasa Mengganggu
Karena informasi disampaikan tanpa permintaan, telemarketing sering dianggap mengganggu bagi sebagian orang.
Tapi dengan menjaga nada positif dan sopan, kamu bisa mengurangi kesan negatif ini.
2. Biaya Pelatihan yang Lumayan
Agar telemarketing berjalan efektif, perlu biaya tambahan untuk melatih agen.
Meski begitu, pelatihan ini sering kali sepadan dengan hasil yang bisa diperoleh karena tim telemarketing yang bagus bisa meningkatkan penjualan.
3. Tingkat Konversi yang Rendah
Telemarketing umumnya punya tingkat konversi yang rendah, jadi bisa jadi lebih mahal dibandingkan hasil yang didapat.
Memantau konversi saat menjalankan strategi ini bisa membantu kamu segera merespon jika hasilnya kurang efektif.
4. Bisa Menurunkan Semangat Kerja
Karena telemarketing melibatkan panggilan berulang dan sering mendapat penolakan, bisa saja semangat kerja agen telemarketing menurun.
Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan positif, kamu bisa membantu tim tetap bersemangat.
Gaji Telemarketer di Indonesia
Menurut data dari Indeed, gaji rata-rata seorang staf telemarketing di Indonesia mencapai Rp3.897.834 per bulan, berdasarkan laporan gaji pada 28 Oktober 2024.
Beberapa kota menawarkan gaji yang lebih tinggi untuk posisi ini:
- Tangerang: Rp5.444.144 per bulan
- Jakarta: Rp4.445.265 per bulan
- Semarang: Rp3.380.470 per bulan
- Depok: Rp3.200.159 per bulan
- Surabaya: Rp3.072.987 per bulan
Perbedaan gaji ini bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti biaya hidup di kota tersebut, UMR, kebutuhan perusahaan, dan pengalaman kerja.
Sekian pembahasan dari Dealls mengenai peran dan peluang karier sebagai telemarketer. Semoga informasi ini bisa membantu kamu mengenal lebih jauh tentang profesi ini dan memberikan gambaran karier yang sesuai dengan impianmu.
Sambil mencari peluang, kamu juga bisa menemukan lowongan kerja terbaru setiap hari di platform Dealls, untuk berbagai posisi di perusahaan-perusahaan swasta ternama di Indonesia.
Kamu juga bisa memanfaatkan sesi mentoring dengan career mentor profesional untuk berdiskusi tentang rencana karier atau pengembangan diri.
Ditambah lagi, ada AI CV Reviewer, CV ATS Checker yang bisa menganalisis CV kamu, memastikan kecocokan dengan posisi yang kamu lamar, serta tes kepribadian gratis untuk mengenali kekuatanmu lebih dalam.
Yuk, wujudkan karier impianmu bersama Dealls!
Sumber:
Gaji Staf telemarketing di Indonesia
Telemarketing: Definition, What They Do, Example, and Types
What Is Telemarketing? Definition, Types, Skills and Roles | Indeed.com