60 Contoh Pertanyaan Interview Kerja dan Jawabannya, Auto Tembus!

Interview kerja merupakan tahapan penting dalam proses rekrutmen. Cek di sini untuk mendapatkan contoh pertanyaan interview kerja beserta jawabannya!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls August 01, 2025

Jawabanmu atas pertanyaan interview kerja sering kali menjadi penentu utama apakah kamu akan lanjut ke tahap berikutnya atau justru gagal dalam proses rekrutmen. 

Tahap ini tergolong paling krusial, karena menurut data Apollo Technical, hanya sekitar 2% pelamar yang dipanggil untuk interview dari total pelamar yang mengirimkan CV. Artinya, dari 100 pelamar, hanya dua orang yang berkesempatan menunjukkan diri di hadapan rekruter.

Proses interview sendiri tidak berlangsung lama. Rata-rata hanya sekitar 40 menit, dan dalam waktu sesingkat itu kamu harus bisa menyampaikan kelebihan, pengalaman, dan potensi diri secara efektif. 

Bahkan, menurut laporan Glassdoor, durasi keseluruhan proses rekrutmen dari awal hingga penawaran kerja bisa mencapai 23,8 hari, yang membuat sesi wawancara kerja menjadi momen paling menentukan.

Oleh karena itu, memahami berbagai pertanyaan interview kerja dan cara menjawabnya dengan tepat adalah langkah penting untuk meningkatkan peluang lolos. 

Artikel ini akan membantu kamu memahami pola pikir rekruter dan memberikan strategi menjawab pertanyaan dengan pendekatan yang meyakinkan dan profesional. Yuk, simak!

Sebelum Lanjut, Siapa Tahu Kamu Butuh Ini:

Cara Menjawab Interview Kerja agar Menarik HRD

Berikut tiga tips yang bisa kamu terapkan agar lebih percaya diri saat menjawab pertanyaan wawancara kerja:

1. Kenali Profil Perusahaan

Sebelum interview, luangkan waktu untuk mempelajari perusahaan. Ketahui budaya kerjanya, produk atau layanan yang ditawarkan, serta misi dan visinya. Ini akan membantumu menyusun jawaban yang relevan dengan nilai-nilai perusahaan.

Jika kamu melamar melalui Dealls, kamu bisa melihat informasi terkait profil perusahaan di bagian bawah info loker.

profil perusahaan di dealls.png

Akan ada penjelasan terkait industri perusahaan, lokasi, ukuran perusahaan, serta budaya kerja yang dijunjung, seperti nilai integritas, inovasi, dan kedisiplinan.

Informasi ini bisa membantumu memahami karakter perusahaan sebelum melamar atau interview.

2. Pahami Posisi dan Peran yang Dilamar

Saat kamu melihat iklan lowongan kerja, jangan hanya melihat judul posisinya saja, tetapi pahami secara menyeluruh tanggung jawab, keterampilan yang dibutuhkan, serta peran yang akan kamu jalankan dalam tim.

Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan jawaban saat menjelaskan pengalaman, keahlian, hingga motivasimu, agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Informasi mengenai deskripsi pekerjaan umumnya sudah dicantumkan dengan cukup jelas dalam lowongan kerja. 

Luangkan waktu untuk membaca bagian job description dan kualifikasi secara saksama.

Dengan memahami itu sejak awal, kamu bisa mempersiapkan contoh konkret dari pengalamanmu yang relevan.

Jika kamu melamar melalui Dealls, informasi mengenai tanggung jawab pekerjaan biasanya tertera lengkap pada bagian bawah halaman lowongan.

Beberapa di antaranya bahkan mencantumkan tools yang akan digunakan atau jenis tim yang akan kamu dukung.

Misalnya, untuk posisi BPO Management di TikTok di bawah ini, kamu akan menangani optimasi alur kerja BPO, menyelesaikan masalah seller, dan memimpin proyek strategis yang mendukung pertumbuhan platform.

deskripsi pekerjaan.png

Kalau kamu punya pengalaman memimpin tim lintas fungsi (XFN), mengidentifikasi bottleneck operasional, atau menyusun inisiatif untuk efisiensi kerja, itulah contoh konkret yang bisa kamu siapkan saat wawancara.

3. Gunakan Metode STAR

Saat menjawab pertanyaan berbasis pengalaman, kamu bisa menggunakan metode STAR untuk menjelaskan contoh konkret terkait pengalamanmu:

  • S (Situation): Jelaskan situasinya.
  • T (Task): Ceritakan tugas atau tantangan yang dihadapi.
  • A (Action): Jelaskan tindakan yang kamu ambil.
  • R (Result): Paparkan hasilnya secara konkret.

Misalnya, untuk pertanyaan “Ceritakan tentang proyek tersulit yang pernah kamu kerjakan”, kamu dapat menerapkan metode STAR, seperti contoh berikut ini:

S: “Saya pernah memimpin proyek redesign website perusahaan dalam waktu satu bulan,”
T: “Tantangannya adalah tenggat waktu yang ketat dan banyak revisi dari manajemen.”
A: “Saya membagi tugas dengan jelas, rutin koordinasi harian, dan fokus pada prioritas utama.”
R: “Website berhasil diluncurkan tepat waktu dan meningkatkan traffic sebesar 30% dalam dua minggu.”

4. Latihan Interview dengan Simulasi

Berlatih menjawab pertanyaan interview bersama diri sendiri, teman, atau mentor dapat meningkatkan kepercayaan diri.

Jika kamu belum punya pengalaman, kamu bisa coba fitur Career Mentor gratis di Dealls untuk untuk latihan secara langsung bersama mentor profesional.

Di fitur ini, kamu bisa memilih mentor sesuai kebutuhanmu, misalnya, HR profesional yang berpengalaman dalam proses rekrutmen, atau mentor lain yang memang membuka topik konsultasi seputar persiapan interview kerja.

career mentoring dealls.png

Kamu bisa melakukan simulasi interview, latihan menjawab pertanyaan umum, atau bahkan minta tips spesifik untuk posisi dan industri yang kamu lamar.

Mentor akan memberikan masukan langsung, mulai dari cara kamu menjawab, bahasa tubuh, hingga bagaimana membangun narasi yang meyakinkan di mata recruiter.

Jadi, untuk kamu yang masih ragu atau ingin tampil lebih percaya diri saat interview nanti, fitur ini bisa jadi bekal latihan yang sangat bermanfaat.

button book sesi career mentoring gratis.png

Contoh Pertanyaan Interview Kerja Beserta Jawabannya

Usai mengetahui jenis-jenis interview, kini saatnya untuk membedah lebih dalam mengenai contoh pertanyaan yang sering ditanyakan dalam sebuah proses wawancara.

Beberapa pertanyaan ini dapat dijadikan acuan untuk kamu yang hendak menghadiri tahapan interview

1. Perkenalkan diri dan ceritakan latar belakang secara singkat

Rekruter senang mendengar cerita tentang kandidat.

Pastikan untuk mengawalinya dengan menceritakan hal-hal relevan yang membuat kamu bersemangat terhadap posisi yang dipilih. Kamu juga bisa membahas pendidikan yang telah ditempuh.

Contoh Jawaban:

"Perkenalkan, nama saya Adi Marhadi. Saya berasal dari kota kecil, di mana akses terhadap pendidikan dan peluang kerja cukup terbatas. Karena sekolah berkualitas sulit ditemukan di daerah saya, saya mulai mencari alternatif lewat pembelajaran daring. Dari situ, saya mulai tertarik dengan dunia pemrograman dan belajar membuat kode secara otodidak.

Ketertarikan itu semakin berkembang hingga akhirnya saya mengikuti beberapa kursus online dan berhasil mendapatkan sertifikasi sebagai programmer komputer. Setelah lulus, saya mendapat pekerjaan pertama sebagai front-end programmer. Sejak saat itu, saya terus mengasah kemampuan secara mandiri dengan mendalami bahasa pemrograman back-end, tools pengembangan aplikasi, dan berbagai framework modern.

Belajar secara mandiri dari nol membuat saya terbiasa bekerja secara disiplin, cepat beradaptasi, dan berinisiatif mencari solusi. Saat ini, saya ingin membawa semangat belajar dan pengalaman tersebut ke lingkungan kerja yang lebih menantang, agar saya bisa terus berkembang sebagai software developer yang andal."

2. Bagaimana kamu mendengar posisi ini?

Para rekruter ingin tahu apakah kamu sedang aktif mencari pekerjaan di perusahaan mereka, mendengar tentang posisi tersebut dari perekrut, atau direkomendasikan untuk posisi tersebut oleh karyawan di perusahaan tersebut.

Contoh Jawaban:

"Saya mengetahui posisi ini melalui LinkedIn karena saya telah mengikuti halaman perusahaan selama beberapa waktu. Saya sangat bersemangat dengan pekerjaan di bidang ini. Keterampilan yang dibutuhkan sangat sesuai dengan keterampilan yang saya miliki, dan tampaknya ini merupakan peluang yang bagus bagi saya untuk berkontribusi pada misi perusahaan. Ini juga menjadi langkah yang bagus untuk karier saya selanjutnya."

3. Apa jenis lingkungan pekerjaan yang kamu sukai?

Pastikan untuk menjawabnya dengan melakukan riset terhadap budaya perusahaan terlebih dahulu.

Hal ini dapat membantu kamu menjawab pertanyaan ini karena telah mengenal perusahaan lebih dalam.

Contoh Jawaban:

"Saya suka lingkungan kerja yang serba cepat karena membuat saya merasa selalu belajar dan berkembang, tetapi saya benar-benar berkembang saat berkolaborasi dengan anggota tim dan membantu orang mencapai tujuan bersama, bukan saat berkompetisi. Berdasarkan pengalaman magang terakhir saya di sebuah perusahaan dengan budaya yang sama, saya sangat menikmati keseimbangan itu."

4. Bagaimana kamu menangani tekanan atau situasi yang membuat stres?

Melalui pertanyaan ini, rekruter ingin memastikan apakah kamu orang yang tangguh bekerja di bawah tekanan. Sebab, seorang kandidat dengan kemampuan ini akan sangat dipertimbangkan

Contoh Jawaban:

"Saya menyadari situasi yang menegangkan akan selalu muncul dan saya harus belajar cara mengatasinya sepanjang karier. Saya rasa saya menjadi lebih baik dalam menghadapinya dengan setiap pengalaman baru. Misalnya, saat mengerjakan peluncuran produk baru di perusahaan terakhir, banyak hal tidak berjalan sesuai rencana dengan tim saya. Alih-alih menyalahkan orang lain, reaksi pertama saya adalah mundur selangkah dan mencari tahu beberapa strategi tentang bagaimana kami dapat memecahkan masalah yang ada."

Baca juga: 6 Cara Menjawab Pertanyaan “Bagaimana Anda Mengatasi Stress dan Tekanan”

5. Apakah kamu lebih suka bekerja mandiri atau dalam tim?

Jawaban yang diajukan dari pertanyaan ini harus didasarkan pada budaya perusahaan dan posisi yang dilamar. Namun, sebagian besar lingkungan kerja akan memiliki budaya kerja dalam tim.

Contoh Jawaban:

"Saya menikmati perpaduan keduanya. Saya senang memiliki tim untuk menyusun strategi, mendapatkan berbagai pendapat, dan meminta masukan. Namun, saya juga merasa nyaman mengerjakan tugas yang mengharuskan saya bekerja secara mandiri. Saya merasa dapat mengerjakan sebagian pekerjaan terbaik saya saat saya dapat fokus sendiri di tempat yang tenang, tetapi saya sangat menghargai kerja sama dengan rekan satu tim untuk menghasilkan ide-ide terbaik."

6. Bagaimana cara kamu menjaga pekerjaan tetap terorganisasi?

Dengan pertanyaan ini, HRD akan lebih paham mengenai kamu mengasosiasikan waktu untuk seluruh pekerjaan.

Pastikan untuk menekankan bahwa kamu adalah seorang yang mematuhi tenggat waktu pekerjaan. 

Contoh Jawaban:

"Saya terbiasa menangani berbagai proyek di pekerjaan saya saat ini, di mana saya sering berpindah-pindah antara membuat kode satu program perangkat lunak ke program perangkat lunak lainnya. Saya menggunakan teknik timeboxing untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, dengan mengalokasikan waktu di kalender saya untuk tugas-tugas tertentu. Saya merasa teknik ini sangat membantu saya memprioritaskan apa yang perlu diselesaikan terlebih dahulu."

7. Apa yang kamu lakukan untuk meningkatkan keterampilan?

Para HRD ingin tahu bagaimana kamu menggunakan waktu untuk mengasah dan mengembangkan skill sehingga selaras dengan posisi yang diinginkan. 

Contoh Jawaban:

"Waktu luang yang saya miliki benar-benar memungkinkan saya untuk merenungkan ke mana saya ingin membawa karier saya. Saya membaca banyak jurnal untuk mengikuti perkembangan ide-ide terbaru di bidang saya dan mengasah keterampilan saya dengan mengikuti beberapa kursus daring."

8. Berapa ekspektasi gaji kamu?

Sebagai pelamar, kamu harus mengantisipasi adanya pertanyaan ini.

Sebagai tips, cobalah untuk mengunjungi beberapa web untuk mencari informasi gaji dari suatu posisi. Bisa juga dilakukan dengan mengecek UMR daerah dan bertanya kepada orang-orang lain dengan bidang serupa. 

Contoh Jawaban:

"Dengan pengalaman saya selama 2 tahun di bidang ini dan berdasarkan riset rata-rata industri untuk posisi serupa, saya rasa gaji di kisaran Rp8 juta merupakan angka yang wajar. Namun saya terbuka untuk menyesuaikan, karena saya juga melihat peluang belajar dan berkembang di perusahaan ini sebagai nilai tambah."

Baca juga: 15 Cara Menjawab “Berapa Gaji yang Anda Inginkan?” 

9. Apakah kamu melamar pekerjaan lain?

Rekruter ingin tahu apakah kamu benar-benar tertarik dengan posisi serta perusahaan tersebut. Sampaikan dengan jujur kondisi kamu saat ini.

Contoh Jawaban:

"Saya saat ini juga sedang melamar ke beberapa perusahaan lain, tetapi posisi ini adalah posisi yang paling saya minati saat ini karena sesuai dengan value yang saya cari dari sebuah perusahaan dan linear dengan pengalaman sebelumnya."

10. Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan kami?

Sebelum menghadiri sebuah wawancara, pastikan untuk melakukan riset dan memahami industri perusahaan yang dipilih. Cari tahu juga keunggulan dari perusahaan tersebut

Contoh Jawaban:

"Saya tahu bahwa perusahaan ini adalah salah satu pemimpin dalam industri teknologi, dengan reputasi yang kuat dalam terjadi yang terdepan dan produk-produk unggul. Saya juga terkesan dengan komitmen perusahaan terhadap komitmen untuk terus menjaga kualitas sebuah produk."

Baca juga: 15 Cara Menjawab “Apa yang Anda Ketahui Tentang Perusahaan Kami?”

11. Apa kelebihan kamu?

Rekruter juga ingin tahu seberapa jauh kamu mengenal dirimu sendiri. Pilihlah kelebihan yang sekiranya relevan dengan pekerjaan yang dilamar. 

Contoh Jawaban:

"Salah satu kelebihan terbesar saya adalah komunikasi atau public speaking, yang memungkinkan saya untuk memberi kontribusi lebih terhadap perusahaan. Misalnya, di posisi saya sebelumnya, saya berhasil mengamankan kerja sama dengan klien terbesar sebagai hasil dari presentasi yang saya lakukan."

13. Apa kekurangan kamu?

Pilihlah kekurangan yang tidak secara langsung berkaitan dengan tugas utama dari posisi yang dilamar. Selain itu, jelaskan juga mengenai cara kamu mengatasinya.

Contoh Jawaban:

"Saya cenderung tidak bisa multitasking, tetapi saya telah bekerja untuk mengatasi ini dengan membuat jadwal rutin setiap harinya. Misalnya, saya sekarang menggunakan Google Calendar untuk memastikan saya dapat mengingat dan mengerjakan tugas dengan baik."

Baca juga: 52 Contoh Kelebihan dan Kekurangan Saat Interview & Cara Menjawabnya 

14. Apa yang membuat kamu unik?

Para rekruter sering mengajukan pertanyaan ini untuk mengidentifikasi mengapa kamu lebih memenuhi syarat daripada kandidat lain yang mereka wawancarai.

Dengan begitu, cobalah untuk sorot sifat atau keterampilan yang menurut kamu sejalan dengan posisi yang dilamar. 

Contoh Jawaban:

"Menurut saya, yang membuat saya unik adalah kemampuan untuk memenuhi dan melampaui tenggat waktu tanpa mengorbankan akurasi dalam pekerjaan saya. Dalam jabatan sebelumnya, manajer saya secara konsisten memuji saya karena menyelesaikan laporan status triwulanan lebih awal dan dengan kualitas yang tinggi."

15. Kenapa kamu ingin bekerja di perusahaan ini?

HRD menanyakan hal ini untuk mempertimbangkan kecocokan kamu terhadap budaya perusahaan.

Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan mempelajari segala hal yang berkaitan dengan perusahaan, seperti nilai, sejarah, hingga budaya.

Contoh Jawaban:

"Perusahaan ini selalu mengikuti tren teknologi dan terus mencari cara untuk meningkatkan produk mereka. Pemikiran inovatif semacam itu benar-benar menginspirasi saya. Saya juga menghargai seberapa banyak perusahaan ini telah memberikan kembali kepada masyarakat, terutama dalam upaya untuk menghasilkan lebih banyak produk yang ramah lingkungan."

16. Apa tujuan kamu di masa depan?

HRD acapkali menanyakan tujuan masa depan guna melihat peluang kamu untuk bertahan di perusahaan dalam jangka panjang.

Selain itu, pertanyaan ini digunakan untuk mengukur ambisi, harapan untuk karier, dan kemampuan kamu dalam membuat rencana ke depan.

Contoh Jawaban:

"Saya ingin terus mengembangkan keahlian pemasaran saya selama beberapa tahun ke depan. Salah satu alasan saya tertarik bekerja di perusahaan rintisan yang sedang berkembang pesat adalah karena saya akan memiliki kemampuan untuk memegang banyak peran dan bekerja sama dengan berbagai departemen. Saya yakin pengalaman ini akan membantu saya mencapai tujuan akhir saya untuk suatu hari nanti memimpin departemen pemasaran."

17. Apa yang terjadi pada diri kamu dalam lima tahun ke depan?

Pertanyaan ini hampir sama dengan sebelumnya, tetapi lebih spesifik. Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu dapat memberikan tujuan karier tertentu termasuk peran atau proyek impian.

Contoh Jawaban:

"Tujuan masa depan saya untuk beberapa tahun ke depan termasuk memimpin tim desain dalam kapasitas formal. Saya juga bersemangat dengan prospek bekerja dengan tim produk dan acara untuk mengembangkan proses yang efisien karena ini sangat sesuai dengan latar belakang manajemen proyek saya."

18. Apa yang paling disukai dari posisi terakhir kamu?

Melalui pertanyaan ini, kamu bisa memberi informasi terkait motivasi dan kepribadi. Selain itu, tunjukkan bahwa kamu menikmati peran tersebut.

Contoh Jawaban:

"Posisi terakhir saya adalah posisi tingkat pemula di sebuah agensi rintisan. Saya tidak hanya belajar lebih banyak tentang pemasaran, tetapi manajemennya juga sangat transparan yang mengajarkan kami banyak hal tentang kepemilikan bisnis. Suasananya kolaboratif, saya bekerja sama dengan tim dalam hampir setiap proyek."

19. Apa yang paling tidak disukai dari posisi terakhir kamu?

Pertanyaan ini termasuk dalam pertanyaan jebakan. Selama menyampaikannya, hindari untuk mengatakan hal negatid tentang mantan kolega ataupun manajer di pekerjaan sebelumnya. 

Contoh Jawaban:

"Meskipun saya menikmati waktu saya untuk belajar dan berkembang di pekerjaan terakhir saya, ada kekurangan kesempatan dalam kemajuan karier saya. Saya sangat menikmati tantangan, yang saya pahami merupakan prioritas utama bagi para manajer di perusahaan ini. Itulah sebabnya saya bersemangat untuk terus berdiskusi tentang kesempatan ini."

20. Bagaimana kamu menghadapi stres atau perubahan?

Cara kamu dalam menangani situasi yang penuh perubahan dan tekanan merupakan indikator dalam memecahkan masalah.

Para HRD pasti sangat mempertimbangkan kompetensi ini. Oleh karena itu, berilah jawaban yang menunjukkan kemampuan kamu mengatasinya.

Contoh Jawaban:

"Saya bisa tetap tenang dengan berfokus pada gambaran yang lebih besar terlebih dahulu, lalu membagi proyek saya menjadi tugas-tugas yang lebih kecil. Saya selalu memulai dengan mengidentifikasi tujuan akhir yang ingin saya capai. Dari sana, saya membuat daftar tindakan jangka pendek dan jangka panjang yang akan membawa saya ke tujuan akhir saya."

21. Bagaimana kamu menangani konflik di tempat kerja?

Perekrut mengajukan pertanyaan ini untuk mengukur keterampilan komunikasi dan keterampilan memecahkan masalah.

Jawaban yang baik akan menggambarkan saat di mana kamu menghadapi rintangan, tetap tenang, dan berupaya mencari solusi yang produktif.

Contoh Jawaban:

"Saya bekerja sebagai manajer proyek dan seorang karyawan selalu terlambat menyelesaikan tugas. Ketika saya menanyakan hal itu kepadanya, dia bersikap defensif, jadi saya tetap tenang dan mengakui bahwa tenggat waktu itu sulit dan bertanya bagaimana saya dapat membantunya memenuhi harapan."

22. Apa pencapaian terbesar kamu?

Pikirkan beberapa pencapaian yang menunjukkan etos kerja dan nilai-nilai kamu. Jika bisa, pilih contoh yang juga berkaitan dengan tanggung jawab utama dari posisi yang dilamar.

Contoh Jawaban:

"Pada jabatan terakhir, saya mengelola semua konten media sosial perusahaan. Saya melihat merek lain bereksperimen dengan video dan melihat keterlibatan yang besar dari pelanggan mereka, jadi saya bertanya kepada atasan saya apakah kami dapat melakukan uji coba dengan anggaran rendah. Setelah disetujui, saya memproduksi video dengan biaya murah di kantor yang menghasilkan keterlibatan dua kali lipat dari yang biasanya kami lihat di saluran sosial kami."

Baca juga: 10 Cara Menjawab “Contoh Pencapaian Terbesar Dalam Hidup” 

23. Bagaimana kamu mendefinisikan kesuksesan?

Para rekruter mengajukan pertanyaan ini untuk melihat bagaimana definisi kesuksesan dapat memengaruhi tujuan dan cara kamu mengukurnya. 

Contoh Jawaban:

"Saya mendefinisikan kesuksesan sebagai pemenuhan tujuan dan harapan dari peran serta membantu rekan kerja saya mencapai tolok ukur mereka sendiri sehingga perusahaan dapat meraih kesuksesan."

24. Bagaimana keterampilan kamu selaras dengan posisi ini?

Pertanyaan ini memungkinkan kamu untuk lebih spesifik menyampaikan etos kerja, gaya, dan kemampuan unik yang berkaitan dengan sebuah posisi.

Jawaban yang berdampak akan membahas keterampilan keras dan lunak yang kamu miliki dan bagaimana keterampilan tersebut menguntungkan atasan.

Contoh Jawaban:

"Saya dapat membuat siapa pun merasa nyaman di lingkungan baru. Ini membuat saya cocok sebagai perwakilan sumber daya manusia. Di posisi saya sebelumnya, seorang karyawan baru mendatangi saya dan mengatakan bahwa menurutnya ia tidak cocok dengan budaya perusahaan. Saya dapat meyakinkannya dan ia akhirnya mendaftar."

25. Mengapa kami harus mempekerjakan kamu?

Pada dasarnya, pertanyaan ini sama dengan “apa keunikan kamu?”. Melalui pertanyaan ini, rekruter memberi kesempatan untuk menyampaikan kualifikasi terbaik kamu. 

Contoh Jawaban:

"Saya mungkin belum memiliki banyak pengalaman profesional, tapi saya cepat belajar dan terbiasa belajar mandiri sejak awal. Saya sudah membuktikan hal ini dengan mempelajari pemrograman dari nol dan mendapatkan sertifikasi secara mandiri. Selain itu, saya punya komitmen tinggi terhadap kualitas kerja dan selalu berusaha menyelesaikan tugas dengan rapi dan efisien. Saya yakin bisa menjadi aset bagi tim karena saya mau terus berkembang dan mudah beradaptasi dengan tantangan baru."

26. Mengapa kamu meninggalkan pekerjaan sebelumnya?

Ada banyak alasan yang dapat diterima untuk meninggalkan pekerjaan. Siapkan jawaban yang bijaksana dan membuat rekruter yakin bahwa kamu bersikap hati-hati dalam keputusan ini.

Contoh Jawaban:

"Saya memutuskan resign karena ingin mencari peluang baru yang bisa memberi ruang lebih besar untuk berkembang. Di tempat kerja sebelumnya, saya sudah belajar banyak, terutama dalam hal pemasaran produk SaaS, tapi saya merasa sudah berada di titik stagnan dan ingin menghadapi tantangan yang lebih menantang di bidang yang saya minati."

Baca juga: 15 Contoh Alasan Resign yang Baik Saat Interview 

27. Bagaimana kamu menangani tugas yang berulang dan monoton?

Tunjukkan bahwa kamu terbuka dalam tugas apapun. Bahkan jika itu monoton, yakinkan rekruter bahwa kamu akan tetap produktif.

Contoh Jawaban:

"Saya memahami bahwa tugas berulang adalah bagian dari pekerjaan, dan saya selalu berusaha untuk tetap fokus dan efisien. Saya juga mencoba menemukan cara untuk meningkatkan proses agar tugas tersebut menjadi lebih efektif dan menarik."

28. Apa pekerjaan impianmu?

Rekruter biasanya menanyakan pertanyaan ini karena mereka ingin memastikan minat dan tujuan kamu sesuai dengan jalur karier dari posisi yang dibuka.

Untuk menjawabnya, ceritakan pekerjaan seperti apa yang membuatmu merasa berkembang dan berdampak.

Selain itu, jawabanmu juga harus tetap relevan dengan posisi yang kamu lamar, agar terlihat realistis dan selaras dengan tujuan kariermu.

Contoh Jawaban:

"Saya selalu tertarik dengan bagaimana data bisa menceritakan sesuatu yang relevan dan membantu pengambilan keputusan. Pekerjaan impian saya adalah menjadi data analyst yang terlibat dalam proyek-proyek strategis, di mana saya bisa membantu perusahaan memahami perilaku pengguna dan meningkatkan efisiensi bisnis. Saya ingin terus belajar tools baru, seperti Python dan BigQuery, sambil tetap berkolaborasi dengan tim marketing, produk, dan manajemen. Saya menikmati proses memecahkan masalah dengan data, dan saya berharap bisa tumbuh di jalur itu."

29. Apa kontribusi kamu kepada perusahaan?

Hal yang menjadi kunci dalam menjawab pertanyaan ini adalah tunjukkan bagaimana keterampilan dan pengalaman kamu dapat memberi sebuah kesuksesan baru terhadap perusahaan. 

Contoh Jawaban:

"Kemampuan saya dalam memecahkan masalah memungkinkan saya bekerja dengan baik di bawah tekanan. Di posisi sebelumnya, saya bertanggung jawab untuk menyelenggarakan konferensi tahunan perusahaan kami. Ini melibatkan penyewaan ruang rapat dan mempekerjakan katering, penjadwalan pembicara dan pengaturan peralatan teknis, serta mengoordinasikan pengaturan perjalanan untuk peserta luar kota dari kantor cabang kami yang lain. Saya akan memberikan perhatian yang sama terhadap detail dan keterampilan memecahkan masalah pada posisi ini di perusahaan ini."

30. Bagaimana kamu memprioritaskan tugas? 

Ini menjadi kesempatan untuk menyorot keahlian kamu dalam mengelola waktu dan prioritas. Dengan begitu, perekrut akan yakin kamu tidak akan meninggalkan tugas yang diberikan.

Contoh Jawaban:

"Saya biasanya memulai hari dengan membuat daftar tugas, lalu menyusun prioritas berdasarkan tenggat waktu dan urgensinya terhadap tujuan tim. Misalnya, jika ada tugas yang berdampak langsung ke departemen lain, saya akan selesaikan lebih dulu. Tapi saya juga fleksibel, kalau ada perubahan mendadak, saya siap menyesuaikan tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan"

31. Bagaimana kamu menghadapi kegagalan?

Pilihlah situasi pada pengalaman sebelumnya yang membuat kamu belajar dari kesalahan dan tumbuh sebagai profesional. Ini menujukkan kepribadianmu yang ingin terus berkembang.

Contoh Jawaban:

"Dalam salah satu proyek sebelumnya, saya gagal memenuhi target bulanan. Namun, saya belajar dari pengalaman tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi, seperti evaluasi rutin dengan tim, yang membantu saya menghindari kesalahan serupa di masa depan."

32. Bagaimana kamu menangani kritik?

Perekrut ingin tahu apakah kamu seorang individu yang terbuka terhadap kritik. Tunjukkan bahwa kamu menerima kritik sebagai kesempatan untuk belajar.

Contoh Jawaban:

"Saya melihat kritik sebagai bagian penting dari proses belajar. Saat awal karier saya sebagai content writer, atasan saya pernah mengkritik tulisan saya karena terlalu bertele-tele dan tidak sesuai dengan gaya brand. Awalnya tentu terasa tidak nyaman, tapi saya memilih untuk mencatat masukan tersebut, lalu minta contoh tulisan yang ideal agar saya bisa belajar lebih cepat. Sejak saat itu, saya mulai lebih peka terhadap tone of voice brand dan secara rutin meminta feedback setelah revisi. Hasilnya, kualitas tulisan saya meningkat dan revisi dari atasan pun jauh berkurang."

33. Apakah kamu memiliki pertanyaan?

Ini mungkin salah satu pertanyaan terpenting yang ditanyakan selama proses wawancara karena memungkinkan kamu untuk mengeksplorasi topik apapun yang belum dibahas.

Selain itu, pertanyaan ini juga menunjukkan kepada HRD bahwa kamu serius dengan posisi tersebut.

Pertanyaan yang kamu ajukan bisa mencerminkan ketertarikanmu terhadap budaya kerja, ekspektasi posisi, hingga tantangan yang akan dihadapi. Hindari menjawab “Tidak ada” karena itu bisa terkesan kamu tidak terlalu antusias.

Beberapa contoh pertanyaan yang bisa kamu ajukan antara lain:

  • "Apa indikator utama keberhasilan untuk posisi ini dalam 3–6 bulan pertama?"
  • "Bagaimana struktur tim yang akan saya tempati, dan seperti apa gaya kepemimpinan manajernya?"
  • "Apakah perusahaan menyediakan pelatihan atau dukungan untuk pengembangan karier dalam jangka panjang?"
  • "Apa tantangan terbesar yang saat ini dihadapi tim ini, dan bagaimana saya bisa berkontribusi mengatasinya?"

Baca juga: Tips Menjawab “Apakah Ada Pertanyaan” di Akhir Interview  

34. Apakah kamu siap untuk bekerja lembur jika diperlukan?

Rekruter tak jarang menanyakan hal ini untuk melihat kesiapan kamu. Jawablah dengan jujur dan sesuai kenyamanan kamu sembari menunjukkan fleksibilitas. 

Contoh Jawaban:

"Saya memahami bahwa dalam situasi tertentu, lembur bisa dibutuhkan, terutama saat ada deadline penting atau proyek besar. Selama masih dalam batas wajar dan komunikasinya jelas, saya bersedia lembur. Namun, saya juga percaya pentingnya manajemen waktu yang baik agar pekerjaan bisa diselesaikan secara efisien selama jam kerja."

35. Bagaimana cara kamu menghadapi tugas yang sulit?

HRD ingin tahu terkait strategi yang kamu gunakan untuk tetap fokus dan termotivasi ketika dihadapkan dengan sebuah tugas sulit.

Untuk menjawabnya, kamu bisa sampaikan langkah-langkah yang menjadi cara kamu untuk menanganinya.

Contoh Jawaban:

"Saya tetap termotivasi dengan menetapkan tujuan kecil yang dapat dicapai dalam proses mengerjakan tugas yang sulit. Selain itu, saya mencoba untuk mengingat hasil akhir yang ingin dicapai dan dampak positif yang akan terjadi jika tugas tersebut berhasil diselesaikan."

36. Bagaimana Kamu Menghadapi Tekanan Saat Bekerja?

Pertanyaan ini diajukan karena banyak posisi yang menuntut kamu tetap tenang dan produktif meskipun dalam kondisi penuh tekanan. Rekruter ingin tahu apakah kamu bisa tetap profesional saat menghadapi tantangan.

Fokuslah pada contoh nyata yang menunjukkan bahwa kamu mampu mengelola tekanan secara konstruktif.

Kamu bisa cerita soal strategi yang digunakan, seperti time management, komunikasi yang baik, atau teknik relaksasi.

Contoh Jawaban:

"Ketika saya menangani proyek dengan tenggat waktu ketat, saya biasanya memecah pekerjaan menjadi beberapa bagian kecil agar terasa lebih ringan. Saya juga menetapkan prioritas dan menjaga komunikasi yang terbuka dengan tim agar tidak ada miskomunikasi."

37. Apa Motivasi Kamu dalam Bekerja?

Rekruter ingin tahu apa yang mendorong kamu untuk terus berkarya. Hal ini bisa memberi gambaran apakah kamu punya dorongan intrinsik dan sejalan dengan nilai perusahaan.

Sampaikan motivasi yang positif dan relevan, misalnya ingin terus belajar, berkontribusi, atau membangun dampak. Hindari motivasi yang terlalu umum seperti "ingin dapat gaji tinggi".

Contoh Contoh Jawaban:

"Motivasi terbesar saya dalam bekerja adalah keinginan untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata. Saya merasa puas ketika bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan hasil kerja saya berdampak positif, baik untuk tim maupun perusahaan. Selain itu, saya juga termotivasi oleh tantangan, karena dari sanalah saya bisa belajar hal baru dan meningkatkan kemampuan diri."

38. Bagaimana Cara Kamu Mengatur Prioritas Saat Memiliki Banyak Tugas?

Pertanyaan ini untuk mengukur kemampuan manajemen waktu dan cara kamu membuat keputusan. Perusahaan ingin tahu apakah kamu bisa bekerja secara efisien.

Berikan contoh pendek bagaimana kamu mengidentifikasi tugas yang paling penting, membuat jadwal, atau menggunakan tools tertentu. Tunjukkan bahwa kamu sistematis.

Contoh Jawaban:

"Saya biasanya mulai hari dengan membuat daftar tugas dan mengelompokkannya berdasarkan urgensi dan dampaknya. Saya juga menggunakan aplikasi seperti Trello agar bisa memantau progres harian."

39. Bagaimana Kamu Menggambarkan Gaya Kerjamu?

Pertanyaan ini mengungkap apakah gaya kerja kamu cocok dengan budaya tim dan struktur perusahaan. Rekruter ingin tahu apakah kamu mandiri, kolaboratif, atau fleksibel.

Pilih gaya kerja yang memang kamu jalani dan bisa dipertanggungjawabkan. Lalu kaitkan dengan kebutuhan posisi atau tim yang kamu lamar.

Contoh Jawaban:

"Saya memiliki gaya kerja yang terorganisir dan berorientasi pada hasil. Saya suka membuat daftar prioritas dan tenggat waktu agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas. Selain itu, saya juga terbiasa bekerja secara kolaboratif, terbuka menerima masukan, tapi tetap bisa mandiri ketika dibutuhkan. Saya fleksibel, tapi tetap punya prinsip soal tanggung jawab."

40. Ceritakan Pengalamanmu Bekerja dalam Tim

Rekruter ingin tahu bagaimana peran kamu saat bekerja dalam kelompok. Kolaborasi adalah soft skill penting di hampir semua pekerjaan. 

Pilih satu contoh nyata di mana kamu terlibat aktif dalam tim. Tekankan kontribusi kamu dan bagaimana kerja sama itu menghasilkan sesuatu yang baik.

Contoh Jawaban: 

"Saat saya bekerja sebagai content writer di sebuah tim SEO, kami pernah menjalankan proyek besar untuk menaikkan traffic blog dalam waktu tiga bulan. Kami terbagi dalam tim kecil: ada yang riset keyword, ada yang menulis, dan ada yang mengedit. Saya bertanggung jawab menulis artikel pilar berdasarkan hasil riset tim keyword. Dalam prosesnya, kami rutin meeting dua kali seminggu untuk menyamakan arah dan saling kasih feedback. Tantangannya adalah menyatukan gaya penulisan yang berbeda agar tetap konsisten, tapi karena komunikasi kami baik dan semua terbuka terhadap masukan, akhirnya target tercapai bahkan lebih cepat dari yang ditentukan."

41. Ceritakan Tentang Proyek Tersulit yang Pernah Kamu kerjakan

Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kamu menghadapi tantangan dan mengelola tekanan dalam pekerjaan. Rekruter ingin melihat sejauh mana kamu bisa menyelesaikan masalah kompleks.

Fokus pada bagaimana kamu mengatasi tantangan dalam proyek tersebut, keterampilan apa yang kamu gunakan, dan hasil akhirnya. Ceritakan dengan jelas tanpa menyalahkan orang lain.

Contoh Jawaban:

"Proyek tersulit yang pernah saya kerjakan adalah saat saya ditunjuk menjadi koordinator kampanye digital untuk peluncuran produk baru di perusahaan sebelumnya. Tantangannya datang dari tenggat waktu yang sangat ketat dan koordinasi antar departemen yang kurang solid. Saya harus memastikan semua konten, media sosial, dan iklan berjalan serempak dalam satu minggu. Awalnya, sempat terjadi miskomunikasi dengan tim desain yang membuat materi visual terlambat. Tapi saya segera mengatur ulang timeline dan membuat sistem pelaporan harian agar progres lebih transparan. Dengan pendekatan itu, tim bisa kembali sinkron dan kampanye berhasil diluncurkan tepat waktu. Proyek ini melatih saya untuk tetap tenang dalam tekanan, berpikir cepat, dan menjaga komunikasi lintas tim tetap efektif."

42. Bagaimana Kamu Mempelajari Keterampilan Baru?

Rekruter ingin tahu apakah kamu punya semangat belajar dan bagaimana cara kamu mengembangkan diri. Karyawan yang bisa beradaptasi dan terus belajar sangat dihargai di dunia kerja.

Ceritakan proses belajar yang biasa kamu lakukan. Bisa melalui kursus, pelatihan, mentoring, atau praktik langsung. Sertakan contoh nyata agar lebih meyakinkan.

Contoh Jawaban:

"Saya biasanya memulai dengan memahami gambaran besarnya terlebih dahulu, lalu mencari sumber belajar yang sesuai dengan gaya belajar saya, biasanya lewat video atau kursus interaktif. Misalnya, saat saya ingin belajar Google Analytics, saya mengikuti kursus resmi dari Google dan langsung mencoba menerapkannya ke proyek internal. Saya juga senang mencatat dan membuat ringkasan untuk memastikan saya benar-benar memahami konsepnya, bukan sekadar hafal. Selain itu, saya terbiasa mencari feedback dari mentor atau rekan kerja untuk mempercepat proses belajar dan menghindari kesalahan yang sama."

43. Ceritakan ketika kamu membuat keputusan penting di tempat kerja

Pertanyaan ini diberikan untuk menggali kemampuan kamu dalam mengambil keputusan di situasi krusial. Rekruter ingin melihat apakah kamu bisa berpikir logis, cepat, dan bertanggung jawab.

Pilih contoh yang menunjukkan bahwa kamu mempertimbangkan banyak aspek sebelum mengambil keputusan, dan hasilnya membawa dampak positif.

Contoh Jawaban:

"Saya pernah harus memutuskan apakah akan menunda launching campaign atau tetap jalan saat data menunjukkan performa awalnya buruk. Setelah analisis singkat dan diskusi dengan tim, saya memutuskan menunda dan memperbaiki kontennya. Hasilnya, setelah diluncurkan ulang, engagement naik dua kali lipat."

44. Apa yang kamu lakukan saat merasa pekerjaan terlalu berat?

Rekruter ingin mengetahui bagaimana kamu mengelola beban kerja berlebih tanpa kehilangan fokus atau motivasi.

Tunjukkan bahwa kamu bisa mengidentifikasi beban kerja, menyusun ulang prioritas, dan meminta bantuan jika diperlukan.

Contoh Jawaban:

"Ketika beban kerja terasa berat, saya mulai dengan memetakan tugas berdasarkan urgensi dan dampaknya. Jika sudah overload, saya berdiskusi dengan atasan untuk penyesuaian atau pembagian tugas. Saya juga selalu berusaha menjaga pola tidur dan istirahat agar tetap fokus."

45. Ceritakan pengalaman saat kamu gagal bekerja sama dengan rekan kerja

Pertanyaan ini bertujuan untuk melihat bagaimana kamu menyikapi konflik atau perbedaan pendapat dalam tim.

Rekruter ingin tahu apakah kamu bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang profesional.

Jangan menyalahkan rekan kerjamu sepenuhnya. Fokuslah pada solusi dan pelajaran yang kamu dapat dari pengalaman tersebut.

Contoh Jawaban:

"Pada sebuah proyek, saya dan rekan tim berbeda pendapat mengenai pendekatan yang harus digunakan. Akibatnya, terjadi miskomunikasi dan pekerjaan sempat terhambat. Saya akhirnya mengajak berdiskusi terbuka untuk menyatukan persepsi. Setelah itu, kami berhasil menyelesaikan proyek tepat waktu dan bekerja lebih baik sebagai tim."

46. Kalau kamu direkrut, apa yang ingin kamu pelajari atau kembangkan di 3 bulan pertama?

Pertanyaan ini sering diajukan untuk melihat sejauh mana kandidat memiliki inisiatif dalam belajar dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Pewawancara ingin tahu apakah kamu punya target pengembangan diri yang jelas, apakah kamu cukup proaktif, dan apakah kamu bisa memanfaatkan tiga bulan pertama.

Untuk menjawab pertanyaan ini, sebaiknya kamu menunjukkan pemahaman tentang posisi yang kamu lamar dan kebutuhan tim.

Hindari jawaban klise seperti “ingin belajar lebih banyak” tanpa menyebutkan apa yang ingin dipelajari.

Sebaliknya, sebutkan keterampilan atau pemahaman spesifik yang ingin kamu kembangkan.

Contoh jawaban:

"Dalam tiga bulan pertama, saya ingin fokus memahami sistem dan alur kerja tim secara menyeluruh. Saya percaya bahwa adaptasi yang cepat dan efektif dimulai dari memahami proses yang ada, termasuk standar kerja, budaya kolaborasi, serta ekspektasi hasil. Selain itu, saya ingin memperdalam penguasaan terhadap tools yang digunakan di posisi ini, baik dari sisi teknis maupun best practice-nya. Bagi saya, masa awal ini bukan sekadar waktu untuk mengenal lingkungan, tapi juga untuk mulai memberi kontribusi, sekecil apa pun, agar saya bisa tumbuh bersama tim dan tidak hanya menjadi pengamat."

47. Ceritakan saat kamu harus belajar dari kesalahan

Pertanyaan ini ditujukan untuk menggali sikap kamu terhadap kegagalan, apakah kamu bisa menerima kesalahan dan memperbaikinya?

Ceritakan kesalahan yang memang terjadi karena kelalaian atau kurang pengalaman, lalu tunjukkan bagaimana kamu mengatasinya dan tidak mengulanginya.

Contoh jawaban:

"Pada awal karier saya, saya pernah salah memasukkan data ke dalam laporan yang penting. Hal ini membuat atasan menegur saya. Sejak saat itu, saya selalu melakukan double-check dan meminta rekan kerja untuk memverifikasi data penting. Kesalahan tersebut menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk lebih teliti."

48. Apa yang biasanya kamu lakukan saat motivasi kerja sedang menurun?

Rekruter ingin tahu bagaimana kamu menjaga semangat kerja di tengah tekanan atau kebosanan. Ini mencerminkan daya tahan dan kedewasaan profesional.

Fokus pada cara-cara positif yang kamu lakukan untuk kembali termotivasi, seperti evaluasi diri atau mencari inspirasi.

Contoh Jawaban:

"Saat motivasi kerja menurun, saya biasanya mengingat kembali tujuan awal saya bekerja dan melihat progres yang telah dicapai. Saya juga sering membaca buku pengembangan diri atau berdiskusi dengan mentor agar bisa kembali semangat menjalani pekerjaan."

49. Bagaimana kamu menjaga profesionalitas saat menghadapi klien sulit?

Pertanyaan ini menunjukkan bagaimana kamu bersikap saat berada dalam situasi menantang, terutama yang melibatkan pihak eksternal.

Tekankan pentingnya menjaga komunikasi yang sopan, mendengarkan dengan baik, dan tetap fokus pada solusi.

Contoh Jawaban:

"Saya selalu berusaha mendengarkan keluhan klien dengan tenang dan tanpa membela diri. Setelah itu, saya menyampaikan solusi yang dapat kami lakukan sambil tetap menjaga batas profesional. Dengan sikap tersebut, hubungan kerja tetap terjaga dan masalah dapat diselesaikan dengan baik."

50. Apa peran ideal kamu dalam sebuah tim?

Rekruter ingin melihat bagaimana kamu memposisikan diri dalam tim. Apakah kamu lebih cocok sebagai pemimpin, pelaksana, atau penghubung?

Jawaban terbaik adalah yang menunjukkan fleksibilitas. Kamu bisa menyesuaikan peran tergantung kebutuhan tim.

Contoh Jawaban:

"Saya cukup fleksibel dalam tim. Saya dapat menjadi pelaksana yang andal, tetapi juga siap mengambil peran sebagai koordinator jika dibutuhkan. Bagi saya, yang terpenting adalah berkontribusi secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama."

51. Apa pendapat kamu tentang kepemimpinan yang baik?

Pertanyaan ini bertujuan untuk menilai nilai-nilai kerja kamu, serta apakah kamu cocok berada dalam struktur organisasi yang ada.

Jelaskan prinsip kepemimpinan yang kamu kagumi atau yang ingin kamu terapkan. Usahakan tetap relevan dengan budaya kerja modern.

Contoh Jawaban:

"Bagi saya, kepemimpinan yang baik adalah ketika seorang pemimpin mampu menjadi teladan, mendengarkan timnya, dan memberikan arahan yang jelas. Seorang pemimpin yang baik juga harus terbuka terhadap masukan dan tidak segan turun langsung jika tim memerlukan bantuan."

52. Bagaimana kamu memanfaatkan feedback dari atasan?

Rekruter ingin mengetahui apakah kamu terbuka terhadap kritik dan menggunakannya sebagai alat pengembangan diri.

Tunjukkan bahwa kamu menghargai feedback dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran.

Contoh Jawaban:

"Saya selalu terbuka terhadap masukan dari atasan. Saya mencatat setiap feedback, lalu merefleksikannya untuk memperbaiki kinerja. Hal ini terbukti membantu saya meningkatkan performa dalam menyusun laporan dan mengelola komunikasi proyek."

53. Ceritakan inisiatif terbesar yang pernah kamu lakukan

Pertanyaan ini menyoroti proaktivitas kamu dalam pekerjaan. Rekruter ingin tahu apakah kamu bisa menciptakan perubahan atau perbaikan meskipun tidak diminta.

Pilih contoh inisiatif yang berdampak nyata bagi tim atau perusahaan. Jelaskan latar belakangnya dan hasilnya.

Contoh Jawaban:

"Saya pernah mengusulkan sistem pelaporan mingguan otomatis menggunakan Google Sheet dan integrasi email. Sebelumnya, tim menghabiskan banyak waktu hanya untuk laporan manual. Setelah sistem ini diterapkan, efisiensi tim meningkat dan kami bisa fokus pada pekerjaan yang lebih strategis."

54. Bagaimana kamu menyampaikan ide kepada tim atau manajer?

Rekruter ingin tahu bagaimana cara kamu berkomunikasi secara profesional dan menyampaikan gagasan secara efektif.

Ceritakan pendekatan yang kamu gunakan saat menyampaikan ide, misalnya melalui presentasi, data pendukung, atau diskusi langsung.

Contoh Jawaban:

"Saya biasanya menyiapkan presentasi singkat yang berisi poin-poin utama dari ide saya, termasuk manfaat dan risikonya. Kemudian saya ajukan dalam rapat tim atau one-on-one dengan manajer. Pendekatan ini membantu saya menyampaikan ide dengan lebih terstruktur dan mudah dipahami."

55. Bagaimana kamu beradaptasi dengan perubahan mendadak?

Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa fleksibel kamu dalam menghadapi dinamika kerja yang cepat berubah. Dunia kerja sering kali menuntut penyesuaian cepat terhadap situasi baru.

Ceritakan pengalaman konkret ketika kamu mampu beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga, dan tunjukkan sikap positif dalam menghadapi perubahan.

Contoh Jawaban:

"Ketika perusahaan memutuskan untuk beralih ke sistem kerja remote secara tiba-tiba, saya langsung menyesuaikan diri dengan membuat jadwal kerja yang disiplin, mempelajari tools kolaborasi online, dan tetap menjaga komunikasi rutin dengan tim. Hal itu membantu saya tetap produktif meski situasinya berubah drastis."

56. Ceritakan pengalaman saat kamu menjadi mentor bagi orang lain

Pertanyaan ini menggambarkan kemampuan kamu dalam membimbing dan mendukung orang lain di tempat kerja. Ini menunjukkan sisi kepemimpinan dan kolaborasi.

Fokus pada kontribusi kamu dalam membantu rekan kerja berkembang. Jelaskan pula dampak positifnya terhadap tim atau proyek.

Contoh Contoh Jawaban:

"Saya pernah membimbing rekan baru yang belum terbiasa dengan sistem internal. Saya membuat panduan sederhana dan rutin melakukan check-in setiap minggu. Dalam waktu satu bulan, ia sudah bisa bekerja mandiri dan menjadi anggota tim yang andal."

57. Bagaimana kamu memastikan pekerjaan selesai tepat waktu?

Rekruter ingin tahu apakah kamu punya kemampuan manajemen waktu yang baik. Ini penting untuk menjaga kualitas dan efisiensi kerja.

Ceritakan sistem atau kebiasaan kerja yang kamu gunakan untuk menghindari keterlambatan. Bisa berupa jadwal, deadline bertahap, atau komunikasi dengan tim.

Contoh Jawaban:

"Saya selalu membuat timeline untuk setiap tugas yang saya kerjakan. Selain itu, saya menyiapkan waktu cadangan untuk antisipasi hal tak terduga. Dengan cara ini, saya bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitasnya."

58. Apa kebiasaan kerja yang paling kamu banggakan?

Pertanyaan ini menggali karakter dan nilai kerja kamu. Rekruter ingin tahu kebiasaan positif apa yang kamu miliki dan bagaimana itu mempengaruhi kinerja kamu.

Pilih kebiasaan yang menunjukkan profesionalisme, konsistensi, atau kontribusi nyata di tempat kerja.

Contoh Jawaban: 

"Saya memiliki kebiasaan membuat catatan detail setiap kali mengikuti rapat atau menerima arahan. Kebiasaan ini sangat membantu saya dalam menyusun laporan yang akurat dan menghindari kesalahan komunikasi."

59. Bagaimana kamu menangani perbedaan pendapat dalam tim?

Pertanyaan ini menguji kemampuan kamu dalam menghadapi konflik secara sehat. Perbedaan pendapat adalah hal biasa, tetapi cara menyikapinya menunjukkan kedewasaan kerja.

Jelaskan bahwa kamu menghargai pendapat orang lain dan terbuka terhadap diskusi, serta bagaimana kamu mencari solusi bersama.

Contoh Jawaban: 

"Saya biasanya mendengarkan terlebih dahulu semua sudut pandang, lalu menyampaikan pendapat saya dengan data atau contoh pendukung. Jika masih belum ada kesepakatan, saya usulkan untuk voting tim atau meminta pandangan dari atasan sebagai penengah."

60. Ceritakan momen saat kamu merasa paling produktif

Pertanyaan ini bertujuan untuk melihat kapan kamu berada di puncak performa dan apa yang membuat kamu bisa bekerja secara maksimal.

Ceritakan kondisi yang mendukung produktivitasmu dan bagaimana kamu mempertahankan semangat tersebut.

Contoh Jawaban:

"Saya merasa paling produktif saat memiliki target yang jelas dan waktu kerja yang tertata. Contohnya, saat mengerjakan proyek audit tahunan, saya menyusun jadwal harian, bekerja secara terfokus, dan berhasil menyelesaikan laporan dua hari lebih cepat dari tenggat waktu."

Baca Juga: 7 Tips Cara Meminta Reschedule Interview dengan Sopan

Sedang Coba Apply Kerja tapi Belum Tembus? Waktunya Upgrade Strategi Bareng Dealls!

Sudah belajar cara jawab interview dan latihan contoh jawabannya, tapi tetap belum lolos? Mungkin kamu belum benar-benar memahami posisi yang kamu lamar.

Padahal, salah satu kunci utama lolos seleksi adalah tahu jobdesc dan ekspektasi dari perusahaan.

Nah, di sinilah Dealls bisa bantu kamu. Di sini, kamu bisa:

Tampilan loker di Dealls
  • Menemukan 100.000+ lowongan kerja dari perusahaan swasta ternama hingga BUMN
  • Melihat deskripsi pekerjaan yang jelas dan transparan
info gaji & jobdesc di dealls.webp
  • Tahu kisaran gaji secara terbuka
  • Memahami budaya kerja perusahaan sebelum kamu apply.

Semua informasi ini bisa kamu pakai untuk menyusun strategi melamar yang lebih pintar, bukan sekadar kirim CV sebanyak mungkin.

Dengan bekal yang tepat, kamu bisa tampil lebih percaya diri, lebih relevan, dan lebih siap saat dipanggil interview.

Saatnya ubah cara kamu melamar kerja.
Gunakan Dealls sekarang dan upgrade strategimu hari ini!

button lamar loker lewat dealls.png
Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya

Table of Contents

Dealls App
Kembangkan Karier Anda dengan Pekerjaan Prioritas & Mentoring
Dapatkan update live mengenai karier Anda dengan Aplikasi Dealls
Unduh Sekarang