15 Contoh Alasan Resign yang Baik Saat Interview

Temukan 15 alasan resign yang baik saat interview untuk menjawab HRD dengan profesional. Lengkap dengan contoh jawaban dan tips praktis!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls November 30, 2024

Salah satu pertanyaan yang hampir selalu muncul saat interview adalah, “Kenapa kamu memutuskan resign dari pekerjaan sebelumnya?”. Pertanyaan ini terlihat sederhana, tapi sebenarnya jawabannya sangat penting. Jawaban kamu bisa memberikan kesan pertama yang bermakna kepada HRD. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan alasan resign yang baik saat interview, sehingga HRD melihat kamu sebagai kandidat yang profesional.

Kenapa Interviewer Menanyakan Alasan Resign?

Dilansir dari Indeed, ada beberapa alasan kenapa interviewer bertanya soal alasan resign. Biasanya mereka ingin tahu apa tujuan kariermu, jenis lingkungan kerja yang kamu cari, dan pekerjaan seperti apa yang kamu anggap ideal. Selain itu, mereka juga ingin memastikan apakah hubunganmu dengan perusahaan sebelumnya baik dan apakah kamu cocok untuk posisi yang mereka tawarkan.

Baca Juga: STAR Interview: Cara Menjawab Wawancara yang Disukai HRD

Contoh Alasan Resign yang Baik Saat Interview

contoh alasan resign yang baik saat interview

Dilansir dari Michael Page, biasanya seseorang resign bukan karena satu alasan saja, tetapi gabungan dari beberapa faktor. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan jawaban yang relevan dan profesional agar bisa meyakinkan HRD. Berikut 15 contoh alasan resign yang baik saat interview yang bisa kamu gunakan:

1. Mencari Peluang Pengembangan Karier

Terkadang, pekerjaan sebelumnya tidak lagi memberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan harapan. Bisa jadi, posisi tersebut memiliki batasan tertentu dalam hal tanggung jawab atau kesempatan belajar. Menginginkan perkembangan karier yang lebih baik adalah alasan yang sangat wajar, terutama jika disampaikan dengan cara yang positif dan profesional.

Contoh:

“Saya merasa di perusahaan sebelumnya saya sudah memberikan kontribusi maksimal dan mempelajari banyak hal. Namun, saya melihat posisi tersebut memiliki batasan dalam hal pengembangan tanggung jawab dan skill yang saya miliki. Saya ingin bergabung dengan perusahaan ini karena saya melihat ada banyak peluang untuk mengembangkan karier saya ke arah yang lebih sesuai dengan tujuan jangka panjang saya.”

2. Ingin Fokus pada Bidang yang Lebih Sesuai

Kadang, setelah beberapa waktu bekerja, kita menyadari bahwa bidang pekerjaan yang sedang dijalani tidak sepenuhnya sesuai dengan minat atau keahlian kita. Ketika hal ini terjadi, wajar jika kita ingin berpindah ke bidang yang lebih relevan dengan apa yang kita kuasai atau sukai.

Contoh:

“Di pekerjaan sebelumnya, saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga di bidang operasional. Namun, setelah beberapa waktu, saya menyadari bahwa saya lebih tertarik untuk bekerja di bidang digital marketing. Saya merasa bidang tersebut lebih relevan dengan minat dan keahlian saya, sehingga saya memutuskan untuk mencari peluang di bidang ini.”

3. Kurangnya Kesempatan untuk Promosi

Beberapa perusahaan memang memiliki struktur organisasi yang membuat kesempatan untuk promosi menjadi terbatas. Ketika kamu sudah merasa memberikan kontribusi maksimal namun tidak ada ruang untuk naik jabatan, mencari perusahaan baru dengan peluang lebih besar adalah keputusan yang masuk akal.

Contoh:

“Di tempat kerja sebelumnya, saya sudah bekerja selama 3 tahun dan mencapai semua target yang diberikan. Namun, struktur organisasi di sana cukup tetap sehingga tidak ada peluang untuk naik ke posisi yang lebih tinggi. Saya merasa perusahaan ini memiliki struktur yang memungkinkan saya untuk terus berkembang dan mendapatkan tantangan baru.”

4. Ingin Meningkatkan Work-Life Balance

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk menjaga produktivitas dan kesehatan mental. Jika pekerjaan sebelumnya memiliki jam kerja yang terlalu panjang atau kurang fleksibel, mencari lingkungan kerja yang lebih mendukung adalah alasan yang valid.

Contoh:

“Pekerjaan sebelumnya memberikan banyak pengalaman berharga, tapi saya merasa jam kerja yang terlalu panjang mengurangi fokus saya terhadap produktivitas. Saya ingin bergabung dengan perusahaan ini karena saya melihat adanya keseimbangan antara profesionalisme dan penghargaan terhadap waktu pribadi.”

5. Perubahan Lokasi Tempat Tinggal

Pindah ke lokasi baru karena alasan keluarga atau kebutuhan pribadi adalah alasan yang sering digunakan dan mudah dimengerti oleh HRD. Hal ini juga menunjukkan bahwa kamu mempertimbangkan aspek-aspek penting dalam hidupmu sebelum mengambil keputusan.

Contoh:

“Saya memutuskan untuk pindah ke Jakarta untuk lebih dekat dengan keluarga, sehingga saya perlu mencari pekerjaan baru yang mendukung situasi ini. Saya melihat posisi ini tidak hanya sesuai dengan lokasi saya sekarang, tapi juga selaras dengan pengalaman saya sebelumnya.”

6. Restrukturisasi di Perusahaan Lama

Restrukturisasi di perusahaan sering kali memengaruhi posisi atau tanggung jawab karyawan. Jika restrukturisasi tersebut membuat peranmu berubah menjadi kurang sesuai dengan kemampuan atau tujuan karier, alasan ini cukup masuk akal untuk disampaikan. Pastikan kamu menjelaskan situasi tersebut dengan nada positif.

Contoh:

“Perusahaan sebelumnya sedang melakukan restrukturisasi, dan posisi baru saya memiliki tanggung jawab yang berbeda dari apa yang selama ini saya jalani. Saya merasa peran tersebut kurang sesuai dengan keahlian dan rencana karier jangka panjang saya, sehingga saya memutuskan mencari kesempatan di tempat lain yang lebih relevan.”

7.  Ketidaksesuaian dengan Nilai atau Visi Perusahaan

Kadang, kita merasa nilai atau visi perusahaan lama sudah tidak selaras dengan apa yang kita yakini. Alasan ini harus disampaikan dengan hati-hati agar tidak terkesan menjelekkan perusahaan. Fokuskan jawabanmu pada bagaimana kamu ingin bekerja di tempat yang lebih sesuai dengan tujuan kariermu.

Contoh:

“Saya sangat menghargai pengalaman yang saya dapatkan di perusahaan sebelumnya, tapi seiring berjalannya waktu saya menyadari bahwa nilai-nilai yang mereka pegang sedikit berbeda dengan tujuan karier saya. Saya melihat perusahaan ini memiliki visi yang lebih sejalan dengan prinsip saya dan saya merasa bisa berkembang lebih baik di sini.”

Baca Juga: 8 Cara Menjawab Pertanyaan “Mengapa Anda Ingin Bekerja di Perusahaan Kami”

8. Mencari Tantangan Baru

Meninggalkan zona nyaman adalah tanda bahwa kamu ingin terus belajar dan berkembang. HRD biasanya menganggap alasan ini sebagai sesuatu yang positif, asalkan kamu bisa menjelaskannya dengan baik. Tunjukkan bahwa kamu serius mencari tantangan yang sesuai dengan keahlianmu.

Contoh:

“Di pekerjaan sebelumnya, saya sudah merasa sangat nyaman dan mampu menjalankan tanggung jawab dengan baik. Namun, saya ingin keluar dari zona nyaman dan mencari tantangan baru yang lebih sesuai dengan kemampuan dan passion saya. Saya percaya perusahaan ini bisa memberikan tantangan tersebut.”

9. Ingin Mendalami Skill Baru

Seiring berkembangnya dunia kerja, kamu mungkin merasa perlu mendalami keterampilan tertentu yang tidak bisa didapatkan di tempat kerja sebelumnya. Alasan ini menunjukkan bahwa kamu punya semangat belajar yang tinggi.

Contoh:

“Pekerjaan sebelumnya sangat membantu saya mengasah keterampilan di bidang analisis data. Namun, saya ingin memperdalam keahlian di bidang digital marketing, yang saya lihat lebih relevan dengan rencana karier saya. Saya percaya posisi ini bisa memberikan saya kesempatan untuk mengembangkan skill tersebut.”

10. Lingkungan Kerja yang Tidak Lagi Mendukung

Jika lingkungan kerja lama tidak lagi mendukung produktivitas atau kenyamananmu, ini bisa menjadi alasan yang valid. Namun, berhati-hatilah saat menyampaikan hal ini. Jangan menjelekkan perusahaan sebelumnya, cukup sampaikan bahwa kamu mencari lingkungan yang lebih kondusif.

Contoh:

“Di perusahaan sebelumnya, saya merasa sulit untuk terus produktif karena ada beberapa kendala dalam lingkungan kerja. Saya mencari tempat yang lebih mendukung kolaborasi dan inovasi, seperti yang saya lihat di perusahaan ini.”

11. Ingin Melanjutkan Pendidikan

Melanjutkan pendidikan untuk meningkatkan kualifikasi adalah alasan yang sering digunakan, terutama jika itu relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa kamu berinvestasi dalam pengembangan dirimu sendiri.

Contoh:

“Saya memutuskan untuk resign karena ingin melanjutkan pendidikan di bidang manajemen bisnis. Setelah menyelesaikan studi saya, saya merasa lebih siap untuk kembali bekerja dan menerapkan ilmu yang saya pelajari, terutama di posisi ini yang sangat sesuai dengan bidang saya.”

12. Perubahan Prioritas Kehidupan Pribadi

Perubahan dalam kehidupan pribadi, seperti menikah atau memiliki anak, dapat memengaruhi keputusan untuk resign. Alasan ini wajar, terutama jika disampaikan dengan cara yang positif dan tidak berlebihan.

Contoh:

“Saya memutuskan resign karena ada perubahan prioritas dalam kehidupan pribadi saya. Setelah menyesuaikan semuanya, sekarang saya merasa siap untuk kembali bekerja dengan fokus penuh.”

13. Kurangnya Dukungan untuk Inovasi

Jika perusahaan lama memiliki sistem yang kaku dan tidak mendukung kreativitas, alasan ini bisa menjadi jawaban yang baik. Tekankan bahwa kamu ingin mencari tempat di mana ide-ide inovatif lebih dihargai.

Contoh:

“Pekerjaan sebelumnya memberi saya banyak pelajaran tentang struktur kerja yang solid. Namun, saya merasa ada keterbatasan dalam hal inovasi. Saya ingin bergabung dengan perusahaan ini karena saya melihat adanya ruang untuk berkontribusi secara kreatif dan inovatif.”

14. Merasa Tidak Ada Tantangan Baru

Pekerjaan yang terlalu monoton atau tidak lagi memberikan tantangan bisa membuatmu kehilangan motivasi. Alasan ini sering dipandang positif oleh HRD, karena menunjukkan bahwa kamu ingin terus bertumbuh.

Contoh:

“Setelah beberapa tahun menjalani tanggung jawab yang sama, saya merasa pekerjaan saya menjadi terlalu rutin dan kurang menantang. Saya mencari peran yang memungkinkan saya untuk menghadapi tantangan baru dan belajar lebih banyak.”

15. Perubahan Fokus Industri

Jika kamu ingin berpindah ke industri yang lebih menarik atau sesuai dengan minatmu, alasan ini juga bisa digunakan. Pastikan kamu menunjukkan bahwa perubahan ini adalah bagian dari rencana kariermu.

Contoh:

“Pekerjaan sebelumnya memberi saya wawasan yang luar biasa di industri manufaktur, tapi saya menyadari bahwa minat saya lebih besar di industri teknologi. Saya ingin bergabung dengan perusahaan ini untuk mendalami industri yang lebih relevan dengan minat dan potensi saya.”

Tips Menjawab Alasan Resign dengan Baik Saat Interview

tips menjawab alasan resign yang baik saat interview

Dilansir dari Novoresume, cara kamu menjawab sangat memengaruhi bagaimana HRD melihat profesionalisme kamu. Berikut beberapa tips:

1. Sampaikan dengan Nada Positif

Saat menjawab alasan resign, selalu gunakan bahasa yang membangun. Jangan pernah menjelekkan perusahaan sebelumnya, karena ini bisa membuat HRD berpikir kamu tidak profesional. Fokuskan jawabanmu pada hal-hal yang menunjukkan ambisi dan keinginan untuk berkembang. Dengan begitu, jawabanmu akan terdengar lebih optimis dan menunjukkan bahwa kamu kandidat yang sesuai.

2. Hubungkan Alasan dengan Tujuan Karier

Pastikan alasan resign kamu relevan dengan posisi yang kamu lamar. Misalnya, jika kamu resign karena ingin berkembang, kaitkan dengan peluang di perusahaan baru. Hal ini menunjukkan bahwa kamu serius mempertimbangkan masa depan karier dan bukan sekadar mencari pekerjaan baru. Dengan cara ini, HRD akan melihatmu sebagai seseorang yang punya visi jangka panjang.

3. Berlatihlah Menjawab dengan Percaya Diri

Berlatihlah menjawab pertanyaan tentang alasan resign sebelum interview. Kamu bisa melakukannya bersama teman, keluarga, atau bahkan merekam dirimu sendiri. Dengan berlatih, kamu bisa memastikan jawabanmu terdengar natural, jelas, dan tidak terkesan seperti menghafal. Latihan ini juga membantu meningkatkan rasa percaya diri, sehingga kamu lebih siap menghadapi interview dengan tenang.

Baca Juga: 9 Cara Menjawab “Apa Perbedaan Kamu Dengan Kandidat Lain”

Alasan resign yang kamu sampaikan adalah bagian penting dari keseluruhan proses interview. Jawaban yang baik tidak hanya menunjukkan profesionalisme, tetapi juga memberikan gambaran kepada HRD bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk posisi yang mereka tawarkan. Pastikan alasan yang kamu berikan relevan dan disampaikan dengan bahasa yang positif.

Selain itu, jadikan pertanyaan ini sebagai peluang untuk memperlihatkan bagaimana kamu memandang masa depan kariermu. Dengan menjelaskan alasan resign secara profesional, kamu bisa menunjukkan kepada HRD bahwa kamu serius ingin berkembang dan berkontribusi di perusahaan tersebut.

Jika kamu sedang mencari lowongan kerja terbaru atau butuh bantuan dengan persiapan karier, seperti career mentor atau ATS checker, kamu bisa langsung cek di Dealls. Dengan fitur-fitur ini, perjalananmu menuju karier impian akan terasa semakin mudah!

Sumber:

How to Explain Your Reasons for Leaving a Job

Explaining the reason for leaving your current job

19 Good Reasons for Leaving a Job (Interview Answer for 2024)

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya