Ketika sesi wawancara kerja hampir selesai, interviewer biasanya akan menanyakan, “Apakah ada pertanyaan?”. Nah, pertanyaan ini bukan sekedar formalitas, melainkan momen penting yang bisa kamu manfaatkan untuk meninggalkan kesan positif.
Usahakan untuk tidak menjawab “Tidak ada”, karena itu akan membuatmu terlihat kurang antusias atau kurang persiapan. Artikel ini akan membahas cara menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat, apa saja kesalahan yang harus dihindari, serta contoh pertanyaan yang bisa kamu ajukan. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Mengapa Pertanyaan di Akhir Interview Penting?
Dilansir dari Indeed, pertanyaan di akhir interview memberikan kesempatan untuk menunjukkan keseriusanmu terhadap posisi tersebut. Interviewer ingin melihat apakah kamu benar-benar memahami perusahaan dan posisi yang kamu lamar. Ini juga waktu yang tepat untuk menunjukkan rasa ingin tahu, menggali informasi lebih dalam tentang perusahaan, dan memastikan apakah pekerjaan ini sesuai dengan harapanmu.
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Menjawab “Apakah Ada Pertanyaan”
Dilansir dari SimpliLearn, tidak semua pertanyaan itu bagus untuk diajukan, terutama saat wawancara kerja. Beberapa jenis pertanyaan justru bisa membuat kamu terlihat kurang serius atau kurang persiapan. Berikut adalah kesalahan yang perlu kamu ketahui:
1. Tidak Menyiapkan Pertanyaan Sama Sekali
Menjawab “Tidak ada” menunjukkan kamu kurang persiapan atau tidak benar-benar tertarik dengan posisi tersebut. Interviewer mungkin menganggap kamu pasif dan kurang bersemangat untuk belajar lebih banyak. Jadi, selalu siapkan setidaknya dua atau tiga pertanyaan relevan untuk menghindari kesan buruk ini.
2. Fokus pada Gaji di Awal
Menanyakan soal gaji atau tunjangan terlalu cepat bisa memberi kesan seolah kamu hanya peduli dengan keuntungan finansial, bukan kontribusi terhadap perusahaan. Sebaiknya simpan topik ini untuk diskusi di tahap lanjutan jika interviewer sudah membukanya terlebih dahulu. Hal ini membantu kamu terlihat lebih profesional dan serius ingin berkontribusi di perusahaan.
3. Bertanya Tentang Hal yang Sudah Dijelaskan
Jika kamu menanyakan sesuatu yang sudah dijelaskan selama wawancara, itu bisa dianggap sebagai tanda kamu kurang aktif mendengarkan. Hal ini juga mencerminkan bahwa kamu kurang teliti terhadap hal detail. Pastikan kamu mencatat poin penting selama wawancara untuk menghindari pertanyaan yang berulang.
4. Mengajukan Pertanyaan Umum Tanpa Konteks
Pertanyaan seperti “Apa visi misi perusahaan?” yang jawabannya jelas tersedia di website perusahaan akan membuat kamu terlihat malas melakukan riset. Sebaliknya, tunjukkan bahwa kamu sudah mencari tahu sebelumnya dan fokus pada pertanyaan spesifik yang menunjukkan pemahamanmu terhadap informasi perusahaan.
5. Pertanyaan yang Bersifat Negatif
Hindari pertanyaan seperti “Kenapa perusahaan punya reputasi buruk di media sosial?” yang bisa menimbulkan suasana tidak nyaman. Pertanyaan seperti ini membuat kamu terkesan negatif dan kurang diplomatis. Usahakan semua pertanyaanmu tetap memberikan kesan positif.
Tips Menjawab “Apakah Ada Pertanyaan” dengan Tepat
Sesi tanya-jawab di akhir interview adalah kesempatan untuk menunjukkan keseriusanmu dan memperdalam pemahaman tentang posisi yang dilamar. Jangan hanya asal bertanya, tetapi pastikan pertanyaanmu memberikan nilai tambah dan mencerminkan profesionalisme. Berikut tips yang bisa kamu coba:
1. Lakukan Riset Sebelum Wawancara
Pastikan kamu memahami latar belakang perusahaan, termasuk visi, misi, dan budaya kerja. Riset ini membantu kamu menyusun pertanyaan yang lebih mendalam dan relevan. Hal ini juga menunjukkan kesungguhanmu dalam mengejar posisi tersebut.
Baca Juga: 7 Contoh Budaya Organisasi Perusahaan yang Menginspirasi
2. Siapkan Pertanyaan yang Membuka Diskusi
Ajukan pertanyaan yang memungkinkan interviewer menjelaskan lebih banyak, misalnya tentang tantangan atau project di tim. Pertanyaan seperti ini menunjukkan minatmu terhadap pekerjaan dan membuat wawancara lebih interaktif. Kamu juga akan terlihat lebih antusias dan ingin terlibat.
3. Tunjukkan Minat pada Posisi dan Perusahaan yang Dilamar
Pertanyaan seperti, “Apa prioritas utama untuk posisi ini di tiga bulan pertama?” menunjukkan bahwa kamu berpikir ke depan. Ini memberi kesan bahwa kamu serius dan ingin memberikan kontribusi nyata sejak awal. Interviewer akan menghargai rasa ingin tahu ini.
4. Sesuaikan Pertanyaan dengan Interviewer
Jika kamu berbicara dengan HRD, fokuskan pertanyaan pada pengembangan karier atau budaya perusahaan. Sementara jika dengan user, lebih baik tanyakan tentang tantangan atau kolaborasi dalam tim. Dengan cara ini, kamu lebih terlihat memahami konteks wawancara.
5. Gunakan Bahasa yang Profesional dan Santai
Pastikan pertanyaanmu disampaikan dengan sopan dan percaya diri. Hindari nada yang terlalu formal atau terlalu santai agar tetap terlihat profesional. Cara berbicaramu juga dapat mencerminkan kepribadianmu, jadi pastikan tetap ramah dan jelas.
Contoh Pertanyaan yang Bisa Kamu Ajukan
Menyiapkan pertanyaan yang relevan adalah cara efektif untuk meninggalkan kesan positif. Berikut contoh pertanyaan yang bisa kamu sesuaikan dengan interviewer kamu.
Pertanyaan untuk HRD
Saat berbicara dengan HRD, fokuskan pertanyaanmu pada aspek perusahaan secara keseluruhan, seperti budaya kerja, peluang pengembangan karier, atau proses evaluasi karyawan. Pertanyaan yang relevan dan terfokus akan menunjukkan keseriusanmu terhadap posisi yang dilamar. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang bisa kamu gunakan:
- Bagaimana perusahaan mendukung self development untuk karier karyawan?
- Apa saja kualitas utama yang dicari dalam kandidat untuk posisi ini?
- Seperti apa budaya kerja (company culture) di perusahaan ini?
- Apakah ada peluang untuk menghadiri pelatihan atau seminar?
- Bagaimana perusahaan mengukur keberhasilan karyawan di posisi ini?
- Apa prioritas utama perusahaan dalam beberapa tahun ke depan?
- Seberapa sering evaluasi kinerja kerja dilakukan?
- Bagaimana prospek karier di posisi ini?
- Bagaimana perusahaan mendukung work life balance karyawan?
- Apakah ada sistem mentoring di perusahaan?
Baca Juga: STAR Interview: Cara Menjawab Wawancara yang Disukai HRD
Pertanyaan untuk User
Saat berbicara dengan user atau calon atasan langsung, fokuskan pertanyaanmu pada pekerjaan sehari-hari, tantangan, dan kolaborasi tim. Pertanyaan yang relevan akan membantu kamu memahami ekspektasi untuk posisi ini sekaligus menunjukkan antusiasme. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan:
- Apa tantangan terbesar dalam posisi ini?
- Seperti apa rutinitas harian di posisi ini?
- Bagaimana tim ini biasanya menyelesaikan konflik?
- Apakah ada project menarik yang sedang dikerjakan tim?
- Apa ekspektasi utama tim untuk posisi ini?
- Bagaimana proses onboarding untuk posisi ini?
- Seberapa sering tim ini mengadakan rapat atau diskusi?
- Apa tools utama yang digunakan tim ini?
- Bagaimana hubungan tim ini dengan departemen lain?
- Apa yang paling disukai tim tentang budaya kerja (company culture) di sini?
Baca Juga: Apa Itu Interview User dan 6 Tips Menghadapinya, Dijamin Lolos
Itu dia beberapa contoh pertanyaan yang bisa kamu coba ajukan untuk menjawab “Apakah ada pertanyaan?” di akhir interview. Dengan mempersiapkan pertanyaan yang tepat, kamu bisa meninggalkan kesan baik sekaligus mendapatkan informasi penting.
Jika kamu ingin mengembangkan karier lebih jauh, cek lowongan kerja terbaru di Dealls. Kamu juga bisa menggunakan fitur seperti career mentor untuk mendapatkan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhanmu. Yuk, semangat meraih karier impianmu!
Sumber: