20 Contoh Soal Tes Digital Mindset BUMN 2025 & Materi Terbaru

Pelajari contoh soal tes Digital Mindset BUMN 2025 lengkap dengan materi PDF & tips agar lolos di sini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls May 28, 2025

Tes Digital Mindset BUMN adalah salah satu tahapan akhir dalam Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025 usai Tes Bahasa Inggris dan Learning Agility. 

Tes ini biasanya dilakukan bersamaan dengan tes kompetensi bidang (TKB)social media analytic, medical check up (MCU), wawancara BUMN yang meliputi interview HRD atau user serta tes tambahan lain sesuai kebutuhan masing-masing instansi BUMN.

digital mindset bumn
Tes seleksi di BUMN | Sumber: Kompas

Pada tahun 2025, tahapan ini dijadwalkan berlangsung pada bulan Juni hingga Juli. 

Tes Digital Mindset bertujuan mengukur pola pikir dan sikap digital kandidat, yang dibutuhkan dalam mendukung transformasi digital BUMN. 

Penilaian meliputi kemampuan menggunakan teknologi sekaligus sikap dan perilaku dalam memanfaatkan teknologi digital dalam berbagai aktivitas kerja.

Nah, agar kamu dapat mempersiapkan diri secara optimal dan meningkatkan peluang lolos, yuk, pahami apa itu tes digital mindset, materi yang diujikan, contoh soal, dan tips sukses mengerjakannya di artikel ini!

Apa Itu Tes Digital Mindset BUMN?

digital mindset bumn

Tes Digital Mindset BUMN adalah tes yang dirancang untuk mengukur pola pikir digital kandidat, termasuk kemampuan menggunakan teknologi. 

Tak hanya itu, tes Digital Mindset BUMN juga menilai sikap dan perilaku yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai aktivitas.

Oleh karena itulah, tes ini sering disebut sebagai Tes Digital Mindset and Behaviour. Sebab, selain menilai pola pikir (mindset), tes ini juga mengevaluasi bagaimana kandidat mengaplikasikan sikap dan tindakan nyata (behaviour) dalam penggunaan teknologi digital sehari-hari.

Beberapa aspek yang dinilai dalam tes ini meliputi:

  1. keterbukaan terhadap teknologi baru;
  2. kemampuan beradaptasi;
  3. kolaborasi dalam lingkungan digital, dan;
  4. pengambilan keputusan berbasis data.

Tes ini membantu memastikan jika kandidat yang terpilih siap berkontribusi dalam budaya kerja yang adaptif, inovatif, dan digital-ready.

Dimensi Digital Mindset

digital mindset bumn

Tes Digital Mindset and Behaviour ini menilai beberapa dimensi utama, yaitu:

  • Curiosity: Rasa ingin tahu terhadap teknologi digital dan semangat untuk terus belajar hal baru.
  • Up to Date: Kemampuan mengikuti perkembangan dan tren teknologi terkini.
  • Use of Digital Technology: Seberapa sering dan efektif seseorang memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk keperluan kerja, pendidikan, maupun hiburan.
  • Challenges Presented by Digital Technology: Kemampuan menerima dan menghadapi tantangan yang muncul akibat perubahan teknologi, seperti adaptasi terhadap sistem baru.

Karakteristik Digital Mindset

digital mindset bumn

Orang dengan digital mindset yang kuat biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memahami fungsi teknologi dan dapat mengimplementasikannya dalam kerja tim
  • Mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan berskala besar
  • Menyadari pentingnya konektivitas digital dalam meningkatkan produktivitas dan kolaborasi
  • Mampu menghadapi perubahan dengan sikap positif dan terbuka terhadap pembelajaran baru

Materi Tes Digital Mindset BUMN

Setelah memahami pengertian digital mindset, termasuk dimensi dan karakteristiknya, kamu perlu tahu materi apa saja yang akan diujikan.

Secara umum, Tes Digital Mindset BUMN meliputi berbagai kategori penilaian yang bertujuan mengukur pola pikir dan sikap digital kandidat secara menyeluruh.

Berikut ini adalah kategori-kategori utama yang biasanya diuji:

1. Fostering Teamwork

Aspek ini menilai kemampuan kamu dalam mendorong dan memperkuat kolaborasi di dalam tim. 

Kemampuan ini mencakup keterampilan komunikasi yang baik, kesediaan untuk membantu rekan kerja, serta kemampuan membangun hubungan yang harmonis dan saling percaya.

Dalam konteks digital, kemampuan teamwork juga berarti kamu harus bisa berkolaborasi secara virtual, memanfaatkan berbagai alat teknologi untuk koordinasi, serta mampu menyesuaikan diri dengan dinamika kerja yang cepat berubah.

2. Communication

Keterampilan komunikasi yang jelas dan efektif sangatlah penting dalam berbagai konteks kerja, baik secara lisan maupun tulisan. 

Kamu diharapkan mampu menyampaikan ide, instruksi, dan informasi dengan cara yang mudah dipahami oleh berbagai pihak. 

Komunikasi yang efektif juga mencakup kemampuan mendengarkan aktif, menyesuaikan gaya komunikasi sesuai audiens, serta menjaga komunikasi tetap terbuka dan transparan untuk mempermudah koordinasi dan menghindari miskomunikasi.

3. Agility

Di era yang terus berubah dengan cepat, kemampuan beradaptasi atau agility menjadi kunci keberhasilan. 

Kamu akan dinilai berdasarkan seberapa cepat dan fleksibel dalam merespons perubahan situasi, tantangan, atau prioritas dalam pekerjaan. 

Agility mencakup kesiapan belajar hal baru, menerima ide dan pendekatan berbeda, serta kemampuan untuk berpindah dari satu tugas ke tugas lain dengan efisien tanpa kehilangan fokus. 

4. Critical Thinking

Berikutnya, yang tak kalah penting adalah critical thinking, yaitu kemampuan untuk berpikir secara analitis dan logis dalam menghadapi masalah. 

Kamu harus mampu mengevaluasi berbagai sudut pandang secara objektif, mempertimbangkan fakta dan data sebelum mengambil keputusan. 

Kemampuan ini juga menuntut kamu untuk mengidentifikasi akar permasalahan, mengantisipasi konsekuensi, serta merancang solusi yang efektif dan efisien. 

5. Customer Centric

Fokus pada pelanggan atau customer-centric mindset berarti menempatkan kebutuhan, harapan, dan pengalaman pelanggan sebagai pusat dari setiap keputusan dan tindakan. 

Tak hanya kemampuan memahami dan menyelesaikan masalah pelanggan, tetapi kamu juga harus proaktif dalam menawarkan solusi yang bernilai lebih.

6. Data Driveness

Kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat dan relevan sangat krusial di era digital. 

Kamu akan dinilai dari kemampuan dalam mengumpulkan, membaca, menganalisis, dan menginterpretasikan data untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. 

7. Open Mind

Keterbukaan terhadap berbagai ide, pendekatan, dan sudut pandang menjadi aspek penting dalam menghadapi perubahan dan menciptakan inovasi. 

Kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk menerima masukan, mempertimbangkan saran yang berbeda, dan fleksibel dalam menyesuaikan pendekatan kerja. 

Sikap open-minded memungkinkan seseorang terus berkembang, menghindari stagnasi, dan menjadi lebih inklusif dalam kolaborasi lintas tim maupun lintas disiplin. 

8. Digital Literacy

digital mindset bumn
Pilar digital literacy | Sumber: Kominfo

Terakhir adalah digital literacy, yaitu kemampuan memahami dan menggunakan teknologi digital secara efektif dalam konteks pekerjaan. 

Ini meliputi penguasaan alat-alat produktivitas (seperti spreadsheet, platform kolaborasi, atau perangkat cloud), pemahaman dasar keamanan siber, serta kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan perangkat digital baru.

Dalam dunia kerja yang semakin terdigitalisasi, digital literacy bukan lagi nilai tambah, tetapi menjadi kebutuhan mendasar.

Selain mempelajari materi di atas, agar kamu lebih siap dan percaya diri menghadapi tes, kamu juga bisa mengunduh materi lengkapnya dalam format PDF melalui tautan berikut: 

Link Download Materi Digital Mindset BUMN

Materi di atas dirancang untuk membantu kamu memahami konsep dasar digital mindset & behaviour, termasuk kisi-kisi soal yang sering muncul. 

Contoh Soal Tes Digital Mindset BUMN

Tidak hanya memahami materi digital mindset & behaviour, kamu juga perlu mengenal tipe soal dalam tes ini.

Soal-soal tersebut tidak hanya menguji pengetahuan teknologi, tetapi juga cara berpikir, sikap, dan kemampuan kamu dalam menghadapi tantangan digital di dunia kerja. 

Berikut adalah beberapa contoh soal yang bisa kamu pelajari sebagai bahan latihan.

1. Ketika ada teknologi baru di tempat kerja, sikap terbaik yang harus kamu tunjukkan adalah…

A. Menghindar dan membiarkan orang lain mencoba dulu
B. Menolak dan tetap menggunakan cara lama
C. Mencoba memahami dan belajar teknologi baru tersebut
D. Mengeluh karena harus belajar hal baru

Jawaban: C

2. Jika sebuah sistem digital mengalami gangguan saat kamu sedang bekerja, apa yang sebaiknya kamu lakukan?

A. Panik dan berhenti bekerja
B. Menghubungi tim IT dan mencoba solusi sementara
C. Menunggu masalah selesai tanpa bertindak
D. Membiarkan masalah tanpa memberitahu siapa pun

Jawaban: B

3. Kenapa kemampuan beradaptasi penting dalam era digital?

A. Karena teknologi selalu berubah dengan cepat
B. Karena tidak ada yang berubah sama sekali
C. Karena teknologi hanya untuk bagian IT
D. Karena mudah menggunakan teknologi lama

Jawaban: B

4. Apa arti ‘data-driven decision making’?

A. Mengambil keputusan berdasarkan firasat
B. Mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta
C. Mengabaikan data dalam pengambilan keputusan
D. Mengambil keputusan secara acak

Jawaban: B

5. Bagaimana cara terbaik berkolaborasi dalam lingkungan digital?

A. Berkomunikasi secara terbuka dan menggunakan alat digital secara efektif
B. Menghindari komunikasi dengan tim
C. Mengandalkan komunikasi tatap muka saja
D. Tidak menggunakan teknologi apapun

Jawaban: A

6. Apa arti ‘open mind’ dalam konteks digital mindset?

A. Menolak ide baru
B. Bersikap terbuka terhadap ide dan inovasi baru
C. Tetap pada cara lama tanpa perubahan
D. Menyalahkan teknologi atas masalah

Jawaban: B

7. Jika kamu menemukan cara kerja digital yang lebih efisien, kamu sebaiknya…

A. Menyimpannya sendiri agar lebih cepat selesai
B. Memberitahu dan berbagi dengan tim untuk perbaikan bersama
C. Tidak peduli dan terus menggunakan cara lama
D. Menolak perubahan tersebut

Jawaban: B

8. Apa pentingnya ‘digital literacy’ di tempat kerja?

A. Membuat pekerjaan lebih sulit
B. Memudahkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas
C. Hanya untuk IT saja
D. Tidak penting sama sekali

Jawaban: B

9. Saat menghadapi tantangan baru terkait teknologi, sikap yang tepat adalah…

A. Menolak dan takut mencoba
B. Mencari solusi dan belajar dari pengalaman
C. Mengabaikan masalah tersebut
D. Meminta orang lain yang menyelesaikan

Jawaban: B

10. Mengapa kolaborasi penting dalam digital mindset?

A. Karena pekerjaan digital sering melibatkan banyak orang dan alat teknologi
B. Karena lebih baik bekerja sendiri
C. Karena teknologi menggantikan manusia
D. Karena kolaborasi membuat pekerjaan lambat

Jawaban: A

11. Seorang anggota tim menyarankan penggunaan aplikasi baru yang belum pernah kamu coba. Sikap terbaik yang harus kamu ambil adalah:

A. Menolak tanpa mencoba karena takut ganggu workflow
B. Menerima tanpa pertimbangan, hanya ikut-ikutan
C. Melakukan riset singkat tentang aplikasi tersebut dan mengusulkan uji coba bersama tim
D. Menunggu orang lain mencoba dulu dan menilai dari hasil mereka

Jawaban: C

12. Data yang kamu terima dari sistem digital ternyata memiliki inkonsistensi. Langkah tepat yang kamu ambil adalah:

A. Mengabaikan data tersebut dan tetap mengambil keputusan seperti biasa
B. Melaporkan masalah data kepada pihak terkait dan mencari sumber kesalahan
C. Mengubah data secara manual agar sesuai dengan ekspektasi
D. Menggunakan data seadanya tanpa konfirmasi ulang

Jawaban: B

13. Tim kamu sedang menghadapi perubahan sistem kerja berbasis digital, namun beberapa anggota menolak beradaptasi. Bagaimana kamu sebagai anggota tim yang pro digital mindset bertindak?

A. Mengabaikan mereka karena bukan urusan kamu
B. Mengajak berdiskusi dan membantu mereka memahami manfaat perubahan tersebut
C. Memaksa mereka tanpa menjelaskan alasan perubahan
D. Menunggu mereka menyerah sendiri

Jawaban: B

14. Dalam mengambil keputusan berdasarkan data, kamu menemukan beberapa indikator bertentangan. Apa yang kamu lakukan?

A. Mengabaikan indikator yang tidak sesuai dengan keinginanmu
B. Melakukan analisis lebih lanjut untuk memahami konteks dan mencari solusi terbaik
C. Memilih indikator yang paling mudah dipahami
D. Mengambil keputusan berdasarkan intuisi saja

Jawaban: B

15. Bagaimana kamu menunjukkan sikap ‘open mind’ ketika tim mengusulkan cara kerja yang berbeda dengan kebiasaan lama?

A. Menolak karena merasa nyaman dengan cara lama
B. Menerima usulan tanpa pertimbangan
C. Mendengarkan secara aktif dan memberi masukan konstruktif setelah mencoba memahami
D. Membiarkan usulan tanpa respon

Jawaban: C

16. Ketika teknologi baru mempercepat proses kerja, namun ada risiko kesalahan data meningkat, apa yang kamu lakukan

A. Tetap menggunakan teknologi tanpa memperhatikan risiko
B. Mengabaikan teknologi dan tetap manual
C. Menerapkan teknologi sambil mengembangkan protokol pengecekan data yang ketat
D. Menunggu teknologi stabil dulu sebelum dipakai

Jawaban: C

17. Dalam situasi kerja remote dengan tim lintas fungsi, kamu menghadapi tantangan komunikasi. Sikap digital mindset yang tepat adalah:

A. Mengandalkan komunikasi via email saja
B. Menggunakan berbagai platform komunikasi digital secara efektif dan membangun budaya komunikasi terbuka
C. Menunggu semua masalah selesai tanpa intervensi
D. Menolak menggunakan teknologi komunikasi baru

Jawaban: B

18. Bagaimana kamu mengaplikasikan prinsip customer centric dalam digital mindset saat menggunakan teknologi baru?

A. Fokus hanya pada kemudahan internal tanpa memperhatikan pelanggan
B. Menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengalaman dan kepuasan pelanggan
C. Mengabaikan feedback pelanggan terkait teknologi baru
D. Memprioritaskan kecepatan kerja dibanding kebutuhan pelanggan

Jawaban: B

19. Dalam mengembangkan kemampuan digital literacy, kamu merasa kesulitan memahami teknologi baru. Sikap yang tepat adalah:

A. Menyerah dan tetap menggunakan cara lama
B. Mengikuti pelatihan, belajar secara mandiri, dan meminta bantuan jika perlu
C. Menunggu orang lain yang ahli membantu semua pekerjaan digital
D. Mengabaikan pentingnya kemampuan digital literacy

Jawaban: B

20. Saat menghadapi tugas baru dengan alat digital yang belum familiar, bagaimana kamu menunjukkan agility?

A. Menghindari tugas tersebut
B. Segera belajar dan berusaha menyelesaikan tugas sambil mencari solusi jika ada kendala
C. Menyerah karena takut gagal
D. Menyerahkan tugas kepada orang lain

Jawaban: B

Tips Mengerjakan Tes Digital Mindset BUMN

Menghadapi Tes Digital Mindset & Behaviour tidak bisa dilakukan secara asal atau hanya mengandalkan keberuntungan. 

Tes ini dirancang untuk menilai sejauh mana kamu memiliki pola pikir dan perilaku yang sesuai dengan budaya kerja digital di BUMN. 

Berikut beberapa tips dan strategi yang bisa membantu kamu lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi tes ini.

1. Perdalam Pemahaman tentang Digital Mindset

Tidak cukup hanya tahu definisinya, kamu perlu benar-benar memahami apa itu digital mindset secara menyeluruh. 

Telah disinggung sebelumnya jika konsep ini mencakup sikap, perilaku, dan pola pikir yang mendukung seseorang untuk bisa beradaptasi, berinovasi, dan bekerja secara efektif di tengah transformasi digital.

Untuk itu, perbanyak membaca artikel, jurnal, atau laporan riset dari sumber terpercaya yang membahas digital mindset, teknologi, dan budaya kerja digital. 

2. Kenali Dimensi Penilaian dalam Tes

Tes Digital Mindset BUMN mengukur berbagai dimensi penting, seperti keterbukaan terhadap teknologi baru, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, kerja sama dalam lingkungan digital, serta kemampuan mengambil keputusan berbasis data.

Agar tidak kebingungan saat tes, kamu perlu memahami makna dari tiap aspek tersebut. Cobalah untuk belajar dari berbagai sumber dan refleksikan pengalamanmu.

3. Latih Kemampuan Berpikir Kritis dan Adaptasi

Tes Digital Mindset BUMN juga menguji cara kamu merespons situasi yang kompleks dan dinamis. 

Sebab itu, kamu harus melatih kemampuan berpikir kritis, yaitu kemampuan untuk menganalisis masalah secara mendalam, mengidentifikasi akar penyebabnya, dan memilih solusi yang paling tepat dan logis.

Selain itu, kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan juga sangat penting.

Untuk melatih kedua kemampuan ini, kamu bisa:

  • Membaca berbagai studi kasus yang mengangkat masalah nyata dan cara penyelesaiannya
  • Mengikuti berita terkini dan tren teknologi agar selalu update dengan perubahan yang terjadi

4. Rajin Berlatih Soal dan Evaluasi Jawaban

Berlatih mengerjakan soal Tes Digital Mindset BUMN secara rutin sangat penting untuk mengenal berbagai tipe pertanyaan yang mungkin muncul. 

Dengan latihan yang cukup, kamu akan semakin terbiasa menghadapi soal-soal yang menguji pola pikir dan perilaku digital.

Setelah mengerjakan soal, jangan hanya melihat jawaban benar atau salah. Luangkan waktu untuk:

  • Evaluasi jawabanmu secara kritis, pahami mengapa jawaban tersebut tepat atau kurang tepat.
  • Cari referensi tambahan dari sumber terpercaya untuk memperdalam pemahaman konsep-konsep digital mindset yang terkait.
  • Identifikasi pola kesalahan yang sering kamu buat agar bisa diperbaiki.
  • Kembangkan strategi menjawab soal, misalnya cara membaca soal dengan cepat dan efektif, atau cara mengelola waktu saat tes.

Baca Juga: Gaji BUMN 2025 di PLN, Pertamina, Telkom, KAI, Wika, & 5 Lainnya 

Itulah penjelasan lengkap mengenai Tes Digital Mindset dalam Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025.

Sambil menanti proses seleksi selanjutnya, kamu dapat mulai mempersiapkan langkah kariermu dengan lebih baik bersama Dealls. 

Cari ribuan lowongan kerja terbaru dari perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang bisa kamu lamar.

Pastikan CV kamu sudah teroptimasi agar lolos seleksi otomatis dengan menggunakan CV ATS Checker dari Deals agar kamu semakin menonjol di hadapan HRD.

Selain itu, manfaatkan juga program mentoring gratis dari career mentor, termasuk mentor yang berpengalaman di dunia BUMN. 

Kamu bisa berdiskusi langsung untuk mendapatkan tips dan strategi sukses dalam mengikuti seleksi BUMN.

Ayo, wujudkan karier impianmu sekarang juga bersama Dealls!

Info BUMN
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya