Canvassing adalah salah satu teknik yang digunakan untuk menjangkau dan mempengaruhi calon pelanggan atau pemilih melalui pendekatan langsung.
Metode ini sering digunakan dalam dunia penjualan, kampanye politik, dan bahkan oleh organisasi nirlaba untuk meningkatkan dukungan atau mengumpulkan data.
Meskipun terlihat sederhana, canvassing memerlukan keterampilan komunikasi yang kuat dan kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Pada artikel ini, Dealls membahas lebih dalam tentang apa itu canvassing, tujuannya dalam berbagai bidang, serta bagaimana prosesnya berlangsung. Jika kamu tertarik untuk memahami lebih jauh atau bahkan terjun ke dunia canvassing, simak penjelasannya di bawah ini!
Apa Itu Canvassing?
Canvassing adalah sebuah metode pengumpulan informasi, promosi, atau dukungan dengan cara berinteraksi langsung dengan orang-orang di lapangan.
Biasanya, kegiatan ini dilakukan dengan cara mendatangi rumah-rumah, berbicara langsung dengan individu di tempat umum, atau melakukan pengumpulan data melalui survei dan petisi.
Tujuan utama dari canvassing adalah untuk memperkenalkan produk, ide, atau bahkan kandidat politik kepada masyarakat, mengumpulkan dukungan atau opini mereka, serta mempengaruhi keputusan mereka.
Dilansir dari Ecanvasser, dalam konteks politik, canvassing digunakan untuk menggalang suara dan dukungan untuk kandidat tertentu atau kebijakan.
Di sisi lain, dalam pemasaran, canvassing digunakan untuk menjual produk, mengumpulkan data pelanggan, atau mendapatkan umpan balik untuk meningkatkan produk dan layanan.
Keberhasilan kegiatan canvassing sangat bergantung pada keterampilan komunikasi, kemampuan menjalin hubungan, serta pemahaman yang baik terhadap audiens dan apa yang mereka butuhkan.
Dengan metode yang tepat, canvassing dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu, baik dalam kampanye politik, pemasaran, maupun pengumpulan data.
Baca Juga: Apa Itu Canvasser? Tugas, Tanggung Jawab, Skill, dan Gaji
Tujuan Canvassing dalam Berbagai Bidang
Canvassing memiliki tujuan yang beragam, tergantung pada konteks dan bidang di mana ia diterapkan. Berikut adalah beberapa tujuan canvassing dalam berbagai bidang.
1. Politik
Dalam dunia politik, canvassing berperan sebagai alat utama untuk berkomunikasi dengan pemilih dan mengumpulkan data terkait kebutuhan serta pkamungan mereka.
Tujuan utamanya adalah untuk membangun dukungan terhadap seorang kandidat atau partai politik.
Melalui canvassing, tim kampanye bisa menjelaskan visi, misi, dan program kandidat, serta mengatasi kekhawatiran pemilih.
Aktivitas ini juga sering dilakukan untuk mengingatkan pemilih mengenai hari pemilihan atau mendorong mereka untuk memberikan suara.
2. Pemasaran dan Penjualan
Dalam dunia pemasaran dan penjualan, canvassing digunakan untuk mempromosikan produk atau layanan kepada calon pelanggan.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penjualan, memperkenalkan produk baru, atau meningkatkan kesadaran merek.
Dengan berbicara langsung kepada konsumen potensial, perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih mendalam, menjawab pertanyaan, dan memberikan penawaran yang lebih personal, yang dapat mengarah pada konversi atau pembelian.
3. Kampanye Sosial
Canvassing juga digunakan dalam kampanye sosial untuk mengedukasi masyarakat atau menggalang dukungan terhadap isu tertentu.
Misalnya, organisasi non-pemerintah (NGO) atau kelompok advokasi dapat melakukan canvassing untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim, hak asasi manusia, atau masalah lingkungan lainnya.
Tujuan dari canvassing ini adalah untuk memobilisasi komunitas agar lebih terlibat dalam aksi atau untuk mendukung kebijakan tertentu yang berkaitan dengan isu sosial.
4. Survei dan Penelitian
Dalam penelitian atau survei, canvassing digunakan untuk mengumpulkan data dari responden yang relevan.
Dengan mendatangi individu atau kelompok yang ditargetkan, peneliti dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai sikap, preferensi, atau perilaku mereka.
Tujuan dari canvassing ini adalah untuk mendapatkan sampel data yang representatif yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut dalam penelitian ilmiah atau analisis pasar.
5. Penggalangan Dana
Banyak organisasi amal atau lembaga sosial menggunakan canvassing untuk menggalang dana.
Melalui pendekatan langsung kepada individu, mereka dapat menginformasikan pentingnya kontribusi dan membantu orang memahami dampak yang dapat diberikan oleh sumbangan mereka.
Canvassing untuk penggalangan dana sering dilakukan dengan mendatangi rumah-rumah atau lokasi umum untuk mengajak orang berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang membutuhkan dana.
Proses Canvassing
Canvassing adalah proses yang melibatkan interaksi langsung antara seorang canvasser dan individu atau kelompok tertentu, untuk tujuan mengumpulkan data, mempengaruhi opini, atau mendorong tindakan tertentu. Berikut adalah gambaran umum mengenai bagaimana proses canvassing bekerja, langkah demi langkah:
1. Perencanaan dan Penentuan Tujuan
Proses canvassing dimulai dengan perencanaan yang matang.
Dalam langkah ini, organisasi atau tim kampanye menentukan tujuan spesifik dari canvassing, apakah untuk mengumpulkan dukungan politik, meningkatkan penjualan, menggalang dana, atau menyebarkan informasi penting.
Tujuan ini akan mempengaruhi metode dan pendekatan yang digunakan dalam proses canvassing.
2. Identifikasi Sasaran dan Lokasi
Setelah tujuan ditentukan, langkah berikutnya adalah memilih siapa yang akan menjadi target canvassing.
Ini melibatkan pengumpulan data tentang kelompok sasaran yang diinginkan. Dalam kampanye politik, misalnya, target bisa berupa pemilih di wilayah tertentu.
Untuk pemasaran, targetnya mungkin calon pelanggan yang memiliki minat pada produk tertentu.
Selain itu, lokasi yang akan menjadi fokus canvassing (seperti kawasan perumahan, pusat perbelanjaan, atau event tertentu) juga ditentukan agar dapat menjangkau audiens yang relevan.
3. Penyusunan Materi dan Pesan
Canvassing biasanya melibatkan penggunaan materi atau skrip yang sudah disiapkan sebelumnya.
Materi ini bisa berupa brosur, selebaran, atau informasi lainnya yang dibagikan selama interaksi.
Skrip atau pesan juga sering digunakan, terutama dalam canvassing politik atau penjualan, untuk membantu canvasser menyampaikan informasi dengan cara yang konsisten dan persuasif.
Skrip ini bisa mencakup informasi tentang produk, layanan, visi-misi, atau alasan mengapa penerima harus mendukung atau mengambil tindakan tertentu.
4. Pendekatan Langsung (Door-to-Door atau di Lokasi Publik)
Proses inti dalam canvassing adalah melakukan pendekatan langsung kepada target.
Dalam canvassing tradisional, ini biasanya dilakukan dengan cara door-to-door, di mana canvasser akan mengetuk pintu rumah untuk berbicara langsung dengan penghuni.
Di sisi lain, canvassing juga dapat dilakukan di lokasi publik seperti pusat perbelanjaan, pasar, atau acara komunitas, di mana canvasser akan berbicara langsung dengan orang-orang yang lewat.
5. Interaksi dengan Target
Selama interaksi, canvasser berusaha untuk menjelaskan tujuan atau informasi yang ingin disampaikan, baik itu mendukung kampanye politik, mempromosikan produk, atau menggalang dukungan sosial.
Canvasser juga harus mendengarkan respon dari orang yang ditemui, menjawab pertanyaan, dan menangani keberatan atau keraguan yang mungkin muncul.
Keahlian dalam berkomunikasi dan membangun hubungan yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa pesan dapat diterima dengan baik.
6. Pengumpulan Data
Salah satu tujuan utama dari canvassing adalah pengumpulan data, yang bisa berupa informasi kontak, opini, atau tanggapan dari individu yang ditemui.
Misalnya, dalam kampanye politik, canvasser mungkin meminta pemilih untuk memberikan tkamu tangan, menunjukkan dukungan, atau memberikan informasi tentang isu yang penting bagi mereka.
Data ini kemudian akan dianalisis untuk menginformasikan strategi lebih lanjut dalam kampanye atau kegiatan lainnya.
7. Follow-Up
Setelah canvassing dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan tindak lanjut.
Ini bisa berupa menghubungi kembali individu yang menunjukkan minat atau mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang masalah yang diangkat.
Dalam dunia politik, ini berarti memastikan bahwa pemilih yang sudah dijangkau tetap terlibat dan memberi suara pada pemilihan.
Dalam pemasaran, ini bisa berarti mengirimkan informasi lebih lanjut atau tawaran kepada pelanggan potensial yang tertarik.
8. Evaluasi dan Analisis
Setelah proses canvassing selesai, evaluasi hasil menjadi langkah penting.
Tim canvassing akan menilai sejauh mana tujuan tercapai, apakah target audiens sudah dijangkau, dan apa dampak dari kegiatan tersebut.
Data yang terkumpul akan dianalisis untuk menentukan area yang perlu diperbaiki dalam kampanye atau untuk merencanakan langkah selanjutnya.
Baca Juga: Mulai Karier sebagai Sales Assistant: Ini Tugas dan Gajinya
Keuntungan Canvassing
Canvassing memiliki berbagai keuntungan yang membuatnya menjadi metode efektif dalam menjangkau audiens dan mempengaruhi keputusan. Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang bisa didapatkan melalui canvassing dilansir dari Marketing91.
1. Hemat Biaya
Sales canvassing adalah metode yang biaya rendah dibandingkan dengan iklan atau strategi pemasaran lainnya.
Banyak bisnis, terutama yang baru atau kecil, lebih memilih canvassing karena tidak memerlukan anggaran besar.
Dengan canvassing, perusahaan dapat menghubungi lebih banyak orang tanpa mengeluarkan biaya tinggi untuk periklanan atau pertemuan bisnis.
2. Mudah Mendapatkan Prospek Baru
Terkadang, perusahaan kesulitan mencari prospek baru, terutama jika metode pemasaran lain tidak efektif.
Sales canvassing memberi kebebasan untuk mulai menghubungi calon pelanggan tanpa perlu informasi sebelumnya.
Dengan pendekatan yang tepat, penjual bisa mengumpulkan daftar prospek yang tertarik dan melanjutkan komunikasi untuk meningkatkan peluang konversi.
3. Tidak Memerlukan Tim Besar
Sales canvassing dapat dilakukan oleh satu orang saja tanpa perlu departemen khusus atau tim besar.
Berbeda dengan iklan atau metode pemasaran lain yang membutuhkan banyak sumber daya–satu tenaga penjual bisa melakukan canvassing secara mandiri–membuatnya menjadi solusi yang lebih efisien dan hemat biaya.
4. Fleksibilitas Waktu
Dengan canvassing, tidak ada batasan jumlah panggilan atau waktu yang harus dihabiskan dalam sehari.
Penjual dapat bekerja sesuai dengan keinginan mereka, meningkatkan peluang untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan.
Latihan yang lebih sering akan membantu meningkatkan keterampilan penjual dalam meyakinkan orang.
5. Mudah Dilakukan
Sales canvassing adalah metode yang mudah dan sederhana.
Kamu hanya memerlukan alat, seperti telepon, daftar kontak, dan tempat yang tenang untuk bekerja.
Karena prosesnya yang sederhana, ini adalah pilihan yang sangat baik bagi penjual baru atau pengusaha yang sedang merintis bisnis.
6. Menambah Pemahaman tentang Pelanggan
Melalui interaksi langsung dengan calon pelanggan, sales canvassing memberi penjual wawasan lebih dalam tentang keinginan, kebutuhan, dan kekhawatiran mereka.
Data ini bisa digunakan untuk menyesuaikan produk atau layanan agar lebih sesuai dengan permintaan pasar, serta meningkatkan kualitas penawaran bisnis.
7. Jangkauan Lebih Luas
Salah satu keunggulan dari sales canvassing adalah kemampuannya untuk menjangkau pelanggan dari berbagai lokasi, baik itu lokal, nasional, atau bahkan internasional.
Penjual bisa menghubungi siapa saja di seluruh dunia tanpa terhalang oleh batasan geografis, berbeda dengan iklan yang terbatas pada area yang sudah ditentukan.
8. Tidak Membutuhkan Infrastruktur Khusus
Sales canvassing adalah metode yang tidak memerlukan infrastruktur besar atau teknologi canggih.
Berbeda dengan pemasaran melalui iklan, yang membutuhkan agensi atau biaya media, canvassing bisa dilakukan tanpa bantuan orang lain atau alat yang mahal.
Yang dibutuhkan hanyalah kesabaran dan kemampuan untuk berbicara dengan meyakinkan.
Kekurangan Canvassing
Meskipun canvassing menawarkan berbagai keuntungan, ada juga beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kekurangan yang mungkin dihadapi dalam kegiatan canvassing dilansir dari Marketing91.
1. Proses yang Melelahkan
Sales canvassing dapat menjadi proses yang sangat melelahkan.
Terkadang, panggilan telepon yang kamu lakukan bisa berakhir dengan ditutup begitu saja tanpa kesempatan untuk menjelaskan produk kamu.
Bahkan, kamu bisa bertemu dengan pelanggan yang mengganggu atau tidak tertarik sama sekali.
Ditambah lagi, jika beberapa panggilan berturut-turut gagal, hal itu bisa mengurangi rasa percaya diri kamu.
2. Tingkat Keberhasilan yang Rendah
Tingkat keberhasilan dari metode sales canvassing cenderung rendah.
Kamu barangkali hanya mendapatkan satu respons positif setelah melakukan sepuluh panggilan, dan bahkan tidak ada jaminan bahwa penjualan akan terjadi.
Untuk mendapatkan lebih banyak respons positif, kamu harus melakukan lebih banyak panggilan, yang kalau tidak diatur dengan baik, bisa mengganggu kehidupan pribadimu.
3. Tidak Disukai Banyak Orang
Dengan meningkatnya kompetisi, banyak bisnis yang mencoba metode pemasaran mereka sendiri untuk menjangkau pelanggan lebih cepat.
Sales canvassing, meskipun banyak digunakan, sering dianggap mengganggu.
Orang rata-rata menerima 4-5 panggilan penjualan setiap hari, yang membuat mereka merasa terganggu.
Selain itu, kamu tidak bisa mengendalikan suasana hati orang yang kamu hubungi, yang dapat menurunkan tingkat keberhasilan.
4. Tidak Ada Jaminan Keberhasilan
Sales canvassing prosesnya sangat panjang, dan tingkat keberhasilannya rendah.
Ada kalanya kamu bisa mendapatkan beberapa penjualan dalam satu hari, tetapi ada juga saat di mana kamu tidak berhasil meyakinkan satu pun pelanggan meskipun sudah mencoba selama beberapa hari berturut-turut.
5. Metode yang Sudah Usang
Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan internet, banyak metode pemasaran lain, seperti email marketing atau pemasaran online yang lebih efisien daripada sales canvassing.
Metode-metode ini memberikan return on investment (ROI) yang lebih tinggi, dan kamu bisa lebih mudah mengukur hasil kampanye dibandingkan dengan canvassing yang lebih sulit untuk dihitung.
Baca Juga: Apa Itu BCC Dalam Email? Kenali Arti dan Fungsinya Di Sini!
6. Takut Dikenal Sebagai Spam
Ada kalanya kamu tidak akan mendapat kesempatan untuk berbicara dengan orang yang kamu hubungi karena mereka menolak panggilan dari nomor yang tidak dikenal.
Banyak orang menghindari panggilan karena takut akan penipuan atau spam.
Hal ini membuat semakin sulit bagi sales canvasser yang sah untuk terhubung dengan pelanggan potensial.
7. Metode yang Tidak Profesional
Banyak orang menganggap sales canvassing sebagai metode yang tidak profesional untuk menghubungi calon pelanggan.
Mereka lebih memilih untuk mendengarkan penawaran setelah membuat janji terlebih dahulu.
Terkadang, perusahaan juga mengontrak orang yang kurang berpengalaman dalam canvassing, yang dapat membuat percakapan menjadi kurang sopan dan membuat pelanggan merasa tidak nyaman.
8. Dapat Merusak Reputasi Jika Dilakukan dengan Salah
Orang yang mewakili perusahaan kamu adalah wajah dari bisnis tersebut.
Interaksi dengan perwakilan penjualan bisa sangat mempengaruhi citra perusahaan.
Sales canvassing adalah proses yang melelahkan, dan perwakilan kamu harus mengulang informasi yang sama berulang-ulang.
Jika mereka menjadi lelah atau frustrasi, hal ini bisa berbalik merugikan citra perusahaan kamu di mata calon pelanggan.
9. Respons Positif Tidak Menjamin Penjualan Nyata
Sering kali, calon pelanggan akan memberikan respons positif selama percakapan telepon, mendengarkan dengan sabar, dan terlihat tertarik dengan produk kamu.
Namun, respons positif di telepon tidak selalu berarti bahwa kamu telah berhasil membuat penjualan yang sebenarnya.
10. Metode yang Sangat Lambat
Sales canvassing adalah metode yang sangat lambat dalam menyebarkan informasi.
Ada banyak metode lain seperti iklan di media sosial atau tele-advertising yang bisa menyebarkan informasi jauh lebih cepat daripada sales canvassing.
Demikian informasi mengenai canvassing dan berbagai aspeknya. Semoga penjelasan ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pentingnya teknik ini dalam berbagai bidang.
Saat ini, kamu bisa mewujudkan mimpi bekerja dengan gaji tinggi! Ada lebih dari 2000 lowongan kerja terbaru dari perusahaan ternama di Indonesia yang bisa kamu temui di Dealls. Dengan fitur priority slot, kamu juga bisa melihat transparansi gaji yang ditawarkan perusahaan incaran. Yuk, lamar kerja di Dealls!
Kamu juga bisa mendapatkan mentoring langsung dengan career mentor profesional untuk membantumu merencanakan langkah karier, membahas pendidikan, atau memberikan tips agar kamu lebih siap menghadapi dunia kerja.
Jangan lupa, ada AI CV Reviewer, CV ATS Checker yang bisa memastikan CV kamu sudah sesuai dengan posisi yang diinginkan, memaksimalkan peluang diterima kerja.
Yuk, raih karier impianmu dengan Dealls!
Sumber:
Defining Canvassing: A Complete Guide
Sales Canvassing: Meaning, Strategy, Tips, Advantages, & Disadvantages