Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti tak asing dengan berbagai jenis toko atau platform belanja. Baik itu di mal, supermarket, hingga toko online, semua itu merupakan bagian dari dunia retail.
Retail berperan penting dalam menghubungkan produk dengan konsumen, menyediakan berbagai pilihan barang yang dapat dibeli untuk memenuhi kebutuhan.
Dalam artikel ini, Dealls mengupas tuntas tentang apa itu retail, jenis-jenisnya, hingga contoh-contoh perusahaan yang kerap kamu jumpai. Pastikan simak hingga tuntas, ya!
Apa Itu Retail?
Retail adalah kegiatan penjualan barang dan jasa kepada konsumen dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi dengan pelanggan.
Retail melibatkan kontak langsung dengan konsumen, baik melalui telepon, situs e-commerce, atau secara langsung di toko.
Perusahaan retail membeli barang untuk dijual kepada konsumen dari produsen, baik langsung atau melalui grosir. Mereka adalah bagian terakhir dalam proses rantai pasokan yang dimulai dari produsen dan berakhir pada pembeli.
Menurut Marketing91, retail store atau unit retail, adalah tempat retailer bertindak sebagai perantara antara produsen dan konsumen akhir. Retail store adalah tempat fisik yang menyimpan produk dan menyediakan layanan kepada pelanggan.
Karakteristik Retail
Retail memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari bisnis lainnya. Berikut adalah karakteristik utama dari retail dilansir dari Marketing91.
1. Kontak Langsung dengan Pelanggan
Retail melibatkan interaksi langsung antara penjual dan pembeli, yang memungkinkan retailer untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan.
2. Fokus pada Pemasaran
Retail berfokus pada pemasaran produk kepada pelanggan.
Retailer harus dapat mengenali kebutuhan pelanggan dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, seperti promosi dan diskon.
Baca Juga: Kenali 10 Perbedaan Marketing dan Sales: Definisi dan Peran
3. Tampilan dan Promosi di Toko
Retailer perlu membuat tampilan produk yang menarik agar pelanggan mudah menemukan barang yang mereka cari.
Promosi di toko juga penting untuk menarik perhatian pembeli.
Baca Juga: Apa Itu Wholesale? Fungsi, Jenis, dan Keuntungannya untuk Bisnis
4. Hubungan Jangka Panjang dengan Pelanggan
Membangun hubungan yang baik dengan pelanggan penting untuk menciptakan loyalitas dan memastikan mereka kembali berbelanja.
5. Multisaluran
Di era digital, retailer harus menyediakan pengalaman berbelanja yang lancar baik secara online maupun offline.
6. Jumlah Toko yang Banyak
Retailer sering kali memiliki banyak toko di berbagai lokasi dan perlu mengelola masing-masing dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
7. Stok Barang Terbatas
Barang yang dijual biasanya dalam jumlah terbatas, dan retailer harus dapat mengikuti tren untuk memastikan produk yang populer selalu tersedia.
8. Proposisi Unik
Untuk bersaing, retailer perlu menawarkan sesuatu yang membedakan mereka, seperti produk eksklusif atau harga yang bersaing.
9. Inovasi dan Perencanaan
Retail mengharuskan pemikiran kreatif dan perencanaan yang matang untuk tetap mengikuti perubahan pasar dan preferensi pelanggan.
Baca Juga: Apa Itu Brand Positioning? Ini Strategi hingga Tipsnya
10. Menyediakan Berbagai Merek
Retailer sering kali menyediakan produk dari berbagai merek untuk memenuhi kebutuhan beragam pelanggan.
Jenis-Jenis Retail
Retail memiliki berbagai macam bentuk yang disesuaikan dengan jenis produk yang dijual dan cara operasionalnya. Berikut adalah beberapa jenis retail yang umum ditemukan:
1. Department Store
Toko besar yang menyediakan berbagai macam barang dari berbagai kategori, seperti pakaian, elektronik, peralatan rumah tangga, hingga furnitur.
Contoh: Lotte Shopping Avenue, Gardena, Matahari.
2. Specialty Store
Toko yang fokus pada kategori produk tertentu, seperti pakaian, alat olahraga, atau barang rumah tangga.
Biasanya, specialty store menawarkan produk dengan kualitas lebih tinggi.
Contoh: Nike, Sephora, Sport Station.
3. Convenience Store
Toko kecil yang menyediakan produk sehari-hari dengan lokasi yang mudah dijangkau, biasanya berada di area pemukiman.
Produk yang dijual terbatas dan sering kali untuk pembelian cepat. Contoh: Indomaret, 7-Eleven.
Baca Juga: Budaya Kerja Alfamart dan Visi Misinya, Karyawan Wajib Paham!
4. Supermarket
Toko retail yang fokus pada penjualan makanan dan barang kebutuhan sehari-hari lainnya.
Supermarket biasanya memiliki ukuran yang lebih besar daripada convenience store dan menyediakan pilihan yang lebih banyak. Contoh: Carrefour, Giant.
5. Warehouse Club
Retail yang menjual barang dalam jumlah besar dengan harga lebih rendah. Pembelian umumnya dilakukan dengan keanggotaan untuk mendapatkan diskon.
6. Online Retail (E-commerce)
Retail yang beroperasi melalui platform online, memungkinkan pelanggan untuk membeli produk melalui internet dan memilih pengiriman atau ambil di toko. Contoh: Tokopedia, Amazon.
7. Pop-up Store
Toko sementara yang muncul pada lokasi atau waktu tertentu untuk menjual produk dengan tema atau musiman tertentu.
Pop-up store biasanya digunakan untuk menguji pasar atau menciptakan buzz produk baru.
8. Franchise Retail
Toko retail yang dimiliki oleh pihak yang membeli hak untuk menjalankan merek dari perusahaan besar.
Franchise memiliki operasi yang serupa dengan model bisnis asli, tetapi dikelola oleh pemilik franchise lokal. Contoh: McDonald’s, Dunkin’ Donuts.
Jenis-Jenis Pekerjaan di Retail
Berikut adalah beberapa jenis pekerjaan di sektor retail yang dapat dipertimbangkan.
1. Kasir
Kasir bertugas untuk menyambut pelanggan, mengelola transaksi, serta membantu pelanggan dalam mencari produk yang mereka inginkan.
Mereka juga memeriksa harga menggunakan sistem kasir dan menangani pengembalian barang.
Baca Juga: 10 Pertanyaan Interview Kasir Dan Tips Menghadapinya
2. Manajer Toko
Manajer toko bertanggung jawab mengawasi operasional harian di toko, mulai dari merekrut dan melatih staf hingga mengatur jadwal kerja.
Mereka juga memantau kinerja toko dan membantu pelanggan jika diperlukan.
3. Manajer Inventaris
Manajer inventaris mengelola stok barang di toko, memastikan catatan inventaris akurat, serta menjalin hubungan baik dengan pemasok.
Mereka juga merencanakan pengiriman barang agar proses operasional lebih efisien.
4. Spesialis Periklanan
Spesialis periklanan bekerja dengan tim pemasaran untuk merancang ads campaign yang efektif, baik untuk produk baru, promosi, maupun penjualan musiman.
Mereka juga mengelola media sosial toko dan berkomunikasi dengan pelanggan melalui saluran lain.
5. Manajer E-Commerce
Manajer e-commerce mengelola toko online perusahaan, berkoordinasi dengan tim pemasaran dan IT untuk memastikan situs web toko berfungsi dengan baik.
Mereka juga memantau transaksi online dan menangani masalah teknis yang muncul.
6. Asisten Penjualan
Asisten penjualan membantu pelanggan mencari produk yang sesuai, memberikan penjelasan mengenai produk, serta menawarkan promosi atau diskon yang tersedia.
Mereka juga menjaga kebersihan dan kerapian toko agar pelanggan merasa nyaman.
Baca Juga: Mulai Karier sebagai Sales Assistant: Ini Tugas dan Gajinya
Model Bisnis Retail
Ada beberapa model yang umum digunakan dalam bisnis retail, masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Retail Tradisional (Offline)
Ini adalah model yang paling umum, di mana produk dijual melalui toko fisik.
Pelanggan bisa melihat dan mencoba barang langsung sebelum membeli, seperti di department store atau toko-toko kecil.
2. E-commerce (Online Retail)
Model ini menjual produk secara online melalui website atau aplikasi.
Pelanggan bisa membeli barang dari mana saja, dan barang akan dikirim ke rumah mereka. Contoh: toko online seperti Tokopedia atau Shopee.
3. Omnichannel Retail
Omnichannel menggabungkan pengalaman belanja di toko fisik dan online.
Misalnya, kamu bisa membeli barang secara online dan mengambilnya di toko, atau sebaliknya. Ini memberi fleksibilitas lebih bagi pelanggan.
4. Franchise
Franchise adalah model di mana pemilik bisnis memberikan hak kepada orang lain untuk membuka toko dengan merek dan sistem yang sudah ada.
Contohnya adalah restoran cepat saji yang memiliki cabang di berbagai tempat.
5. Dropshipping
Dalam model ini, retailer tidak perlu menyimpan produk di toko mereka.
Begitu ada pesanan, barang langsung dikirimkan dari supplier ke pelanggan. Retailer hanya bertugas memasarkan dan menjual produk.
6. Wholesale Retail
Model ini melibatkan penjualan barang dalam jumlah besar ke pengecer atau pelanggan yang membeli untuk dijual kembali.
Biasanya, harga yang diberikan lebih murah karena membeli dalam jumlah banyak.
7. Pop-Up Stores
Pop-up store adalah toko sementara yang dibuka untuk waktu terbatas, misalnya untuk promosi atau acara spesial.
Toko ini sering muncul di lokasi strategis untuk menarik perhatian pelanggan.
8. Direct-to-Consumer (D2C)
Model D2C memungkinkan produsen untuk menjual barang langsung ke pelanggan tanpa perantara.
Ini memberi kontrol lebih besar terhadap harga dan pengalaman pelanggan.
9. Marketplace
Marketplace adalah platform online yang memungkinkan banyak penjual untuk menawarkan produk mereka di satu tempat.
Sebagai contoh, platform seperti Amazon atau Tokopedia yang mempertemukan penjual dengan pembeli.
Contoh Bisnis Retail di Indonesia
Nah, sekarang mari kita bahas beberapa contoh retail yang bisa kamu temui di Indonesia, dan kenapa mereka disebut retail.
1. Toko Pakaian
Di Indonesia, toko pakaian seperti Matahari atau Uniqlo adalah contoh retail yang sangat umum. Mereka menjual berbagai jenis pakaian, mulai dari baju kasual, formal, hingga aksesori.
Toko pakaian ini disebut retail karena mereka menjual produk langsung kepada konsumen untuk dipakai sehari-hari.
2. Supermarket
Supermarket seperti Indomaret dan Alfamart adalah contoh retail yang menyediakan kebutuhan pokok seperti makanan, minuman, hingga barang-barang rumah tangga lainnya.
Dalam hal ini, supermarket berperan sebagai perantara antara produsen barang dan konsumen akhir.
3. Toko Elektronik
Electronic City dan Samsung Store adalah tempat yang tepat untuk membeli berbagai produk elektronik seperti TV, handphone, atau laptop.
Toko-toko ini termasuk retail karena mereka menyediakan barang-barang elektronik dan menjualnya langsung kepada konsumen.
Dalam dunia retail, toko elektronik berperan penting dalam memfasilitasi pembelian barang-barang teknologi terbaru.
4. Toko Buku
Untuk para pecinta buku, toko seperti Gramedia atau Periplus merupakan contoh retail yang menjual buku langsung kepada konsumen.
Ini adalah retail karena mereka menyediakan produk yang dijual langsung ke konsumen untuk dibaca atau digunakan sebagai referensi.
5. Toko Sepatu
Toko sepatu seperti Nike Store dan Converse juga merupakan contoh retail.
Mereka menjual sepatu langsung kepada konsumen yang membutuhkan alas kaki untuk berolahraga atau sebagai bagian dari gaya hidup.
6. Toko Perabotan Rumah Tangga
IKEA dan ACE Hardware (AZKO) adalah contoh retail yang menyediakan berbagai barang untuk kebutuhan rumah tangga, mulai dari perabotan, alat-alat dapur, hingga peralatan untuk perawatan rumah.
7. Retail Online (E-commerce)
Di era digital, Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee adalah platform e-commerce yang memberikan kemudahan bagi konsumen untuk berbelanja tanpa harus keluar rumah.
Meskipun transaksi terjadi secara online, konsep retail tetap berlaku karena barang yang dijual melalui platform ini ditujukan langsung untuk konsumen akhir.
Demikian penjelasan mengenai apa itu retail, mulai dari pengertian, jenis-jenis retail, hingga contoh-contohnya yang bisa kamu temui setiap hari.
Jika kamu tertarik untuk memulai karier di dunia retail, Dealls menyediakan lebih dari 2.000 lowongan kerja terbaru dari berbagai perusahaan ternama di Indonesia.
Kamu juga bisa mendapatkan arahan karier langsung dari career mentor profesional melalui program mentoring gratis di Dealls.
Pastikan CV-mu sudah optimal dengan menggunakan AI CV Reviewer, CV ATS Checker dari Dealls agar lebih sesuai dengan posisi yang kamu incar. Jangan lewatkan kesempatan untuk memulai karier impianmu dengan langkah terbaik bersama Dealls!
Sumber: