Trello adalah sebuah aplikasi manajemen proyek kerja, tugas, bahkan pencatatan secara digital yang bisa diakses menggunakan aplikasi ataupun website.
Di dunia kerja yang serba cepat, kolaborasi dan manajemen tugas telah menjadi kebutuhan utama yang wajib dimiliki setiap orang.
Misalnya seperti kamu yang sedang mencari kerja, baru mulai internship, atau sudah bekerja secara profesional, menguasai tools kerja seperti Trello tentunya bisa jadi nilai tambah tersendiri di mata recruiter lho!
Kalau kamu masih bingung sebenarnya aplikasi Trello itu untuk apa, tenang saja karena ini adalah tempat yang tepat buatmu.
Sebelum kamu menggunakan Trello untuk bekerja, yuk simak pembahasan ini sampai akhir!
Apa Itu Trello?
Trello adalah aplikasi manajemen proyek berbasis board yang bisa memudahkan penggunanya dalam mengatur tugas, deadline, hingga kolaborasi tim.
Aplikasi ini dikembangkan oleh Fog Creek Software dan sekarang dimiliki oleh Atlassian, sehingga sampai saat ini Trello sudah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, dari startup kecil sampai perusahaan besar.
Sederhananya, Trello itu seperti sebuah papan tulis dengan sticky notes digital, tetapi dengan pengembangan fitur yang jauh lebih canggih.
Setiap proyek bisa diatur dalam bentuk board, dipecah menjadi list, dan diisi dengan card yang mewakili setiap tugas spesifik.
Wajib Tahu! |
---|
Trello sangat cocok untuk mengatur tugas, kolaborasi tim, hingga perencanaan pribadi. |
Trello sangat mendukung metode kerja menyusun tugas dalam list seperti To Do, In Progress, dan Done. |
Aplikasi ini bisa digunakan oleh siapapun, baik itu fresh graduate, intern, maupun profesional. |
Aplikasi ini bisa sangat mempermudah kolaborasi tim mulai dari penugasan, memberi komentar, dan melacak progres langsung dalam satu tempat. |
Cocok untuk task sederhana hingga proyek skala menengah |
Fungsi Trello dalam Pekerjaan
Untuk yang masih bertanya-tanya, aplikasi Trello untuk apa? Jawabannya adalah untuk membantu proses bekerja kamu menjadi lebih mudah.
Untuk lebih jelasnya lagi supaya kamu tidak kebingungan, berikut adalah beberapa fungsinya yang paling relevan di dunia kerja:
1. Manajemen Proyek
Dengan konsep papan (board) kerja digital, kamu bisa membuat board khusus untuk setiap proyek, lalu membaginya ke dalam list (tahapan kerja) dan card (tugas).
Mulai dari perencanaan, eksekusi, hingga evaluasi, semuanya bisa ditata dengan rapi dalam satu tempat yang mudah diakses kapan saja.
Fleksibilitas Trello sangat memungkinkan untuk digunakan oleh berbagai jenis tim, seperti misalnya tim kreatif, marketing, hingga IT.
Untuk proyek-proyek skala kecil sampai menengah, fitur-fitur dasar Trello sudah cukup kuat untuk mendukung alur kerja yang efisien.
Baca Juga: Fungsi Manajemen dalam Perusahaan: Pengertian, Contoh, dan Unsurnya!
2. Kolaborasi Tim
Trello juga sangat memungkinkan untuk tim kamu saling berbagi tugas, menetapkan deadline, dan memberi komentar langsung di setiap card.
Setiap anggota tim bisa ditugaskan ke dalam card tertentu, seperti misalnya menambahkan komentar, memberi checklist, serta menetapkan tenggat waktu yang jelas.
Semua informasi penting akan berada di dalam satu tempat, sehingga bisa meminimalkan miskomunikasi dan mempercepat proses kerja tim.
Kamu juga tidak perlu takut untuk terlewat informasi terbaru, karena Trello sendiri juga memiliki fitur notifikasi secara real- time yang bisa membantu kamu tetap update.
3. Pengelolaan Tugas Pribadi
Trello bukan cuma untuk penggunaan profesional, tetapi kamu pun bisa memanfaatkannya untuk mengatur tugas pribadi.
Banyak orang menggunakan Trello untuk membuat to-do list harian, menyusun jadwal belajar, hingga merencanakan langkah-langkah dalam mencari pekerjaan.
Dengan tampilan visual yang rapi, kamu bisa dengan mudah melihat prioritas dan progres setiap tugas.
Fitur seperti label warna, checklist, dan deadline sangat membantu dalam menjaga produktivitas sehari-hari.
Ini membuatnya menjadi pilihan populer di kalangan pelajar, freelancer, maupun profesional muda.
4. Visualisasi Alur Kerja
Metode Kanban yang digunakan Trello sangat membantu melihat progres kerja dengan lebih jelas.
Trello menggunakan metode Kanban, yaitu sebuah sistem visual yang memungkinkan pengguna melihat alur kerja dengan lebih jelas.
Dengan membagi proses menjadi tahapan seperti To Do, In Progress, dan Done, kamu bisa langsung melihat di mana posisi setiap tugas berada dan apa yang perlu dikerjakan selanjutnya.
Fitur Kelebihan dan Kekurangan Trello
Bagaimanapun juga, tidak ada tools yang sempurna, sekalipun itu adalah Trello.
Akan tetapi, memahami kelebihan dan kekurangannya jelas akan membantumu untuk memutuskan apakah ini tools cocok atau tidak untuk kebutuhanmu.
Kelebihan Trello
Sebagai software manajemen proyek, Trello tentunya memiliki banyak kelebihan di bidang tersebut, seperti berikut ini
- User-friendly: Antarmukanya simpel dan mudah dipahami, bahkan untuk pemula.
- Gratis: Versi gratisnya sudah cukup mumpuni untuk keperluan pribadi atau tim kecil.
- Integrasi luas: Bisa diintegrasikan dengan Google Drive, Slack, Jira, dan banyak tools kerja lainnya.
- Mobile-friendly: Mudah diakses di smartphone, cocok untuk mobilitas tinggi.
Kekurangan Trello
Karena keterbatasan aplikasi yang ada, bagaimanapun Trello juga memiliki beberapa kekurangan yang mungkin bisa kamu pertimbangkan terlebih dahulu seperti berikut:
- Kurang cocok untuk proyek kompleks: Untuk proyek dengan dependensi tinggi, Trello bisa terasa terbatas.
- Visualisasi terbatas di versi gratis: Beberapa fitur advanced seperti timeline, dashboard, atau automasi penuh hanya tersedia di versi berbayar.
Fitur Andalan Trello dan Cara Menggunakannya
Fitur andalan Trello secara otomatis akan membantu kamu memaksimalkan kerja tim maupun manajemen tugas pribadi agar lebih terstruktur.
Seperti apa fitur andalannya? Berikut fitur utama dan cara menggunakannya:
Wajib Tahu! |
---|
Fungsionalitas dari Trello sangat cukup untuk mengelola tugas secara efektif. |
Tersedia otomatisasi sederhana untuk efisiensi kerja. |
Versi gratis cukup lengkap untuk individu, yaitu sudah mendukung kebutuhan manajemen tugas dasar dan kolaborasi kecil. |
Trello premium cocok untuk tim dengan fitur tambahan seperti calendar view dan timeline tersedia di paket berbayar. |
1. Board
Board adalah wadah utama tempat kamu mengatur seluruh aktivitas dalam satu proyek.
Misalnya, kamu bisa membuat board untuk “Project Marketing Q3”, “Campaign Media Sosial”, atau bahkan “Lamaran Kerja”.
Setiap board bersifat fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan proyek apa pun, baik berskala kecil maupun besar.
Board ini bisa dibagikan ke rekan kerja, supervisor, atau partner, sehingga semua orang dalam tim bisa bekerja pada papan yang sama.
Dengan begitu, semua informasi terkait proyek berada di satu tempat, membuat koordinasi jadi lebih mudah dan transparan.
Ini juga sangat berguna bagi individu yang menangani banyak proyek sekaligus agar tidak tumpang tindih.
2. List
Setelah membuat board, langkah selanjutnya adalah menambahkan list. List digunakan untuk membagi proyek ke dalam beberapa tahap kerja.
Format yang umum digunakan adalah To Do, In Progress, dan Done, tetapi kamu juga bisa menyesuaikannya sesuai kebutuhan, seperti “Menunggu Revisi”, “Approval Manager”, atau “Ide Awal”.
List membantu kamu dan tim memahami alur kerja secara garis besar. Dengan adanya pembagian ini, kamu bisa melihat tugas-tugas mana yang belum dikerjakan, sedang dalam proses, atau sudah selesai.
Ini sangat berguna untuk melacak progres secara visual tanpa harus membaca satu per satu detail tugasnya.
3. Card
Setiap tugas spesifik dalam proyek akan dimasukkan dalam bentuk yang bernama card.
Di dalam satu list tersebut, kamu bisa membuat banyak card sesuai dengan jumlah pekerjaan yang perlu dilakukan.
Misalnya, dalam list “To Do”, kamu bisa punya card untuk “Buat Desain Feed IG”, “Tulis Caption”, dan lain sebagainya sesuai keperluanmu.
4. Label dan Warna
Bantu mengkategorikan tugas berdasarkan jenis atau prioritas.
Kemudian untuk membantu mengelompokkan dan mengidentifikasi tugas dengan cepat, Trello juga menyediakan fitur label warna yang bisa disesuaikan.
Label warna bisa dikustomisasi sesuai kategori yang kamu butuhkan, sehingga kamu bisa menandai prioritasnya masing-masing seperti: merah untuk sangat penting, kuning untuk sedang, dan hijau untuk selesai.
5. Checklist
Untuk tugas-tugas yang punya sub-tugas lebih kecil, Trello bisa menambahkan checklist di dalam card.
Fitur ini sangat berguna untuk memecah pekerjaan besar menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dikelola.
Misalnya, dalam card “Publikasi Artikel”, checklist-nya bisa meliputi: “Tulis draft”, “Proofread”, “Upload ke CMS”, dan “Jadwalkan publikasi”.
6. Calendar View (Fitur Premium)
Calendar view adalah suatu fitur untuk melihat tugas berdasarkan tanggal. Hal ini sangat cocok untuk perencanaan proyek jangka panjang. Namun, fitur ini hanya disediakan untuk pengguna Trello versi berbayar.
Fitur calendar View yang sangat berguna untukmu sehingga bisa melihat semua tugas berdasarkan tanggal.
Setiap card yang memiliki deadline akan otomatis muncul dalam tampilan kalender ini, sehingga kamu bisa merencanakan dan meninjau beban kerja mingguan atau bulanan dengan lebih jelas.
Baca Juga: 13 Teknik Manajemen Waktu, Bisa Ditiru Supaya Makin Produktif
7 Butler (Automasi)
Butler adalah sebuah fitur automasi yang membantu mengatur aturan otomatisasi, seperti memindahkan card saat checklist selesai.
Misalnya, kamu bisa mengatur agar card berpindah otomatis ke list “Done” setelah semua checklist dicentang, atau juga agar label tertentu ditambahkan saat card masuk ke list “In Progress”.
Contoh Penggunaan Trello dalam Dunia Kerja
Agar penggunaannya lebih konkret, berikut beberapa skenario nyata penggunaan Trello yang bisa kamu terapkan sesuai profesi atau kebutuhanmu:
1. Fresh Graduate: Mengelola Proses Melamar Kerja
Kamu bisa coba buat board dengan nama “Lamaran Kerja”, lalu buat list seperti:
- Lowongan Menarik
- Sudah Dilamar
- Interview
- Tindak Lanjut
Setiap card bisa berisi detail lowongan, kontak HR, tanggal kirim lamaran, dan update status. Jadi, kamu bisa pantau semua proses rekrutmen dengan lebih rapi.
Baca Juga: CV Fresh Graduate: Contoh dan Tips Membuatnya agar Menarik!
2. Intern: Kolaborasi Proyek Tim
Sebagai intern, kamu juga bisa buat board khusus untuk tugas-tugas dari mentor atau tim:
- Buat list: Task dari Mentor, Dalam Proses, Selesai
- Tambahkan checklist, deadline, dan komentar di setiap tugas
- Gunakan label warna untuk menunjukkan prioritas atau jenis tugas (misalnya: desain, riset, laporan)
Baca Juga: Berapa Gaji Intern di Indonesia? Ini Besarannya di 12 Perusahaan!
3. Profesional: Manajemen Proyek Tim
Bagi kamu seorang tim profesional, Trello bisa digunakan untuk beberapa hal berikut ini:
- Mengelola sprint mingguan (khusus tim tech/dev)
- Menyusun timeline campaign marketing
- Memantau progres content production
Dengan fitur automasi (Butler) dan integrasi tools lain seperti Google Drive, kerja tim jadi lebih efisien dan terukur.
Berapa Harga Trello Premium?
Meskipun bisa digunakan secara gratis, Trello juga tetap memiliki layanan premiumnya yang bisa digunakan dengan akses fitur yang lebih lengkap.
Skala harga Trello premium sebenarnya tergantung dari skala kebutuhan yang kamu inginkan. Apakah bertipe standar, premium, atau untuk kebutuhan enterprise seperti perusahaan.
Tarifnya bisa berkisar dari $5 - $10/user/bulan atau sekitar Rp75.000 sampai Rp150.000 per user per bulan, sedangkan untuk enterprise tarifnya bisa jadi lebih besar karena menyesuaikan kebutuhan yang lebih kompleks.
Upgrade Keahlianmu Sekarang dan Temukan Karier Impian di Dealls!
Menguasai tools seperti Trello tentunya bisa jadi nilai tambah yang besar di mata recruiter saat kamu melamar kerja.
Selain membantu produktivitas, ini juga akan menunjukkan tanda bahwa kamu sudah siap kerja dan paham cara kerja tim era saat ini.
Kalau kamu yang saat ini sedang belajar bahkan aktif menggunakan Trello dan sedang mencari loker untuk posisi full-time, internship, atau freelance, kamu bisa coba cek loker di Dealls.
1. Mengatur Gaji Sesuai yang Dicari
Dealls adalah platform cari kerja terbaik yang menghubungkan talenta digital dengan perusahaan impianmu. Kamu juga bisa coba menyesuaikan gaji yang diinginkan ketika melamar di Dealls.
2. Pilih Loker Sesuai Posisi dan Keahlian
Di Dealls, kamu bisa menemukan ribuan lowongan kerja dari mulai startup hingga korporat yang bisa kamu lamar secara langsung. Seperti misalnya loker tim marketing, sales, desain, sampai IT & engine
Yuk, upgrade skill dan temukan pekerjaan impianmu di Dealls!
