Pernahkah kamu bertanya-tanya apa saja syarat melamar pekerjaan di pabrik agar lamaranmu tidak hanya sekadar masuk, tetapi juga dilirik oleh HRD?
Memasuki dunia industri manufaktur, baik itu di pabrik garmen, sepatu, kelapa sawit, atau bahkan pabrik kaleng, sering kali dipandang sebagai langkah awal yang menjanjikan.
Melansir dari BPS, jumlah tenaga kerja di industri manufaktur besar dan sedang di Indonesia pada 2023 mencapai ratusan ribu pekerja, tersebar di berbagai subsektor seperti tekstil dan pengolahan tembakau.
Namun dibalik besarnya industri pabrik di Indonesia, ternyata masih banyak pelamar yang gagal lolos seleksi masuk kerjanya karena tidak memahami secara detail persyaratan yang dibutuhkan. Padahal, dengan persiapan yang matang, kamu bisa selangkah lebih maju.
Artikel ini akan mengupas tuntas semua persyaratan masuk pabrik yang wajib kamu ketahui, mulai dari kualifikasi pendidikan hingga berkas-berkas penting yang harus kamu siapkan.
Syarat Melamar Pekerjaan di Pabrik

Melamar pekerjaan di pabrik sering kali dianggap mudah, padahal ada banyak hal spesifik yang harus kamu persiapkan.
Persyaratan ini adalah cerminan dari kebutuhan industri yang mengutamakan kedisiplinan, ketelitian, dan kemampuan teknis.
Berikut adalah beberapa syarat melamar pekerjaan di pabrik yang sering kali diminta dalam rekrutmen:
1. Pendidikan

Pada faktanya, saat ini pabrik tidak selalu mencari lulusan S1 atau S2. Banyak posisi, terutama di lini produksi, justru lebih mengutamakan lulusan SMA atau SMK.
a. Lulusan SMA/SMK
Untuk posisi di lini produksi, operator mesin, atau bagian QC (Quality Control) level awal, ijazah SMA/SMK sudah sangat memadai.
Lulusan SMK, khususnya dari jurusan teknik seperti Teknik Mesin, Teknik Elektro, atau Teknik Industri, sering kali menjadi prioritas karena sudah dibekali dengan keterampilan praktis yang relevan.
b. Lulusan Diploma/Sarjana (D3/S1)
Lulusan D3 atau S1 biasanya dibutuhkan untuk posisi yang lebih strategis atau teknis, seperti supervisor produksi, insinyur, manajer gudang, atau staf R&D (Research and Development).
Misalnya, di pabrik kelapa sawit, seorang lulusan S1 Pertanian atau Teknik Kimia akan lebih cocok untuk mengawasi proses pengolahan, sementara di pabrik garmen, lulusan S1 Teknik Tekstil bisa menduduki posisi R&D untuk inovasi bahan.
2. Pengalaman

Dalam dunia kerja seperti kantoran ataupun pabrik, pengalaman kerja sejatinya tetap menjadi nilai tambah yang sangat signifikan untuk dilihat oleh HRD.
Meskipun membuka kesempatan bagi fresh graduate, para HRD pabrik biasanya akan memilih kandidatnya yang paling sesuai dengan posisi yang dibutuhkan, atau memiliki pengalaman dan kemauan kerja yang sudah terlihat dari CV.
Misalnya terlihat dari pengalaman organisasi, volunteer, internship, projek pribadi, dan lain sebagainya.
a. Fresh Graduate
Banyak pabrik, terutama yang sedang ekspansi, membuka lowongan untuk fresh graduate. Posisi ini biasanya ditujukan untuk level operator, staf administrasi, atau quality control (QC) di lini produksi.
b. Berpengalaman
Pabrik akan mencari kandidat dengan pengalaman kerja untuk posisi yang membutuhkan keahlian khusus atau kepemimpinan.
- 1-2 Tahun: Pengalaman ini umumnya dibutuhkan untuk posisi teknisi atau team leader di lini produksi, di mana kamu diharapkan sudah familiar dengan operasional mesin dan SOP (Standard Operating Procedure).
- 3+ Tahun: Pengalaman di atas 3 tahun biasanya dicari untuk posisi supervisor, manajer, atau engineer.
Sebagai contoh, di pabrik sepatu, seorang supervisor produksi harus memiliki pengalaman yang cukup untuk mengelola tim dan memastikan target produksi tercapai.
Baca Juga: 20 Contoh Surat Lamaran Kerja Tulis Tangan Pabrik Sederhana
3. Keahlian

Keahlian terbagi menjadi dua, yaitu hard skill (kemampuan teknis) dan soft skill (kemampuan interpersonal). Menguasai keduanya sangat penting untuk bisa bekerja secara efektif dan efisien.
a. Hard Skill
Hard skill adalah kemampuan teknis atau pengetahuan spesifik yang bisa diukur dan diajarkan. Dalam lingkungan pabrik, hard skill sangat penting untuk memastikan operasional berjalan lancar dan sesuai standar.
Berikut pembagian hard skill yang dibutuhkan di berbagai industri
- Pabrik Manufaktur Umum: Kemampuan mengoperasikan mesin produksi, memahami K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), dan melakukan perawatan dasar mesin.
- Pabrik Sepatu/Garmen: Kemampuan mengoperasikan mesin jahit industri, memahami pola, dan melakukan quality check produk tekstil.
- Pabrik Kaleng: Syarat melamar kerja di pabrik kaleng sering kali menekankan pada kemampuan teknis dalam proses stamping, pengelasan, dan pemahaman bahan dasar logam.
- Pabrik Kelapa Sawit: Syarat melamar kerja di pabrik kelapa sawit membutuhkan pemahaman mendalam tentang proses pengolahan CPO (Crude Palm Oil) dan pemeliharaan mesin press
b. Soft Skill
Soft skill adalah kemampuan interpersonal dan karakter pribadi yang memengaruhi cara kamu berinteraksi dan bekerja dengan orang lain.
Di lingkungan pabrik, soft skill seperti kedisiplinan dan kerja sama tim sangat krusial untuk menjaga harmoni dan produktivitas.
- Ketelitian dan Kedisiplinan: Sangat penting di lingkungan pabrik untuk meminimalisasi kesalahan produksi (defect) dan mengikuti standar operasional yang ketat.
- Kerja Sama Tim: Bekerja di pabrik seringkali melibatkan kerja tim yang solid untuk mencapai target produksi harian.
- Problem-Solving: Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah teknis sederhana yang mungkin terjadi pada mesin atau alur produksi.
- Ketahanan Fisik: Lingkungan pabrik seringkali menuntut ketahanan fisik yang baik, terutama untuk shift malam atau pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tinggi.
4. Sertifikasi

Memiliki sertifikasi bisa menjadi nilai jual yang sangat kuat. Sertifikasi ini membuktikan bahwa kamu memiliki kompetensi spesifik yang diakui oleh industri. Beragam industri pabrik memiliki sertifikasi khusus yang sangat dicari.
a Sertifikasi Industri Manufaktur Umum (Produksi & Assembly)
Sertifikasi ini sangat relevan untuk posisi di pabrik-pabrik yang berfokus pada perakitan atau produksi massal.
Sertifikasi ini menunjukkan bahwa kamu memiliki keahlian teknis dan pemahaman keselamatan yang dibutuhkan di lingkungan kerja umum.
- Sertifikasi K3 Operator (Kemnaker): Menunjukkan kompetensi dalam mengoperasikan mesin atau peralatan dengan aman sesuai regulasi pemerintah.
- Sertifikasi Operator Forklift (Kemnaker): Wajib bagi operator yang menggerakkan forklift di dalam pabrik atau gudang, menunjukkan kemampuan mengoperasikan alat berat dengan aman dan efisien.
- Sertifikasi Pengelasan (Welding SMAW/MIG/TIG): Penting di pabrik yang melibatkan perakitan logam. Sertifikasi ini menunjukkan keahlian khusus dalam teknik pengelasan yang berbeda.
- Sertifikasi Operator Crane: Menunjukkan keahlian mengoperasikan alat pengangkut berat dengan aman.
- Sertifikasi Operator Mesin Produksi / CNC: Bukti kemampuan mengoperasikan mesin produksi yang terkomputerisasi.
b. Sertifikasi Industri Otomotif
Sertifikasi di bidang ini fokus pada keahlian khusus yang dibutuhkan untuk memproduksi kendaraan, mulai dari perakitan, welding, hingga pengecatan.
- Sertifikasi Welding (SMAW/GTAW/MIG/TIG): Krusial untuk perakitan bodi kendaraan dan komponen.
- Sertifikasi Operator CNC Milling/Lathe: Penting untuk pembuatan komponen presisi.
- Sertifikasi K3 Mekanik/Listrik: Menggarisbawahi pengetahuan dan praktik keselamatan khusus dalam pekerjaan mekanik dan kelistrikan.
- Sertifikasi Pengecatan Otomotif (Spray Painting): Menunjukkan keahlian dalam proses finishing kendaraan.
- Sertifikasi Maintenance & Repair Mekanik: Menunjukkan keahlian dalam perbaikan dan pemeliharaan mesin kendaraan.
c. Sertifikasi Industri Makanan & Minuman
Di industri ini, sertifikasi terkait kebersihan dan keamanan pangan menjadi yang paling utama. Ini menunjukkan komitmenmu terhadap kualitas dan standar produksi yang ketat.
- Sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point): Bukti pemahaman sistem keamanan pangan. Sangat dicari untuk posisi QC dan produksi.
- Sertifikasi GMP (Good Manufacturing Practices): Menunjukkan pemahaman standar produksi yang baik untuk menjaga kualitas produk.
- Sertifikasi Hygiene & Sanitasi Industri: Penting untuk memastikan kebersihan dan sanitasi di seluruh area produksi.
- Sertifikasi Halal: Khusus untuk posisi QC/produksi yang berkaitan dengan produk bersertifikasi halal.
- Sertifikasi K3 Pangan: Menunjukkan kompetensi dalam menjaga keselamatan kerja di lingkungan produksi pangan.
d. Sertifikasi Industri Farmasi & Kimia
Industri ini memiliki regulasi yang sangat ketat, sehingga sertifikasi yang relevan dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan penanganan bahan kimia berbahaya sangatlah penting.
- Sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik): Wajib bagi yang bekerja di pabrik farmasi. CPOB adalah regulasi standar untuk memastikan produk obat yang aman dan berkualitas.
- Sertifikasi K3 Kimia (Ahli K3 Kimia – Kemnaker): Menunjukkan keahlian dalam mengelola risiko dan keselamatan kerja terkait bahan kimia berbahaya.
- Sertifikasi Analis Kimia (BNSP): Bukti kompetensi dalam melakukan analisis laboratorium.
- Sertifikasi Pengolahan Limbah B3: Penting untuk posisi yang berkaitan dengan manajemen limbah.
- Sertifikasi Laboratorium ISO 17025 (individu analis): Menunjukkan pemahaman standar kualitas laboratorium.
e. Sertifikasi Industri Tekstil & Garmen
Sertifikasi di industri ini fokus pada keahlian operasional dan kualitas, terutama untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar.
- Sertifikasi Operator Mesin Jahit Industri: Bukti keahlian dalam mengoperasikan mesin jahit skala industri.
- Sertifikasi K3 Lingkungan Kerja: Menggarisbawahi pemahaman keselamatan di lingkungan pabrik garmen.
- Sertifikasi Operator QC Tekstil/Garmen: Menunjukkan kompetensi dalam memeriksa kualitas produk.
- Sertifikasi Pola (Pattern Making): Penting bagi yang bekerja di divisi desain dan pengembangan produk.
- Sertifikasi Desain & Produksi Tekstil (BNSP): Bukti kompetensi komprehensif dari desain hingga produksi.
f. Sertifikasi Industri Elektronik
Sertifikasi ini sangat dibutuhkan di pabrik elektronik yang menuntut ketelitian tinggi dalam perakitan komponen kecil dan penanganan listrik.
- Sertifikasi K3 Listrik (Teknisi Listrik Industri): Krusial untuk posisi yang berinteraksi dengan instalasi listrik.
- Sertifikasi IPC-A-610 (Electronics Assembly): Standar internasional untuk perakitan elektronik. Sangat dicari untuk posisi perakit.
- Sertifikasi SMT (Surface Mount Technology) Operator: Menunjukkan keahlian dalam perakitan komponen SMT pada PCB.
- Sertifikasi ESD Control (Electrostatic Discharge): Penting untuk mencegah kerusakan komponen akibat pelepasan muatan listrik.
- Sertifikasi Teknisi Elektronika Industri (BNSP): Bukti kompetensi sebagai teknisi di bidang elektronika.
g. Sertifikasi Industri Pertambangan & Logam
Di industri ini, sertifikasi terkait keselamatan, pengoperasian alat berat, dan pengujian material adalah hal yang krusial.
- Sertifikasi Ahli K3 Pertambangan (Kemnaker): Wajib bagi ahli K3 yang bekerja di industri ini.
- Sertifikasi Operator Alat Berat: Menunjukkan kemampuan mengoperasikan alat berat yang umum di tambang.
- Sertifikasi Pengelasan Tingkat Lanjut: Untuk pekerjaan yang membutuhkan teknik pengelasan spesifik.
- Sertifikasi NDT (Non-Destructive Testing): Menunjukkan keahlian dalam pengujian material tanpa merusaknya.
- Sertifikasi Operator Boiler/Pesawat Uap: Wajib untuk yang mengoperasikan boiler dengan aman.
5. Usia

Banyak pabrik menetapkan batas usia minimal dan maksimal, biasanya 18-30 tahun. Rentang usia ini sangat berkaitan dengan kebutuhan fisik dan adaptabilitas terhadap ritme kerja pabrik yang padat.
a. Usia 18-24 Tahun
Ini adalah rentang usia yang paling banyak dicari untuk posisi level awal seperti operator produksi, helper, atau staf administrasi.
Karyawan pada rentang usia ini dianggap memiliki energi dan adaptabilitas tinggi untuk bekerja dalam sistem shift dan tuntutan fisik yang ada.
b. Usia 25-30 Tahun
Pada rentang ini, pelamar biasanya memiliki pengalaman kerja 1-5 tahun. Mereka sangat cocok untuk posisi yang membutuhkan tanggung jawab lebih, seperti operator mesin senior, team leader, atau teknisi.
Pengalaman kerja mereka dianggap sudah cukup matang untuk mengemban tugas-tugas yang lebih kompleks.
c. Usia 30 Tahun ke Atas
Pelamar di atas 30 tahun biasanya dicari untuk posisi supervisor, engineer, atau manajer. Pengalaman kerja dan kepemimpinan yang mereka miliki menjadi pertimbangan utama, meskipun beberapa pabrik mungkin masih membuka kesempatan untuk posisi spesialis.
6. Lokasi

Pabrik sering kali berlokasi di kawasan industri atau pinggir kota. Oleh karena itu, kesiapan untuk tinggal atau menempuh perjalanan jauh menuju lokasi pabrik menjadi salah satu syarat tidak tertulis yang penting.
Beberapa lokasi kawasan industri utama di Indonesia yang sering menjadi pusat lowongan kerja pabrik meliputi:
- Bekasi, Karawang, dan Cikarang (Jawa Barat): Kawasan industri terbesar di Indonesia.
- Tangerang dan Cilegon (Banten): Pusat industri manufaktur, kimia, dan logam.
- Surabaya, Pasuruan, dan Mojokerto (Jawa Timur): Pusat industri di wilayah Timur Indonesia.
- Medan dan sekitarnya (Sumatera Utara): Pusat industri untuk komoditas seperti kelapa sawit dan pengolahan hasil perkebunan.
Baca Juga: Daftar Lengkap UMP 2025, UMP Tertinggi dan Terendah di Indonesia!
7. Kesehatan

Kondisi fisik yang prima adalah syarat mutlak, dan ini dibuktikan melalui serangkaian tes kesehatan yang detail.
Tes ini bertujuan untuk memastikan kamu mampu bekerja di lingkungan pabrik yang dinamis dan terkadang berisiko.
- Pemeriksaan Fisik Umum: Meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, tekanan darah, detak jantung, serta pemeriksaan indra pendengaran dan penglihatan.
- Tes Buta Warna: Ini adalah tes paling krusial, terutama untuk pekerjaan yang berhubungan dengan kelistrikan, perakitan, atau pabrik garmen dan pabrik sepatu yang membutuhkan akurasi warna.
- Tes Urine dan Darah: Tes ini biasanya dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular, penggunaan obat-obatan terlarang, atau kondisi kesehatan tertentu yang bisa menghambat kinerja.
- Rontgen Dada: Untuk memastikan tidak ada masalah pada paru-paru, terutama jika pekerjaan berisiko terpapar debu atau zat kimia.
- Tes Bebas Narkoba: Banyak pabrik mewajibkan tes ini sebagai bagian dari standar ketat mereka.
Baca Juga: 15 Persyaratan Lamaran Kerja yang Sering Diminta Perusahaan hingga Pabrik
Berkas yang Umumnya Dibutuhkan untuk Melamar Kerja di Pabrik
Setelah memahami syarat di atas, sekarang kita bahas berkas-berkas yang wajib kamu siapkan.
Jangan anggap remeh daftar ini, karena kelengkapan berkas menunjukkan keseriusan dan profesionalitas kamu. Pastikan semua berkas sudah dalam bentuk fotokopi yang jelas dan legalisir jika diperlukan.
1. Surat Lamaran Kerja
Buatlah surat lamaran yang singkat, padat, dan langsung mengena. Sebutkan dengan jelas posisi yang kamu lamar, dan mengapa kamu tertarik bekerja di perusahaan tersebut.
Hindari menulis surat lamaran yang sama untuk semua perusahaan. Sesuaikan isi surat dengan jenis pabriknya, misalnya jika kamu melamar di pabrik garmen, sebutkan minatmu di industri tekstil.
Baca Juga: 15 Contoh Surat Lamaran Kerja Pabrik yang Bisa Ditiru
2. Daftar Riwayat Hidup (CV)
CV adalah etalase pengalaman dan keahlianmu. Pastikan CV-mu profesional, ringkas, dan fokus menonjolkan pengalaman serta keahlian yang relevan dengan pekerjaan pabrik.
Untuk fresh graduate, tonjolkan pengalaman magang, proyek sekolah, atau organisasi yang menunjukkan soft skill seperti kerja tim dan kedisiplinan.
3. Fotokopi Ijazah dan Transkrip Nilai
Ini adalah bukti pendidikan formalmu. Fotokopi ijazah dan transkrip nilai harus dilegalisir oleh pihak sekolah atau universitas. Hal ini penting untuk memverifikasi keabsahan data pendidikanmu.
4. Pas Foto
Siapkan pas foto terbaru berukuran 3x4 atau 4x6 dengan latar belakang merah atau biru, sesuai dengan ketentuan umum. Pastikan foto terlihat rapi dan profesional.
5. Fotokopi SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)
SKCK adalah bukti bahwa kamu tidak memiliki catatan kriminal. SKCK bisa didapatkan di kantor polisi terdekat. Masa berlaku SKCK biasanya 6 bulan, jadi pastikan SKCK-mu masih aktif saat melamar.
6. Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Sebagian perusahaan, terutama yang sudah besar, mewajibkan NPWP untuk administrasi penggajian dan pajak. Ini adalah berkas penting untuk memastikan kamu tercatat sebagai wajib pajak.
7. Kartu Kuning (Kartu AK-1)
Kartu ini dikeluarkan oleh Dinas Ketenagakerjaan setempat dan merupakan bukti resmi bahwa kamu sedang mencari kerja. Tujuan kartu ini adalah untuk pendataan pencari kerja di Indonesia.
8. Surat Keterangan Sehat dari Dokter
Surat ini memastikan kamu dalam kondisi fisik yang prima untuk bekerja di lingkungan pabrik yang dinamis. Surat ini biasanya mencantumkan hasil pemeriksaan umum seperti tekanan darah, detak jantung, dan yang paling krusial, bebas dari buta warna.
Khusus untuk syarat melamar kerja di pabrik sepatu atau syarat melamar kerja di pabrik garmen, tes buta warna seringkali menjadi syarat mutlak karena pekerjaan di sana membutuhkan ketelitian terhadap warna.
9. Sertifikat Keahlian
Jika kamu memiliki sertifikat dari pelatihan, kursus, atau sertifikasi profesi yang relevan (misalnya sertifikat K3 atau sertifikat operator mesin), lampirkan.
Sertifikat ini akan menjadi nilai jual yang sangat kuat dan menunjukkan bahwa kamu memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan perusahaan.
Info Lowongan Kerja di Pabrik Terbaru
Mencari lowongan kerja di pabrik yang sesuai dengan kualifikasi kamu kini semakin mudah. Kamu tidak perlu lagi datang ke pabrik satu per satu atau bergantung pada info dari koran maupun job fair yang terkadang penuh dan sesak.
Kini, kamu bisa mencari 100.000+ lowongan kerja terbaru dari 7.000+ perusahaan ternama di Indonesia langsung dari genggamanmu, termasuk lowongan untuk pabrik sepatu, garmen, kaleng, hingga kelapa sawit.

Selain itu, kamu bisa memastikan CV-mu sudah optimal dengan menggunakan AI CV Reviewer untuk mendapatkan masukan yang akurat dan meningkatkan peluangmu dipanggil wawancara.

Cukup 1-Click Apply, kamu bisa langsung melamar ke banyak posisi, lokasi, dan jenis pekerjaan yang kamu inginkan.
Yuk, raih impian kariermu dan lamar loker terbaru di pabrik sekarang juga!

Sumber:
BPS. Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar Dan Sedang Menurut Sub Sektor [KBLI 2020] (Orang), 2021.
BPS. Statistik Industri Manufaktur Indonesia 2023.