Alami Burnout? Ini 10 Cara Mengatasinya!

Menurut WHO, burnout adalah sindrom yang tidak berhubungan dengan medis. Tentunya, terdapat cara untuk mengatasi burnout. Simak caranya di sini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls August 28, 2024

Kamu pasti pernah mendengar istilah burnout. Kondisi ini mengacu pada kelelahan secara fisik ataupun mental sehingga berpengaruh pada produktivitas pada kegiatan sehari-hari. Meski begitu, ternyata bunout bukan termasuk kondisi medis, loh!

Lantas, apa itu burnout? Bagaimana cara mengatasinya? Jangan khawatir! Sebab, Dealls telah rangkum penjelasan seputar burnout berikut ini. 

Apa Itu Burnout?

Dilansir World Health Organization (WHO)burnout termasuk dalam 11th Revision of the International Classification of Disease (ICD-11), atau berarti Revisi ke-11 Klasifikasi Penyakit Internasional.

Burnout sendiri adalah sindrom yang muncul sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola. Sindrom ini ditandai oleh tiga karakteristik. Antara lain perasaan kehabisan energi atau kelelahan, meningkatnya perasaan negatif yang berhubungan dengan pekerjaan, dan mengurangi produktivitas sebagai seorang profesional. 

Seperti yang telah disinggung, burnout bukanlah sebuah kondisi medis. Mental Health UK lebih lanjut menjelaskan bahwa situasi tersebut terjadi saat kamu mengalami stres jangka panjang dan merasa tertekan dengan terus-menerus. 

Selain itu, burnout juga tidak bisa disamakan dengan stres. Pasalnya, stres cenderung bersifat jangka pendek dan tidak terlalu berpengaruh pada aktivitas yang menjadi sumber stres. Sementara, burnout akan berdampak pada motivasi seorang individu. 

Ciri-ciri Burnout

Masih dari sumber yang sama, ciri-ciri burnout dapat timbul karena stres, depresi, atau kecemasan sehingga sering kali tidak disadari secara langsung. Gejala burnout pun dapat dikenali secara fisik, emosional, serta perilaku. Adapun berikut ciri-ciri burnout selengkapnya. 

Gejala Fisik

  • Merasa lelah hampir sepanjang waktu
  • Insomnia atau gangguan tidur yang berulang
  • Sering sakit kepala atau pusing
  • Nyeri otot atau sendi
  • Masalah gastrointestinal, seperti merasa mual atau kehilangan nafsu makan
  • Sering sakit yang diakibatkan oleh daya tahan tubuh menurun
  • Tekanan darah tinggi
  • Mengalami masalah pernapasan

Gejala Emosional

  • Merasa tidak berdaya, terjebak, atau kalah
  • Meragukan diri sendiri, merasa gagal, dan merasa tidak berharga
  • Merasa diasingkan dan sendirian di dunia
  • Merasa kewalahan
  • Muncul rasa kehilangan motivasi hingga memiliki pandangan negatif
  • Kurangnya rasa kepuasan terhadap pencapaian yang telah diraih
  • Kehilangan minat dan kesenangan
  • Didominasi perasaan takut, khawatir, dan cemas yang terus-menerus

Gejala Perilaku

  • Menunda-nunda dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan sesuatu
  • Sulit untuk berkonsentrasi
  • Penurunan produktivitas
  • Menjadi terisolasi dan menarik diri dari orang lain serta tanggung jawab
  • Bergantung pada makanan, obat-obatan, atau bahkan alkohol untuk mengatasinya
  • Mudah tersinggung, cenderung meledak-ledak atau pemarah, dan melampiaskan rasa frustasinya kepada orang lain
  • Turunnya produktivitas yang berakibat pada meningkatnya keterlambatan atau tingkat absensi masuk kerja

Apabila kamu merasakan salah satu atau beberapa kondisi di atas, ada baiknya untuk segera beristirahat sejenak untuk menenangkan dan menyegarkan pikiran. Namun, jika kondisi yang dirasakan sudah cukup parah, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan kepada pihak yang lebih profesional. 

Baca Juga: Kenali 15 Ciri-Ciri Burnout, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Burnout

cara mengatasi burnout

Setelah mengidentifikasi ciri-cirinya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi burnout. Yuk, simak langkah-langkahnya berikut ini agar gejala yang dialami tidak semakin memburuk!

1. Bicara dengan Atasan

Menurut WebMD, Jika kamu berada di lingkungan yang menjadi penyebab munculnya burnout, langkah pertama yang dapat dicoba adalah membicarakannya dengan atas. Kamu bisa menjelaskan perasaan dan beban kerja agar lebih mudah dikelola. Komunikasi tentu penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

2. Memiliki Waktu Tidur Cukup

Tidur sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental yang baik. Jika kamu tidak memiliki tidur cukup akibat kecemasan terhadap pekerjaan, kemungkinan besar hal itu nantinya menjadi penyebab burnout. Maka dari itu, prioritaskan untuk memiliki waktu tidur yang cukup.

3. Cobalah Aktivitas yang Menenangkan

Yoga, meditasi, atau mencoba hobi baru dapat menjadi cara yang tepat untuk melepaskan stres. Sebab, gejala burnout dapat muncul secara fisik karena menahan stres terlalu lama. Melakukan kegiatan yang menimbulkan perasaan relaks dapat membantu melepas ketegangan.

4. Perhatian Terhadap Diri Sendiri

Satu hal penting yang kerap dianggap sepele oleh kebanyakan orang adalah menaruh perhatian terhadap diri sendiri. Dengan melakukan hal ini, kamu dapat lebih menyadari dan mengetahui rasa lelah yang menghantui. Ini juga membantu kamu mengelola kesejahteraan emosional. 

5. Mencari Dukungan

Dukungan dari rekan kerja, sahabat, dan keluarga pun tak kalah penting. Dukungan mereka dapat membantu kamu mengatasi stres akibat pekerjaan.selain itu, mencari terapis juga merupakan langkah tepat untuk berdiskusi lebih dalam terkait perasaan yang dialami. 

6. Mendapat Penanganan Profesional

Seperti yang telah disebutkan, mengunjungi terapis atau psikolog tentunya membantu kamu untuk mengatasi masalah ini. Pasalnya, para profesional tersebut dapat mendorong kamu untuk mengatasinya berdasarkan teori-teori kesehatan mental. 

7. Berolahraga Secara Rutin

Selain melakukan aktivitas yang menenangkan, cobalah untuk berolahraga secara rutin. Olahraga acapkali dilakukan untuk mengatasi stres yang datang. 

8. Work-life Balance

Sedangkan berdasarkan HelpGuide, Cara paling efektif untuk mengatasi burnout berikutnya adalah mencari keseimbangan dalam hidup atau biasa dikenal sebagai work-life balance. Jika kamu tidak menyukai pekerjaan yang sedang dijalani, carilah kepuasan atau kesenangan di tempat lain dengan berfokus pada bagian-bagian hidup yang mendatangkan kebahagiaan.  

9. Terapkan Pola Makan Sehat

Makanan yang masuk ke dalam tubuh dapat memberi dampak besar pada suasana hati dan tingkatan energi sepanjang hari. Burnou dapat diatasi salah satunya dengan menerapkan pola makan sehat. Ini dilakukan dengan mengurangi gula dan karbohidrat olahan hingga mengonsumsi lebih banyak asam lemak Omega-3 untuk meningkatkan suasana hati. 

10. Hindari Nikotin dan Alkohol

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa nikotin dan alkohol merupakan upaya efektif untuk mengatasi rasa lelah. Faktanya, nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki stimulan kuat yang menyebabkan tingkat kecemasan meningkat. Selain itu, alkohol yang dikonsumsi terlalu banyak justru memicu kecemasan saat efeknya hilang. Dalam kata lain, nikotin dan alkohol mampu mengurangi kekhawatiran, tetapi hanya untuk sementara. 

Baca Juga: 23 Alasan Pindah Kerja dan Cara Menjawabnya di Job Interview

Itulah penjelasan mengenai arti hingga cara mengatasi burnout. Kondisi ini memang paling besar dipicu oleh lingkungan kerja yang tidak kondusif. Apabila kamu terjebak dalam situasi tersebut, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan bekerja di tempat yang lebih positif.

Dealls hadir untuk membantumu menemukan lowongan kerja terbaru yang sesuai dengan minat dan pengalamanmu. Selain itu, Dealls juga menyediakan deskripsi perusahaan, rating, serta ulasan agar kamu bisa memilih perusahaan dengan reputasi yang baik.

Jangan sia-siakan kesempatan ini! Segera kunjungi Dealls dan temukan karier yang menawarkan lingkungan kerja yang lebih mendukung. 

Sumber:

Burnout an “occupational phenomenon”: International Classification of Disease

Burnout 

Burnout: Symptoms and Signs

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya