Di dunia yang semakin sibuk, menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bukanlah hal yang mudah. Work-life balance adalah konsep yang merujuk pada cara kamu mengelola waktu dan energi antara tanggung jawab pekerjaan dan aktivitas pribadi. Menjaga work-life balance ini penting untuk kesehatan mental dan fisik, serta kepuasan hidup secara keseluruhan.
Dalam artikel ini, Dealls akan membahas apa itu work-life balance, mengapa hal ini penting, dan bagaimana kamu bisa mencapainya. Dealls juga akan menjelaskan tanda-tanda jika work-life balance ini terganggu dan strategi efektif untuk mencapainya. Simak selengkapnya di artikel ini!
Apa Itu Work-Life Balance?
Menurut Coursera, work-life balance adalah keseimbangan antara waktu yang kamu habiskan untuk bekerja dan waktu yang digunakan untuk hal-hal penting di luar pekerjaan, seperti bersama keluarga atau mengejar hobi.
Di sisi lain, Oracle menekankan bahwa work-life balance juga mencakup bagaimana karyawan mengatur waktu mereka antara aktivitas pribadi dan profesional. Setiap orang memiliki pendekatan berbeda untuk menyeimbangkan kerja dan kehidupan pribadi, bergantung pada tanggung jawab keluarga, prioritas pekerjaan, kesehatan, dan waktu luang.
Namun, mencapai keseimbangan ini sering kali sulit dilakukan. Pekerjaan yang menuntut bisa mengurangi waktu pribadi dan berdampak negatif pada kesehatan mental, yang akhirnya memengaruhi hubungan pribadi.
Oleh karena itu, konsep work-life integration—pencampuran harmonis antara tanggung jawab pribadi dan profesional—semakin populer. Alih-alih dianggap sebagai dua hal yang saling bertentangan, work-life integration lebih mirip dengan diagram Venn yang menunjukkan bagaimana aspek-aspek kehidupan kita saling beririsan dan perlu diseimbangkan.
Mengapa Work-Life Balance Penting?
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk kesejahteraanmu secara keseluruhan. Work-life balance membantu kamu merasa lebih puas dengan kehidupanmu, baik di kantor maupun di rumah. Ketika kamu bisa mengatur waktu antara pekerjaan dan aktivitas pribadi dengan baik, kamu akan merasakan manfaat seperti:
1. Kesehatan yang Lebih Baik
Terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan stres dan masalah kesehatan seperti kelelahan atau gangguan tidur. Dengan menjaga keseimbangan, kamu bisa mengurangi risiko ini dan menjaga kesehatan fisik serta mentalmu.
2. Kepuasan Kerja yang Lebih Tinggi
Keseimbangan yang baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi membuatmu merasa lebih puas dengan pekerjaanmu. Kamu tidak akan merasa terlalu tertekan atau terbebani, yang dapat meningkatkan motivasi dan produktivitasmu di tempat kerja.
3. Hubungan yang Lebih Baik
Ketika kamu memiliki waktu untuk keluarga dan teman, hubunganmu dengan mereka akan menjadi lebih kuat. Kamu bisa lebih hadir dan terlibat dalam kehidupan orang-orang terdekatmu, yang meningkatkan kualitas hubunganmu.
4. Kreativitas dan Produktivitas
Dengan memiliki waktu untuk istirahat dan bersantai, kamu bisa kembali ke pekerjaan dengan pikiran yang segar dan ide-ide baru. Keseimbangan ini dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitasmu.
5. Pencegahan Burnout
Terlalu banyak bekerja tanpa cukup istirahat bisa menyebabkan burnout, yaitu kelelahan ekstrem dan kehilangan semangat. Work-life balance membantu mencegah kondisi ini dengan memberi kamu waktu untuk meremajakan diri dan menikmati kehidupan di luar pekerjaan.
Baca Juga: Alami Burnout? Ini 10 Cara Mengatasinya!
Faktor yang Memengaruhi Work-Life Balance
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah:
1. Tingkat Beban Kerja
Seberapa banyak pekerjaan yang harus kamu selesaikan dalam sehari dapat memengaruhi work-life balance. Beban kerja yang berat sering kali menyita waktu dan energi, membuatmu sulit menemukan waktu untuk hal-hal pribadi.
2. Jam Kerja dan Fleksibilitas
Jam kerja yang panjang atau jadwal yang tidak fleksibel bisa mengganggu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Fleksibilitas dalam jam kerja memungkinkan kamu untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi, seperti menghadiri acara keluarga atau menyelesaikan tugas rumah.
3. Budaya Perusahaan
Budaya dan kebijakan di tempat kerja juga berperan besar. Perusahaan yang mendukung keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi, misalnya dengan menyediakan cuti atau program kesejahteraan, dapat membantu kamu menjaga work-life balance yang lebih baik.
4. Dukungan dari Atasan dan Rekan Kerja
Dukungan dari atasan dan rekan kerja sangat penting. Jika kamu merasa didukung dalam mengelola waktu dan tanggung jawabmu, kamu akan lebih mudah menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
5. Kebutuhan Pribadi dan Keluarga
Tanggung jawab di rumah, seperti merawat anak atau mengurus rumah tangga, dapat memengaruhi seberapa mudah kamu bisa mencapai work-life balance. Memiliki dukungan dari anggota keluarga atau memanfaatkan layanan bantuan profesional bisa membantu.
6. Kesehatan dan Kesejahteraan
Kesehatan fisik dan mentalmu memengaruhi bagaimana kamu mengelola pekerjaan dan kehidupan pribadi. Jika kamu merasa stres atau kelelahan, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi akan sulit tercapai. Merawat kesehatan diri sendiri sangat penting untuk mencapai keseimbangan yang baik.
7. Prioritas dan Tujuan Pribadi
Apa yang kamu anggap penting dalam hidup akan memengaruhi bagaimana kamu mengatur waktu antara pekerjaan dan kegiatan pribadi. Menentukan prioritas yang jelas membantu kamu fokus pada apa yang paling berarti bagi kamu.
Tanda-Tanda Kurangnya Work-Life Balance
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting, tapi terkadang kita mungkin tidak menyadari jika keseimbangan itu sudah terganggu. Berikut adalah beberapa tanda-tanda bahwa kamu mungkin mengalami kurangnya work-life balance:
1. Stres Berlebihan
Jika kamu merasa stres terus-menerus dan tidak bisa merasa tenang baik di kantor maupun di rumah, itu bisa menjadi tanda bahwa pekerjaan mengganggu kehidupan pribadimu. Stres yang berkepanjangan bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalmu.
2. Waktu Pribadi yang Terbatas
Kamu mungkin merasa tidak memiliki waktu untuk keluarga, teman, atau kegiatan pribadi yang kamu nikmati. Jika pekerjaan menghabiskan sebagian besar waktumu, kamu mungkin kesulitan menemukan waktu untuk hal-hal yang penting bagi kesejahteraanmu.
3. Kelelahan dan Burnout
Kelelahan ekstrem atau burnout terjadi ketika kamu merasa sangat lelah secara fisik dan emosional karena pekerjaan. Ini bisa terjadi jika kamu terus-menerus bekerja tanpa cukup waktu untuk istirahat dan pemulihan.
Baca Juga: Kenali 15 Ciri-Ciri Burnout, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
4. Masalah Kesehatan
Gangguan tidur, sakit kepala, atau masalah kesehatan lainnya yang sering muncul bisa menjadi tanda bahwa tekanan pekerjaan terlalu tinggi. Kesehatan fisik dan mentalmu bisa terpengaruh jika keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi tidak terjaga dengan baik.
5. Hubungan yang Terganggu
Jika hubungan dengan keluarga atau teman mulai memburuk karena kamu terlalu fokus pada pekerjaan, itu bisa menunjukkan bahwa kamu perlu lebih memperhatikan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi. Kualitas hubunganmu dapat terpengaruh jika kamu tidak memberikan cukup waktu untuk orang-orang terdekatmu.
6. Kurangnya Kepuasan Kerja
Merasa tidak puas dengan pekerjaan atau kehilangan semangat bisa menjadi tanda bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi tidak seimbang. Kepuasan kerja yang rendah seringkali terkait dengan stres dan beban kerja yang berat.
7. Produktivitas Menurun
Jika kamu merasa sulit untuk fokus atau menyelesaikan pekerjaan dengan baik, itu bisa menjadi tanda bahwa kamu kelelahan atau terlalu tertekan. Menurunnya produktivitas bisa disebabkan oleh kurangnya waktu untuk istirahat dan bersantai.
Indikator Tercapainya Work-Life Balance
Berikut adalah beberapa indikator yang dapat membantu kamu mengevaluasi pencapaian work-life balance:
1. Kesehatan Fisik dan Mental yang Baik
Jika kamu merasa sehat secara fisik dan mental, itu merupakan indikator positif dari work-life balance yang baik. Kamu tidak sering merasa stres, kelelahan, atau tertekan, dan bisa menjaga pola makan serta tidur yang sehat.
2. Memiliki Waktu untuk Aktivitas Pribadi
Kamu memiliki cukup waktu untuk melakukan aktivitas pribadi yang kamu nikmati, seperti berolahraga, hobi, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Jika kamu merasa bisa menyisihkan waktu untuk hal-hal ini tanpa merasa tertekan, itu adalah tanda pencapaian yang baik.
3. Kepuasan di Tempat Kerja
Kamu merasa puas dengan pekerjaanmu dan tidak terbebani oleh tuntutan yang berlebihan. Kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan bahwa kamu mampu menjaga keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan kehidupan pribadi.
4. Hubungan Pribadi yang Sehat
Hubungan dengan keluarga dan teman terjaga dengan baik. Kamu bisa berkomunikasi dan berinteraksi secara positif dengan orang-orang terdekat, tanpa terganggu oleh pekerjaan.
5. Kemampuan untuk Mengatur Waktu
Kamu mampu mengatur waktu dengan efisien, menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat waktu, dan masih memiliki waktu untuk diri sendiri. Manajemen waktu yang baik menunjukkan bahwa kamu dapat menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
6. Kinerja dan Produktivitas
Kamu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan produktif dan berkualitas tanpa mengorbankan waktu pribadi. Jika kamu tetap produktif di tempat kerja tanpa merasa terburu-buru atau kelelahan, itu adalah indikator pencapaian yang baik.
7. Kemampuan untuk Mengelola Stres
Kamu dapat mengelola stres dengan baik dan tidak merasa tertekan secara berlebihan oleh pekerjaan. Mengelola stres dengan efektif menunjukkan bahwa kamu telah mencapai keseimbangan yang sehat.
8. Mampu Mewujudkan Tujuan Pribadi dan Profesional
Kamu mencapai tujuan pribadi dan profesional tanpa harus mengorbankan salah satu di antaranya. Kemajuan dalam kedua aspek ini menandakan bahwa kamu telah menemukan keseimbangan yang baik.
9. Rasa Puas
Kamu merasa puas dengan keseimbangan yang kamu miliki antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Rasa kepuasan umum adalah indikator penting bahwa kamu telah berhasil mencapai work-life balance.
Strategi untuk Mencapai Work-Life Balance
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi memerlukan pendekatan yang bijaksana dan berkelanjutan. Berikut beberapa strategi yang bisa membantu kamu mencapainya:
1. Tetapkan Batasan yang Jelas
Buat batasan antara waktu kerja dan waktu pribadi. Misalnya, jangan membawa pekerjaan ke rumah atau memeriksa email kantor setelah jam kerja selesai. Menetapkan batasan ini membantu kamu untuk lebih fokus pada waktu pribadi dan menghindari kebiasaan bekerja secara berlebihan.
2. Manfaatkan Fleksibilitas Waktu
Jika memungkinkan, ambil keuntungan dari jadwal kerja yang fleksibel. Fleksibilitas memungkinkan kamu untuk menyesuaikan waktu kerja dengan kebutuhan pribadi, seperti menghadiri acara keluarga atau melakukan aktivitas yang kamu nikmati.
3. Rencanakan dan Prioritaskan Tugas
Buatlah daftar tugas dan rencanakan pekerjaan dengan baik. Menyusun prioritas membantu kamu menyelesaikan tugas-tugas penting lebih efisien dan mengurangi stres karena pekerjaan yang menumpuk.
4. Ambil Cuti dan Istirahat
Jangan ragu untuk mengambil cuti dan istirahat ketika diperlukan. Cuti dan istirahat yang cukup membantu kamu memulihkan energi dan menghindari kelelahan. Ini juga memberi waktu untuk bersantai dan menikmati waktu pribadi.
5. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Prioritaskan kesehatan dengan rutin berolahraga, makan makanan sehat, dan tidur cukup. Kesehatan fisik dan mental yang baik mendukung keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi. Luangkan waktu untuk aktivitas yang membuatmu bahagia dan mengurangi stres.
6. Bangun Dukungan
Dapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau rekan kerja. Dukungan sosial membantu kamu merasa lebih terhubung dan memudahkan dalam mengatasi tantangan di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi.
7. Tingkatkan Keterampilan Manajemen Waktu
Kelola waktu dengan efektif menggunakan teknik manajemen waktu, seperti teknik Pomodoro atau penggunaan aplikasi task-management. Pengelolaan waktu yang baik membantu kamu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan memberikan lebih banyak waktu untuk kegiatan pribadi.
Baca Juga: Apa Itu Digital Nomad dan Bedanya dengan Remote Work?
8. Tetapkan Tujuan Realistis
Tetapkan tujuan yang realistis dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mengatur ekspektasi yang tepat membantu mengurangi tekanan dan memastikan bahwa kamu tidak terlalu membebani diri sendiri.
9. Komunikasikan Kebutuhan Kamu
Jangan ragu untuk berbicara dengan atasan atau tim mengenai kebutuhan dan batasanmu. Komunikasi yang baik membantu menciptakan pengertian dan dukungan di tempat kerja.
10. Evaluasi dan Sesuaikan
Secara berkala, evaluasi keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Sesuaikan strategi jika diperlukan untuk memastikan bahwa kamu tetap mencapai keseimbangan yang sehat dan memuaskan, ya.
Sekian pembahasan dari Dealls mengenai work-life balance, termasuk pentingnya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta strategi untuk mencapainya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk membantu kamu menciptakan keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Sambil menerapkan tips-tips tersebut, jangan lupa untuk mengeksplorasi peluang baru dan meningkatkan kualitas hidupmu. Kamu bisa mencari peluang karier dengan melamar lowongan kerja terbaru di berbagai perusahaan melalui Dealls.
Selain itu, jika kamu ingin mengembangkan diri lebih lanjut, pertimbangkan untuk melakukan mentoring dengan career mentor berpengalaman untuk membantu merencanakan langkah selanjutnya dalam hidupmu. Juga, manfaatkan AI CV Reviewer dan tes kepribadian untuk memaksimalkan potensi kamu dalam dunia profesional.
Jangan ragu untuk terus berusaha menciptakan work-life balance versi kamu dan raih karier impianmu bersama Dealls!
Sumber:
What Does Work-Life Balance Even Mean?
Work-Life Balance: What It Is and 5 Ways to Improve Yours | Coursera