Pernahkah kamu memperhatikan saat menonton drama kesukaanmu, para tokoh menggunakan produk kecantikan tertentu atau menikmati makanan sambil menyebutkan nama brand-nya? Tahukah kamu, ini adalah salah satu bentuk strategi marketing yang disebut brand placement.
Brand placement adalah salah satu strategi mempromosikan sebuah brand dengan menempatkannya secara natural di dalam konten media, seperti film, drama, atau acara TV
Ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu brand placement dalam marketing? Yuk, simak artikel berikut untuk penjelasan lengkapnya!
Apa itu Brand Placement?
Brand placement adalah salah satu strategi marketing softselling dimana produk atau layanan ditampilkan dalam bentuk konten media tertentu seperti acara TV, video pendek, film layar lebar, drama, atau music video.
Placement konten marketing yang unik ini bertujuan untuk menjangkau target audiens yang spesifik. Misalnya, produk peralatan rumah tangga yang memiliki target audiens ibu rumah tangga ditampilkan dalam film sinetron.
Sedikit berbeda dengan iklan pada umumnya yang biasanya muncul di tengah-tengah acara atau berupa banner yang muncul dalam situs web, product placement disisipkan dalam acara, film atau media lainnya.
Dengan pendekatan satu ini, seseorang mungkin tidak akan menyadari bahwa konten tersebut adalah iklan sehingga meninggalkan kesan natural dan tepercaya.
Tak hanya itu, brand placement juga berperan dalam membangun kesadaran merek serta memengaruhi keputusan pembelian. Ketika sebuah produk muncul dalam konteks yang relevan dan menarik, audiens tentunya lebih mengingat dan mempertimbangkan produk tersebut saat berbelanja.
Contoh Brand Placement
Berikut merupakan beberapa contoh brand placement ditampilkan dalam industri periklanan:
Movie Placement
(Sumber: nofilmschool.com)
Salah satu contoh brand placement adalah iklan yang secara tidak langsung terdapat pada acara TV atau film, umumnya tokoh dalam film menggunakan produk baik dengan menyebutkan mereknya ataupun tidak.
Video Game Placement
(Sumber: goodbadmarketing.com)
Marketer dapat membayar untuk dapat menampilkan produk mereka dalam dunia game virtual. Kemunculannya dapat berupa logo, animasi produk, atau simbol.
Social Media Placement
(Sumber: Instagram/@Jeromepolin)
Cara berikutnya yaitu social media placement yang biasanya menampilkan produk secara visual dalam rutinitas atau gaya hidup public figure, influencer, atau KOL kemudian diposting melalui media sosial.
Verbal Placement
Selanjutnya, verbal placement mengacu pada pemasaran dengan cara bekerjasama dengan tokoh terkenal untuk menyebutkan dan mempromosikan produk atau layanan.
Retail Floor Placement
(Sumber: pakfactory.com)
Terakhir, yaitu product placement pada toko-toko retail, di mana marketer menegosiasikan agar produk ditempatkan di rak-rak yang mudah terlihat dan dijangkau.
Manfaat Brand Placement
Setelah mempelajari apa itu brand placement kamu mungkin penasaran dengan manfaatnya. Berikut merupakan manfaat melakukan strategi marketing brand placement:
- Meningkatkan brand awareness.
- Meningkatkan kepercayaan pelanggan.
- Menargetkan audiens yang spesifik.
- Meningkatkan penjualan produk.
- Menonjolkan brand sebagai lifestyle.
- Meningkatkan citra positif perusahaan.
- Biaya lebih terjangkau dibandingkan iklan tradisional.
Baca Juga: Marketing Mix 7P: Pengertian, Komponen, dan Contohnya
Tips Melakukan Brand Placement yang Efektif
Melakukan brand placement bukan hanya sekadar menampilkan produk pada konten media namun harus memastikan produk dan value yang dimilikinya secara alami tersampaikan pada audiens.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi seorang marketer. Untuk itu, berikut beberapa tips yang dapat kamu coba untuk melakukan brand placement yang efektif:
1. Tentukan Target Goals dan Budget
Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan strategi brand placement adalah menentukan tujuan dan budget yang dimiliki. Kamu dapat menentukan tujuan apa yang ingin dicapai seperti meningkatkan brand awareness atau meningkatkan penjualan.
Selain itu, kamu dapat menyusun proposal budgeting dan menyesuaikannya dengan kebutuhan dan potensi keuntungan yang didapatkan. Buat perencanaan yang matang agar strategi marketing dilakukan secara optimal dan tidak melebihi batas anggaran.
2. Identifikasi Target Audiens
Selanjutnya, identifikasi siapa target audiens yang kamu tuju, pahami karakteristik mereka, mulai dari demografi, gaya hidup, hingga preferensi media. Dengan memahami target audiens, kamu bisa memastikan bahwa brand placement dilakukan di tempat yang tepat dan dapat menjangkau
Misalnya, jika produk ditujukan untuk anak muda, maka platform yang dapat dipilih seperti media sosial, drama, atau film yang sedang trend.
3. Pilih Platform dan Partner yang Cocok
Setelah menentukan target audiens, langkah selanjutnya adalah memilih platform dan partner yang tepat untuk brand placement. Pastikan platform yang dipilih sesuai dengan karakteristik audiens yang ingin dijangkau.
Selain itu, perhatikan juga style dan tone dari masing-masing konten. Misalnya, kamu ingin mempromosikan produk mobil mewah, maka akan lebih efektif jika menempatkan produk tersebut dalam film drama atau serial yang menggambarkan gaya hidup mewah, sehingga lebih sejalan dengan brand image yang ingin ditampilkan.
4. Negosiasi Term dan Condition
Tips selanjutnya yaitu melakukan negosiasi dengan pihak terkait seperti media dan influencer. Setiap partner mungkin memiliki standar dan cara eksekusi yang berbeda, sehingga perlu ada kesepakatan yang jelas mengenai bagaimana brand placement akan dilakukan.
Hal ini mencakup aspek seperti penempatan produk, durasi tayangan, frekuensi exposure, serta bagaimana brand placement akan disesuaikan dengan tone dan identitas brand kamu.
5. Monitor Dan Evaluasi
Terakhir, lakukan monitoring dan evaluasi dari brand placement yang dijalankan. Dengan adanya evaluasi, kamu dapat memahami apakah strategi brand placement yang diterapkan sudah mencapai target yang diinginkan.
Selain itu, kamu juga dapat melakukan improvement yang dapat diterapkan pada brand placement berikutnya. Misalnya, menyesuaikan platform yang lebih sesuai dengan audiens, mengoptimalkan pesan agar lebih menarik, atau menggandeng partner yang lebih relevan.
Cara Mengukur Keberhasilan Brand Placement
Terdapat beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengukur keberhasilan dan mengevaluasi strategi brand placement, di antaranya:
Survey dan Wawancara
Kamu dapat menggunakan metode survey atau wawancara langsung kepada audiens tentang bagaimana pandangan mereka terhadap produk atau layanan yang dipromosikan.
Monitoring Media Sosial
Strategi brand placement dapat dilihat melalui peningkatan interaksi (like, komentar, share, follow) dan mention tentang produk atau brand.
Web Analitik
Evaluasi dari sebuah konten juga dapat dilihat melalui data analitik platform seperti kenaikan traffic atau konversi.
Analisis Data Sales
Keberhasilan juga dapat dievaluasi dengan menganalisis data penjualan untuk melihat apakah ada peningkatan penjualan setelah brand placement. Lihat apakah ada korelasi antara brand exposure dan pembelian produk yang terkait.
Baca Juga: Kenali 10 Perbedaan Marketing dan Sales: Definisi dan Peran
Brand placement menjadi salah satu metode marketing yang unik, karena mampu mempromosikan produk secara tidak langsung. Namun, strategi ini bisa jadi hal challenging juga, karena harus mampu memilih media content yang sesuai dengan brand identity dan value.
Tertarik bekerja di bidang marketing? Yuk, cari ratusan lowongan kerja marketing di perusahaan-perusahaan keren hanya di Dealls, #1 job portal Indonesia! Tak hanya itu, kamu juga bisa dapet mentoring 1-on-1 untuk belajar langsung dari para ahli di bidangnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Kunjungi Dealls sekarang dan mulai langkah suksesmu di dunia marketing!
Sumber
How Does Product Placement Work? Examples and Benefits
Marketing Strategy: Best practices for product placement
What is Product Placement, Why Does it Matter and How to Get It