Akuntabilitas adalah konsep penting yang mendasari berbagai aspek kehidupan, baik dalam dunia kerja, organisasi, maupun kehidupan pribadi.
Pada dasarnya, akuntabilitas mengacu pada tanggung jawab seseorang untuk mengakui dan mempertanggungjawabkan tindakan dan keputusan yang diambil.
Dalam konteks bisnis dan organisasi, akuntabilitas membantu memastikan bahwa semua pihak bekerja dengan standar yang tinggi, menjaga integritas, dan berkontribusi pada kesuksesan bersama.
Artikel dari Dealls kali ini membahas lebih dalam tentang apa itu akuntabilitas, manfaatnya, dan bagaimana menerapkannya dalam berbagai situasi. Pastikan kamu membaca artikel ini hingga tuntas, ya!
Apa Itu Akuntabilitas?
Akuntabilitas adalah tanggung jawab seseorang, kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan, melaporkan, dan mempertanggungjawabkan tindakan, keputusan, serta hasil kepada pihak yang berhak atau memiliki wewenang.
Menurut Investopedia, akuntabilitas juga mencakup penerimaan tanggung jawab untuk perilaku jujur dan etis terhadap orang lain.
Dalam konteks perusahaan, akuntabilitas mencakup tanggung jawab kepada pemegang saham, karyawan, serta komunitas yang lebih luas di mana perusahaan beroperasi.
Secara lebih luas, akuntabilitas juga mencerminkan kesediaan untuk dinilai berdasarkan kinerja.
Hal ini menjadikan akuntabilitas sebagai elemen kunci dalam membangun kepercayaan, baik dalam hubungan individu, organisasi, maupun masyarakat.
Baca Juga: Pengertian, Tanggung Jawab, Skill, Gaji dan Tugas Admin HRD
Akuntabilitas memuat beberapa elemen, yaitu:
- Tanggung Jawab: Kewajiban untuk menjalankan tugas sesuai dengan standar dan nilai-nilai yang telah ditetapkan.
- Transparansi: Membuka proses, keputusan, dan hasil secara jelas kepada pihak yang berkepentingan.
- Evaluasi Kinerja: Mengukur hasil dan proses untuk memastikan pencapaian tujuan.
- Pelaporan: Menyampaikan informasi secara jujur dan akurat kepada pihak terkait, seperti pemegang saham, masyarakat, atau atasan.
Misalnya, dalam dunia bisnis, akuntabilitas dapat diwujudkan melalui pelaporan keuangan yang transparan, kepatuhan terhadap hukum, atau pelaksanaan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Di kehidupan sehari-hari, akuntabilitas terlihat saat seseorang menerima konsekuensi dari tindakannya dan berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan.
Tujuan Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari individu hingga organisasi ataupun keberlangsungan bisnis. Berikut adalah beberapa tujuan utama akuntabilitas.
1. Meningkatkan Kepercayaan
Akuntabilitas membantu membangun kepercayaan antara pihak-pihak yang terlibat, baik itu individu, tim, atau organisasi.
Dengan bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan, hubungan yang lebih solid dan transparan dapat terjalin.
2. Mendorong Transparansi
Salah satu tujuan akuntabilitas adalah menciptakan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
Hal ini mempermudah semua pihak untuk memahami dasar tindakan yang diambil serta hasil yang dicapai.
3. Memastikan Kepatuhan
Dalam konteks organisasi atau pemerintah, akuntabilitas bertujuan untuk memastikan bahwa setiap tindakan sesuai dengan aturan, standar, atau regulasi yang berlaku.
4. Meningkatkan Kinerja
Dengan adanya akuntabilitas, individu atau organisasi terdorong untuk bekerja lebih efektif dan efisien, karena mereka tahu bahwa hasil kerja akan dievaluasi dan dipertanggungjawabkan.
5. Mencegah Penyalahgunaan Kekuasaan
Akuntabilitas berfungsi sebagai kontrol untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang, baik dalam skala kecil maupun besar.
Ini memastikan setiap tindakan dilakukan dengan penuh integritas.
Baca Juga: 7 Contoh Budaya Organisasi Perusahaan yang Menginspirasi
6. Meningkatkan Kualitas Keputusan
Akuntabilitas memotivasi individu atau organisasi untuk mempertimbangkan konsekuensi dari setiap keputusan, sehingga kualitas keputusan yang diambil menjadi lebih baik.
Prinsip Akuntabilitas
Akuntabilitas dibangun di atas prinsip-prinsip yang memastikan tanggung jawab dilaksanakan secara efektif dan transparan. Berikut adalah prinsip utama akuntabilitas.
1. Transparansi
Semua informasi terkait tindakan, keputusan, dan hasil harus disampaikan secara jelas dan mudah diakses oleh pihak yang berkepentingan.
Transparansi mendorong kepercayaan dan mempermudah evaluasi kinerja.
2. Tanggung Jawab
Setiap individu atau organisasi harus bersedia menerima konsekuensi dari keputusan dan tindakan mereka, baik positif maupun negatif.
Ini mencakup kesediaan untuk menjelaskan alasan di balik setiap langkah yang diambil.
3. Integritas
Prinsip ini menuntut setiap tindakan dilakukan dengan kejujuran, etika, dan nilai moral yang tinggi.
Akuntabilitas tanpa integritas akan kehilangan esensinya.
4. Keadilan
Setiap keputusan harus berdasarkan aturan dan norma yang berlaku, tanpa memihak atau diskriminasi.
Hal ini memastikan bahwa akuntabilitas dijalankan secara objektif dan adil.
5. Keterbukaan terhadap Evaluasi
Akuntabilitas memerlukan kesediaan untuk dievaluasi oleh pihak lain.
Hal ini membantu memastikan bahwa tindakan dan keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan.
6. Komitmen terhadap Hasil
Fokus akuntabilitas adalah pada pencapaian hasil yang diharapkan.
Ini berarti setiap pihak yang bertanggung jawab harus bekerja untuk mencapai tujuan dengan cara yang efektif dan efisien.
7. Pelaporan yang Berkala
Untuk menjamin akuntabilitas, laporan berkala harus disampaikan kepada pihak terkait.
Pelaporan ini mencakup progres, kendala, serta hasil dari tindakan yang telah dilakukan.
Baca Juga: Apa Itu Kerja Kantoran? Kenali Plus Minus dan Jenis Pekerjaannya
Jenis-Jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip penting yang diterapkan di berbagai sektor, mulai dari bisnis, pemerintahan, hingga media. Berikut adalah beberapa jenis akuntabilitas dilansir dari Investopedia.
1. Akuntabilitas Korporasi
Dalam dunia bisnis, akuntabilitas berfokus pada pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap aturan.
Sebut saja perusahaan di Indonesia, terutama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
Laporan ini diaudit oleh auditor independen untuk memastikan kebenaran dan akurasi informasi.
Akuntabilitas juga mencakup tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), di mana perusahaan diharapkan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Hal ini menjadi perhatian publik, terutama di sektor industri yang memiliki dampak lingkungan besar.
Baca Juga: Tugas Corporate Secretary dan Skill Penting yang Harus Dimiliki
2. Akuntabilitas Politik
Di Indonesia, akuntabilitas politik mencakup penggunaan dana kampanye, pelaporan kekayaan pejabat negara melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), dan transparansi kebijakan publik.
Keterbukaan dalam hal ini penting untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki peran besar dalam mengawasi akuntabilitas politik.
Selain itu, masyarakat dan media juga turut berperan dalam memantau tindakan dan kebijakan para pemimpin politik.
3. Akuntabilitas Pemerintahan
Akuntabilitas dalam pemerintahan di Indonesia mencakup tata kelola yang baik, pelaporan anggaran yang transparan, dan layanan publik yang bertanggung jawab.
Kementerian dan lembaga pemerintah wajib menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) yang diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Selain itu, akuntabilitas juga berlaku di tingkat daerah, di mana pemerintah daerah harus melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan melalui mekanisme, seperti musyawarah perencanaan pembangunan.
4. Akuntabilitas Media
Media di Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang akurat, berimbang, dan bebas dari bias.
Dewan Pers Indonesia mengawasi praktik jurnalistik untuk memastikan akuntabilitas media terhadap publik.
Namun, di era digital, media sosial menjadi tantangan baru dalam akuntabilitas. Hoaks, ujaran kebencian, dan informasi yang menyesatkan sering kali menyebar tanpa pengawasan yang memadai.
Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif antara platform digital, pemerintah, dan masyarakat untuk meningkatkan akuntabilitas di ruang digital.
Akuntabilitas di Tempat Kerja
Dilansir dari Investopedia, akuntabilitas dimulai dari hal-hal sederhana, seperti datang ke tempat kerja tepat waktu dan siap menjalankan tugas-tugas harian.
Ini mencakup kehadiran, kejujuran, dan keterlibatan aktif dalam pekerjaan, bahkan di luar tanggung jawab utama masing-masing individu.
Beberapa posisi memiliki tanggung jawab yang lebih mendalam. Misalnya (1) pengelola keuangan, harus menjaga integritas dalam menangani uang, baik secara fisik maupun digital, karena dana tersebut bukan milik pribadi.
Serta (2) manajer, bertanggung jawab untuk mengelola tim secara efektif, memberikan bimbingan, memperlakukan karyawan dengan adil, dan menciptakan peluang pengembangan bagi mereka.
Perusahaan dapat menciptakan budaya akuntabilitas melalui pendekatan, seperti:
- Komitmen Verbal: Meminta karyawan secara lisan menyatakan komitmen untuk menyelesaikan tugas tertentu dan memastikan mereka menepati janji tersebut.
- Ekspektasi dari Manajemen: Manajemen menetapkan tugas dan tenggat waktu yang jelas untuk membantu karyawan memahami apa yang harus dicapai.
- Lingkungan Kerja yang Aman: Menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa aman untuk mengambil risiko dan belajar dari kesalahan tanpa rasa takut.
- Penetapan Kepemilikan Tugas: Setiap proyek atau tugas memiliki pemilik yang bertanggung jawab penuh. Jika terjadi masalah, pemilik tersebut harus siap untuk mempertanggungjawabkan hasilnya.
Perbedaan Accountability (Akuntabilitas) dan Responsibility (Tanggung Jawab)
Akuntabilitas dan responsibility seringkali digunakan secara bergantian, padahal keduanya memiliki makna yang berbeda meski saling berkaitan.
Responsibility lebih merujuk pada kewajiban atau tugas yang diberikan kepada seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan atau mencapai tujuan tertentu.
Ini berarti, seseorang memiliki peran atau kewajiban yang harus dilaksanakan, seperti seorang karyawan yang diberi tugas untuk menyusun laporan bulanan.
Sementara itu, akuntabilitas berfokus pada kewajiban untuk mempertanggungjawabkan hasil dari tugas yang telah dilakukan, termasuk memberikan penjelasan atau jawaban terkait keputusan dan tindakan yang diambil.
Akuntabilitas mencakup pengawasan dan evaluasi, di mana seseorang harus siap menjelaskan apakah tugas yang diembannya berhasil atau tidak.
Sebagai contoh, jika laporan bulanan yang disusun oleh karyawan tersebut tidak akurat, dia harus siap untuk menjelaskan kesalahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.
Dengan kata lain, tanggung jawab lebih berkaitan dengan pekerjaan yang harus diselesaikan, sementara akuntabilitas berfokus pada siapa yang bertanggung jawab atas hasil akhir dari pekerjaan tersebut, baik itu sukses maupun gagal.
Tanggung jawab bisa dibagikan kepada beberapa pihak, tetapi akuntabilitas tetap merujuk pada individu atau pihak yang harus mempertanggungjawabkan hasilnya.
Baca Juga: 14 Tipe-Tipe Kepemimpinan untuk Meningkatkan Kinerja Tim
Cara Meningkatkan Akuntabilitas
Meningkatkan akuntabilitas, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi, memerlukan kesadaran dan komitmen untuk bertindak dengan integritas dan tanggung jawab. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan akuntabilitas.
1. Tentukan Tujuan yang Jelas
Mulailah dengan menetapkan tujuan yang jelas dan terukur. Tujuan yang spesifik memudahkan seseorang untuk fokus dan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
Misalnya, jika tujuan adalah untuk meningkatkan kinerja tim, tentukan parameter yang dapat diukur, seperti meningkatkan efisiensi atau mencapai target tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan.
2. Buat Rencana Tindakan
Setelah menetapkan tujuan, buatlah rencana aksi yang rinci.
Dengan memiliki langkah-langkah yang jelas, akan lebih mudah untuk melacak kemajuan dan memastikan semua orang terlibat tahu apa yang harus dilakukan.
3. Tentukan Batas Waktu
Menentukan batas waktu untuk setiap tugas atau proyek adalah cara efektif untuk meningkatkan akuntabilitas.
Hal ini memastikan bahwa semua orang tahu kapan pekerjaan harus diselesaikan dan dapat memberikan prioritas pada tugas yang lebih penting.
4. Pencatatan dan Pelaporan
Untuk meningkatkan akuntabilitas, penting untuk membuat sistem pencatatan yang bisa memantau perkembangan pekerjaan secara terus-menerus.
Dengan pelaporan berkala, semua pihak bisa mengetahui status pekerjaan dan siapa yang harus bertanggung jawab jika terjadi masalah.
5. Tegakkan Sistem Pengawasan
Dalam organisasi, pengawasan yang baik sangat diperlukan untuk memastikan individu atau tim tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditetapkan.
Pengawasan dapat dilakukan secara langsung melalui manajer atau melalui alat dan perangkat lunak untuk memantau kinerja.
6. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif
Memberikan umpan balik yang jujur dan konstruktif membantu individu untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka.
Dengan feedback yang tepat, mereka bisa memperbaiki kinerja dan meningkatkan akuntabilitas mereka.
7. Beri Contoh yang Baik
Pemimpin yang menunjukkan akuntabilitas dalam tindakan mereka akan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak yang sama.
Ketika pemimpin bertanggung jawab atas keputusan dan hasil kerjanya, mereka membangun budaya akuntabilitas yang positif dalam organisasi.
8. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung
Akuntabilitas berkembang dalam lingkungan yang mendukung dan menghargai integritas.
Ciptakan suasana kerja yang terbuka, di mana kesalahan dianggap sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, bukan untuk dihukum.
9. Kenali dan Hargai Akuntabilitas
Pemberian penghargaan kepada individu atau tim yang menunjukkan akuntabilitas dapat meningkatkan motivasi dan mendorong mereka untuk terus bertindak secara bertanggung jawab.
Penghargaan ini bisa dalam bentuk pujian, bonus, atau kesempatan untuk mengambil peran yang lebih besar.
Sekian penjelasan mengenai akuntabilitas dan pentingnya dalam berbagai aspek kehidupan, baik di tempat kerja maupun dalam organisasi. Semoga informasi ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana akuntabilitas dapat meningkatkan kinerja, membangun kepercayaan, dan mendorong keberhasilan bersama.
Butuh arahan lebih lanjut? Jangan berjuang sendiri! Dapatkan mentoring langsung dari career mentor profesional yang siap membantu merancang langkah kariermu. Kamu bisa langsung mengajukan sesi mentoring 1-on-1 dengan mentor pilihanmu secara gratis!
Jika kamu ingin menapaki jalan karier lebih jauh, di Dealls ada lebih dari 2.000 lowongan kerja terbaru yang bisa kamu eksplorasi. Dengan fitur priority slot, kamu bisa melihat transparansi gaji yang ditawarkan perusahaan, lho!
Selain itu, manfaatkan juga AI CV Reviewer, CV ATS Checker untuk memastikan CV kamu sesuai dengan kriteria posisi yang diinginkan.
Yuk, wujudkan karier impianmu dengan lebih mudah dan pasti di Dealls!
Sumber:
Accountability: Definition, Types, Benefits, and Example
What is accountability, and why is it important?
Here it is: The real meaning of accountability in the workplace | Range