Therapist adalah profesional yang berperan dalam membantu individu mengatasi berbagai masalah, baik fisik, emosional, maupun mental. Dalam dunia terapi, terdapat dua bidang utama yang sering ditemui, yaitu kesehatan dan kecantikan.
Beauty therapist adalah terapis yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan kecantikan, sementara terapis di bidang kesehatan membantu proses pemulihan dan rehabilitasi pasien.
Ruang lingkup profesi ini cukup luas, dengan tugas dan tanggung jawab yang berbeda tergantung pada spesialisasinya. Dalam artikel ini, Dealls membahas apa itu therapist, jenis-jenisnya, serta kualifikasi yang dibutuhkan untuk berkarier di bidang ini. Jika kamu tertarik, simak pembahasannya lebih lanjut, ya!
Apa Itu Therapist?
Therapist adalah seorang profesional yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam bidang tertentu untuk memberikan bantuan atau perawatan kepada orang yang membutuhkan. Profesi ini sangat beragam, dengan ruang lingkup yang mencakup berbagai bidang, utamanya dalam kesehatan maupun kecantikan.
Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berbeda-beda, tujuan utama seorang therapist tetap sama: membantu individu mengatasi masalah dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dilansir dari CN Edu, therapist bekerja mengatasi masalah fisik, emosional, dan mental klien atau pasien. Dalam konteks kesehatan mental, therapist membantu klien menghadapi persoalan kecemasan, stres, atau depresi.
Therapist memberikan teknik atau dukungan kepada klien atau pasien dalam mengelola perasaan dan pikiran mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa therapist tidak memberikan resep obat-obatan karena tugas tersebut adalah wewenang psikiater. Perbedaan antara therapist, psikolog, dan psikiater akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini, ya.
Terdapat berbagai jenis therapist yang memiliki spesialisasi di bidang masing-masing. Beberapa di antaranya dilansir dari Very Well Mind:
- terapis psikologi (psychotherapists), misalnya, fokus pada masalah mental dan emosional, seperti kecemasan dan depresi;
- terapis fisik (physical therapist), berfokus pada pemulihan fisik, membantu pasien yang mengalami cedera atau pemulihan setelah operasi;
- terapis okupasi (occupational therapist), yang membantu individu dengan disabilitas fisik atau mental untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah.
Selain itu, therapist juga banyak ditemukan di dunia kecantikan. Beauty therapist atau esthetician memberikan perawatan kecantikan dengan teknik relaksasi dan produk perawatan kulit. Sementara itu, terapis kesehatan, seperti yang disebutkan di atas, lebih fokus pada pemulihan fisik dan mental klien atau pasien, sering bekerja sama dengan dokter untuk mendukung proses penyembuhan atau rehabilitasi.
Dengan berbagai jenis spesialisasi yang ada, therapist memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup klien, baik dari sisi fisik, emosional, maupun mental.
Perbedaan Therapist, Psikolog, dan Psikiater
Therapist, psikolog, dan psikiater sering dianggap memiliki tugas yang sama, tetapi ketiganya sebenarnya memiliki peran yang berbeda meskipun sama-sama dapat membantu mengatasi masalah kesehatan mental. Mereka bahkan sering bekerja sama untuk mempercepat proses penyembuhan pasien.
Perbedaan utama antara ketiganya terletak pada siapa yang bisa memberikan resep obat. Hanya psikiater yang memiliki izin untuk meresepkan obat-obatan kepada pasien.
Sedangkan therapist, khususnya psikoterapis, juga dapat membantu menangani gangguan mental melalui terapi, sama seperti psikolog dan psikiater. Sebagaimana dilansir ZipRecruiter, istilah “terapis” lebih luas, mencakup profesi yang tidak hanya bekerja di bidang kesehatan mental, tapi juga kesehatan fisik dan kecantikan.
Dalam hal ini, Healthline menjelaskan bahwa ada perbedaan antara terapis kesehatan dan psikolog. Beberapa psikolog lebih fokus pada riset dan tidak memberikan terapi langsung kepada pasien. Sementara itu, therapist selalu memberikan terapi kepada mereka yang membutuhkan dan sudah berkonsultasi.
Jenis-Jenis Therapist
Setiap jenis therapist memiliki spesialisasi untuk memenuhi kebutuhan klien. Berikut adalah beberapa jenis therapist yang umum ditemukan.
1. Terapis Psikologi (Psychotherapist)
Terapis psikologi membantu klien atau pasien dalam mengatasi permasalahan mental dan emosional, seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Dalam sesi terapi, psychotherapist (psikoterapi) biasanya menggunakan metode percakapan dalam membantu klien menggali perasaan mereka secara mendalam, mencari akar permasalahan, serta memberikan dukungan yang dibutuhkan.
2. Terapis Fisik (Physiotherapist)
Physiotherapist bertugas membantu klien atau pasien yang memiliki masalah dengan gerakan tubuh, seperti cedera atau pasca-operasi. Tujuan utama dari terapi fisik ini untuk membantu klien memulihkan kesehatan fisik dan fleksibilitas tubuh mereka, serta mengurangi rasa sakit.
Dalam praktiknya, terapis fisik memberikan latihan fisik sesuai dengan kondisi tubuh klien. Selain itu, mereka juga memberikan teknik-teknik pencegahan cedera.
3. Terapis Okupasi (Occupational Therapist)
Occupational therapist membantu individu yang mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti makan, berpakaian, atau mandi.
Mereka mengajarkan cara-cara atau memberikan alat khusus untuk mempermudah aktivitas pasien, sehingga pasien dapat menjadi lebih mandiri.
Klien yang memerlukan terapi okupasi dapat berasal dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang memiliki disabilitas fisik atau mental, serta individu yang sedang dalam pemulihan setelah cedera atau operasi.
4. Terapis Perkawinan dan Keluarga (Marriage and Family Therapist)
Marriage and family therapist membantu pasangan atau keluarga yang sedang menghadapi masalah dalam hubungan mereka. Misalnya, pasangan yang kesulitan berkomunikasi atau selalu terjebak dalam konflik.
Terapi ini bertujuan memperbaiki hubungan dengan cara meningkatkan komunikasi, menyelesaikan konflik, dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis.
Nantinya, marriage and family therapist akan memberikan kesempatan bagi setiap anggota keluarga untuk membicarakan masalah mereka, lalu bekerja sama mencari solusi agar hubungan keluarga menjadi lebih baik.
5. Terapis Seni (Art Therapist)
Art therapist menggunakan kegiatan seni untuk membantu klien mengekspresikan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Dalam terapi seni, klien atau pasien bisa menggambar, melukis, atau melakukan aktivitas seni lainnya untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
Terapi ini sangat berguna bagi mereka yang kesulitan mengungkapkan dan mengekspresikan perasaan, seperti anak-anak atau orang dengan gangguan mental tertentu.
Fokus utama terapi seni ini bukan pada bagus-tidaknya hasil karya seni, tetapi pada proses penciptaan karya tersebut yang dapat membantu klien lebih memahami diri mereka sendiri.
6. Terapis Bicara (Speech Therapist)
Speech therapist membantu individu yang kesulitan berbicara atau berkomunikasi dengan jelas. Biasanya, mereka bekerja dengan anak-anak yang sedang belajar berbicara atau dengan orang dewasa yang mengalami masalah bicara akibat cedera atau kondisi medis tertentu.
Terapis ini mengajarkan cara berbicara dengan benar, memperbaiki pengucapan kata, dan melatih keterampilan komunikasi yang lebih baik.
7. Terapis Penyalahgunaan Zat/Kecanduan (Addiction Therapist)
Addiction therapist membantu individu yang berjuang melawan kecanduan alkohol, narkoba, atau zat lainnya. Mereka bekerja membantu klien memahami penyebab kecanduan sekaligus memberi dukungan dalam mengatasinya.
Terapi ini bisa dilakukan one-on-one atau dalam kelompok, tergantung kebutuhan klien. Pada dasarnya, addiction therapist membantu klien belajar cara mengendalikan dorongan agar tidak lagi bergantung pada zat-zat berbahaya atau obat terlarang lainnya dan membantu memulai hidup sehat.
8. Terapis Kognitif (Cognitive Therapist)
Cognitive therapist membantu klien atau pasien mengubah pola pikir negatif yang merugikan menjadi pola pikir positif dan sehat. Mereka akan mengidentifikasi pikiran-pikiran yang sering menimbulkan masalah, seperti rasa cemas atau pesimis, dan mengajarkan cara berpikir yang lebih sehat dan rasional.
Dengan pendekatan ini, klien akan belajar cara mengatasi tantangan hidup dengan lebih realistis, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional mereka.
9. Terapis Trauma (Trauma Therapist)
Trauma therapist berfokus pada individu yang telah mengalami kejadian traumatis, seperti kecelakaan, kekerasan, atau kehilangan orang yang disayangi. Mereka memberikan dukungan emosional dan membantu klien mengatasi perasaan yang muncul akibat pengalaman traumatis tersebut.
Terapis ini sering menggunakan berbagai teknik terapeutik, termasuk terapi percakapan dan teknik relaksasi, untuk membantu klien atau pasien mengatasi dampak dari trauma yang mereka alami.
10. Terapis Nutrisi (Nutrition Therapist)
Terapis nutrisi membantu klien memperbaiki pola makan mereka, memberikan saran mengenai makanan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Biasanya, terapi ini dilakukan untuk tujuan kesehatan tertentu, seperti menurunkan berat badan, memperbaiki pola makan untuk kondisi medis khusus, atau meningkatkan energi dan kesehatan secara keseluruhan.
Nutrition therapist mengajarkan pentingnya pola makan yang seimbang untuk mendukung kesehatan tubuh dan mental.
11. Terapis Perilaku (Behavioral Therapist)
Behavioral therapist membantu orang yang mengalami gangguan perilaku yang disebabkan oleh kondisi mental tertentu, seperti ADHD. Mereka berfokus untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi klien dalam kehidupan sehari-hari akibat perilaku yang mengganggu.
Dalam kerjanya, terapis ini menggunakan teknik tertentu untuk membantu klien mengubah kebiasaan buruk dan mengembangkan pola perilaku yang lebih produktif dan sehat.
12. Terapis Perilaku Dialektik (Dialectical Behavior Therapist)
Dialectical behavior therapist membantu orang dengan gangguan kepribadian borderline (BPD), yang sering merasakan emosi intens dan kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.
Terapis ini mengajarkan cara mengelola emosi dengan lebih sehat, mengurangi reaksi impulsif, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain agar lebih baik.
13. Terapis Anak (Child Therapist)
Child therapist menangani masalah emosional, sosial, dan perilaku yang dialami anak-anak. Mereka menggunakan pendekatan yang sesuai dengan usia anak untuk membantu mereka mengatasi gangguan emosional atau kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya, serta mendukung perkembangan mental yang sehat.
Selain itu, mereka sering bekerja sama dengan orangtua untuk menemukan solusi yang dapat mendukung perkembangan anak dengan baik.
14. Terapis Kecantikan (Beauty Therapist)
Selain terapis yang berfokus pada masalah emosional atau fisik, terdapat juga jenis terapis yang bekerja di bidang kecantikan dan kesehatan. Berikut adalah beberapa jenis terapis berdasarkan bidangnya.
a. Massage Therapist
Terapis pijat membantu merawat tubuh melalui teknik pijatan yang dapat memperbaiki sirkulasi darah, meredakan nyeri, dan meningkatkan fleksibilitas tubuh.
Beberapa terapis pijat juga mengkhususkan diri dalam teknik tertentu, seperti pijat aromaterapi atau pijat refleksi.
b. Spa Therapist
Terapis spa memberikan perawatan relaksasi dan kecantikan, seperti facial, perawatan kulit, dan pijat relaksasi.
Mereka juga melakukan prosedur perawatan lain seperti waxing, manicure, dan pedicure untuk membantu klien merasa lebih segar dan cantik.
c. Eyelash Technician
Terapis ini berfokus pada perawatan bulu mata, seperti eyelash extension atau eyelash lift. Mereka membantu memperindah penampilan bulu mata agar lebih tebal, panjang, dan lentik.
d. Hair Therapist
Terapis rambut memberikan layanan perawatan rambut, mulai dari pemotongan, penataan, hingga perawatan untuk rambut agar tetap sehat dan indah.
Hair therapist juga memberikan saran mengenai cara merawat rambut yang sesuai dengan jenis dan kondisi rambut klien.
Baca Juga: Beautician Adalah: Ini Tugas, Tanggung Jawab, dan Gajinya
Tugas dan Tanggung Jawab Therapist
Seperti apa pekerjaan therapist? Seorang therapist memiliki berbagai tugas dan tanggung jawab yang bervariasi tergantung pada jenis terapi yang mereka lakukan. Secara umum, berikut adalah beberapa tugas utama seorang therapist.
1. Mendiagnosis Masalah Klien
Therapist bertanggung jawab mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh klien, baik itu masalah fisik, emosional, atau mental.
Mereka melakukan wawancara, pengujian, dan observasi untuk memahami kondisi klien dengan lebih baik.
2. Memberikan Terapi atau Perawatan yang Sesuai
Setelah mendiagnosis masalah, therapist memberikan terapi yang sesuai untuk membantu klien mengatasi perasaan, perilaku, atau masalah fisik mereka.
Terapi ini bisa berupa terapi bicara, latihan fisik, ataupun metode lain yang relevan.
3. Mengajarkan Teknik Pengelolaan Stres dan Emosi
Therapist membantu klien belajar cara mengelola stres, kecemasan, depresi, dan emosi lainnya dengan memberikan strategi atau teknik khusus. Misalnya, teknik pernapasan atau cara berpikir positif.
4. Menjaga Kerahasiaan Klien
Boleh dibilang ini adalah kode etik therapist. Mereka bertanggung jawab menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh klien selama sesi terapi.
Hal ini sangat penting dalam membangun kepercayaan antara therapist dan klien.
5. Bekerja Sama dengan Profesional Kesehatan Lainnya
Dalam beberapa kasus, therapist bekerja sama dengan dokter, psikolog, atau profesional medis lainnya untuk merencanakan dan memberikan perawatan yang terbaik bagi klien.
6. Menjadwalkan Rencana Perawatan atau Terapi
Therapist membuat rencana perawatan untuk klien, termasuk tujuan terapi dan langkah-langkah yang harus diambil.
Rencana ini kemudian dievaluasi secara berkala untuk melihat perkembangan klien.
7. Melakukan Evaluasi Berkala
Therapist melakukan evaluasi terhadap kemajuan terapi dan apakah terapi yang diberikan efektif atau tidak.
Mereka juga menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan respons klien tiap kali melakukan terapi.
8. Memberikan Dukungan Pemulihan
Bagi klien atau pasien yang mengalami masalah fisik atau trauma, therapist juga memberikan dukungan selama proses pemulihan.
Ini bisa mencakup latihan fisik, rehabilitasi, atau bimbingan untuk mengembalikan klien ke kondisi yang lebih baik.
Kualifikasi dan Skill Therapist
Untuk menjadi seorang therapist, kualifikasi yang dibutuhkan tergantung pada jenis terapi yang dipilih. Namun, ada beberapa kualifikasi dasar yang umumnya diperlukan, seperti yang dijelaskan oleh Verywell Mind.
1. Pendidikan
Pendidikan adalah kualifikasi dasar yang harus dimiliki. Secara umum, seorang therapist perlu menyelesaikan pendidikan tinggi sesuai bidangnya:
- therapist kesehatan: Gelar sarjana atau pascasarjana di bidang psikologi, konseling, fisioterapi, atau jurusan yang relevan;
- beauty therapist: Gelar diploma atau sarjana di bidang tata rias atau kosmetologi.
2. Sertifikasi dan Lisensi
Setelah lulus, seorang therapist harus mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikasi atau lisensi sesuai dengan jenis terapi yang dijalani. Sertifikasi ini memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi untuk praktik secara profesional.
Untuk physiotherapist, misalnya, ada International Physical Therapy Academy (IPTA). Untuk spa therapist, ada sertifikasi spa therapist dari BNSP.
3. Pelatihan (Training)
Selain pendidikan formal, therapist juga perlu mengikuti pelatihan atau magang untuk mendapatkan pengalaman praktis.
Biasanya, ini dilakukan selama masa studi dan menjadi bagian dari program pendidikan.
4. Skill yang Dibutuhkan
Meski keterampilan teknis berbeda-beda tergantung jenis terapi, ada beberapa soft skills yang penting dimiliki oleh semua therapist:
- mendengarkan aktif (active listening);
- empati;
- kemampuan sosial;
- komunikasi yang baik;
- berpikir kritis;
- penyelesaian masalah;
- batasan dengan pasien (boundary setting).
Job Description Therapist
Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa melihat bahwa setiap profesi therapist punya tugas yang berbeda, tapi secara umum, berikut adalah job description untuk terapis kecantikan dan terapis kesehatan:
Terapis kecantikan atau beauty therapist punya beberapa job description, seperti:
- menganalisis kondisi kulit, wajah, kuku untuk mengetahui perawatan yang cocok bagi klien;
- menyusun perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan klien dan memberi rekomendasi produk yang tepat;
- melakukan perawatan seperti menambah ekstensi bulu mata, manicure, pedicure, dan perawatan kecantikan lainnya menggunakan alat atau produk khusus;
- menawarkan produk atau layanan tambahan selama proses perawatan;
- membersihkan dan mensterilkan alat serta area kerja sebelum dan setelah perawatan.
Sementara itu, terapis kesehatan memiliki tugas sebagai berikut:
- memperhatikan kondisi klien dan menyesuaikan jadwal terapi sesuai dengan masalah yang mereka hadapi;
- memberi konsultasi untuk membantu klien mengatasi masalah mental/emosional/fisik dan kesiapan dalam menjalani terapi;
- bekerja sama dengan keluarga atau pasangan klien, memberikan sesi terapi bersama jika diperlukan;
- mencatat setiap sesi terapi dan mengelola dokumentasi yang berkaitan dengan terapi’
- menyediakan materi edukasi yang dapat membantu klien dalam proses penyembuhan atau perawatan mereka.
Untuk melihat contoh lainnya, kamu bisa mengecek lowongan pekerjaan berisi jobdesk dan persyaratan yang dibutuhkan untuk mengisi untuk posisi therapist dan beauty therapist yang lebih rinci di bawah ini.
Contoh job desk therapist | Sumber: VelvetJobs
Contoh job desk beauty therapist | Sumber: VelvetJobs
Gaji Therapist
Gaji seorang therapist bervariasi tergantung pada jenis terapi yang dilakukan, lokasi, dan pengalaman.
Secara umum, physiotherapist dan psychotherapist di Indonesia bisa mendapatkan gaji antara Rp4.000.000–Rp12.000.000 per bulan, tergantung tempat kerja dan pengalaman.
Beauty therapist dan spa therapist biasanya mendapatkan gaji antara Rp3.000.000–Rp 8.000.000 per bulan, dengan tambahan tips jika bekerja di tempat yang lebih besar.
Selain itu, addiction therapist dan therapist anak memiliki gaji berkisar antara Rp4.000.000–Rp10.000.000 per bulan, sementara therapist perkawinan dan keluarga bisa mendapatkan gaji hingga Rp12.000.000 per bulan.
Faktor-faktor yang memengaruhi gaji therapist termasuk lokasi kerja (kota besar cenderung lebih tinggi), pengalaman, serta tipe layanan yang diberikan.
Demikian penjelasan mengenai therapist, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga kualifikasi dan tanggung jawab yang dimiliki. Memahami peran seorang therapist dapat membantu kamu menentukan bidang yang paling sesuai dengan minat dan kemampuanmu.
Cari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan passion kamu di Dealls! Tersedia lebih dari 2.000 lowongan kerja terbaru dari perusahaan ternama di Indonesia yang bisa kamu pilih.
Sebelum melamar di perusahaan impian, pastikan kamu menggunakan CV ATS Checker agar CV kamu semakin menarik di mata perusahaan.
Untuk memaksimalkan peluangmu, manfaatkan program mentoring dari profesional yang siap membimbingmu. Ada career mentor dari berbagai industri yang siap membantumu secara gratis!
Jangan tunda lagi, raih karier impianmu bersama Dealls!
Sumber:
Career Guide: Examining the Role of a Therapist | Carson-Newman University