Sebagai seorang HR, kamu pasti tahu betapa krusialnya SOP rekrutmen karyawan dalam menopang pertumbuhan perusahaan.
Proses rekrutmen yang terstruktur selain untuk kekosongan posisi, kadang kala juga berfungsi untuk menarik kandidat terbaik yang sesuai dengan budaya dan visi perusahaan.
Bayangkan jika proses ini kacau seperti kandidat yang tidak cocok masuk, waktu dan biaya terbuang percuma, dan yang paling parah, reputasi perusahaan di mata para pencari kerja menurun.
Oleh karena itu, memiliki SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas, terperinci, dan dapat diterapkan adalah sebuah keharusan.
Lantas, seperti apa SOP rekrutmen karyawan berkualitas yang dimaksud? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu SOP Rekrutmen Karyawan?

SOP rekrutmen karyawan adalah dokumen panduan yang memuat serangkaian langkah, aturan, dan prosedur standar yang harus diikuti oleh tim HR dalam proses pencarian, penyaringan, dan penempatan kandidat.
Tujuannya adalah memastikan setiap tahapan rekrutmen berjalan konsisten, efisien, transparan, dan sesuai dengan hukum ketenagakerjaan yang berlaku.
Cara Menyusun SOP Rekrutmen Karyawan
Selain membuat daftar tugas, menyusun SOP rekrutmen juga dapat merancang sebuah sistem yang kokoh dan adaptif. Berikut adalah langkah-langkah kritis yang harus kamu jalani.
1. Analisis Kebutuhan Posisi
Langkah pertama yang paling fundamental adalah memahami secara detail kebutuhan perusahaan.
Jangan hanya berfokus pada nama posisi, tapi selami apa saja tugas, tanggung jawab, dan kualifikasi yang dibutuhkan.
- Analisis Beban Kerja: Diskusikan dengan manajer atau kepala departemen yang membutuhkan karyawan baru. Kaji volume pekerjaan, proyeksi pertumbuhan, dan potensi celah yang perlu diisi.
- Spesifikasi Detail: Buat daftar spesifik mengenai keterampilan teknis (hard skills), keterampilan interpersonal (soft skills), dan pengalaman yang mutlak diperlukan.
Sebuah riset dari LinkedIn Global Talent Trends 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 9 dari 10 profesional perusahaan kini mencari kandidat dengan soft skills yang kuat.
2. Susun Deskripsi Pekerjaan (Job Description) dengan Detail
Setelah kebutuhan teridentifikasi, langkah berikutnya adalah membuat deskripsi pekerjaan yang tidak ambigu. Deskripsi yang jelas adalah magnet untuk menarik kandidat yang relevan.
- Job Title dan Lokasi: Tuliskan judul yang akurat dan lokasi kerja yang jelas.
- Tanggung Jawab Utama: Rincikan tugas dan tanggung jawab harian atau mingguan yang akan diemban oleh karyawan.
- Kualifikasi: Sebutkan kualifikasi wajib (pendidikan, pengalaman minimal, sertifikasi) dan kualifikasi tambahan sebagai nilai plus.
- Informasi Gaji: Menyertakan kisaran gaji dapat menghemat waktu screening hingga 25% karena kandidat yang tidak sesuai ekspektasi tidak akan melamar.
Baca Juga: Jobdesk Graphic Designer: Kualifikasi dan Skill yang Dibutuhkan
3. Jalankan Proses Seleksi yang Efektif
Tahap seleksi adalah jantung dari SOP. Proses ini harus dirancang agar efisien dan adil bagi semua kandidat.
- Penyebaran Informasi Lowongan: Unggah lowongan di berbagai platform yang efektif, seperti Dealls yang terintegrasi dengan Google Job Posting dan LinkedIn.
- Penyaringan Aplikasi: Gunakan sistem ATS (Applicant Tracking System) atau fitur penyaringan berbasis AI, seperti yang dimiliki Dealls, untuk menghemat waktu screening hingga 80%.
- Wawancara Terstruktur: Jadwalkan wawancara yang konsisten.
- Wawancara Awal (HR): Fokus pada validasi data di CV dan penilaian kecocokan budaya (cultural fit).
- Wawancara Lanjutan (User): Fokus pada kemampuan teknis dan keterampilan spesifik yang relevan dengan pekerjaan.
- Asesmen dan Tes: Jika diperlukan, adakan tes kemampuan teknis, studi kasus, atau psikotes untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kompetensi kandidat.
4. Lakukan Pengambilan Keputusan dan Penawaran Kerja
Setelah proses seleksi selesai, tim rekrutmen bersama manajer terkait akan melakukan diskusi dan memilih kandidat terbaik.
- Evaluasi Holistik: Selain berdasarkan hasil wawancara, keputusan juga bisa berasal dari referensi kerja, feedback dari semua pihak yang terlibat, dan kesesuaian dengan budaya perusahaan.
- Pemberian Offering Letter: Kirimkan surat penawaran kerja yang rinci. Surat ini harus mencakup gaji, tunjangan, tanggal mulai kerja, dan ketentuan penting lainnya untuk menghindari miskomunikasi.
5. Laksanakan Onboarding dengan Karyawan Baru
Tahap akhir dalam SOP rekrutmen karyawan adalah proses onboarding. Proses ini krusial untuk memastikan karyawan baru beradaptasi dengan cepat dan merasa dihargai.
Sebuah studi dari Gallup menunjukkan bahwa onboarding yang efektif dapat meningkatkan retensi karyawan hingga 50%.
- Sesi Orientasi: Berikan orientasi yang tidak hanya tentang peraturan perusahaan, tetapi juga tentang visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.
- Pengenalan Tim: Kenalkan karyawan baru dengan tim dan rekan kerja mereka. Berikan mentor atau buddy untuk membantu transisi awal.
Contoh SOP Rekrutmen Karyawan

Berikut adalah tiga contoh SOP rekrutmen yang disesuaikan untuk berbagai skenario, agar kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih spesifik.
1. Contoh SOP Rekrutmen Karyawan (Umum)
Tujuan: Memastikan proses rekrutmen berjalan sistematis untuk mendapatkan kandidat terbaik secara efisien.
Langkah-Langkah:
- Identifikasi Kebutuhan: Tim HR menerima Employee Requisition Form dari manajer departemen.
- Penyusunan Job Desc: HR menyusun job description dan mengunggahnya di portal kerja (Dealls), media sosial, atau situs web perusahaan.
- Penyaringan Awal: HR melakukan screening CV yang masuk, menggunakan ATS untuk memfilter kandidat yang tidak memenuhi kriteria minimum.
- Wawancara: Kandidat lolos mengikuti wawancara dengan HR dan user.
- Evaluasi & Penawaran: HR membuat keputusan berdasarkan feedback wawancara dan mengirimkan offering letter kepada kandidat terpilih.
- Onboarding: Karyawan baru menjalani program orientasi yang disusun oleh HR.
2. Contoh SOP Rekrutmen Karyawan Outsourcing
Tujuan: Mendapatkan tenaga kerja yang kompeten dari vendor pihak ketiga (outsourcing) untuk kebutuhan operasional.
Langkah-Langkah:
- Pengajuan Kebutuhan: Manajer mengajukan kebutuhan tenaga kerja outsourcing kepada HR dengan mencantumkan spesifikasi dan durasi kontrak.
- Koordinasi Vendor: HR menghubungi vendor outsourcing yang sudah bekerja sama dan memberikan detail kebutuhan.
- Pengajuan Kandidat: Vendor outsourcing mengirimkan profil dan CV kandidat yang telah mereka saring.
- Wawancara Akhir: Tim HR dan user melakukan wawancara seleksi untuk memastikan kompetensi kandidat dari vendor.
- Persetujuan & Kontrak: Setelah disetujui, HR membuat kesepakatan dengan vendor, sementara vendor mengurus administrasi dan kontrak dengan karyawan.
Baca Juga: Apa Itu Outsourcing? Sistem Kerja, Kelebihan, dan Regulasinya
3. Contoh SOP Rekrutmen Karyawan Rumah Sakit (RS)
Tujuan: Merekomendasikan tenaga profesional medis dan non-medis yang kompeten untuk mendukung pelayanan rumah sakit.
Langkah-Langkah:
- Analisis Kebutuhan: Departemen terkait (misalnya, Keperawatan atau IGD) mengajukan kebutuhan, seperti "butuh 3 perawat dengan sertifikasi BTLS/ATLS").
- Pemasangan Lowongan: Lowongan dipasang di portal khusus profesional medis atau bisa juga di Dealls.
- Penyaringan Berkas: HR menyaring berkas lamaran, memastikan kelengkapan dokumen krusial seperti STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktik).
- Tes Kompetensi: Calon perawat/dokter mengikuti tes medis, wawancara klinis, atau skill lab sesuai dengan bidangnya.
- Verifikasi Dokumen: HR melakukan verifikasi legalitas dokumen, termasuk mengecek keaslian STR ke Konsil Kedokteran.
- Penawaran Kerja: Surat penawaran diberikan, termasuk detail shift kerja, on-call, dan tunjangan profesi.
Tips untuk Menerapkan SOP Rekrutmen Karyawan

Dalam penyusunan SOP rekrutmen karyawan, selain harus mencantumkan langkah-langkah, kamu juga wajib untuk memastikan prosesnya berjalan efektif dan berkesinambungan.
1. Libatkan Tim dalam Penyusunan SOP
SOP yang baik adalah hasil kolaborasi. Ajak tim manajer, user, bahkan tim legal untuk memberikan masukan.
Keterlibatan mereka akan memastikan SOP relevan dengan kebutuhan operasional dan sesuai dengan regulasi. Ini juga meningkatkan buy-in dari semua pihak.
2. Lakukan Evaluasi dan Revisi Secara Berkala
Ketahuilah bahwa SOP bukanlah dokumen statis. Lakukan evaluasi minimal satu tahun sekali untuk mengukur efektivitasnya.
Gunakan metrik seperti waktu rata-rata untuk merekrut (time-to-hire), biaya per perekrutan (cost-per-hire), dan kualitas kandidat yang berhasil direkrut. Data ini akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.
3. Manfaatkan Teknologi yang Tepat
Menggunakan teknologi yang mumpuni dapat mengubah proses rekrutmen dari yang tadinya memakan waktu dan biaya, menjadi lebih efisien.
Fitur seperti AI CV Reviewer di Dealls dapat membantu kandidat kamu nantinya menyempurnakan CV mereka, sehingga yang kamu terima adalah CV berkualitas tinggi.
Siap Rekrut Karyawan Terbaik? Pasang Loker Gratis di Dealls!
Sebagai seorang HR, kamu pasti tahu betapa krusialnya mendapatkan kandidat terbaik untuk mengisi posisi penting di perusahaan. Mencari talenta yang tepat, apalagi untuk posisi strategis, bisa jadi tantangan besar.
Dealls telah dipercaya lebih dari 100.000 lowongan aktif dari 7.000+ perusahaan ternama di Indonesia. Oleh karena itu, kami hadir sebagai solusi strategis HR dalam rekrutmen yang dapat dipercaya dan sudah berpengalaman.
Mengapa memasang loker di Dealls lebih unggul?

- Akses talent pool luas yang langsung terhubung dengan LinkedIn dan Google Job Posting.
- ATS & sistem ranking berbasis AI yang otomatis merekomendasikan kandidat paling sesuai.
- Filter pencarian lengkap berdasarkan ekspektasi gaji, jurusan, hingga lama pengalaman kerja (YoE).
- Pasang Loker Gratis untuk perekrutan kandidat terbaikmu, mudah dilacak, dan terintegrasi dengan software KantorKu HRIS.
- Dengan sistem terintegrasi ini, proses rekrutmen perusahaanmu akan jauh lebih cepat, efisien, dan tepat sasaran. Jangan biarkan kandidat terbaikmu direbut kompetitor, dapatkan mereka sekarang juga.
Tertarik? Isi form berikut dan pasang loker gratis di Dealls sekarang!
Sumber:
Gallup. Why the Onboarding Experience Is Key for Retention.
LinkedIn Global Talent Trends 2024. The Most In-Demand Skills for 2024.