Revenue streams adalah salah satu elemen kunci dalam dunia bisnis yang menggambarkan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan.
Dalam konteks bisnis model canvas (business model canvas), pemahaman mendalam tentang revenue streams sangat penting untuk merancang strategi keuangan yang efektif dan mengukur keberhasilan perusahaan.
Dengan mengetahui dari mana saja pendapatan mengalir, perusahaan dapat lebih mudah mengidentifikasi peluang pertumbuhan (growth) dan meningkatkan efisiensi operasional.
Nah, artikel dari Dealls kali ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu revenue streams, jenis dan contohnya, serta bagaimana perusahaan dapat mengimplementasikan dan memanfaatkannya untuk mencapai kesuksesan bisnis. Pastikan kamu simak hingga tuntas, ya!
Apa Itu Revenue Streams?
Revenue streams pada business model | Sumber: Medium Next Gen
Revenue streams adalah sumber pendapatan yang dihasilkan perusahaan dari menjual produk, menyediakan jasa, atau aktivitas bisnis lainnya. Konsep ini membantu bisnis memahami cara mereka menghasilkan uang dan menjadi bagian penting dari strategi keuangan.
Menurut Corporate Finance Institute, jenis revenue streams bergantung pada aktivitas utama bisnis. Misalnya, bisnis ritel biasanya memiliki banyak sumber pendapatan karena menjual berbagai produk. Sebaliknya, bisnis jasa sering hanya memiliki satu jenis pendapatan, seperti pembayaran klien untuk jasa tertentu.
Lebih lanjut lagi, menurut AltexSoft, setiap perusahaan mungkin memiliki satu atau lebih revenue streams, tergantung pada model bisnis dan model pendapatannya.
Model bisnis menggambarkan cara perusahaan menciptakan, memberikan, dan mendapatkan nilai. Dengan kata lain, model bisnis adalah gambaran besar dari operasional perusahaan. Di sisi lain, model pendapatan adalah rencana spesifik untuk menghasilkan uang. Model pendapatan ini yang mendefinisikan berbagai revenue streams.
Fungsi Revenue Streams
Revenue streams memiliki peran penting dalam strategi bisnis karena menjadi dasar untuk keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi utama revenue streams.
1. Menentukan Sumber Pendapatan Utama
Revenue streams membantu perusahaan memahami dari mana pendapatan utama mereka berasal, entah dari penjualan produk, jasa, langganan, atau model lainnya.
Dengan begitu, bisnis dapat fokus pada sumber pendapatan yang paling menguntungkan.
2. Mengukur Kinerja Finansial
Dengan mengidentifikasi dan menganalisis revenue streams, perusahaan dapat memantau performa keuangan secara lebih spesifik.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengetahui produk atau layanan mana yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan.
3. Mendukung Perencanaan Strategis
Revenue streams membantu perusahaan merancang strategi bisnis yang lebih efektif.
Misalnya, jika satu revenue stream menunjukkan potensi pertumbuhan tinggi, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya lebih banyak ke area tersebut.
4. Mengidentifikasi Peluang Diversifikasi
Dengan memetakan revenue streams, perusahaan dapat melihat peluang untuk menambah sumber pendapatan baru.
Diversifikasi revenue streams dapat meningkatkan stabilitas keuangan dan melindungi bisnis dari risiko kerugian jika satu sumber pendapatan menurun.
5. Meningkatkan Stabilitas Keuangan
Dengan memiliki beberapa revenue streams, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan saja.
Ini membantu perusahaan bertahan dalam situasi ekonomi yang tidak menentu.
6. Mendukung Evaluasi Model Bisnis
Revenue streams memberikan gambaran bagaimana model bisnis perusahaan berjalan. Jika ada revenue stream yang tidak efektif, perusahaan dapat mengevaluasi dan melakukan perubahan agar lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.
Baca Juga: Business Model Adalah: Kenali Arti, Jenis, dan Cara Membuat!
Pentingnya Revenue Streams dalam Bisnis
Dilansir dari Corporate Finance Institute, revenue streams memiliki peran penting dalam analisis dan strategi bisnis. Berikut adalah beberapa alasannya.
1. Revenue sebagai Indikator Kinerja Utama (KPI)
Revenue merupakan salah satu indikator kinerja utama (KPI) bagi semua bisnis. Bagi seorang analis keuangan, menganalisis kinerja perusahaan berdasarkan pendapatan adalah tugas yang sangat penting.
Analis harus mampu mengenali berbagai sumber pendapatan (revenue streams) yang dihasilkan perusahaan dan memahami angka pendapatan yang tercantum di laporan keuangan.
2. Memahami Perbedaan Aliran Pendapatan Revenue Stream
Setiap jenis revenue stream memiliki pola aliran pendapatan yang berbeda-beda.
- Recurring Revenue: Pendapatan yang berasal dari sumber berulang (seperti langganan/subscriber) adalah yang paling dapat diprediksi karena aliran kasnya cenderung stabil selama basis pelanggan tetap terjaga.
- Transaction-Based dan Service Revenue: Pendapatan ini lebih sulit diprediksi karena bergantung pada permintaan (demand) pelanggan yang fluktuatif dan sering dipengaruhi oleh faktor musiman.
- Project Revenue: Ini adalah sumber pendapatan yang paling tidak stabil dan berisiko karena bergantung pada hubungan dengan pelanggan. Oleh sebab itu, perusahaan perlu mengelola hubungan pelanggan dengan baik untuk menjaga keberlanjutan sumber ini.
3. Memahami Perbedaan Pendekatan Revenue Stream
Setiap jenis revenue stream membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam perencanaan keuangan.
- Recurring Revenue: Untuk pendapatan yang berulang, perencanaan keuangan harus didasarkan pada struktur yang konsisten dan pola yang stabil agar proyeksi pendapatan tetap dapat diprediksi dengan akurat.
- Project-Based Revenue: Untuk pendapatan berbasis proyek, analis perlu memantau peluang proyek yang terus berkembang dan memperbarui prediksi keuangan secara berkala. Proyeksi ini bisa berubah setiap bulan karena proyek baru yang muncul, serta risiko lain yang harus diperhitungkan.
Perbedaan Revenue Streams dan Profit Streams
Revenue streams adalah sumber pendapatan yang masuk ke perusahaan. Contohnya, sebuah perusahaan perangkat lunak mendapatkan uang dari pelanggan yang membeli lisensi atau membayar langganan bulanan untuk menggunakan software mereka. Contoh lain, toko ritel seperti minimarket memperoleh pendapatan dari setiap barang yang dijual, seperti makanan ringan atau kebutuhan sehari-hari.
Di sisi lain, profit streams adalah keuntungan yang tersisa setelah semua biaya operasional dan produksi dikurangi dari total pendapatan. Misalnya, perusahaan perangkat lunak tadi harus membayar biaya untuk pengembangan software, pemasaran, hingga gaji karyawan. Setelah semua biaya ini dikeluarkan, sisa uang yang ada adalah keuntungan bersih atau profit.
Jadi, revenue streams menunjukkan uang yang masuk ke perusahaan, sedangkan profit streams menunjukkan uang yang benar-benar bisa disimpan perusahaan setelah semua pengeluaran selesai. Revenue itu seperti pendapatan kotor, sedangkan profit adalah hasil bersihnya.
Jenis-Jenis Revenue Streams
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai jenis-jenis revenue streams yang sering dijumpai dalam berbagai model bisnis.
Tipe-tipe revenue streams | Sumber: Corporate Finance Institute
1. Recurring Revenue (Pendapatan Berulang)
Recurring revenue adalah pendapatan yang diperoleh secara rutin dari pelanggan dalam periode waktu tertentu, seperti bulanan, tahunan, atau berdasarkan langganan.
Revenue ini bisa lebih mudah diprediksi karena pelanggan biasanya membayar dalam jumlah yang sama secara teratur.
Berikut adalah beberapa contohnya.
- Platform streaming seperti Netflix atau Spotify yang membebankan biaya langganan bulanan.
- Layanan software berbasis langganan seperti Microsoft 365 atau Adobe Creative Cloud.
2. Transaction-Based Revenue (Pendapatan Transaksi)
Transaction-based revenue adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan setiap kali terjadi transaksi dengan pelanggan. Pada model ini, setiap transaksi menghasilkan pendapatan baru–pelanggan membayar satu kali untuk produk atau layanan yang mereka beli.
Contohnya adalah sebagai berikut.
- Ketika kamu membeli produk di toko online seperti Amazon atau Tokopedia, kamu hanya perlu membayar sekali saat pembelian. Setelah itu, produk akan langsung diterima tanpa perlu membayar lagi di kemudian hari.
- Hal serupa berlaku untuk kursus atau pelatihan yang hanya membutuhkan pembayaran satu kali di awal, tanpa biaya tambahan di kemudian hari.
3. Project-Based Revenue (Pendapatan Proyek)
Pendapatan ini berasal dari proyek jangka pendek atau pekerjaan satu kali yang dilakukan untuk klien. Biasanya, jenis pendapatan ini ditemukan pada bisnis yang menyediakan jasa seperti konsultasi, desain, atau pengembangan produk.
Contohnya:
- membuat aplikasi untuk sebuah perusahaan;
- mendesain situs web atau proyek grafis lainnya;
- melakukan proyek konstruksi atau renovasi bangunan.
Pendapatan dari proyek seperti ini cenderung bersifat sementara, tergantung pada kebutuhan klien.
Tipe-tipe revenue streams | Sumber: Cosmico
4. Service Revenue (Pendapatan Jasa)
Service revenue adalah pendapatan yang diperoleh dari layanan yang diberikan langsung kepada pelanggan. Jenis pendapatan ini banyak ditemukan pada bisnis yang menawarkan jasa, seperti layanan kecantikan, reparasi, atau konsultasi.
Misalnya, sebuah salon kecantikan mendapatkan pendapatan dari jasa potong rambut, perawatan wajah, atau pijat. Begitu juga dengan bengkel kendaraan yang menghasilkan pendapatan dari jasa perbaikan mesin atau perawatan kendaraan.
5. Licensing Revenue (Pendapatan Lisensi)
Pendapatan lisensi berasal dari pemberian hak kepada pihak lain untuk menggunakan aset intelektual yang dimiliki oleh sebuah bisnis, seperti teknologi, karya seni, atau merek dagang. Sebagai imbalannya, bisnis menerima royalti atau biaya lisensi tertentu.
Contoh umum dari pendapatan lisensi adalah perusahaan SaaS (Software as a Service) yang memberikan hak penggunaan produknya kepada perusahaan lain. Misalnya, lisensi software antivirus yang digunakan untuk melindungi data sebuah perusahaan.
Selain itu, musisi dan pembuat film juga mendapatkan pendapatan melalui pembayaran royalti atas karya mereka yang digunakan atau ditayangkan di berbagai platform.
6. Advertising Revenue (Pendapatan Iklan)
Pendapatan iklan dihasilkan dari iklan yang ditampilkan di platform digital, seperti situs web, aplikasi, atau media sosial. Dalam model ini, bisnis memperoleh uang dengan memberikan ruang atau akses kepada pengiklan untuk menjangkau audiens mereka.
Sebagai contoh, platform seperti YouTube dan Instagram mendapatkan penghasilan dari iklan yang ditayangkan kepada pengguna mereka. Situs berita atau aplikasi juga sering menampilkan iklan berupa banner atau pop-up untuk mendapatkan penghasilan.
7. Brokerage Revenue (Pendapatan Perantara)
Brokerage revenue adalah pendapatan yang diperoleh dari peran perusahaan sebagai perantara antara pembeli dan penjual. Jenis pendapatan ini biasanya berbentuk komisi atau biaya yang dibayarkan atas setiap transaksi yang terjadi.
Contohnya adalah marketplace seperti Tokopedia, yang mengenakan biaya pada transaksi antara penjual dan pembeli. Agen properti juga mendapatkan komisi dari penjualan atau penyewaan properti.
Keuntungan dari model ini adalah bisnis tidak perlu memiliki produk secara langsung, karena mereka hanya bertindak sebagai penghubung antara dua pihak.
Baca Juga: Apa Itu E-Commerce? Kenali Jenis dan Contoh E-Commerce
8. Usage-Based Revenue (Pendapatan Berdasarkan Pemakaian)
Pendapatan berbasis pemakaian dihitung berdasarkan jumlah penggunaan produk atau layanan oleh pelanggan. Semakin sering atau banyak produk digunakan, semakin besar pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Contohnya adalah layanan cloud computing seperti Amazon Web Services (AWS), di mana pelanggan membayar sesuai dengan jumlah data yang disimpan atau diproses. Contoh lain adalah layanan listrik atau telekomunikasi yang mengenakan biaya berdasarkan penggunaan pelanggan setiap bulannya.
Contoh Revenue Streams
Contoh revenue streams | Sumber: PPCexpo
Revenue streams dapat diterapkan dengan berbagai cara, tergantung pada jenis bisnis dan industrinya. Berikut adalah contoh penerapannya.
1. Perusahaan SaaS (Software as a Service)
Perusahaan SaaS seperti Salesforce atau Spotify mengandalkan recurring revenue melalui langganan bulanan atau tahunan. Pelanggan membayar secara rutin untuk mengakses layanan mereka.
Selain itu, beberapa perusahaan seperti Amazon Web Services (AWS) menggunakan usage-based revenue, di mana biaya ditentukan berdasarkan jumlah data yang diproses, penyimpanan yang digunakan, atau layanan lain yang diakses pelanggan.
2. Perusahaan Ritel
Bisnis ritel, seperti Matahari Department Store menghasilkan transaction-based revenue dari setiap pembelian produk, baik secara online maupun di toko fisik.
Sementara itu, merek seperti Nike mendapatkan licensing revenue dari lisensi merek atau desain mereka kepada pihak ketiga, yang kemudian menjual produk-produk tersebut dengan merek Nike.
3. Perusahaan Media dan Hiburan
Platform seperti YouTube atau Instagram menghasilkan advertising revenue dengan menampilkan iklan kepada penggunanya.
Studio film seperti Disney mendapatkan licensing revenue dari menjual hak siar atau lisensi film mereka ke platform streaming seperti Netflix atau ke stasiun televisi.
4. Bisnis Konsultasi atau Jasa Profesional
Perusahaan seperti McKinsey dan KPMG mengandalkan service revenue, di mana klien membayar untuk konsultasi atau layanan profesional yang mereka butuhkan.
Selain itu, pendapatan juga dapat berasal dari project-based revenue, seperti firma arsitektur yang dibayar untuk proyek jangka panjang, misalnya desain gedung atau perencanaan tata ruang kota.
Baca Juga: Mengenal Big 4 Perusahaan Impian Anak Akuntansi
5. Perusahaan E-Commerce
Platform seperti Shopee dan Tokopedia menghasilkan transaction-based revenue dari pembelian produk di platform mereka.
Selain itu, mereka juga menggunakan brokerage revenue, di mana mereka memperoleh komisi dari setiap transaksi antara penjual dan pembeli.
6. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan, seperti Coursera memperoleh service revenue dari biaya kuliah atau kursus.
Platform pembelajaran online seperti Skillshare mengandalkan subscription-based revenue, di mana pengguna membayar langganan untuk mengakses kursus-kursus yang tersedia.
Demikian penjelasan mengenai revenue streams, mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, hingga perbedaannya dengan profit streams. Memahami revenue streams sangat penting bagi bisnis agar dapat merencanakan dan mengelola pendapatan dengan lebih baik.
Butuh arahan dan masukan dalam mengelola bisnis? Kamu bisa mendapatkan panduan langsung dari career mentor profesional dalam program mentoring gratis di Dealls.
Jangan lewatkan kesempatan untuk memulai karier impianmu dengan langkah terbaik bersama Dealls!
Sumber:
Revenue Streams - Overview, Examples, Different Types of Revenue