Product knowledge atau pengetahuan produk adalah kunci sukses bagi siapa saja yang bekerja di bidang sales, marketing, ataupun customer service. Dengan pemahaman yang mendalam tentang produk yang ditawarkan, kamu bisa memberikan informasi yang lebih tepat, meyakinkan pelanggan, dan membangun hubungan yang lebih baik.
Artikel dari Dealls kali ini membahas apa itu product knowledge, mengapa penting, jenis-jenisnya, serta bagaimana cara kamu menyusun product knowledge untuk mencapai hasil terbaik. Simak selengkapnya!
Apa Itu Product Knowledge?

Product knowledge adalah pemahaman mendalam tentang produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Ini bukan hanya sekadar mengetahui fitur-fitur produk, tetapi juga memahami manfaat (benefit) yang bisa diberikan produk kepada pelanggan.
Pengetahuan ini mencakup cara produk berfungsi, bagaimana produk tersebut dibandingkan dengan produk kompetitor, dan bagaimana produk bisa memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan.
Menurut Breakcold, memiliki pengetahuan produk yang baik sangat penting, terutama bagi tenaga penjual. Dengan pemahaman yang mendalam, mereka bisa lebih percaya diri menjelaskan manfaat produk, menjawab pertanyaan pelanggan dengan tepat, dan memberikan penawaran yang lebih meyakinkan. Hal ini juga membantu membangun kepercayaan dengan pelanggan, yang dapat meningkatkan peluang penjualan.
Mengapa Product Knowledge Penting Bagi Perusahaan?
Pentingnya product knowledge dalam penjualan | Sumber: Faster Capital
Product knowledge memegang peranan penting dalam kesuksesan perusahaan. Pemahaman mendalam tentang produk tidak hanya mendukung proses penjualan, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut beberapa alasan utama mengapa product knowledge sangat penting, dilansir dari Zendesk.
1. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
Ketika seorang tenaga penjual memahami produknya secara mendalam, mereka dapat menjelaskan manfaat, fitur, dan keunggulan produk dengan percaya diri. Penjelasan yang jelas dan meyakinkan membuat pelanggan merasa lebih nyaman dan percaya pada produk serta perusahaan.
Contohnya, pelanggan yang mempertanyakan keamanan suatu produk akan lebih yakin jika tenaga penjual mampu memberikan jawaban detail, seperti spesifikasi, sertifikasi, atau testimonial pengguna lain. Hal ini mendorong pelanggan untuk membuat keputusan pembelian tanpa ragu.
2. Memudahkan Proses Penjualan
Product knowledge membantu tenaga penjual menjawab pertanyaan pelanggan dengan cepat dan tepat. Mereka juga lebih mampu menangani komplain, keberatan atau keraguan pelanggan dengan memberikan solusi yang relevan.
Misalnya, jika pelanggan ragu karena harga produk lebih mahal dibandingkan kompetitor, tenaga penjual yang paham produk dapat menjelaskan nilai tambah yang dimiliki, seperti garansi lebih lama atau kualitas yang lebih unggul. Ini mempercepat proses penjualan dan mengurangi hambatan dalam pengambilan keputusan.
Baca Juga: Kenali 10 Perbedaan Marketing dan Sales: Definisi dan Peran
3. Meningkatkan Efektivitas Customer Support dan Sales
Pengetahuan produk yang baik memungkinkan tim customer support atau sales memberikan layanan yang lebih efektif, mulai dari konsultasi pra-penjualan hingga dukungan setelah pembelian.
Sebagai contoh, jika pelanggan menghadapi kesulitan menggunakan produk, tim yang memahami cara kerja produk dapat memberikan panduan langkah demi langkah atau solusi alternatif. Ini membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih puas dengan layanan yang diberikan.
4. Menambah Daya Saing Perusahaan
Dalam pasar yang penuh dengan kompetitor, pengetahuan produk yang mendalam menjadi keunggulan tersendiri. Karyawan yang memahami detail produk mampu memberikan informasi yang membedakan produk perusahaan dari kompetitor.
Sebagai ilustrasi, tenaga penjual dapat menunjukkan fitur unik atau inovasi yang tidak dimiliki produk lain sehingga pelanggan melihat produk perusahaan sebagai pilihan yang lebih unggul.
5. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Ketika pelanggan mendapatkan informasi yang akurat dan solusi yang sesuai dengan kebutuhannya, mereka cenderung merasa puas dengan produk maupun layanan perusahaan. Pelanggan yang puas lebih mungkin untuk kembali membeli produk lain atau merekomendasikannya kepada orang lain.
Misalnya, pelanggan yang puas dengan pengalaman menggunakan produk akan lebih percaya untuk mencoba layanan tambahan yang ditawarkan perusahaan.
6. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kerja
Dengan pemahaman produk yang kuat, karyawan dapat menyelesaikan masalah pelanggan dengan lebih cepat. Hal ini mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mencari solusi atau memberikan informasi yang salah.
Misalnya, tim customer service yang terlatih dengan baik mampu menyelesaikan keluhan pelanggan dalam satu panggilan, tanpa harus meneruskan ke departemen lain sehingga efisiensi kerja meningkat.
7. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan (Customer Experience)
Pengetahuan produk yang baik memungkinkan perusahaan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Pelanggan tidak hanya menerima produk, tetapi juga nilai tambah berupa informasi atau panduan yang relevan.
Sebagai contoh, pelanggan yang membeli gadget akan lebih puas jika tenaga penjual dapat memberikan tips penggunaan atau perawatan agar produk lebih awet.
8. Membuka Peluang Upselling dan Cross-selling
Pemahaman mendalam tentang berbagai produk memungkinkan tenaga penjual menawarkan produk tambahan (cross-selling) atau produk dengan fitur lebih lengkap (upselling) kepada pelanggan.
Misalnya, setelah menjual laptop, tenaga penjual dapat merekomendasikan aksesori pelengkap seperti tetikus (mouse) atau tas yang sesuai sehingga meningkatkan total pembelian pelanggan.
9. Membantu Membangun Merek dan Reputasi
Karyawan yang memahami produk dengan baik dapat mewakili perusahaan secara profesional. Mereka mampu memberikan kesan positif kepada pelanggan sehingga memperkuat citra brand dan reputasi perusahaan.
Contohnya, jika pelanggan merasa puas dengan informasi dan layanan yang diberikan, mereka cenderung berbagi pengalaman positif ini kepada orang lain, baik secara langsung maupun melalui ulasan online.
10. Mendukung Keberhasilan Penjualan
Product knowledge yang kuat membantu keberhasilan di semua tingkat penjualan, baik untuk menjangkau pelanggan baru, mempertahankan pelanggan lama, maupun memperluas jangkauan pasar.
Misalnya, dalam penjualan B2B (business-to-business), product knowledge yang solid membantu perusahaan menyampaikan solusi berbasis produk yang sesuai dengan kebutuhan spesifik klien besar, meningkatkan peluang kerja sama jangka panjang.
Jenis-Jenis Product Knowledge
Jenis-jenis product knowledge | Sumber: PandaDoc
Apa saja yang termasuk product knowledge? Ada beberapa jenis product knowledge yang perlu dikuasai oleh tim penjualan, customer service, dan stakeholder lainnya dalam perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis product knowledge yang perlu diperhatikan.
1. Product Features (Fitur Produk)
Fitur produk adalah elemen-elemen spesifik yang ada dalam produk, seperti ukuran, warna, bahan, kemampuan teknis, dan lainnya.
Mengetahui fitur produk sangat penting agar dapat menjelaskan secara rinci kepada pelanggan apa yang ditawarkan dan apa keunggulannya dibandingkan produk lain.
2. Product Benefits (Manfaat Produk)
Selain fitur, manfaat produk adalah alasan mengapa pelanggan memilih produk tersebut. Misalnya, manfaat produk bisa berupa solusi terhadap masalah pelanggan atau kenyamanan yang diberikannya.
Memahami manfaat produk membantu perusahaan menjual nilai dari produk, bukan hanya fitur teknisnya.
3. Product Use (Penggunaan Produk)
Pengetahuan mengenai bagaimana produk digunakan sangat penting, terutama untuk produk yang kompleks atau teknis.
Produk yang membutuhkan instruksi penggunaan harus dijelaskan dengan jelas agar pelanggan bisa menggunakannya dengan optimal.
4. Product Comparison (Perbandingan Produk)
Mengetahui bagaimana produk perusahaan dibandingkan dengan produk pesaing memungkinkan perusahaan untuk menjelaskan keunggulan dan perbedaannya.
Ini adalah salah satu aspek penting dalam penjualan karena pelanggan seringkali membandingkan produk sebelum membuat keputusan.
5. Product Pricing (Harga Produk)
Mengetahui harga produk dan bagaimana harga tersebut ditentukan sangat penting untuk memberikan informasi yang akurat kepada pelanggan.
Selain itu, pemahaman tentang berbagai jenis diskon, promosi, atau paket bundling yang ditawarkan juga merupakan bagian dari product knowledge yang penting.
6. Product Availability (Ketersediaan Produk)
Mengetahui kapan dan di mana produk tersedia untuk dibeli sangat penting, terutama dalam situasi yang melibatkan stok terbatas atau produk yang sering terjual habis.
Ketersediaan produk juga mencakup berbagai metode distribusi dan pengiriman.
7. Product Warranty (Garansi Produk)
Produk dengan garansi atau jaminan sering kali lebih menarik bagi pelanggan. Oleh karena itu, pemahaman tentang kebijakan garansi, jangka waktu garansi, dan syarat ketentuannya sangat penting dalam memberikan informasi yang jelas kepada pelanggan.
8. Product Compatibility (Kesesuaian Produk)
Untuk produk yang memiliki hubungan dengan produk lain (misalnya perangkat elektronik atau software), mengetahui kompatibilitas produk menjadi sangat penting.
Ini bisa mencakup kompatibilitas antar perangkat atau kemampuan produk untuk terintegrasi dengan sistem atau aplikasi lain.
9. Product History and Brand (Sejarah dan Merek Produk)
Mengetahui latar belakang produk dan sejarah merek yang mendasarinya juga dapat memberikan keuntungan kompetitif.
Pelanggan cenderung tertarik dengan merek yang memiliki reputasi baik dan sejarah panjang dalam memproduksi barang berkualitas.
10. Customer Feedback and Reviews (Umpan Balik dan Ulasan Pelanggan)
Mengetahui ulasan dan tanggapan pelanggan mengenai produk sangat bermanfaat. Umpan balik pelanggan dapat memberikan wawasan tentang kekuatan dan kelemahan produk, serta membantu perusahaan untuk melakukan perbaikan jika diperlukan.
Cara Meningkatkan Product Knowledge Karyawan
Meningkatkan product knowledge karyawan sangat penting untuk memastikan mereka dapat memberikan informasi yang tepat dan relevan kepada pelanggan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan produk karyawan.
1. Pelatihan dan Workshop Rutin
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan product knowledge adalah dengan mengadakan pelatihan dan workshop secara rutin.
Training product knowledge ini biasanya melibatkan pengajaran tentang produk secara mendalam, mulai dari fitur dan manfaat, hingga cara penggunaannya. Pelatihan ini bisa meliputi penjelasan mendalam tentang produk, keunggulan, serta bagaimana produk tersebut dibandingkan dengan produk kompetitor.
Karyawan dapat diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan produk dalam pelatihan agar lebih memahami karakteristik dan cara kerjanya.
2. Penggunaan Materi Pembelajaran yang Interaktif
Menggunakan materi pembelajaran yang interaktif, seperti video, presentasi, dan modul online, dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
Platform pelatihan berbasis teknologi juga dapat memungkinkan karyawan mengakses informasi produk kapan saja dan di mana saja, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam memperdalam pengetahuan mereka.
3. Mentoring dan Kolaborasi Antar Karyawan
Memfasilitasi sesi mentoring atau kolaborasi antar karyawan yang lebih berpengalaman dengan karyawan baru juga merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan product knowledge.
Karyawan yang lebih berpengalaman dapat berbagi wawasan praktis tentang produk dan bagaimana menghadapinya dalam berbagai situasi. Diskusi kelompok juga bisa membantu memperluas pemahaman tentang produk.
4. Pengalaman Langsung dengan Produk
Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk langsung menggunakan atau mencoba produk yang mereka jual adalah cara yang sangat efektif.
Misalnya, karyawan yang bekerja di sektor teknologi dapat mencoba perangkat atau aplikasi yang dijual perusahaan secara langsung.
Dengan pengalaman langsung, mereka akan lebih mudah memahami cara kerja produk dan merasakan manfaat yang ditawarkan.
5. Mengikuti Update Produk Secara Berkala
Produk sering kali mengalami pembaruan atau perbaikan. Agar karyawan tetap memiliki pengetahuan yang up-to-date, penting bagi perusahaan untuk memberikan informasi tentang fitur terbaru atau perubahan yang terjadi pada produk.
Pengumuman rutin mengenai pembaruan produk melalui email, buletin, atau sesi briefing dapat membantu karyawan mengikuti perkembangan terbaru.
6. Simulasi atau Role-Playing
Cara training product knowledge | Sumber: Zendesk
Mengadakan sesi role-playing di mana karyawan berperan sebagai pelanggan dan karyawan lain berperan sebagai penjual dapat membantu meningkatkan product knowledge. Ini memberi karyawan kesempatan untuk mempraktikkan cara menjelaskan produk dan menghadapi pertanyaan pelanggan.
Simulasi ini juga membantu karyawan merasa lebih percaya diri saat berbicara tentang produk dengan pelanggan.
7. Menciptakan Bank Pengetahuan (Knowledge Base)
Membangun sebuah bank pengetahuan yang berisi informasi lengkap tentang produk, fitur, manfaat, dan cara menggunakannya dapat menjadi sumber yang sangat berguna bagi karyawan.
Dengan bank pengetahuan ini, karyawan dapat mencari jawaban atas pertanyaan mereka kapan saja tanpa harus bergantung pada orang lain.
8. Mendorong Karyawan untuk Mengambil Inisiatif
Selain pelatihan formal, perusahaan juga bisa mendorong karyawan untuk mencari informasi lebih lanjut tentang produk dengan cara mereka sendiri. Ini bisa melalui membaca artikel, menonton tutorial, atau mengikuti seminar terkait produk.
Karyawan yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan cenderung lebih cepat dalam menguasai pengetahuan produk.
9. Umpan Balik dan Evaluasi Berkala
Melakukan evaluasi secara berkala untuk mengukur sejauh mana pengetahuan produk karyawan berkembang adalah langkah penting. Dengan memberikan umpan balik dan mengenali pencapaian, perusahaan dapat terus memotivasi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan produk mereka.
Tes atau kuis mengenai produk juga bisa dilakukan untuk memastikan pemahaman yang lebih baik.
Contoh Product Knowledge
Product knowledge adalah pengetahuan yang mendalam tentang produk yang kamu tawarkan, yang dapat membantu untuk menjual produk dengan lebih efektif. Berikut adalah beberapa contoh faktor yang perlu kamu ketahui tentang produk.
1. Nilai Produk
Nilai produk adalah seberapa berharga suatu produk jika dibandingkan dengan produk sejenis lainnya di pasar. Ini menjadi pembeda antara produk yang kamu tawarkan dengan produk kompetitor.
Jika nilai produk lebih tinggi, pelanggan akan merasa mendapatkan lebih banyak manfaat, dan produk kamu akan lebih menarik bagi mereka.
2. Harga Produk
Harga adalah faktor penting yang mempengaruhi keputusan pembelian. Namun, konsumen biasanya bersedia membayar lebih untuk produk yang memiliki kualitas terjamin.
Misalnya, produk edisi terbatas dapat diberi harga lebih tinggi karena menawarkan eksklusivitas dan kualitas yang tidak dimiliki produk lain.
3. Sejarah Produk
Sejarah produk menjelaskan bagaimana produk tersebut berkembang sejak pertama kali dibuat.
Misalnya, jika suatu perusahaan awalnya hanya memproduksi satu jenis produk, tetapi seiring waktu berkembang dan menambah variasi produk, ini memberikan cerita yang menarik bagi konsumen dan membuat produk lebih bernilai.
4. Umur Produk
Setiap produk memiliki batas waktu penggunaannya. Mengetahui umur produk, seperti tanggal kedaluwarsa atau masa simpan, sangat penting untuk menjaga kualitas produk dan memastikan pelanggan mendapatkan produk dalam kondisi terbaik.
Tentunya, produk yang sudah lewat masa kedaluwarsa atau kualitasnya menurun tidak akan memuaskan pelanggan.
5. Proses Pembuatan Produk
Menjelaskan bagaimana suatu produk diproduksi dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Misalnya, jika produk yang kamu tawarkan dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi atau melalui proses pembuatan yang rumit dan teliti, pelanggan akan lebih yakin untuk membeli produk tersebut.
6. Bagaimana Produk Digunakan
Produk yang kamu jual pasti memiliki cara penggunaan tertentu. Menyampaikan informasi yang jelas tentang cara penggunaan produk akan memudahkan konsumen dalam memanfaatkannya.
Hal ini penting terutama untuk produk yang langsung digunakan oleh pelanggan, seperti perangkat elektronik atau produk perawatan pribadi.
7. Bagaimana Produk Dapat Bermanfaat
Manfaat produk adalah alasan utama konsumen membeli produk. Tidak hanya manfaat fungsional, tetapi juga manfaat emosional atau sosial bisa menjadi daya tarik.
Misalnya, sepatu lari tidak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga dapat meningkatkan penampilan atau menunjukkan gaya hidup aktif.
8. Layanan Produk
Layanan yang diberikan oleh perusahaan setelah pembelian produk juga sangat penting. Layanan ini bisa berupa garansi, perbaikan, atau dukungan pelanggan.
Mengetahui apa yang bisa didapatkan setelah membeli produk memberi rasa aman bagi konsumen dan meningkatkan loyalitas mereka.
9. Atribut Produk
Atribut produk mencakup ciri fisik yang dapat dilihat atau dirasakan, seperti warna, ukuran, atau model.
Misalnya, varian warna pada smartphone atau bentuk tas laptop bisa menjadi penentu bagi konsumen dalam memilih produk sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka.
10. Add-On atau Tambahan Lain dari Produk
Fitur tambahan atau aksesori yang menyertai produk dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen.
Misalnya, produsen smartphone yang menambahkan kamera beresolusi tinggi atau aksesori pelengkap pada produk mereka dapat meningkatkan minat pembeli dan memungkinkan harga jual yang lebih tinggi.
11. Keunggulan Produk Dibandingkan Kompetitor
Mengetahui apa yang membuat produk kamu unggul dibandingkan dengan kompetitor juga penting.
Hal ini bisa terkait dengan fitur unik, harga lebih kompetitif, atau kualitas yang lebih baik. Pengetahuan ini memberi kamu kepercayaan diri saat mempresentasikan produk.
12. Feedback Pelanggan
Mendengarkan umpan balik dari pelanggan dapat memberikan wawasan tentang apa yang pelanggan sukai atau tidak sukai dari produk.
Ini sangat membantu dalam meningkatkan kualitas produk dan memberikan informasi yang lebih nyata kepada calon konsumen.
13. Fitur Keamanan
Jika produk kamu memiliki fitur keamanan tertentu, seperti sertifikasi atau standar kualitas tertentu, ini perlu dijelaskan kepada pelanggan.
Keamanan menjadi faktor penting bagi banyak konsumen dalam memilih produk, terutama untuk produk elektronik atau makanan.
14. Dampak Lingkungan
Untuk konsumen yang semakin sadar akan dampak lingkungan, mengetahui apakah produk kamu ramah lingkungan atau tidak juga bisa menjadi nilai tambah.
Jika produk menggunakan bahan yang dapat didaur ulang atau memiliki proses produksi yang ramah lingkungan, ini bisa menjadi salah satu daya tarik bagi konsumen yang peduli pada isu tersebut.
15. Kesesuaian dengan Tren Terkini
Jika produk kamu sesuai dengan tren yang sedang populer, misalnya dalam hal desain atau fitur, itu perlu disampaikan. Konsumen yang mengikuti tren cenderung memilih produk yang relevan dengan gaya hidup mereka saat ini.
Cara Menyusun Product Knowledge
Menyusun product knowledge yang efektif adalah langkah penting untuk memastikan bahwa seluruh tim di perusahaan, terutama tim penjualan dan customer support, memiliki pemahaman yang komprehensif tentang produk yang dijual. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun product knowledge yang baik.
1. Identifikasi Tujuan Product Knowledge
Sebelum menyusun product knowledge, tentukan terlebih dahulu tujuan dari informasi ini. Apakah tujuannya untuk:
- membantu tim penjualan (sales) memahami produk dengan lebih baik?
- memberikan informasi kepada customer support agar bisa menjawab pertanyaan pelanggan?
- menyusun materi pelatihan internal untuk karyawan baru?
Menetapkan tujuan akan membantu fokus pada aspek penting dari produk yang perlu dijelaskan.
2. Kumpulkan Informasi Produk Secara Lengkap
Proses penyusunan product knowledge dimulai dengan mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dijelaskan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi:
- fitur produk: penjelasan tentang fitur produk, seperti spesifikasi, fungsi, dan desain;
- manfaat produk: jelaskan manfaat yang ditawarkan produk kepada pelanggan, seperti solusi terhadap masalah yang dihadapi konsumen;
- keunggulan produk: bandingkan dengan produk serupa yang ada di pasar, tunjukkan apa yang membedakan produk ini;
- kelemahan atau batasan produk: jangan lupa untuk menyertakan batasan atau kekurangan produk agar informasi yang diberikan lebih objektif dan transparan;
- harga: sertakan informasi harga untuk memberikan gambaran tentang positioning produk di pasar;
- cara penggunaan: jika perlu, buat instruksi atau tutorial tentang cara menggunakan produk dengan benar;
- perawatan dan pemeliharaan: jika produk membutuhkan perawatan khusus, jelaskan cara merawatnya agar produk bisa bertahan lama.
3. Buat Materi yang Mudah Dicerna
Setelah informasi terkumpul, langkah berikutnya adalah menyusunnya dalam format yang mudah dipahami oleh semua orang.
Beberapa cara untuk menyusun product knowledge agar lebih mudah dipahami:
- gunakan bahasa yang sederhana;
- gunakan gambar atau video;
- gunakan daftar atau bullet points untuk menjelaskan informasi secara ringkas dan jelas;
- buat panduan langkah-demi-langkah.
4. Segmentasi Berdasarkan Audiens
Sesuaikan product knowledge dengan kebutuhan audiens yang berbeda. Misalnya, tim penjualan perlu mengetahui cara menjual produk, sedangkan tim customer support lebih fokus pada cara menjawab pertanyaan terkait produk.
Beberapa contoh segmentasi:
- sales team: menyusun informasi tentang fitur utama produk, manfaat yang paling menarik, dan keunggulan dibandingkan pesaing;
- customer service team: fokus pada cara menangani keluhan atau pertanyaan umum, serta pemahaman tentang pengembalian produk atau garansi;
- marketing team: menyusun informasi yang dapat digunakan untuk membuat kampanye pemasaran yang efektif, termasuk positioning produk dan target audiens.
Baca Juga: Marketing Mix 7P: Pengertian, Komponen, dan Contohnya
5. Sediakan Akses yang Mudah untuk Semua Tim
Setelah product knowledge disusun, pastikan semua karyawan dapat mengaksesnya dengan mudah.
6. Update Secara Berkala
Produk bisa berubah atau berkembang dari waktu ke waktu, misalnya dengan penambahan fitur baru atau perbaikan produk.
Oleh karena itu, penting untuk memperbarui product knowledge secara berkala agar tetap relevan dan akurat.
7. Evaluasi dan Umpan Balik
Setelah menyusun product knowledge, evaluasi efektivitasnya dengan meminta umpan balik dari tim yang menggunakannya.
Cek apakah ada informasi yang belum dipahami dengan baik atau jika ada bagian yang masih membingungkan. Dengan adanya umpan balik, kamu bisa menyempurnakan dan menyesuaikan materi product knowledge agar lebih berguna.
Demikian penjelasan mengenai product knowledge, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga cara meningkatkannya. Memahami produk dengan baik akan membantu kamu memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan dan mencapai kesuksesan dalam karier.
Kamu tertarik berkarir di bidang marketing? Di Dealls, tersedia lebih dari 2.000 lowongan kerja terbaru dari perusahaan ternama di Indonesia.
Ingin mengarahkan karier dengan lebih jelas? Manfaatkan program mentoring dari career mentor profesional yang siap membimbingmu.
Gunakan juga AI CV ATS Checker agar CV kamu semakin menarik di mata perusahaan.
Jangan tunggu apa lagi, raih peluang kerja terbaik bersama Dealls!
Sumber:
What is Product Knowledge? (Explained With Examples)