Ingin lolos seleksi kerja di bidang keuangan? Memahami pertanyaan interview finance staff adalah langkah utama yang wajib kamu persiapkan sejak awal.
Perusahaan biasanya mencari kandidat yang teliti dan paham angka, serta seseorang yang mampu mengolah data keuangan, menjaga akurasi laporan, serta memastikan arus kas perusahaan tetap stabil.
Sebuah studi yang dikutip dari Test Gorilla, serta memfokuskan pada rekrutmen di sektor keuangan, menemukan 59% pemberi kerja menggunakan tes kemampuan kognitif saat merekrut profesional keuangan, menandakan pergeseran ke metode screening yang lebih objektif sebelum tahap wawancara.
Dalam artikel ini, kamu akan menemukan berbagai contoh pertanyaan interview finance staff, cara menjawabnya, serta tips agar bisa tampil meyakinkan di depan recruiter. Mulai dari pertanyaan teknis, perilaku (behavioral), hingga kasus nyata yang biasa digunakan untuk menguji logika dan kemampuan analisis.
Dengan persiapan matang, peluangmu untuk lolos interview dan mendapatkan posisi finance staff yang kamu incar akan jauh lebih besar.
Gambaran Singkat tentang Posisi Finance Staff
Sebelum mengikuti interview untuk posisi finance staff, ada baiknya untuk tahu dulu hal-hal dasar yang bisa membuat performamu lebih bagus di hadapan recruiter.
Kamu perlu memahami apa saja tugas rutin seorang finance staff, tools yang digunakan, dan skill apa yang dianggap penting oleh tim finance.
Staff Finance Tugasnya Apa?

Secara umum, finance staff bertanggung jawab atas pengelolaan arus kas harian dan memastikan kepatuhan keuangan perusahaan. Lingkup kerjanya sangat detail dan krusial bagi pengambilan keputusan strategis.
Beberapa tanggung jawab utamanya meliputi:
- Pengelolaan Kas dan Bank: Melakukan rekonsiliasi bank, memastikan saldo kas fisik dan di buku sejalan, serta mengelola dana operasional harian.
- Penyusunan Laporan: Membantu dalam penyiapan laporan keuangan bulanan, kuartalan, dan tahunan, seperti neraca (Balance Sheet), laporan laba rugi (Income Statement), dan arus kas (Cash Flow).
- Pengendalian Budget: Memantau realisasi anggaran di berbagai departemen dan melaporkan jika ada penyimpangan signifikan (variance analysis).
- Kepengurusan Perpajakan: Memastikan semua transaksi mematuhi peraturan pajak yang berlaku dan menyiapkan setoran pajak.
Admin Finance Harus Menguasai Apa Saja?
Dalam hal ini, kombinasi antara keterampilan teknis (hardskills) dan perilaku (softskills) adalah modal utama.
Sebab, profesional di bidang keuangan modern harus memiliki keterampilan analitis yang kuat sekaligus kemampuan komunikasi yang andal.
Berikut adalah beberapa keterampilan utama yang wajib kamu kuasai:
- Kemampuan Akuntansi Dasar: Paham prinsip akuntansi (GAAP/IFRS) dan siklus akuntansi penuh, termasuk jurnal hingga laporan.
- Analisis Keuangan: Mampu menghitung dan menginterpretasikan rasio-rasio keuangan (likuiditas, profitabilitas, solvabilitas).
- Ketelitian Tinggi (Attention to Detail): Dalam keuangan, kesalahan sekecil apa pun dapat berakibat fatal.
- Keterampilan Digital: Mahir mengoperasikan software keuangan dan spreadsheet lanjutan.
- Komunikasi dan Interpersonal: Mampu menjelaskan data keuangan yang kompleks kepada non-keuangan.
Baca Juga: Rata-Rata Gaji Admin Finance dan Peluang Karier di Indonesia
Aplikasi dan Tools Utama Finance Staff

Mengingat tuntutan zaman, kini seorang finance staff dituntut untuk mahir menggunakan berbagai tools yang menunjang efisiensi kerja.
Beberapa yang paling umum digunakan adalah:
- Microsoft Excel/Google Spreadsheet: Wajib, terutama untuk pemodelan keuangan (financial modeling) dan analisis data.
- Sistem ERP: Seperti SAP, Oracle, atau Microsoft Dynamics untuk mengintegrasikan proses bisnis.
- Software Akuntansi: Seperti QuickBooks atau Zahir untuk pencatatan transaksi harian.
Baca Juga: 11 Jobdesk Finance Staff dan Gajinya di Indonesia!
17 Contoh Pertanyaan Interview Finance Staff dan Cara Menjawabnya
Di sesi ini, kamu akan menghadapi perpaduan antara pertanyaan behavioral (perilaku) dan teknis yang kerap digunakan dalam sesi interview finance staff.
Jadi, perekrut ingin memastikan apa saja yang kamu ketahui, serta bagaimana kamu berpikir dan bertindak di bawah tekanan.
Ingat, saat menjawab, fokuslah pada penyampaian yang cair namun tetap menggunakan istilah keuangan yang baku.
Berikut adalah 17 pertanyaan interview finance staff yang paling sering muncul dan kiat menyusun jawaban yang berbobot:
1. Perkenalkan Diri Kamu dan Mengapa Kamu Cocok di Posisi Ini?
Pada pertanyaan tersebut, pewawancara menjadikan kesempatan ini untuk mengukur seberapa baik kamu merangkai narasi karier yang relevan.
Mereka mencari keselarasan antara latar belakang kamu dan kebutuhan perusahaan, karena kandidat yang sukses cenderung sudah memiliki pengetahuan awal yang memadai tentang perusahaan dan budayanya.
Untuk menjawabnya dengan kuat, gunakan struktur Present-Past-Future. Tekankan prestasi kuantitatif di masa lalu dan hubungkan skill kamu dengan visi mereka di masa depan.
Pastikan narasi kamu menunjukkan bahwa kamu tidak hanya melamar pekerjaan, tetapi mencari peluang untuk berkontribusi spesifik di perusahaan tersebut.
Contoh Jawaban:
"Saya lulusan Akuntansi dari [Nama Universitas] dan memiliki pengalaman dua tahun di bidang Cash Management, khususnya mengoptimalkan working capital. Saya sempat berhasil meningkatkan efisiensi invoice processing sebesar 20% di perusahaan sebelumnya. Saya sangat antusias dengan peran ini di [Nama Perusahaan] karena, berdasarkan riset saya, perusahaan ini sedang berfokus pada [Sebutkan Proyek Spesifik], dan saya yakin skill analitis saya bisa berkontribusi langsung pada efisiensi tersebut."
Baca juga: 11 Tips dan Contoh Perkenalan Diri Saat Interview Pasti Lolos
2. Bagaimana Proses Budgeting yang Ideal Menurut Kamu?
Saat pertanyaan ini muncul, perekrut sebenarnya sedang menguji bagaimana pemahaman kamu tentang perencanaan keuangan di skala perusahaan.
Jawaban yang baik menunjukkan bahwa kamu mampu berkolaborasi, bernegosiasi, dan berpikir strategis tentang alokasi sumber daya.
Tips menjawabnya adalah menjelaskan bahwa proses budgeting yang ideal harus fleksibel dan dimulai dari bawah ke atas (bottom-up) untuk mendapatkan akurasi input dari setiap departemen.
Jangan lupa tekankan pentingnya komunikasi intens dengan stakeholder untuk memastikan target anggaran selaras dengan tujuan besar perusahaan.
Contoh Jawaban:
"Proses budgeting yang ideal adalah yang bersifat dinamis dan kolaboratif. Saya memulainya dengan pendekatan bottom-up, di mana setiap departemen memberikan perkiraan kebutuhannya. Kemudian, kami menyelaraskannya dengan target perusahaan secara keseluruhan, memastikan alokasi dana realistis. Yang terpenting, budgeting harus memiliki ruang revisi triwulanan agar tetap relevan dengan perubahan kondisi pasar."
3. Aplikasi Keuangan Apa Saja yang Pernah Kamu Gunakan?
Di era digital, kemahiran menggunakan tools adalah nilai jual yang sangat tinggi bagi seorang finance staff.
Perekrut ingin tahu tingkat keakraban kamu dengan teknologi di lapangan kerja, mulai dari Enterprise Resource Planning (ERP) hingga spreadsheet yang kompleks.
Saat menjawab, sebutkan aplikasi yang pernah kamu operasikan secara spesifik (SAP, Oracle, QuickBooks, atau Excel Advanced).
Namun, jangan berhenti di situ. Tegaskan bahwa kamu adalah pembelajar cepat dan siap beradaptasi dengan software baru yang mungkin digunakan perusahaan.
Contoh Jawaban:
"Dalam pekerjaan sebelumnya, saya sangat terbiasa mengoperasikan SAP untuk general ledger dan proses closing bulanan. Selain itu, saya mahir menggunakan Excel Advanced untuk analisis data dan modelling keuangan, termasuk fungsi pivot table dan VLOOKUP. Saya yakin kemampuan adaptasi saya terhadap sistem baru akan membantu transisi saya ke tool yang Bapak/Ibu gunakan."
Baca Juga: 15 Aplikasi Pencatat Keuangan untuk Pribadi & UMKM Terbaik
4. Bagaimana Cara Kamu Meminimalisir Kesalahan dalam Bekerja?
Pertanyaan jenis ini biasanya bermaksud untuk menguji ketelitian dan sistem kontrol internal yang kamu terapkan secara pribadi. Mereka ingin tahu prosedur kamu untuk memastikan data keuangan bebas human error.
Sebaiknya jangan hanya menjawab, "Saya teliti". Sebaliknya, jelaskan prosedur kerja kamu yang terstruktur, yang disebut self-control.
Misalnya, jelaskan proses cross-checking berulang, validasi data sumber terhadap dokumen pendukung, dan prinsip pemeriksaan ulang laporan setelah jeda waktu tertentu (misalnya, di hari berikutnya).
Contoh Jawaban:
"Untuk meminimalisir kesalahan, saya selalu menerapkan sistem dua langkah. Pertama, verifikasi data masukan terhadap data sumber, seperti purchase order atau kontrak. Kedua, saya melakukan review final setelah menyelesaikan tugas, idealnya setelah mengambil jeda istirahat singkat. Hal ini memungkinkan saya melihat data dengan perspektif yang lebih segar, sehingga saya dapat menangkap inkonsistensi atau error yang mungkin terlewat."
5. Ceritakan Pengalaman Kamu dalam Forecasting Budget
Forecasting adalah salah satu tugas krusial dari finance staff. Perekrut ingin tahu metode apa yang kamu gunakan untuk memprediksi anggaran di masa depan secara akurat, yang tentu saja berdampak pada keputusan investasi dan alokasi dana.
Pendekatan yang baik adalah menyebutkan bahwa kamu mengombinasikan analisis data historis, tren saat ini seperti pertumbuhan industri, dan penyesuaian berdasarkan variabel eksternal (seperti regulasi atau kondisi pasar).
Tunjukkan bahwa kamu melihat forecasting sebagai proses yang dinamis dan memerlukan penyesuaian berkala.
Contoh Jawaban:
"Saya memiliki pengalaman melakukan forecasting biaya operasional bulanan. Saya menggunakan data historis 12 bulan terakhir dan menerapkan metode moving average untuk mengidentifikasi tren. Setelah itu, saya menyesuaikannya dengan variabel eksternal, misalnya kenaikan harga bahan baku atau kebijakan pemerintah, untuk menghasilkan angka perkiraan yang lebih realistis dan dapat diandalkan."
6. Sebutkan dan Jelaskan Tiga Laporan Keuangan Utama (Financial Statements)!
Ini adalah pertanyaan teknis dasar yang menguji fundamental akuntansi kamu. Perekrut harus yakin kamu paham fondasi keuangan perusahaan dan bagaimana ketiga laporan ini saling berkaitan satu sama lain.
Kiatnya adalah menjelaskan dengan ringkas dan akurat fungsi serta komponen utamanya seperti:
- Neraca (Balance Sheet): Menunjukkan kondisi aset, kewajiban, dan ekuitas pada satu titik waktu.
- Laporan Laba Rugi (Income Statement): Menunjukkan kinerja perusahaan (pendapatan dikurangi beban) selama satu periode.
- Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement): Menunjukkan pergerakan uang tunai dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Contoh Jawaban:
“Tiga laporan keuangan utama yang biasanya digunakan perusahaan adalah laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Laporan laba rugi menggambarkan bagaimana kinerja perusahaan dalam satu periode, mulai dari pendapatan, beban, sampai apakah perusahaan menghasilkan laba atau justru rugi.
Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada satu titik waktu, yaitu apa saja aset yang dimiliki, kewajiban yang harus dibayar, dan sisa ekuitasnya.
Sementara itu, laporan arus kas menjelaskan pergerakan uang masuk dan keluar, baik dari aktivitas operasional, investasi, maupun pendanaan. Ketiga laporan ini saling melengkapi dan digunakan untuk menilai kesehatan finansial perusahaan secara keseluruhan.”
Baca Juga: Ini Perbedaan Finance dan Accounting yang Jarang Diketahui
7. Seberapa Paham Kamu dengan Peraturan dan Perundang-undangan Perpajakan?
Posisi finance staff biasanya sangat erat kaitannya dengan kepatuhan pajak (tax compliance). Perekrut perlu tahu bahwa kamu bisa menjaga perusahaan dari risiko sanksi dan denda, yang bisa merugikan finansial perusahaan.
Saat menjawab, sebutkan jenis pajak yang kamu kuasai misalnya PPh 21, PPN, hingga PPh Badan. Kemudian, tekankan bahwa kamu selalu rajin up-to-date dengan regulasi terbaru, termasuk e-Faktur atau e-Bupot.
Jika punya pengalaman, ceritakan bagaimana kamu membantu tim memastikan semua transaksi sesuai aturan pajak yang berlaku untuk menghindari koreksi.
Contoh Jawaban:
"Saya sangat familiar dengan kewajiban perpajakan rutin, terutama PPh Pasal 21, PPh Badan, dan mekanisme PPN. Saya secara rutin memantau perkembangan peraturan melalui situs DJP dan sering mengikuti webinar terkait pajak. Di pekerjaan sebelumnya, saya bertanggung jawab penuh atas rekonsiliasi PPN setiap bulan dan memastikan pelaporan dilakukan tepat waktu."
8. Pernahkah Kamu Mengalami Konflik dengan Rekan Satu Tim? Bagaimana Kamu Mengatasinya?
Dalam hal ini, perekrut akan mengukur kemampuan kolaborasi, etika kerja, dan resolusi konflik kamu di lingkungan profesional, karena tim keuangan memerlukan koordinasi yang mulus.
Kamu harus menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result). Pilih contoh konflik yang berfokus pada perbedaan pandangan profesional (misalnya, perbedaan metode pelaporan atau cut-off data), bukan masalah personal.
Tunjukkan bahwa action kamu selalu mengutamakan kepentingan perusahaan dan mencari solusi yang konstruktif melalui komunikasi yang terbuka.
Contoh Jawaban:
"Situasinya, saya pernah berbeda pandangan dengan rekan kerja mengenai treatment akuntansi untuk biaya prepaid. Tugas saya adalah memastikan laporan akurat. Tindakan yang saya ambil adalah merujuk pada PSAK yang relevan dan mendiskusikan case study yang sesuai. Hasilnya, kami sepakat menggunakan metode yang sesuai standar, dan laporan kami disetujui tanpa revisi dari auditor."
Info Loker Finance Hari Ini
Apply Sekarang!
9. Jelaskan Konsep Time Value of Money kepada Orang Awam
Pertanyaan ini menguji dua hal, yaitu pemahaman teknis kamu dan keterampilan komunikasi yang andal.
Mengingat finance staff harus mampu menyederhanakan konsep rumit kepada non-keuangan seperti ke departemen pemasaran atau operasional, jawaban kamu harus mudah dicerna.
Kiatnya adalah gunakan analogi yang mudah. Hindari istilah-istilah yang terlalu teknis seperti Discounted Cash Flow (DCF) atau Net Present Value (NPV) kecuali jika diminta. Jelaskan konsepnya secara sederhana.
Contoh Jawaban:
"Konsep Time Value of Money sederhananya begini: uang Rp1 juta yang Anda pegang hari ini lebih berharga daripada uang Rp1 juta yang baru akan Anda terima setahun lagi. Kenapa? Karena uang yang Anda miliki hari ini bisa segera diinvestasikan, menghasilkan bunga, atau setidaknya terlindungi dari inflasi yang menggerus daya belinya di masa depan."
10. Jika Hanya Boleh Memilih Satu Laporan, Laporan Mana yang Akan Kamu Gunakan untuk Menilai Kesehatan Perusahaan?
Pertanyaan interview finance staff jenis ini adalah jebakan critical thinking. Perekrut ingin tahu apakah kamu paham mana laporan yang paling powerful untuk analisis fundamental, yaitu laporan yang paling sulit dimanipulasi.
Sebaiknya, berikan alasan kuat yang mendukung jawaban tersebut. Laba yang ada di laporan laba rugi bisa diatur melalui prinsip akrual, tetapi arus kas menunjukkan uang tunai yang sesungguhnya dimiliki perusahaan, yang krusial untuk membayar utang dan menjalankan operasi harian.
Contoh Jawaban:
"Jika hanya boleh memilih satu, saya akan memilih Laporan Arus Kas. Laba di Laporan Laba Rugi dapat dipengaruhi oleh pencatatan akrual, sementara Arus Kas menunjukkan kemampuan riil perusahaan dalam menghasilkan dan mengelola kas. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari aktivitas operasi adalah indikator utama likuiditas dan kelangsungan hidupnya."
11. Apa Perbedaan antara Accrual Basis dan Cash Basis?
Pertanyaan gap analysis ini menguji seberapa kuat fondasi akuntansi kamu. Perekrut harus memastikan kamu paham basis yang digunakan perusahaan dan implikasinya terhadap pelaporan laba.
Oleh karena itu, kamu sebaiknya mampu menjelaskan dengan tegas dan akurat mengenai perbedaannya, yaitu:
- Accrual Basis mencatat transaksi saat terjadi (terlepas dari kapan kas diterima/dibayar).
- Cash Basis mencatat hanya saat ada pergerakan kas.
Tegaskan bahwa mayoritas perusahaan menggunakan accrual basis karena sesuai Standar akuntansi keuangan (PSAK/IFRS) dan memberikan gambaran kinerja yang lebih lengkap.
Contoh Jawaban:
"Accrual Basis mencatat pendapatan saat transaksi penjualan terjadi, meskipun uangnya belum diterima. Sebaliknya, Cash Basis hanya mencatat pendapatan ketika uang kas benar-benar masuk. Perusahaan besar umumnya menggunakan Accrual Basis karena basis ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang pendapatan dan beban yang terjadi selama periode tertentu."
12. Bagaimana Kamu Mengelola Deadline yang Ketat dan Beban Kerja yang Berat?
Pekerjaan keuangan sering kali memiliki deadline yang tidak bisa diganggu gugat, seperti closing bulanan atau pelaporan pajak. Dalam hal ini, perekrut akan mengukur manajemen waktu dan ketahanan kamu terhadap tekanan (stress tolerance).
Jelaskan bahwa kamu menerapkan sistem prioritas harian seperti menggunakan matriks urgensi/penting) dan memiliki kebiasaan membuat checklist yang detail.
Jika deadline terasa tidak realistis, tegaskan bahwa kamu akan berkomunikasi secara proaktif dengan atasan untuk mengelola ekspektasi dan mencari solusi bersama.
Contoh Jawaban:
"Ketika menghadapi beban kerja berat, saya menggunakan prinsip time boxing dan prioritasi berdasarkan dampak. Saya selalu memprioritaskan tugas yang memiliki hard deadline seperti closing bulanan. Jika situasinya menuntut, saya akan segera berkomunikasi dengan atasan mengenai potensi risiko keterlambatan dan mengajukan solusi, misalnya mendelegasikan tugas non-esensial atau meminta resource tambahan sementara."
13. Apa Kelebihan dan Kekurangan Kamu yang Paling Relevan dengan Posisi Finance Staff?
Pertanyaan interview finance staff ini sebenarnya ingin melihat kesadaran diri kamu dan memastikan kelemahan kamu bukan penghambat pekerjaan. Pertanyaan ini mengukur kejujuran dan potensi pengembangan diri kamu.
Sebutkan kelebihan yang tangible (berbasis hasil) dan relevan dengan posisi keuangan, seperti ketelitian atau kemampuan analisis.
Contoh Jawaban:
"Kelebihan utama saya adalah kemampuan analisis dan interpretasi data. Saya tidak hanya menghasilkan laporan, tetapi bisa menceritakan apa makna di balik angka tersebut. Kekurangan saya adalah terkadang terlalu terperinci (over-detailed), tetapi saya mengatasinya dengan selalu membuat summary besar dan menetapkan batas waktu tegas sebelum masuk ke rincian angka."
14. Berikan Contoh Saat Kamu Harus Mengambil Keputusan Penting Tanpa Memiliki Semua Informasi Lengkap
Jenis pertanyaan seperti ini biasanya digunakan untuk menguji kemampuan kamu mengambil risiko terukur, menggunakan penalaran logis, dan berpikir cepat di bawah ketidakpastian, keterampilan penting di lingkungan bisnis yang serba cepat.
Fokus pada bagaimana kamu mengidentifikasi asumsi kunci yang kamu gunakan dan langkah mitigasi risiko jika asumsi itu ternyata salah, menunjukkan bahwa kamu telah mempertimbangkan worst-case scenario.
Contoh Jawaban:
"Situasinya adalah persetujuan pembayaran down payment vendor yang sangat mendesak, tetapi saya belum menerima semua dokumen kontrak. Tugas saya adalah memutuskan apakah akan menahan pembayaran atau memprosesnya. Tindakan saya adalah memverifikasi minimal dua dokumen pendukung utama dan mendapatkan persetujuan lisan dari atasan, sambil mencatat risiko. Hasilnya, pembayaran berhasil diproses tepat waktu tanpa fraud, dan saya mengamankan sisa dokumen di hari berikutnya."
15. Kenapa Kamu Tertarik pada Posisi Finance Staff di Perusahaan Kami?
Pertanyaan interview finance staff ini adalah momen untuk menjual passion kamu dan menunjukkan bahwa kamu tidak hanya melamar ke mana-mana.
Perekrut mengukur motivasi intrinsik kamu dan seberapa besar riset yang sudah kamu lakukan tentang perusahaan.
Hindari jawaban klise tentang gaji. Fokus pada nilai-nilai spesifik perusahaan, tantangan industri yang kamu sukai, atau peran unik yang akan kamu jalankan.
Sebaiknya, hubungkan peran tersebut dengan career path jangka panjang kamu dan bagaimana perusahaan ini menjadi next logical step.
Contoh Jawaban:
"Saya tertarik karena [Nama Perusahaan] dikenal sebagai pemimpin di sektor [Sebutkan Sektor] dan sedang berekspansi ke [Sebutkan Pasar Baru]. Saya melihat peran Finance Staff ini sebagai kesempatan unik untuk berkontribusi langsung pada efisiensi biaya ekspansi tersebut, yang sejalan dengan minat saya dalam financial modeling untuk pertumbuhan perusahaan. Ini adalah lingkungan yang saya cari untuk mengembangkan skill saya ke level strategis."
16. Menurut Kamu, Apa Tantangan Terbesar yang Dihadapi Departemen Keuangan Saat Ini?
Kemudian, perekrut juga ingin melihat apakah kamu up-to-date dengan dinamika industri, teknologi, dan regulasi terkini. Jawaban ini menunjukkan wawasan kamu di luar tugas harian dan kesiapan kamu untuk berubah.
Jawablah tantangan yang sifatnya strategis, misalnya laju transformasi digital dan otomatisasi (robotic process automation/RPA) yang menuntut upskilling, atau kompleksitas regulasi perpajakan yang terus berubah.
Contoh Jawaban:
"Tantangan terbesar saat ini adalah percepatan digitalisasi. Departemen Keuangan dituntut tidak hanya mencatat, tetapi juga menganalisis data besar secara real-time dan mengotomatisasi proses manual. Hal ini menuntut kami harus terus upskilling di bidang data science dan business intelligence agar dapat menjadi business partner yang strategis, bukan hanya record keeper."
17. Bagaimana Kamu Memastikan Laporan yang Kamu Buat Bebas dari Fraud atau Kecurangan?
Integritas adalah harga mati di bidang keuangan. Perekrut perlu diyakinkan bahwa kamu memiliki etika kerja yang tinggi dan memahami pentingnya kontrol internal (internal control).
Jelaskan peran internal control seperti pemisahan fungsi (segregation of duties) untuk menghindari konsentrasi kekuasaan, adanya rekonsiliasi independen, dan komitmen kamu pada kode etik profesional.
Selain itu, kamu juga perlu menyebutkan kesiapan untuk melaporkan indikasi yang mencurigakan (whistleblowing).
Contoh Jawaban:
"Untuk memastikan laporan bebas fraud, saya mengedepankan tiga prinsip: pertama, kepatuhan ketat pada segregation of duties, memastikan satu orang tidak memegang kontrol penuh atas seluruh transaksi. Kedua, selalu melakukan rekonsiliasi independen data bank dengan general ledger. Ketiga, menjaga integritas pribadi dan komitmen untuk melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan sesuai prosedur whistleblowing perusahaan."
Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Laporan Keuangan dalam Akuntansi
Tips Menjawab Pertanyaan Interview Finance Staff Agar Sukses

Setelah kamu memahami jenis-jenis pertanyaan interview finance staff, langkah berikutnya adalah menguasai cara penyampaian yang efektif.
Menjawab dengan benar secara teknis saja ternyata tak cukup, kamu juga harus menunjukkan mindset seorang profesional keuangan yang terorganisasi dan strategis seperti yang ada di bawah ini:
1. Kuasai Bahasa Angka dalam Setiap Jawaban
Seorang finance staff harus selalu berpikir kuantitatif. Oleh karena itu, usahakan kamu selalu menyertakan angka atau data saat menjawab pertanyaan behavioral sekali pun. Ini membuktikan dampak nyata yang pernah kamu berikan.
Misalnya, jangan hanya bilang, "Saya berhasil meningkatkan efisiensi," tetapi katakan, "Saya berhasil mengurangi waktu closing bulanan sebesar 30%".
Angka menunjukkan bahwa kamu berpikir layaknya seorang profesional keuangan yang berorientasi pada metrik dan hasil.
2. Gunakan Metode STAR untuk Pertanyaan Situasional
Pertanyaan yang diawali dengan, "Ceritakan saat kamu...", adalah pertanyaan situasional atau behavioral. Perekrut ingin melihat bagaimana kamu mengatasi tantangan di masa lalu.
Guna menghindari jawaban yang bertele-tele dan tidak fokus, kamu wajib menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result).
3. Lakukan Riset Mendalam Mengenai Perusahaan dan Industri
Riset dari berbagai studi menunjukkan bahwa pemahaman awal tentang struktur dan budaya perusahaan adalah faktor penting penentu keberhasilan wawancara.
Cobalah pelajari laporan tahunan (jika tersedia), ketahui lini bisnis utamanya, dan identifikasi tantangan keuangan yang mungkin mereka hadapi di industri tersebut. Dengan demikian, kamu bisa mengaitkan skill kamu dengan kebutuhan spesifik mereka.

4. Tunjukkan Attention to Detail Sejak Interaksi Pertama
Ketelitian adalah sifat dasar bagi finance staff, dan ini harus terpancar sejak awal. Pastikan kamu datang tepat waktu, berpakaian rapi, dan menggunakan bahasa yang baku (KBBI compliant) serta terstruktur. Hindari istilah yang terlalu kasual.
Kerapian dalam presentasi diri kamu adalah cerminan langsung dari ketelitian kamu dalam mengelola buku besar perusahaan.
5. Siapkan Pertanyaan Balik yang Cerdas dan Strategis
Perekrut hampir pasti akan mengakhiri sesi dengan bertanya, "Apa ada pertanyaan untuk kami?". Jika kamu tidak bertanya, ini menunjukkan kurangnya inisiatif atau minat yang tulus terhadap posisi tersebut.
Alih-alih bertanya tentang gaji atau cuti, tanyakan hal yang strategis, misalnya tentang bagaimana peran finance staff ini akan berevolusi dalam 3 tahun ke depan atau proyek prioritas apa yang harus diselesaikan dalam 90 hari pertama di divisi tersebut.
Kesalahan Umum saat Interview Finance Staff yang Wajib Kamu Hindari

Ada beberapa kesalahan klasik yang sering dilakukan pelamar, terutama untuk posisi Finance Staff, dan ini bisa langsung menggagalkan peluang kamu di mata perekrut yang sangat menghargai integritas dan akurasi.
1. Mengatakan "Kurang Teliti" sebagai Kelemahan Utama
Dalam wawancara, ketika ditanya soal kelemahan, kamu harus cerdas memilih. Bagi seorang finance staff, kurang teliti adalah fatal error dan merupakan kelemahan yang tidak dapat ditoleransi.
Pilihlah kekurangan yang berkaitan dengan soft skill yang bisa diperbaiki, seperti, "Saya terkadang terlalu fokus pada detail teknis sehingga lupa melihat gambaran besar (big picture)".
2. Gagal Menunjukkan Penguasaan Teknis Dasar
Walaupun wawancara banyak menguji soft skill, kesalahan teknis minor seperti salah menjelaskan rumus rasio keuangan, atau salah konsep antara cash basis dan accrual basis, sehingga menunjukkan bahwa fondasi kamu lemah.
3. Berbicara Negatif tentang Atasan atau Perusahaan Sebelumnya
Berbicara negatif tentang atasan atau perusahaan lama adalah salah satu kesalahan terbesar. Perekrut akan menganggap kamu sebagai karyawan yang tidak loyal dan sulit diajak bekerja sama.
Sebaiknya, selalu berikan alasan profesional untuk pindah dan fokus pada peluang serta tantangan positif yang kamu cari di perusahaan yang baru.
4. Mengabaikan Bukti Kuantitatif
Finance adalah bahasa angka. Kesalahan umum lainnya adalah menceritakan pengalaman tanpa menyebutkan dampak numerik.
Misalnya, seorang finance staff yang baik tidak akan mengatakan, "Saya mengurangi biaya operasional,". Tetapi ia akan menyebutkan, "Saya mengurangi biaya operasional sebesar 10% atau setara Rp150 juta per tahun".
Kegagalan menyertakan angka membuat cerita kamu terasa tidak meyakinkan dan kurang kredibel di mata perekrut keuangan.
5. Tidak Memiliki Pertanyaan Balik atau Bertanya Hal yang Sudah Ada di Situs Web
Seperti yang sudah disinggung, tidak adanya pertanyaan balik menunjukkan kurangnya inisiatif atau antusiasme.
Selain itu, bertanya hal yang sangat mendasar dan sudah tersedia di halaman karier perusahaan misalnya, "Apakah perusahaan ini bergerak di bidang e-commerce?", menunjukkan kamu gagal melakukan riset, yang merupakan kesalahan fatal bagi seorang analis keuangan.
Sudah Siap Interview Finance Staff di Perusahaan Impian? Yuk, Cari Loker Terbaru di Dealls!

Jika persiapan interview finance staff kamu sudah semakin matang, kini saatnya kamu mempraktikkan kiat-kiat di atas agar lebih mudah lolos seleksi dan diterima di perusahaan impian.
Dalam hal ini, Dealls hadir sebagai platform karier terpercaya yang telah dipercaya oleh 7.000+ perusahaan ternama dan tersedia 100.000+ lowongan kerja terbaru siap menanti kamu.
Di Dealls, ada beragam lowongan kerja finance yang akan cocok untukmu dan bisa kamu pilih sesuai dengan spesialisasi keuanganmu.
Jangan lupa, kamu juga bisa memanfaatkan layanan cek CV dari Dealls untuk memastikan CV kamu sudah optimal di mata HRD sebelum memutuskan untuk melamar.
Saatnya Apply Loker Finance Hari Ini!

Referensi:
Business Insider. Companies are Relying on Aptitude and Personality Tests More to Combat AI-Powered Job Hunters.
Test Gorilla. The Fintech Factor: How New Skillsets are Changing Finance Recruitment.
