Saat menghadiri interview, hampir pasti pertanyaan pertama yang muncul adalah “coba perkenalan dirimu”.
Namun, jangan salah tangkap, yang dimaksud HR bukan perkenalan nama, umur, hobi, atau tempat tinggal, melainkan ringkasan latar belakang profesionalmu.
HR sebenarnya sudah membaca CV kamu, jadi mengulang informasi yang sama justru membuat perkenalanmu kurang menarik.
Agar kamu tampil lebih menonjol dibanding kandidat lain dan lolos ke interview user, mari lihat apa saja yang harus disebutkan saat perkenalan diri interview dan seperti apa contohnya!
Apa saja yang Harus Disebutkan saat Perkenalan Diri Interview?

Perkenalan diri saat interview bukan sekadar menyebutkan nama, umur, atau hobi. HR ingin mendengar lebih dalam tentang latar belakangmu dan minatmu terhadap posisi yang dilamar.
Lantas, apa saja isi dari perkenalan? Agar kamu lebih standout, pastikan mengingat struktur perkenalan diri berikut!
1. Buka dengan Salam yang Sopan
Salam pembuka adalah momen untuk menciptakan first impression yang ramah. Walaupun biasanya sudah saling memberi salam di awal, ada baiknya menekankan lagi dan menambah sedikit apresiasi atas undangan interview.
Jika kamu tahu, sebut juga nama pewawancara, ini menunjukkan kamu persiapan. Gunakan intonasi yang menunjukkan percaya diri saat membuka.
Contoh:
“Selamat pagi, Bapak/Ibu [Nama HR]. Terima kasih banyak sudah meluangkan waktu untuk bertemu dengan saya hari ini. Saya sangat menghargai kesempatan untuk mengikuti proses interview ini.”
2. Sebutkan Data Diri Secara Singkat
HR sudah membaca CV kamu, jadi tidak perlu mengulang hal yang sama secara detail. Cukup berikan informasi dasar, seperti nama, panggilan, dan domisili.
Fungsinya sebagai transisi sebelum masuk ke bahasan yang lebih teknis seputar background profesional.
❌ Contoh Salah
“Nama saya Dika, umur saya 23, saya anak kedua dari tiga bersaudara. Hobi saya futsal dan saya suka koleksi action figure.”
✅ Contoh Benar
“Perkenalkan, nama saya Dika Pratama, bisa dipanggil Dika. Saat ini saya berdomisili di Jakarta Selatan.”
3. Sebut Latar Belakang Pendidikan
Bagian ini tidak wajib panjang, khususnya bagi kandidat berpengalaman. Namun, bagi fresh graduate, pendidikan bisa jadi nilai tambah.
Jangan hanya menyebut almamater, tetapi juga fokuskan pada relevansi pendidikanmu dengan posisi yang dilamar.
❌ Contoh Salah
“Saya kuliah di Universitas X jurusan Manajemen. IPK saya 3,43. Saya juga ikut beberapa kegiatan kampus seperti panitia acara kampus dan futsal.” (Terlalu umum, tidak ada relevansi.)
✅ Contoh Benar
“Saya lulusan Universitas X, Jurusan Manajemen, tahun 2024. Selama kuliah saya fokus pada mata kuliah seperti manajemen operasional dan pemasaran digital, yang menurut saya sangat relevan dengan posisi ini.”
Baca Juga: 12 Cara Cepat Mendapatkan Pekerjaan untuk Fresh Graduate
4. Ceritakan Pengalaman Kerja atau Magang
Ini adalah bagian paling penting dalam perkenalan diri saat interview. Sebutkan pengalaman yang paling berkaitan dengan posisi yang dilamar, bukan semua riwayat kerja.
HR ingin tahu “apakah kamu pernah melakukan pekerjaan serupa?”, bukan “kamu pernah bekerja di mana saja?”.
Bagi fresh graduate yang belum banyak pengalaman, tonjolkan pengalaman organisasi, proyek kampus, freelance, atau magang.
Gunakan pola: Posisi → Tanggung jawab utama → Pencapaian yang diukur.
❌ Contoh Salah (Fresh Graduate)
“Saya belum pernah kerja. Paling cuma organisasi biasa saja.”
❌ Contoh Salah (Berpengalaman)
“Saya kerja di perusahaan lama selama 2 tahun. Ya ngurus admin, data, macam-macam lah.”
✅ Contoh Benar (Fresh Graduate)
“Selama kuliah saya mengikuti organisasi dan sempat magang sebagai Admin Operasional. Dari sana saya belajar mengelola data, menyusun laporan harian, dan berkoordinasi dengan tim lapangan.”
✅ Contoh Benar (Berpengalaman)
“Sebelumnya saya bekerja sebagai Admin Operasional di PT XYZ. Saya mengelola laporan harian, memproses dokumen, dan memastikan koordinasi antara tim operasional dan finance berjalan lancar. Dalam setahun, saya membantu mengurangi error laporan hingga 30% melalui perbaikan sistem input data.”
Baca Juga: 50 Contoh Kelebihan & Kekurangan saat Interview [+Tips Menilainya]
5. Soroti Keahlian Utama (Hard Skill & Soft Skill)
Bagian ini penting karena HR ingin memahami kompetensi inti kamu. Jangan hanya menyebutkan daftar panjang skill.
Lebih baik pilih 1-2 skill yang paling relevan dengan job description, lalu berikan konteks cara kamu memakainya.
❌ Contoh Salah
“Soft skill saya banyak, saya pekerja keras, jujur, disiplin, dan bisa kerja di bawah tekanan.”
✅ Contoh Benar
“Saya menguasai Excel, Google Workspace, dan ERP dasar. Dari pengalaman sebelumnya, saya sering menggunakan kemampuan problem-solving untuk memperbaiki alur kerja ketika terjadi bottleneck.”
6. Sebutkan Prestasi atau Pencapaian
Prestasi menunjukkan nilai tambah kamu sebagai kandidat. HR sangat menyukai pencapaian berbasis angka, karena lebih kredibel. Tidak harus besar, yang penting terukur.
Gunakan rumus: Aksi → Hasil → Angka untuk menyampaikannya.
❌ Contoh Salah
“Saya pernah bikin konten yang viral, banyak yang like.” (Tidak jelas, tidak ada data.)
✅ Contoh Benar
“Saat menjadi Social Media Officer, saya berhasil meningkatkan engagement sebesar 40% dalam tiga bulan dengan melakukan optimasi konten dan riset audiens.”
7. Tunjukkan Pengetahuan tentang Perusahaan
Menurut riset, hampir setengah kandidat gagal hanya karena tidak tahu apa-apa tentang perusahaan yang dilamarnya.
HR ingin melihat apakah kamu benar-benar tertarik atau sekadar melamar massal. Untuk menunjukkan kamu sudah riset:
- Sebutkan visi, misi, atau nilai perusahaan.
- Soroti projek terbaru, produk favorit, atau pencapaian perusahaan.
- Hubungkan dengan tujuan kariermu.
❌ Contoh Salah
“Saya tertarik bekerja di sini karena dekat dari rumah.”
✅ Contoh Benar
“Saya tertarik melamar karena perusahaan ini dikenal inovatif di bidang teknologi HR dan terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Saya melihat banyak peluang untuk belajar dan berkontribusi di lingkungan seperti ini.”
8. Akhiri dengan Alasan Melamar secara Antusias
Penutup yang baik membantu HR memahami motivasimu bahwa kamu siap menuju sesi tanya jawab. Hindari penutup datar, tunjukkan antusiasme, tetapi tetap profesional.
❌ Contoh Salah
“Ya, itu aja sih. Jadi saya sangat berharap diterima.”
✅ Contoh Benar
“Dengan latar belakang dan keterampilan yang saya miliki, saya yakin dapat memberikan kontribusi untuk posisi ini. Terima kasih atas waktunya, saya siap melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.”
Cara Perkenalan Diri saat Interview yang Efektif Memikat HR

Kini kamu mungkin berpikir, bagaimana cara memperkenalkan diri dalam wawancara? Saatnya kamu mempelajari tips praktis agar penyampaianmu semakin kuat dan meyakinkan.
Berikut yang harus diperhatikan:
1. Jangan Sampai Tegang
Buat dirimu setenang mungkin, karena ketika gugup, jawabanmu bisa terdengar tidak jelas dan berputar-putar.
Sebelum hari interview tiba, sebaiknya kamu latihan interview terlebih dulu, datang lebih awal agar lebih siap dan jaga pikiran positif.
2. Perhatikan Bahasa Tubuh
Gestur tubuh yang baik dapat langsung memberi kesan profesional. Jaga kontak mata, duduk tegak, dan kendalikan gerakan tangan agar tidak terlihat gelisah.
3. Tampilkan Senyum yang Natural
Untuk perkenalan diri saat interview online maupun offline, harus menunjukkan senyum ringan yang membuat kamu terlihat ramah, percaya diri, dan mudah didekati.
Tidak perlu berlebihan, cukup senyum natural saat menyapa HR, ketika memperkenalkan diri, dan sesekali saat menjawab pertanyaan.
Ini membantu membangun suasana yang lebih hangat dan nyaman.
4. Sampaikan dengan Singkat dan Jelas
Hindari penjelasan yang bertele-tele. Buat poin pentingmu terlebih dahulu, lalu sampaikan ringkas dan to the point agar perkenalanmu lebih terarah dan mudah dipahami.
❌ Contoh Salah (Terlalu Panjang & Tidak Fokus):
“Nama saya Andi. Saya lahir di Bandung tahun 1997, hobi saya main futsal dan fotografi. Saya kuliah di Universitas Bandung. Sebelumnya saya pernah juga ikut kursus Photoshop, walaupun tidak terlalu dipakai sih. Saya baru saja merantau di Jakarta, jadi saya berharap bisa bekerja di sini karena saya butuh pengalaman.”
✅ Contoh Benar:
“Perkenalkan, saya Andi. Saya lulusan Manajemen Bisnis Unpad dan memiliki pengalaman dua tahun sebagai Sales Executive. Fokus saya adalah meningkatkan akuisisi pelanggan dan saya terbiasa bekerja dengan target. Saya siap berkontribusi di posisi ini dengan kemampuan komunikasi dan negosiasi yang saya miliki.”
5. Perhatikan Artikulasi & Gaya Bicara
Gunakan bahasa yang formal, jelas, dan terstruktur. Hindari filler seperti “eee…” atau jeda panjang. Pastikan volume dan ritme bicaramu stabil.
6. Siapkan Diri untuk Pertanyaan Lanjutan
Setelah perkenalan, HR biasanya akan menggali lebih dalam tentang pengalaman dan skill yang kamu sebutkan.
Coba prediksi pertanyaan lanjutan yang mungkin muncul dan siapkan jawabannya agar kamu lebih siap dan percaya diri.
Misal kamu berkata saat perkenalan:
“Sebelumnya saya bekerja sebagai Customer Service dan terbiasa menangani complain pelanggan.”
Pertanyaan lanjutan yang mungkin muncul:
- “Bisa ceritakan contoh pelanggan yang sulit dan bagaimana kamu mengatasinya?”
- “Apa tantangan terbesar saat menangani complain?”
- “Apa indikator keberhasilanmu di posisi tersebut?”
Untuk menjawabnya, gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result). Dari pertanyaan kemungkinan tersebut, berikut contoh jawaban yang diharapkan:
Contoh Jawaban:
“Saya pernah menangani pelanggan yang kesal karena paket terlambat dua hari (Situation).
Tugas saya memastikan masalah terselesaikan dan pelanggan tetap puas (Task).
Saya cek detail pengiriman, langsung koordinasi ke warehouse, lalu memberi update berkala ke pelanggan (Action).
Hasilnya, masalah selesai dan pelanggan tetap lanjut berlangganan, bahkan memberi rating 5/5 (Result).”
Baca Juga: 30 Pertanyaan Interview Fresh Graduate dan Cara Menjawabnya!
Kesalahan yang Harus Dihindari saat Perkenalan Diri di Interview
Jangan hanya memahami seperti apa perkenalan diri saat interview yang baik dan memikat HR, tetapi catat juga kesalahan yang justru merusak kesan pertama.
Berikut beberapa kesalahannya:
1. Tidak Menyesuaikan Perkenalan dengan Posisi yang Dilamar
Kesalahan terbesar adalah menggunakan perkenalan “serbaguna” untuk semua jenis interview. Padahal HR ingin mendengar bagian dari pengalamanmu yang paling relevan dengan job description mereka. Jika tidak disesuaikan, perkenalanmu terdengar generik dan kurang fokus.
❌ “Perkenalkan, saya punya pengalaman di marketing, admin, dan desain. Intinya saya bisa kerja apa saja.”
✅ “Dua tahun terakhir saya fokus di digital marketing, khususnya performance ads, yang relevan dengan kebutuhan posisi ini.”
2. Bicara Terlalu Cepat atau Terburu-buru
Perkenalan diri saat interview memang harus singkat, tetapi bukan berarti harus menyampaikan semuanya dalam satu kali napas.
Bicara terlalu cepat membuat poinmu tidak tertangkap, memberi kesan gugup, dan menurunkan kualitas komunikasi sejak awal interview. Gunakan ritme bicara yang stabil dan terstruktur.
3. Penjelasan Tidak Didukung Bukti
Klaim seperti “saya pekerja keras” atau “saya cepat belajar” sudah terlalu umum dan tidak membedakanmu dari kandidat lain. Kalau tidak didukung dengan bukti, HR tidak bisa melihat nilai riil yang kamu tawarkan.
❌ “Saya orangnya multitasking dan bisa kerja cepat.”
✅ “Di posisi sebelumnya, saya menangani tiga proyek konten sekaligus dan berhasil menyelesaikannya sebelum deadline.”
4. Menyebutkan Informasi Pribadi yang Tidak Relevan
Banyak kandidat tanpa sadar membahas hobi, masalah keluarga, keadaan pribadi, atau topik sensitif lainnya di awal perkenalan.
Ini membuat kesan tidak profesional dan membuat fokus bergeser dari kompetensi ke hal yang tidak diperlukan.
5. Terlalu Merendahkan Diri
Alih-alih terlihat rendah hati, pernyataan yang meremehkan kemampuan diri justru membuat HR meragukan potensimu. Ini juga memberi kesan bahwa kamu tidak yakin dengan kompetensimu sendiri.
❌ “Saya nggak terlalu jago sih, tapi saya coba saja dulu.”
✅ “Saya masih terus mengembangkan skill saya, tetapi saya sudah memiliki pengalaman praktis yang bisa langsung saya terapkan di posisi ini.”
Contoh Perkenalan Diri

Kunci perkenalan diri saat interview yang memikat HR adalah tetap tenang, to-the-point dan positif. Mau tahu seperti apa contoh yang baik untuk memperkenalkan diri? Lihat di bawah ini!
Contoh Perkenalan Diri saat Interview untuk Fresh Graduate
Buat kamu yang baru lulus, HR tidak berharap perkenalan diri penuh pengalaman panjang. Kamu cukup fokus pada pengalaman magang, freelance, organisasi, atau proyek kampus. Kalau tidak ada, kamu bisa menonjolkan skill yang sudah kamu pelajari.
Contoh:
“Selamat pagi, perkenalkan saya Rina. Saya lulusan S1 Akuntansi Universitas Diponegoro. Selama kuliah, saya sempat magang selama tiga bulan sebagai Accounting Intern di sebuah perusahaan FMCG, di mana saya membantu proses rekonsiliasi data dan mempelajari software akuntansi.
Di luar itu, saya juga pernah freelance mengelola laporan keuangan untuk UMKM lokal. Pengalaman tersebut membuat saya terbiasa bekerja dengan data detail dan deadline ketat. Karena itu, saya sangat tertarik dengan posisi Junior Accountant ini.”
Contoh Perkenalan Diri Bahasa Inggris
Jika interview dilakukan dalam bahasa Inggris, maka gunakan juga bahasa Inggris saat memperkenalkan diri.
Strukturnya sama, dimulai dari background singkat, pengalaman relevan, dan alasan kamu cocok.
Lihat contoh perkenalan diri dalam bahasa inggris untuk interview:
Contoh:
“Good morning, my name is Michael. I graduated with a Bachelor’s degree in Computer Science from BINUS University.
For the past year, I’ve been working as a freelance front-end developer, helping small businesses build responsive landing pages. I enjoy solving problems through clean and efficient code, and I’m excited about this position because the company focuses on scalable digital products, which aligns with my career goals.”
Contoh Perkenalan Diri untuk Posisi Senior
Untuk level senior, HR tidak tertarik lagi pada pendidikan atau pengalaman pertama kamu bekerja. Jadi, tonjolkan pengalaman terbaru, scope tanggung jawab, dan pencapaian yang berdampak besar.
Contoh:
“Perkenalkan, saya Dimas. Tiga tahun terakhir saya menjabat sebagai Senior Product Manager di perusahaan teknologi edukasi, memimpin tim lintas fungsi berisi 12 orang. Salah satu pencapaian terbesar saya adalah memimpin peluncuran fitur baru yang meningkatkan retention pengguna sebesar 25% dalam enam bulan. Saya terbiasa mengembangkan strategi produk berbasis data, dan saya tertarik dengan posisi ini karena perusahaan sedang memperluas ekosistem digitalnya.”
Contoh Perkenalan Diri 1 Menit
Interview biasanya berlangsung 30 menit atau kurang, jadi sebaiknya perkenalan diri dibuat padat tetapi tetap lengkap.
Dalam satu menit, pastikan kamu mencakup, siapa kamu, latar belakang relevan, pencapaian, dan alasan melamar tanpa terdengar terburu-buru.
Contoh:
“Halo, saya Tania. Saya memiliki pengalaman dua tahun sebagai Customer Support di industri e-commerce. Selama bekerja, saya menangani lebih dari 100 tiket per hari dan sering dipercaya memimpin shift karena performa respon cepat dan tingkat resolusi yang tinggi. Saya juga terbiasa menggunakan Zendesk dan LiveChat.
Saya melamar posisi ini karena ingin berkembang di perusahaan yang memiliki standar layanan pelanggan yang lebih tinggi dan peluang pengembangan karier yang lebih jelas.”
Contoh Perkenalan Diri saat Interview CPNS
Dalam interview CPNS, penilai biasanya ingin mengetahui motivasi, integritas, komitmen, serta kesesuaianmu dengan posisi ASN.
Fokuskan pada pengalaman yang mendukung pelayanan publik, kemampuan bekerja terstruktur, dan alasan memilih instansi tersebut.
Contoh:
“Selamat siang, perkenalkan saya Arif. Saya lulusan Administrasi Publik dari Universitas Padjadjaran. Selama kuliah saya aktif menjadi relawan kegiatan sosial dan pernah magang di Dinas Kependudukan, di mana saya belajar mengenai alur pelayanan publik dan pentingnya akurasi data.Saya mengikuti seleksi CPNS karena saya ingin berkontribusi langsung pada pelayanan masyarakat, khususnya di bidang administrasi pemerintahan. Saya percaya pengalaman dan motivasi tersebut sejalan dengan kebutuhan posisi Analis Pelayanan Publik di instansi ini.”
Baca Juga: 60 Contoh Pertanyaan Interview Kerja dan Jawabannya, Auto Tembus!
FAQ terkait Perkenalan Diri saat Interview
Sebelum menutup pembahasan ini, ada beberapa pertanyaan yang paling sering ditanyakan khususnya bagi yang mempersiapkan diri untuk interview, yaitu:
Bagaimana cara memperkenalkan diri dalam contoh jawaban wawancara online?
Mulailah dengan memperkenalkan nama, latar belakang singkat, dan pengalaman relevan yang ingin kamu tonjolkan. Sampaikan dengan bahasa profesional dan posisi kamera yang stabil. Tutup dengan satu alasan kenapa kamu cocok untuk posisi tersebut.
Bagaimana menceritakan tentang diri sendiri saat interview?
Gunakan format sederhana seperti profil > pengalaman > nilai tambah. Ceritakan hanya hal relevan yang menunjukkan kapasitasmu untuk posisi tersebut. Hindari detail pribadi yang tidak mendukung konteks profesional.
Apa saja isi dari perkenalan diri saat interview?
Minimal kamu menyebutkan nama, latar belakang pendidikan atau pengalaman terakhir, serta skill utama yang relevan.
Tambahkan satu contoh pencapaian untuk memperkuat jawaban. Tutup dengan value yang kamu bawa untuk perusahaan.
Ingin Dapat Kesempatan Interview Lagi? Lamar Loker yang ada di Dealls!
Kalau kamu mencari contoh perkenalan diri saat interview, besar kemungkinan kamu sedang mempersiapkan diri untuk interview dan ingin tampil sebaik mungkin.
Namun, kalau ternyata prosesnya tidak berlanjut, jangan khawatir, masih banyak peluang lain yang bisa kamu kejar. Coba mulai cari kesempatan interview baru dengan lamar loker di Dealls!
Sudah pernah coba? Jika belum, sekarang saatnya coba kirimkan CV-mu. Ada lebih dari 100.000 lowongan kerja terbaru yang menunggu dari 7.000+ perusahaan bergengsi seperti MAP, Toyota Astra, Adira Finance, Wings Group, RedDoorz, dll.
Takut lamaranmu ghosting? Tenang, Dealls memastikan kamu mendapatkan jawaban dalam maksimal 14 hari kerja.
Agar peluangmu makin besar untuk dipanggil interview, review CV kamu pakai AI CV Analyzer gratis dari Dealls.
Yuk, sebar lamaranmu siapa tahu peluang kerjamu selanjutnya berasal dari Dealls!

Referensi:
