Istilah fresh graduate pasti tidak asing di telinga para mahasiswa. Biasanya, panggilan fresh graduate lekat dengan mahasiswa yang baru saja selesai menempuh masa kuliah. Pada masa ini, fresh graduate umumnya dihadapkan dengan tantangan mencari pekerjaan.
Tak sedikit yang menganggap fase tersebut sebagai momok tersendiri. Namun, kamu nggak perlu lagi khawatir! Sebab, kita akan membahas tuntas mengenai apa itu fresh graduate beserta batas waktu, tantangan, dan tips mencari kerja.
Apa Itu Fresh Graduate?
Fresh graduate adalah lulusan baru yang telah merampungkan studi dan memperoleh gelar sarjana. Biasanya, para fresh graduate akan segera mencari peluang kerja berbekal pengalaman yang dimiliki selama masa perkuliahan.
Ketika memasuki dunia kerja, mereka akan ditempatkan di posisi pemula. Mulai dari internship, apprenticeship, hingga entry level. Posisi tersebut akan seterusnya naik seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman.
Batas Waktu Fresh Graduate
Melansir laman Graduate Coach, tidak ada jangka waktu spesifik mengenai kapan seseorang dipertimbangkan sebagai fresh graduate. Terminologi ini dapat digunakan secara bervariasi tergantung pada organisasi dan industri sebuah pekerjaan.
Kendati demikian, fresh graduate umumnya mengacu pada satu hingga dua tahun setelah dinyatakan lulus perkuliahan. Oleh karena itu, manfaatkan momen penting ini untuk terus aktif melamar pekerjaan disertai dengan pengembangan skill yang relevan.
Tantangan Sebagai Fresh Graduate dan Cara Menghadapinya
Sebagai fresh graduate, tentu ada tantangannya tersendiri. Sebab, melamar pekerjaan saat ini juga tidak semudah dibayangkan. Apalagi, dengan pengalaman minim yang dimiliki seorang lulusan baru.
Ada beberapa tantangan yang perlu diketahui apabila kamu merupakan fresh graduate. Berikut penjelasan mengenai tantangan beserta tips untuk menghadapinya.
1. Persaingan Kerja yang Kompetitif
Tak dapat dipungkiri bila pasar kerja saat ini sangat kompetitif. Sehingga, tidak jarang seorang lulusan baru merasa sulit untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Terlebih, kualifikasinya terkadang juga membutuhkan pengalaman ekstra.
Meski begitu, usahakan untuk terus mengeksplorasi kesempatan yang ada. Ini dapat dilakukan dengan menghadiri bursa karier, networking, dan eksplor kemampuan diri melalui kelas penunjang soft skills dan hard skills.
Selain itu, bisa juga dengan mempertimbangkan kesempatan yang datang. Akan lebih baik jika kamu tidak menolak sebuah sesi wawancara. Pasalnya, setiap wawancara dapat menjadi ajang latihan agar lebih baik di kemudian hari.
2. Kurangnya Pengalaman
Perusahaan acapkali mencari kandidat dengan pengalaman kerja yang mumpuni. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi fresh graduate yang hendak mendapatkan pekerjaan. Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasinya.
Sebelum mendapat full-time job, kamu bisa memulainya dengan mengikuti magang, volunteer, hingga part time. Pengalaman-pengalaman inilah yang nantinya mengembangkan keterampilan dan mengantarkan kamu kepada pekerjaan impian.
Terlebih, cobalah untuk tidak memandang sebelah mata untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler atau club. Pasalnya, kegiatan tersebut turut menunjang keterampilan dan minat.
3. CV yang Tidak Menarik
Curriculum vitae atau CV menjadi senjata bagi calon pelamar untuk memberikan kesan pertama terbaik kepada perusahaan yang dituju. Dengan begitu, sangat penting untuk membuat CV terlihat menarik.
Alih-alih membuat CV secara general, peluang untuk lolos tahap selanjutnya akan lebih besar dengan mengirimkan CV yang lebih spesifik berdasarkan posisi yang diinginkan. Pastikan juga untuk menonjolkan keterampilan dan pengalaman yang selaras.
Terakhir, periksa CV sebelum dikirimkan. Meski terlihat sebagai kesalahan minor, kesalahan ketik dalam CV secara tidak langsung mengimplikasi bahwa kamu bukanlah seseorang yang teliti.
Baca Juga: Cara Mengirim CV Lewat Email Supaya Dilirik HRD
4. Berulang Kali Gagal dalam Wawancara
Selain CV, wawancara pun mejadi hal yang krusial dalam proses rekrutmen. Namun sayangnya, banyak lulusan baru yang gagal dalam tahapan ini disebabkan oleh kesalahan yang kerap terjadi. Yakni kurangnya persiapan hingga membuat gugup.
Oleh karena itu, persiapkan wawancara dengan matang untuk meningkatkan peluang keberhasilan. Ini bisa dimulai dengan menyusun daftar pertanyaan umum disertai jawabannya. Sementara untuk pertanyaan yang lebih spesifik, pahami dengan baik mengenai latar belakang perusahaan dan posisi yang dilamar.
Nggak hanya itu. Pertimbangkan untuk mengikuti sebuah mock interview untuk melatih tata bahasa yang pas digunakan dan mengembangkan percaya diri. Ini dapat dilakukan dengan teman, anggota keluarga, atau merekamnya sendiri.
Baca juga: 11 Tips dan Contoh Perkenalan Diri Saat Interview Pasti Lolos
5. Adaptasi dengan Lingkungan Baru
Ketika memasuki dunia kerja, lazim bagi fresh graduate untuk merasakan culture shock. Hal ini diakibatkan oleh transisi dari dunia akademis ke dunia profesional. Penyesuaian di sebuah lingkungan kerja baru bisa menjadi tantangan cukup besar yang harus ditemui lulusan baru.
Untuk mengatasinya, kamu dapat membuka diri kepada rekan kantor dan atasan guna mengembangkan hubungan profesional. Buktikan jika kamu memanglah orang yang tepat bagi perusahaan tersebut dengan kemampuan yang dimiliki.
Itulah penjelasan seputar arti, batas waktu, dan tantangan bagi fresh graduate. Memulai karier sebagai lulusan baru memang menantang. Namun, tidak berhenti mencoba menjadi hal penting untuk mengejar pekerjaan dan posisi impian.
Kamu seorang fresh graduate dan ingin memperluas peluang karier? Tenang saja! Kamu bisa memanfaatkan CV ATS Checker, fitur review CV akurat di Dealls #1 Job Portal Indonesia. Fitur ini mampu mengecek kesiapan CV guna meningkatkan peluang lolos hanya dalam waktu satu menit.
Berbicara soal CV, ada yang kurang kalau belum apply kerja. Nah, pas banget! Sekarang, kamu bisa mencari ribuan lowongan kerja terbaru di Dealls. Tunggu apalagi? Yuk, apply sekarang!
Sumber:
Fresh Graduate Guide: Here’s What you need to know now that you’ve finished Uni
Challenges Faced by Graduates in the Real World and How to Overcome Them