Menulis amplop lamaran kerja mungkin terlihat sederhana, tapi ternyata ada banyak hal yang perlu kamu perhatikan agar lamaranmu terlihat profesional dan sesuai dengan standar perusahaan, lho.
Meskipun kita hidup di era digital, nyatanya masih banyak perusahaan yang masih mengharuskan lamaran kerja dikirimkan secara fisik menggunakan amplop.
Nah, dalam artikel ini, Dealls membahas secara lengkap tentang cara menulis amplop lamaran kerja yang benar, jenis amplop yang harus digunakan, serta tips-tips penting yang bisa kamu ikuti. Simak terus, ya!
Baca Juga: 10 Persyaratan Lamaran Kerja yang Sering Diminta Perusahaan
Apa Itu Amplop Lamaran Kerja?
Amplop lamaran kerja adalah amplop khusus yang digunakan untuk mengirimkan dokumen-dokumen lamaran pekerjaan, seperti surat lamaran, CV, sertifikat, dan dokumen pendukung lainnya.
Amplop ini biasanya disiapkan dengan format tertentu agar terlihat profesional dan rapi, membantu pelamar memberikan kesan pertama yang baik kepada pihak perusahaan.
Dalam prakteknya, amplop lamaran kerja biasanya berukuran besar (seperti A4 atau F4) untuk menampung dokumen tanpa melipatnya.
Amplop yang digunakan biasanya berwarna coklat, sesuai dengan standar perusahaan yang dituju.
Penulisan pada amplop ini juga umumnya dilakukan dengan format yang formal dan rapi, mencakup nama dan alamat perusahaan serta posisi yang dilamar, guna memastikan dokumen diterima oleh bagian yang tepat.
Mengapa Harus Menggunakan Amplop Lamaran Kerja?
Berikut beberapa alasan perusahaan menganjurkan kandidat menggunakan amplop lamaran kerja saat melamar pekerjaan.
1. Kebijakan Perusahaan
Meski teknologi sudah berkembang pesat, beberapa perusahaan masih mengandalkan proses perekrutan offline.
Mereka lebih memilih berkas fisik seperti CV, surat lamaran, dan dokumen lainnya untuk diserahkan langsung.
Kebijakan ini bisa dipengaruhi oleh prosedur internal, preferensi HR atau manajemen, hingga keterbatasan fasilitas digital.
Jadi, saat melamar ke perusahaan yang mengharuskan berkas fisik, penting untuk menyiapkan dokumen dalam amplop yang sesuai.
2. Penilaian dari Rekruter
Setiap perusahaan memiliki kriteria dan metode seleksi yang berbeda, sering kali sejalan dengan budaya perusahaan.
Prosedur penerimaan lamaran secara fisik bisa menjadi cara rekruter untuk melihat kedisiplinan dan kepatuhan pelamar terhadap aturan.
Selain itu, melamar langsung secara offline juga memberi peluang pelamar bertemu langsung dengan HRD, terutama di perusahaan kecil, sehingga memperbesar peluang untuk ke tahap seleksi selanjutnya.
3. Kemudahan Pengelolaan Dokumen dan Mencegah Dokumen Tercampur
Amplop atau map lamaran kerja membuat dokumen fisik lebih mudah diatur dan disimpan oleh rekruter.
Berkas seperti portofolio, sertifikat, dan surat rekomendasi sering kali lebih mudah dinilai dan disusun secara fisik.
Saat perekrutan diadakan di event job fair, lamaran dalam bentuk fisik memudahkan rekruter dalam meninjau dan mengarsipkan dokumen pelamar di tempat.
4. Kesan Profesionalisme dan Kesopanan
Menggunakan amplop lamaran kerja menunjukkan sikap profesional dan perhatian pada detail.
Dengan mengemas dokumen rapi dalam amplop, pelamar memberikan kesan bahwa mereka menghargai proses seleksi dan serius dalam melamar pekerjaan.
Amplop yang rapi, disertai penulisan informasi yang benar, bisa meningkatkan kesan baik di mata rekruter.
5. Meminimalisir Resiko Teknis
Mengirim lamaran secara fisik dapat menghindari risiko teknis, seperti email yang tidak terkirim, file yang corrupt, atau masalah dalam mengakses dokumen digital.
Dokumen fisik memastikan bahwa berkas lamaran benar-benar sampai di tangan rekruter tanpa bergantung pada perangkat atau koneksi internet.
Ini bisa menjadi keunggulan tersendiri terutama dalam proses seleksi di perusahaan yang terbiasa dengan dokumen cetak.
Baca Juga: Tips Membuat dan Contoh Surat Lamaran Kerja Job Fair untuk Fresh Graduate
Jenis Amplop untuk Lamaran Kerja
Untuk melamar pekerjaan, amplop atau map yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan agar dokumen tetap rapi dan terjaga. Berikut adalah penjelasan amplop yang bisa kamu gunakan:
1. Amplop Coklat Polos Bertali
Amplop coklat ukuran folio (F4) adalah pilihan paling umum untuk lamaran kerja.
Ukuran F4 (24 cm x 34,5 cm) ideal untuk menampung dokumen dalam ukuran besar, seperti portofolio atau surat lamaran kerja yang ditulis tangan, tanpa harus melipatnya.
Biasanya, amplop jenis ini dilengkapi dengan tali di bagian atas, yang berfungsi untuk menjaga dokumen tetap terorganisir dan aman.
Pastikan amplop dalam kondisi baik dan tidak rusak, ya. Jangan menggunakan amplop yang sudah kusut atau robek.
2. Amplop Coklat Bergaris Merah-Biru
Selain amplop cokelat F4, ada alternatif lain yang bisa kamu pilih. Salah satunya adalah amplop dengan garis merah-biru di tepinya.
Hindari penggunaan map kertas stopmap atau amplop plastik yang tidak sesuai standar perusahaan, ya.
Apa Saja Isi Amplop Lamaran Kerja?
Saat mengirimkan lamaran kerja, amplop yang kamu pilih akan menjadi tempat untuk menyimpan beberapa dokumen penting yang perlu diserahkan kepada perusahaan. Berikut adalah daftar dokumen yang umumnya dimasukkan ke dalam amplop lamaran kerja:
1. Surat Lamaran Kerja
Surat lamaran kerja adalah dokumen utama yang harus selalu ada dalam amplop lamaran kerja.
Surat ini berfungsi untuk memperkenalkan diri kamu kepada pihak perusahaan dan menjelaskan alasan melamar pekerjaan di posisi yang dituju.
Pastikan surat lamaran kerja ditulis dengan baik dan disesuaikan dengan posisi yang dilamar.
Tulis surat lamaran dengan format formal, singkat, dan jelas. Jangan lupa mencantumkan data diri yang relevan, pengalaman kerja, serta alasan mengapa kamu tertarik dengan posisi tersebut, ya.
Baca Juga: 7 Contoh Resume Lamaran Kerja Fresh Grads dan Profesional
2. Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup
CV adalah dokumen yang berisi informasi tentang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian lainnya yang relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Pastikan CV sudah diperbarui dan mencantumkan semua pengalaman serta keahlian yang relevan dengan pekerjaan yang dituju.
Gunakan format yang bersih dan mudah dibaca. Pastikan CV kamu tidak terlalu panjang; cukup 1-2 halaman dengan informasi yang jelas.
Baca Juga: 5 Cara Praktis Membuat CV di HP dengan Mudah dan Cepat
3. Fotokopi Ijazah dan Transkrip Nilai
Sebagian besar perusahaan meminta pelamar untuk melampirkan fotokopi ijazah dan transkrip nilai sebagai bukti pendidikan yang telah diselesaikan.
Pastikan dokumen ini sudah dipindai dengan jelas dan rapi.
Beberapa perusahaan mungkin juga meminta fotokopi sertifikat pelatihan atau kursus yang relevan dengan pekerjaan.
4. Surat Pengalaman Kerja atau Referensi Kerja (Opsional)
Jika kamu memiliki pengalaman kerja sebelumnya, sertakan surat pengalaman kerja atau referensi dari pekerjaan sebelumnya.
Ini akan menjadi nilai tambah yang menunjukkan kredibilitas dan keahlian kamu dalam bidang yang dilamar.
Jika belum memiliki pengalaman kerja, surat referensi dari dosen atau pelatih juga bisa menjadi pilihan.
Surat referensi atau pengalaman kerja sebaiknya menggunakan kop surat resmi perusahaan atau lembaga yang relevan.
Pastikan kontak atau informasi yang tercantum di surat referensi valid dan dapat dihubungi.
5. Portofolio dan Sertifikat Pendukung (Opsional)
Tergantung pada jenis pekerjaan yang dilamar, kamu juga mungkin diminta untuk menyertakan dokumen pendukung lainnya, seperti portofolio (untuk pekerjaan kreatif), sertifikat keahlian, atau hasil tes yang relevan.
Pastikan dokumen ini disertakan dalam amplop jika diminta oleh perusahaan.
Jangan menambahkan dokumen yang tidak relevan dengan posisi yang dilamar.
6. Foto Terbaru (Opsional)
Beberapa perusahaan mungkin meminta pelamar untuk melampirkan foto terbaru dalam lamaran kerja. Jika diminta, pilih foto yang profesional.
Baca Juga: Panduan Foto Lamaran Kerja yang Harus Diketahui Job Seeker
7. Berkas Lain yang Umumnya Diminta Perusahaan
Selain dokumen yang disebutkan di atas, ada beberapa berkas lain yang umumnya diminta oleh perusahaan untuk dimasukkan ke dalam amplop lamaran kerja.
Perusahaan biasanya akan memberi instruksi atau persyaratan khusus, namun berkas berikut seringkali diminta:
- Fotokopi KTP atau SIM (jika diminta oleh perusahaan)
- Fotokopi ijazah yang dilegalisir
- Fotokopi transkrip nilai yang dilegalisir
- SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)
Pastikan kamu hanya memberikan berkas yang diminta perusahaan.
Jangan memberikan dokumen seperti fotokopi KTP atau SIM jika tidak ada instruksi terkait dokumen tersebut.
Selalu cek dengan teliti persyaratan yang tertera pada lowongan pekerjaan.
Baca Juga: 15 Ciri-Ciri Lowongan Kerja Asli agar Pencari Kerja Tidak Tertipu
Cara Menulis Amplop Lamaran Kerja
Sebenarnya, tidak ada aturan baku mengenai apa saja tulisan yang harus tercantum di amplop lamaran kerja. Namun, ada beberapa pedoman umum yang diikuti oleh banyak pelamar dan diterima oleh standar perusahaan. Berikut adalah panduan cara menulis amplop lamaran kerja yang benar:
1. Penulisan Amplop Lamaran Kerja
Meskipun tidak ada aturan baku mengenai tulisan yang harus ada di amplop, umumnya, komponen penulisan di amplop lamaran kerja diletakkan dengan urutan berikut:
- Identitas Diri di Bagian Kiri Atas: Cantumkan nama lengkap kamu, alamat domisili, dan nomor telepon/email yang bisa dihubungi.
- Posisi yang Dilamar di Bagian Kanan Atas: Beberapa perusahaan mengharuskan kamu untuk menulis posisi yang dilamar di bagian ini untuk mempermudah proses seleksi.
- Alamat Penerima di Bagian Kanan Bawah: Tuliskan alamat lengkap perusahaan, termasuk nama HRD atau rekruter (jika diketahui).
Contoh penulisan:
Kiri Atas:
Muhammad Fadil
Jalan Raya Nomor 56
Jakarta Selatan 12230
0812-3456-7890
Kanan Atas:
Lamaran untuk Posisi: Marketing Executive
Kanan Bawah:
Yth. HRD PT Sejahtera Abadi
Jalan Merdeka Nomor 123
Jakarta Pusat 10110
2. Tuliskan Data Diri
Di bagian kiri atas amplop, kamu harus menuliskan informasi pribadi dengan lengkap dan jelas. Data diri yang umumnya diminta mencakup:
- Nama Lengkap: Tulis nama sesuai dengan KTP atau identitas resmi lainnya.
- Domisili: Jika kamu merasa tidak aman untuk mencantumkan alamat lengkap, cukup tuliskan domisili atau informasi yang lebih spesifik seperti kecamatan atau kelurahan.
- Kontak Aktif: Cantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi dan alamat email yang aktif.
3. Tuliskan Alamat Kantor Instansi secara Lengkap
Pastikan kamu menulis alamat kantor perusahaan secara lengkap.
Sertakan informasi seperti nama jalan, nomor bangunan, kode pos, dan lantai atau nomor gedung jika ada.
Hal ini sangat penting, terutama jika kamu mengirim berkas menggunakan jasa pengiriman.
Jika kamu tahu siapa yang akan menerima surat lamaranmu, cantumkan nama HRD atau rekruter tersebut. Jika tidak, cukup tuliskan posisi HRD atau personalia.
Contoh penulisan:
Yth. HRD PT Sejahtera Abadi
Jalan Merdeka Nomor 123
Jakarta Pusat 10110
4. Pastikan Penulisan Sesuai EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) yang Baik dan Benar
Saat menuliskan alamat penerima, tidak perlu menambahkan kata “Kepada” atau “Yang Terhormat.” Cukup gunakan singkatan “Yth.” untuk mewakili sapaan tersebut.
Hindari penulisan “Kepada Yth.” secara bersamaan karena ini tidak sesuai dengan aturan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia).
Selain itu, penulisan singkatan PT yang benar adalah tanpa tanda titik setelahnya.
Jadi, tulisannya hanya “PT,” bukan “PT.”
Aturan ini berlaku karena singkatan untuk nama resmi lembaga, badan, atau organisasi yang terdiri dari gabungan huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri tanda titik.
Contoh penulisan:
Yth. HRD PT Sejahtera Abadi
5. Tulis Serapi Mungkin
Tulis semua informasi di amplop dengan jelas dan rapi.
Meskipun tulisan tangan yang rapi tidak dimiliki oleh semua orang, pastikan tulisan kamu dapat dibaca dengan mudah.
Hal yang sama juga berlaku untuk dokumen lamaran lainnya, seperti surat lamaran kerja.
6. Periksa dan Pastikan Tidak Ada Kesalahan
Sebelum mengirim amplop lamaran kerja, periksa kembali seluruh informasi yang sudah ditulis.
Jangan sampai ada kesalahan penulisan nama, alamat, atau informasi lainnya, karena hal ini bisa memberikan kesan kurang teliti.
Jika ada kesalahan, sebaiknya ganti amplop dengan yang baru daripada mengoreksi dengan tip-ex atau tape koreksi.
9 Contoh Penulisan Amplop Lamaran Kerja
Supaya kamu tidak kebingungan mengenai informasi apa saja yang harus ditulis di amplop lamaran kerja, yuk, lihat beberapa contoh berikut ini. Perhatikan dengan seksama, ya!
1. Contoh Template Umum Penulisan Amplop Lamaran Kerja
2. Contoh Penulisan Amplop Lamaran Kerja untuk Lulusan SMK
3. Contoh Penulisan Amplop Lamaran Kerja Bidang Administrasi
4. Contoh Penulisan Amplop Lamaran Kerja dengan Kode
5. Contoh Penulisan Amplop Lamaran Kerja sebagai Guru
6. Contoh Penulisan Amplop Lamaran Kerja sebagai Driver
7. Contoh Penulisan Amplop Lamaran Kerja sebagai Pekerja Pabrik
8. Contoh Penulisan Amplop Lamaran Kerja sebagai Sales
9. Contoh Penulisan Amplop Lamaran Kerja sebagai Customer Service
Sekian pembahasan dari Dealls mengenai cara menulis amplop lamaran kerja yang benar dan tips-tips lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu yang sedang mempersiapkan lamaran kerja.
Sambil menunggu panggilan interview, kamu bisa mencoba peluang karier di berbagai perusahaan ternama dengan melamar ke lowongan kerja terbaru setiap harinya di Dealls.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan mentoring dengan career mentor profesional untuk mendiskusikan rencana karir dan pendidikan.
Tidak hanya itu, Dealls juga memiliki AI CV Reviewer, CV ATS Checker yang dapat menganalisis apakah CV kamu sudah cocok dengan posisi yang kamu lamar, serta tes kepribadian secara gratis.
Yuk, raih karier impianmu dengan Dealls!
Sumber:
Contoh Penulisan Pada Amplop Lamaran - Pemerintah Kabupaten Bungo | bungokab.go.id