Saat ini, Jepang tengah membuka peluang besar bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.
Dilansir dari Tempo, jumlah pekerja asing di Jepang telah mencapai rekor tertinggi, melampaui 2,3 juta orang, yang meningkat 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga mencakup bertambahnya jumlah pekerja migran asal Indonesia.
Hingga Januari 2024, menurut data dari Japan International Cooperation Agency (JICA), terdapat 121.507 pekerja Indonesia di Jepang.
Kebutuhan tenaga kerja asing di Jepang semakin meningkat untuk mengisi berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur, perikanan, pertanian, hingga sektor kesehatan.
Hal ini terjadi seiring dengan penurunan jumlah tenaga kerja domestik akibat populasi Jepang yang semakin menua.
Sebagai dampaknya, semakin banyak orang Indonesia yang tertarik untuk bekerja di Jepang. Tak heran, pertanyaan mengenai “Berapa gaji kerja di Jepang per bulan?” semakin sering muncul.
Yuk, simak lebih lanjut tentang gaji kerja di Jepang 2025 di berbagai sektor industri, termasuk di pabrik, gaji TKI, biaya hidup yang perlu dipertimbangkan, serta cara kerja di Jepang!
Rata-Rata Gaji di Jepang

Berapa gaji rata-rata di jepang per bulan?
Dilansir dari Kompas, per Oktober 2024, rata-rata gaji bulanan di Jepang mencapai sekitar 293.401 yen atau sekitar Rp31 juta per bulan, naik 2,6% dari tahun sebelumnya dan merupakan pertumbuhan tertinggi dalam hampir 32 tahun terakhir.
Sumber lain menyebutkan rata-rata gaji bulanan di Jepang berkisar antara 300.000 hingga 600.000 yen (sekitar Rp32 juta hingga Rp64 juta), dengan beberapa kota, seperti Tokyo dan Yokohama menawarkan gaji yang sedikit lebih tinggi.
Sementara itu, dilansir dari Tokyo Portofolio, terdapat variasi gaji yang cukup signifikan di antara para pekerja:
- Gaji rata-rata terendah: 130.000 yen per bulan (±Rp20,1 juta)
- Gaji rata-rata tertinggi: 2.300.000 yen per bulan (±Rp271 juta)
Lantas, bagaimana dengan Upah Minimum Regional (UMR) di Jepang? Di sana, UMR ditetapkan berdasarkan masing-masing prefektur dan dihitung per jam.
Per Oktober 2024, UMR tertinggi ada di Tokyo, yaitu 1.113 yen per jam. Berapa UMR Jepang jika di rupiahkan? Jika dirupiahkan, UMR Tokyo sekitar Rp116.865 per jam.
Secara keseluruhan, terdapat 47 UMR di Jepang, mengikuti jumlah prefektur. Berikut daftar lengkap UMR per jam di setiap prefektur menurut data dari saiteichingin.mhlw.go.jp.
Prefektur | Upah Minimum Regional (UMR) per Jam | Setara dalam Rupiah |
Hokkaido | 960 yen | Rp101.400 |
Aomori | 898 yen | Rp94.800 |
Iwate | 893 yen | Rp94.300 |
Miyagi | 923 yen | Rp97.500 |
Akita | 897 yen | Rp94.740 |
Yamagata | 900 yen | Rp95.000 |
Fukushima | 900 yen | Rp95.000 |
Ibaraki | 953 yen | Rp100.600 |
Tochigi | 954 yen | Rp100.700 |
Gunma | 935 yen | Rp99.084 |
Saitama | 1.028 yen | Rp108.900 |
Chiba | 1.026 yen | Rp108.600 |
Tokyo | 1.113 yen | Rp117.800 |
Kanagawa | 1.112 yen | Rp117.700 |
Toyama | 948 yen | Rp100.400 |
Ishikawa | 933 yen | Rp98.800 |
Fukui | 931 yen | Rp98.600 |
Niigata | 931 yen | Rp98.600 |
Yamanashi | 938 yen | Rp99.300 |
Nagano | 948 yen | Rp100.400 |
Gifu | 950 yen | Rp100.600 |
Shizuoka | 984 yen | Rp104.200 |
Aichi | 1.027 yen | Rp108.700 |
Mie | 973 yen | Rp103.000 |
Shiga | 967 yen | Rp102.400 |
Kyoto | 1.008 yen | Rp106.700 |
Osaka | 1.064 yen | Rp112.700 |
Hyogo | 1.001 yen | Rp106.000 |
Nara | 936 yen | Rp99.100 |
Wakayama | 929 yen | Rp98.400 |
Tottori | 900 yen | Rp95.300 |
Shimane | 904 yen | Rp95.700 |
Okayama | 932 yen | Rp98.700 |
Hiroshima | 970 yen | Rp102.700 |
Yamaguchi | 928 yen | Rp98.300 |
Tokushima | 896 yen | Rp94.900 |
Kagawa | 918 yen | Rp97.200 |
Ehime | 897 yen | Rp95.000 |
Kochi | 897 yen | Rp95.000 |
Fukuoka | 941 yen | Rp99.600 |
Saga | 900 yen | Rp95.300 |
Nagasaki | 898 yen | Rp95.100 |
Kumamoto | 898 yen | Rp95.100 |
Oita | 899 yen | Rp95.200 |
Miyazaki | 897 yen | Rp95.000 |
Kagoshima | 897 yen | Rp95.000 |
Okinawa | 896 yen | Rp94.900 |

Jika melihat tabel dan gambar atas, prefektur dengan UMR terendah adalah Tottori, dengan upah minimum sebesar 900 yen/jam atau Rp95.300 per jam.
Gaji di Jepang berdasarkan Jenis Pekerjaan
Secara umum, gaji pekerja pabrik di Jepang dapat bervariasi tergantung pada kemampuan yang dimiliki, lokasi pabrik, dan pengalaman kerjanya.
Lantas, berapa gaji kerja di Jepang pabrik? Berdasarkan data Economic Research Institute, gaji rata-rata yang diperoleh pekerja pabrik sekitar 2.865.341 yen atau Rp330 juta dalam setahun dengan kisaran mulai dari 2.174.794 yen–3.335.257 yen (sekira Rp227 juta–Rp349 juta).
Umumnya, gaji pekerja pabrik di Jepang dihitung per jam dan bisa berpenghasilan sekitar 1.378 yen atau Rp144 ribu.
Sementara itu, terkait bonus pekerja, rata-rata diberikan sebesar 35.817 yen atau sekira Rp3,7 juta.
Berikut ada rata-rata gaji di Jepang berdasarkan jenis pekerjaannya dilansir dari Otca dan Gaijin Pot.
Posisi | Gaji Bulanan (Yen) | Gaji Bulanan (IDR) |
Administrative Assistant | ¥146,000–¥452,000 | Rp14.900.000–Rp46.000.000 |
Resepsionis | ¥117,000–¥383,000 | Rp11.900.000–Rp39.000.000 |
Sekretaris | ¥113,000–¥359,000 | Rp11.000.000–Rp36.000.000 |
Akuntan | ¥206,000–¥576,000 | Rp21.000.000–Rp58.000.000 |
Analis Keuangan (Financial Analyst) | ¥361,000–¥1,090,000 | Rp36.000.000–Rp111.000.000 |
Manajer Keuangan | ¥570,000–¥1,590,000 | Rp58.000.000–Rp162.000.000 |
Creative Director | ¥262,000–¥813,000 | Rp26.000.000–Rp83.000.000 |
Graphic Designer | ¥159,000–¥549,000 | Rp16.000.000–Rp56.000.000 |
Branch Manager | ¥533,000–¥1,490,000 | Rp54.000.000–Rp152.000.000 |
Teller | ¥97,000–¥362,000 | Rp9.900.000–Rp33.000.000 |
Call Center Representative | ¥105,000–¥318,000 | Rp10.000.000–Rp32.000.000 |
Customer Service Representative | ¥104,000–¥307,000 | Rp10.000.000–Rp31.000.000 |
Database Administrator | ¥269,000–¥855,000 | Rp27.000.000–Rp87.000.000 |
Network Engineer | ¥229,000–¥728,000 | Rp23.000.000–Rp74.000.000 |
Developer/Programmer | ¥247,000–¥852,000 | Rp25.000.000–Rp87.000.000 |
Pekerja Pabrik | ¥76,000–¥264,000 | Rp7.700.000–Rp27.000.000 |
Gaji di Jepang untuk Lulusan SMA/SMK
Peluang kerja di Jepang untuk lulusan SMA/SMK terbuka lebar melalui berbagai jalur. Sebut saja program magang, skema pekerja terampil (specified skilled worker/SSW/tokutei ginou), bekerja di perusahaan Jepang yang memiliki cabang di Indonesia atau melamar secara mandiri.
Berapa gaji kerja di Jepang lulusan SMK? Secara umum, lulusan SMK di Jepang dapat memperoleh gaji bulanan antara 150.000 hingga 250.000 yen (sekitar Rp20 juta hingga Rp35 juta).
Gaji yang diterima oleh lulusan SMA/SMK di Jepang dapat bervariasi, tergantung pada jenis pekerjaan, lokasi, dan pengalaman.
Gaji ini dapat lebih tinggi apabila pekerja memiliki keterampilan khusus atau pengalaman kerja yang relevan dengan bidang yang dilamar.
Selain gaji pokok, banyak perusahaan Jepang yang menawarkan berbagai tunjangan dan fasilitas tambahan untuk pekerja asing, termasuk asuransi kesehatan, tunjangan perumahan, transportasi, dan makan.
Gaji Kerja di Jepang untuk Orang Indonesia (TKI)
Lantas, berapa gaji orang Indonesia kerja di Jepang? Gaji TKI di Jepang bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, dan pengalaman.
Secara umum, gaji TKI di Jepang bisa mencapai Rp18 juta hingga Rp30 juta per bulan. Ada juga TKI yang mendapatkan gaji di bawah Rp10 juta, terutama untuk program pemagangan
Perlu diketahui jika di Jepang, ada empat jenis sistem ketenagakerjaan: pekerja tetap, pegawai kontrak, pegawai sementara, dan pegawai paruh waktu, yang memengaruhi gaji, tunjangan, dan asuransi.
Pemagang di Jepang bisa mendapatkan gaji antara 80,000 hingga 120,000 yen per bulan (Rp8.241.000–Rp12.362.400).
Setelah kontrak magang tiga tahun, mereka menerima pesangon sebesar 500,000 hingga 700,000 yen (Rp51.510.000–Rp72.114.000) serta tunjangan modal usaha sebesar 600,000 yen (Rp61.812.000).
Gaji dibayar setiap bulan, dan potongan seperti pajak atau asuransi dilakukan langsung.
Nantinya, pekerja berhak mendapat tambahan upah jika bekerja lembur, tengah malam, atau hari libur, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Lembur: 25% lebih banyak, 50% jika lebih dari 60 jam sebulan
- Tengah malam: 25% lebih banyak
- Hari libur: 35% lebih banyak
Baca Juga: Apa Itu Kaigo? Pekerjaan Perawat Lansia di Jepang dengan Gaji Tinggi!
Biaya Hidup di Jepang
Biaya hidup di Jepang bervariasi tergantung pada gaya hidup dan lokasi.
Untuk individu lajang atau single, biaya hidup bulanan diperkirakan berkisar antara 150.000 hingga 250.000 yen, atau sekitar Rp16,9 juta hingga Rp28,2 juta.
Sementara itu, bagi keluarga, pengeluaran bulanan bisa mencapai sekitar 600.000 yen (sekitar Rp67,7 juta), tergantung kota tempat tinggal dan kebiasaan hidup yang dijalani.
Rincian biaya hidup di Jepang dapat dilihat lebih jelas melalui komponen-komponen utama berikut.
1. Biaya Tempat Tinggal
Tempat tinggal adalah komponen biaya terbesar dalam kehidupan di Jepang. Biaya sewa apartemen dipengaruhi oleh lokasi dan tipe akomodasi.
Untuk individu single yang tinggal di pusat kota Tokyo, biaya sewa apartemen satu kamar tidur dapat mencapai 58.000 hingga 89.000 yen per bulan atau sekitar Rp6,5 juta hingga Rp10 juta.
Bagi keluarga yang membutuhkan lebih banyak ruang, sewa apartemen dengan tiga kamar tidur di pusat kota Tokyo bisa mencapai 121.000 hingga 193.000 yen (sekitar Rp13,5 juta hingga Rp21,5 juta).
Namun, biaya sewa ini bisa bervariasi tergantung daerah tempat tinggal. Misalnya, di Tokyo biaya sewa rata-rata untuk satu kamar tidur adalah ¥78.596 (Rp8,98 juta), sementara di daerah seperti Aomori dan Hokkaido, biaya sewa bisa lebih rendah, seperti ¥47.721 (Rp5,45 juta) di Aomori.
2. Biaya Utilitas
Selain tempat tinggal, biaya utilitas seperti listrik, air, gas, dan internet juga perlu dipertimbangkan.
Untuk biaya listrik, air, dan gas, rata-rata biaya bulanan berkisar antara 10.000 hingga 20.000 yen (sekitar Rp1,13 juta hingga Rp2,25 juta).
Untuk layanan internet, biaya bulanan berkisar antara 4.000 hingga 6.000 yen (sekitar Rp450 ribu hingga Rp670 ribu), sedangkan biaya layanan telepon seluler bisa mencapai 5.000 hingga 8.000 yen per bulan (sekitar Rp560 ribu hingga Rp900 ribu).
3. Biaya Makan
Jika memasak sendiri, biaya bahan makanan per bulan berkisar antara 30.000 hingga 40.000 yen (sekitar Rp3.382.500 hingga Rp4.510.000).
Makan di restoran biasa dapat menghabiskan sekitar 1.000 hingga 3.000 yen per sekali makan (sekitar Rp112.750 hingga Rp338.250).
Restoran cepat saji atau kedai makanan lokal lebih terjangkau, sekitar 500 hingga 1.000 yen per sekali makan (sekitar Rp56.375 hingga Rp112.750).
Sebagai gambaran, beberapa bahan makanan pokok di Jepang seperti beras (5 kg) dihargai sekitar 2.650 yen (Rp313 ribu), sementara telur 10 butir dibanderol sekitar 264 yen (Rp31 ribu).
4. Biaya Transportasi
Biaya transportasi di Jepang cukup bervariasi, tergantung pada jenis dan jarak perjalanan.
Bagi kamu yang menggunakan transportasi umum, kartu bulanan (monthly pass) biasanya berkisar antara 10.000 hingga 20.000 yen per bulan (sekitar Rp1,13 juta hingga Rp2,25 juta), tergantung pada jarak dan jenis transportasi yang digunakan.
Tiket sekali jalan, misalnya untuk kereta atau bus, biasanya dihargai antara 200 hingga 400 yen (sekitar Rp22.000 hingga Rp45.000).
Bagi mereka yang lebih memilih menggunakan taksi, tarif dasar biasanya dimulai dari 410 yen untuk 1,2 km pertama (sekitar Rp47.000).
Jika ingin bepergian jarak jauh, Japan Rail Pass dapat menjadi pilihan, dengan harga mulai dari ¥29.650 (Rp3,4 juta) untuk tujuh hari.
5. Biaya Kesehatan dan Asuransi
Jepang memiliki sistem kesehatan yang efisien dengan asuransi kesehatan publik yang wajib diikuti oleh setiap penduduknya.
Biaya pengobatan akan ditanggung sebagian oleh asuransi kesehatan, dengan pasien hanya perlu membayar sekitar 30% dari total biaya medis.
Untuk premi asuransi kesehatan, biaya bulanan untuk individu dengan penghasilan rata-rata berkisar antara 20.000 hingga 40.000 yen (sekitar Rp2,25 juta hingga Rp4,5 juta).
6. Biaya Pendidikan
Bagi keluarga dengan anak, biaya pendidikan menjadi salah satu pengeluaran yang signifikan.
Biaya sekolah internasional atau swasta di Jepang bisa mencapai sekitar 1.000.000 yen per tahun (sekitar Rp112 juta). Ini tentu saja tergantung pada sekolah yang dipilih dan program yang tersedia.
7. Biaya Hiburan dan Gaya Hidup
Hiburan dan gaya hidup juga harus diperhitungkan dalam biaya hidup di Jepang.
Keanggotaan gym biasanya dikenakan biaya antara 7.000 hingga 10.000 yen per bulan (sekitar Rp790 ribu hingga Rp1,13 juta), sementara harga tiket bioskop sekitar 1.800 yen per orang (sekitar Rp203 ribu).
Untuk kegiatan hiburan lainnya seperti karaoke, berkunjung ke museum, atau taman hiburan, biayanya berkisar antara 2.000 hingga 5.000 yen per aktivitas (sekitar Rp225 ribu hingga Rp563 ribu).
Jika kamu ingin mengetahui lebih detail mengenai total biaya hidup di Jepang baik untuk keluarga ataupun single, kamu dapat membaca artikel berikut: Biaya Hidup di Jepang 2025 Per Bulan untuk Single dan Keluarga
Cara Kerja di Jepang
Setelah mengetahui rata-rata gaji di Jepang dan biaya hidupnya, kamu pasti ingin tahu cara untuk mendapatkan pekerjaan di negara tersebut.
Ada tiga jalur utama yang bisa kamu pilih untuk bekerja di Jepang, yaitu:
1. Melalui Jalur Program Pemerintah
Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), memiliki kerjasama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM-Japan) untuk menyalurkan tenaga kerja dari Indonesia ke Jepang.
Kemnaker sering membuka peluang kerja di berbagai sektor, seperti perikanan, pertanian, konstruksi, manufaktur, perawatan, dan lainnya.
Perekrutan biasanya dilakukan sekali dalam setahun. Proses seleksi ini sangat kompetitif sehingga penting untuk mempersiapkan diri dengan baik agar dapat lolos seleksi yang ketat.
2. Jalur Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)
Cara lain untuk bekerja di Jepang adalah melalui jalur swasta dengan bantuan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
LPK akan memberikan pelatihan mengenai bahasa Jepang, budaya kerja, serta pengurusan dokumen yang dibutuhkan.
Program pelatihan ini biasanya berlangsung antara 3 hingga 5 bulan. Setelah memenuhi kualifikasi yang ditetapkan, kamu akan didaftarkan untuk mengikuti seleksi kerja di Jepang.
Namun, kamu perlu menyiapkan biaya yang berkisar antara Rp20 juta hingga Rp35 juta, yang mencakup biaya transportasi dan akomodasi saat berangkat ke Jepang.
3. Jalur Mandiri
Selain kedua jalur di atas, kamu juga dapat melamar pekerjaan di Jepang secara mandiri melalui media sosial, portal pekerjaan internasional, atau situs web resmi perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan.
Melalui jalur ini, kamu dapat memilih berbagai jenis pekerjaan, mulai dari magang, pekerjaan paruh waktu, hingga pekerjaan full-time.
Setelah itu, kamu perlu memilih visa yang sesuai dengan posisi yang kamu lamar. Beberapa jenis visa yang mungkin diperlukan antara lain:
- Visa spesialis di bidang humaniora/layanan internasional
- Visa engineer
- Visa pekerja terampil
- Visa profesional berketerampilan tinggi
Untuk mengetahui syarat, peluang kerja, serta hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum bekerja di Jepang, kamu dapat membaca artikel lengkapnya di sini: Cara Kerja di Jepang: Syarat, Gaji, Peluang, dan Persiapannya.
Demikian penjelasan mengenai rata-rata gaji kerja di Jepang untuk berbagai jenis pekerjaan dan sektor yang berbeda, termasuk untuk TKI.
Meski biaya hidup di Jepang cukup tinggi, peluang untuk mendapatkan gaji yang kompetitif tetap menarik bagi banyak tenaga kerja asing, termasuk pekerja Indonesia.
Jika kamu tertarik untuk mencari peluang kerja dengan gaji tinggi di luar negeri seperti di Jepang, ternyata ada banyak peluang yang bisa kamu manfaatkan, bukan hanya di Jepang, tetapi juga di Indonesia.
Lewat Dealls, kamu bisa menemukan lebih dari 2.000 lowongan kerja terbaru dari berbagai perusahaan ternama di Indonesia, termasuk yang menawarkan gaji besar hingga dua digit!
Sebelum melamar, pastikan CV kamu sudah siap dan optimal agar bisa menarik perhatian recruiter.
Gunakan CV ATS Checker dari Dealls untuk memastikan CV kamu lolos sistem penyaringan otomatis.
Yuk, temukan peluang karier terbaikmu dengan Dealls!
Sumber:
What Is The Average Salary in Japan? (Updated For 2025) - GaijinPot