Banyak orang yang tertarik untuk bekerja di kedai kopi terkenal seperti Starbucks, Kopi Kenangan, atau Janji Jiwa, baik sebagai pekerjaan paruh waktu (part-time) maupun penuh waktu (full-time).
Selain kesempatan untuk mengembangkan keterampilan, menjadi barista juga bisa memberikan penghasilan cukup menarik. Namun, seperti pekerjaan lainnya, besaran gaji barista dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari UMP, pengalaman, hingga jenis kedai kopi tempat mereka bekerja.
Dalam artikel ini, Dealls membahas lebih dalam mengenai gaji barista di Indonesia, faktor-faktor yang mempengaruhi gaji mereka, serta perbedaan gaji antara barista part-time dan full-time di berbagai kedai kopi ternama. Yuk, simak lebih lanjut hanya di artikel ini!
Baca Juga: Rata-Rata Gaji Admin Finance dan Peluang Karier di Indonesia
Apa Itu Barista?
Barista adalah seorang profesional yang ahli dalam membuat dan menyajikan minuman berbasis kopi, terutama espresso, dan berbagai jenis minuman lainnya di kafe, restoran, atau kedai kopi.
Tugas utama seorang barista mencakup mempersiapkan dan menyajikan kopi dengan berbagai teknik, seperti menyeduh kopi, mengolah susu untuk membuat cappuccino atau latte, serta memberikan presentasi atau tampilan yang menarik pada minuman kopi.
Selain itu, seorang barista juga bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan peralatan, lho. Ia mesti menciptakan suasana yang nyaman bagi pelanggan, serta terkadang mengelola transaksi pembayaran.
Seorang barista yang baik tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kemampuan dalam melayani pelanggan dengan ramah dan profesional.
Keterampilan yang dibutuhkan oleh barista meliputi pengetahuan tentang jenis-jenis kopi, pengoperasian mesin espresso, teknik latte art, serta pemahaman tentang berbagai metode penyeduhan kopi.
Baca Juga: Apa Itu Pramuniaga? Ini Tugas, Tanggung Jawab, dan Gajinya
Faktor yang Memengaruhi Gaji Barista
Gaji seorang barista dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari pengalaman kerja, jenis tempat kerja, hingga lokasi dan UMP dan UMK yang berlaku di daerah tersebut. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi besaran gaji barista:
1. Lokasi Kerja dan UMP (Upah Minimum Provinsi) serta UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota)
Lokasi tempat kerja memiliki pengaruh besar terhadap gaji barista.
Di daerah dengan biaya hidup yang lebih tinggi, seperti Jakarta, gaji barista biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang memiliki biaya hidup lebih rendah.
Selain itu, gaji barista juga dipengaruhi oleh UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) yang berlaku di daerah tersebut.
Setiap daerah memiliki standar gaji minimum yang berbeda, dan gaji barista biasanya disesuaikan dengan ketentuan UMP atau UMK setempat.
Baca Juga: Lengkap! 20 Daerah dengan UMR Tertinggi di Indonesia 2024
2. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja adalah salah satu faktor utama dalam menentukan gaji barista.
Barista yang memiliki pengalaman bertahun-tahun, terutama yang sudah terbiasa bekerja di kedai kopi ternama atau memiliki sertifikasi barista, cenderung mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Pengalaman juga berperan dalam meningkatkan keterampilan dan keahlian, yang pada gilirannya akan dihargai dengan kompensasi yang lebih baik.
3. Tingkat Keahlian dan Sertifikasi
Barista dengan keahlian khusus, seperti kemampuan membuat seni latte atau keahlian dalam meracik berbagai jenis kopi spesial, biasanya dibayar lebih tinggi.
Sertifikasi yang diambil oleh barista, seperti sertifikat barista profesional dari lembaga yang diakui, juga dapat meningkatkan peluang mendapatkan gaji yang lebih tinggi, karena menunjukkan keahlian tambahan yang dimiliki.
4. Jumlah Penjualan dan Pembelian
Beberapa kedai kopi memberikan insentif atau bonus kepada barista berdasarkan jumlah penjualan atau pembelian yang mereka lakukan.
Semakin banyak produk kopi atau barang lain yang terjual, semakin besar kemungkinan barista mendapatkan bonus atau komisi tambahan.
Faktor ini sering dikaitkan dengan kinerja kedai kopi dalam mencapai target penjualan.
6. Waktu dan Jam Kerja
Jam kerja yang fleksibel atau bekerja pada jam sibuk, seperti pagi hari atau akhir pekan, juga memengaruhi gaji barista.
Banyak tempat yang memberikan tambahan gaji atau bonus bagi barista yang bekerja pada shift tertentu, seperti shift malam atau hari libur.
Jam kerja yang lebih padat juga sering kali diimbangi dengan gaji lebih tinggi.
Rata-rata Gaji Barista di Indonesia
Dilansir dari sumber Indeed, rata-rata gaji barista di Indonesia berkisar antara Rp2.868.121.
Kemudian, menurut JobStreet, gaji barista yang tercatat adalah sekitar Rp2.280.000–Rp3.750.000
Berikut adalah beberapa kota di Indonesia yang menawarkan gaji tertinggi untuk pekerjaan barista:
- Jakarta: Rp3.380.542 per bulan
- Badung: Rp3.275.343 per bulan
- Kuta: Rp2.898.638 per bulan
- Denpasar: Rp2.743.994 per bulan
- Tangerang: Rp2.706.043 per bulan
Seperti yang terlihat, Jakarta dan Badung menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya, menunjukkan bahwa lokasi yang yang lebih tinggi untuk profesi barista.
Baca Juga: Apa Itu Frontliner? Tugas, Skill, dan Gaji Frontliner
Gaji Barista Part Time
Barista part time umumnya bekerja dengan jadwal yang lebih fleksibel, yaitu antara 20 hingga 35 jam per minggu.
Pekerjaan ini sering dipilih oleh mahasiswa tingkat akhir yang mencari penghasilan tambahan atau oleh fresh graduate yang ingin mendapatkan pengalaman kerja sebelum memutuskan untuk bekerja penuh waktu.
Gaji barista part time berada dalam kisaran Rp1.500.000–Rp2.000.000 per bulan. Angka ini bisa berbeda-beda tergantung pada kedai kopi dan lokasi tempat kamu bekerja.
Beberapa kedai kopi memberikan insentif atau bonus tambahan jika mereka berhasil memenuhi target pendapatan yang telah ditetapkan. Bonus ini bisa berupa tunjangan atau komisi berdasarkan penjualan harian atau mingguan.
Gaji Barista Full Time
Untuk barista full time, pekerjaan ini mengharuskan mereka untuk bekerja antara 40 hingga 50 jam setiap minggu, sesuai dengan jam kerja yang ditetapkan oleh perusahaan atau kedai kopi tempat mereka bekerja.
Sebagai barista full time, kamu akan mendapatkan gaji tetap setiap bulannya sesuai dengan kontrak yang disepakati. Gaji yang diterima oleh barista full time pada umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan barista part time karena mereka bekerja dengan durasi yang lebih lama.
Besaran gaji barista full time biasanya disesuaikan dengan Upah Minimum Kota (UMK) di masing-masing daerah.
Sebagai contoh, barista yang bekerja di Jakarta kemungkinan akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang bekerja di daerah dengan UMK yang lebih rendah.
Pada 2023, UMK Jakarta tercatat sekitar Rp4.901.798, sedangkan di beberapa daerah lainnya seperti di Bali atau Yogyakarta, UMK bisa lebih rendah, sekitar Rp2.800.000 hingga Rp3.500.000.
Selain gaji pokok, beberapa kedai kopi juga memberikan fasilitas tambahan seperti tunjangan kesehatan, uang makan, atau transportasi untuk barista full time.
Tidak jarang juga ada program pelatihan atau kesempatan untuk mengikuti kompetisi kopi yang bisa meningkatkan karier barista dan membuka peluang untuk mendapatkan gaji lebih tinggi atau posisi yang lebih baik di industri kopi.
Gaji Barista di Starbucks
Menurut informasi yang dihimpun dari Dinas Pajak, besaran gaji karyawan Starbucks bervariasi tergantung pada posisi atau jabatan yang dijabat.
Untuk barista yang bekerja paruh waktu, gaji barista di kisaran Rp1.500.000–Rp2.500.000 per bulan, belum termasuk bonus tambahan.
Sementara untuk karyawan tetap yang bekerja penuh waktu, gaji barista yang diterima berkisar antara Rp2.500.000–Rp7.200.000.
Jabatan dengan gaji tertinggi di Starbucks adalah Manajer Area, yang dapat meraih gaji hingga Rp15.200.000.
Gaji yang tercantum tersebut merupakan estimasi dasar dan bisa berbeda tergantung pada posisi yang diambil serta standar Upah Minimum Provinsi (UMP) di daerah tempat cabang Starbucks beroperasi.
Gaji Barista di Kopi Kenangan
Menurut informasi yang dihimpun oleh Okezone, gaji barista di Kopi Kenangan terbagi menjadi dua kategori, yaitu barista full time dan part time.
Untuk barista yang bekerja full time, gaji yang diterima berkisar antara Rp1.800.000–Rp3.000.000 per bulan.
Sementara itu, barista part time biasanya mendapatkan gaji sekitar Rp1.500.000 per bulan.
Gaji barista part time akan bervariasi tergantung pada jumlah jam kerja. Jika seorang barista sering bekerja lembur atau memiliki jam kerja yang lebih panjang, maka gaji yang diterima bisa lebih tinggi.
Gaji Barista di Janji Jiwa
Gaji seorang barista di kedai kopi Janji Jiwa bervariasi, tergantung pada beberapa faktor seperti pengalaman, lokasi, dan tingkat keterampilan yang dimiliki.
Gaji bulanan barista di Janji Jiwa umumnya berkisar antara Rp2.500.000–Rp3.500.000.
Namun, perlu dicatat bahwa gaji barista ini bisa berbeda-beda, tergantung pada lokasi cabang Janji Jiwa, karena setiap daerah memiliki tingkat biaya hidup dan standar gaji yang berbeda. Selain itu, pengalaman dan keterampilan barista juga mempengaruhi besaran gaji yang diterima.
Sekian pembahasan mengenai gaji barista di berbagai kedai kopi ternama, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi besaran gaji tersebut. Semoga informasi ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang prospek karier menjadi barista dan membantu kamu dalam merencanakan langkah karier ke depan.
Sambil mencari peluang karier sebagai barista, kamu bisa mengeksplorasi lowongan pekerjaan terbaru setiap harinya di Dealls, yang juga menawarkan berbagai lowongan kerja terbaru di perusahaan swasta ternama di Indonesia.
Jangan lupa, kamu juga bisa melakukan mentoring dengan career mentor profesional untuk mendiskusikan rencana karier dan pendidikan kamu.
Plus, dengan AI CV Reviewer, CV ATS Checker di Dealls, kamu bisa mengecek apakah CV kamu sudah sesuai dengan posisi yang diinginkan dan siap untuk melamar.
Yuk, raih karier impianmu dengan Dealls!
Sumber:
Ini Daftar Gaji Starbucks untuk Semua Posisi di Indonesia | tempo.co
Gaji Barista Kopi Kenangan Full Time dan Part Time : Okezone Economy.
