15 Contoh Portofolio Desain Grafis untuk Pemula & Cara Membuatnya

Temukan contoh portofolio desain grafis untuk pemula, lamaran kerja, dan profesional, lengkap dengan tools dan cara membuatnya di sini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls April 28, 2025

Ingin membuat portofolio desain grafis, tetapi masih bingung harus mulai dari mana? Tenang, kamu tidak sendiri! 

Portofolio desain grafis memanglah menjadi alat penting yang bisa membuka peluang karier dan meningkatkan daya tarik di mata klien atau perekrut. 

Dengan portofolio yang tepat, kamu bisa menunjukkan kemampuan dan kreativitas terbaikmu. Namun, membuat portofolio yang menarik dan efektif tidak selalu mudah, terutama jika kamu masih baru dalam dunia desain.

Nah, untuk membantu kamu, artikel Dealls kali ini memberikan berbagai contoh portofolio desain grafis yang bisa kamu jadikan referensi. Mulai dari portofolio untuk pemula dan profesional hingga desain grafis untuk lamaran kerja.

Cek beberapa contoh portofolio yang dapat memberi inspirasi dan temukan format yang paling cocok untuk kebutuhanmu di artikel ini!

Isi Portofolio Desain Grafis

Banyak desainer pemula yang mengira portofolio hanya sekadar kumpulan hasil karya visual. Padahal, portofolio yang baik juga perlu menjelaskan proses kreatif, peran kamu dalam proyek, dan hasil akhirnya (output).

Jadi, apa saja yang seharusnya ada dalam portofolio desain grafis?

Yuk, simak elemen-elemen penting yang wajib kamu sertakan agar portofoliomu tampil profesional dan menarik di mata klien atau perekrut! 

1. Halaman Sampul (Cover Page)

Hal pertama yang akan dilihat oleh pembaca adalah halaman sampul. Oleh karenanya, ini adalah kesempatanmu untuk membuat kesan pertama yang kuat! 

Buatlah halaman ini seolah-olah berbicara tentang siapa dirimu sebelum mereka menyelami portofolio lebih dalam.

Elemen yang sebaiknya disertakan:

  • nama lengkap;
  • profesi: graphic designer;
  • logo pribadi (jika ada);
  • tahun pembuatan portofolio.

2. Profil Singkat (About Me)

Selanjutnya, berikan juga deskripsi ringkas tentang siapa kamu:

  • nama dan asal;
  • pendidikan terakhir;
  • spesialisasi atau gaya desain (misal: branding, ilustrasi, UI/UX);
  • motivasi kamu di dunia desain.

Contohnya sebagai berikut:

“Saya adalah desainer grafis dengan minat besar pada branding dan desain editorial. Berpengalaman menangani proyek logo, desain kemasan, hingga materi promosi digital.”

3. Informasi Kontak & Social Media

Bagaimana jika ada perekrut yang tertarik dengan portofoliomu?

Nah, pastikan portofoliomu mudah diakses dan memudahkan klien atau perekrut untuk menghubungimu. 

Cantumkan informasi kontak yang profesional dan relevan. Detail yang bisa kamu sertakan:

  • alamat email profesional;
  • nomor WhatsApp (aktif dan mudah dihubungi);
  • tautan ke akun LinkedIn;
  • tautan ke CV digital;
  • profil Behance, Dribbble, atau Instagram khusus portofolio;
  • website pribadi atau online portfolio (jika ada).

4. Skill dan Tools Desain

Berikutnya, tampilkan pula daftar tools dan kemampuan teknis yang kamu kuasai. Misalnya saja:

Software:

  • Adobe Illustrator
  • Adobe Photoshop
  • Adobe InDesign
  • Figma / Adobe XD
  • Canva

Kemampuan tambahan:

  • Typography
  • Digital illustration
  • Branding strategy
  • Motion graphics
  • Photography editing

5. Showcase Karya Desain (Portfolio Projects)

Saatnya tunjukkan karyamu! Ini adalah bagian paling penting dari portofolio. 

Kamu bisa menampilkan 6–12 proyek terbaik, masing-masing dengan penjelasan yang jelas dan menarik. Lebih baik menampilkan 6 karya berkualitas tinggi daripada 20 karya biasa saja.

Untuk setiap proyek sertakan

  • nama proyek;
  • tahun / nama klien;
  • deskripsi singkat proyek; 
    • apa yang didesain?
    • tujuan proyek?
    • tantangan dan solusi desain?
  • tools yang digunakan
  • visual (mockup/preview hasil akhir)

Kamu masih pemula dalam desain grafis? Nah, jika kamu belum memiliki klien, gunakan:

  • proyek fiktif;
  • tugas kuliah;
  • kolaborasi komunitas.

Di sana kamu bisa menuliskan:

  • nama kegiatan;
  • posisi/jabatan;
  • tugas utama;
  • periode kerja.

Termasuk juga pengalaman organisasi atau kegiatan kampus (misalnya: tim kreatif, dokumentasi, humas).

6. Desain Proses (Creative Process)

Telah dijelaskan sebelumnya jika portofolio tak hanya memuat output visual saja. 

Sebab itu, tunjukkan proses kamu dalam membuat desain, mulai dari menerima brief hingga menghasilkan desain akhir.

Kamu bisa memvisualisasikan proses ini dalam bentuk diagram, alur kerja, atau storytelling visual. 

contoh portofolio desain grafis
Contoh creative process | Sumber: Design Goodness

Ini akan memperlihatkan kalau kamu bukan sekadar “eksekutor”, tetapi juga seorang problem solver yang paham strategi dan kebutuhan klien.

7. Testimoni atau Rekomendasi (Opsional)

Jika kamu pernah freelance, magang (PKL), atau terlibat dalam proyek komunitas, mintalah testimoni dari klien, mentor, atau dosen pembimbing. 

Cukup sertakan 1–2 testimoni untuk memperkuat kredibilitas dan menunjukkan nilai profesionalismemu di mata orang lain.

8. Sertifikat & Penghargaan (Opsional)

Pernah menjuarai lomba desain? Jika kamu pernah memenangkan lomba desain atau mengikuti pelatihan bersertifikat, bagian ini sangat penting untuk ditampilkan. 

Sertakan:

  • sertifikat kursus desain (contoh: Dicoding, Coursera, RevoU);
  • prestasi lomba desain;
  • penghargaan dari kampus atau komunitas.

Jangan lupa mencantumkan logo, nama lembaga penyelenggara, serta tahun perolehan untuk meningkatkan kredibilitas portofoliomu, ya!

9. Halaman Penutup (Closing Page)

Akhiri portofoliomu dengan ucapan terima kasih dan ajakan untuk berkolaborasi. Sertakan lagi informasi kontak agar mudah dihubungi.

Contoh isi halaman penutup:

“Terima kasih telah meluangkan waktu untuk melihat portofolio saya. Saya terbuka untuk peluang kerja penuh waktu, proyek freelance, maupun kolaborasi desain kreatif. Silakan hubungi saya melalui email atau media sosial yang tertera.”

Tools untuk Membuat Portofolio Desain Grafis

Saat ini, ada berbagai tools dan platform yang dapat membantumu membangun portofolio desain grafis yang menarik dan profesional. Mulai dari yang sederhana dan gratis hingga yang lebih kompleks dengan fitur lengkap. 

Berikut beberapa pilihan platform yang memungkinkanmu untuk menampilkan karya sesuai kebutuhan dan keinginanmu.

1. Canva

contoh portofolio desain grafis

Canva mungkin sudah dikenal oleh banyak desainer. Sebab, tak bisa dipungkiri, hampir semua desainer grafis pernah menggunakannya. 

Selain menjadi alat desain yang praktis, tahukah kamu bahwa Canva juga dapat digunakan untuk membuat portofolio desain, lho?

Dengan berbagai template yang sudah tersedia, Canva memungkinkan kamu untuk membuat tampilan portofolio yang menarik dan profesional dalam waktu singkat. Di sana juga terdapat banyak template yang khusus dirancang untuk desainer pemula.

Setelah selesai, kamu bisa menyimpan portofolio dalam format PDF atau langsung membagikannya melalui link. 

2. Figma

contoh portofolio desain grafis

Meskipun sering digunakan untuk desain UI/UX dan prototyping, Figma juga bisa andalan untuk membuat portofolio desain. 

Utamanya, jika kamu ingin menampilkan alur kerja, struktur desain, atau interaksi yang kompleks.

Figma berbasis cloud sehingga memungkinkan kamu untuk berbagi portofolio melalui link.

Keunggulannya, kamu juga bisa bekerja secara kolaboratif dengan teman atau klien dalam satu file yang sama. 

Jika tujuanmu adalah menunjukkan proses kreatif dan bukan hanya hasil akhir, Figma adalah platform yang patut dicoba.

3. Google Slides / PowerPoint

contoh portofolio desain grafis

Jangan salah, kamu juga bisa membuat portofolio desain grafis menggunakan Google Slides atau PowerPoint. 

Dengan tools ini, kamu dapat menyusun alur narasi, menambahkan animasi untuk memperjelas setiap poin, serta menyisipkan link ke video atau desain lain yang mendukung. 

Selain itu, kamu juga bisa mencari template portofolio yang sudah tersedia di Google untuk memudahkan proses pembuatan.

Setelah selesai, portofolio kamu bisa dengan mudah diekspor ke format PDF atau dibagikan secara online.

4. Notion

contoh portofolio desain grafis

Notion adalah pilihan tepat bagi kamu yang suka mendokumentasikan proses tatkala membuat desain. 

Platform ini memungkinkanmu membuat portofolio yang tidak hanya menampilkan karya visual, tetapi juga narasi mendalam. Misalnya saja menjelaskan proses kreatif, riset, testimoni klien, hingga tautan ke proyek eksternal.

Dengan Notion, kamu bisa menyusun portofolio menggunakan berbagai blok konten, seperti teks, gambar, tabel, dan galeri. 

Tampilannya yang minimalis dan elegan menjadikan portofoliomu lebih profesional. Selain itu, kamu juga bisa membagikan portofolio ini lewat link, mirip sebuah website.

5. Dribbble

contoh portofolio desain grafis

Kalau kamu ingin karyamu dilihat oleh sesama desainer atau bahkan klien global, Dribbble adalah tempat yang pas. 

Platform ini lebih seperti media sosial untuk desainer. Kamu bisa unggah screenshot proyek, beri sedikit penjelasan, lalu tunggu feedback dari komunitas.

Banyak perusahaan, terutama dari luar negeri, mencari desainer berbakat lewat Dribbble. Semakin aktif kamu di sana, semakin besar kemungkinan kamu mendapat tawaran kerja atau freelance project.

6. Behance

contoh portofolio desain grafis

Bisa dibilang, Behance adalah salah satu platform portofolio paling besar. 

Desainer dari seluruh dunia memamerkan proyek mereka di sini, mulai dari desain grafis, ilustrasi, motion graphic, sampai UX/UI.

Menariknya, kamu bisa menjelaskan seluruh proses kreatifmu, mulai dari brief, moodboard, revisi, sampai hasil akhir. 

Pun, Behance terintegrasi langsung dengan Adobe Creative Cloud sehingga kamu bisa unggah dari Photoshop atau Illustrator.

7. Adobe Portfolio

contoh portofolio desain grafis

Adobe Portfolio menyediakan template yang dapat kamu sesuaikan dengan kontenmu, tanpa melibatkan coding sama sekali.

Kamu bisa membuat halaman galeri, bio, bahkan kontak form agar klien bisa langsung menghubungimu. 

Satu hal yang perlu diingat: Adobe Portfolio gratis hanya untuk pengguna Adobe Creative Cloud. Jadi kalau kamu memang sudah berlangganan Adobe, platform ini bisa jadi bonus untuk membangun portofolio profesional dalam waktu singkat.

Baca Juga: Mengenal Adobe InDesign: Sejarah, Fungsi, dan Fiturnya untuk Desainer Grafis 

8. Carbonmade

contoh portofolio desain grafis

Jika kamu mencari platform portofolio yang praktis dan mudah digunakan, Carbonmade bisa menjadi pilihan tepat. 

User interface-nya clean dan dirancang agar siapa pun, termasuk desainer pemula. Kamu dapat menampilkan karya secara profesional, tanpa perlu teknis khusus.

Kamu cukup mengunggah karya, mengatur urutannya, dan portofoliomu pun siap dilihat publik. Pada versi gratis, kamu bisa mengunggah hingga 5 proyek dan maksimal 35 gambar.

Ketika portofoliomu berkembang dan kamu membutuhkan lebih banyak ruang atau fitur tambahan, kamu bisa mempertimbangkan beralih ke versi berbayar. 

9. Wix

contoh portofolio desain grafis

Ingin portofolio desain grafis yang tampil beda? Wix bisa jadi pilihan. 

Platform ini memungkinkan kamu membangun website dari nol dengan sistem drag-and-drop. Kamu bebas memilih template, mengganti warna, font, bahkan animasi.

Kelebihan lain dari Wix adalah integrasinya dengan media sosial. Perekrut atau klien bisa langsung temukan karya kamu dari Instagram, Facebook, atau LinkedIn. 

Meski versi gratisnya sudah cukup oke, kamu tetap bisa naik level dengan berlangganan premium untuk menggunakan domain sendiri dan menghilangkan iklan.

10. Crevado

Crevado adalah salah satu platform paling simpel dan ringan untuk membuat portofolio. 

Di sini kamu tinggal drag-and-drop file karya kamu, lalu atur posisinya sesuai selera. Tidak perlu pusing belajar desain web atau coding.

Menariknya, Crevado mendukung tampilan yang responsif. Portofoliomu akan tampil bagus baik di laptop, tablet, maupun HP. 

Namun, kalau kamu menggunakan versi gratis, akan ada watermark Crevado di bagian bawah halaman.

11. Fabrik

Bagi kamu yang ingin tampil profesional tanpa ribet, Fabrik menawarkan berbagai tema yang elegan dan siap pakai. 

Tidak perlu jago coding, kamu cukup unggah karya, pilih tema, dan portofoliomu langsung bisa tayang.

Fabrik juga mendukung fitur blogging, jadi kamu dapat bercerita soal proses kreatif atau insight dari tiap proyek.

12. Dunked

Dunked adalah platform minimalis yang didesain khusus untuk para kreator visual. Mulai dari fotografer, ilustrator, sampai motion designer. 

Tampilannya bersih dan elegan, cocok bagi kamu yang ingin menonjolkan karya tanpa terlalu banyak elemen.

Kamu juga bisa menyematkan media dari situs lain, seperti video dari YouTube atau galeri dari Flickr, cukup dengan drag-and-drop. 

Baca Juga: 15 Software Desain Grafis Terbaik: Opsi Gratis Hingga Premium! 

Contoh Portofolio Desain Grafis 

Lalu, bagaimana cara merangkai portofolio desain grafis yang menarik? Salah satu cara terbaik untuk memulai adalah dengan melihat contoh portofolio desain grafis dari desainer lain. 

Dari situ, kamu bisa belajar bagaimana mereka menyusun karya, menampilkan proses kreatif, hingga menyampaikan cerita di balik desainnya.

Berikut ini beberapa contoh portofolio desain grafis untuk pemula ataupun berpengalaman yang bisa jadi referensi. 

1. Contoh Portofolio Desain Grafis PDF

contoh portofolio desain grafis
contoh portofolio desain grafis

Salah satu format paling fleksibel dan profesional untuk menampilkan karya desain adalah dalam bentuk PDF. 

Portofolio PDF mudah dibagikan, dapat diakses offline, dan tentunya tetap menjaga kualitas visual desainmu. 

Kalau kamu butuh referensi, kamu bisa cek beberapa contoh portofolio desain grafis dalam format PDF yang sudah dipublikasikan di di sini.

2. Contoh Portofolio Desain Grafis Pemula

contoh portofolio desain grafis

Baru mulai terjun ke dunia desain grafis? Jangan khawatir! Sebab, semua desainer hebat pun pernah memulai dari titik yang sama. 

Portofolio untuk pemula tidak harus sempurna, tetapi harus mencerminkan gaya, ketertarikan, dan usaha terbaikmu.

Kalau kamu butuh inspirasi, kamu bisa cek contoh portofolio desain grafis pemula yang sudah dipublikasikan di sini. 

3. Contoh Portofolio Desain Grafis untuk Melamar Kerja

contoh portofolio desain grafis

Saat melamar kerja di bidang desain grafis, portofolio adalah senjata utama di samping CV. 

Di sinilah kamu menunjukkan kualitas, keunikan, dan gaya visualmu secara langsung kepada recruiter atau calon atasan. 

Sebab itu, portofolio untuk melamar kerja sebaiknya tidak hanya menampilkan hasil akhir, tetapi juga mencerminkan proses kreatif dan kemampuan problem-solving-mu dalam proyek desain.

Butuh referensi? Kamu bisa melihat contoh portofolio desain grafis untuk keperluan melamar kerja di sini. 

4. Contoh Portofolio Desain Grafis Menarik

contoh portofolio desain grafis

Ingin membuat portofolio yang tidak hanya bagus, tetapi juga memikat di mata klien atau recruiter?

Kalau kamu butuh inspirasi, kamu bisa cek beberapa contoh portofolio desain grafis yang menarik dan kreatif di sini. 

5. Contoh Portofolio Desain Grafis Canva

contoh portofolio desain grafis

Canva bisa kamu manfaatkan untuk menyusun portofolio desain grafis yang menarik secara visual dan mudah diakses. 

Dengan ribuan template yang tersedia, kamu bisa membuat portofolio profesional dalam hitungan menit saja!

Sebagai referensi, kamu bisa melihat langsung contoh portofolio desain grafis di Canva yang disusun dengan layout menarik dan isi yang lengkap. 

6. Contoh Portofolio Desain Grafis Website

contoh portofolio desain grafis

Jika kamu ingin membuat portofolio dalam bentuk website, ada banyak platform yang bisa kamu manfaatkan. 

Nah, salah satu yang paling fleksibel dan mudah digunakan adalah Notion. Di sini, kamu bisa menyusun portofolio yang simpel, rapi, dan tetap profesional, lengkap dengan cerita proses desain dan galeri visual.

Kamu bisa cek contoh portofolio desain grafis dalam bentuk website yang dibuat dengan Notion di sini

7. Contoh Portofolio Desain Grafis PPT

contoh portofolio desain grafis

PowerPoint juga bisa kamu manfaatkan untuk membuat portofolio desain grafis yang interaktif, lho.

Format ini sangat cocok jika kamu ingin menjelaskan proses kreatif, menambahkan animasi ringan, atau menyiapkannya untuk sesi interview langsung.

Kamu bisa cek contoh portofolio desain grafis dalam format PPT

8. Contoh Portofolio Lamaran Kerja Desain Grafis

contoh portofolio desain grafis

Portofolio untuk melamar kerja sebaiknya disusun dengan lebih terstruktur. 

Di dalamnya, kamu perlu menunjukkan proyek-proyek terbaik yang relevan dengan posisi yang dituju, lengkap dengan penjelasan peranmu, tools yang digunakan, hingga hasil akhir desainnya.

Jika kamu butuh inspirasi, kamu bisa lihat contoh portofolio lamaran kerja desain grafis yang dirancang khusus untuk menarik perhatian recruiter.

9. Contoh Portofolio Desain Grafis Bahasa Indonesia

contoh portofolio desain grafis

Tertarik melamar kerja di agensi, startup, perusahaan lokal? Kamu bisa menggunakan bahasa Indonesia dalam portofolio desainmu agar pesan lebih mudah dipahami. 

Selain lebih komunikatif, ini juga memberi kesan jika kamu memahami konteks dan audiens dengan baik.

Kamu bisa melihat contoh portofolio desain grafis berbahasa Indonesia di sini. Di sana terdapat deskripsi proyek, proses kreatif, sampai penjelasan tools yang digunakan; semuanya disampaikan dengan bahasa Indonesia yang jelas dan profesional.

10. Contoh Portofolio Desain Grafis Bahasa Inggris

contoh portofolio desain grafis

Jika kamu menargetkan klien internasional atau melamar ke perusahaan global, portofolio dalam bahasa Inggris adalah pilihan tepat. 

Kamu bisa lihat contoh portofolio desain grafis dalam Bahasa Inggris di sini untuk mendapatkan inspirasi gaya penulisan, penyusunan narasi proyek, dan cara menjelaskan proses kreatif secara ringkas dan informatif.

11. Contoh Portofolio Desain Grafis untuk Kuliah

contoh portofolio desain grafis

Sedang mencari tempat magang? Jika kamu mahasiswa yang tertarik berkarier di bidang desain, memiliki portofolio yang terstruktur sangat penting untuk menunjukkan kemampuanmu.

Portofolio untuk kuliah bisa memuat berbagai proyek yang kamu kerjakan selama masa studi, mulai dari tugas kelas, proyek kolaboratif, hingga karya pribadi yang mencerminkan eksplorasi kreatif. 

Sebagai referensi, kamu bisa cek contoh portofolio untuk kuliah di sini. 

12. Contoh Portofolio Desain Grafis Simple

contoh portofolio desain grafis

Ingin membuat portofolio desain grafis yang simpel, tetapi tetap menarik? 

Kamu bisa menyusun karya terbaikmu secara clean dan terstruktur, cukup dengan tampilan layout minimalis dan penjelasan singkat. Gaya seperti ini cocok untuk kamu yang ingin menunjukkan estetika desain sekaligus profesionalitas.

Sebagai inspirasi, kamu bisa melihat contoh portofolio desain grafis simple di sini.

13. Contoh Portofolio Desain Grafis Unik

contoh portofolio desain grafis

Kalau kamu ingin tampil beda sekaligus langsung menarik perhatian, portofolio desain grafis yang unik bisa jadi kuncinya. 

Kamu bisa memadukannya lewat storytelling, layout eksperimental, atau medium yang tidak konvensional.

Portofolio semacam ini sangat cocok untuk menunjukkan identitas visual dan gaya khasmu sebagai desainer. 

Penasaran seperti apa contohnya? Cek referensinya di sini.

14. Contoh Portofolio Desain Grafis untuk Career Switcher

contoh portofolio desain grafis

Sedang beralih karier ke bidang desain grafis? Tenang, kamu tetap bisa membangun portofolio yang kuat meskipun latar belakangmu berbeda. 

Portofolio untuk career switcher sebaiknya menunjukkan proses belajar, kemampuan adaptasi, dan motivasi kamu memasuki dunia desain. Simak contohnya di sini.

15. Contoh Portofolio Desain Grafis Profesional

contoh portofolio desain grafis

Jika kamu sudah memiliki pengalaman kerja di bidang desain grafis, portofolio profesional adalah cara terbaik untuk menunjukkan kualitas dan konsistensi karyamu. 

Di dalamnya, kamu bisa menampilkan proyek untuk klien besar, desain kampanye, hingga karya yang sudah dipublikasikan.

Portofolio profesional juga sebaiknya menyertakan konteks proyek, peran kamu dalam tim, serta hasil atau dampak yang dicapai. 

Ingin melihat contohnya? Intip contoh portofolio desain grafis profesional di sini.

Cara Membuat Portofolio Desain Grafis yang Menarik 

Boleh dibilang portofolio desain grafis adalah wajah profesional kamu di dunia kreatif. 

Lalu, bagaimana cara membuat portofolio desain grafis yang bukan hanya rapi, tetapi juga memikat? 

Yuk, simak cara membuat portofolio desain grafis yang menarik berikut ini. 

1. Tentukan Tujuan Portofoliomu

Langkah pertama yang paling krusial adalah memahami tujuan dari portofolio yang akan kamu buat. 

Tanyakan pada dirimu: untuk siapa portofolio ini ditujukan dan apa yang ingin kamu capai?

Apakah kamu menyusunnya untuk melamar kerja di agensi kreatif? Menarik perhatian calon klien sebagai freelancer? Atau mungkin sebagai syarat pengajuan beasiswa atau pameran karya?

Menentukan tujuan ini penting karena akan memengaruhi banyak hal; mulai dari jenis karya yang kamu pilih untuk ditampilkan, urutan penyajiannya, hingga gaya visual dan narasi yang kamu gunakan. 

Misalnya, jika kamu membuat portofolio untuk melamar kerja sebagai desainer UI/UX, maka kamu perlu menonjolkan proyek digital dan proses desainmu, bukan sekadar hasil akhirnya.

Sementara, jika portofolio ditujukan untuk klien freelance, tampilkan keberagaman gaya dan bukti bahwa kamu bisa memahami kebutuhan proyek yang berbeda-beda.

Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu bisa menyusun portofolio yang lebih fokus, terarah, dan efektif dalam menyampaikan keunggulanmu.

2. Pilih Karya Terbaik, Bukan Terbanyak

Alih-alih menampilkan semua hasil desainmu, lebih baik kurasi karya terbaik yang benar-benar mencerminkan skill dan gaya visual kamu. 

Idealnya, tampilkan 6–10 proyek yang paling relevan. Setiap karya sebaiknya merepresentasikan teknik, konsep, dan proses berpikir kreatif yang kamu miliki.

3. Sertakan Proses Kreatif

Jangan hanya menampilkan hasil akhir. Tambahkan narasi singkat tentang proses di baliknya, mulai dari brief klien, riset, hingga keputusan desain yang kamu ambil. 

Ini menunjukkan kemampuan berpikir strategis dan pendekatan desain yang kamu miliki.

4. Gunakan Platform yang Tepat

Ada banyak tools dan platform portofolio yang bisa kamu gunakan, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, seperti Behance, Dribbble, Adobe Portfolio, atau bahkan Notion dan Google Slides. 

Pilih yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan kamu, serta pastikan tampilannya profesional dan mudah diakses.

5. Desain Tampilan Portofolio yang Konsisten

Perhatikan tipografi, warna, dan layout portofoliomu. 

Desain visual yang konsisten mencerminkan profesionalisme dan sense of design yang kamu miliki. Jangan sampai desain portofolio justru mengganggu fokus orang pada karya-karyamu, ya.

6. Tampilkan Informasi Diri yang Relevan

Sediakan bagian khusus untuk informasi tentang dirimu. Jelaskan siapa kamu, apa keahlian utama kamu, software yang kamu kuasai, serta kontak yang bisa dihubungi. 

Jika kamu memiliki curriculum vitae (CV) atau resume, kamu juga bisa menyertakannya sebagai pelengkap.

7. Update Portofolio secara Berkala!

Dunia desain terus berkembang, begitu juga dengan portofoliomu. 

Jadikan portofolio sebagai dokumen hidup yang kamu perbarui secara berkala dengan proyek terbaru dan skill yang semakin berkembang.

Baca Juga: 21 Jenis-Jenis Font Populer dan Contohnya untuk Desain Grafis 

Sudah Punya Portofolio? Saatnya Lamar Kerja Desain Grafis di Dealls!

Portofolio yang menarik adalah kunci untuk membuka banyak pintu peluang karier.

Nah, setelah kamu menyusun karya terbaikmu dan menampilkannya dengan cara yang profesional, saatnya menunjukkan hasilnya ke dunia luar!

Dealls menyediakan beragam lowongan kerja di bidang graphic design yang bisa kamu coba lamar. Dari posisi entry-level hingga profesional, banyak peluang untuk bergabung dengan start-up ataupun agensi kreatif.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengasah keterampilan desainmu lebih jauh. Lamar sekarang juga dan temukan pekerjaan graphic design terbaik hanya di Dealls!

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya

Table of Contents

Dealls App
Kembangkan Karier Anda dengan Pekerjaan Prioritas & Mentoring
Dapatkan update live mengenai karier Anda dengan Aplikasi Dealls
Unduh Sekarang