21 Jenis-Jenis Font Populer dan Contohnya untuk Desain Grafis

Temukan berbagai jenis-jenis font dan contohnya, seperti serif, sans serif, display, script, dan aesthetic di sini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls April 10, 2025

Font atau huruf memiliki peran besar dalam desain grafis. Sebab, tiap jenis font mempunyai karakteristik unik yang bisa memengaruhi kesan dari sebuah desain. 

Beberapa font, seperti Times New Roman, Arial, dan Helvetica sangat familiar di berbagai media, sementara font aesthetic, seperti Lobster dan Pacifico memberi sentuhan modern. 

Di Microsoft Word, jenis font Calibri dan Georgia sering digunakan karena tampilannya yang clean dan mudah dibaca.

Nah, dalam artikel ini, Dealls akan membahas berbagai jenis font yang sering digunakan serta contoh-contoh font dalam berbagai kategori, seperti serif, sans serif, display, script, dan lainnya. 

Jadi, jika kamu ingin memahami lebih dalam font dan cara memilih yang tepat untuk proyek desainmu, simak terus artikel ini, ya!

Jenis-Jenis Font (Tipografi)

Yuk, kita bahas lebih mendalam berbagai jenis font yang dapat memperkaya desain grafismu! Ada banyak jenis font yang bisa digunakan tergantung pada konteks dan tujuan desain. 

Nah, berikut ini penjelasan lengkap beberapa jenis font yang populer dan sering digunakan.

1. Serif

jenis jenis font
Tampilan font Serif | Sumber: Din Studio

Serif adalah jenis font yang memiliki garis kecil atau ornamen pada setiap ujung hurufnya, yang dikenal dengan nama serif. Garis-garis kecil ini memberikan kesan klasik dan formal. 

Serif pertama kali populer pada abad ke-15 dan dianggap memiliki tingkat keterbacaan yang sangat baik. Hal ini karena serif membantu mata mengikuti alur teks dengan lebih mudah.

Font Serif sering digunakan dalam teks yang panjang, seperti artikel, buku, dan surat kabar karena kemudahan keterbacaan. 

Walaupun demikian, font ini memberikan kesan serius. Beberapa variasi dari font Serif yang umum digunakan adalah Old Style, Neo-Classical, Transitional, dan Modern.

Contoh font Serif: Times New Roman, Georgia, Cambria.
Fungsi: Artikel panjang, dokumen resmi, buku, dan materi dialog formal.

2. Sans Serif

jenis jenis font
Tampilan font Serif | Sumber: New England

Jika font Serif berfokus pada garis dan detail kecil, font Sans Serif justru mengedepankan kesederhanaan dengan bentuk huruf yang lebih bersih dan tanpa garis tambahan pada ujung huruf. 

Sans sendiri dalam bahasa Perancis berarti ‘tanpa’ sehingga Sans Serif berarti ‘font tanpa serif’.

Sans Serif mulai dikenal pada awal abad ke-20 dan banyak digunakan di era modern berkat desainnya yang efisien dan minimalis.

Font ini sangat populer di dunia digital karena lebih mudah dibaca di layar. Sans Serif juga memberi kesan modern, bersih, dan dinamis. 

Banyak brand besar yang menggunakannya dalam logo mereka untuk menciptakan citra yang lebih segar dan ramah.

Contoh font Sans Serif: Arial, Calibri, Helvetica.
Fungsi: Website, branding, logo perusahaan, dan desain grafis modern.

3. Slab Serif

jenis jenis font
Tampilan font Slab Serif | Sumber: Mill Creek Creative

Slab Serif adalah varian dari font Serif yang memiliki tebal lebih berat dan blok yang lebih besar pada ujung hurufnya. 

Dikenal juga dengan nama Egyptian, font ini banyak digunakan pada iklan, poster, dan billboard karena tampaknya lebih mudah dibaca dari kejauhan. 

Dengan karakteristik tebal dan kuat, Slab Serif memberikan kesan yang kokoh dan vintage.

Slab Serif hadir dengan berbagai jenis, seperti Clarendon, Antique, dan Typewriter. Font ini cocok untuk desain yang membutuhkan kesan kekuatan atau pesan yang tegas dan tidak mudah dilupakan.

Contoh font Slab Serif: Rockwell, Courier, Clarendon.
Fungsi: Poster, billboard, logo yang membutuhkan kekuatan visual, desain vintage.

4. Script

jenis jenis font
Tampilan font Script | Sumber: Threerooms

Font Script dirancang menyerupai tulisan tangan yang saling terhubung, memberi kesan elegan dan personal. 

Font ini memiliki lekukan-lekukan halus yang menambah kesan alami dan kreatif. Meski terlihat indah, penggunaan font Script cukup terbatas karena tidak cocok untuk teks panjang atau tulisan dengan huruf kapital semua.

Biasanya, font Script digunakan untuk desain yang bersifat dekoratif dan lebih artistik, seperti undangan pernikahan, logo, atau desain yang membutuhkan nuansa romantis dan unik.

Contoh font Script: Brush Script MT, Palace Script MT, Pacifico.
Fungsi: Undangan, desain logo kreatif, branding, tulisan dekoratif.

5. Handwritten

jenis jenis font
Tampilan font Handwritten | Sumber: Threerooms

Mirip dengan font Script, Handwritten adalah font yang dirancang menyerupai tulisan tangan manusia. 

Font ini memberikan nuansa yang lebih kasual dan unik, serta lebih kreatif dalam pengaturannya. 

Namun, seperti font Script, Handwritten tidak cocok digunakan dalam teks panjang, tetapi lebih cocok pada proyek desain yang membutuhkan sentuhan personal atau informal.

Font Handwritten cocok digunakan pada sampul buku, poster, dan logo yang ingin memberi kesan lebih hangat dan personal.

Contoh font Handwritten: Courgette, Cookie, Neucha.
Fungsi: Desain kreatif, logo, sampul buku, dan materi promosi yang ingin memberi kesan personal dan ramah.

Baca Juga: Mengenal Adobe InDesign: Sejarah, Fungsi, dan Fiturnya untuk Desainer Grafis

6. Display

jenis jenis font
Tampilan font Display | Sumber: Uxcel

Font Display memiliki ciri khas ukuran yang besar dan banyak dihiasi ornamen dekoratif, membuatnya ideal untuk menarik perhatian. 

Font ini pertama kali muncul pada abad ke-19 dan digunakan dalam iklan agar tampak lebih mencolok dan menarik. 

Oleh karena ukurannya yang besar dan hiasannya yang detail, font Display lebih mengutamakan keindahan visual daripada kemudahan keterbacaan.

Biasanya, font Display digunakan dalam desain yang ingin memberikan kesan megah, berkelas, dan menonjol. 

Meskipun tidak cocok untuk teks panjang, font ini sangat tepat untuk judul, header, atau elemen grafis lainnya yang membutuhkan perhatian lebih.

Contoh font Display: Rosewood, Bermuda, Umbra.
Fungsi: Iklan, desain penghargaan, sertifikat, piagam.

7. Comic

jenis jenis font
Tampilan font Comic | Sumber: Taylor Hieber

Di kalangan desainer grafis, font Comic sering dianggap sebagai “musuh bebuyutan”. Sebab, Comic Sans sering mendapat kritik karena bentuknya yang terkesan kekanak-kanakan dan tidak cocok digunakan dalam konteks formal.

Namun, bukan berarti font Comic tidak memiliki tempatnya sendiri, lho

Jenis font ini dirancang untuk menciptakan kesan ramah, santai, dan mudah dibaca sehingga sering digunakan dalam buku anak-anak, materi edukasi, atau desain yang menargetkan audiens muda. 

Jika digunakan pada tempat yang tepat, font Comic bisa memberikan nuansa yang menyenangkan dan tidak terlalu kaku.

Contoh font Comic: Comic Sans MS, Brush Script MT, Bradley Hand.
Fungsi: Desain anak-anak, poster acara, materi yang ramah dan santai.

8. Stencil

jenis jenis font
Tampilan font Stencil | Sumber: Adobe Stock

Meskipun terdengar kurang familiar, font Stencil sering digunakan oleh seniman dan desainer grafis untuk menciptakan desain yang kuat dan penuh karakter. 

Nama Stencil berasal dari metode pencetakan yang digunakan dalam street art, di mana setiap huruf memiliki bentuk yang seragam, tetapi cukup kuat untuk membuat kesan yang mendalam.

Jenis font ini sering digunakan untuk headline berita dan desain yang ingin memberikan kesan bold dan tegas. 

Stencil memberikan nuansa industrial dan modern, yang cocok untuk digunakan dalam desain yang membutuhkan kesan kuat dan jelas.

Contoh font Stencil: Stencil Std, Army, Urban.
Fungsi: Headline berita, desain poster yang membutuhkan kesan tegas, desain yang terinspirasi dari street art.

9. Blackletter

jenis jenis font
Tampilan font Blackletter | Sumber: Urban Fonts

Jika kamu ingin membuat desain dengan kesan kuno, Blackletter adalah pilihan yang tepat.

Font ini, yang juga dikenal sebagai Old English, memiliki tampilan seperti tulisan tangan dari abad pertengahan dengan elemen dekoratif. 

Karakteristik font ini memberikan nuansa formal dan sedikit gotik, cocok untuk desain yang ingin terlihat bersejarah atau kuno.

Walaupun Blackletter penuh dengan ornamen yang rumit, font ini masih terbaca dengan baik jika digunakan untuk judul atau headline

Contoh font Blackletter: Modern, Calligraphy, Text.
Fungsi: Desain dengan tema sejarah, banner acara tradisional, atau materi yang membutuhkan kesan klasik dan elegan.

10. Typewriter

jenis jenis font
Tampilan font Typewriter | Sumber: Etsy

Typewriter adalah font yang meniru hasil ketikan mesin tik yang klasik. 

Font ini memberikan kesan vintage atau retro yang bisa membawa elemen nostalgia dalam desain. 

Dengan tampilan yang sedikit kasar dan tidak rata, Typewriter cocok digunakan untuk desain yang membutuhkan kesan kasual dan old-school.

Font Typewriter sangat versatile dan bisa digunakan dalam berbagai jenis desain, mulai dari karya tulis, poster acara retro, hingga branding yang ingin menonjolkan kesan klasik dan unik.

Contoh font Typewriter: Pica, Courier, Elite.
Fungsi: Desain retro, branding yang ingin menunjukkan kesan vintage, poster dengan tema nostalgia.

11. Avenir

jenis jenis font
Tampilan font Avenir | Sumber: YouWorkForThem

Avenir adalah font sans-serif yang dirancang oleh Adrian Frutiger pada tahun 1988. Font ini dikenal dengan desain geometris yang bersih dan modern. 

Avenir memiliki proporsi seimbang, dengan garis-garis clean dan bentuk huruf elegan, menjadikannya ideal untuk berbagai kebutuhan desain.

Font ini sering digunakan dalam desain grafis, logo, dan branding, serta sangat populer dalam aplikasi web dan media digital karena kemudahannya dibaca pada berbagai ukuran layar.

Contoh font Avenir: Avenir Next, Avenir Black, Avenir Light. 
Fungsi: Desain UI/UX (banyak digunakan dalam aplikasi & situs web karena keterbacaannya), presentasi & dokumen bisnis (tampilan profesional, tetapi tetap bersahabat), poster & iklan. 

12. Didot

jenis jenis font
Tampilan font Didot | Sumber: Typographica

Didot adalah salah satu jenis font yang memiliki sejarah panjang. 

Diciptakan oleh desainer legendaris Firmin Didot pada tahun 1784, font ini terkenal dengan kontras tinggi antara garis tipis dan tebal, memberikan kesan elegan dan mewah. 

Meskipun berasal dari abad ke-18, Didot masih sering digunakan hingga kini, terutama di logo brand ternama yang ingin menampilkan kesan berkelas dan premium.

Kelebihan utama Didot adalah tampilannya yang sangat tajam dan bersih, menjadikannya pilihan populer untuk desain logo, majalah, dan branding. 

Meskipun awalnya digunakan dalam tipografi cetak, Didot telah diperbarui dengan versi digital dan kini menjadi salah satu font favorit di dunia desain grafis.

Contoh font Didot: Brioche, Lastone, Domani.
Fungsi: Desain logo, branding, majalah, dan elemen desain premium.

13. Baskerville

jenis jenis font
Tampilan font Baskerville | Sumber: Proof Positive

Baskerville adalah font yang diciptakan oleh John Baskerville pada abad ke-18 dan dikenal dengan desainnya yang sangat elegan. 

Font ini awalnya dirancang dengan gaya kaligrafi yang halus dan memerlukan perhatian detail dalam pencetakan. 

Meskipun pada awalnya dipandang terlalu rumit, Baskerville kini dianggap sebagai salah satu font yang paling banyak digunakan dalam desain modern, berkat tampilan serif-nya yang mudah dibaca, tetapi tetap klasik.

Salah satu desain terkenal yang menggunakan Baskerville adalah logo resmi pemerintahan Kanada. 

Dengan karakter serif yang tegas dan proporsional, Baskerville memberi kesan otoritatif dan elegan, menjadikannya pilihan populer untuk berbagai jenis publikasi dan logo.

Contoh font Baskerville: Baskerville Normal, Baskerville Regular, Baskerville Light.
Kapan digunakan: Publikasi cetak, logo resmi, desain formal, dan kaligrafi.

14. Garamond

jenis jenis font
Tampilan font Garamond | Sumber: Stimulus Advertising

Dikenal sebagai salah satu font paling legendaris, Garamond diciptakan pada abad ke-16 oleh desainer Claude Garamond. 

Font ini dikenal karena garis-garisnya yang halus dan proporsional, memberi kesan elegan dan mudah dibaca. 

Seiring berjalannya waktu, Garamond berkembang menjadi font yang banyak digunakan di seluruh dunia, terutama dalam bentuk digital yang lebih modern.

Versi Garamond yang telah diperbarui digunakan oleh banyak perusahaan besar seperti Apple dan Microsoft, serta oleh penerbit besar di seluruh dunia. 

Garamond memiliki kemampuan untuk memberikan nuansa modern, tetapi tetap mempertahankan karakter retro yang khas.

Contoh font Garamond: Eason, Maiola, Marat.
Fungsi: Publikasi buku, dokumen, desain modern dan retro, serta branding yang membutuhkan font elegan dan fungsional.

15. Times New Roman

15-ezgif.com-jpg-to-webp-converter.webp
Tampilan font Times New Roman | Sumber: Muhidin Simin

Siapa yang tidak familiar dengan font satu ini? Mungkin, kamu sering menggunakannya di Microsoft Word. Times New Roman bisa dibilang sebagai salah satu font yang paling dikenal di seluruh dunia.

Diciptakan oleh Stanley Morison dan dipersembahkan oleh Monotype Corporation pada tahun 1932 untuk majalah The Timesfont ini dirancang memberikan kemudahan membaca dalam teks panjang. 

Dengan bentuk serif-nya yang tegas dan terstruktur, Times New Roman telah menjadi standar de facto untuk banyak penerbitan, dokumen, dan aplikasi kantor.

Tidak hanya digunakan dalam dokumen resmi, Times New Roman juga banyak digunakan dalam desain grafis karena kesederhanaannya yang elegan dan kesesuaian dengan berbagai format teks. 

Keunggulannya adalah kemampuannya untuk bekerja dengan baik di hampir semua media, baik digital maupun cetak.

Contoh font Times New Roman: EB Garamond, Merriweather, Heuristica.
Fungsi: Dokumen resmi, artikel berita, desain publikasi cetak, dan teks panjang.

16. ITC Lubalin Graph

 jenis jenis font
Tampilan font Lubalin Graph | Sumber: Dafont

ITC Lubalin Graph adalah salah satu font Slab Serif yang sering dipilih oleh desainer untuk berbagai keperluan desain grafis. 

Dibuat oleh desainer legendaris Herb Lubalin, yang terkenal dengan kontribusinya dalam desain tipe, ITC Lubalin Graph memiliki ciri khas yang unik. 

Font ini memiliki bentuk yang solid dengan ujung huruf yang seakan memiliki sepatu—sebuah ciri khas khas dari font Slab Serif yang membuatnya mudah dikenali.

Karakteristik desain dari font ini sangat kuat, tegas, dan memiliki karakter yang cukup berani.

Dengan bentuk huruf yang lebih tebal, ITC Lubalin Graph sering digunakan untuk desain yang memerlukan kesan kuat dan profesional, seperti iklan, branding, dan headline. 

Keunggulan dari font ini adalah kemampuannya untuk memberikan kesan yang dramatis, tetapi tetap terstruktur dengan baik.

Contoh font ITC Lubalin Graph: ITC Lubalin Graph Book, ITC Lubalin Graph Medium, ITC Lubalin Graph Bold, ITC Lubalin Graph Demi, ITC Lubalin Graph Heavy. 

Fungsi: Branding, desain poster, headline iklan, dan logo yang membutuhkan kesan kuat dan modern.

17. Retro

 jenis jenis font
Tampilan font Retro | Sumber: Vexels

Font Retro adalah pilihan yang sempurna jika kamu ingin membuat desain ala nostalgia dengan nuansa vintage. 

Sering disamakan dengan Pixel font, padahal keduanya sangat berbeda. Retro sendiri lebih sering hadir dalam berbagai tipe font seperti Sans Serif, Serif, dan Script. 

Kesan yang dihasilkan oleh font ini cenderung klasik dan kuno, cocok untuk desain yang mengangkat tema nostalgia, baik itu dalam poster, logo, atau bahkan kemasan produk yang ingin menampilkan kesan era tertentu.

Font Retro sangat fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan berbagai jenis desain, dari tampilan yang lebih kasual hingga yang lebih formal. 

Contoh font Retro: Pacifico, Cooper Black, Bebas Neue, Broadway. 

Fungsi: Poster, logo vintage, desain produk dengan tema retro, dan program yang menonjolkan elemen nostalgia.

18. Georgia

jenis jenis font
Tampilan font Georgia | Sumber: Vexels

Georgia adalah font Serif yang dirancang oleh Matthew Carter pada tahun 1983, khusus untuk Microsoft Corporation. 

Font ini terinspirasi oleh font Scotch Roman yang digunakan pada abad ke-19, dengan tujuan menciptakan font yang mudah dibaca baik pada layar komputer dengan resolusi rendah maupun ketika dicetak dalam ukuran kecil.

Salah satu keunggulan utama Georgia adalah kemampuannya untuk tampil elegan dan mudah dibaca dalam berbagai media, dari teks panjang di website hingga dokumen cetak. 

Desain serif-nya memberikan nuansa klasik, tetapi tetap modern dan fungsional. Georgia banyak digunakan di situs web, artikel online, dan berbagai jenis publikasi, berkat kemampuannya dalam menjaga keterbacaan meski dalam ukuran kecil atau layar dengan resolusi rendah.

Contoh font Georgia: Merriweather, Garamond, Baskerville.

Fungsi: Website, artikel online, publikasi, dan dokumen digital yang membutuhkan keterbacaan tinggi.

19. Montserrat

jenis jenis font
Tampilan font Montserrat | Sumber: Twinletter

Tak salah lagi, Montserrat adalah font sans-serif modern yang sangat populer di kalangan desainer grafis.

Dirancang oleh Julieta Ulanovsky, font ini terinspirasi oleh tanda-tanda jalanan di sekitar daerah Montserrat, Buenos Aires. 

Montserrat menonjol dengan bentuk huruf yang tegas, bersih, dan memiliki garis tebal dengan sedikit sentuhan futuristik.

Font ini sangat cocok digunakan untuk berbagai macam aplikasi desain digital, terutama untuk tampilan website, branding modern, dan poster yang membutuhkan kesan bold dan minimalis.

Montserrat juga sering dipilih untuk digunakan dalam desain logo karena kemampuannya untuk memberikan kesan yang kuat dan jelas.

Contoh font Montserrat: Open Sans, Nunito, Gotham. 

Fungsi: Website, branding, logo, poster, dan headline iklan.

20. Raleway

jenis jenis font
Tampilan font Raleway | Sumber: Fonts Shmonts

Raleway adalah font sans-serif dengan desain yang elegan dan modern. 

Dirancang oleh Matt McInerney, font ini menawarkan berbagai variasi berat (weight), dari light hingga bold, yang membuatnya sangat fleksibel untuk berbagai jenis desain, baik dalam proyek print maupun digital. 

Raleway memiliki bentuk huruf yang ramping dan bersih, menjadikannya pilihan populer untuk tampilan desain yang minimalis, tetapi tetap elegan.

Font ini sangat sering digunakan untuk heading besar, logo, dan elemen desain yang ingin memberikan kesan modern dan sophisticated. 

Kelebihannya terletak pada fleksibilitasnya yang memungkinkan penggunaan dalam berbagai konteks, dari website hingga poster atau brosur.

Contoh font Raleway: Poppins, Quicksand, Lato, Exo.

Fungsi: Website, headline, desain minimalis, dan desain branding.

21. Futura

jenis jenis font
Tampilan font Futura | Sumber: Dafonts

Futura adalah font sans-serif geometris yang diciptakan oleh Paul Renner pada tahun 1927.

Futura terkenal karena garis-garisnya yang bersih dan bentuk huruf geometris yang sangat simetris. 

Font ini menciptakan kesan modern dan efisien, serta sering digunakan dalam desain yang membutuhkan tampilan futuristik dan bersih.

Futura memiliki banyak variasi bobot, dari light hingga bold, dan sering dipilih untuk desain logo, poster, dan berbagai elemen grafis yang membutuhkan kesan kuat dan kontemporer.

Keberadaannya di dunia desain grafis tidak bisa dianggap remeh karena banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk branding mereka.

Contoh font Futura: Avenir, Century Gothic, Roboto, Proxima Nova. 

Fungsi: Logo, desain minimalis, poster, dan elemen desain grafis yang ingin menonjolkan modernitas dan kesederhanaan.

Baca Juga: 15 Software Desain Grafis Terbaik: Opsi Gratis Hingga Premium!

Temukan Lowongan Graphic Design Impianmu di Dealls!

call to action apply job di Dealls

Sekarang, setelah mengenal berbagai jenis font yang bisa memperkaya desainmu, saatnya menyalurkan kreativitasmu ke dunia profesional!

Dealls menyediakan berbagai pilihan lowongan kerja graphic design yang sesuai dengan keterampilan dan minatmu. 

Dari posisi entry-level hingga profesional, banyak peluang untuk bergabung dengan start-up ataupun agensi kreatif.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengasah keterampilan desainmu lebih jauh. Lamar sekarang juga dan temukan pekerjaan graphic design terbaik hanya di Dealls!

Sumber: 

Types of Fonts: The Ultimate Guide to Fonts Styles | Looka 

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya