Memberikan saran ke perusahaan tempat kamu bekerja itu penting banget, lho. Tidak hanya untuk membantu mereka berkembang, tetapi feedback yang kamu berikan juga membuat lingkungan kerja jadi lebih nyaman untuk kamu dan rekan-rekan kerja lainnya.
Jadi, kalau kamu merasa ada yang kurang atau bisa ditingkatkan, jangan ragu untuk kasih feedback yang membangun. Yuk, cek dan simak hingga akhir beberapa contoh komentar yang bisa kamu sampaikan!
Contoh-Contoh Komentar untuk Perusahaan
Komentar untuk perusahaan itu semacam masukan yang kamu berikan untuk membantu perusahaan jadi lebih baik kedepannya.
Biasanya, isinya saran atau kritik yang membangun tentang hal-hal yang perlu diperbaiki, seperti proses kerja atau lingkungan kantor.
Dengan memberikan komentar, kamu sebenarnya ikut andil dalam perkembangan perusahaan. Kenapa demikian? Karena masukan dari orang-orang yang terlibat langsung itu biasanya lebih detail dan nyambung dengan kondisi lapangan sehari-hari.
Menurut Universitas of California Berkeley, memberikan komentar ke perusahaan bisa membuat lingkungan kerja jadi lebih nyaman dan sesuai sama apa yang kamu butuhkan.
Apabila perusahaan mendengarkan masukan kamu, bisa jadi proses kerja lebih efisien dan tidak ribet. Efeknya, kamu jadi lebih betah dan produktif.
Biasanya, komentar ini diminta saat evaluasi kerja, survei kepuasan karyawan, atau ketika kamu mau resign, supaya perusahaan bisa terus berkembang dan mengatasi masalah yang ada. Penasaran apa saja contohnya? Simak contohnya berikut ini.
Contoh Feedback untuk Perusahaan
Feedback untuk perusahaan berguna sebagai alat evaluasi agar manajemen bisa melihat aspek mana yang perlu ditingkatkan. Ini juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan nyaman untuk semua karyawan.
- Proses penerimaan karyawan baru:
“Alur rekrutmen karyawan sebaiknya dipercepat agar tidak mengurangi minat kandidat yang potensial. Proses yang lebih cepat dan terstruktur akan membantu perusahaan mendapatkan karyawan terbaik tanpa harus kehilangan mereka karena lamanya waktu seleksi. Onboarding karyawan juga bisa lebih dioptimalkan agar mereka lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja baru.”
- Fasilitas kerja:
“Meskipun fasilitas yang ada saat ini sudah memadai, beberapa area masih bisa ditingkatkan. Contohnya, penambahan peralatan kerja yang lebih modern agar dapat menunjang efisiensi. Selain itu, ruang istirahat yang lebih nyaman akan membantu meningkatkan kenyamanan karyawan selama bekerja.”
- Komunikasi antar divisi:
“Komunikasi antara divisi perlu diperhatikan lebih serius. Kadang, informasi yang dibutuhkan terlambat sampai ke tim yang terkait, sehingga menghambat pekerjaan. Meningkatkan alur komunikasi, misalnya dengan pertemuan rutin antar divisi, akan membantu memperlancar koordinasi dan mengurangi miskomunikasi.”
- Evaluasi kerja lebih rutin:
“Pemberian evaluasi kepada karyawan sebaiknya dilakukan secara rutin, bukan hanya saat ada masalah. Dengan adanya evaluasi berkala, karyawan bisa tahu apa yang perlu diperbaiki dan perusahaan juga bisa mengukur perkembangan performa mereka dengan lebih baik.”
- Transparansi dalam pengambilan keputusan:
“Pengambilan keputusan di tingkat manajemen sering kali tidak transparan bagi karyawan. Sebaiknya, setiap keputusan yang diambil dijelaskan secara terbuka, terutama yang berdampak langsung pada karyawan, sehingga tidak ada kesalahpahaman dan semua pihak merasa dilibatkan.”
Baca juga: 7 Contoh Budaya Organisasi Perusahaan yang Menginspirasi
Contoh Saran untuk Atasan
- Peningkatan keterbukaan komunikasi:
“Sebagai atasan, keterbukaan dalam berkomunikasi sangat penting. Dengan berbicara secara terbuka tentang target dan harapan, tim akan lebih paham arah yang ingin dicapai. Selain itu, komunikasi yang baik juga akan menciptakan suasana kerja yang lebih kolaboratif.”
- Dukungan dalam pengembangan karier:
“Karyawan tentu ingin berkembang, dan dukungan dari atasan sangat berarti. Memberikan arahan yang jelas serta kesempatan untuk meningkatkan keterampilan, seperti mengikuti pelatihan, akan sangat membantu dalam pengembangan karier karyawan.”
- Pemahaman terhadap tantangan kerja:
“Menjadi atasan berarti memahami tantangan yang dihadapi tim setiap harinya. Dengan lebih sering terlibat dalam pekerjaan tim, atasan bisa memberikan solusi yang lebih tepat, serta karyawan merasa lebih didukung dalam menghadapi kesulitan di pekerjaan mereka.”
- Memberikan apresiasi yang konsisten:
“Apresiasi terhadap karyawan yang bekerja dengan baik sebaiknya diberikan secara konsisten. Ini bukan berarti harus dalam bentuk hadiah besar, tapi bahkan pujian sederhana atau pengakuan secara verbal akan meningkatkan semangat dan motivasi karyawan untuk terus berkontribusi.”
- Mengatasi konflik di tempat kerja:
“Konflik antar karyawan bisa terjadi kapan saja, dan tugas atasan adalah memastikan hal ini tidak berlarut-larut. Dengan bersikap tegas namun adil, atasan bisa membantu menyelesaikan konflik sebelum mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan.”
Contoh Saran yang Membangun untuk Perusahaan
- Meningkatkan program pelatihan karyawan:
“Pelatihan dan pengembangan karyawan sebaiknya lebih sering diadakan. Selain memperkuat keterampilan, pelatihan juga akan mempersiapkan karyawan untuk tanggung jawab yang lebih besar di masa depan. Program pelatihan bisa berupa sesi internal atau kerja sama dengan pihak eksternal yang kompeten.”
- Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi:
“Menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting bagi kesejahteraan karyawan. Perusahaan bisa mempertimbangkan fleksibilitas dalam jam kerja atau mendukung karyawan yang membutuhkan waktu untuk keperluan pribadi. Ini akan berdampak positif pada kesehatan mental dan produktivitas jangka panjang.”
- Peningkatan evaluasi kinerja berbasis data:
“Evaluasi kinerja yang dilakukan saat ini sudah berjalan dengan baik, namun penggunaan data yang lebih komprehensif bisa membuat hasilnya lebih akurat. Dengan adanya indikator yang jelas, setiap karyawan bisa lebih tahu aspek mana yang perlu ditingkatkan.”
- Kesejahteraan karyawan sebagai prioritas:
“Perusahaan bisa lebih fokus pada kesejahteraan karyawan, misalnya dengan menambah program kesehatan atau fasilitas pendukung lainnya. Ini akan memberikan rasa nyaman dan keamanan bagi karyawan dalam bekerja, serta menunjukkan bahwa perusahaan peduli pada kebutuhan mereka.”
- Peningkatan komunikasi internal:
“Meskipun komunikasi internal berjalan dengan baik, terkadang ada beberapa informasi yang tidak tersampaikan secara merata. Perusahaan bisa mempertimbangkan untuk menggunakan platform komunikasi yang lebih efektif agar informasi penting bisa diterima oleh seluruh karyawan secara cepat dan tepat.”
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Miskomunikasi dalam Perusahaan, Catat!
Contoh Saran untuk Perusahaan ketika Resign
- Proses pengunduran diri yang lebih mudah:
“Proses resign terkadang terlalu rumit dan memakan waktu. Sebaiknya, perusahaan membuat alur yang lebih sederhana dan efisien agar karyawan yang ingin mengundurkan diri dapat melakukannya tanpa hambatan.”
- Penyampaian alasan resign secara formal:
“Karyawan yang ingin resign sebaiknya diberikan kesempatan untuk menjelaskan alasannya secara formal. Hal ini penting agar perusahaan bisa mengetahui apakah ada aspek yang perlu diperbaiki di lingkungan kerja, sehingga tidak ada lagi karyawan yang mengundurkan diri karena alasan yang sama.”
- Pemberian surat pengalaman kerja tepat waktu:
“Banyak karyawan yang menunggu cukup lama untuk mendapatkan surat pengalaman kerja setelah resign. Perusahaan sebaiknya mempercepat proses ini agar karyawan bisa menggunakannya untuk melamar pekerjaan di tempat lain tanpa terkendala waktu.”
- Pelepasan secara baik-baik:
“Saat karyawan resign, perusahaan sebaiknya memastikan proses pelepasan dilakukan dengan cara yang baik. Mengadakan perpisahan kecil atau memberikan apresiasi bagi karyawan yang telah berkontribusi adalah bentuk penghargaan yang bisa meninggalkan kesan positif.”
- Evaluasi pengunduran diri untuk perbaikan internal:
"Sebagai langkah evaluasi, perusahaan bisa melakukan wawancara pengunduran diri untuk mengetahui lebih dalam alasan di balik resign. Ini akan membantu perusahaan dalam memperbaiki aspek internal yang mungkin menjadi alasan banyak karyawan mengundurkan diri."
Contoh Saran untuk Rekan Kerja
- Kolaborasi lebih intens:
"Meskipun sudah bekerja sama dengan baik, ada beberapa area yang bisa ditingkatkan dalam hal kolaborasi antar tim. Dengan saling berbagi informasi lebih terbuka, pekerjaan bisa diselesaikan lebih cepat dan hasilnya pun akan lebih baik."
- Meningkatkan komunikasi antar anggota tim:
"Terkadang, komunikasi antar anggota tim kurang optimal, terutama dalam hal pembagian tugas. Sebaiknya, tim berkomunikasi lebih terbuka untuk menghindari pekerjaan yang tumpang tindih dan memastikan setiap orang tahu apa yang harus dilakukan."
- Bersikap lebih fleksibel dalam bekerja:
"Setiap orang punya cara kerja masing-masing, tapi fleksibilitas adalah kunci dalam menyelesaikan proyek dengan baik. Dengan bersikap lebih fleksibel dan mendengarkan masukan dari rekan kerja, kita bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien."
- Saling mendukung dalam pekerjaan:
“Dukungan antar rekan kerja sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif. Dengan saling membantu ketika ada kesulitan, tim akan lebih kuat dan setiap anggota merasa didukung.”
- Menjaga etika kerja dan profesionalisme:
"Etika kerja dan sikap profesional harus selalu dijaga, apapun kondisi yang dihadapi. Dengan menghormati rekan kerja, menjaga sopan santun, dan berperilaku profesional, hubungan kerja akan berjalan lebih harmonis dan produktif."
- Kolaborasi antar tim lebih intensif:
“Meskipun komunikasi sudah berjalan dengan baik, terkadang informasi yang dibagikan antar tim kurang lengkap. Sebaiknya, setiap anggota tim lebih proaktif dalam berbagi perkembangan proyek. Hal ini akan mempercepat penyelesaian pekerjaan dan menghindari miskomunikasi."
- Meningkatkan saling pengertian dalam tim:
“Setiap orang memiliki cara kerja yang berbeda, dan terkadang hal ini bisa menimbulkan ketegangan di dalam tim. Penting untuk saling memahami dan bersikap fleksibel agar suasana kerja tetap kondusif dan pekerjaan bisa selesai dengan lebih baik.”
- Membuka ruang untuk feedback sesama anggota tim:
“Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas kerja adalah dengan memberikan feedback antar anggota tim. Dengan membuka ruang untuk saran yang membangun, setiap orang bisa memperbaiki performa kerjanya secara berkelanjutan tanpa merasa tersudutkan.”
- Mendukung rekan kerja saat ada tantangan baru:
“Ketika ada proyek baru atau tugas yang lebih menantang, dukungan dari rekan kerja sangat berarti. Menawarkan bantuan atau sekadar memberikan motivasi bisa membuat beban pekerjaan terasa lebih ringan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih suportif.”
- Menjaga profesionalisme dalam bekerja:
“Terkadang, hubungan personal di tempat kerja bisa mengaburkan batas profesionalisme. Oleh karena itu, penting untuk selalu bersikap profesional, menghormati pekerjaan orang lain, dan menghindari hal-hal yang dapat mengganggu suasana kerja yang produktif.”
Contoh Saran untuk HRD
- Meningkatkan transparansi dalam komunikasi perekrutan:
“Proses perekrutan yang tidak transparan sering kali membuat kandidat tidak nyaman. Sebaiknya, HRD selalu memberikan informasi yang jelas mengenai status pelamar, baik diterima maupun tidak, agar kandidat merasa dihargai dan lebih memahami langkah yang harus diambil.”
- Fasilitas pelatihan yang lebih beragam:
“HRD bisa menambah variasi pelatihan untuk pengembangan karyawan, seperti keterampilan komunikasi atau manajemen waktu. Dengan begitu, karyawan bisa terus meningkatkan kompetensinya dan merasa didukung dalam pengembangan karier.”
- Memberikan feedback teratur bagi karyawan:
“Sering kali karyawan tidak tahu apa yang bisa diperbaiki dari kinerjanya karena kurangnya feedback dari HRD. Evaluasi kinerja yang rutin akan membantu karyawan mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka, sehingga bisa bekerja lebih baik ke depannya.”
- Peningkatan kesejahteraan karyawan:
“Perusahaan bisa lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan melalui fasilitas kesehatan yang lebih baik atau program kesejahteraan karyawan lainnya. Hal ini akan membuat karyawan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk bekerja lebih produktif.”
- Program apresiasi karyawan teladan:
“Memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi dapat meningkatkan motivasi di seluruh departemen. Program ini bisa berupa penghargaan bulanan untuk karyawan yang disiplin atau yang berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.”
Contoh Saran untuk Gaji di Perusahaan
- Pemberian gaji tepat waktu:
“Gaji merupakan hak karyawan yang sebaiknya selalu diberikan tepat waktu. Terkadang, penundaan pembayaran gaji menyebabkan karyawan kesulitan mengelola keuangan pribadi. Sebaiknya, perusahaan lebih konsisten dalam hal ini, meskipun menghadapi masalah internal.”
- Transparansi dalam pemotongan gaji:
“Karyawan sebaiknya diberitahu secara transparan mengenai alasan di balik pemotongan gaji. Diskusi terlebih dahulu dengan karyawan sebelum mengambil tindakan seperti pemotongan ini akan mengurangi kebingungan dan ketidakpuasan di antara para pekerja.”
- Kenaikan gaji berkala bagi karyawan senior:
“Karyawan yang telah lama bekerja di perusahaan sebaiknya mendapatkan kenaikan gaji secara bertahap sebagai bentuk apresiasi. Ini juga dapat mendorong mereka untuk tetap loyal dan terus berkontribusi pada perusahaan.”
- Gaji yang sesuai dengan standar regional:
“Di beberapa kasus, gaji yang diterima karyawan tidak sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK). Hal ini bisa menimbulkan ketidakpuasan di kalangan karyawan. Sebaiknya, perusahaan meninjau kembali kebijakan gaji agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan pemerintah.”
- Penggantian sistem pembayaran gaji manual dengan transfer bank:
“Menggunakan sistem transfer bank untuk pembayaran gaji bisa menjadi solusi untuk memastikan proses ini lebih efisien dan transparan. Selain itu, karyawan juga bisa lebih mudah melacak dan mengelola pengeluaran mereka.”
Baca juga: Inilah 7 Cara Mencatat Pengeluaran Pribadi: Mudah dan Efisien!
Memberikan komentar atau saran yang membangun ke perusahaan bukan cuma bermanfaat untuk mereka, tapi juga buat kamu.
Dengan memberikan masukan, kamu berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan sesuai dengan harapan.
Setiap saran yang kamu berikan bisa membantu perusahaan berkembang dan memperbaiki proses kerja yang ada, sehingga tempat kerja jadi lebih nyaman dan efisien untuk semua orang.
Biasanya, perusahaan akan meminta komentar dari kamu saat proses resign. Nah, kalau kamu sudah resign dan sedang mencari lowongan kerja baru, kamu bisa cek berbagai peluang di Dealls.
Selain itu, kamu juga bisa ikutan mentoring gratis dengan mentor berpengalaman di untuk kariermu kedepan, lho!
Jangan lupa juga untuk memastikan CV kamu sudah oke dengan menggunakan CV Reviewer, biar peluang diterima di perusahaan baru makin besar. Semoga sukses selalu!
Sumber:
27 employee feedback examples & the right way to use them - Leapsome
How to Give Negative Feedback to Your Peers, Boss, or Direct Reports - Harvard Business review