Banyak orang mengenal bank sebagai institusi keuangan utama, padahal ada sektor lain yang tak kalah penting: Industri Keuangan Non Bank (IKNB). IKNB mencakup berbagai lembaga keuangan non-bank yang diawasi OJK dan memiliki fungsi strategis dalam memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat.
Dengan memahami fungsi lembaga keuangan non bank, kamu bisa melihat peluang karir dan investasi di luar dunia perbankan konvensional. Artikel ini akan mengulas secara lengkap, mulai dari pengertian, perbedaan lembaga keuangan bank dan non bank, hingga contoh lembaga keuangan bank dan non bank yang ada di Indonesia.
Ingin tahu lebih lanjut? Mari kita bahas satu per satu!
Apa itu Industri Keuangan Non Bank (IKNB)
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) adalah sektor dalam sistem keuangan yang menjalankan aktivitas keuangan selain perbankan, dan memiliki peran penting dalam menyediakan pembiayaan, pengelolaan risiko, serta jasa keuangan lainnya.
Berdasarkan POJK Nomor 38/POJK.05/2015, IKNB mencakup berbagai lembaga yang bergerak di bidang asuransi, dana pensiun, pembiayaan, lembaga keuangan mikro, pegadaian, fintech lending, dan lainnya yang secara resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berbeda dengan bank yang fokus utamanya pada kegiatan menghimpun dana dan menyalurkannya dalam bentuk kredit, IKNB memberikan alternatif layanan keuangan yang lebih bervariasi.
Hal ini menciptakan akses yang lebih luas, terutama bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan, termasuk pelaku UMKM dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Peran IKNB sangat strategis dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia. Dengan produk dan layanan yang fleksibel, lembaga keuangan non bank membantu menjembatani kebutuhan keuangan masyarakat yang tidak dapat dipenuhi oleh bank.
Misalnya, melalui pembiayaan multiguna, asuransi mikro, atau pembiayaan berbasis teknologi digital (fintech), IKNB memperluas jangkauan layanan keuangan hingga ke daerah pelosok.
Dalam konteks ini, memahami fungsi lembaga keuangan non bank menjadi semakin relevan—baik bagi pencari kerja, pelaku usaha, maupun masyarakat umum. Pasalnya, pertumbuhan industri ini membuka banyak peluang baru, sekaligus mendukung stabilitas dan pemerataan ekonomi nasional.
Jika begitu, apa bedanya industri keuangan non bank dengan bank? Simak penjelasannya berikut ini.
Perbedaan Industri Keuangan Non Bank dengan Bank
Memahami perbedaan lembaga keuangan bank dan non bank penting agar kamu tahu karakteristik dan fungsi masing-masing dalam sistem keuangan.
Melansir dari situs ASDF, perbedaan utama antara bank dan IKNB terletak pada jenis layanan dan regulasi yang mengatur keduanya.
Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali sebagai kredit.
Selain itu, bank juga menyediakan jasa pembayaran dan transfer dana yang menjadi tulang punggung sistem keuangan formal.
Sementara itu, lembaga keuangan non-bank OJK terdiri dari berbagai institusi, seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, pembiayaan, pegadaian, dan fintech lending yang tidak menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk giro atau tabungan.
Industri ini lebih fokus pada penyediaan layanan keuangan khusus yang melengkapi peran bank, seperti pengelolaan risiko (asuransi), pembiayaan konsumsi atau investasi (multifinance), serta layanan keuangan digital.
Secara ringkas, berikut poin perbedaan utama antara lembaga keuangan bank dan non bank:
Aspek | Bank | IndustriKeuangan Non Bank (IKNB) |
Fungsi utama | Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kredit | Memberikan layanan keuangan selain menghimpun dana dan kredit, seperti asuransi, dana pensiun, pembiayaan, dan jasa keuangan lainnya |
Pengawasan | Diawasi oleh OJK dan BI (Bank Indonesia) | Diawasi oleh OJK |
Produk | Tabungan, deposito, kredit, transfer uang | Asuransi, dana pensiun, pembiayaan konsumen, leasing, fintech lending, pegadaian, dan lain-lain |
Fokus layanan | Melayani simpanan dan pinjaman | Layanan keuangan yang lebih beragam dan spesifik |
Peran dalam inklusi keuangan | Melayani masyarakat umum dan pelaku usaha yang sudah bankable | Membantu menjangkau masyarakat dan usaha yang belum terlayani bank (unbanked/underbanked) |
Agar lebih tergambarkan, berikut contoh industri keuangan non bank di Indonesia.
Baca Juga: 7 Syarat Kerja di Bank dan Tips Lolos Seleksi dengan Mudah
Contoh Industri Keuangan Non Bank di Indonesia
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Indonesia sangat beragam dan memegang peranan penting dalam melengkapi layanan keuangan di luar perbankan. Berikut ini adalah 10 contoh lembaga keuangan bukan bank yang umum ditemui beserta penjelasan singkat masing-masing:
1. Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi menyediakan produk proteksi finansial untuk risiko kesehatan, jiwa, dan properti. Selain memberi perlindungan, asuransi juga membantu masyarakat mengelola risiko tak terduga, seperti kecelakaan atau musibah kebakaran. Contoh perusahaan asuransi populer di Indonesia adalah PT Asuransi Allianz Life Indonesia dan PT Prudential Life Assurance.
2. Dana Pensiun
Dana pensiun berfungsi mengelola dana pensiun peserta agar mendapatkan manfaat saat memasuki masa pensiun. Dana ini membantu menjamin kesejahteraan finansial jangka panjang para pekerja. Contohnya adalah Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) seperti DPLK BRI Life.
3. Perusahaan Pembiayaan (Multifinance)
Multifinance menyediakan berbagai jenis pembiayaan, seperti kredit kendaraan bermotor, alat berat, hingga pembiayaan modal kerja. Lembaga ini menjadi alternatif utama selain bank dalam memudahkan akses dana. Salah satu perusahaan multifinance besar adalah Adira Finance.
4. Pegadaian
Pegadaian memberikan layanan pinjaman dengan jaminan barang berharga, seperti emas atau kendaraan. Lembaga ini membantu masyarakat mendapatkan dana cepat tanpa harus melewati proses rumit seperti perbankan. Pegadaian adalah salah satu contoh lembaga keuangan non bank milik negara yang terpercaya.
5. Fintech Lending
Fintech lending menggunakan teknologi digital untuk memberikan pinjaman cepat dan mudah secara online. Perusahaan fintech seperti Kredivo dan Akulaku semakin populer karena kemudahan akses dan proses yang efisien. Fintech ini menjadi bagian penting dari perkembangan industri keuangan non bank.
6. Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
LKM melayani kebutuhan keuangan masyarakat di tingkat mikro, khususnya di daerah pedesaan atau kelompok usaha kecil. Lembaga ini membantu meningkatkan inklusi keuangan di kalangan masyarakat berpendapatan rendah. Contoh LKM adalah BPR (Bank Perkreditan Rakyat).
7. Perusahaan Penjaminan
Perusahaan penjaminan memberikan jaminan atas pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan lain sehingga mengurangi risiko kredit. Dengan adanya penjaminan, pelaku usaha kecil bisa lebih mudah mendapatkan akses kredit. Contohnya adalah Perum Jamkrindo.
8. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam berperan sebagai lembaga keuangan non bank yang melayani anggota dengan produk simpanan dan pinjaman. Koperasi membantu meningkatkan akses pembiayaan bagi masyarakat dan usaha kecil.
9. Lembaga Pembiayaan Ekspor
Lembaga ini fokus pada pembiayaan aktivitas ekspor untuk mendorong perdagangan luar negeri Indonesia. Mereka memberikan dukungan finansial khusus bagi eksportir agar bisnisnya berjalan lancar.
10. Perusahaan Sekuritas
Perusahaan sekuritas menyediakan jasa perantara dalam perdagangan efek dan investasi. Mereka membantu investor dalam membeli dan menjual saham serta produk investasi lainnya. Contohnya adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas.
Melalui contoh lembaga keuangan bank dan non bank di atas, kamu bisa memahami betapa luas dan beragamnya layanan keuangan di Indonesia.
Dengan mengenali contoh industri keuangan non bank ini, kamu juga dapat melihat peluang karir dan investasi yang semakin terbuka.
Apakah kamu tertarik untuk bekerja di industri keuangan non bank? Siapkan dirimu dengan memahami skill yang dibutuhkan di IKNB pada poin berikut ini.
Skill yang Dicari di Industri Keuangan Non Bank

Berkarir di Industri Keuangan Non Bank (IKNB) membutuhkan kombinasi keterampilan teknis dan soft skills agar bisa bersaing dan berkembang. Berikut adalah 5 skill utama yang banyak dicari oleh perusahaan di sektor ini:
1. Analisis Risiko
Kemampuan ini sangat penting terutama untuk profesi aktuaris, manajemen portofolio, dan underwriting asuransi. Kamu harus mampu menilai dan memitigasi risiko yang mungkin muncul agar bisnis tetap berjalan sehat. Analisis risiko juga membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efisien.
2. Pengetahuan Regulasi OJK
Mengingat IKNB diawasi ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memahami regulasi yang berlaku adalah suatu keharusan. Pengetahuan ini akan membantumu memastikan bahwa operasional perusahaan tetap sesuai aturan dan menghindari risiko hukum. Selain itu, kemampuan ini menunjukkan profesionalisme dan integritas kerja.
3. Kemampuan Teknologi Finansial (Fintech)
Seiring berkembangnya teknologi, banyak lembaga keuangan non-bank yang mengandalkan fintech untuk memberikan layanan cepat dan efisien. Skill dalam penggunaan dan pengembangan aplikasi fintech, termasuk pemahaman blockchain dan analisis data, sangat dicari. Ini membuka peluang karir di bidang teknologi keuangan yang sedang naik daun.
4. Komunikasi dan Negosiasi
Dalam industri jasa keuangan, kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan melakukan negosiasi yang efektif sangat diperlukan. Skill ini membantu membangun hubungan baik dengan klien, mitra bisnis, dan regulator. Terutama bagi yang bekerja di bagian pemasaran, sales, atau customer service, komunikasi yang baik adalah kunci kesuksesan.
5. Manajemen Keuangan dan Akuntansi
Mengelola keuangan secara tepat dan akurat adalah dasar dari semua aktivitas IKNB. Skill ini penting untuk pengelolaan anggaran, pelaporan keuangan, dan pengendalian internal perusahaan. Kemampuan ini juga mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam industri yang sangat diawasi.
6. Kemampuan Analisis Data
Data menjadi aset penting dalam pengambilan keputusan di industri keuangan non bank. Kemampuan mengolah dan menganalisis data membantu dalam memahami tren pasar, perilaku konsumen, dan risiko bisnis. Skill ini juga mendukung pengembangan produk dan strategi pemasaran yang tepat sasaran.
Baca Juga: 15 Contoh Perusahaan Fintech Terbesar & Terpopuler di Indonesia!
Demikian penjelasan mengenai Industri Keuangan Non Bank (IKNB) dan peran pentingnya dalam perekonomian Indonesia. Untuk sukses di industri ini, kamu perlu menguasai berbagai skill seperti analisis risiko, pengetahuan regulasi OJK, kemampuan fintech, komunikasi, serta manajemen keuangan dan analisis data.
Kalau kamu punya skill tersebut, peluang karirmu di sektor keuangan akan semakin luas, termasuk di dunia perbankan. Untuk itu, jangan lewatkan kesempatan terbaru dengan melihat Loker Perbankan by Dealls. Siapa tahu, posisi impianmu sedang menunggu!
Sumber:
Industri Keuangan Non Bank: Jenis, Fungsi, dan Prinsipnya
Lembaga Keuangan Bukan Bank: Kenali Fungsi dan Contohnya