Ingin tahu cara menjadi guru yang profesional dan berdedikasi?
Menjadi guru bukan hanya soal mengajar, tetapi juga tentang membentuk masa depan generasi bangsa.
Profesi ini sering disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa”, dan sebutan itu bukan tanpa alasan.
Guru adalah sosok yang mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Lewat tangan guru, lahir generasi pemimpin, ilmuwan, seniman, dan inovator masa depan.
Kalau kamu tertarik menjadi guru atau sekadar ingin tahu lebih dalam tentang dunia pendidikan, yuk simak pembahasan lengkap berikut ini. Siapa tahu, ini akan menjadi awal dari perjalanan hidup yang bermakna.
Keuntungan Menjadi Guru
Ada banyak alasan mengapa profesi guru tetap menarik di tengah berbagai tantangan. Berikut beberapa keuntungan yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Pengabdian Sosial yang Tinggi
Menjadi guru memungkinkan kamu memberikan dampak nyata dalam kehidupan orang lain, terutama anak-anak dan remaja yang sedang bertumbuh.
Setiap materi yang kamu ajarkan, setiap nilai yang kamu tanamkan, akan membentuk karakter dan masa depan para muridmu. Kamu tidak hanya mendidik, tetapi juga memberi inspirasi dan semangat hidup.
2. Jadwal Libur Mengikuti Kalender Akademik
Salah satu keuntungan menjadi guru adalah mendapatkan waktu libur yang terstruktur, seperti libur semester, hari besar nasional, libur akhir tahun ajaran, dan cuti bersama.
3. Karier Stabil, Terutama untuk Guru ASN
Jika kamu menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), maka kamu bisa merasakan kestabilan finansial dan jenjang karier yang jelas.
Selain gaji pokok, guru ASN juga berhak mendapatkan berbagai tunjangan, seperti tunjangan profesi, tunjangan kinerja, dan tunjangan daerah tertentu.
4. Kesempatan Mengembangkan Diri Terus-Menerus
Dunia pendidikan adalah dunia yang dinamis. Kamu akan terus belajar: mengikuti pelatihan, workshop, seminar, bahkan pertukaran guru antarnegara.
5. Lingkungan Kerja yang Bermakna
Lingkungan kerja guru dikelilingi oleh semangat belajar, rasa ingin tahu, dan pertumbuhan.
Meskipun penuh tantangan, kamu akan merasa lebih terpanggil karena setiap hari kamu berinteraksi dengan anak-anak muda yang memiliki potensi luar biasa.
Tantangan Menjadi Guru
Di balik mulianya profesi ini, tentu saja ada tantangan yang perlu kamu pertimbangkan pula, berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Gaji yang Belum Merata dan Cenderung Kecil
Salah satu tantangan terbesar dalam dunia keguruan adalah masalah kesejahteraan. Banyak guru, terutama honorer, menerima gaji yang sangat minim dan belum sepadan dengan tanggung jawab yang mereka emban.
2. Beban Administrasi yang Tinggi
Guru tidak hanya mengajar. Mereka juga harus menyusun perangkat ajar, membuat laporan, merekap nilai, hingga menghadiri berbagai rapat dan pelatihan.
Kadang, pekerjaan administratif ini lebih menyita waktu dibanding interaksi langsung dengan murid.
3. Sistem Pendidikan Belum Merata
Perbedaan fasilitas, kurikulum, dan kualitas guru di kota besar dan daerah terpencil masih sangat terasa.
Hal ini membuat sebagian guru harus berjuang lebih keras ketika ditempatkan di daerah dengan sarana terbatas.
4. Kesulitan dalam Menghadapi Peserta Didik
Setiap murid memiliki latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda. Guru dituntut untuk mampu memahami dan menyesuaikan pendekatan pengajaran dengan karakteristik siswa yang beragam.
5. Tuntutan Melek Teknologi
Era digital menuntut guru untuk bisa menggunakan perangkat pembelajaran berbasis teknologi.
Hal ini menambah beban adaptasi, terutama bagi guru senior yang belum terbiasa dengan pembelajaran daring atau platform digital.
Baca juga: 7 Contoh CV Guru Plus Template Gratis, Tinggal Copas!
Gaji Guru di Indonesia
Gaji guru di Indonesia cukup bervariasi, tergantung pada status kepegawaian (honorer, ASN, PPPK), jenjang pendidikan, lokasi sekolah, serta kebijakan pemerintah daerah.
1. Guru Honorer
Gaji guru honorer berkisar antara Rp300.000 hingga Rp2.500.000 per bulan. Sebagian besar guru honorer, sekitar 74,3%, menerima gaji di bawah Rp2 juta.
Bahkan, sekitar 20,5% hanya menerima gaji di bawah Rp500 ribu. Ini tentu belum ideal, mengingat tugas mereka hampir setara dengan guru ASN.
2. Guru ASN (PNS)
Gaji guru PNS ditentukan berdasarkan golongan, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2024 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil:
- Golongan I: Rp1.685.700–Rp2.901.400
- Golongan II: Rp2.184.000–Rp4.125.600
- Golongan III: Rp2.785.700–Rp5.180.700
- Golongan IV: Rp3.287.800–Rp6.373.200
Ditambah dengan tunjangan profesi, kinerja, dan daerah tertentu, total penghasilan bisa mencapai lebih dari Rp10 juta per bulan, terutama bagi yang sudah berpengalaman.
3. Guru PPPK
Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) memiliki skema gaji berdasarkan golongan I hingga XVII, sesuai Perpres Nomor 11 Tahun 2024, yaitu mulai dari Rp1.938.500 hingga Rp7.329.000 per bulan.
Mereka juga berhak mendapatkan tunjangan layaknya ASN, tetapi tidak menerima pensiun tetap. Meski begitu, status PPPK tetap menjanjikan stabilitas dan perlindungan kerja.
Jenjang Karier dalam Dunia Pendidikan
Karier guru tidak berhenti di ruang kelas. Ada banyak peluang pengembangan diri, misalnya:
- Kepala Sekolah
- Pengawas Pendidikan
- Dosen Pendidikan
- Kepala Bidang Kurikulum di Dinas Pendidikan
- Trainer atau Instruktur Pendidikan Nasional
- Penulis Buku Pelajaran atau Modul Pembelajaran
Bahkan, dengan pengalaman yang cukup dan jejaring yang kuat, kamu juga bisa membangun startup di bidang edukasi atau menjadi konten kreator pendidikan di media sosial.
Keterampilan yang Harus Dimiliki Seorang Guru
Menjadi guru tidak hanya soal penguasaan materi. Berikut adalah beberapa keterampilan penting yang sebaiknya kamu miliki:
- Komunikasi yang efektif
- Kesabaran dan empati tinggi
- Kreativitas dalam mengajar
- Kemampuan mengelola konflik
- Manajemen waktu dan kelas yang baik
- Kemampuan menggunakan teknologi pembelajaran
- Public speaking dan storytelling
Baca juga: 4 Kompetensi Guru beserta Contoh dan Levelnya
Syarat Menjadi Guru di Indonesia
Menjadi guru bukan hanya tentang kemampuan mengajar, tetapi juga tentang memenuhi sejumlah syarat akademik dan administratif.
Yuk, kita bahas satu per satu persyaratan yang harus kamu penuhi.
1. Memenuhi Jenjang Pendidikan
Kualifikasi pendidikan untuk menjadi guru berbeda-beda tergantung jenjang yang ingin kamu ajar. Berikut rinciannya:
- Guru TK (Taman Kanak-kanak)
Minimal lulusan D4 atau S1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau PGTK (Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak).
Program studi ini fokus pada pengembangan anak usia dini baik dari sisi psikologi, motorik, maupun kognitif.
- Guru SD (Sekolah Dasar)
Minimal lulusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Program ini dirancang khusus untuk membekali calon guru dengan kompetensi mengajar semua mata pelajaran dasar di tingkat SD.
- Guru SMP (Sekolah Menengah Pertama)
Minimal lulusan S1 dari jurusan relevan sesuai mata pelajaran yang akan diajarkan.
Misalnya, jika ingin mengajar Bahasa Indonesia, maka kamu harus lulusan S1 Pendidikan Bahasa Indonesia.
Selain itu, kamu juga harus mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
- Guru SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas/Kejuruan)
Minimal lulusan S1 bidang yang sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan, seperti S1 Matematika untuk guru Matematika atau S1 Teknik Mesin untuk SMK jurusan Teknik.
Sertifikat PPG juga menjadi syarat wajib, terutama untuk mengajar di sekolah negeri.
2. Berasal dari Jurusan Kuliah yang Sesuai
Supaya bisa mengajar sesuai dengan standar pendidikan nasional, kamu harus menempuh pendidikan di jurusan yang tepat. Berikut contoh jurusan kuliah yang relevan dengan profesi guru:
- Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
- Pendidikan Matematika
- Pendidikan Fisika/Biologi/Kimia
- Pendidikan Ekonomi
- Pendidikan Teknik Elektro/Mesin (untuk SMK)
- Pendidikan Agama Islam
- Pendidikan Bahasa Inggris
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
- Pendidikan Luar Biasa (untuk guru SLB)
Jika kamu berasal dari jurusan non-kependidikan (misalnya, S1 Biologi), kamu tetap bisa menjadi guru asalkan mengikuti dan lulus dari PPG Prajabatan.
3. Sudah Menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG)
PPG merupakan salah satu syarat utama bagi kamu yang ingin menjadi guru bersertifikat.
Program ini bertujuan untuk membentuk guru yang profesional, dengan kompetensi pedagogik, sosial, dan kepribadian yang kuat.
- Untuk guru di sekolah negeri (ASN), PPG wajib diikuti sebelum bisa mendapatkan sertifikat pendidik.
- PPG tersedia dalam dua jenis: PPG Prajabatan (untuk lulusan baru) dan PPG Dalam Jabatan (untuk guru yang sudah mengajar).
4. Telah Memenuhi Syarat Administratif
Setelah memenuhi syarat pendidikan, kamu juga perlu melengkapi berbagai dokumen administratif untuk mendaftar sebagai guru, terutama jika ingin menjadi ASN (PNS atau PPPK). Berikut daftar berkas penting yang perlu disiapkan:
- Ijazah S1 atau D4 dari jurusan yang relevan
- Sertifikat PPG (Pendidikan Profesi Guru)
- Transkrip nilai
- Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). NUPTK merupakan nomor identitas resmi untuk pendidik dan tenaga kependidikan yang terdaftar di Kemendikbud.
- Surat lamaran kerja dan Curriculum Vitae (CV)
- Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Biasanya dibutuhkan untuk proses seleksi CPNS atau PPPK. - Surat keterangan sehat dari puskesmas atau rumah sakit
- KTP dan KK
- Pas foto terbaru. Ukuran dan latar belakang biasanya menyesuaikan ketentuan instansi.
Jika kamu melamar ke sekolah swasta, biasanya syaratnya sedikit lebih fleksibel, meskipun tetap disarankan untuk memiliki sertifikasi pendidik dan dokumen lengkap.
Cara Menjadi Guru
Menjadi guru bukanlah proses yang instan, melainkan perjalanan yang perlu dipersiapkan dengan matang.
Berikut ini langkah-langkah umum yang biasanya harus kamu lalui untuk menapaki karier sebagai guru profesional:
1. Tentukan Jenjang Pendidikan yang Ingin Diajarkan
Langkah pertama adalah menentukan jenjang pendidikan yang ingin kamu ajar. Setiap jenjang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, misalnya:
- PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini): Kamu akan mengajar anak usia 3–6 tahun yang membutuhkan pendekatan pengajaran yang penuh kasih sayang dan stimulasi dasar.
- Sekolah Dasar (SD): Mengajar anak usia 7–12 tahun dengan berbagai mata pelajaran dasar seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
- Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK: Mengajar anak remaja dengan fokus pada bidang pelajaran yang lebih spesifik dan mendalam sesuai jurusan.
Memilih jenjang yang tepat akan mempengaruhi jurusan kuliah dan pelatihan yang kamu ambil.
2. Ambil Jurusan Kuliah yang Sesuai
Setelah menentukan jenjang, pilih program studi di perguruan tinggi yang sesuai dengan bidang ajar yang kamu minati. Contohnya:
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK) untuk guru TK
- Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) untuk guru SD
- Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa, atau jurusan lain sesuai mata pelajaran yang ingin diajarkan di SMP, SMA, atau SMK.
Jurusan ini akan membekali kamu dengan ilmu dan keterampilan mengajar yang sesuai standar pendidikan nasional.
3. Ikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program wajib bagi calon guru yang ingin mendapatkan sertifikat pendidik. Sertifikat ini penting terutama jika kamu ingin mengajar di sekolah negeri atau menjadi ASN.
- PPG mengajarkan kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional yang wajib dimiliki guru.
- Kamu bisa mengikuti PPG Prajabatan (untuk lulusan baru) atau PPG Dalam Jabatan (untuk guru yang sudah mengajar).
PPG biasanya diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bekerja sama dengan pemerintah.
Baca juga: PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka! Ini Jadwal, Syarat, & Cara Cek Pemanggilan
4. Daftar CPNS atau PPPK Jika Ingin Jadi ASN
Jika kamu ingin menjadi guru Aparatur Sipil Negara (ASN), kamu harus mengikuti seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) atau PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Prosesnya meliputi:
- Melakukan pendaftaran melalui laman SSCASN saat rekrutmen dibuka oleh pemerintah pusat atau daerah.
- Mengikuti seleksi administrasi dan ujian kompetensi yang meliputi tes akademik dan wawancara.
- Lulus seleksi untuk mendapatkan status ASN dengan berbagai tunjangan dan jaminan karier yang lebih jelas.
5. Lamar ke Sekolah Swasta atau Yayasan Pendidikan
Selain jalur ASN, kamu juga bisa mulai karier guru melalui sekolah swasta atau yayasan pendidikan. Keuntungannya:
- Proses rekrutmen biasanya lebih fleksibel dan lebih sering membuka lowongan.
- Bisa menjadi pengalaman berharga untuk mengasah kemampuan mengajar sebelum melamar ke sekolah negeri.
Meskipun begitu, memiliki sertifikasi PPG tetap sangat dianjurkan agar kamu lebih kompetitif.
6. Lengkapi Semua Dokumen dan Persyaratan
Sebelum melamar, pastikan semua berkas penting sudah lengkap dan valid, seperti:
- Ijazah terakhir (S1/D4)
- Sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG)
- Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)
- Surat lamaran dan CV
- SKCK dan surat keterangan sehat
- Dokumen pendukung lain sesuai permintaan sekolah atau instansi
Dokumen yang lengkap akan mempermudah proses administrasi dan meningkatkan peluang diterima.
7. Ikuti Proses Rekrutmen sampai Akhir
Proses rekrutmen biasanya meliputi beberapa tahap, seperti:
- Seleksi berkas administratif: Penilaian dokumen pelamar.
- Wawancara: Menguji motivasi, kepribadian, dan kesiapan kamu menjadi guru.
- Microteaching: Demonstrasi mengajar secara langsung di depan panel seleksi untuk menilai kemampuan pedagogik.
Baca juga: 15 Contoh Pertanyaan Interview Guru & Jawabannya
Nah, itu dia beberapa penjelasan tentang cara menjadi guru yang harus kamu ketahui.
Meski penuh tantangan, profesi ini menawarkan banyak kepuasan batin dan potensi karier yang menjanjikan.
Jika kamu yang sedang mencari lowongan kerja guru terbaru, kamu bisa langsung cek di lowongan kerja guru dari Dealls.
Masih perlu masukan tentang piliahn karier kamu? Kamu juga bisa ikutan career mentoring dari Dealls untuk mendapat bimbingan dari mentor berpengalaman!
Wujudkan pendidikan terbaik dan raih peluang karier tebaik bersama Dealls!