Menjadi guru bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga mendidik dan membimbing generasi penerus. Tidak heran kalau profesi ini sering disebut sebagai salah satu yang paling mulia.
Sebelum bisa berdiri di depan kelas, calon guru biasanya harus melewati tahap seleksi, termasuk interview. Proses ini tidak cuma menilai kompetensi akademik, tetpi juga kesiapan mental, kreativitas, dan passion dalam mengajar.
Interview untuk posisi guru biasanya dilakukan oleh pihak sekolah. Tujuannya adalah untuk melihat apakah kamu cocok dengan budaya sekolah dan mampu bekerja sama dengan staf lainnya.
Pertanyaan dan Jawaban Interview Guru

Nah, buat kamu yang sedang mempersiapkan diri melamar sebagai guru, berikut beberapa rangkuman pertanyaan yang sering ditanyakan beserta cara menjawabnya dengan baik dan profesional.
1. Apa motivasi Anda ingin menjadi guru?
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk menggali motivasi, passion, dan keseriusan dalam menjalani profesi sebagai guru, bukan hanya mencari pekerjaan.
Contoh jawaban:
"Saya percaya bahwa pendidikan adalah fondasi penting dalam kehidupan. Saya terinspirasi oleh guru-guru saya dulu yang tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing dan mendukung siswa. Saya ingin memberikan dampak yang sama, membantu siswa untuk memahami pelajaran sekaligus mengembangkan karakter dan rasa percaya diri mereka."
2. Apa yang Anda ketahui tentang sekolah ini?
Pada pertanyaan ini adalah untuk melihat seberapa jauh pemahaman kamu mengenai lingkungan sekolah yang kamu lamar.
Contoh jawaban:
“Sekolah ini dikenal memiliki lingkungan belajar yang suportif dengan fokus pada pengembangan akademik dan karakter siswa. Saya melihat sekolah ini juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan mendorong metode pembelajaran inovatif. Selain itu, reputasi sekolah dalam mencetak lulusan berkualitas menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan yang holistik.”
3. Bagaimana gaya mengajar Anda?
Pertanyaan ini bertujuan menilai apakah metode dan pendekatan mengajar kamu sesuai dengan budaya sekolah.
Contoh jawaban:
"Saya menerapkan pendekatan student-centered, di mana saya berusaha memahami kebutuhan individu siswa. Saya suka menggunakan metode interaktif seperti diskusi kelompok dan proyek praktik agar siswa lebih terlibat aktif. Selain itu, saya selalu berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung agar setiap siswa merasa nyaman belajar."
4. Bagaimana cara Anda menangani siswa yang sulit diatur?
Pertanyaan ini menguji kemampuan kamu dalam menghadapi tantangan di kelas.
Contoh jawaban:
"Pertama, saya akan mencoba memahami akar masalahnya,apakah siswa merasa bosan, kesulitan memahami materi, atau ada faktor eksternal. Kemudian, saya akan berbicara secara privat dengan siswa tersebut untuk mencari solusi bersama. Misalnya, jika mereka mudah terdistraksi, saya bisa memberikan tugas dengan pendekatan yang lebih menarik atau memberi mereka tanggung jawab kecil di kelas untuk meningkatkan keterlibatan."
5. Bagaimana Anda berkomunikasi dengan orang tua siswa yang bermasalah?
Pertanyaan ini bertujuan menilai kemampuan dalam membangun komunikasi yang efektif dan solutif dengan orang tua siswa.
Contoh jawaban:
"Saya akan menggunakan pendekatan kolaboratif dengan mengundang orang tua untuk diskusi tatap muka dan menyajikan fakta objektif. Saat menjalankan Asistensi Mengajar di SMP Tunas Bangsa, saya pernah menghadapi masalah serupa dan saya selesaikan dengan menunjukkan lembar penilaian sebagai bukti transparansi, 80% masalah terselesaikan dalam pertemuan pertama. Untuk kasus kompleks, saya biasanya melibatkan wali kelas/konselor untuk membuat rencana tindak lanjut tertulis, lalu melakukan follow up rutin via WhatsApp untuk memastikan progres berjalan.”
6. Coba ceritakan pengalaman Anda bekerja dalam tim!
Biasanya, interviewer ingin menilai keterampilan kerja sama dan kontribusimu dalam tim untuk mencapai tujuan bersama.
Contoh jawaban:
"Selama mengajar di SMP Tunas Bangsa, saya tergabung dalam tim pengembangan kurikulum matematika. Bersama 5 guru lainnya, kami merancang modul pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan keterlibatan siswa. Saya bertanggung jawab menyusun materi geometri sekaligus mempresentasikannya dalam workshop pelatihan guru. Kolaborasi ini berhasil meningkatkan nilai rata-rata ulangan harian siswa sebesar 15% dalam satu semester, dan modul kami kemudian diadopsi oleh sekolah cabang lainnya."
7. Bagaimana Anda memotivasi siswa yang malas belajar?
Pertanyaan ini muncul untuk mengetes bagaimana kamu akan membangun motivasi siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif.
Contoh jawaban:
"Saya akan mencari tahu penyebab kemalasannya terlebih dahulu melalui pendekatan personal, apakah karena kesulitan materi, kurangnya minat, atau masalah di luar sekolah. Di SMP Tunas Bangsa, saya berhasil memotivasi siswa yang malas mengerjakan PR dengan memberikan pujian spesifik (misal: 'Aku suka caramu menjelaskan ide ini'). Hasilnya, partisipasi mereka meningkat tanpa perlu sistem yang bisa menimbulkan kesenjangan di kelas.”
8. Apa tantangan terberat yang pernah Anda hadapi di kelas?
Pertanyaan ini lagi-lagi untuk menggali kemampuan problem solving kamu saat menghadapi masalah di kelas.
Contoh jawaban:
"Di kelas IX SMP Tunas Bangsa, saya menghadapi siswa gifted yang mogok belajar karena merasa bosan. Solusi yang saya lakukan saat itu (1) memberi proyek independen sesuai minatnya di robotics, (2) jadikan ia asisten guru untuk temannya yang kurang. Hasilnya, ia juara lomba STEM tingkat kota dan nilai akademiknya stabil. Saya belajar bahwa siswa berbakat pun butuh pendekatan khusus."
9. Bagaimana Anda mengevaluasi hasil belajar siswa?
Pada pertanyaan ini, interviewer ingin mengetahui bagaimana kamu menilai pemahaman siswa dan memastikan metode evaluasi yang kamu lakukan selaras dengan standar sekolah.
Contoh jawaban:
"Saya menerapkan evaluasi holistik dengan menggabungkan berbagai metode, seperti penilaian formatif melalui kuis harian dan observasi partisipasi, serta penilaian sumatif berupa ujian akhir. Di SMP Tunas Bangsa, saya menggunakan rubrik penilaian yang transparan dengan kriteria jelas untuk tugas proyek, sehingga siswa memahami ekspektasi dan area perbaikan. Selain itu, saya memberikan umpan balik tertulis yang konstruktif pada setiap pekerjaan siswa untuk mendorong perkembangan mereka, sambil mencatat kemajuan individu dalam rapor digital yang bisa diakses orang tua."
10. Apa yang Anda lakukan jika ada orang tua yang tidak setuju dengan nilai anaknya?
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk menggali cara kamu menangani konflik dan berkomunikasi secara profesional dengan orang tua siswa.
Contoh jawaban:
“Pertama-tama, saya akan mengundang orang tua untuk bertemu dan mendengarkan dengan seksama kekhawatiran mereka. Kemudian, saya jelaskan secara rinci sistem penilaian yang digunakan dengan menunjukkan rubrik penilaian, contoh karya siswa, serta catatan perkembangan anak selama proses pembelajaran.”
11. Bagaimana Anda mengintegrasikan teknologi dalam mengajar?
Pertanyaan ini bertujuan untuk melihat pemahaman kamu dalam memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang saat ini.
Contoh jawaban:
“Saya mengintegrasikan teknologi secara tepat guna untuk meningkatkan engagement pembelajaran. Di SMP Tunas Bangsa, saya menggunakan: (1) Google Classroom sebagai LMS utama untuk distribusi materi dan pengumpulan tugas, (2) Quizizz untuk kuis interaktif yang bisa diakses via HP siswa, dan (3) Canva untuk membuat media pembelajaran visual. Berdasarkan pemanfaatan ini, terbukti siswa di SMP Tunas Bangsa menjadi 85% lebih aktif.”
12. Apa yang Anda sukai dari mengajar di level usia ini?
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk menggali ketertarikan dan pemahaman kamu terhadap karakteristik serta kebutuhan belajar siswa di level usia tersebut.
Contoh jawaban:
“Saya sangat menyukai mengajar siswa SMP karena ini adalah fase unik di mana mereka mulai mengembangkan pemikiran kritis dan identitas diri, tetapi masih memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Di kelas Bahasa Inggris saya, saya suka merancang proyek-proyek kreatif seperti membuat video TikTok berbahasa Inggris, di usia ini mereka cukup mandiri untuk mengerjakan proyek kompleks tapi masih antusias dengan kerjasama tim. Momen terbaik saya adalah ketika melihat siswa yang awalnya pemalu mulai percaya diri mengekspresikan ide-ide mereka melalui media digital."
13. Bagaimana cara Anda membangun iklim inklusif untuk siswa berkebutuhan khusus?
Bertujuan menilai strategi dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua siswa di kelas.
Contoh jawaban:
“Saya membangun iklim inklusif dengan pendekatan diferensiasi, seperti menyiapkan modifikasi materi (visual/audio), memberikan opsi penugasan fleksibel, dan melatih siswa reguler untuk menjadi peer supporter. Di kelas Bahasa Inggris SMP Tunas Bangsa, saya menerapkan sistem 'buddy project' di mana semua siswa bergantian mendampingi teman difabel, hasilnya partisipasi siswa ABK meningkat 60% dan kelas lebih kohesif.”
14. Bagaimana strategi Anda dalam menghadapi siswa yang memiliki gaya belajar berbeda dalam satu kelas?
Pertanyaan ini biasanya untuk menguji kemampuan kamu dalam membuat diferensiasi pembelajaran dan fleksibilitas mengajar.
Contoh jawaban:
“Saya menerapkan game-based learning dengan membagi siswa ke dalam tim 'Pahlawan Matematika', di mana setiap anggota memiliki peran sesuai gaya belajarnya: (1) siswa visual sebagai strategist yang membuat peta konsep, (2) siswa kinestetik sebagai executor yang menulis solusi di papan, dan (3) siswa auditori sebagai navigator yang menjelaskan langkah penyelesaian. Sistem ini sukses meningkatkan partisipasi siswa menjadi 95%.”
15. Apa yang membuat kami harus memilih Anda untuk mengajar disini?
Pada pertanyaan ini kamu bisa elaborasikan hasil yang didapat dari pengalaman sebelumnya dengan motivasi saat ini.
Contoh jawaban:
“Ada tiga alasan kuat kenapa harus memilih saya: Pertama, pengalaman mengajar dengan banyak metode berbasis proyek yang terbukti meningkatkan nilai siswa 25%. Kedua, kemampuan saya beradaptasi dengan kebutuhan khusus siswa, seperti saat memodifikasi materi untuk siswa disleksia di SMP Tunas Bangsa. Ketiga, komitmen saya untuk terus mengembangkan diri, terbukti dengan sertifikasi profesi guru yang baru saja saya selesaikan bulan lalu.”
16. Apa yang akan Anda lakukan dalam 3 bulan pertama mengajar di sekolah kami?
Pada pertanyaan ini, interviewer ingin melihat bagaimana kamu merencanakan adaptasi, strategi mengajar, dan kontribusi awal di sekolah.
Contoh jawaban:
“Dalam 3 bulan pertama, saya akan fokus pada observasi, adaptasi, dan evaluasi. Bulan pertama, saya mengamati kebutuhan kelas dan berkolaborasi dengan guru lain. Bulan kedua, saya mulai menerapkan teknik mengajar yang sesuai dengan karakter siswa. Bulan ketiga, saya mengevaluasi hasil belajar melalui diskusi dengan orang tua dan menyusun rencana pengembangan, termasuk program remedial atau pengayaan.”
Baca Juga: 7 Contoh Rencana Jangka Panjang saat Interview Kerja
Tips Menjawab Pertanyaan Interview Guru
Persiapan yang matang akan membantu menjawab pertanyaan dengan lebih percaya diri dan meyakinkan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan sebelum datang interview.
1. Lakukan Riset Mendalam Mengenai Sekolah
Ketahui visi, misi, budaya mengajar, serta karakteristik siswa dan orang tua di sekolah tersebut. Informasi ini membantu menyesuaikan jawaban agar lebih relevan dengan kebutuhan sekolah.
2. Gunakan Metode STAR
Jawablah pertanyaan berbasis pengalaman dengan menjelaskan Situation (situasi), Task (tugas), Action (tindakan), dan Result (hasil). Teknik ini membuat jawaban lebih terstruktur dan meyakinkan.
Baca Juga: STAR Interview: Cara Menjawab Wawancara yang Disukai HRD
3. Tunjukkan Motivasi yang Tinggi
Tekankan bahwa alasanmu menjadi guru bukan hanya karena pekerjaan, tetapi karena panggilan jiwa. Tunjukkan semangat dalam mendidik dan membimbing siswa untuk berkembang.
4. Berlatih Interview dengan Simulasi
Berlatih menjawab pertanyaan dengan simulasi interview akan meningkatkan kelancaran dan rasa percaya diri. Bisa dilakukan dengan bercermin, merekam diri sendiri, meminta bantuan teman, atau memanfaatkan AI seperti ChatGPT untuk mengasah kemampuan menjawab.
5. Berdoa Sebelum Mulai
Setelah persiapan maksimal, jangan lupa berdoa agar diberikan kelancaran dan hasil terbaik. Sikap tenang dan yakin juga akan membantu saat menjawab pertanyaan.
Demikian artikel mengenai daftar pertanyaan yang sering muncul saat interview untuk posisi guru. Jika ingin meningkatkan peluang, kamu bisa melamar lowongan pekerjaan guru di Dealls.
Dealls menyediakan banyak lowongan untuk guru dan tenaga kependidikan secara gratis. Tak hanya itu, ada lebih dari 2.000+ lowongan kerja terbaru lainnya dari berbagai perusahaan ternama di Indonesia yang bisa kamu pilih sesuai dengan minat kamu.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan arahan karier melalui program mentoring langsung bersama career mentor profesional yang siap membantu menyusun rencana kariermu.
Pastikan CV-mu sudah optimal menggunakan AI CV Reviewer, CV ATS Checker dari Dealls agar sesuai dengan posisi yang kamu incar.
Jangan lewatkan kesempatan untuk memulai karier impianmu dengan langkah terbaik bersama Dealls!
Sumber: