Stres adalah respons alami tubuh terhadap tantangan atau tekanan yang datang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang pasti pernah merasakannya, baik itu karena masalah pribadi, pekerjaan, atau situasi lainnya.
Stres bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari kecemasan ringan hingga ketegangan yang lebih berat. Jika tidak dikelola dengan baik, stres dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang.
Dalam konteks pekerjaan, stres sering kali muncul sebagai akibat dari tekanan pekerjaan yang tinggi, beban yang berlebihan, atau ketidakseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan waktu yang tersedia.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara-cara mengatasi stres kerja agar kita tetap sehat dan dapat menjalani pekerjaan dengan efektif. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di artikel ini!
Baca Juga: Apa Itu Work-Life Balance dan Mengapa Penting?
Apa Itu Stres?
Stres adalah kondisi kecemasan atau ketegangan mental yang muncul akibat situasi sulit.
Stres merupakan respons alami tubuh yang mendorong kita untuk menghadapi tantangan atau ancaman dalam hidup.
Setiap orang pasti pernah mengalami stres, meskipun intensitasnya berbeda-beda. Cara kita merespons stres akan sangat memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental kita.
Menurut World Health Organization (WHO), stres adalah respons tubuh dan pikiran terhadap situasi yang dianggap mengancam atau menantang.
Stres bisa menjadi dorongan untuk bertindak dan mencari solusi atas masalah, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, stres dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Selain itu, dilansir dari Indeed, ada juga stres di tempat kerja (workplace stress), yang merupakan respons emosional dan fisik terhadap tekanan atau situasi yang penuh tuntutan di lingkungan kerja.
Stres kerja bisa muncul saat mendekati tenggat waktu, dalam masa sibuk, atau ketika menghadapi tantangan tak terduga. Bagi sebagian orang, terutama manajer, stres bisa menjadi bagian dari rutinitas kerja sehari-hari.
Baca Juga: Apa Itu Supervisor? Ini Perbedaannya dengan Manajer
Gejala stres bisa berbeda-beda bagi setiap orang, seperti sakit kepala, kecemasan, kelelahan, atau bahkan reaksi emosional yang berlebihan.
Stres juga dapat membuat seseorang lebih mudah menunda pekerjaan atau kesulitan dalam berpikir kreatif.
Mengetahui bagaimana tubuh dan pikiran kita bereaksi terhadap tekanan kerja dapat membantu kita mengenali stres lebih awal dan mengatasinya sebelum menjadi masalah yang lebih besar.
Tanda-Tanda Stres
Saat mengalami stres di tempat kerja, kamu mungkin akan merasakan perubahan dalam perilaku, termasuk kebiasaan kerja.
Stres sering kali datang perlahan dan kamu mungkin merasa semakin sulit untuk menghadapi tuntutan pekerjaan.
Sangat penting untuk mengenali tanda-tanda stres terkait pekerjaan dan segera mengambil langkah untuk mengatasinya, jika kamu merasa itu mulai memengaruhi kehidupan pribadi dan profesionalmu.
Berikut beberapa tanda stres di tempat kerja yang perlu diwaspadai dilansir dari Indeed.
- Mudah marah: Menjadi lebih mudah tersinggung atau frustrasi.
- Menarik diri: Cenderung lebih menghindar atau menarik diri dari interaksi sosial di kantor.
- Sering sakit: Lebih sering mengambil cuti sakit atau merasa tidak enak badan.
- Kelelahan: Merasa kelelahan yang berlebihan atau kurang energi.
- Bekerja lebih lama: Menghabiskan lebih banyak waktu bekerja, bahkan melebihi jam kerja yang ditentukan.
- Ketinggalan tenggat waktu: Kesulitan dalam memenuhi tenggat waktu atau menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Penurunan produktivitas: Kinerja atau hasil kerja yang menurun.
Jika kamu mengalami tanda-tanda ini, penting untuk segera mencari cara untuk mengelola stres agar tidak memengaruhi kesejahteraan dan kinerja di tempat kerja.
Dampak Stres
Stres yang terjadi di tempat kerja dapat memengaruhi karyawan dan perusahaan dengan cara yang signifikan. Berikut adalah beberapa dampak dari stres yang berlebihan di tempat kerja, masih dilansir dari Indeed.
1. Penurunan Produktivitas
Stres dapat membuat karyawan merasa cemas dan sulit fokus pada pekerjaan.
Akibatnya, produktivitas mereka menurun dan kinerja mereka terhambat.
Bagi perusahaan, hal ini bisa mengganggu kelancaran operasional dan menghambat pencapaian target atau tujuan perusahaan, seperti memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Burnout
Burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan mental akibat stres berkepanjangan.
Karyawan yang mengalami burnout mungkin merasa tidak ada lagi kepuasan dalam pekerjaan mereka.
Kondisi ini bisa menyebabkan meningkatnya absensi, gangguan komunikasi dalam tim, dan pekerjaan yang terganggu.
Baca Juga: Apa itu Burnout? Pengertian, Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya
3. Tingkat Perputaran Karyawan (Turnover) yang Tinggi
Lingkungan kerja yang penuh stres bisa membuat karyawan memilih untuk keluar dan mencari pekerjaan lain sebagai cara untuk menghindari tekanan.
Tingginya tingkat perputaran karyawan ini dapat memengaruhi moral di perusahaan dan membuat karyawan baru merasa tidak terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan.
4. Lingkungan Kerja Toksik
Stres dapat mengurangi kemampuan karyawan untuk berinteraksi dengan baik dengan rekan kerja dan pelanggan.
Hal ini bisa menurunkan semangat tim dan berdampak pada layanan pelanggan. Komunikasi yang buruk juga dapat menciptakan perasaan terisolasi, membuat karyawan merasa terbebani dan kesulitan meminta bantuan.
5. Reputasi Buruk sebagai Perusahaan
Karyawan yang stres dapat menciptakan pandangan negatif terhadap manajemen perusahaan.
Ketika karyawan merasa lingkungan kerja mereka tidak mendukung, mereka mungkin akan berbagi pengalaman buruk dengan orang lain.
Ini bisa merusak reputasi perusahaan dan memberikan kesan bahwa perusahaan tidak peduli dengan kesejahteraan karyawannya.
20 Cara Mengatasi Stress
Berikut adalah penjelasan yang lebih detail dan mudah dipahami mengenai cara mengatasi stres kerja, berdasarkan sumber dari WHO.
1. Pelajari Manajemen Stres
Menurut WHO, salah satu cara efektif untuk mengatasi stres adalah dengan mempelajari teknik manajemen stres yang baik.
Panduan "Doing what matters in times of stress" dari WHO memberikan penjelasan hal-hal praktis yang dapat kita terapkan untuk mengelola stres.
Panduan ini dapat digunakan sendirian atau dengan latihan audio pendukung yang bisa membantu menenangkan pikiran.
2. Tetapkan Rutinitas Harian
Memiliki rutinitas yang terstruktur setiap hari sangat bermanfaat untuk mengurangi stres.
Rutinitas membantu kita merasa lebih terkendali dan produktif. Dengan mengatur waktu untuk makan, berolahraga, bekerja, dan bersosialisasi, kita dapat meminimalisir perasaan cemas dan kekurangan waktu yang sering menjadi pemicu stres.
Cobalah untuk menyusun jadwal harian yang seimbang antara pekerjaan dan waktu pribadi.
3. Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental. WHO menekankan bahwa tidur membantu tubuh memperbaiki diri dan meremajakan energi. Beberapa tips untuk mendapatkan tidur yang berkualitas antara lain:
- tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan;
- hindari penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel atau komputer menjelang tidur;
- usahakan untuk menjaga suhu dan kenyamanan ruangan tidur agar lebih rileks;
- batasi konsumsi makanan berat, kafein, dan alkohol sebelum tidur;
4. Menjaga Hubungan Sosial dengan Orang Lain
Salah satu cara efektif mengatasi stres adalah dengan tetap menjaga hubungan sosial.
Menurut WHO, berbicara dengan teman atau keluarga yang dipercaya dapat membantu mengurangi beban emosional.
Berbagi perasaan dapat menghilangkan rasa terisolasi dan meningkatkan suasana hati. Jangan ragu untuk berbicara tentang tantangan yang sedang kamu hadapi.
5. Makan dengan Sehat
Apa yang kita makan berperan besar dalam pengelolaan stres. Makanan yang sehat dapat membantu tubuh kita berfungsi optimal dan memperbaiki mood.
Cobalah untuk mengonsumsi makanan bergizi dengan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang cukup.
Hindari makan berlebihan atau makan makanan yang tidak sehat, karena ini justru bisa memperburuk stres.
6. Berolahraga Secara Teratur
Olahraga bukan hanya baik untuk tubuh, tetapi juga untuk pikiran. Berolahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, berlari, atau bersepeda, bisa mengurangi hormon stres dalam tubuh dan meningkatkan endorfin (hormon kebahagiaan).
WHO menyarankan agar kita melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi stres.
7. Batasi Waktu Mengikuti Berita Negatif
Menurut WHO, menghabiskan terlalu banyak waktu mengikuti berita, terutama berita yang menegangkan atau negatif, dapat meningkatkan stres.
Cobalah untuk membatasi waktu yang dihabiskan untuk menonton berita atau mengikuti media sosial, dan fokuslah pada aktivitas yang lebih menenangkan.
8. Praktikkan Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga bisa membantu menenangkan tubuh dan pikiran.
Cobalah meluangkan waktu setiap hari untuk melakukan latihan pernapasan atau meditasi selama 10–15 menit. Ini dapat membantu menurunkan ketegangan dan meningkatkan fokus.
9. Menulis untuk Melepaskan Perasaan
Salah satu cara untuk mengatasi stres adalah dengan menulis perasaan atau kejadian yang membuat kamu cemas.
Ini bisa membantu mengorganisir pikiran dan memproses perasaan secara lebih objektif. Menulis jurnal bisa menjadi cara yang baik untuk melampiaskan perasaan tanpa perlu berbicara langsung dengan orang lain.
10. Tetap Positif dan Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan
Stres sering datang ketika kita merasa tidak bisa mengendalikan situasi.
Untuk itu, penting untuk fokus pada apa yang bisa kita kontrol.
Mengubah cara pandang tentang tantangan yang dihadapi dan menganggapnya sebagai kesempatan untuk berkembang dapat membantu mengurangi stres.
11. Berbicara dengan Atasan atau HR
Jika stres kerja mulai mengganggu kesejahteraanmu, berbicara dengan atasan atau tim HR dapat menjadi langkah yang baik.
Mereka mungkin bisa membantu menemukan solusi atau memberikan dukungan untuk mengurangi beban kerja yang berlebihan.
Jangan ragu untuk mengungkapkan jika kamu merasa kewalahan.
12. Ambil Waktu untuk Diri Sendiri
Jangan lupa untuk memberi waktu bagi diri sendiri.
Cobalah untuk meluangkan waktu untuk aktivitas yang kamu nikmati, seperti membaca, berkebun, atau mendengarkan musik.
Mengambil waktu untuk diri sendiri akan membantu menyegarkan pikiran dan mengurangi stres.
13. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman
Menurut WHO, lingkungan kerja yang mendukung sangat penting untuk mengurangi stres.
Usahakan untuk menciptakan ruang kerja yang bersih, rapi, dan bebas dari gangguan. Jika memungkinkan, pilih tempat kerja yang bisa membuat kamu merasa lebih nyaman.
14. Tetapkan Tujuan yang Realistis
Menetapkan tujuan yang jelas dan dapat dicapai adalah cara untuk menghindari stres.
Jangan menetapkan target yang terlalu tinggi atau tidak realistis, karena ini hanya akan meningkatkan kecemasan.
Fokus pada pencapaian kecil yang dapat dirayakan.
15. Pahami Pemicu Stres
Mengetahui apa yang memicu stres bisa membantu kamu menghadapinya lebih baik.
Apakah itu tenggat waktu yang ketat, beban kerja yang berlebihan, atau masalah interpersonal?
Setelah mengetahui pemicunya, kamu bisa mencari cara untuk mengelola atau menghindari situasi tersebut.
16. Dengarkan Musik
Menghadapi kemacetan atau perjalanan panjang bisa menjadi sumber stres.
Untuk mengurangi dampaknya, coba nikmati perjalanan dengan mendengarkan musik atau podcast yang menyenangkan. Hindari terburu-buru dan usahakan untuk tetap tenang.
17. Minta Bantuan Profesional
Jika stres sudah sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, berbicara dengan seorang konselor atau psikolog adalah langkah yang bijak.
Mereka dapat memberikan teknik dan dukungan untuk mengelola stres secara lebih efektif.
18. Jaga Work-Life Balance
Jangan biarkan pekerjaan menguasai semua aspek hidupmu. Pastikan untuk memiliki waktu untuk keluarga, teman, dan kegiatan pribadi lainnya.
Menjaga keseimbangan ini akan membantu mengurangi kelelahan dan stres.
19. Berhenti Perfeksionis
Stres sering kali muncul karena kita berusaha untuk menjadi sempurna dalam segala hal.
Cobalah untuk menerima kenyataan bahwa tidak ada yang sempurna dan fokus pada usaha terbaik yang bisa kita lakukan, bukan pada hasil yang sempurna.
20. Terima Bantuan dari Rekan Kerja
Jika beban kerja terasa berat, cobalah untuk meminta bantuan dari rekan kerja. Kolaborasi dapat meringankan tugas dan meningkatkan rasa kebersamaan, yang pada akhirnya mengurangi stres.
Itulah berbagai cara untuk mengatasi stres kerja yang bisa kamu coba untuk menjaga keseimbangan hidup dan kesehatan mental. Semoga artikel ini membantu kamu dalam mengelola stres dengan lebih baik, sehingga kamu bisa tetap produktif dan merasa lebih baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.
Ingin membuat CV yang lebih menonjol? Pastikan CV kamu siap bersaing! Gunakan AI CV Reviewer, CV ATS Checker untuk mengoptimalkan CV kamu agar lebih sesuai dengan kriteria yang dicari perusahaan.
Nah, jika kamu sedang mencari peluang kerja dengan lingkungan yang mendukung kesejahteraan karyawan, jelajahi ribuan lowongan kerja terkini di Dealls. Dengan fitur transparansi gaji dan priority slot, kamu bisa menemukan posisi yang sesuai dengan harapanmu.
Butuh bimbingan lebih lanjut? Dapatkan mentoring karier dari career mentor profesional yang siap membantu kamu merancang langkah karier yang lebih tepat.
Ayo, wujudkan karier impianmu dan jaga kesejahteraan mental di Dealls!
Sumber:
How to Deal With Stress at Work: 12 Tips for Managers
Stress at the workplace (With strategies for managing it) | Indeed.com Ireland