Mendiskusikan gaji saat interview bisa jadi momen menegangkan. Di satu sisi, kamu ingin mendapatkan angka yang sesuai, tetapi di sisi lain, kamu mungkin takut dianggap terlalu menuntut.
Untuk menghindari hal tersebut kamu perlu memahami strategi yang tepat dalam membahas gaji saat interview.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menanyakan dan menegosiasikan gaji saat interview dengan profesional.
Dengan memahami strategi yang tepat, kamu dapat meningkatkan peluang untuk mendapat tawaran pekerjaan sesuai dengan harapan kamu.
Pentingnya Mengetahui Gaji sebelum Bekerja
Sebelum menerima tawaran pekerjaan, ada banyak aspek yang perlu diperhatikan. Mengutip dari USC Career Center, salah satu aspek terpenting adalah besaran gaji dan bonus yang ditawarkan.
Sebab, mengetahui kisaran gaji membantu kamu menilai apakah kompensasi yang diberikan sudah sesuai dengan standar industri. Selain itu, pemahaman ini juga mencegah ketimpangan antara skill yang kamu tawarkan dengan imbalan yang seharusnya diterima.
Tanpa informasi yang cukup, kamu berisiko menerima gaji di bawah standar atau kurang sesuai dengan beban kerja yang diberikan. Akibatnya, kamu bisa merasa tidak dihargai, kehilangan motivasi, atau bahkan menyesal setelah bergabung.
Apakah Boleh Menanyakan Gaji saat Interview?
Tidak semua lowongan pekerjaan mencantumkan kisaran gaji secara terbuka. Beberapa perusahaan bahkan lebih memilih mencantumkan keterangan "negotiable" dan hanya akan mendiskusikannya dengan kandidat yang lolos sampai ke tahap tertentu.
Selain itu, tidak semua perekrut atau pewawancara akan membahas topik ini secara langsung. Bahkan, menurut studi SHRM, sebanyak 70 persen HR lebih mengharapkan adanya inisiatif dari kandidat untuk mendiskusikan negosiasi gaji daripada menanyakannya secara langsung.
Dengan kata lain, menanyakan gaji saat interview sangat diperbolehkan dan merupakan hal yang wajar selama dilakukan dengan sopan. Dengan begitu, kamu bisa memastikan apakah tawaran tersebut sudah sesuai dengan harapan dan kebutuhan finansial.
Baca Juga: Apa Itu Nett Salary? Ini Perbedaannya dengan Gaji Gross & Gross Up!
Cara Menanyakan Gaji saat Interview dengan Sopan
Berikut beberapa cara yang dapat kamu terapkan agar diskusi mengenai gaji tetap profesional dan tidak mengurangi peluangmu dalam proses rekrutmen.
1. Lakukan di Waktu yang Tepat
Waktu paling tepat untuk menanyakan gaji adalah saat interview sudah hampir selesai, tetapi perekrut belum menyinggung topik tersebut.
Selain itu, negosiasi juga perlu dilakukan jika tawaran yang diberikan tidak mencerminkan pengalaman, pendidikan, atau keterampilan yang kamu miliki, atau jika gaji yang ditawarkan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Kesempatan terbaik lainnya adalah ketika HR menanyakan ekspektasi gaji selama proses rekrutmen. Jika kamu yakin perusahaan mampu memberikan gaji lebih tinggi, tahap rekrutmen juga bisa menjadi momen yang tepat untuk menegosiasikannya.
Namun, sebaiknya hindari membahas gaji terlalu dini dalam proses interview. Fokuskan terlebih dahulu diskusi pada ketertarikanmu terhadap posisi yang dilamar dan tunjukkan keterampilan serta pengalaman yang kamu miliki. Dengan begitu, kamu bisa membangun kesan positif sebelum masuk ke pembahasan terkait gaji.
2. Tunjukan Sikap Terbuka
Saat melakukan negosiasi gaji, tunjukkan sikap terbuka dan profesional. Hindari bersikap angkuh agar diskusi tetap berjalan dengan baik dan saling menguntungkan.
Jika kesepakatan belum tercapai, berikan ruang bagi perusahaan untuk mempertimbangkan kembali. Sikap fleksibel ini menunjukkan bahwa kamu menghargai proses rekrutmen dan tetap membuka peluang diskusi lebih lanjut.
3. Sampaikan dengan Bahasa yang Sopan dan Profesional
Gunakan bahasa yang jelas dan sopan saat menegosiasikan gaji agar komunikasi tetap efektif. Hindari menyampaikan keinginan dengan nada yang terkesan terlalu mendesak atau menuntut.
Selain itu, pastikan diskusi dilakukan secara profesional dan terstruktur. Sikap ini akan membantu membangun kesan positif pertama serta meningkatkan peluang mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
4. Dahulukan dengan Riset
Sebelum memulai negosiasi gaji, penting untuk melakukan riset agar kamu memiliki gambaran tentang standar pasar.
Mengutip dari Figures, riset gaji dapat memberikan wawasan mengenai kisaran gaji minimum, maksimum, serta rata-rata untuk suatu posisi tertentu. Selain itu, riset ini juga dapat menunjukkan perbedaan tunjangan tambahan seperti asuransi, cuti, dan bonus.
Dengan memahami informasi tersebut, kamu bisa lebih percaya diri dalam menyampaikan ekspektasi gaji yang realistis.
Riset ini juga menunjukkan bahwa kamu telah mempersiapkan diri dengan baik dan memahami nilai yang bisa kamu tawarkan.
5. Pertimbangkan Nilai Tambahan di Luar Gaji
Selain besaran gaji, perhatikan benefit lain yang bisa ditawarkan perusahaan, seperti asuransi kesehatan, tunjangan transportasi, atau kebijakan kerja fleksibel.
Faktor-faktor ini juga bisa kamu pertimbangkan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dalam kompensasi.
Jika gaji yang ditawarkan belum sesuai harapan, pertimbangkan untuk menegosiasikan tunjangan atau fasilitas lain yang bisa mendukung kebutuhanmu. Dengan pendekatan ini, kamu dan perusahaan dapat mencapai win-win solution tanpa harus bergantung sepenuhnya pada kenaikan gaji.
Contoh Percakapan Menanyakan Gaji Saat Interview
Berikut beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk membahas gaji dengan sopan dan efektif selama interview.
1. Membuka Diskusi Tentang Gaji
Memulai pembicaraan tentang kompensasi dengan cara yang sopan dan profesional.
Kandidat: “Saya sangat antusias dengan posisi ini dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kisaran gaji yang ditawarkan. Apakah Anda bisa berbagi informasi terkait hal tersebut?”
Perekrut: “Tentu. Untuk posisi ini, kami menawarkan kisaran gaji sekitar RpXX per bulan. Hal ini sudah kami sesuaikan dengan standar industri serta tanggung jawab untuk posisi ini.”
2. Menanyakan Kesempatan Negosiasi
Menggali kemungkinan penyesuaian gaji berdasarkan pengalaman dan keahlian yang dimiliki.
Kandidat: “Terima kasih atas informasinya. Berdasarkan pengalaman dan keahlian saya di bidang ini, apakah perusahaan memberikan kesempatan untuk negosiasi dari besaran yang telah disebutkan?”
Perekrut: “Kami sangat terbuka untuk mendiskusikan kompensasi lebih lanjut. Jika Anda memiliki ekspektasi tertentu, silakan sampaikan agar kami bisa mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.”
3. Mempertimbangkan Benefit Selain Gaji
Menjadikan benefit sebagai bahan pertimbangan tambahan dalam negosiasi.
Perekrut: “Selain gaji, kami juga menawarkan berbagai tunjangan seperti asuransi kesehatan, program pelatihan, dan kebijakan kerja fleksibel. Apakah ada aspek tertentu yang menjadi prioritas Anda?”
Kandidat: “Saya menghargai benefit yang diberikan. Jika memungkinkan, saya ingin mendiskusikan potensi tambahan seperti tunjangan transportasi atau bonus berbasis kinerja.”
4. Tanyakan Potensi Kenaikan Gaji
Selain menegosiasikan gaji awal, penting juga untuk memahami bagaimana kebijakan perusahaan terkait kenaikan gaji.
Kandidat: “Selain gaji awal, saya juga ingin memahami bagaimana kebijakan perusahaan terkait kenaikan gaji. Apakah ada evaluasi berkala yang memungkinkan penyesuaian kompensasi berdasarkan kinerja?”
Perekrut: “Ya, di perusahaan kami, ada evaluasi kinerja setiap enam bulan atau satu tahun sekali. Jika hasilnya positif, ada kemungkinan kenaikan gaji atau tambahan insentif sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi karyawan.”
5. Mengatasi Ketika Perekrut Tidak Tahu Kisaran Gaji
Jika perekrut tidak memiliki informasi tentang kisaran gaji, ajukan pertanyaan yang dapat membantu mereka mencari tahu atau memberi gambaran berdasarkan standar industri.
Kandidat: “Saya ingin memahami lebih lanjut mengenai kisaran gaji untuk posisi ini. Apakah Anda memiliki angka yang bisa dibagikan?”
Perekrut: “Saat ini, saya belum memiliki informasi pasti mengenai kisaran gaji untuk posisi ini.”
Kandidat: “Saya memahami bahwa mungkin belum ada angka spesifik yang ditetapkan untuk posisi ini. Berdasarkan peran serupa di industri ini, saya melihat kisaran umumnya berada di RpXX hingga RpXX per bulan. Apakah angka tersebut sesuai dengan anggaran perusahaan?”
Baca Juga: Ini Cara Negosiasi Gaji beserta Templatenya yang Patut Dicoba!
Cara Menjawab Ekspektasi Gaji saat Interview
Dalam beberapa kasus, ketika kandidat bertanya terkait gaji saat interview, perekrut mungkin akan membalikkan pertanyaan dan menanyakan ekspektasi gaji yang kamu inginkan.
Pertanyaan tentang ekspektasi gaji sering kali membuat kandidat merasa ragu atau khawatir memberikan jawaban yang tepat.
Pada titik ini, perekrut ingin memastikan ekspektasi gaji kandidat sesuai dengan anggaran perusahaan dan membuka peluang negosiasi jika diperlukan.
Lantas, apa jawaban ketika ditanya berapa gaji yang diinginkan? Berikut beberapa cara menjawabnya dengan percaya diri dan profesional:
1. Pahami Standar Gaji di Industri
Sebelum menyebutkan angka, cari tahu standar gaji untuk posisi dan industrimu melalui platform seperti Glassdoor. Pastikan ekspektasimu realistis dan sesuai dengan pengalaman serta keterampilan yang kamu miliki.
Contoh jawaban:
"Berdasarkan hasil riset di Glassdoor, kisaran gaji untuk posisi ini berkisar antara RpXX–RpXX juta per bulan."
2. Berikan Kisaran, Bukan Angka Tunggal
Memberikan rentang gaji menunjukkan fleksibilitas sekaligus memberi ruang untuk negosiasi. Pastikan angka terbawah tetap sesuai dengan kebutuhan dan standar industri.
Contoh:
"Saya menawarkan gaji di kisaran RpXX hingga RpXX per bulan, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Namun, saya terbuka untuk mendiskusikannya lebih lanjut."
3. Jangan Menjawab Terlalu Dini Jika Belum Yakin
Jika belum memiliki informasi lengkap mengenai tanggung jawab atau benefit yang ditawarkan, kamu bisa menunda jawaban hingga mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Contoh jawaban:
"Saya masih ingin memahami lebih lanjut mengenai tanggung jawab di posisi ini serta benefit secara keseluruhan sebelum menyebutkan angka spesifik. Bisa Anda jelaskan lebih detail mengenai hal tersebut?"
4. Gunakan Data Gaji Sebelumnya
Jika memiliki pengalaman kerja sebelumnya, gunakan angka gaji terakhir sebagai dasar untuk menegosiasikan kenaikan yang wajar. Hal ini menunjukkan bahwa ekspektasimu didasarkan pada pengalaman nyata di industri.
Contoh jawaban:
"Berdasarkan posisi saya sebelumnya, saya menerima gaji sebesar RpXX per bulan. Dengan pengalaman dan peningkatan keterampilan yang saya miliki, saya berharap mendapatkan kompensasi yang lebih baik di kisaran RpXX hingga RpXX."
5. Tetap Fleksibel dan Buka Ruang Negosiasi
Tunjukkan bahwa kamu terbuka untuk diskusi lebih lanjut agar perusahaan tahu bahwa kamu mencari solusi yang saling menguntungkan.
Contoh jawaban:
"Saya memiliki ekspektasi di kisaran RpXX hingga RpXX per bulan, tetapi jika terdapat faktor lain yang belum bisa dipenuhi, saya masih membuka diskusi lebih lanjut mengenai tunjangan dan peluang perkembangan di perusahaan ini agar kita bisa mencapai kesepakatan terbaik."
Baca Juga: Cara Menulis Expected Salary di CV: Tips dan Contoh
Demikianlah penjelasan mengenai cara menanyakan gaji saat interview agar tetap profesional dan tidak mengurangi peluang diterima. Semoga tips ini membantu kamu dalam proses pencarian kerja.
Kamu juga bisa mengecek peluang karir di berbagai perusahaan dengan melamar ke lowongan kerja terbaru setiap harinya di Dealls.
Selain itu, kamu juga bisa mengikuti sesi mentoring dengan career mentor profesional untuk sharing soal rencana karier kedepannya.
Gunakan juga CV ATS Checker untuk memastikan CV kamu sudah cocok untuk posisi yang kamu lamar.
Selamat berjuang dan semoga sukses dalam mendapatkan posisi yang sesuai dengan keinginan dan potensi kamu!
Sumber:
Study: Women Negotiate Pay When Given the Chance