Pernahkah kamu membeli kopi kaleng Nescafé? Ternyata, itu adalah contoh brand extension dari Nescafé, lho. Nescafé, yang awalnya terkenal dengan kopi saset instannya, memperluas produk mereka ke dalam kemasan botol siap minum.
Inilah yang disebut sebagai brand extension, sebuah strategi di mana perusahaan memperkenalkan produk baru dengan memanfaatkan kekuatan merek yang sudah dikenal. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk merambah pasar baru tanpa harus membangun merek dari awal.
Nah, di artikel ini, kita akan bahas lebih lanjut tentang brand extension, manfaat, jenis, contoh lainnya, serta kelebihan dan kekurangannya. Yuk, simak hingga tuntas!
Apa Itu Brand Extension?
Brand extension atau perluasan merek adalah strategi di mana merek yang sudah dikenal luas digunakan oleh perusahaan untuk meluncurkan produk baru.
Menurut Investopedia, ini disebut juga brand stretching, di mana perusahaan memanfaatkan kepercayaan pelanggan agar lebih mudah menerima produk baru. Jika berhasil, strategi ini bisa menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan keuntungan.
Contoh brand extension Dettol | Sumber: Study Pool
Sebagai contoh, Dettol awalnya dikenal sebagai cairan antiseptik, tetapi kemudian memperluas produknya ke sabun, tisu basah, hingga hand sanitizer. Karena sudah dipercaya dalam memberikan perlindungan anti kuman, pelanggan lebih yakin untuk mencoba produk lainnya.
Namun, jika brand extension tidak sesuai dengan brand identity atau kualitasnya menurun, ini bisa merusak reputasi perusahaan.
Tujuan dan Manfaat Brand Extension
Brand extension dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan dan popularitas merek yang sudah ada agar produk baru lebih mudah diterima pasar. Berikut beberapa tujuan dan manfaatnya.
Tujuan Brand Extension
- Memperluas pasar. Dengan menghadirkan produk baru, perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.
- Meningkatkan penjualan. Produk baru yang masih dalam ekosistem brand akan lebih mudah diterima dan laku di pasaran.
- Memanfaatkan loyalitas pelanggan. Konsumen yang sudah percaya dengan brand akan lebih terbuka untuk mencoba produk lain dari brand yang sama.
- Menghemat biaya promosi. Perusahaan tidak perlu membangun brand awareness dari nol karena sudah dikenal sebelumnya.
Manfaat Brand Extension
- Meningkatkan value brand. Semakin banyak produk berkualitas dari satu brand, semakin kuat pula citranya di pasar.
- Membantu diferensiasi. Dengan memperluas kategori produk, tentunya brand bisa lebih unggul dari pesaing/kompetitor.
- Mengurangi risiko kegagalan produk baru. Produk dengan nama brand terkenal cenderung lebih mudah diterima dibanding produk dari merek baru.
Jenis Brand Extension
Jenis-jenis brand extension | Sumber: Faster Capital
Dilansir dari Faster Capital, brand extension adalah strategi untuk mengembangkan jangkauan merek ke produk atau layanan baru. Nah, dalam implementasinya, ada beberapa jenis brand extension–masing-masing memiliki manfaat dan tantangannya sendiri.
Berikut adalah penjelasan jenis-jenis brand extension yang bisa dipilih oleh perusahaan.
1. Line Extension (Perluasan Garis Produk)
Contoh line extension Coca-Cola | Sumber: Unstop
Line extension terjadi ketika perusahaan menambah produk baru ke dalam lini produk yang sudah ada. Jenis ini sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan atau selera pelanggan yang berbeda.
Contohnya, Coca-Cola yang memiliki berbagai varian rasa baru seperti Coca-Cola Light atau Zero Sugar.
Line extension umumnya memiliki risiko rendah dan bisa menjadi cara yang hemat biaya untuk memperluas produk. Namun, jika terlalu banyak varian yang dikeluarkan, hal ini bisa membuat identitas merek menjadi kabur dan membingungkan pelanggan.
2. Category Extension (Perluasan Kategori Produk)
Category extension terjadi ketika sebuah merek memperkenalkan produk baru ke kategori yang berbeda, tetapi masih berhubungan dengan produk utama.
Misalnya, perusahaan pembuat sepatu lari (running shoes) memperluas mereknya untuk memproduksi pakaian olahraga.
Berbeda dengan jenis sebelumnya, category extension memerlukan lebih banyak investasi dan memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding line extension, tetapi juga bisa memberikan hasil pendapatan yang lebih besar.
3. Brand Licensing (Lisensi Merek)
Contoh brand licensing Uniqlo x Disney | Sumber: Lemon8
Selanjutnya, ada brand licensing!
Brand licensing adalah strategi penjualan ketika sebuah merek memberikan izin kepada perusahaan lain untuk menggunakan nama, logo, atau hak kekayaan intelektual lainnya agar bisa memproduksi dan memasarkan produk.
Biasanya, jenis ini sering digunakan oleh merek besar untuk memasuki pasar baru tanpa perlu investasi besar.
Contohnya, Uniqlo yang bekerja sama dengan Disney untuk menjual pakaian dengan desain karakter Mickey Mouse. Melalui brand licensing, Uniqlo bisa memanfaatkan popularitas karakter tersebut tanpa membuat sendiri karakter tersebut.
Meskipun menguntungkan, brand licensing perlu dikelola dengan hati-hati agar value brand tetap terjaga dan tidak merusak citra merek yang sudah ada.
4. Co-Branding (Kolaborasi Merek)
Contoh co-branding Janji Jiwa x Gadis Kretek | Sumber: JIWA GROUP
Pernah menonton web series Gadis Kretek? Tahukah kamu kalau kolaborasi antara Janji Jiwa dan Netflix, yang sedang mempopulerkan film tersebut, adalah contoh dari co-branding, lho.
Co-branding adalah ketika dua perusahaan bekerja sama untuk membuat produk atau layanan baru yang menggabungkan kekuatan dari kedua merek. Kolaborasi ini bisa menciptakan produk yang lebih menarik dan berpotensi menggaet pelanggan baru.
Kala itu, mereka merilis produk baru Teh Mawar Gadis dan Kopi Gadis Kretek, yang terinspirasi dari film Gadis Kretek. Kolaborasi ini menggabungkan kekuatan kedua merek, menciptakan buzz, dan tentunya menarik perhatian pelanggan baru.
Namun, dalam co-branding, penting untuk memastikan bahwa nilai dan citra masing-masing merek tetap terjaga agar hasilnya maksimal.
Kelebihan dan Kelemahan Brand Extension
Brand extension bisa menjadi strategi yang sangat efektif bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk baru. Namun, seperti halnya strategi pemasaran lainnya, brand extension juga memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan.
Di bawah ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari brand extension yang mungkin dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan strategi ini.
Kelebihan Brand Extension
1. Meningkatkan penjualan
Dengan memanfaatkan reputasi brand yang sudah ada, brand extension bisa memperkenalkan produk baru yang lebih cepat diterima oleh pasar.
2. Mengurangi risiko
Penggunaan nama brand yang sudah terkenal dapat mengurangi risiko kegagalan produk baru karena konsumen sudah percaya dengan merek tersebut.
3. Ekspansi pasar
Brand extension memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan dan menarik pelanggan baru tanpa membangun brand dari awal lagi.
4. Efisiensi biaya pemasaran
Produk baru yang menggunakan merek yang sudah dikenal biasanya memerlukan biaya pemasaran yang lebih rendah karena merek sudah memiliki basis pelanggan setia.
Kelemahan Brand Extension
1. Risiko rusaknya citra brand
Jika produk baru gagal atau tidak diterima dengan baik, ini bisa mempengaruhi citra merek utama dan merusak reputasinya.
2. Menciptakan Kebingungan konsumen
Terlalu banyak varian produk dalam satu merek bisa membuat konsumen bingung mengenai identitas merek itu sendiri.
3. Keterbatasan diferensiasi
Brand extension yang terlalu mirip dengan produk utama bisa membuatnya kurang menonjol dan sulit bersaing di pasar.
4. Overextension
Jika perusahaan terus-menerus melakukan brand extension tanpa memperhatikan kualitas atau relevansi produk, bisa menyebabkan merek tersebut kehilangan kekuatannya dan tidak lagi menarik bagi konsumen.
Contoh Brand Extension
Strategi brand extension tidak hanya memperluas jangkauan produk, tetapi juga membantu brand masuk ke pasar yang lebih luas tanpa harus memulai dari nol. Mari kita lihat beberapa contoh brand extension yang sudah terbukti efektif!
1. Contoh Brand Extension Apple
Contoh brand extension Apple | Sumber: Insight to Action
Apakah kamu salah satu pengguna produk Apple?
Apple dikenal dengan produk elektronik premium seperti iPhone dan MacBook. Namun, mereka kemudian memperluas merek Apple dengan meluncurkan produk baru seperti Apple Watch dan AirPods, yang masih berhubungan dengan kategori teknologi.
Nah, ini adalah contoh category extension, di mana Apple merilis kategori produk baru yang masih berhubungan erat dengan produk inti mereka.
2. Contoh Brand Extension Nike
Siapa yang tidak kenal Nike dengan slogan ikoniknya, “Just do it”?
Selain dikenal sebagai merek sepatu olahraga, Nike berhasil memperluas jangkauan produknya dengan meluncurkan pakaian olahraga dan aksesori.
Kini, Nike juga menjual jaket, celana olahraga, dan tas olahraga. Ini merupakan contoh category extension, di mana Nike mengembangkan merek mereka ke kategori produk baru yang mendukung aktivitas olahraga.
3. Contoh Brand Extension Samsung
Contoh brand extension Samsung | Sumber: Marketing91
Samsung, yang awalnya dikenal sebagai produsen elektronik seperti televisi dan ponsel, berhasil memperluas jangkauan produknya ke berbagai kategori teknologi.
Dengan meluncurkan kulkas dan mesin cuci, serta perangkat wearable seperti smartwatch, Samsung menggunakan category extension untuk memperkenalkan produk baru yang relevan dengan pasar teknologi konsumen.
Keberhasilan brand extension Samsung ini semakin terlihat dengan bagaimana mereka memperkenalkan peralatan rumah tangga seperti oven hingga AC.
4. Contoh Brand Extension Sikat Gigi Colgate
Contoh brand extension Colgate | Sumber: Medium
Menurut Hubspot, strategi yang diterapkan oleh Colgate menjadi contoh brand extension yang sangat efektif dalam memperluas jangkauan pasar.
Colgate memanfaatkan dua jenis brand extension untuk memperkuat posisinya di pasar perawatan mulut: line extension dan category extension.
Pertama, Colgate meluncurkan berbagai varian pasta gigi dengan rasa dan manfaat khusus, seperti pasta gigi untuk pemutih gigi, perawatan gigi sensitif, atau perlindungan gigi dari plak. Ini adalah line extension, di mana Colgate tetap berada dalam kategori pasta gigi, tetapi menghadirkan berbagai pilihan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam.
Contoh brand extension Colgate | Sumber: Medium
Selain itu, Colgate juga melakukan category extension dengan memperkenalkan sikat gigi yang berfungsi melengkapi produk pasta gigi mereka. Dengan menggabungkan kedua produk ini, Colgate menciptakan solusi lengkap untuk perawatan mulut.
4. Contoh Brand Extension McFlurry
Contoh brand extension McFlurry | Sumber: Unstop
McFlurry Oreo adalah contoh co-branding yang sukses antara McDonald's dan Oreo.
Co-branding adalah bentuk brand extension di mana dua merek bekerja sama untuk menciptakan produk baru yang menggabungkan kekuatan dan citra kedua merek tersebut.
Dalam kasus McFlurry Oreo, McDonald's menggandeng Oreo, merek biskuit terkenal, untuk menciptakan varian McFlurry yang menggabungkan es krim McDonald's dengan potongan Oreo.
Strategi Sukses Brand Extension
8 langkah strategi brand extension | Sumber: Ramotion
Lalu bagaimana cara memulai brand extension? Berikut adalah 8 langkah yang akan membantu kamu merancang strategi yang sukses dilansir dari Ramotion.
1. Evaluasi Kekuatan Merek
Sebelum mulai merencanakan brand extension, pastikan merek kamu cukup kuat.
Periksa apakah merek kamu sudah dikenal baik oleh pelanggan dan cek apakah bisnis kamu sedang mengalami pertumbuhan atau penurunan.
Nah, jika merek sudah kuat, brand extension akan lebih mudah dilakukan.
2. Tetapkan Tujuan
Brand extension bukan hanya tentang meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperluas jangkauan, mengisi celah pasar, atau memenuhi permintaan pelanggan.
Dengan menetapkan tujuan yang jelas, ini akan memudahkan proses perencanaan strategi.
3. Kenali Sumber Daya yang Dimiliki
Pastikan kamu memiliki sumber daya yang cukup, seperti dana, waktu, dan tenaga kerja, untuk menjalankan brand extension ini.
Jika dana terbatas, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan bisnis lain agar rencana kamu tetap berjalan.
4. Teliti Tren Pasar
Perhatikan tren yang sedang populer di pasar. Ini akan membantumu menemukan produk atau ide yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
Mengetahui tren juga membantu kamu agar tetap relevan di mata pelanggan.
5. Riset Pesaing
Selanjutnya, kamu bisa mengamati apa yang dilakukan oleh pesaing yang sukses.
Nantinya, ini bisa memberi ide kepada produk atau layananmu tentang cara mengembangkan merek dan kamu bisa belajar dari kesuksesan mereka untuk menghindari kesalahan yang sama.
6. Berinteraksi dengan Pelanggan yang Ada
Pelanggan adalah sumber informasi yang sangat berharga.
Pelajari apa yang disukai dan tidak disukai oleh pelanggan saat ini. Mereka adalah sumber informasi terbaik untuk mengembangkan produk baru yang tepat.
Umpan balik dari pelanggan dapat memberi gambaran tentang apa yang sudah berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan dalam strategi brand extension.
7. Kenali Target Pasar Baru
Jika kamu berencana memasuki pasar baru, pastikan kamu tahu apa yang dibutuhkan audiens tersebut.
Riset melalui media sosial, ulasan produk, dan influencer akan memberi kamu wawasan yang lebih dalam mengenai pasar baru yang ingin dijangkau.
8. Finalisasi Strategi
Setelah semua langkah di atas kamu lakukan, saatnya buat rencana yang lebih terperinci!
Pertimbangkan biaya, risiko, dan sumber daya yang dibutuhkan. Pastikan semua riset pasar dan pesaing sudah lengkap sebelum meluncurkan brand extension agar semuanya berjalan dengan lancar.
Baca Juga: Apa Itu Brand Positioning? - Strategi, Contoh, & Cara Membuatnya
Demikian informasi mengenai brand extension, mulai dari pengertian, contoh-contoh sukses, hingga kelebihan dan kelemahan yang perlu kamu pertimbangkan.
Dengan memahami strategi brand extension, kamu bisa melihat peluang baru untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat posisi merek di pasar.
Jika kamu tertarik untuk lebih mendalami dunia bisnis atau bahkan mencari peluang karier di bidang marketing dan branding, temukan lebih dari 2.000 lowongan kerja terbaru dari berbagai perusahaan ternama di Indonesia, hanya di Dealls!
Pastikan CV kamu sudah optimal dengan menggunakan CV ATS Checker agar sesuai dengan posisi yang kamu incar.
Dapatkan juga kesempatan mentoring langsung bersama career mentor profesional dari 200 industri beragam yang siap membantu merancang strategi karier dan memberikan tips sukses di dunia kerja.
Jangan tunda lagi, maksimalkan peluang karier impianmu bersama Dealls!
Sumber:
Brand Extension: Definition, How It Works, Example, and Criticism
14 of the Most (& Least) Successful Brand Extensions to Inspire Your Own