Bermimpi menjadi dokter, tetapi terkendala biaya kuliah?
Tenang, ada banyak beasiswa kedokteran 2025 yang bisa kamu manfaatkan; baik untuk calon mahasiswa, mahasiswa aktif, hingga dokter umum yang ingin lanjut spesialis.
Pilihannya beragam: dari beasiswa Kemenkes 2025, program swasta, seperti Djarum dan Tanoto Foundation, hingga kesempatan studi ke luar negeri, seperti Türkiye Bursları dan LPDP.
Beasiswa ini tak hanya terbuka untuk kedokteran umum, tetapi juga kedokteran gigi, termasuk dari kampus ternama seperti UI.
Dalam artikel ini, Dealls akan mengulas jenis-jenis beasiswa kedokteran, syarat, cakupan, dan tips mendaftar agar kamu tidak melewatkan peluang terbaik.
Yuk, wujudkan cita-citamu menjadi dokter lewat jalur beasiswa!
Apakah Ada Beasiswa untuk Menjalani Pendidikan Dokter?
Tentu saja, ada banyak beasiswa untuk menjalani pendidikan dokter, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Beasiswa ini tersedia untuk berbagai jenjang pendidikan, mulai dari program sarjana (S1), profesi, hingga spesialis, dan subspesialis.
Di Indonesia, beberapa beasiswa kedokteran yang populer antara lain:
- Beasiswa Kemenkes dan LPDP untuk dokter spesialis, khususnya yang ingin mengabdi di daerah terpencil.
- Beasiswa Unggulan Kemendikbud, KIP Kuliah, dan BAZNAS yang membantu mahasiswa kedokteran dari keluarga kurang mampu.
- Beasiswa kampus, seperti Beasiswa Paripurna untuk Bangsa (UI), yang menanggung penuh biaya pendidikan dan hidup.
- Beasiswa swasta, seperti dari Djarum Foundation dan Tanoto Foundation, yang juga mendukung mahasiswa kedokteran dengan bantuan dana dan pelatihan kepemimpinan.
Untuk kamu yang ingin kuliah kedokteran di luar negeri, tersedia juga beasiswa penuh, seperti Türkiye Bursları, LPDP Luar Negeri, atau program-program universitas internasional yang membuka jalur untuk mahasiswa Indonesia.
Apa saja yang bisa ditanggung beasiswa? Biasanya, beasiswa kedokteran dapat mencakup:
- biaya kuliah penuh (tuition fee);
- biaya hidup bulanan;
- biaya praktikum, buku, dan alat medis;
- asrama atau tempat tinggal;
- tiket perjalanan (jika luar negeri);
- tunjangan riset atau tugas akhir.
Lantas, siapa yang dapat mendaftar?
- siswa SMA/sederajat yang ingin masuk FK melalui jalur SNBP, SNBT, atau mandiri;
- mahasiswa aktif FK yang mengalami kesulitan finansial;
- dokter lulusan sarjana kedokteran yang ingin lanjut ke profesi atau spesialis;
- calon mahasiswa internasional yang mendaftar ke universitas luar negeri dengan program beasiswa.
Macam-Macam Beasiswa Kedokteran
Jika kamu ingin menempuh pendidikan di bidang kedokteran namun terkendala biaya, ada banyak pilihan beasiswa yang bisa menjadi solusi.
Mulai dari beasiswa pemerintah, kampus, hingga swasta, program-program ini mencakup biaya pendidikan, biaya hidup, bahkan pelatihan pengembangan diri.
Berikut ini adalah berbagai jenis beasiswa kedokteran 2025 yang bisa kamu pertimbangkan, termasuk untuk kedokteran umum, kedokteran gigi, hingga spesialis, baik di dalam maupun luar negeri.
1. Beasiswa Cendekia BAZNAS
Beasiswa Cendekia BAZNAS adalah program bantuan pendidikan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang ditujukan untuk mahasiswa S-1 aktif dari keluarga kurang mampu.
Program ini disalurkan melalui kerja sama dengan sejumlah kampus mitra di Indonesia.
Beasiswa ini memfokuskan dukungan pada jurusan-jurusan strategis dalam bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), seperti kedokteran, keperawatan, farmasi, psikologi, teknik, dan statistika.
Selain itu, jurusan berbasis keislaman, seperti ekonomi syariah dan hukum syariah, juga termasuk dalam prioritas.
Mahasiswa yang ingin mendaftar harus memenuhi syarat sebagai berikut:
- mahasiswa S1 aktif, minimal semester 5;
- memiliki IPK minimal 3,00;
- tidak sedang menerima beasiswa serupa dari lembaga lain;
- melengkapi dokumen yang diperlukan.
Apa saja fasilitas yang didapatkan? Cakupan beasiswa ini meliputi:
- bantuan uang kuliah tunggal (UKT) hingga Rp3.000.000 per semester;
- program pengembangan diri bersama mentor kampus dan tokoh nasional.
Tak hanya membantu secara finansial, beasiswa ini juga memberikan ruang pembinaan karakter, kepemimpinan, serta mendorong mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan sosial dan kewirausahaan.
Jadi, cocok bagi calon dokter yang ingin berkembang secara akademik dan personal.
2. Beasiswa Dokter Kemenkes

Untuk menjawab kebutuhan tenaga medis secara merata di seluruh Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memperluas program beasiswa kedokteran.
Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 2.500 beasiswa pendidikan dokter diberikan, naik signifikan dari 300 peserta pada 2021 dan 1.600 pada 2023.
Lantas, beasiswa kedokteran Kemenkes 2025 kapan dibuka? Beasiswa kedokteran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk PPDS (Pendidikan Dokter Spesialis) 2025 periode 1 telah dibuka pada 25 Maret hingga 18 April 2025.
Nah, berikut adalah beberapa program beasiswa dokter Kemenkes dilansir dari Kompas.
Beasiswa Afirmasi untuk Calon Dokter dan Dokter Gigi
Program ini ditujukan bagi lulusan SMA/sederajat, mahasiswa sarjana kedokteran atau kedokteran gigi, serta mahasiswa program profesi.
Fokus utama program afirmasi ini adalah mendukung wilayah-wilayah prioritas seperti daerah terpencil, perbatasan, kepulauan (DTPK), serta daerah dengan masalah kesehatan dan kekurangan tenaga medis.
Cakupan beasiswa meliputi:
- biaya pendidikan;
- biaya hidup dan operasional;
- biaya buku dan referensi
- biaya penelitian (sesuai anggaran Kemenkes).
Kemudian, syarat utama yang harus dipenuhi di antaranya:
- rekomendasi dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan provinsi;
- berasal dari daerah prioritas;
- lulus seleksi administrasi dan akademik.
Beasiswa Pendidikan bagi SDM Kesehatan
Selain Beasiswa Afirmasi, Kemenkes juga menyediakan beasiswa pendidikan untuk meningkatkan kualifikasi tenaga kesehatan, terutama bagi yang sudah bekerja sebagai PNS. Program ini mencakup jenjang D4, S-1, profesi, S-2, dan S-3.
Syarat umum:
- berstatus sebagai PNS;
- usia maksimal 45 tahun untuk jenjang D4–S2, dan maksimal 50 tahun untuk S-3;
Beasiswa PADINAKES (Program Afirmasi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan)
PADINAKES adalah beasiswa untuk lulusan SMA/sederajat atau mahasiswa tingkat akhir di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes.
Program ini menyasar calon tenaga kesehatan dari daerah tertinggal, perbatasan, dan wilayah rentan risiko kesehatan.
Beasiswa Dokter Spesialis dan Subspesialis
Melalui kerja sama dengan LPDP, Kemenkes juga membuka beasiswa penuh untuk dokter umum yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis atau subspesialis, termasuk dokter gigi spesialis.
Program ini terbuka bagi PNS dan non-PNS, dengan syarat:
- memiliki surat tanda registrasi (STR) yang aktif;
- mendapat rekomendasi dari rumah sakit pemerintah;
- bersedia ditempatkan di fasilitas kesehatan milik pemerintah setelah lulus.
Rekrutmen dilakukan dua kali setahun melalui 16 fakultas kedokteran dalam negeri yang telah bekerja sama dengan Kemenkes.
Beasiswa Fellowship Dokter Spesialis
Khusus untuk pemenuhan pelayanan kesehatan prioritas, seperti kanker, jantung, stroke, dan uro-nefrologi (KJSU), Kemenkes menyediakan beasiswa fellowship. Pesertanya adalah dokter spesialis dari RS pemerintah, baik PNS maupun non-PNS.
Syarat fellowship meliputi:
- minimal dua tahun pengalaman praktik sebagai spesialis;
- STR dan SIP aktif;
- rekomendasi dari kolegium dan izin rumah sakit pengusul;
- komitmen pengabdian minimal dua tahun setelah lulus.
3. Beasiswa LPDP Specialist & Subspecialist

Beasiswa Dokter Spesialis dan Subspesialis LPDP adalah program hasil kolaborasi antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kementerian Kesehatan, yang ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan dan pemerataan tenaga dokter spesialis dan subspesialis di seluruh Indonesia.
Program ini menyasar dokter umum dan dokter gigi yang memiliki surat tanda registrasi (STR) aktif, baik yang berstatus PNS maupun non-PNS.
Berbekal beasiswa ini, kamu dapat melanjutkan pendidikan spesialis atau subspesialis di perguruan tinggi dalam negeri yang telah ditentukan oleh LPDP.
Kamu dapat mendaftar dengan atau tanpa letter of acceptance (LoA) unconditional. Jika sudah memiliki LoA, kamu wajib memilih perguruan tinggi yang mengeluarkan surat tersebut.
Sebaliknya, bagi yang belum memiliki LoA harus memilih satu program studi yang sama di tiga perguruan tinggi dari daftar mitra LPDP.
Khusus untuk jenjang subspesialis, program studi yang dipilih harus sesuai atau linear dengan bidang spesialisasi yang telah dimiliki.
Setelah menyelesaikan pendidikan, penerima beasiswa wajib kembali dan berkontribusi di Indonesia, sesuai dengan peraturan LPDP dan pendayagunaan yang diatur oleh Kementerian Kesehatan.
Beasiswa LPDP ini memberikan dukungan biaya secara menyeluruh, mencakup:
- Dana pendidikan, termasuk biaya pendaftaran, UKT/SPP, tunjangan buku, bantuan penelitian, seminar, dan publikasi jurnal.
- Dana pendukung yang meliputi transportasi, asuransi kesehatan, biaya hidup bulanan, biaya kedatangan, hingga keadaan darurat.
- Dana keluarga termasuk tunjangan keluarga jika memenuhi syarat.
- Dana tambahan khusus, seperti biaya pelatihan kursus wajib, ujian keterampilan, dan uji kompetensi, lengkap dengan transportasi dan akomodasi terkait.
Selengkapnya mengenai syarat dan cara mendaftar Beasiswa LPDP simak artikel berikut : Apa itu Beasiswa LPDP? Intip Syarat dan Cara Mendaftarnya!
4. Beasiswa Unggulan Kemendikbudristek
Tak hanya LPDP, ada pula program andalan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yaitu Beasiswa Unggulan.
Program ini terbuka untuk semua mahasiswa Indonesia dari jenjang S-1, S-2, hingga S-3, termasuk mahasiswa kedokteran.
Ada empat kategori penerima utama yang menjadi prioritas:
- mahasiswa berprestasi (akademik dan non-akademik);
- penyandang disabilitas;
- anak kandung dari aparat negara yang gugur dalam tugas;
- pegawai Kemendikbudristek yang melanjutkan pendidikan.
Beasiswa ini memberikan cakupan fasilitas, mulai dari biaya kuliah, uang saku bulanan, hingga bantuan penelitian.
Selain itu, program ini juga mendorong penerima untuk aktif berkontribusi di bidang sosial dan pengembangan akademik.
Ingin tahu detail lengkapnya? Baca artikel: Beasiswa Unggulan 2025: Syarat, Biaya Hidup, dan Cara Daftar.
5. Beasiswa Djarum Plus
Meski bukan beasiswa khusus kedokteran, Beasiswa Djarum Plus terbuka bagi mahasiswa S-1 dari seluruh jurusan, termasuk FK.
Program ini tidak hanya memberikan bantuan dana pendidikan, tetapi juga membekali mahasiswa dengan pelatihan soft skills, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen diri.
Seleksi dilakukan melalui perguruan tinggi mitra. Biasanya, mahasiswa mendaftar melalui bagian kemahasiswaan kampus.
Nah, kalau kamu ingin tahu mengenai syarat, benefit, dan mitra perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Beasiswa Djarum Plus, kamu dapat membaca artikel ini: Beasiswa Djarum Plus 2025: Syarat, Benefit, & Mitra Perguruan Tinggi
6. Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI)
Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) adalah skema beasiswa di bawah LPDP yang menjangkau jenjang pendidikan dari S-1 hingga S-3.
BPI memberikan pendanaan lengkap: biaya kuliah, tunjangan hidup, dan bantuan riset. Mahasiswa kedokteran yang memiliki prestasi tinggi dan komitmen sosial yang kuat sangat disarankan untuk mendaftar.
Program ini terbuka pula untuk studi di perguruan tinggi internasional, dengan syarat kemampuan bahasa asing dan dokumen yang lengkap.
Tertarik mendaftar? Baca selengkapnya di Dealls: Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2025: Syarat, Jadwal, & Cara Daftar
7. Beasiswa Tanoto Foundation
Tanoto Foundation menyediakan program TELADAN (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan) bagi mahasiswa S-1 dari kampus mitra, termasuk mereka yang menempuh studi kedokteran.
Kampus mitra yang memiliki Fakultas Kedokteran antara lain:
- Universitas Indonesia (UI)
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Universitas Brawijaya (UB)
- Universitas Sumatera Utara (USU)
Selain dukungan finansial, beasiswa ini menawarkan pelatihan intensif, kesempatan magang, serta networking nasional dan internasional.
Informasi lengkap tentang syarat dan cara pendaftaran dapat kamu baca di artikel ini: Beasiswa Tanoto Foundation 2025: Syarat, Benefit, dan Perguruan Tinggi Mitra
8. Beasiswa Karya Salemba Empat (KSE)
Berikutnya, Beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) adalah program bantuan pendidikan untuk mahasiswa S-1 dari berbagai latar belakang jurusan, termasuk mahasiswa kedokteran dan kedokteran gigi.
Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi namun menunjukkan semangat belajar dan potensi besar untuk berkembang.
Walaupun tidak khusus menyasar jurusan kedokteran, banyak penerima KSE berasal dari fakultas kedokteran di berbagai universitas negeri, termasuk di antaranya adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Airlangga (Unair).
Apa saja fasilitas yang didapatkan? Beasiswa KSE mencakup:
- bantuan dana pendidikan bulanan;
- pelatihan pengembangan diri;
- akses ke program mentoring, magang, dan jejaring profesional.
Beasiswa ini juga unik karena dikelola secara kolaboratif dengan berbagai sponsor perusahaan swasta nasional dan multinasional seperti BCA, Chevron, dan Astra.
Jika kamu tertarik mendaftar, berikut adalah syarat yang harus dipenuhi:
- mahasiswa S-1 minimal semester 2 dan maksimal semester 8;
- tidak sedang menerima beasiswa lain;
- aktif di kegiatan organisasi atau sosial menjadi nilai tambah;
Informasi lengkap mengenai benefit dan cara mendaftar Beasiswa Karya Salemba Empat dapat kamu temukan di artikel ini: Beasiswa Karya Salemba Empat 2025: Cara Mendaftar, Syarat, & Jadwal
9. Beasiswa Türkiye Bursları
Tertarik kuliah kedokteran di luar negeri?
Türkiye Bursları adalah program beasiswa penuh dari Pemerintah Turki yang membuka kesempatan bagi mahasiswa internasional untuk menempuh pendidikan tinggi di universitas-universitas terbaik Turki.
Program ini mencakup jenjang S-1 (sarjana), S-2 (magister), dan S-3 (doktoral), dan termasuk jurusan kedokteran, kedokteran gigi, farmasi, serta bidang-bidang kesehatan lainnya.
Beasiswa ini sangat diminati karena cakupannya yang lengkap dan tanpa kewajiban membayar biaya apapun, termasuk untuk proses pendaftaran dan visa.
Cakupan beasiswa meliputi:
- biaya kuliah 100% gratis;
- tunjangan hidup bulanan (sekitar 1.000–1.800 lira tergantung jenjang);
- akomodasi di asrama pemerintah;
- asuransi kesehatan;
- kursus bahasa Turki 1 tahun (wajib, meski programnya bisa berbahasa Inggris);
- tiket pesawat pulang-pergi saat awal dan akhir studi.
Salah satu keunggulan utama beasiswa ini adalah tersedianya banyak program MBBS (setara S1 Kedokteran) yang diajarkan sepenuhnya dalam bahasa Inggris.
Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan akses ke rumah sakit pendidikan yang modern dan berteknologi tinggi sehingga proses belajar klinis menjadi lebih optimal.
Tak kalah penting, studi di luar negeri membuka peluang menjalin jejaring global dengan mahasiswa dari lebih dari 150 negara, memperluas wawasan dan koneksi profesional di masa depan.
Persyaratan umum yang harus kamu penuhi:
- usia maksimal 21 tahun untuk S-1, 30 tahun untuk S-2, dan 35 tahun untuk S-3;
- nilai akademik tinggi (minimal 90 untuk jurusan kedokteran);
- motivation letter dan rencana studi;
- sertifikat kemampuan bahasa (TOEFL/IELTS jika program dalam bahasa Inggris).
Baca Juga: 12 Beasiswa Luar Negeri Tanpa TOEFL, Yuk Kepoin!
10. Beasiswa Paripurna untuk Bangsa (BPuB)
Beasiswa Paripurna untuk Bangsa (BPuB) adalah beasiswa dari Universitas Indonesia (UI) untuk mahasiswa kedokteran yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan dan biaya hidup serta mendukung mahasiswa dalam mengembangkan diri.
Keunggulan beasiswa:
- biaya pendidikan termasuk biaya operasional pendidikan (BOP)
- biaya hidup Rp 12.000.000 per semester
- pendampingan diberikan pembimbing akademik (PA) dan kakak angkat (mentor)
- survey daerah asal dana maksimal Rp5.000.000 untuk survei
- layanan konseling untuk kesejahteraan mahasiswa.
Mekanisme seleksi BPuB melibatkan beberapa tahap. Pertama, calon penerima harus terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan memenuhi kriteria tertentu, seperti biaya operasional pendidikan yang tidak lebih dari Rp5.000.000.
Mereka juga tidak boleh sedang menerima beasiswa dari sumber lain. Seleksi dilakukan melalui penulisan esai, tes MMPI, dan wawancara, dengan penilaian yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai pihak di FKUI.
Baca Juga: 14 Daftar Beasiswa S2 dalam Negeri, Kuliah Gratis!
Tertarik Eksplorasi Korea secara GRATIS? Daftar SFL Sekarang!

Selain mencoba berbagai beasiswa kedokteran yang telah dibahas, ada satu lagi kesempatan menarik yang dapat kamu ikuti: program SejutaCita Future Leaders (SFL) #10 Leadership Trip to Korea!
SejutaCita Future Leaders (SFL) #10 Leadership Trip to Korea adalah program yang akan membawamu ke Korea Selatan selama 6–11 September 2025.
Tenang, semua biaya ditanggung, mulai dari tiket pesawat, akomodasi, konsumsi, hingga seluruh kegiatan seru yang sudah disiapkan!
Siapa yang bisa ikut? Program ini terbuka untuk:
- Mahasiswa yang ingin menambah wawasan akademik dan membangun relasi global, tidak terbatas dari jurusan FK
- Pelajar SMA yang ingin merasakan pengalaman belajar di luar negeri
- Siapa pun usia 13–35 tahun yang tertarik mengeksplorasi Korea serta belajar dari industri kreatif dan teknologi canggih
Apa yang akan kamu dapatkan?
Selama program, kamu bakal mengunjungi tiga kampus top Korea, yaitu Seoul National University (SNU), Korea University, dan Yonsei University, mengeksplorasi budaya di Gyeongbokgung Palace & National Folk Museum, dan ikut workshop eksklusif bersama PhD Student dari SNU.
Jangan sampai ketinggalan! Segera daftar di dealls.com/sfl dan wujudkan impianmu ke Korea!
