Apa Itu Procurement? Tugas, Gaji, dan Peluang Kariernya

Cari tahu apa itu procurement, tugas, gaji, perbedaannya dengan purchasing, serta tips dan peluang karier menarik di sini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls January 29, 2025

Dalam dunia bisnis, procurement sering kali menjadi elemen penting yang menentukan kelancaran operasional perusahaan. Tanpa proses pengadaan yang efisien, perusahaan dapat menghadapi masalah seperti kekurangan stok, biaya yang membengkak, hingga ketidakpuasan pelanggan. Oleh karena itu, memahami apa itu procurement dan bagaimana fungsinya sangatlah penting, terutama bagi kamu yang ingin membangun karier di bidang ini.

Apa Itu Procurement?

Procurement adalah proses pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk mendukung operasionalnya. Dalam praktiknya, procurement mencakup berbagai aktivitas seperti pencarian vendor, evaluasi penawaran, hingga negosiasi kontrak dengan pemasok. Tujuan utamanya adalah memastikan perusahaan mendapatkan barang atau jasa yang berkualitas dengan harga terbaik.

Procurement adalah proses yang melibatkan strategi untuk memilih pemasok yang dapat memberikan nilai terbaik dalam jangka panjang. Oleh karena itu, seorang profesional procurement harus memahami kebutuhan bisnis dan menjalin hubungan baik dengan vendor.

Selain itu, procurement berperan penting dalam mengelola anggaran perusahaan. Dengan memilih pemasok yang tepat, perusahaan dapat menghemat biaya tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan yang dibutuhkan.

Baca Juga: Ketahui Job Desk Purchasing dan Peluang kerjanya!

Apa Bedanya Procurement dan Purchasing?

Meskipun sering digunakan secara bergantian, procurement dan purchasing sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan. Procurement mencakup seluruh proses pengadaan, mulai dari perencanaan, pencarian vendor, evaluasi, hingga negosiasi kontrak. Fokusnya adalah strategi jangka panjang untuk memastikan nilai terbaik bagi perusahaan.

Sebaliknya, purchasing lebih berfokus pada aspek operasional dari pengadaan. Purchasing biasanya mencakup aktivitas seperti membuat pesanan pembelian (purchase order), memproses pembayaran, dan menerima barang atau jasa yang dibeli. Dengan kata lain, purchasing adalah bagian kecil dari keseluruhan proses procurement.

Procurement lebih menekankan ke strategi, sementara purchasing lebih berfokus pada eksekusi. Keduanya saling melengkapi untuk memastikan operasional perusahaan berjalan lancar dan efisien.

Baca Juga: Apa Itu Staff Purchasing? Tugas, Tanggung Jawab, dan Gajinya

Tugas dan Tanggung Jawab Procurement

tugas procurement

Dilansir dari LexCheck, berikut adalah beberapa tugas utama seorang profesional procurement:

1. Mencari Pemasok Barang dan Jasa

Profesional procurement harus rajin melakukan riset untuk menemukan pemasok yang terpercaya dan kompeten. Ini termasuk memeriksa reputasi pemasok, mengevaluasi kualitas produk, serta memastikan pemasok dapat memenuhi kebutuhan perusahaan secara konsisten. Proses ini memerlukan perhatian terhadap detail dan kemampuan analitis untuk membandingkan berbagai opsi yang tersedia.

2. Mengumpulkan Penawaran dan Proposal

Procurement bertanggung jawab untuk mengumpulkan berbagai penawaran dari pemasok. Penawaran ini mencakup harga, syarat pembayaran, waktu pengiriman, hingga garansi kualitas. Dengan membandingkan proposal ini, procurement dapat menentukan pemasok mana yang memberikan penawaran terbaik. Proses ini membutuhkan keterampilan komunikasi untuk memastikan informasi yang diterima jelas dan akurat.

3. Melakukan Pembelian Sesuai Persetujuan Manajemen

Setelah proposal disetujui oleh manajemen, profesional procurement akan mengeksekusi pembelian barang atau jasa. Tugas ini mencakup pembuatan dokumen pembelian, koordinasi dengan pemasok, hingga memastikan barang tiba tepat waktu sesuai kesepakatan. Proses ini memerlukan koordinasi yang baik untuk menghindari kesalahan.

4. Mengevaluasi dan Menegosiasikan Kontrak dengan Vendor

Dalam proses ini, procurement memastikan bahwa kontrak yang disepakati menguntungkan kedua belah pihak. Negosiasi dapat mencakup penyesuaian harga, persyaratan pembayaran, hingga waktu pengiriman. Procurement harus memiliki kemampuan negosiasi yang kuat untuk mendapatkan hasil terbaik bagi perusahaan.

5. Melacak Inventaris dan Mengelola Pemesanan

Procurement bertugas memantau stok barang yang tersedia di gudang. Jika persediaan menipis, mereka akan mengajukan pemesanan baru untuk memastikan operasional perusahaan tidak terganggu. Tugas ini juga mencakup pelaporan inventaris secara rutin kepada manajemen.

6. Memberikan Rekomendasi Terkait Tren Industri

Seiring berkembangnya teknologi dan kebutuhan pasar, procurement diharapkan mampu mengidentifikasi tren baru yang dapat menguntungkan perusahaan. Misalnya, mencari produk atau material inovatif yang lebih efisien atau ramah lingkungan.

Baca Juga: Staff Operasional Adalah: Tugas, Skill, Gaji, dan Kualifikasinya

Berapa Gaji di Bidang Procurement?

Dilansir dari Glassdoor, gaji di bidang procurement bervariasi tergantung pada level pengalaman. Berikut adalah rinciannya:

1. Entry Level (0-1 Tahun Pengalaman)

Gaji untuk level pemula biasanya berkisar antara Rp5.100.000 hingga Rp8.800.000 per bulan. Di tahap ini, kamu akan lebih banyak belajar tentang dasar-dasar procurement, seperti cara mencari pemasok, memahami proses pengadaan, dan bekerja sama dengan tim. Meski gaji di level ini belum terlalu tinggi, pengalaman yang kamu dapatkan sangat penting untuk membangun karier di bidang ini.

2. Mid Level (1-3 Tahun Pengalaman)

Untuk kamu yang sudah memiliki pengalaman 1-3 tahun, gaji biasanya meningkat menjadi Rp5.800.000 hingga Rp10.200.000 per bulan. Di level ini, kamu akan menghadapi tugas yang lebih kompleks, seperti mengelola hubungan dengan vendor, negosiasi kontrak, dan membuat keputusan strategis yang dapat memengaruhi efisiensi perusahaan. Kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan mengambil inisiatif menjadi kunci di tahap ini.

3. Senior Level (4-6 Tahun Pengalaman)

Profesional senior di bidang procurement dapat menghasilkan Rp7.300.000 hingga Rp11.700.000 per bulan. Pada tahap ini, kamu akan memimpin tim procurement, menyusun strategi pengadaan, dan memastikan efisiensi operasional secara keseluruhan. Tanggung jawab di level ini sangat besar, sehingga dibutuhkan kemampuan manajemen yang baik serta pengalaman yang mendalam di bidang ini.

Baca Juga: 5 Job Desk Merchandiser Beserta Info Gajinya!

Peluang Karier di Bidang Procurement

Karier di bidang procurement memiliki prospek yang cerah, terutama di era globalisasi seperti sekarang. Banyak perusahaan, baik lokal maupun internasional, membutuhkan profesional procurement untuk memastikan kelancaran rantai pasokan mereka.

Beberapa jenis pekerjaan di bidang ini meliputi:

  • Procurement Specialist: Fokus pada pengadaan barang dan jasa dengan efisiensi maksimal.
  • Category Manager: Mengelola kategori produk tertentu untuk memastikan efisiensi operasional dan strategi yang tepat.
  • Supply Chain Analyst: Menganalisis data rantai pasokan untuk meningkatkan performa operasional perusahaan.
  • Procurement Manager: Memimpin tim procurement dan bertanggung jawab atas strategi pengadaan secara keseluruhan.

Dengan keterampilan yang tepat, kamu dapat menjelajahi berbagai posisi ini dan membangun karier yang menjanjikan.

Tips Berkarier di Bidang Procurement

Untuk menjadi procurement yang baik, kamu perlu memiliki kemampuan untuk menganalisis kebutuhan, memilih supplier yang tepat, dan melakukan quality control. Selain itu, kamu juga perlu memiliki kemampuan untuk bernegosiasi dan menjalin hubungan baik dengan supplier. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba terapkan:

1. Pelajari Dasar-Dasar Procurement

Mulailah dengan memahami proses dan istilah dasar dalam procurement, seperti RFQ (Request for Quotation) atau RFP (Request for Proposal). Kamu bisa memanfaatkan buku, artikel online, atau online course untuk memperdalam pengetahuanmu. Pemahaman yang baik tentang dasar-dasar ini akan mempermudah kamu saat memulai karier.

2. Ikuti Sertifikasi Profesional

Sertifikasi seperti Certified Professional in Supply Management (CPSM) atau Certified Supply Chain Professional (CSCP) sangat disarankan untuk meningkatkan kredibilitasmu. Sertifikasi ini tidak hanya menunjukkan bahwa kamu ahli di bidangnya, tetapi juga memberikan nilai tambah saat melamar pekerjaan di perusahaan besar.

3. Bangun Koneksi Profesional

Terlibatlah dalam komunitas procurement atau supply chain untuk memperluas koneksimu. Dengan bergabung dalam komunitas ini, kamu bisa bertukar pengalaman, belajar dari para ahli, dan mendapatkan wawasan baru tentang tren di industri procurement. Jaringan yang kuat juga bisa membantumu menemukan peluang karier yang lebih baik.

Bidang procurement menawarkan peluang karier yang menarik dan gaji yang kompetitif. Jika kamu tertarik untuk mengembangkan karier di bidang ini, pastikan kamu terus belajar dan mengikuti perkembangan industri.

Jangan lupa, kamu juga bisa mencari lowongan kerja terbaru atau mendapatkan bantuan dari career mentor untuk mempersiapkan dirimu lebih baik. Kunjungi platform Dealls untuk mengeksplorasi peluang karier dan meningkatkan kemampuanmu!

Sumber:

Procurement Specialist: Roles and Responsibilities of an Evolving Position

How much does a Procurement make in Indonesia?

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya