Digitalisasi tak dipungkiri telah mengubah kebutuhan dan kebiasaan masyarakat, termasuk cara mereka mengonsumsi informasi dan berinteraksi dengan merek.
Perubahan ini juga berdampak besar pada dunia periklanan, di mana audiens kini lebih tertarik pada konten yang bernilai, relevan, dan menghibur daripada sekadar promosi produk.
Inilah alasan mengapa branded content menjadi salah satu strategi pemasaran yang semakin populer, karena strategi ini mengedepankan kesan natural melalui storytelling.
Untuk penjelasan branded content selengkapnya, simak artikel berikut ini hingga akhir!
Apa itu Branded Content?
Branded content adalah salah satu strategi marketing di mana konten yang dibuat tidak berfokus pada informasi tentang spesifikasi produk, tetapi lebih ke nilai yang dimilikinya agar tersampaikan ke target konten.
Branded content atau konten bermerek biasanya dibuat dengan bekerjasama bersama tokoh lain seperti influencer, public figure, atau content creator, utamanya untuk meningkatkan brand awareness.
Strategi ini muncul sebagai solusi efektif dibandingkan iklan yang monoton dan terkesan sebagai taktik marketing yang terlalu dibuat-buat, yang sering kali kurang disukai oleh audiens.
Dengan pendekatan yang lebih natural dan berbasis storytelling, branded content dapat membantu brand untuk terhubung dengan konsumen, tanpa terasa seperti promosi langsung.
Hal ini membuat audiens lebih tertarik, terlibat secara emosional, dan bahkan secara sukarela membagikan konten tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan jangkauan dan efektivitas pemasaran.
Manfaat Branded Content
Branded content termasuk ke dalam strategi soft selling, karena secara tidak langsung dapat mempromosikan produk atau layanan.
Dibandingkan to the point untuk membuat audiens untuk membeli, branded content lebih berfokus pada konten edukasi, hiburan, dan storytelling. Beberapa manfaat strategi pemasaran melalui branded content yaitu:
- Meningkatkan brand awareness
- Meningkatkan kepercayaan konsumen dan kredibilitas brand
- Membangun hubungan emosional dengan konsumen
- Meningkatkan konversi dan sales
- Membangun loyalitas konsumen
Karakteristik Branded Content
Branded content memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari bentuk pemasaran lainnya, yaitu:
1. Mengedepankan Brand Value
Karakteristik utama dari strategi branded content adalah mengedepankan brand value. Strategi ini lebih mementingkan untuk menyampaikan nilai-nilai, filosofi, identitas yang dimiliki oleh brand, dibandingkan spesifikasi produk dan layanan yang dijual.
2. Melibatkan Ikatan Emosional dengan Konsumen
Selanjutnya, branded content dirancang untuk membangun hubungan emosional antara brand dan audiens. Dengan pembuatan konten yang relevan, menghibur, atau menyentuh, strategi ini mampu menciptakan keterikatan yang lebih mendalam.
Karena hal tersebut, audiens tidak hanya mengenal brand, tetapi juga merasa terhubung secara personal kepada brand tersebut.
3. Berkolaborasi dengan Media Partnership
Karakteristik branded content selanjutnya adalah memanfaatkan kerjasama dengan media partner. Pembuatan branded content biasanya melibatkan tokoh seperti media, influencer, key opinion leader, atau content creator.
Dengan adanya kolaborasi ini, brand dapat menyampaikan pesan secara lebih natural dan mendapatkan kepercayaan dari audiens yang sudah mengikuti media atau figur tersebut.
4. Menggunakan Pendekatan Storytelling
Branded content mengandalkan storytelling sebagai elemen utama dalam menyampaikan pesan brand. Dengan format multimedia yang interaktif, seperti video yang menggugah emosi, strategi ini mampu menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam bagi audiens.
Narasi yang menarik dan mudah dipahami memungkinkan brand menyampaikan pesan secara lebih alami dan menghibur, sehingga meningkatkan keterlibatan audiens serta memperkuat daya ingat terhadap brand dalam jangka panjang.
Baca Juga: Apa itu Brand Placement dalam Marketing? Apakah Penting?
Contoh Branded Content
Setelah mengetahui apa itu branded content dan manfaatnya, kamu mungkin penasaran seperti apa contoh konten bermerek. Berikut adalah contoh branded content produk di Indonesia:
Dove #RambutAkuKataAku
Salah satu brand sampo yaitu Dove, pada tahun 2022 meluncurkan kampanye pemasaran #RambutAkuKataAku yang mengangkat isu tentang hair bullying.
Dalam branded content yang diunggah melalui kanal YouTube Dove Indonesia, Dove berkolaborasi dengan Dian Sastrowardoyo serta beberapa wanita lainnya yang berbagi pengalaman mereka menghadapi hair bullying akibat gaya rambut yang mereka miliki.
Melalui kampanye ini, Dove tidak hanya mengangkat isu sosial yang relevan, tetapi juga menegaskan nilai utama yang dipegangnya melalui slogan pada konten "Dove percaya semua rambut itu indah."
Cara Membuat Branded Content yang Efektif
Berikut merupakan langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk membuat branded content yang efektif:
1. Temukan Target Audiens Konten
Target konten adalah sekelompok orang yang menjadi audiens utama dalam sebuah kampanye pemasaran. Untuk dapat membuat branded content yang efektif, tentunya kamu harus dapat menentukan siapa saja orang yang menjadi target audiens brand kamu.
Oleh karena itu, pahami demografi, minat, serta kebiasaan konsumsi media mereka agar konten yang kamu buat menjadi relevan dan menarik perhatian.
2. Identifikasi Apa yang Ingin Brand Sampaikan
Selanjutnya, kamu harus mengidentifikasi seperti apa brand value, tone, dan identitas yang ingin disampaikan pada audiens melalui konten.
Hubungkan nilai-nilai brand kamu dengan permasalahan yang relatable bagi audiens. Lalu, posisikan produk atau layanan sebagai solusi yang relevan tanpa terkesan terlalu promosi.
3. Tentukan Bentuk Branded Content
Selanjutnya, kamu dapat menentukan seperti apa bentuk promote post yang kamu inginkan. Contoh promote post adalah video pendek di Reels atau TikTok, web series di YouTube, artikel storytelling di blog, atau podcast yang menginspirasi.
Pastikan konsep dan metode storytelling yang digunakan menarik dan yang terpenting sesuai dengan karakter brand.
4. Kolaborasi dengan Partner yang Tepat
Selanjutnya, kamu dapat mencari media partner, influencer, KOL, atau content creator yang sesuai dengan identitas brand kamu.
Dengan memilih partner yang tepat, pesan yang disampaikan akan terasa lebih natural, profesional, dan dipercaya oleh audiens.
5. Evaluasi dan Kembangkan
Terakhir, setelah kampanye berjalan, kamu dapat melakukan evaluasi performa branded content berdasarkan engagement, reach, dan respons audiens. Data ini kedepannya dapat kamu gunakan untuk mengembangkan strategi konten yang lebih efektif di masa mendatang.
Baca Juga: Apa Itu Content Marketing? Ini Arti dan Contoh Strateginya
Sekian penjelasan lengkap tentang branded content, manfaat, karakteristik, dan cara pembuatannya. Dengan konten yang tepat, bisnis dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens. Ingat, yang terpenting adalah menghadirkan konten yang autentik, relevan, dan juga bernilai bagi audiens.
Apakah kamu tertarik dengan dunia pembuatan konten dan ingin menjadi content creator profesional? Temukan ratusan lowongan content creator dari berbagai perusahaan ternama hanya di Dealls! #1 Job Portal Indonesia.
Tak hanya itu, kamu juga bisa memanfaatkan layanan mentoring 1-on-1 untuk konsultasi karier bersama para ahli 100% GRATIS! Jangan lewatkan kesempatan emas, mulai perjalanan karier impianmu sekarang hanya di Dealls!
Sumber
Branded Content: What It Is & How to Create It