Apa Itu Content Marketing? Ini Arti dan Contoh Strateginya

Content marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang efektif meningkatkan awareness dan konversi. Pelajari lebih lengkap di sini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls August 15, 2024

Di era digital saat ini, marketing bukan hanya tentang memasarkan produk atau jasa, tetapi juga tentang bagaimana kamu bisa menyajikan informasi yang bermanfaat dan relevan untuk audiens. Di sinilah content marketing memainkan perannya.

Content marketing adalah strategi yang berfokus pada pembuatan dan distribusi konten untuk menarik dan mempertahankan audiens. 

Jadi, alih-alih hanya mempromosikan produk atau layanan secara langsung, content marketing bertujuan untuk membangun hubungan dengan audiens melalui konten yang mendidik, menghibur, atau memberikan solusi bagi masalah mereka.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam tentang apa itu content marketing, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa strategi ini sangat penting dalam dunia marketing saat ini. Yuk, simak!

Apa Itu Content Marketing?

Dilansir dari Semrush, content marketing adalah cara membuat dan membagikan konten online yang bermanfaat, seperti artikel blog, panduan, dan video, untuk menarik perhatian dan melibatkan audiens. Ini adalah bagian penting dari strategi marketing.

Kenapa penting? Content marketing berbeda dari metode pemasaran lainnya karena tidak mengganggu atau membebani audiens dengan promosi berlebihan. 

Sebaliknya, content marketing bertujuan memberikan informasi yang berharga, membantu audiens menyelesaikan masalah dan menjawab pertanyaan mereka.

Sebagaimana yang dikatakan Neil Patel,

Definisi content marketing menurut Neil Patel

Mengapa Content Marketing Penting?

Content marketing bukan hanya soal membuat dan membagikan konten, tapi juga sebuah strategi untuk menarik, melibatkan, dan memuaskan audiens dengan informasi yang berguna dan relevan. 

Berikut ini beberapa alasan kenapa content marketing sangat penting:

1. Meningkatkan Visibilitas di Mesin Pencari

Saat kamu membuat konten yang sesuai dengan kebutuhan audiens dan apa yang mereka cari, konten tersebut bisa muncul lebih tinggi di hasil pencarian. 

Ini berarti lebih banyak orang yang akan menemukan bisnismu secara organik, tanpa harus mengandalkan iklan berbayar.

2. Meningkatkan Konversi

Konten yang bermanfaat dapat mengubah (mengkonversi) pengunjung menjadi pelanggan. Dengan menyediakan informasi yang membantu mereka, kamu bisa membangun kepercayaan yang membuat mereka merasa percaya dan yakin untuk melakukan pembelian.

3. Membangun Hubungan dengan Pelanggan

Konten yang relevan tidak hanya membuat audiens tertarik, tetapi juga mendorong mereka untuk berinteraksi, berbagi, dan memberikan feedback. 

Ini membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, yang bisa meningkatkan loyalitas dan mendorong mereka untuk merekomendasikan produk atau layanan ke orang lain.

4. Meningkatkan Kredibilitas

Membuat konten yang bermanfaat dan berkualitas dapat membuat brand kamu terlihat lebih terpercaya. Dengan menunjukkan keahlianmu, audiens akan lebih percaya pada produk atau layanan yang kamu tawarkan, dan ini bisa memperkuat reputasi brand kamu.

5. Lebih Hemat dalam Jangka Panjang

Walaupun memerlukan usaha besar di awal, content marketing bisa lebih hemat biaya dibandingkan iklan berbayar. Konten yang baik akan terus mendatangkan pengunjung dan prospek dalam waktu yang lama, membuatnya menjadi investasi yang profitable.

Bagaimana Cara Kerja Content Marketing?

Content marketing melibatkan pembuatan, distribusi, dan analisis konten untuk mempengaruhi audiens dan mencapai tujuan bisnismu. 

Berikut adalah cara kerjanya di setiap tahap funnel marketing dilansir dari Semrush:

cara kerja content marketing, Tahap pada marketing funnel

1. Awareness (Meningkatkan Kesadaran)

Di tahap ini, fokus utama content marketing adalah membuat orang mengenal brand, produk, atau layananmu. 

Tujuannya adalah menarik perhatian calon pelanggan dengan memperkenalkan masalah yang mereka hadapi dan menunjukkan bagaimana solusi melalui produk atau jasa yang kamu tawarkan dapat membantu mereka.

Untuk menarik perhatian audiens yang lebih luas, buat konten yang edukatif dan menarik. Pastikan kontenmu dioptimalkan untuk SEO dan media sosial, sehingga lebih mudah ditemukan, sering dibagikan, dan mendapatkan banyak klik.

Jenis konten yang tepat untuk tahap ini meliputi artikel blog, infografis, video, podcast, ebook, dan webinar.

2. Consideration (Mempertimbangkan Pilihan)

Di tahap ini, fokus kamu adalah meyakinkan calon pelanggan bahwa penawaranmu adalah solusi terbaik untuk kebutuhan mereka. 

Jadi, buatlah konten yang menjelaskan keunggulan produk atau layananmu dibandingkan dengan kompetitor.

Segmentasikan audiens berdasarkan minat, kebutuhan, dan tujuan mereka, lalu tawarkan konten yang sesuai dengan posisi mereka dalam proses pembelian.

Jenis konten yang efektif di tahap ini termasuk white paper, laporan, dan testimoni dari pelanggan.

3. Decision (Membuat Keputusan)

Di tahap ini, tujuan utama aktivitas pembuatan konten adalah mendorong calon pelanggan untuk melakukan pembelian. 

Jadi, buatlah konten yang menciptakan rasa urgensi, menjawab pertanyaan atau keraguan mereka, dan memudahkan mereka untuk mengambil tindakan yang diinginkan.

Jenis konten yang efektif di tahap ini termasuk landing page, ulasan pelanggan, halaman harga, dan halaman produk.

Dengan memahami tahap ini, kamu bisa menggunakan content marketing secara efektif untuk menarik perhatian, meyakinkan, dan mengubah audiens menjadi pelanggan.

Baca juga: Apa itu Marketing Communication? Ini Pengertian & Contoh Strateginya 

Bagaimana Cara Memulai Content Marketing?

Content marketing bisa dilakukan dengan langkah-langkah yang sederhana. Berikut adalah cara memulai content marketing:

1. Kenali Siapa Audiensmu

Langkah pertama adalah memahami siapa target audiens dari brand milikmu. Identifikasi apa kebutuhan, masalah, dan preferensi mereka. 

Jika sudah memiliki gambaran tentang audiens, pilih satu atau dua kelompok yang paling relevan untuk fokus. Buat audience profiling tentang mereka sebelum mulai membuat konten.

Misalnya, bisnismu bergerak di bidang fesyen dan ingin menargetkan audiens perempuan muslim dari generasi Z. Audiens dengan kriteria tersebut biasanya menyukai pakaian yang modern, minimalis, dan praktis, tetapi mereka kerap kesulitan memilih pakaian yang bisa menutup aurat.

Alhasil, kamu pun bisa membuat konten seperti tips mix match outfit, rekomendasi pakaian yang nyaman digunakan di berbagai kegiatan, dan konten serupa lainnya.

2. Pilih Format Konten yang Tepat

Pilih jenis konten sesuai dengan tahapan marketing funnel yang ingin kamu sasar. Misalnya, video bagus untuk menarik perhatian, sementara panduan atau artikel panjang lebih baik untuk memberikan informasi detail.

Pastikan kontenmu berkualitas. Jika perlu, minta bantuan editor untuk memastikan tidak ada kesalahan sebelum kamu publikasikan.

3. Tentukan Cara Mendistribusikan Konten

Tentukan medium atau kanal yang tepat untuk membagikan kontenmu. Apakah kamu akan memposting di situs web, mengirim lewat email, atau membagikannya di media sosial?

Misalnya, artikel panjang bisa jadi cocok untuk blog, sementara infografis atau panduan bisa lebih efektif jika dibagikan di media sosial.

4. Buat Jadwal yang Realistis

Setelah mengetahui audiens dan format konten yang tepat, buatlah content plan jangka pendek, sekitar 3-6 bulan. Hindari Membuat rencana yang terlalu ambisius dan pastikan untuk menyesuaikannya dengan anggaran dan sumber daya yang ada.

5. Terapkan Prinsip Konten Berkualitas

Pastikan kontenmu jelas dan mudah dipahami. Hindari istilah yang rumit dan gunakan bahasa yang sederhana. Berikan panduan yang praktis dan langsung bisa diterapkan. Konten yang singkat, relevan, dan bermanfaat adalah yang paling efektif.

Bentuk dan Contoh Strategi Content Marketing

Untuk benar-benar memahami content marketing, kamu perlu tahu bahwa ada berbagai jenis konten yang bisa kamu gunakan. Setiap jenis konten memiliki kelebihan, kekurangan, dan cara penggunaannya sendiri. 

Berikut adalah beberapa bentuk dan contoh konten yang bisa kamu pilih:

1. Blog Post

contoh bentuk content marketing, blog post

Blog post adalah salah satu cara paling populer dan efektif untuk menjangkau audiens target. Dengan menulis artikel di blog, kamu bisa berbagi pengetahuan dan informasi yang berguna bagi pembaca. 

Blog juga membantu meningkatkan visibilitas di mesin pencari, menarik lebih banyak pengunjung, dan membangun otoritas di bidangmu. Misalnya, kamu bisa menulis tentang tips, panduan, atau berita terbaru yang relevan dengan audiensmu.

2. Postingan Media Sosial

contoh bentuk content marketing, social media content

Media sosial adalah platform yang sangat efektif untuk content marketing. Di sini, kamu bisa membuat dan membagikan konten yang menarik perhatian audiensmu. 

Media sosial memungkinkan kamu untuk terhubung langsung dengan audiens, meningkatkan kesadaran akan brand, dan mendorong interaksi. 

Kamu bisa menggunakan platform seperti Instagram, X, TikTok, dan LinkedIn untuk berbagi cerita, foto, video, dan meme yang relevan.

3. E-book

E-book adalah publikasi digital yang lebih mendalam daripada blog post. Biasanya, e-book fokus pada satu topik spesifik dan memberikan informasi yang lebih rinci. 

E-book sering digunakan untuk mengumpulkan leads dengan menawarkan konten berharga yang bisa diunduh oleh pengunjung situs webmu. Dengan memberikan e-book secara gratis, kamu bisa membuat daftar email dan memperkenalkan bisnismu.

4. Email Marketing

Email marketing adalah cara langsung untuk berkomunikasi dengan audiensmu. Melalui email, kamu bisa mengirimkan konten, promosi, atau informasi langsung ke kotak masuk mereka. 

Ini adalah cara yang efektif untuk membangun hubungan yang lebih personal, memperkenalkan produk baru, atau mengingatkan audiens tentang penawaran spesial. Pastikan untuk mensegmentasikan audiens dan menyesuaikan pesan agar lebih relevan.

5. Video

Video adalah konten yang sangat menarik dan efektif. Melalui video, kamu bisa menyampaikan pesan dengan cara yang visual dan interaktif. 

Video cocok untuk menunjukkan cara kerja produk, memberikan tutorial, atau membagikan kisah inspiratif. Kamu bisa memposting video di YouTube, media sosial, atau menyematkannya di situs webmu untuk menarik perhatian lebih banyak orang.

6. Podcast

Podcast adalah konten audio yang bisa didengarkan kapan saja dan di mana saja. Podcast biasanya berisi diskusi tentang topik tertentu, wawancara dengan ahli, atau pembahasan tren terbaru. 

Dengan membuat podcast, kamu bisa menjangkau audiens yang lebih luas, terutama mereka yang lebih suka mendengarkan daripada membaca. Podcast juga bisa diunggah ke platform seperti Spotify atau Apple Podcasts untuk meningkatkan visibilitas.

7. Meme

Meme adalah gambar atau video pendek yang biasanya lucu dan mudah dibagikan. Meme sering digunakan untuk menambahkan sentuhan humor dalam strategi content marketing.

Dengan menggunakan meme, kamu bisa menarik perhatian audiens generasi muda dan menciptakan konten yang viral di media sosial. Pastikan meme yang kamu buat relevan dengan audiens dan tidak mengandung pesan yang kontroversial.

8. Studi Kasus

Studi kasus adalah cerita testimoni yang menunjukkan bagaimana produk atau layananmu membantu pelanggan mencapai tujuan mereka. Ini adalah cara yang bagus untuk membuktikan efektivitas produkmu melalui bukti konkret. 

Studi kasus biasanya mencakup latar belakang masalah, solusi yang diberikan, dan hasil yang dicapai. Kamu bisa menggunakan studi kasus untuk menarik calon pelanggan yang berada dalam tahap consideration.

9. User-Generated Content (UGC)

UGC adalah cara yang efektif untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan keterlibatan. Konten buatan pengguna adalah konten yang dibuat oleh pelanggan atau pengikut brand kamu, seperti ulasan produk, foto, atau video. 

Dengan membagikan konten yang dibuat oleh pengguna, kamu menunjukkan bahwa produk atau layananmu memiliki nilai nyata bagi pelanggan. Selain itu, UGC juga membantu meringankan beban pembuatan konten.

Contoh UGC adalah konten di forum diskusi atau media sosial yang dibuat oleh pengguna individu (bukan dari brand).

10. Infografik

Infografik adalah salah satu jenis content marketing efektif dalam menyajikan informasi kompleks dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami. Banyak orang sering kesulitan mencerna data dari penelitian atau teks panjang. Di sinilah infografik berperan.

Infografik menggabungkan elemen visual dan teks secara harmonis untuk menyampaikan data dan informasi secara ringkas dan jelas. 

Dengan memanfaatkan grafik, ikon, dan diagram, infografik membuat informasi yang rumit menjadi lebih mudah dicerna. Hal ini menjadikannya pilihan populer di media dan platform digital, di mana penyampaian informasi secara cepat dan efektif sangat penting.

Perbedaan antara Content Marketing dan Digital Marketing

Content marketing adalah pendekatan yang menekankan pada pembuatan dan distribusi konten yang relevan untuk menarik dan mempertahankan audiens. 

Sementara itu, digital marketing mencakup berbagai teknik pemasaran yang memanfaatkan saluran digital untuk mencapai audiens yang lebih luas. 

Secara garis besar, berikut adalah perbedaannya. 

perbedaan digital marketing dan content marketing

  • ScopeContent marketing adalah bagian dari digital marketing. Digital marketing mencakup content marketing serta teknik lain seperti paid ads, SEO, dan email marketing.
  • PendekatanContent marketing fokus pada pembuatan konten yang memberikan nilai dan membangun hubungan dengan audiens, sedangkan digital marketing menggunakan berbagai saluran digital untuk mencapai berbagai tujuan pemasaran.
  • TujuanContent marketing bertujuan untuk membangun kepercayaan dan keterlibatan melalui konten berkualitas, sedangkan digital marketing bertujuan untuk meningkatkan visibilitas, traffic, dan konversi dengan menggunakan berbagai teknik dan tools digital.

Secara singkat, content marketing adalah salah satu komponen dari digital marketing yang berfokus pada konten, sementara digital marketing mencakup keseluruhan strategi pemasaran yang memanfaatkan media digital.

Baca juga: Kenali Job Desk Digital Marketing, Jenjang Karier, Dan Gajinya! 

Tugas dan Tanggung Jawab Content Marketer

Content marketing adalah kunci dalam strategi pemasaran yang sukses. Untuk menarik dan mempertahankan perhatian audiens, content marketer memainkan peran yang sangat penting.

Berikut adalah tugas-tugas utama yang biasanya dilakukan oleh seorang content marketer:

1. Rencana Konten

Sebelum membuat konten, seorang content marketer perlu membuat strategi konten yang sesuai dengan tujuan bisnis dan audiens target. Ini mencakup memilih jenis konten yang akan dibuat, saluran distribusi, dan jadwal publikasi konten.

2. Pembuatan Konten

Tugas utama content marketer tentunya adalah menulis dan memproduksi berbagai jenis konten seperti artikel blog, infografik, video, e-books, dan posting di media sosial. Konten yang dibuat harus menarik, informatif, dan relevan dengan audiens.

3. Pengelolaan Konten

Setelah konten dibuat, content marketer juga perlu mengatur jadwal publikasi konten dan melakukan pembaruan jika diperlukan. Pastikan konten dipublikasikan sesuai rencana.

4. Optimasi SEO

Bagi content marketer yang berfokus untuk membuat konten artikel di blog, menerapkan teknik SEO untuk meningkatkan visibilitas konten di mesin pencari dan memperoleh trafik organik sangatlah diperlukan. Ini termasuk riset kata kunci, penempatan kata kunci yang tepat, dan optimasi meta deskripsi.

5. Distribusi Konten

Selain merancang dan membuat konten, content marketer juga bertanggung jawab dalam menyebarkan konten melalui berbagai saluran seperti situs web, media sosial, dan email marketing. Aktivitas ini bisa juga melibatkan kerjasama dengan influencer untuk memperluas jangkauan.

6. Analisis dan Pelaporan

Setelah konten dibuat dan dibagikan, tugas selanjutnya adalah mengukur kinerja konten menggunakan alat analisis seperti Google Analytics atau Google Search Console. 

Ini melibatkan pelacakan metrik, seperti lalu lintas, keterlibatan, konversi, dan ROI untuk menilai efektivitas konten.

7. Penyesuaian Strategi

Setelah memperoleh data yang diperlukan, content marketer perlu melakukan perubahan pada strategi konten untuk meningkatkan hasil target, seperti mengubah gaya konten atau saluran distribusi.

8. Interaksi dengan Audiens

Tugas content marketer juga termasuk menjawab dan menanggapi komentar, pertanyaan, dan umpan balik dari audiens untuk membangun hubungan yang lebih baik dan memahami kebutuhan mereka.

9. Kolaborasi Tim

Dalam menjalankan tugasnya, content marketer akan banyak bekerjasama dengan tim pemasaran, desainer grafis, dan penulis lain untuk memastikan pesan yang konsisten dan kualitas konten.

10. Inovasi dan Tren

Agar konten yang dihasilkan relevan dan menarik bagi audiens, seorang content marketer harus terus mengikuti perkembangan tren terbaru.

Tertarik Berkarier di Bidang Content Marketing? Cari Lokernya di Dealls!

Sekian pembahasan kita tentang apa itu content marketing dan berbagai jenis konten yang bisa kamu manfaatkan. Semoga informasi ini bisa membantu kamu dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan tepat sasaran.

Jika kamu tertarik untuk mencari peluang karier di bidang content marketing atau posisi lainnya yang sesuai dengan keahlianmu, temukan berbagai lowongan kerja terbaru dari perusahaan ternama di Dealls.

App Store Banner (cta-article-apply-job-3).jpeg

Selain itu, kamu bisa melakukan mentoring dengan career mentor profesional untuk berdiskusi tentang rencana karier dan pengembangan skill. 

Dealls - Banner (cta-article-mentoring-3).jpg

Jangan lewatkan juga untuk menggunakan CV ATS Checker guna memastikan CV kamu siap bersaing di pasar kerja.

Dealls - Banner (cta-article-cv-reviewer-3).jpg

Yuk, capai karier impianmu bersama Dealls!

Sumber: 

What Is Content Marketing? Definition & How to Use It in 2024

What is Content Marketing? | Mailchimp

What is Content Marketing, and Why is it Important? - Neil Patel 

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya