Jika position paper adalah pernyataan perang (secara diplomatik), maka working paper adalah cetak biru strategis untuk membangun perdamaian. Dokumen ini bukan sekadar tugas, melainkan alat persuasi dan kolaborasi tercepat yang akan menentukan nasib ide-idemu di komite.
Sebagai calon diplomat, baik kamu fresh graduate, mahasiswa, maupun pelajar, menguasai working paper akan memberikanmu keunggulan kompetitif yang tak tertandingi di forum MUN manapun.
Penasaran seperti apa cara membuat working paper MUN beserta dengan contohnya? Yuk, ikuti penjelasannya di bawah ini sampai akhir.
Apa Itu Working Paper MUN?

Working paper MUN adalah dokumen yang berfungsi sebagai draf awal dari sebuah resolusi di MUN. Dokumen ini ditulis oleh sekelompok delegasi (blok) yang memiliki pandangan dan usulan solusi yang serupa terhadap topik yang dibahas.
Tujuan utama working paper MUN adalah:
- Merangkum masalah, kebijakan masa lalu, dan usulan solusi.
- Menjadi landasan untuk diskusi dan negosiasi lebih lanjut dalam komite.
- Mempercepat proses pembuatan draft resolution resmi.
Working paper sering kali lebih fleksibel dalam format dan tidak memerlukan persetujuan format yang ketat dari Chair (Ketua Sidang) seperti Draft Resolution, sehingga delegasi dapat fokus pada substansi solusi yang mereka tawarkan.
Perbedaan Working Paper dan Position Paper dalam MUN
Memahami perbedaan antara working paper dan position paper adalah sebuah hal yang fundamental. Kesalahan dalam memahami working paper dapat menghabiskan waktumu dan melemahkan posisimu di komite.
Berikut perbedaan working paper dan position paper:
1. Working Paper
Working paper dibuat secara kolektif di tengah sesi dan berfokus pada hasil akhir yang dapat di-voting. Dokumen inilah yang kerap mendorong aksi nyata di dalam sebuah forum.
- Tujuan: Mengajukan solusi operatif yang disepakati bersama.
- Waktu: Ditulis selama konferensi (in-committee).
- Sifat: Kolaboratif (dibuat oleh blok negara).
- Peran: Memiliki peran prosedural (berubah menjadi Draft Resolution).
2. Position Paper
Position paper adalah dokumen persiapan yang menjelaskan sikap, sejarah, dan pandangan negara terhadap topik. Ini adalah fondasi retorikamu.
- Tujuan: Menyatakan kebijakan nasional dan sikap negara.
- Waktu: Ditulis sebelum konferensi (pre-conference).
- Sifat: Individual (dibuat oleh satu delegasi/negara).
- Peran: Tidak memiliki peran prosedural (hanya memandu pidato dan lobi).
Tipe Dokumen | Waktu Penulisan | Fokus Utama |
Working Paper | Selama Sesi | Aksi dan Solusi Konkret |
Position Paper | Sebelum Sesi | Sikap dan Kebijakan Negara |
Baca Juga: Panduan Position Paper MUN: Format, Cara Menulis, & Contohnya
Struktur Working Paper MUN
Meskipun working paper MUN di tahap awal boleh tidak formal, namun isinya tetap harus memiliki kerangka solusi yang jelas.
Secara esensial, ia mengikuti struktur resolusi, tetapi dengan penekanan utama pada klausa operatif draf.
1. Header dan Identifikasi
Bagian ini harus mencakup identitas komite, topik, dan negara-negara pengusul (Proposing Nations atau Sponsors).
Meskipun working paper adalah draf, informasi ini penting untuk melacak kepemilikan dan kredibilitas politik dari blok aliansi yang mengajukannya. Pastikan semua sponsor utama dicantumkan di sini untuk tujuan akuntabilitas selama negosiasi.
2. Pernyataan Masalah Singkat (Opsional)
Terkadang, working paper diawali dengan satu atau dua kalimat yang merangkum masalah utama yang diatasi (mirip Klausa Pembuka/Preambulatory Clauses).
Namun, dalam semangat working paper yang berorientasi pada solusi cepat, klausa ini harus sangat ringkas dan langsung merujuk pada dokumen PBB yang sudah ada atau data krusial.
Tujuannya adalah untuk membenarkan urgensi dari Klausa Operatif yang akan menyusul, bukan untuk menjelaskan masalah secara luas.
3. Klausa Operatif Draf (Draft Operative Clauses)
Setiap klausa harus berfungsi sebagai usulan tindakan yang spesifik, dimulai dengan Kata Kerja Operatif (Action Verb) yang kuat (misalnya, Urges, Recommends, Calls For).
Klausa ini harus diurutkan secara logis, bergerak dari ide yang lebih luas ke detail implementasi yang spesifik.
Contoh penulisan Klausa dan Kata Kerja:
Urges member states to allocate minimal 0.7% of their annual IT sector GDP towards the GTT Mechanism’s Special Account to ensure sustainable long-term funding;
4. Sub-Klausa dan Mekanisme Implementasi
Di bawah setiap Klausa Operatif utama, gunakan sub-klausa dengan menggunakan huruf kecil a, b, c, atau angka romawi i, ii, iii, untuk memecah ide menjadi langkah-langkah yang lebih terperinci dan spesifik.
Sub-klausa menunjukkan kedalaman analitis blokmu. Di sinilah kamu dapat merinci persentase dana, nama badan pelaksana, atau jadwal implementasi (misalnya, within the first six months).
Contoh penulisan Sub-Klausa:
Recommends the creation of Regional Digital Education Hubs, focusing on:
- Training of trainers programs to build local capacity in AI ethics and maintenance;
- Developing curriculum localized to specific regional economic needs and data-driven projections;
Cara Menulis Working Paper MUN
Proses penulisan working paper MUN sangat berbeda dari penulisan esai pada umumnya. Proses ini umumnya bersifat fast-paced, kolaboratif, dan sangat strategis.
Adapun cara menulis working paper MUN adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi dan Validasi Sekutu (The Lobbying Blueprint)
Selain mencari negara yang setuju dengan topiknya, kamu juga harus mencari negara yang solusinya saling melengkapi.
Analisis pidato pembukaan dan riset awal untuk memilah sekutu menjadi blok yang memiliki prioritas A, B, dan C yang berbeda, namun sinergis.
Membangun koalisi dengan minimal 20-25% dari anggota komite (kombinasi sponsors dan signatories) untuk memenuhi syarat pengajuan Draft Resolution.
Cobalah lobi 3-5 negara yang memiliki resources seperti teknologi, dana, atau lokasi geografis yang vital untuk implementasi solusimu.
2. Drafting Cepat Berbasis Solusi (The KISS Principle)
Gunakan sesi Unmoderated Caucus untuk bertukar ide dan menulis secara efisien, bukan untuk berdebat soal format. Terapkan prinsip Keep It Short and Simple (KISS).
a. Fokus pada Ide Inti
Tulis setiap solusi sebagai satu baris klausa operatif draf. Hindari paragraf panjang.
b. Gunakan Headlines Jelas
Secara teratur, gunakan sub-judul tematik (seperti "Pendanaan Inovatif," "Mekanisme Akuntabilitas") untuk mengelompokkan ide. Hal ini membuat Working Paper mudah di-scan dan dipertahankan.
3. Integrasi Analisis dan Format Persuasif
Ini adalah langkah di mana kamu menyuntikkan kredibilitas, membuat working paper-mu tidak hanya berisi harapan, tetapi juga data dan mekanisme yang meyakinkan.
a. Justifikasi Masalah-Solusi
Gabungkan justifikasi Preambulatory dan Operative secara singkat. Ketika melobi, selalu jelaskan "Mengapa" (masalah) sebelum "Bagaimana" (solusi) secara instan.
b. Revisi Kritis Kelayakan
Seluruh blok harus mengkritisi: Apakah solusi ini realistis secara anggaran, dan efektif berdasarkan kasus nyata? Ulangi proses ini sampai klausa operatifmu menjadi spesifik, terukur, dan actionable.
Tips Menulis Working Paper MUN
Untuk memenangkan negosiasi dan mengungguli kompetitor, kamu perlu taktik cepat yang membuat working paper-mu menonjol.
Berikut adalah trik strategis agar working paper-mu disukai oleh Dais dan delegasi berpengalaman.
1. Gunakan Visual Sederhana
Ingat, working paper bukanlah dokumen formal resolusi. Manfaatkan fleksibilitas ini untuk memasukkan visual yang mempercepat pemahaman ide kompleks.
a. Peta dan Diagram
Gunakan peta sederhana (jika topiknya terkait geografis) untuk menjelaskan pergerakan logistik, seperti lokasi kamp atau rute bantuan.
b. Keunggulan Strategis
Menunjuk peta saat lobby dapat menghemat 5 menit penjelasan verbal dan membuat usulanmu. Misalnya, Humanitarian Corridor akan tampak konkret dan siap diimplementasikan.
c. Tabel Data Mentah
Sisipkan tabel singkat data yang sangat spesifik (angka, persentase) yang mendukung urgensi klausa operatifmu, bahkan jika data ini tidak akan masuk ke format resolusi akhir.
Data & Persentase (Contoh) |
Krisis Pendanaan PBB 2025: Baru 21% dari total permintaan bantuan kemanusiaan global terkumpul (OCHA). |
Alokasi Dana: Usulkan 50% dana dari GDIF dialokasikan untuk infrastruktur, 30% untuk training, dan 20% untuk monitoring. |
2. "The Equation Hack" atau Rangkum Ide Inti
Jadikan ide utamamu cukup jelas dan mudah diingat seperti sebuah rumus. Tuliskan persamaan sebab-akibat di bagian atas working paper.
a. Formulasi Persamaan
(Dana Swasta Global) + (Transfer Teknologi Terstandardisasi) = Peningkatan GDP 1,5% di LDCs
b. Keunggulan Strategis
Persamaan ini berfungsi sebagai hook persuasi di dalam working paper MUN kamu. Delegasi yang sibuk, bisa dengan mudah melihat persamaan ini untuk memahami inti idemu.
Sebab, hal Ini dapat menunjukkan analisis kritis yang telah merangkum ide kompleks menjadi satu statement yang kuat.
3. Strategi Keterbukaan dan Kolaborasi Maksimal
Tunjukkan kemauan untuk bernegosiasi secara cepat dan masif, yang merupakan tanda kepemimpinan diplomatik yang efektif.
a. Berikan Opsi (Open for Discussion)
Tawarkan 2-3 pilihan solusi untuk masalah yang belum pasti misalnya, 2 opsi sumber pendanaan. Ini membuat delegasi lain merasa terinvestasi dalam dokumenmu.
b. Gunakan Bold dan Highlight
Gunakan bold dan highlight pada kata kunci yang paling penting seperti nama mekanisme, persentase dana, hingga nama lembaga pelaksana. Tujuannya, agar delegasi yang hanya membaca dapat dengan sekilas langsung menangkap poinmu.
Baca Juga: 10 Tips Mudah Cara Membuat Motivation Letter dan Contohnya
Contoh Working Paper MUN
Kedua contoh di bawah ini menunjukkan bagaimana working paper MUN telah menggabungkan aksi dengan mekanisme implementasi yang spesifik, menjadikannya dokumen yang siap diubah menjadi draft resolution.
Contoh Working Paper MUN 1
Sebelum masuk ke rincian contoh working paper MUN di bawah ini, kamu perlu memahami bahwa polusi plastik di lautan telah menjadi masalah global yang mengancam ekosistem, kesehatan manusia, dan mata pencaharian.
Delegasi Kanada mengajukan serangkaian tindakan terkoordinasi untuk memantau dan mengurangi dampak polusi plastik melalui sistem internasional dan pusat penelitian khusus.
Delegate Name:
Committee: UN Environment Programme (UNEP)
Proposing Nation: Canada
Topic: Mitigating the Impact of Plastic Pollution in Oceans
- Recommends the establishment of a three-tier Ocean Plastic Monitoring System, operating as follows:
a. Coastal nations will report their national plastic waste statistics to regional monitoring centers;
b. Regional centers will consolidate data and forward it to the International Plastic Monitoring Board;
c. The International Board will analyze, standardize, and disseminate information to all member nations;
d. Monitoring centers will have representatives from each member nation in the region;
e. Data transmission will be facilitated using UN satellite systems to ensure rapid sharing of real-time information;
f. The Board will also maintain an open-access database for researchers and policy makers.
- Urges the creation of the Global Ocean Plastic Research University (GOPRU) with main campus in Vancouver, Canada, and satellite campuses in each UN regional hub to:
a. Promote research on plastic degradation and alternatives;
b. Facilitate the exchange of technology and environmental policies among member nations;
c. Encourage students to return to their home countries to implement sustainable waste management programs;
d. Employ instructors from diverse global backgrounds to ensure multi-disciplinary perspectives.
- Calls for continued funding from UNEP, UNDP, private foundations, and national governments to support research, monitoring, and community awareness campaigns.
- Further recommends that funding distribution be overseen by the International Plastic Monitoring Board, ensuring transparency and accountability.
Contoh Working Paper MUN 2
Kemudian, pada contoh working paper MUN yang kedua, kamu juga harus menyadari bahwa hak privasi digital kini menghadapi tantangan besar akibat kemajuan kecerdasan buatan dan pengumpulan data masif.
Dalam hal ini, delegasi Jerman mengusulkan kerangka kerja internasional, task force tanggap cepat, dan pendanaan khusus untuk memastikan perlindungan data dan kepatuhan terhadap hak asasi manusia.

Baca Juga: How to Write a Winning MUN Position Paper + Sample (Complete Guide)
Tertarik Ikut Event MUN Tapi Masih Pemula? Join GYDMUN, 70% First-Timer & Beginner Friendly!
Tertarik ikut MUN tapi masih pemula? Tenang, kamu tidak sendirian. Di GYDMUN, lebih dari 70% delegasi adalah first-timer yang baru pertama kali mencoba simulasi diplomasi internasional.
GYDMUN dirancang agar pemula bisa belajar dengan nyaman tanpa tekanan, tapi tetap merasakan tantangan diplomasi internasional yang sesungguhnya.

Selama 4 hari 3 malam di Kuala Lumpur, Malaysia, kamu akan merasakan atmosfer diplomasi internasional secara nyata, yaitu:
- Bernegosiasi layaknya perwakilan negara, menyusun resolusi dan Working Paper, serta membela posisi negosimu dengan percaya diri
- Membangun koneksi global dengan delegasi muda dari berbagai negara
- Menemukan versi terbaik dari dirimu, yang siap bersuara untuk isu-isu global
Dengan dukungan mentor dari universitas top dunia, sesi pelatihan intensif, dan pengalaman lintas budaya yang tak ternilai, GYDMUN 2026 akan membekalimu dengan:
- Skills: public speaking, leadership, research, dan diplomacy
- Exposure: wawasan global dan pemahaman isu internasional terkini
- Confidence: keberanian untuk berargumentasi dan mengambil peran dalam forum internasional
Tempat terbatas! Pastikan kamu menjadi salah satu delegasi terpilih di Global Youth Diplomacy Model United Nations (GYDMUN) 2026.
Daftar sekarang di gydmun.org dan mulai perjalananmu sebagai future global leader!

Sumber:
IAFOR. Model United Nations as an Active Learning Tool for Global Negotiation.
