UMR China 2025 di Berbagai Kota & Gaji Rata-Ratanya per Bulan

Jika kamu berencana bekerja di China, baik sebagai tenaga profesional, ekspat, atau mengikuti program kerja sama internasional, hal pertama yang perlu kamu pahami adalah berapa standar gaji minimum (UMR) di negara tersebut.

Mengetahui hal ini bisa membantumu memperkirakan biaya hidup, menilai tawaran kerja secara objektif, dan menyusun rencana keuangan yang lebih matang.

Mirip dengan di Indonesia, sistem pengupahan di negara ini cukup kompleks karena setiap kota dan provinsi memiliki wewenang untuk menetapkan UMR-nya sendiri.

Selanjutnya, kita akan kupas satu per satu berapa sebenarnya nilai UMR China di beberapa kota besarnya, seperti di kota industri sampai wilayah yang upahnya masih relatif rendah. 

Yuk kita simak artikel ini sampai habis, siapa tahu besok kamu bisa semakin dimudahkan untuk berangkat ke China!

Berapa UMR China 2025?

Secara hukum, UMR atau upah minimum merujuk pada bayaran paling rendah yang wajib dibayarkan perusahaan kepada karyawannya, selama karyawan tersebut memberikan hasil kerja sesuai jam kerja yang telah disepakati.

Di berbagai negara, sistem penetapan UMR bisa berbeda-beda. Ada negara yang menetapkan satu standar upah minimum nasional untuk seluruh wilayah, ada pula yang memberlakukan besaran UMR yang bervariasi di tiap daerah sesuai kondisi ekonomi masing-masing.

Lalu, bagaimana dengan sistem UMR di China? Apakah mereka punya angka nasional, atau justru tiap wilayah punya ketentuan sendiri? Dan berapa sebenarnya besaran UMR China tahun 2025 di kota-kota besar seperti Shanghai, Beijing, atau Shenzhen?

Sistem Penetapan UMR di China

Berbeda dengan beberapa negara lain yang menetapkan satu angka nasional, Tiongkok justru memberi wewenang penuh kepada masing-masing pemerintah daerah untuk menentukan upah minimum regional. Sistem ini mirip dengan di Indonesia. 

Penentuan nilai UMR China pun tidak sembarangan. Pemerintah daerah mempertimbangkan berbagai faktor penting dalam penetapannya, seperti:

• Biaya hidup minimum bagi karyawan dan keluarga mereka
• Indeks harga konsumen (CPI) di kota setempat
• Besaran iuran jaminan sosial dan dana perumahan
• Rata-rata gaji pekerja di daerah tersebut
• Tingkat kemajuan ekonomi wilayah
• Situasi ketenagakerjaan lokal

Namun, kamu juga perlu tahu bahwa UMR ini hanya mencakup gaji pokok, belum termasuk tunjangan lembur, kerja malam, uang makan, transportasi, atau kompensasi lingkungan kerja khusus. 

Bahkan di beberapa daerah, nilai UMR sudah termasuk potongan iuran sosial, sehingga jumlah yang diterima pekerja secara bersih bisa lebih rendah dari angka resmi. 

Shanghai adalah salah satu wilayah yang secara tegas memisahkan UMR dari potongan tersebut.

Gaji UMR China 2025 di Semua Provinsi dan Kota

Setelah memahami bagaimana sistem penetapan upah minimum di China bekerja, kini saatnya menjawab pertanyaan yang paling sering ditanyakan: berapa gaji UMR China di tahun 2025?

Jawabannya tidak bisa satu angka pasti, karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, besaran UMR di China ditentukan secara regional oleh masing-masing pemerintah kota atau provinsi.

Artinya, setiap daerah di China memiliki nilai UMR yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat biaya hidup dan kondisi ekonomi lokal.

Misalnya, UMR Shanghai 2025, sebagai kota dengan upah minimum tertinggi di China, mencapai 2.740 CNY per bulan (sekitar Rp6,2 juta).

Sementara itu, kota-kota dengan biaya hidup lebih rendah seperti Yiyang di Hunan hanya menetapkan UMR sebesar 1.700 CNY atau sekitar Rp3,8 juta per bulan.

Berdasarkan data terbaru, berikut ini adalah daftar UMR China 2025 di semua provinsi dan kota, dilansir dari China Briefing.

Untuk memudahkan pemahaman, nominalnya juga sudah dikonversi ke rupiah menggunakan kurs rata-rata bulan Juli 2025: 1 CNY = Rp2.261.

Baca juga: Berapa UMR Korea Selatan? Gaji TKI & Biaya Hidup 

Rata-Rata Gaji di China dari Tahun ke Tahun

Dalam lebih dari tujuh dekade terakhir, menurut National Bureau of Statistics of China, upah rata-rata tahunan di China mengalami pertumbuhan yang luar biasa mulai dari hanya 19.852 CNY per tahun pada 1952, hingga mencapai 124.110 CNY per tahun pada 2024. 

Jika dikonversikan dengan kurs rata-rata Juli 2025 (1 CNY = Rp2.261), rata-rata gaji di tahun 2024 tersebut setara dengan sekitar Rp280 juta per tahun.

Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi sekaligus menandakan adanya penyesuaian terhadap inflasi, produktivitas tenaga kerja, serta peningkatan standar hidup. 

Sebagai contoh, pada tahun 2022, rata-rata upah tahunan tercatat sebesar Rp257 juta, lalu naik menjadi Rp273 juta di tahun 2023, dan terus melonjak hingga Rp280 juta di tahun 2024.

Grafik di atas menunjukkan bagaimana pertumbuhan ini terjadi secara konsisten dalam tiga tahun terakhir, sekaligus memberi gambaran bahwa UMR China dari tahun ke tahun terus bergerak naik secara progresif. 

Ini bisa menjadi referensi penting bagi kamu yang tertarik untuk bekerja, berinvestasi, atau menganalisis tren ketenagakerjaan di negara tersebut.

Perbandingan UMR (2025) vs Rata-rata Gaji di 5 Kota Terbesar China (2024)

Banyak yang mungkin bingung saat melihat data rata-rata gaji di China yang menyentuh angka 124.000 CNY per tahun (sekitar Rp280 juta) padahal saat dicek, UMR di kota besar seperti Beijing hanya sekitar 2.420 CNY per bulan, atau sekitar Rp5,47 juta. Kenapa jaraknya bisa berbeda sejauh itu?

Jawabannya sederhana, yaitu karena UMR bukan rata-rata gaji, melainkan batas minimum upah yang wajib dibayarkan perusahaan kepada karyawan tetap. 

Sementara itu, angka rata-rata gaji nasional mencerminkan total pendapatan seluruh pekerja, baik level rendah maupun tinggi, yang kemudian dibagi secara merata.

Artinya, rata-rata gaji bisa terdongkrak cukup tinggi oleh posisi manajerial, profesional, atau sektor industri dengan upah besar seperti teknologi dan keuangan.

Jadi, jangan heran kalau kamu melihat angka UMR yang kecil, tetapi rata-rata gaji secara nasional terlihat tinggi, karena memang cakupannya sangat berbeda.

Untuk memberi gambaran yang lebih realistis, berikut kami sajikan perbandingan antara UMR China dan estimasi rata-rata gaji aktual bulanan di lima kota terbesar, lengkap dengan konversi ke rupiah. 

Simulasi ini bisa bantu kamu lebih memahami kondisi riil pasar tenaga kerja di China saat ini.

Rata-Rata Gaji di China per Bulan untuk Berbagai Sektor

Penasaran berapa gaji rata-rata bulanan berbagai profesi di China tahun 2025 untuk berbagai sektor profesi? 

Mulai dari dokter bedah hingga lawyer, nominalnya bisa membuat kamu tidak akan berpikir dua kali soal peluang karier internasional ke China!

Melansir dari situs MS Advisory, terdapat beberapa profesi di berbagai sektor yang memiliki gaji bulanan cukup menjanjikan, terlebih lagi jika dibandingkan dengan standar Indonesia.

Yuk, lihat daftar lengkapnya berikut ini, lengkap dengan konversi ke rupiah biar kamu makin relate!

Perbandingan UMR dan Rata-Rata Gaji China vs Indonesia 

Berikut adalah perbandingan menarik antara rata-rata gaji di lima kota besar di China dan Indonesia, baik dari sisi UMR (Upah Minimum Regional) maupun rata-rata gaji berdasarkan bidang profesi. 

Data ini bisa memberi kamu gambaran jelas tentang sejauh mana perbedaan penghasilan di dua negara dengan struktur ekonomi yang sama-sama berkembang pesat.

Perbandingan Rata-rata UMR China vs Indonesia di 5 Kota Besar (2025)

Kalau kamu penasaran seberapa besar perbedaan UMR China dan Indonesia di beberapa kota-kota besarnya, data di bawah ini bisa memberikan gambaran yang cukup jelas. 

Dengan konversi langsung ke rupiah kurs rata-rata Juli 2025: 1 CNY = Rp2.261, kamu bisa membandingkan rata-rata gaji minimum bulanan di masing-masing kota secara lebih konkret. 

Di China, UMR bulanan tertinggi tercatat di Shanghai sebesar Rp6 jutaan, diikuti oleh Shenzhen, Guangzhou, Beijing, dan Chengdu yang semuanya berada di kisaran Rp5,2 juta hingga Rp5,7 juta.

Sementara itu, UMR di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya berada sedikit di bawah, masih di kisaran Rp5 juta dan Rp4,7 juta.

Kota lain seperti Bandung, Medan, dan Makassar mencatat UMR yang lebih rendah, mulai dari Rp3,4 juta hingga Rp4,2 juta per bulan.

Kalau dilihat sekilas, selisih nominal UMR antara kota-kota besar di China dan Indonesia sebenarnya tidak terlalu mencolok.

Namun, yang perlu dicatat adalah bahwa di China, rata-rata gaji pekerja secara umum jauh lebih tinggi dibanding UMR.

Banyak pekerja di sektor formal yang menerima gaji dua hingga tiga kali lipat dari batas minimum tersebut.

Sementara di Indonesia, realitanya cukup berbeda. Rata-rata gaji pekerja masih sangat dekat dengan angka UMR, bahkan di beberapa daerah masih ditemukan kasus di mana pekerja digaji di bawah UMR.

Ini menunjukkan bahwa UMR di Indonesia belum benar-benar menjadi batas minimum yang efektif, melainkan justru menjadi standar rata-rata upah aktual yang diterima pekerja.

Perbedaan ini mencerminkan bagaimana kebijakan ketenagakerjaan dan struktur upah di masing-masing negara berperan besar dalam menciptakan standar hidup yang berbeda bagi para pekerjanya.

Perbandingan Gaji Berdasarkan Profesi China vs Indonesia

Selain dari sisi UMR, perbedaan mencolok antara besaran gaji di China dan Indonesia juga terlihat pada gaji rata-rata tiap profesi. 

Di beberapa sektor seperti teknologi, keuangan, hingga manajemen proyek, gaji di China bisa jauh lebih tinggi dibanding Indonesia. 

Tabel berikut ini akan menampilkan kisaran gaji bulanan untuk berbagai profesi, lengkap dengan konversi ke rupiah agar kamu bisa membandingkannya secara langsung.

Biaya Hidup di China

Biaya hidup di China bisa sangat beragam tergantung dari kota tempat kamu tinggal dan gaya hidup yang kamu jalani. 

Di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, atau Shenzhen, pengeluaran bulanan untuk individu berkisar antara CNY 5.000–8.000 (sekitar Rp11,2 juta–Rp18 juta), sedangkan untuk keluarga kecil bisa mencapai CNY 14.000–15.000 (sekitar Rp31,5 juta–Rp33,7 juta). 

Kota menengah seperti Wuhan atau Chengdu biasanya menawarkan biaya hidup yang lebih rendah dengan standar hidup yang tetap nyaman.

Tempat tinggal jadi salah satu komponen pengeluaran terbesar. Sewa apartemen di kota besar bisa mencapai CNY 4.000–7.000 per bulan (sekitar Rp9 juta–Rp15,7 juta), bahkan bisa lebih untuk unit premium. 

Sementara di kota yang lebih kecil, kamu bisa mendapatkan apartemen dengan harga CNY 2.500–4.000 (sekitar Rp5,6 juta–Rp9 juta). 

Untuk urusan makan, kamu bisa memilih antara memasak sendiri dengan estimasi CNY 20–40 per hari (sekitar Rp45 ribu–Rp90 ribu) atau makan di luar dengan harga mulai dari CNY 20 per porsi di restoran lokal.

Transportasi di China terkenal murah dan efisien. Subway dan bus kota punya tarif dasar mulai dari CNY 2–3 (sekitar Rp4.500–Rp6.750), sedangkan perjalanan jarak jauh seperti kereta cepat Beijing–Shanghai bisa dimulai dari CNY 300–400 (sekitar Rp675 ribu–Rp900 ribu). 

Dengan memanfaatkan transportasi publik dan mengatur gaya hidup secara bijak, kamu bisa menekan biaya hidup di China tanpa mengorbankan kenyamanan.

Baca juga: Gaji Kerja di Jepang 2025: UMR, Gaji Pabrik, dan Biaya Hidup TKI 

Tertarik Kerja di China? Tingkatkan Peluangmu dengan Ikut SFL!

Melihat bagaimana struktur upah di China memberi peluang yang lebih besar bagi pekerja untuk berkembang, wajar kalau banyak orang mulai melirik negeri tirai bambu sebagai tempat membangun karier atau menambah pengalaman hidup.

Kalau kamu salah satunya, jangan cuma berhenti di rasa penasaran.

Lewat program SejutaCita Future Leaders (SFL) Vol. 11 ke China, kamu bisa membuka jalan untuk mengenal langsung dunia kerja, budaya, dan pendidikan di China, sekaligus memperluas peluang kariermu di masa depan.

Melalui program ini, kamu bisa:

• Mengikuti leadership journey 100% fully funded
• Belajar langsung dari universitas top dunia seperti Tsinghua University & Peking University
• Mengeksplor budaya dan kehidupan urban di kota-kota besar dengan standar UMR tertinggi seperti Beijing dan Shanghai
• Membangun insight baru tentang peluang karier dan dinamika kerja di China

Program ini akan berlangsung selama 5 Hari 4 malam dengan kegiatan berikut ini:

• Tur kampus ke universitas top dunia
• Kunjungan budaya dan modern ke Great Wall, The Bund, hingga Disneyland Shanghai
• Pelatihan kepemimpinan, workshop, dan team building
• Uang saku, konsumsi harian, dan akomodasi hotel
• Sertifikat internasional dan surat keterangan resmi
• Kesempatan magang di SejutaCita + sertifikat magang
• Career mentoring bareng alumni Harvard, UI, dan praktisi industri

Dan yang paling seru, kamu akan bergabung bersama 36 delegasi muda dari seluruh Indonesia semuanya antusias, ambisius, dan siap tumbuh bareng kamu.

Cara Daftarnya Gampang!

• Kunjungi laman resmi SFL lewat Dealls di sini: https://dealls.com/sfl​​
• Unduh buku panduan untuk cek alur & tips seleksi
• Ikuti seleksi lewat esai, video, desain, atau jalur Fast Track tanpa seleksi

Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan langsung hidup dan belajar di negara dengan standar upah dan pertumbuhan karier yang tinggi seperti China. 

Kamu bisa coba baca informasi selengkapnya tentang alumni SFL dan keseruan di batch sebelumnya melalui artikel ini: Testimoni dan Kisah Sukses Alumni SFL (SejutaCita Future Leaders).

Yuk, ambil langkah pertamamu ke China sekarang juga bersama SejutaCita Future Leaders (SFL)!