Apa Itu Tes Pauli? Ini Cara Mengerjakan, Tips, & Contoh Soalnya

Pelajari apa itu tes Pauli, tujuan, cara pengerjaannya, contoh, perbedaannya dengan tes Kraepelin, dan tips untuk sukses dalam tes ini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls February 06, 2025

Tes Pauli adalah salah satu jenis tes psikologi yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan konsentrasi, kecepatan, dan ketelitian dalam menyelesaikan tugas-tugas matematis sederhana. 

Dalam artikel ini, Dealls membahas apa itu tes Pauli, tujuan dari tes ini, cara mengerjakannya dengan benar, serta tips untuk menghadapinya agar kamu bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin. Simak terus untuk mengetahui cara meningkatkan performa kamu dalam tes ini!

Apa Itu Tes Pauli?

tes pauli adalah

Tes Pauli adalah alat tes psikologi yang dirancang untuk mengukur beberapa kemampuan penting, seperti konsentrasi, kecepatan berpikir, ketelitian, dan ketahanan seseorang dalam bekerja. 

Tes Pauli sering disebut juga “tes koran” karena menggunakan lembaran kertas besar yang penuh dengan deretan angka-angka yang disusun secara vertikal.

Pada pelaksanaannya, peserta diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan pada setiap deret angka dan menuliskan hasil penjumlahan di antara angka-angka tersebut. Angka yang digunakan dalam tes ini berkisar dari 0 hingga 9, tersusun dalam kolom vertikal. 

Peserta diberikan waktu 60 menit untuk menyelesaikan tes ini. Selama tes berlangsung, pengawas memberikan instruksi setiap 3 menit sekali, yang berupa perintah untuk memberi tanda garis pada hasil kerja terakhir. 

Meskipun terlihat sederhana, tes ini dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat mengungkapkan pola kerja serta tingkat konsistensi peserta dalam menjalani tes.

Tes Pauli pertama kali diperkenalkan oleh Richard Pauli, seorang psikolog dan ahli fisiologi asal Jerman, dalam bukunya Psychologisches Praktikum yang diterbitkan pada tahun 1919. Awalnya, tes ini digunakan untuk eksperimen psikologi yang bertujuan mempelajari kecepatan, ketahanan, ketelitian, dan kedisiplinan individu dalam menyelesaikan tugas.

Hingga kini, tes Pauli banyak digunakan dalam seleksi kerja, khususnya untuk menilai kemampuan calon karyawan dalam bekerja di bawah tekanan dan menjaga konsentrasi tinggi selama jam kerja yang panjang.

Perbedaan Tes Pauli dan Kraepelin

Tes Pauli dan tes Kraepelin sering dianggap serupa karena keduanya merupakan tes psikologi yang menggunakan deret angka dan bertujuan menilai konsentrasi, fokus, dan ketahanan kerja seseorang. Meski begitu, terdapat beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya.

Menurut Eza Hazami, seorang praktisi HRD dan content creator, "Tes Kraepelin lebih singkat karena merupakan alat psikotes yang pertama kali dikembangkan. Tes Pauli adalah versi yang lebih canggih, hasil modifikasi dari tes Kraepelin."

Berikut adalah perbedaan utama antara tes Pauli dan tes Kraepelin.

1. Cara Pengerjaan

tes pauli adalah

Cara mengerjakan tes Pauli | Sumber: Kompas.id 

Dalam tes Pauli, peserta menjumlahkan angka secara berurutan dari kolom paling kiri atas ke bawah. Setelah menyelesaikan satu kolom, peserta melanjutkan ke kolom berikutnya dari atas ke bawah lagi. Setelah sisi depan kertas selesai, pengerjaan dilanjutkan ke sisi belakang. Selama tes berlangsung, penguji akan memberikan aba-aba setiap 3 menit. Pada aba-aba tersebut, peserta hanya diminta memberi tanda garis di hasil terakhir tanpa berpindah ke kolom lain.

Berbeda dengan itu, dalam tes Kraepelin, peserta menjumlahkan angka dari kolom kiri bawah ke atas. Setelah menyelesaikan satu kolom, pengerjaan berlanjut ke kolom berikutnya dengan cara yang sama, dimulai dari bawah ke atas. Ketika penguji memberikan aba-aba untuk berhenti, peserta harus berhenti di kolom yang sedang dikerjakan dan langsung berpindah ke kolom berikutnya tanpa melanjutkan kolom sebelumnya.

2. Lembar Soal

Saat mengerjakan tes Pauli, kamu akan menggunakan lembaran kertas besar menyerupai format koran, dengan deret angka yang terdapat di kedua sisi kertas. Jika peserta telah menyelesaikan kedua sisi sebelum waktu habis (waktu pengerjaan 60 menit), mereka dapat meminta lembar tambahan kepada HRD untuk melanjutkan pengerjaan.

Sementara itu, dalam tes Kraepelin, kamu menggunakan satu lembar soal berukuran A4 yang hanya berisi deret angka pendek. Lembar soal tidak dapat ditambah.

3. Waktu Pengerjaan

Durasi pengerjaan tes Pauli adalah 60 menit, dengan aba-aba setiap 3 menit. Peserta terus melanjutkan pengerjaan hingga waktu habis.

Tes Kraepelin memiliki durasi pengerjaan lebih singkat, biasanya berkisar antara 10 hingga 30 menit, dengan instruksi penguji yang lebih sering meminta peserta berpindah baris.

Baca Juga: Contoh Tes Kraepelin, Penilaian, dan Tips Cara Mengerjakannya

Tujuan Tes Pauli

Tes Pauli dirancang untuk mengevaluasi berbagai aspek penting dalam kemampuan kerja seseorang. Berikut ini adalah tujuan tes Pauli.

1. Menilai Kemampuan Konsentrasi

Tes Pauli bertujuan untuk mengukur sejauh mana seseorang mampu mempertahankan konsentrasi dalam waktu yang cukup lama. Dalam tes ini, peserta diminta untuk fokus pada satu tugas tanpa terganggu oleh hal-hal lain. 

Ini sangat penting karena di dunia kerja, kemampuan untuk tetap fokus saat mengerjakan tugas dalam jangka waktu lama sangat dibutuhkan.

2. Menguji Kecepatan Kerja

Selain konsentrasi, tes Pauli juga digunakan untuk menguji kecepatan kerja peserta. Dalam tes ini, peserta diharuskan untuk menyelesaikan serangkaian tugas dalam waktu yang ditentukan.

Hal ini membantu untuk mengukur seberapa cepat seseorang dalam memproses informasi dan menyelesaikan pekerjaan secara efisien.

3. Menilai Akurasi dan Ketelitian

Ketelitian atau akurasi dalam mengerjakan tugas juga menjadi salah satu tujuan tes Pauli. Peserta diharuskan untuk membuat keputusan yang tepat, meskipun waktu yang diberikan terbatas. 

Tes ini bertujuan untuk melihat sejauh mana seseorang dapat bekerja dengan akurat tanpa membuat banyak kesalahan.

4. Mengidentifikasi Kemampuan Mental

Tes Pauli juga berfungsi untuk mengidentifikasi bagaimana seseorang menggunakan kemampuan mentalnya dalam situasi yang menantang. Peserta harus memanfaatkan sumber daya otaknya untuk mengerjakan tugas yang membutuhkan kombinasi antara kecepatan, konsentrasi, dan ketelitian. 

Ini membantu menilai kemampuan mental seseorang dalam menyelesaikan masalah yang rumit.

Penilaian Tes Pauli

Dilansir dari Universitas Medan Area, beberapa hal yang dinilai dalam tes Pauli antara lain.

  • Jumlah angka yang berhasil dihitung
    Ini mengukur berapa banyak angka yang berhasil dihitung dengan benar oleh peserta selama tes.
  • Kurva penyimpangan
    Menggambarkan fluktuasi hasil setiap 3 menit. Ini menunjukkan apakah peserta bisa menjaga konsistensi hasilnya selama tes.
  • Jumlah kesalahan
    Menilai seberapa banyak kesalahan yang dibuat peserta, seperti hitungan yang keliru atau terlewat.
  • Jumlah hitungan yang dikoreksi
    Mengukur berapa banyak angka yang diperbaiki oleh peserta setelah melakukan kesalahan.
  • Titik puncak
    Menilai angka terbanyak yang ditemukan pada setiap baris, menunjukkan performa puncak peserta.
  • Tinggi
    Ini mengukur perbedaan antara angka tertinggi dan terendah yang dicatat peserta selama tes.
  • Hasil Awal
    Ini menunjukkan jumlah angka yang berhasil dihitung pada baris pertama, memberikan gambaran tentang kesiapan peserta.
  • Penurunan Awal
    Menilai apakah ada penurunan performa di awal tes, yang bisa menunjukkan kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi.

Berdasarkan hal-hal yang dinilai di atas, berikut penjelasannya:

  • Jumlah angka yang dihitung
    Semakin banyak angka yang dihitung dengan benar, semakin baik performa peserta dalam menyelesaikan tugas. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut bisa bekerja dengan efisien.
  • Kurva penyimpangan stabil
    Jika kurva penyimpangan stabil, ini berarti peserta dapat bekerja dengan tenang dan dapat menghadapi tekanan tanpa masalah.
  • Sedikit kesalahan
    Semakin sedikit kesalahan yang dibuat, semakin teliti seseorang. Ini menunjukkan bahwa peserta bisa bekerja dengan hati-hati dan tepat.
  • Hitungan yang dikoreksi
    Jika banyak angka yang diperbaiki, itu menunjukkan bahwa peserta bisa mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dengan cepat, serta bisa mengontrol pekerjaannya.
  • Titik puncak yang berubah
    Jika titik puncaknya berubah di baris awal, ini bisa berarti peserta cepat merasa lelah atau kesulitan dalam mempertahankan performa yang stabil.
  • Hasil awal yang tinggi
    Hasil awal yang tinggi menunjukkan bahwa peserta sudah siap dan bisa langsung bekerja dengan baik sejak awal.
  • Penurunan Awal
    Jika terdapat penurunan di awal, ini bisa menunjukkan bahwa peserta kesulitan dalam menghadapi masalah atau tantangan yang ada di pekerjaan.

Penilaian ini memberikan gambaran lengkap tentang kemampuan peserta dalam hal kecepatan, ketelitian, konsentrasi, serta kemampuan untuk mengelola tekanan dan masalah dalam pekerjaan.

Cara Mengerjakan Tes Pauli

Mengerjakan tes Pauli sebenarnya cukup sederhana, meskipun memerlukan fokus dan konsentrasi penuh. Berikut adalah langkah-langkah pengerjaannya.

1. Mengisi Identitas

Sebelum memulai, tuliskan identitasmu terlebih dahulu pada lembar jawaban. Biasanya, kamu diminta mengisi nama, nomor peserta, tanggal lahir, dan informasi lain yang diperlukan.

2. Mendengarkan Instruksi

Tes dimulai secara serentak setelah HRD memberikan aba-aba. Dengarkan instruksi HRD terlebih dahulu dengan seksama untuk memahami alur pengerjaan.

3. Memulai Pengerjaan

tes pauli adalah

Pada lembar soal, kamu akan menemukan kombinasi angka yang tersusun secara vertikal. Setiap sisi lembar soal berisi ribuan angka. Mulailah pengerjaan dari sisi kiri atas secara berurutan menuju ke bawah.

4. Menjumlahkan Angka

Jumlahkan dua angka vertikal yang saling berdekatan di kolom tersebut.

Tulis hasil penjumlahan di sebelah kanan angka yang dijumlahkan, tepat di antara kedua angka tersebut.

5. Menulis Hasil Penjumlahan

Jika hasil penjumlahan terdiri dari dua digit, tulis hanya angka terakhir. Misalnya, 9 + 5 = 14, maka cukup tulis angka 4. Contoh lainnya:

  • 2 + 9 = 11 → Tulis angka terakhir, yaitu 1.
  • 9 + 6 = 15 → Tulis angka terakhir, yaitu 5.
  • 6 + 4 = 10 → Tulis angka terakhir, yaitu 0.
  • 4 + 5 = 9 → Tulis 9.

Jika ada kesalahan penjumlahan, cukup coret hasil yang salah dan tulis angka yang benar di sebelahnya.

6. Mengabaikan Penjumlahan yang Terlewat

Jika ada angka yang terlewat untuk dijumlahkan, abaikan saja dan lanjutkan ke angka berikutnya. Jangan kembali untuk memperbaikinya.

7. Aba-aba dari Instruktur

tes pauli adalah

Selama tes berlangsung, instruktur akan memberikan aba-aba setiap 3 menit sekali.

Saat aba-aba diberikan, beri tanda garis di hasil penjumlahan terakhir yang kamu kerjakan sebagai penanda batas waktu.

8. Melanjutkan Pengerjaan

Pemberian tanda garis tidak berarti pengerjaan berhenti. Setelah membuat tanda, langsung lanjutkan ke angka berikutnya, tanpa berpindah ke kolom lain.

9. Mengganti Sisi Lembar Soal

Setelah menyelesaikan satu sisi kertas, balik lembar soal untuk melanjutkan pengerjaan di sisi belakang. Jika waktu masih tersisa dan kamu selesai lebih cepat, kamu dapat meminta lembar soal tambahan kepada HRD.

Penting untuk menjaga fokus dan kecepatan selama mengerjakan tes. Jangan terganggu oleh peserta lain atau hasil pekerjaanmu sebelumnya. Tes ini dirancang untuk mengukur ketahanan mental, konsistensi, dan kemampuanmu untuk bekerja di bawah tekanan.

Contoh Soal Tes Pauli

tes pauli adalah

Contoh lembar tes Pauli | Sumber: Scribd

Gambar di atas adalah contoh soal tes Pauli yang sering digunakan HR dalam seleksi psikotes untuk mengukur konsentrasi, ketelitian, dan daya tahan mental peserta.

Soal terdiri dari deretan angka acak dengan 30–40 kolom horizontal dan 50–60 baris vertikal, berisi sekitar 2.000 angka per halaman. Bagian atas soal biasanya dilengkapi angka romawi sebagai penanda nomor baris untuk memudahkan urutan pengerjaan.

Lembar Tes Pauli dicetak pada kertas besar dan tipis, dicetak bolak-balik di kedua sisi kertas.. Jika waktu pengerjaan masih ada dan halaman sudah selesai, HR dapat memberikan lembar tambahan untuk melanjutkan.

Peserta menjumlahkan dua angka vertikal berdekatan dan menuliskan hasilnya di antara kedua angka tersebut. Jika hasil salah, cukup coret dan tulis yang benar. Jika ada angka yang terlewat, lanjutkan ke angka berikutnya tanpa kembali.

Instruktur akan memberi aba-aba setiap 3 menit untuk menandai batas pengerjaan, tetapi peserta tetap melanjutkan tugasnya. Tes ini menguji konsistensi, fokus, dan ketahanan mental di bawah tekanan. Tetap tenang, jaga ritme, dan hindari kesalahan.

Tips Mengerjakan Tes Pauli

Sebenarnya, tidak ada trik khusus dalam mengerjakan tes Pauli. Namun, seperti halnya tes psikologi lainnya, hasil tes sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental seseorang.

Lalu, apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mengerjakan tes Pauli?

1. Persiapkan Fisik dan Mental

Pastikan tubuhmu dalam kondisi prima dengan tidur yang cukup sebelum tes. Hindari begadang agar konsentrasi tetap terjaga.

2. Fokus pada Soal Pribadi

Jangan terpengaruh oleh peserta lain. Tetap fokus pada lembar soalamu tanpa memikirkan peserta yang sudah selesai atau berpindah kertas lebih cepat.

3. Latihan dengan Simulasi Tes

Berlatih dengan simulasi Tes Pauli akan membantumu terbiasa dengan format soal. Kamu bisa mencoba latihan di situs berikut.

5. Latihan Fokus pada Matriks

Biasakan dirimu bekerja dengan banyak matriks angka. Latih kecepatan berhitung sambil menjaga akurasi dan stabilitas hasil hitungan. 

Hindari kesalahan sebanyak mungkin untuk mengurangi kebutuhan koreksi. Semoga lancar, ya!

Baca Juga: Contoh Tes Wartegg dan Tips Cara Mengerjakannya

Demikian penjelasan mengenai tes Pauli, tujuan, cara pengerjaan, serta tips untuk menghadapinya. Tes ini memang menantang, tetapi dengan persiapan yang matang dan latihan yang konsisten, kamu bisa meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan tes ini dengan lebih efektif.

Call to action mentoring di Dealls

Melamar kerja sering mentok di tes psikologi? Jangan khawatir! Diskusikan persoalan karier melalui program mentoring langsung bersama career mentor profesional yang siap membantu merencanakan langkah kariermu. 

Kamu juga bisa sedang mencari peluang karier terbaru di Dealls, lho. Terdapat lebih dari 2.000 lowongan kerja terbaru dari berbagai perusahaan ternama di Indonesia yang bisa kamu coba.

Pastikan pula CV kamu sudah siap untuk posisi yang diinginkan dengan menggunakan AI CV Reviewer, CV ATS Checker dari Dealls.

Ayo, maksimalkan peluang kariermu sekarang dan raih pekerjaan impianmu bersama Dealls!

Sumber:

Cara Mengerjakan Tes Pauli

PAT]LI & EPPS

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya