Selain Koas, Ini Tahapan-tahapan Menjadi Dokter di Indonesia

Untuk menjadi dokter, ada banyak tahap pendidikan yang harus dilalui. Prosesnya pun memakan waktu lama. Cari tahu tahapan menjadi dokter di artikel ini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls September 17, 2024

Sudah menjadi rahasia umum jika jurusan kedokteran menjadi salah satu program studi yang paling banyak diminati. Pasalnya, profesi dokter dianggap memiliki karier yang sangat menjanjikan. 

Meski begitu, perlu diingat bahwa jurusan kedokteran juga terkenal memiliki masa pendidikan yang sangat lama. Mahasiswa kedokteran umumnya membutuhkan waktu 7-10 tahun untuk akhirnya dapat memperoleh Surat Izin Praktik (SIP). 

Lantas, apa saja tahapan yang harus dilalui untuk menjadi seorang dokter? Simak artikel berikut untuk informasi lengkapnya.

Definisi Jurusan Kedokteran

Sebelum mencari tahu tahapan untuk menjadi dokter, ada baiknya untuk mengenal jurusan kedokteran terlebih dahulu. Dilansir RxList, jurusan kedokteran atau medical school adalah pendidikan dengan kurikulum untuk mempersiapkan dan membekali mahasiswanya dengan berbagai ilmu yang diperlukan untuk memasuki bidang kedokteran. 

Dua tahun pertama di jurusan kedokteran dikenal sebagai fase praklinis. Pada fase ini, mahasiswa akan mempelajari struktur dan fungsi normal sistem manusia, materi sains dasar, hingga konsep pemeriksaan fisik.

Kemudian, mahasiswa kedokteran memasuki fase klinis yang berlangsung selama dua tahun terakhir di jurusan kedokteran. Mereka akan menjalani kepaniteraan di lingkungan rawat inap dan rawat jalan yang dapat berlangsung sekitar 4 hingga 12 minggu. Nantinya, para mahasiswa bekerja di bawah pengawasan dokter yang bertugas atau residen. 

Tahapan Menjadi Dokter di Indonesia

Menjadi seorang dokter bukanlah perjalanan yang singkat. Ada banyak tahap pendidikan yang harus dilalui, dan proses ini memakan waktu bertahun-tahun. Penasaran tentang tahapan-tahapan yang harus dijalani oleh mahasiswa kedokteran, terutama di Indonesia? Adapun berikut penjelasannya.

1. Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Langkah pertama untuk menjadi dokter adalah menempuh dan menyelesaikan studi hingga mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran atau S.Ked. Untuk menyelesaikannya, dibutuhkan waktu sekitar 3,5 hingga 4 tahun. 

Berbeda dengan program studi lain yang menganut satuan kredit semester (SKS), jurusan kedokteran menerapkan sistem blok. Setiap bloknya mempelajari satu sistem tubuh manusia yang dibahas secara menyeluruh, seperti neurologi, kulit, pediatri, dan lain sebagainya. 

Selain itu, ada tiga jenis ujian yang akan dihadapi mahasiswa kedokteran, meliputi berikut ini. 

  • Ujian Teori Tertulis: Ujian ini terjadi di setiap akhir blok. Nantinya, terdapat ratusan soal pilihan ganda yang harus diselesaikan
  • Ujian OSCE (Objective Structured Clinical Examination): Ujian OSCE meliputi ujian praktik bagi mahasiswa kedokteran. Mereka akan mendiagnosa penyakit dari studi kasus yang telah disiapkan di depan dokter penguji
  • Ujian OSCA (Objective Structured Clinical Assessment): Berbeda dengan OSCE, ujian OSCA berfokus pada ujian lisan

2. Koas atau Dokter Muda

Setelah lulus sebagai S.Ked., bukan berarti mahasiswa kedokteran bisa langsung menjadi dokter. Selanjutnya, masih ada program profesi yang biasa disebut co-ass (co-assistant) atau koas. Program ini ditempuh selama 1,5 sampai 2 tahun dengan menjalani rotasi di berbagai stase rumah sakit. Mulai dari stase kebidanan, penyakit dalam, pediatri, bedah, THT, dan masih banyak lainnya.

Pada tahap ini, kamu akan mempelajari kasus-kasus medis dari Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) secara langsung. Fase koas dikenal sebagai tahapan yang menguras energi karena adanya stase dengan kewajiban jaga malam. 

Perlu diingat bahwa koas merupakan bagian dari masa studi. Alih-alih menerima gaji besar, seorang dokter muda tetap perlu membayar biaya kuliah selama menjalani koas. 

Di akhir masa koas, seorang dokter muda akan menghadapi ujian mini clinical evaluation exercise (mini-CEX). Mereka harus melakukan wawancara, pemeriksaan, analisis, pemberian resep di hadapan dokter preceptor, serta ujian yang berkaitan dengan stase tertentu, seperti membaca foto rontgen saat di stase radiologi.

Baca Juga: Apa Itu Apoteker? Ini Tugas hingga Gajinya!

tahapan menjadi dokter

3. Ujian Sertifikasi

Jika berhasil menyelesaikan koas, para dokter mudah harus menjalani Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang diselenggarakan oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Ujian yang dilaksanakan selama empat kali setahun ini bertujuan untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Dokter (Serkom). Apabila lulus ujian sertifikasi, itu tandanya kamu diizinkan untuk mengambil sumpah dokter dan mendapat gelar Dokter (dr.).

4. Internship

Meski telah mendapat gelar Dokter, kamu tidak akan mendapat izin praktik selama belum menjalani masa internship. Proses ini dijalani sebagai bagian untuk mendapatkan Surat Izin Praktik (SIP).

Internship biasanya dilakukan selama satu tahun dengan rincian 6 bulan di rumah sakit dan 6 bulan di puskesmas, serta diawasi oleh naungan dokter senior. Program tersebut bertujuan untuk mematangkan kompetensi seorang dokter. Internship sendiri merupakan program pemerintah sehingga para dokter intern akan mendapat gaji dari pemerintah. 

Setelah berhasil menyelesaikan masa internship, kamu akhirnya berhak untuk mengajukan SIP secara mandiri atau mencari peluang karier di berbagai instansi sesuai minatmu. Kamu juga memiliki opsi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dan mengejar gelar dokter spesialis.

5. Pendidikan Program Dokter Spesialis (PPDS)

Tahapan terakhir adalah Pendidikan Program Dokter Spesialis atau PPDS. Pada dasarnya, tahapan ini sebenarnya tidak wajib diikuti. PPDS ditujukan bagi dokter umum yang ingin memiliki spesialisasi khusus. 

Melalui PPDS, seorang dokter akan mempelajari bagian tubuh tertentu beserta penyakitnya. Masa studinya sendiri cukup lama, berkisar 4 hingga 6 tahun. Semakin sulit bidang yang diambil, maka semakin lama pula waktu studi yang dibutuhkan. Dokter umum yang melanjutkan pendidikan ini dijuluki sebagai residen. 

Adapun berikut macam-macam jenis spesialisasi PPDS di Indonesia:

  1. Dokter Spesialis Anak (Sp. A)
  2. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Sp.JP)
  3. Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD)
  4. Dokter Spesialis Kandungan dan Ginekologi (Sp.OG)
  5. Dokter Spesialis Bedah (Sp.B)
  6. Dokter Spesialis Mata (Sp.M)
  7. Dokter Spesialis Paru (Sp.P)
  8. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK)
  9. Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (Sp.KJ)
  10. Dokter Spesialis Bedah Mulut (Sp.BM)
  11. Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan – Kepala Leher (Sp.THT-KL)
  12. Dokter Spesialis Saraf atau Neurolog (Sp.S)
  13. Dokter Spesialis Anestesi (Sp.An)
  14. Dokter Spesialis Andrologi (Sp.And)
  15. Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler (Sp.BTKV)
  16. Dokter Spesialis Bedah Plastik (Sp.BP)
  17. Dokter Spesialis Kedaruratan Medik (Sp.EM)
  18. Dokter Spesialis Kedokteran Forensik (Sp.F)
  19. Dokter Spesialis Farmakologi Klinik (Sp.FK)
  20. Dokter Spesialis Konservasi Gigi (Sp.KG)
  21. Dokter Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Sp.KGA)
  22. Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir (Sp.KN)
  23. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (Sp.KO)
  24. Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik (Sp.MK)
  25. Dokter Spesialis Orthodonti (Sp.Ort)
  26. Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi (Sp.Ok)
  27. Dokter Spesialis Onkologi Radiasi (Sp.Onk.Rad)
  28. Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi (Sp.OT)
  29. Dokter Spesialis Periodonsia (jaringan gusi dan penyangga gigi) (dokter gigi) (Sp.Perio)
  30. Dokter Spesialis Patologi Anatomi (Sp.PA)
  31. Dokter Spesialis Patologi Klinik (Sp.PK)
  32. Dokter Spesialis Penyakit Mulut (Sp.PM)
  33. Dokter Spesialis Prostodonsia (pembuatan protesa atau gigi palsu) (dokter gigi) (Sp.Pros)
  34. Dokter Spesialis Radiologi (Sp.Rad)
  35. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik (Sp.RM)
  36. Dokter Spesialis Urologi (Sp.U)

Baca Juga: 17 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia

Itulah penjelasan mengenai tahapan menjadi dokter. Sudah siap menempuh perjalanan panjang menjadi seorang dokter? Jangan lupa untuk pastikan setiap langkahmu terencana dengan baik!

Untuk melamar pekerjaan di sebuah instansi, seorang dokter biasanya tetap mengirimkan surat lamaran langsung ke institusi tersebut. Namun, kamu juga dapat mencari berbagai lowongan kerja terbaru lainnya di bidang kesehatan melalui Dealls #1 Job Portal Indonesia.

Tak hanya itu, Dealls juga menawarkan banyak peluang karier di berbagai bidang yang bisa disesuaikan dengan minat dan pengalamanmu. Jangan lewatkan kesempatannya dan cek Dealls sekarang juga!

Sumber:

Definition of Medical School

Harus Tahu Urutan Dokter Internship hingga Spesialis

Lama Waktu Mahasiswa Kedokteran Harus Menjalani Koas

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya

Table of Contents

Dealls App
Kembangkan Karier Anda dengan Pekerjaan Prioritas & Mentoring
Dapatkan update live mengenai karier Anda dengan Aplikasi Dealls
Unduh Sekarang