Apa Itu Screening Test? Ini Jenis, Manfaat, dan Tips agar Lolos

screening test adalah cara bagi perusahaan guna menyaring kandidat untuk suatu posisi. Cari tahu definisi, jenis, manfaat, dan tips lolos screening test di sini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls September 24, 2024

Kamu pasti tidak asing dengan screening test, kan? Istilah ini merujuk pada proses rekrutmen untuk menyaring kandidat terbaik. 

Screening test sendiri termasuk dalam salah satu tahap awal dalam serangkaian proses rekrutmen. Dengan menerapkan screening test, rekruter akan dapat menilai kandidat potensial sehingga rekrutmen berjalan lebih efisien. 

Screening test juga memiliki tujuan, jenis, hingga manfaat. Ingin tahu lebih dalam mengenai tahap rekrutmen ini? Simak penjelasannya berikut ini. 

Apa Itu Screening Test?

Dilansir Indeedscreening test adalah cara bagi perusahaan guna menyaring dan mengevaluasi kandidat untuk suatu posisi. Pihak HRD umumnya akan memanfaatkan screening test untuk membantu mereka menemukan kandidat yang paling sesuai untuk posisi tersedia. 

Selain itu, tahapan ini juga meminimalisir munculnya kandidat dengan kualifikasi yang tidak sesuai dengan yang ditulis di CV. Nantinya, HRD menggunakan berbagai alat tes untuk melangsungkan screening test, seperti aplikasi tes psikologi, ujian tertulis, atau tes kesehatan.

Jenis-jenis Metode Screening Test

Terdapat berbagai jenis metode screening test yang kerap diterapkan perusahaan. Metode yang digunakan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan posisi yang dibuka. Adapun berikut tujuh jenis metode screening test sebagaimana dihimpun dari Indeed.

1. Tes Pengetahuan Pekerjaan

Tes pengetahuan pekerjaan digunakan oleh HRD untuk mengukur pemahaman kandidat tentang posisi yang diinginkan. Dengan mengikuti tes ini, kamu dapat membuktikan bahwa pengalaman dan keahlian dari pekerjaan sebelumnya akan berguna untuk peran yang dilamar.

2. Tes Integritas

Tes integritas menjadi alat untuk membantu rekruter mengukur kejujuran pelamar. Pertanyaan yang diajukan nantinya berhubungan dengan nilai-nilai etika di tempat kerja yang akan mencerminkan apakah kamu cocok dengan budaya perusahaan tersebut. 

3. Tes Kemampuan Kognitif

Tes kemampuan kognitif menilai kapasitas mental kandidat dalam mengatasi berbagai tantangan pekerjaan. Jawaban yang diberikan membantu perekrut untuk memahami cara berpikir logis dan metode menangani situasi yang kompleks dari seorang pelamar. 

4. Tes Kepribadian

Selaras dengan namanya, tes kepribadian tentunya untuk melihat kesesuaian karakter kandidat dengan budaya perusahaan. Hasil tes ini juga dapat membantu HRD menentukan minat jangka panjang kamu terhadap posisi yang dilamar. 

5. Tes Emotional Intelligence

Tes emotional intelligence atau kecerdasan emosional mengukur kemampuan kamu dalam memahami dan mengelola emosi, baik dalam diri sendiri maupun orang lain. Kecerdasan emosional yang tinggi dapat membantu meredakan konflik di lingkungan pekerjaan. Beberapa keterampilan yang diukur termasuk empati, kemampuan beradaptasi, dan kerja sama. 

6. Tes Keterampilan

Tes keterampilan menggali lebih dalam mengenai kemampuan teknis dan nonteknis kandidat. Misalnya, dalam posisi content writer, kamu mungkin diuji dalam keterampilan menulis dalam waktu singkat dengan akurasi tinggi.

7. Tes Fisik

Jenis screening test terakhir adalah tes fisik. Tes ini pastinya mengukur ketahanan dan daya tahan tubuh. Umumnya, proses seleksi ini diterapkan pada pekerjaan yang menuntut tenaga fisik, seperti polisi. Tes ini membantu suatu perusahaan atau instansi untuk memastikan bahwa kandidat yang dipilih memiliki kemampuan fisik memadai untuk menjalankan tugas. 

Baca Juga: Contoh Tes Kraepelin, Penilaian, dan Tips Cara Mengerjakannya

Manfaat Screening Test

screening test adalah

Screening test tentu memiliki peranan penting dalam proses perekrutan. Menurut Alignmark, setidaknya terdapat empat alasan di balik pentingnya screening test. Apa saja itu?

1. Hemat Waktu dan Biaya

Dengan menyaring kandidat yang tidak memenuhi kriteria sejak awal, perusahaan dapat menghindari proses rekrutmen yang tidak efisien. Dengan demikian, hal tersebut memungkinkan perekrut untuk menghemat waktu dan biaya dengan berfokus pada calon yang lebih potensial.

2. Meningkatkan Akurasi Perekrutan

Screening test yang dirancang dengan baik sangat membantu untuk menemukan kandidat yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan suatu pekerjaan. Proses ini akan berdampak pada meningkatnya akurasi perekrutan karena perusahaan telah merekrut individu dengan keterampilan yang tepat untuk posisi dan perusahaan. 

3. Mengurangi Pergantian Karyawan

Proses screening test juga mengurangi risiko merekrut karyawan yang tidak cocok dengan posisi atau budaya perusahaan. Hal ini tentunya membantu menurunkan tingkat turnover di perusahaan karena karyawan telah ditempatkan dalam peran yang sesuai. 

4. Kepatuhan Hukum

Dengan menerapkan screening test, perusahaan dapat memastikan bahwa proses rekrutmen berjalan sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Selain itu, perusahaan dapat lebih mudah membuktikan bahwa tahapan seleksi dilakukan secara adil dan profesional. 

Tips Lolos Screening Test

Setelah mengetahui serba-serbinya, kini Dealls punya beberapa tips untuk memperbesar peluang kamu lolos dalam tahapan screening test. Lantas, apa saja tipsnya? Dirangkum dari UCPath, simak beberapa tipsnya di bawah ini. 

1. Mempersiapkan dengan Matang

Langkah pertama adalah  memastikan kamu benar-benar memahami deskripsi pekerjaan dan kualifikasi yang diperlukan. Lakukan riset mendalam tentang posisi dan perusahaan yang kamu lamar untuk mempersiapkan diri menghadapi tes dengan lebih baik. Selain itu, cobalah berlatih metode tes yang biasa digunakan agar kamu lebih siap dan percaya diri saat menghadapinya.

2. Riset Perusahaan

Mengetahui misi, nilai, dan tujuan perusahaan juga tidak kalah penting. Selain membuat lebih percaya diri, kamu pun secara tidak langsung menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap perusahaan dan posisi yang dilamar. 

3. Sesuaikan Kualifikasi

Tips selanjutnya adalah memfokuskan lamaran pada posisi yang relevan dengan minat dan keahlian. Melakukan hal ini dapat meningkatkan peluang lolos ke tahapan berikutnya dan menghemat waktu kamu. 

4. Sesuaikan CV dan Surat Lamaran

Lakukan riset tentang perusahaan dan posisi yang dilamar untuk memahami kebutuhan mereka. Selanjutnya, kamu dapat menyesuaikan CV dan surat lamaran dengan pengalaman dan keahlian yang selaras agar menarik perhatian rekruter. 

5. Tidak Berbicara Buruk tentang Pengalaman Kerja

Hindari berbicara buruk tentang mantan atasan atau perusahaan dengan menceritakan pengalaman negatif. Alih-alih membicarakan hal buruk, kamu dapat fokus pada pelajaran dan keterampilan yang diperoleh dari pekerjaan sebelumnya untuk menunjukkan sikap profesionalisme dan sikap positif.

6. Terlibat Aktif

Tips terakhir adalah tunjukkan minat kamu dengan mengajukan pertanyaan mendalam tentang peran dan perusahaan yang dituju. Ini menunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset dan sangat tertarik untuk lebih memahami pekerjaan dan perusahaan yang dilamar. 

Baca Juga: Contoh Tes Wartegg dan Tips Cara Mengerjakannya

Itulah penjelasan mengenai screening test. Dengan pemahaman ini, kamu kini lebih siap untuk memulai langkah karier yang tepat. 

Jangan tunggu berlama-lama lagi! Segera cek lowongan kerja terbaru hanya di Dealls #1 Job Portal Indonesia dan temukan beragam posisi tersedia. Mulai dari entry-level hingga profesional yang pastinya sesuai dengan keahlian, minat, dan pengalamanmu. 

Kunjungi Dealls sekarang dan mulai langkah menuju karier impian!

Sumber: 

A Recruiter’s Guide To Screening Tests for Jobs

What is a Screening Test for Job?

7 Types of Pre-Employment Assessment Tests and Screenings

6 Tips for A Successful Pre-Screening Interview

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya