Apa Itu Pitching? Jenis, Tujuan, dan Tips Pitching dalam Bisnis

Artikel ini menjelaskan pengertian pitching, jenis-jenisnya, tujuan, serta tips untuk menyampaikan ide dengan efektif. Simak selengkapnya!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls November 04, 2024

Di dunia bisnis yang kompetitif saat ini, kemampuan untuk menyampaikan ide dengan jelas dan meyakinkan menjadi sangat penting. Itulah sebabnya pitching menjadi keterampilan yang wajib dimiliki, baik untuk para pengusaha, profesional, maupun siapa saja yang ingin menjelaskan konsep atau produk mereka. 

Dalam artikel ini, Dealls membahas apa itu pitching, jenis-jenisnya, serta tujuan dan cara untuk melakukannya dengan efektif. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang cara kamu bisa mempersiapkan diri untuk membuat pitch yang menarik dan sukses!

Baca Juga: Apa Itu Public Speaking? Tips Public Speaking di Depan Publik

Apa Itu Pitching?

pitching adalah

Pitching adalah proses penyampaian ide, produk, atau proyek kepada audiens dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan, perhatian, atau investasi. 

Biasanya, pitching dilakukan dalam konteks bisnis, kreatif, atau akademik, di mana individu atau tim harus mampu meyakinkan audiens mengenai nilai dan potensi dari apa yang mereka tawarkan.

Dalam dunia bisnis, pitching sering kali digunakan untuk menarik perhatian investor, klien, atau mitra. Proses ini melibatkan penyampaian informasi yang jelas dan persuasif mengenai visi, manfaat, dan strategi dari suatu produk atau layanan. 

Pitching juga dapat terjadi dalam konteks penjualan, di mana tenaga penjual berusaha meyakinkan calon pelanggan untuk membeli produk.

Menurut Indeed, pitching dalam bisnis merujuk pada penyampaian ide-ide bisnis kepada pihak lain. 

Sebagai contoh, kamu mungkin melakukan pitching terhadap bisnis startup kamu kepada calon investor atau produk kamu kepada pelanggan potensial. 

Sebuah pitch bisnis perlu memberikan pemahaman yang jelas kepada audiens tentang rencana atau tujuan kamu agar mereka dapat memberikan dukungan. 

Untuk melakukan ini, kamu harus mengumpulkan dan membagikan riset yang relevan atau memberikan visi yang menarik. Ketika kamu melakukan pitching dengan efektif, kamu dapat memotivasi dan meyakinkan audiens untuk mengikuti ide kamu dan mewujudkannya menjadi kenyataan.

Secara umum, pitching mencakup beberapa elemen penting, seperti:

  • Konten: Informasi yang disampaikan, termasuk data, statistik, dan argumen yang mendukung.
  • Gaya Penyampaian: Cara penyampaian informasi, termasuk penggunaan bahasa tubuh, nada suara, dan keterlibatan dengan audiens.
  • Tujuan: Apa yang ingin dicapai melalui pitching, seperti mendapatkan investasi, menjual produk, atau memperoleh dukungan untuk proyek.

Baca Juga: Apa Itu Focus Group Discussion (FGD)? Ini Tujuan dan Tips Sukses

Jenis-jenis Pitching

Pitching dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan konteks dan tujuan penyampaian. Berikut adalah beberapa jenis pitching yang umum dilakukan:

1. Pitching Bisnis

Pitching bisnis adalah penyampaian ide atau rencana bisnis kepada calon investor, mitra, atau klien. 

Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan dukungan finansial atau kerjasama dalam pengembangan bisnis. 

Pitching ini sering kali mencakup informasi tentang visi perusahaan, strategi pemasaran, analisis pasar, serta proyeksi keuangan.

2. Pitching Penjualan

Dalam pitching penjualan, tenaga penjual atau tim penjualan mempresentasikan produk atau layanan kepada calon pelanggan. 

Fokus dari pitching ini adalah untuk meyakinkan audiens tentang manfaat produk, fitur-fitur unggulan, serta bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pelanggan.

3. Pitching Kreatif

Pitching kreatif sering dilakukan dalam industri kreatif, seperti film, musik, atau seni. 

Dalam konteks ini, individu atau tim mengajukan ide proyek kreatif kepada produser, investor, atau lembaga pendanaan. 

Pitching ini biasanya mencakup elemen visual, seperti storyboard atau prototipe, serta penjelasan tentang konsep dan potensi dampak dari proyek tersebut.

Baca Juga: 40 Contoh Pembukaan Presentasi dalam Bahasa Inggris Menarik

4. Pitching Akademik

Pitching akademik biasanya dilakukan oleh peneliti atau akademisi untuk mempresentasikan penelitian atau proposal studi kepada dewan atau lembaga pendanaan. 

Tujuannya adalah untuk mendapatkan dukungan atau pendanaan untuk proyek penelitian.

Pitching ini sering mencakup latar belakang penelitian, metodologi, dan manfaat dari penelitian yang diusulkan.

5. Elevator Pitch

Elevator pitch adalah bentuk pitching singkat yang biasanya berlangsung dalam waktu kurang dari satu menit. 

Tujuannya adalah untuk memperkenalkan diri dan ide secara cepat dan menarik, sehingga audiens tertarik untuk mendengarkan lebih lanjut. 

Elevator pitch sering digunakan dalam situasi informal, seperti pertemuan jaringan atau konferensi.

6. Pitching untuk Crowdfunding

Dalam era digital, pitching untuk crowdfunding menjadi semakin populer. 

Dalam konteks ini, individu atau tim mempresentasikan ide atau proyek kepada masyarakat luas melalui platform crowdfunding, dengan harapan untuk mendapatkan dana dari banyak orang. 

Pitching ini sering kali menekankan pada cerita yang kuat dan daya tarik emosional untuk memotivasi orang agar berkontribusi.

Tujuan Pitching

pitching adalah

Tujuan pitching dapat bervariasi tergantung pada konteks dan audiens, tetapi secara umum, ada beberapa tujuan utama yang ingin dicapai melalui proses pitching. Berikut adalah beberapa tujuan pitching yang umum:

1. Mendapatkan Dukungan Finansial

Salah satu tujuan utama dari pitching, terutama dalam konteks bisnis, adalah untuk mendapatkan dukungan finansial dari investor, bank, atau lembaga pendanaan. 

Dengan menyampaikan ide yang menarik dan menunjukkan potensi keuntungan, pitch yang baik dapat meyakinkan pihak lain untuk berinvestasi.

2. Menarik Perhatian dan Minat Audiens

Pitching bertujuan untuk menarik perhatian audiens dan membangkitkan minat mereka terhadap ide, produk, atau proyek yang dipresentasikan. 

Dengan menyampaikan informasi yang menarik dan relevan, penyaji dapat menciptakan ketertarikan yang cukup untuk membuat audiens ingin tahu lebih banyak.

3. Membangun Kerjasama atau Kemitraan

Selain mencari dukungan finansial, pitching juga dapat bertujuan untuk membangun kerjasama atau kemitraan dengan pihak lain. 

Ini bisa termasuk kolaborasi dengan perusahaan lain, lembaga akademik, atau organisasi non-profit yang memiliki tujuan serupa.

4. Memperkenalkan Produk atau Layanan

Dalam konteks penjualan, tujuan utama dari pitching adalah untuk memperkenalkan produk atau layanan kepada calon pelanggan. 

Dengan menjelaskan fitur, manfaat, dan nilai tambah dari produk, penyaji berharap dapat meyakinkan audiens untuk melakukan pembelian.

5. Menciptakan Kesadaran dan Branding

Pitching dapat digunakan untuk menciptakan kesadaran tentang brand atau produk tertentu.

Dengan menyampaikan pesan yang konsisten dan menarik, penyaji dapat membantu membangun citra merek yang positif di benak audiens.

Baca Juga: Apa Itu Brand Identity? Ini Elemen hingga Manfaatnya!

6. Mendapatkan Umpan Balik (Feedback)

Pitching juga bisa menjadi sarana untuk mendapatkan umpan balik dari audiens. 

Melalui diskusi setelah pitching, penyaji dapat memahami pendapat dan saran dari audiens, yang dapat digunakan untuk menyempurnakan ide atau produk yang dipresentasikan.

7. Menyampaikan Visi dan Misi

Pitching memberikan kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi dari suatu proyek atau perusahaan. 

Dengan menjelaskan tujuan jangka panjang dan nilai-nilai yang dipegang, penyaji dapat membangun koneksi emosional dengan audiens dan menginspirasi mereka untuk mendukung ide tersebut.

8. Membangun Kredibilitas

Melalui pitching yang baik, penyaji dapat membangun kredibilitas dan kepercayaan dari audiens. 

Dengan menunjukkan pengetahuan, keahlian, dan dedikasi terhadap ide atau proyek yang dipresentasikan, penyaji dapat meyakinkan audiens bahwa mereka layak untuk dipercaya.

Apa Perbedaan Pitching dan Presentasi?

Meskipun sering disamakan, pitching dan presentasi memiliki perbedaan yang jelas dalam konteks, tujuan, dan pendekatan, lho.

Tujuan dari pitching adalah untuk meyakinkan audiens agar mendukung ide, proyek, atau produk yang diajukan, sedangkan presentasi bertujuan untuk menyampaikan informasi atau data secara informatif tanpa tekanan untuk mengambil tindakan segera.

Dari segi durasipitching biasanya singkat, sering kali hanya satu menit, sementara presentasi bisa lebih panjang, berlangsung 20 menit atau lebih, dengan penjelasan yang lebih mendalam.

Dalam hal strukturpitching terfokus pada elemen kunci seperti masalah dan solusi, sedangkan presentasi bisa lebih fleksibel dengan pengantar, analisis, dan kesimpulan yang bervariasi.

Audiens pitching biasanya terdiri dari calon investor atau mitra bisnis, sementara audiens presentasi bisa lebih luas, termasuk rekan kerja atau siswa yang ingin memahami topik lebih baik.

Terakhir, gaya penyampaian pitching bersifat emosional dan persuasif, sedangkan presentasi lebih informatif dan objektif, berfokus pada penyampaian fakta dan data.

Cara Menyampaikan Pitch yang Efektif

Kalau kamu ingin membuat pitch yang menarik dan sukses, coba ikuti langkah-langkah berikut ini yang dilansir dari Indeed:

1. Lakukan Riset dan Kumpulkan Data

Sebelum mulai pitch, penting untuk mengumpulkan data yang mendukung semua klaim yang akan kamu buat. 

Data yang akurat bisa menunjukkan kalau kamu serius dan bisa dipercaya, sehingga audiens berkenan mendengarkan. 

Misalnya, jika kamu menjual produk, siapkan informasi tentang fitur dan manfaatnya, serta bagaimana produk itu dibandingkan dengan yang lain di pasaran. 

Jangan lupa sertakan testimoni pelanggan atau data penjualan untuk menunjukkan performa produkmu, ya!

2. Pahami Audiensmu

Tidak hanya riset tentang produk, kamu juga harus tahu siapa audiensmu. 

Cari tahu latar belakang dan minat mereka agar kamu bisa mengarahkan pitch-mu dengan tepat. 

Dengan memahami audiens, kamu bisa menyampaikan pesan yang lebih relevan dan menarik.

Misalnya, jika kamu pitching ke investor yang menyukai teknologi, fokuskan penjelasanmu pada inovasi dan kemajuan yang ada di bisnismu.

3. Bangun Pitch-mu

Sekarang, setelah kamu punya data dan pemahaman tentang audiens, saatnya membangun pitch. Ada berbagai jenis pitch yang bisa kamu pilih sesuai situasi. 

Misalnya, kalau kamu sedang presentasi rencana bisnis kepada investor, buatlah pitch deck yang menjelaskan konsepmu dengan jelas. 

Namun, jika kamu hanya ingin bertemu orang baru di acara networking, cukup siapkan elevator pitch yang singkat dan mudah dipahami.

4. Tetap Fokus

Saat menyampaikan pitch, langsung saja ke intinya. Ceritakan apa produk atau ide yang kamu tawarkan dan jelaskan manfaatnya bagi audiens. A

gar audiens tetap terlibat, kamu bisa mulai dengan elevator pitch yang ringkas untuk menarik perhatian mereka. 

Pastikan hanya informasi yang paling relevan dan penting yang kamu sampaikan, ya!

Misalnya, ketika pitching kepada investor, sebutkan berapa banyak modal yang kamu butuhkan dan untuk apa saja uang itu akan digunakan.

5. Tunjukkan Keberhasilan

Menunjukkan bukti keberhasilan bisa menjadi cara efektif untuk menunjukkan nilai bisnismu.

Misalnya, tunjukkan angka penjualan atau pendapatan untuk menunjukkan minat pasar. 

Hal ini bisa meyakinkan investor bahwa bisnismu berpotensi untuk tumbuh. 

Saat menggunakan elevator pitch, jelaskan hasil positif yang sudah kamu capai di tempat kerja sebelumnya untuk menunjukkan nilai yang bisa kamu bawa ke perusahaan lain.

6. Jawab Pertanyaan

Di akhir pitch, beri audiens kesempatan untuk bertanya atau mengungkapkan kekhawatiran mereka. Ketika menjawab, usahakan untuk tetap tenang dan percaya diri. 

Jika ada pertanyaan yang tidak kamu ketahui jawabannya, jujurlah. 

Kamu bisa bilang, "Itu pertanyaan yang bagus. Saya saat ini belum memiliki informasi tersebut, tapi saya akan cari tahu dan menghubungi Anda dalam dua hari ke depan." 

Audiens biasanya menghargai kejujuran dan usaha untuk memberikan jawaban yang tepat.

7. Ikuti Isyarat Audiens

Setelah presentasi selesai, perhatikan reaksi audiens untuk tahu langkah selanjutnya.

Tergantung situasinya, mereka mungkin akan memberikan tawaran, menunjukkan minat, atau ingin bernegosiasi. 

Siapkan diri untuk berbagai kemungkinan agar kamu lebih percaya diri saat tiba di titik ini.

Misalnya, jika audiens terlihat antusias dengan produkmu, kamu bisa mulai membahas tentang kontrak atau pemesanan. 

Tapi jika mereka tampak ragu, berikan mereka waktu untuk berpikir, dan tentukan kapan kamu bisa follow-up untuk keputusan mereka.

Tips untuk Pitch Bisnis yang Sukses

pitching adalah

Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu kesuksesan pitch bisnismu dilansir dari Indeed:

1. Gunakan Elemen Visual dan Interaktif

Menampilkan data dalam bentuk grafik, diagram, atau infografis adalah cara yang mudah untuk membuat presentasimu lebih menarik secara visual. 

Jika kamu pitching sebuah produk atau layanan, buatlah audiens lebih terlibat dengan memungkinkan mereka berinteraksi langsung. 

Dengan cara ini, mereka bisa mendapatkan pemahaman yang lebih nyata tentang produk dan cara kerjanya. Jika tidak, kamu juga bisa membuat video demonstrasi.

2. Sertakan Data Kuantitatif

Gunakan angka sebanyak mungkin untuk mendukung klaim yang kamu buat. 

Data kuantitatif dari sumber yang kredibel dapat menunjukkan bukti nilai dan manfaat yang kamu tawarkan. 

Angka-angka ini memberikan spesifikasi yang bisa membuat klaimmu lebih meyakinkan. 

Misalnya, tunjukkan bagaimana layananmu membantu pelanggan menghemat rata-rata 25% setiap tahun, bukan sekadar bilang bahwa layananmu dapat memangkas biaya.

3. Bedakan Dirimu dari Kompetitor

Investor dan pelanggan biasanya ingin tahu mengapa mereka harus memilihmu dibandingkan yang lain. 

Berikan informasi yang menjelaskan mengapa kamu menawarkan nilai lebih, seperti memberikan lebih banyak fitur atau menunjukkan potensi pertumbuhan yang lebih besar. 

Saat melakukan pitching untuk pengembangan profesional, kamu bisa membedakan diri dengan menunjukkan keterampilan khusus dan unik yang bisa kamu tawarkan atau pencapaian yang telah kamu raih.

4. Latih Pitch-mu

Apa pun jenis pitch yang perlu kamu lakukan, pastikan kamu meluangkan waktu yang cukup untuk berlatih. 

Usahakan untuk menghafalnya, agar kamu tidak terlalu bergantung pada slide atau kartu catatan. 

Dengan demikian, kamu bisa lebih fokus pada audiens dan berinteraksi dengan mereka.

Cobalah berlatih di depan orang lain agar merasa lebih nyaman saat tampil di depan audiens dan dapatkan umpan balik tentang penampilanmu.

Baca Juga: Ini 9 Manfaat Public Speaking yang Tidak Banyak Orang Tahu

Sekian pembahasan dari Dealls mengenai cara mengembangkan dan menyampaikan pitch yang efektif. 

Semoga tips dan langkah-langkah yang telah dibahas bermanfaat dalam membantu kamu mencapai kesuksesan di dunia bisnis. 

Ingat, latihan dan persiapan adalah kunci untuk membuat pitch-mu lebih menarik dan meyakinkan. 

Jangan lewatkan kesempatan untuk menemukan lowongan kerja terbaru di Dealls! Kamu bisa menjelajahi berbagai peluang karier yang sesuai dengan minat dan keahlianmu. 

Selain itu, manfaatkan mentoring gratis dengan career mentor profesional untuk mendapatkan bimbingan yang dapat membantumu merencanakan dan mengembangkan karier dengan lebih baik. 

Terakhir, pastikan CV kamu siap untuk melewati sistem ATS dengan menggunakan AI CV Reviewer, CV ATS Checker sehingga peluangmu untuk dipanggil wawancara semakin besar. 

Yuk, raih karier impianmu bersama Dealls sekarang juga!

Sumber:

Guide to Business Pitching (With Video) | Indeed.com.

How to Make a Successful Business Pitch: 9 Tips From Experts

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya