25 Pertanyaan Interview Sales beserta Contoh Jawabannya

Temukan 25 pertanyaan interview sales lengkap dengan contoh jawaban, tips, dan cara menjawab yang baik dan benar!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls May 05, 2025

Pertanyaan interview sales sering kali menjadi tantangan bagi banyak pencari kerja, terutama yang masih fresh graduate, yang ingin berkarir di bidang penjualan. 

Sebagai salah satu aspek penting dalam proses rekrutmen, wawancara untuk posisi sales bertujuan untuk menggali kemampuan kandidat dalam menjual produk atau layanan, serta melihat sejauh mana keterampilan komunikasi dan persuasi mereka. 

Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai pertanyaan interview sales yang umum diajukan, beserta tips bagaimana menjawabnya dengan percaya diri dan efektif.

Persiapan Interview Kerja Sales

pertanyaan interview sales

Sebelum masuk ke ruang interview, kamu perlu melakukan beberapa hal penting agar percaya diri dan nggak gugup. Berikut ini adalah beberapa langkah persiapan yang bisa kamu lakukan:

1. Pelajari Perusahaan

Kamu perlu mengetahui secara detail tentang perusahaan tempat kamu melamar. Informasi seperti produk atau jasa yang ditawarkan, target pasar, misi perusahaan, hingga gaya komunikasi mereka akan sangat membantu kamu dalam menjawab pertanyaan secara relevan.

2. Pahami Deskripsi Pekerjaan

Pastikan kamu memahami deskripsi pekerjaan dari posisi yang kamu lamar. Biasanya, deskripsi pekerjaan tertulis dalam iklan lowongan pekerjaan.

loker sales waskita.png 

Catat kualifikasi, tanggung jawab, dan keterampilan yang dibutuhkan. Ini akan menjadi acuan saat kamu menjelaskan mengapa kamu cocok untuk posisi tersebut.

3. Latihan Interview di Depan Cermin

Melatih diri menjawab pertanyaan di depan cermin bisa sangat efektif. Kamu dapat memperhatikan ekspresi wajah, intonasi suara, dan gestur tubuhmu. Jika memungkinkan, minta teman atau keluarga untuk melakukan simulasi wawancara.

4. Siapkan Portofolio atau Data Pencapaian

Jika kamu memiliki pengalaman kerja di bidang sales, kumpulkan data penunjang seperti grafik penjualan, angka target yang tercapai, atau testimoni dari klien. 

Dokumen semacam ini bisa kamu gunakan untuk memperkuat jawabanmu selama wawancara.

5. Pilih Outfit yang Rapi dan Profesional

Penampilan sering kali menjadi penilaian pertama saat wawancara. Meskipun tidak harus formal berlebihan, pastikan pakaianmu bersih, rapi, dan sesuai dengan kultur perusahaan.

Tampilan yang profesional akan membuat kamu tampak lebih siap dan percaya diri.

25 Pertanyaan Interview Sales dan Contoh Jawabannya

pertanyaan interview sales

Berikut adalah daftar pertanyaan wawancara kerja sales yang paling sering ditanyakan, beserta tujuan di balik pertanyaan tersebut, tips menjawab, dan contoh jawaban yang bisa kamu sesuaikan

1. Ceritakan Pengalamanmu di Bidang Sales!

Pertanyaan ini bertujuan untuk menggali pengalaman langsung kamu dalam bidang sales, baik dalam konteks pekerjaan, magang, maupun proyek nonformal. 

Pewawancara ingin mengetahui sejauh mana kamu pernah berinteraksi dengan aktivitas menjual, negosiasi, dan membina relasi dengan pelanggan.

Kamu bisa mulai dengan mengingat kembali dua atau tiga pengalaman yang paling relevan. Utamakan pengalaman yang memberikan tantangan dan hasil yang bisa diukur. 

Jika kamu belum memiliki pengalaman formal, kamu tetap bisa menceritakan kegiatan organisasi atau pengalaman proyek yang berkaitan dengan penjualan atau persuasi.

Contoh Jawaban:

"Saya pernah bekerja sebagai sales di perusahaan FMCG selama satu tahun. Strategi yang saya gunakan adalah pendekatan personal ke setiap retailer dan komunikasi rutin melalui kunjungan langsung serta follow-up terjadwal. Dalam enam bulan pertama, saya berhasil meningkatkan penjualan sebesar 30% di wilayah yang saya tangani."

2. Bagaimana Cara Kamu Mencapai Target Penjualan yang Ditentukan?

Pertanyaan ini mengukur seberapa strategis kamu dalam mengatur langkah-langkah mencapai target. 

Rekruter ingin mengetahui apakah kamu memiliki pola kerja yang terencana dan mampu mengelola waktu serta sumber daya dengan baik.

Untuk menjawabnya, sebaiknya jelaskan alur kerja yang biasa kamu lakukan mulai dari menyusun prospek, melakukan pendekatan, hingga menutup penjualan. 

Paparkan juga bagaimana kamu mengevaluasi efektivitas strategi yang dijalankan, serta bagaimana kamu menyesuaikan pendekatan berdasarkan respon pelanggan.

Contoh Jawaban:

"Biasanya, saya mulai dengan membuat daftar prospek mingguan berdasarkan data yang saya peroleh dari CRM dan referensi pelanggan. Saya memprioritaskan prospek yang potensial dan langsung melakukan pendekatan dengan penawaran yang sesuai kebutuhan mereka. Follow-up secara konsisten menjadi kunci keberhasilan saya dalam mencapai target."

3. Apa yang Kamu Lakukan Jika Target Tidak Tercapai?

Pertanyaan ini bertujuan untuk menilai sejauh mana kamu memiliki kemampuan refleksi dan sikap profesional dalam menghadapi tantangan. 

Tidak tercapainya target penjualan bukan sesuatu yang asing, tetapi bagaimana kamu meresponsnya itulah yang menjadi penilaian utama.

Ceritakan langkah-langkah evaluasi yang biasa kamu ambil, mulai dari meninjau kembali proses penjualan, mengidentifikasi kendala, hingga mencari masukan dari atasan atau rekan kerja. 

Hindari jawaban yang menyalahkan keadaan atau pihak lain dan fokus pada solusi yang kamu ambil untuk memperbaiki performa.

Contoh Jawaban:

"Saat target tidak tercapai, saya biasanya mulai dengan mengevaluasi seluruh proses penjualan saya. Saya menganalisis di mana hambatannya apakah di tahap prospek, pendekatan, atau negosiasi. Saya juga meminta masukan dari atasan dan rekan kerja untuk melihat kemungkinan perbaikan yang bisa saya lakukan."

4. Menurutmu, Apa yang Membuat Orang Mau Membeli Produkmu?

Pewawancara ingin mengetahui apakah kamu memahami prinsip dasar dalam menjual, yaitu memposisikan produk sebagai solusi. 

Selain itu, pertanyaan ini juga menguji seberapa baik kamu mampu memahami kebutuhan dan psikologi calon pembeli.

Kamu bisa menjelaskan bahwa keberhasilan menjual tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga bagaimana kamu membangun relasi dan menyesuaikan pendekatan dengan karakter calon pelanggan. 

Gunakan contoh nyata untuk membantu memperkuat jawabanmu.

Contoh Jawaban:

"Menurut saya, pelanggan membeli karena merasa produk tersebut benar-benar bisa menyelesaikan masalah mereka. Maka dari itu, saya selalu memulai dengan memahami kebutuhan pelanggan terlebih dahulu, lalu menjelaskan bagaimana produk kami bisa menjadi solusi praktis dan efisien untuk mereka."

5. Apa Alasan Kamu Tertarik Bekerja di Bidang Sales?

Pertanyaan ini digunakan untuk menilai motivasi dan ketertarikan kamu terhadap dunia penjualan. 

Jadi, pewawancara ingin tahu apakah kamu memiliki ketertarikan yang tulus atau sekadar mencoba-coba peruntungan.

Jawaban yang baik biasanya mencerminkan pemahaman tentang dinamika pekerjaan sales, seperti suka bertemu banyak orang, tantangan mencapai target, atau keinginan untuk terus belajar dan berkembang. Hindari jawaban yang terlalu umum atau klise.

Contoh Jawaban:

"Saya tertarik bekerja di bidang sales karena saya menikmati proses memahami kebutuhan orang lain dan mencari solusi yang tepat. Saat membantu teman memasarkan produk UMKM-nya, saya belajar bahwa keberhasilan penjualan sering bergantung pada seberapa baik kita mendengarkan dan menyesuaikan pendekatan. Dari situ, saya mulai tertarik mendalami strategi komunikasi, cara membangun trust, dan teknik closing yang efektif. Bidang sales memberi saya ruang untuk terus mengasah kemampuan itu sekaligus bekerja dengan target yang jelas, dan itu sangat memotivasi saya."

6. Apa yang Kamu Ketahui Tentang Produk Kami?

Ini adalah pertanyaan untuk menguji seberapa jauh kamu melakukan riset sebelum interview. Rekruter ingin melihat inisiatif dan ketertarikanmu terhadap produk atau jasa perusahaan.

Jawaban yang baik mencakup pemahaman mendalam tentang produk, manfaatnya bagi konsumen, serta keunggulannya dibandingkan kompetitor. Kamu juga bisa tambahkan opini atau kesan pribadi terhadap produk tersebut.

Contoh Jawaban:

"Saya sudah mempelajari produk X yang ditawarkan perusahaan, terutama fitur-fitur utamanya yang menurut saya sangat user-friendly. Saya juga melihat bahwa kalian sangat fokus pada kualitas dan pengalaman pelanggan, yang menurut saya jadi nilai jual utama di pasar."

7. Bagaimana Cara Kamu Menangani Klien yang Sulit?

Dalam dunia sales, menghadapi pelanggan yang sulit adalah hal yang umum. Pertanyaan ini bertujuan untuk melihat bagaimana kamu mengontrol emosi dan menyelesaikan masalah dengan profesional.

Jelaskan pendekatanmu dalam mendengarkan, memahami keluhan klien, serta mencari solusi tanpa membuat konflik bertambah parah. Kamu juga bisa menambahkan contoh nyata bila pernah mengalaminya.

Contoh Jawaban: 

"Saya biasanya mencoba memahami perspektif klien terlebih dahulu. Saya dengarkan keluhan mereka tanpa memotong, lalu mencoba memberikan solusi yang realistis. Bila perlu, saya koordinasikan dengan tim untuk memastikan mereka mendapatkan respon yang tepat."

8. Bagaimana Cara Kamu Menjual Produk yang Tidak Kamu Sukai?

Pertanyaan ini menguji profesionalisme dan kemampuan adaptasi kamu. 

Sebab dalam kenyataannya, kamu tidak selalu akan menyukai semua produk yang dijual. Namun, kamu tetap harus bisa menjualnya dengan meyakinkan.

Tunjukkan bahwa kamu mampu bersikap objektif dan tetap fokus pada manfaat produk untuk pelanggan. 

Jangan katakan secara eksplisit kamu tidak menyukai produk, tetapi arahkan jawaban pada bagaimana kamu tetap berusaha memahami dan menyampaikan nilai produk tersebut.

Contoh Jawaban:

"Saya percaya bahwa setiap produk punya keunggulannya masing-masing. Kalau pun saya pribadi kurang cocok, saya tetap mempelajari manfaat produk tersebut dan menyampaikan nilai yang relevan untuk pelanggan yang memang membutuhkan produk itu."

9. Ceritakan Saat Kamu Gagal Menjual dan Apa yang Kamu Pelajari

Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kamu mampu melakukan refleksi atas kegagalan dan mengubahnya menjadi pembelajaran. 

Dalam dunia sales, tidak semua proses penjualan akan berakhir dengan kesuksesan. Hal yang lebih penting adalah bagaimana kamu menyikapi kegagalan tersebut.

Rekruter ingin tahu apakah kamu memiliki sikap positif dan tanggung jawab terhadap hasil kerja. 

Hindari jawaban yang menyalahkan faktor eksternal. Sebaliknya, tunjukkan bahwa kamu mampu menganalisis kesalahan dan memperbaikinya di kesempatan berikutnya.

Contoh Jawaban:

"Saya pernah gagal menutup penjualan besar karena kurang memahami kebutuhan utama klien. Saya terlalu fokus menjelaskan fitur produk tanpa benar-benar menggali masalah yang ingin mereka selesaikan. 

Dari situ, saya belajar untuk lebih banyak mendengar dan bertanya, serta tidak langsung menawarkan solusi sebelum benar-benar memahami situasi klien. Pengalaman itu membuat saya jauh lebih hati-hati dan empatik dalam setiap pendekatan penjualan."

10. Apa Strategi Kamu dalam Menjual Produk ke Pasar yang Baru?

Pertanyaan ini bertujuan untuk mengukur inisiatif dan kreativitas kamu dalam mengembangkan pasar. Rekruter ingin tahu apakah kamu bisa berpikir strategis saat menghadapi tantangan baru.

Sampaikan bagaimana kamu menganalisis target pasar, menyusun pendekatan komunikasi, serta membangun relasi dengan konsumen baru. Semakin rinci kamu menjelaskan langkah-langkahnya, semakin meyakinkan jawabanmu.

Contoh Jawaban:

"Untuk pasar baru, saya biasanya memulai dengan riset singkat tentang karakteristik konsumen di area tersebut. Lalu, saya coba masuk lewat penawaran promosi, kerja sama lokal, atau pendekatan komunitas. Setelah itu, saya membangun relasi untuk jangka panjang agar brand lebih cepat dikenal dan kepercayaan pasar bisa tumbuh secara organik."

11. Bagaimana Kamu Menghadapi Penolakan dari Calon Pembeli?

Mengetahui cara kamu mengelola emosi dan tetap profesional saat menghadapi kegagalan. Dalam dunia sales, penolakan adalah hal yang pasti terjadi.

Jawaban yang baik menunjukkan bahwa kamu tidak mudah menyerah dan menjadikan penolakan sebagai bahan evaluasi. Hindari kesan defensif atau menyalahkan calon pembeli.

Contoh Jawaban:

"Saya menganggap penolakan sebagai bagian dari proses. Biasanya saya tanya alasan mereka menolak, lalu saya catat untuk jadi pembelajaran. Saya juga tetap berusaha untuk menjaga hubungan baik, karena bisa jadi mereka tertarik di kemudian hari."

12. Ceritakan Target Penjualan Tertinggi yang Pernah Kamu Capai!

Rekruter ingin melihat kemampuanmu dalam mencapai hasil maksimal, serta strategi dan kerja keras yang kamu lakukan untuk meraihnya.

Sampaikan target yang jelas, waktu pencapaian, dan metode yang digunakan. Gunakan data atau angka agar jawabanmu lebih meyakinkan.

Contoh Jawaban:

"Target tertinggi saya adalah saat berhasil menjual produk senilai Rp300 juta dalam satu bulan, meningkat 40% dari bulan sebelumnya. Saya mencapainya dengan memfokuskan pada klien potensial dan menawarkan bundling produk."

13. Apa yang Membuat Kamu Berhasil Menjadi Sales yang Efektif?

Pertanyaan ini bertujuan dalam menilai pemahamanmu tentang kualitas dan karakter seorang sales yang sukses.

Sampaikan kualitas pribadi yang kamu miliki seperti kemampuan komunikasi, empati, kemampuan analisis, dan ketekunan. Sebaiknya tambahkan contoh konkret sebagai pendukung.

Contoh Jawaban:

"Saya percaya komunikasi dan ketekunan adalah kunci. Saya selalu mendengarkan pelanggan dan mencari tahu kebutuhan mereka, lalu memberikan solusi yang tepat. Konsistensi saya dalam follow-up juga membantu membangun kepercayaan."

14. Bagaimana Kamu Menangani Klien yang Tidak Puas?

Berbeda dengan pertanyaan sebelumnya, di pertanyaan ini, rekruter ingin mengukur kemampuan kamu dalam menyelesaikan konflik dan menjaga hubungan jangka panjang dengan klien.

Jelaskan bahwa kamu terbuka terhadap kritik, mampu menyelesaikan masalah secara cepat, dan tetap menjaga sikap profesional.

Contoh Jawaban:

"Saya mulai dengan meminta maaf dan mendengarkan keluhan mereka secara aktif. Setelah itu, saya tawarkan solusi atau kompensasi yang sesuai kebijakan perusahaan. Saya juga pastikan untuk follow-up agar mereka merasa dihargai."

15. Apa Pendekatan Kamu terhadap Penjualan B2B dan B2C?

Pertanyaan ini bertujuan untuk menilai fleksibilitas dan pemahaman kamu terhadap dua jenis pendekatan penjualan.

Sampaikan perbedaan cara kamu menghadapi pelanggan individu (B2C) dan bisnis (B2B), serta contoh cara komunikasi dan strategi yang kamu gunakan.

Contoh Jawaban:

"Untuk B2B, saya lebih fokus pada data, ROI, dan keputusan berbasis bisnis. Sementara itu, untuk B2C, saya lebih menekankan pada emosi, kebutuhan personal, dan kemudahan produk. Keduanya perlu pendekatan yang berbeda tapi sama-sama penting."

16. Apa Tools atau Software yang Kamu Gunakan dalam Pekerjaan Sales?

Pada dasarnya pertanyaan ini bertujuan untuk mengukur pemahaman kamu terhadap teknologi pendukung aktivitas sales.

Sebutkan software yang pernah kamu pakai seperti CRM, email marketing, atau manajemen prospek. Jelaskan juga bagaimana tools tersebut membantumu.

Contoh Jawaban:

"Saya biasa menggunakan CRM seperti HubSpot dan Salesforce untuk melacak prospek dan progress penjualan. Saya juga menggunakan Google Workspace untuk presentasi dan laporan, serta WhatsApp Business untuk komunikasi."

17. Apakah Kamu Lebih Suka Kerja Tim atau Individual?

Pada pertanyaan ini recruiter ingin melihat gaya kerja kamu dan bagaimana kamu beradaptasi dalam lingkungan tim.

Berikan jawaban yang seimbang, bahwa kamu mampu bekerja mandiri tetapi juga bisa bekerja sama dalam tim saat dibutuhkan.

Contoh Jawaban:

"Saya cukup fleksibel. Dalam pencapaian target individu, saya bisa bekerja sendiri dengan baik. Namun, saya juga menikmati kerja tim karena bisa saling tukar ide dan strategi."

18. Bagaimana Kamu Menyusun Rencana Penjualan Harian?

Untuk melihat kemampuanmu dalam mengelola waktu dan prioritas, pewawancara mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan cara kamu dalam menyusun rencana penjualan. 

Jelaskan bagaimana kamu membuat daftar prospek, menentukan jadwal follow-up, dan menetapkan target harian yang realistis.

Contoh Jawaban:

"Setiap pagi, saya mulai dengan menyusun daftar prospek dan membuat to-do list untuk follow-up, kunjungan, atau presentasi. Saya menggunakan Google Calendar agar setiap kegiatan terjadwal dan tidak terlewat."

19. Bagaimana Kamu Belajar dari Kompetitor?

Untuk mengetahui apakah kamu punya inisiatif belajar dan memperbaiki strategi dari persaingan pasar.

Ceritakan bahwa kamu mengamati cara promosi, pelayanan, hingga keunggulan produk kompetitor untuk meningkatkan pendekatan kamu sendiri.

Contoh Jawaban:

"Saya rutin memantau strategi kompetitor, baik dari media sosial, promosi mereka, hingga cara mereka menangani pelanggan. Dari situ saya bisa menemukan inspirasi dan melihat celah yang bisa saya manfaatkan untuk unggul."

20. Apa Nilai Utama yang Kamu Bawa sebagai Sales?

Tujuan utama dari pertanyaan ini adalah untuk menilai prinsip dan nilai kerja kamu dalam menjalankan profesi sebagai seorang sales.

Jawabanmu harus mencerminkan nilai yang profesional seperti kejujuran, pelayanan, integritas, atau empati.

Contoh Jawaban:

"Nilai utama saya adalah integritas. Saya percaya menjual itu bukan sekadar menutup transaksi, tetapi lebih kepada membangun kepercayaan. Saya ingin pelanggan merasa terbantu dan puas, bukan merasa dipaksa."

21. Apa yang Akan Kamu Lakukan Jika Produk yang Kamu Jual Sedang Tidak Laku di Pasaran?

Pertanyaan ini bertujuan untuk mengukur kreativitas dan daya juang kamu dalam menghadapi tantangan pasar yang tidak stabil. 

Pewawancara ingin melihat apakah kamu mampu berinovasi dan tetap produktif meski menghadapi kondisi sulit.

Jelaskan bagaimana kamu melakukan evaluasi, menyusun ulang strategi penjualan, serta upaya tambahan yang kamu lakukan untuk tetap menarik minat pelanggan. Tunjukkan bahwa kamu mampu bersikap proaktif.

Contoh Jawaban:

"Kalau penjualan sedang menurun, saya akan evaluasi ulang pendekatan saya. Bisa jadi, saya perlu mengganti strategi komunikasi atau memperbaiki penawaran. Saya juga akan lebih aktif menggali feedback dari pelanggan untuk menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan mereka."

22. Bagaimana Cara Kamu Membangun Hubungan Jangka Panjang dengan Klien?

Rekruter ingin mengetahui seberapa baik kamu menjaga relasi dengan pelanggan, karena dalam dunia sales, hubungan yang baik bisa menghasilkan penjualan berulang.

Tekankan pentingnya komunikasi rutin, pelayanan yang responsif, dan pendekatan personal. Hubungan yang kuat dengan pelanggan menunjukkan bahwa kamu tidak hanya fokus pada penjualan satu kali saja.

Contoh Jawaban:

"Saya selalu menjaga komunikasi setelah transaksi selesai, entah melalui email atau pesan pribadi. Saya juga memberi informasi produk baru atau promo yang relevan. Hal ini membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih percaya kepada saya."

23. Ceritakan Saat Kamu Harus Menjual Produk yang Baru Dirilis dan Belum Terbukti di Pasaran

Pertanyaan ini pada dasarnya diajukan untuk menilai kemampuan persuasi dan cara kamu membangun kepercayaan terhadap produk baru yang belum punya reputasi.

Fokuskan jawaban pada pendekatan edukatif, antusiasme kamu terhadap produk, dan strategi membangun kepercayaan melalui demonstrasi, testimoni awal, atau trial.

Contoh Jawaban:

"Saat produk baru dirilis, saya fokus pada edukasi pelanggan mengenai keunggulannya. Saya buat presentasi sederhana, menunjukkan kelebihan produk dibanding kompetitor, dan berikan masa uji coba. Dengan pendekatan itu, saya bisa membangun kepercayaan meski produk belum populer."

24. Apa yang Kamu Lakukan Jika Klien Meminta Diskon yang Tidak Bisa Kamu Berikan?

Pertanyaan ini untuk menilai kemampuan negosiasi dan menjaga kepentingan perusahaan tanpa merusak relasi dengan klien.

Sampaikan bahwa kamu memahami pentingnya margin perusahaan, tetapi tetap mencari alternatif yang bisa membuat pelanggan merasa dihargai, misalnya dengan memberikan nilai tambah.

Contoh Jawaban:

"Kalau saya tidak bisa memberikan diskon, saya akan mencoba menawarkan benefit lain seperti bonus produk, pengiriman gratis, atau layanan tambahan. Tujuannya adalah tetap memberi nilai lebih bagi klien tanpa harus mengorbankan margin perusahaan. 

Selain itu, saya akan jelaskan alasan di balik kebijakan harga kami agar klien memahami bahwa kualitas dan layanan kami memang sepadan. Dengan begitu, relasi tetap terjaga dan keputusan bisnis tetap rasional."

25. Apa yang Membuat Kamu Yakin Cocok untuk Posisi Sales di Perusahaan Kami?

Pertanyaan ini menguji seberapa besar motivasi dan keyakinan kamu terhadap kecocokan dengan perusahaan. 

Jawaban yang baik menunjukkan pemahamanmu terhadap visi perusahaan, produk yang dijual, serta bagaimana pengalaman dan karakter pribadimu selaras dengan kebutuhan posisi tersebut.

Contoh Jawaban:

"Dari pengalaman saya di dunia penjualan, saya melihat banyak kesamaan antara pendekatan kerja saya dengan budaya dan strategi sales perusahaan ini. Saya terbiasa bekerja dengan target yang agresif, fokus pada solusi untuk klien, dan aktif mencari peluang baru. Ini adalah hal-hal yang menurut saya juga menjadi prioritas tim sales di sini. Itu sebabnya, saya sangat tertarik bergabung dan percaya bisa memberi kontribusi yang relevan."

Baca juga: 5 Jobdesk Sales Admin beserta Nominal Gaji yang Diterima

Tips Menjawab Pertanyaan Interview Kerja Sales

pertanyaan interview sales

Menjawab pertanyaan saat interview sales bukan cuma soal isi, tapi juga soal cara penyampaian dan kesan yang kamu berikan. 

Saat interview, penting untuk bisa menyampaikan jawaban yang memberi kesan baik yang kuat pada perekrut.

Berikut adalah beberapa tips penting yang bisa kamu terapkan supaya jawabanmu lebih meyakinkan dan profesional di mata pewawancara.

1. Tunjukkan Antusiasme Sejak Awal

Sales adalah dunia yang dinamis dan penuh tantangan. Maka dari itu, kamu perlu menunjukkan semangat dan energi positif sejak detik pertama interview dimulai. 

Nada bicara yang optimis dan bahasa tubuh yang terbuka akan menciptakan kesan kamu siap untuk peran ini.

2. Fokus pada Pencapaian dan Hasil

Saat menjawab, usahakan untuk tidak hanya menceritakan apa saja yang kamu kerjakan, tetapi ceritakan juga dampaknya.

Gunakan angka atau hasil nyata yang bisa diukur, seperti “meningkatkan penjualan 30% dalam tiga bulan” atau “menutup 10 klien baru dalam satu kuartal”. 

Memberikan data berupa angka akan membuat jawabanmu terasa lebih kuat dan meyakinkan.

3. Ceritakan Proses, Bersamaan dengan Hasil

Pewawancara ingin tahu bagaimana kamu sampai pada pencapaian tersebut. Jelaskan tahapan kerja yang kamu lakukan, strategi yang dipakai, dan tantangan yang kamu hadapi. Ini akan menunjukkan kemampuan berpikirmu yang strategis dan terstruktur.

4. Gunakan Metode STAR (Situation, Task, Action, Result)

Metode STAR membantu kamu menjawab dengan rapi dan logis. Mulailah dengan menjelaskan situasi, tugas kamu di situ, tindakan yang kamu ambil, lalu hasil akhirnya. Format ini membuat cerita kerja kamu lebih mudah dipahami dan mengalir alami.

5. Pastikan Jawaban Konsisten dan Tidak Kontradiktif

Kadang pewawancara akan menanyakan hal serupa dengan cara berbeda. Kalau kamu tidak konsisten, bisa jadi tanda kamu tidak jujur atau kurang mengenal dirimu sendiri. Jadi, pastikan kamu mengingat garis besar cerita yang kamu sampaikan sejak awal.

Baca juga: Cari Tahu Gaji Area Sales Manager, Definisi, dan 10 Tugasnya! 

Nah, itu dia beberapa hal penting tentang pertanyaan interview sales yang perlu kamu pahami.

Dengan memahami maksud dari setiap pertanyaan dan menyiapkan jawaban yang tepat, peluangmu untuk lolos ke tahap selanjutnya akan jauh lebih besar.

Agar persiapanmu semakin matang, kamu bisa gunakan fitur ATS CV Reviewer dari Dealls untuk memastikan CV-mu lolos sistem tracking perusahaan. 

Selain itu, kamu juga bisa ikut sesi Career Mentoring Dealls untuk berdiskusi langsung dengan mentor profesional yang akan membantumu menyusun strategi interview dan karier secara lebih terarah.

Sambil menyiapkan diri, jangan lupa cek ribuan lowongan kerja sales di platform Dealls. Yuk, maksimalkan potensi dan wujudkan karier impianmu bersama Dealls!

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya

Table of Contents

Dealls App
Kembangkan Karier Anda dengan Pekerjaan Prioritas & Mentoring
Dapatkan update live mengenai karier Anda dengan Aplikasi Dealls
Unduh Sekarang