Sedang melamar sebagai quality control dan cemas menghadapi interview? Kamu tidak sendirian.
Wawancara kerja untuk posisi Quality Control (QC) memang bisa membuat gugup, terutama karena jenis pertanyaannya sangat beragam, mulai dari teknis yang mendalam hingga yang bersifat psikologis.
Namun, jangan khawatir, kamu tidak sendirian dalam merasakannya. Bagi kamu yang sedang bersiap memasuki dunia kerja, khususnya di bidang QC, artikel ini akan membantu mempersiapkan diri untuk interview dengan lebih matang. Yuk, simak!
Apa Itu QC (Quality Control)?
Sebelum kita bahas tentang pertanyaan interview Q, kamu perlu paham dulu tentang posisi ini.
QC atau Quality Control adalah bagian penting dalam proses produksi yang bertugas memastikan bahwa produk yang dibuat memenuhi standar kualitas tertentu.
Orang yang bekerja di bidang QC harus bisa mendeteksi cacat atau ketidaksesuaian pada produk, mencatat hasil pengujian, dan bekerja sama dengan tim produksi supaya hasil akhirnya tetap konsisten dan sesuai dengan standar.
Tugas QC
Nah, sekarang kita masuk ke tugas sehari-harinya QC.
Seorang QC biasanya memiliki tanggung jawab seperti:
- Melakukan inspeksi dan uji kualitas terhadap produk.
- Menjaga standar mutu sesuai SOP (Standard Operating Procedure).
- Mencatat dan melaporkan hasil pengecekan produk.
- Berkomunikasi dengan tim produksi dan manajer jika ada ketidaksesuaian.
- Ikut terlibat dalam investigasi masalah kualitas dan memberikan saran perbaikan.
Jadi bisa dibilang, QC adalah orang yang memastikan semua produk layak dipasarkan.
Perannya penting sekali, terutama untuk menjaga kepercayaan pelanggan.
Baca juga: Ini 3 Jobdesk QC Utama di Perusahaan Beserta Gajinya!
Tips Mengikuti Interview QC
Berbeda dengan interview pada umumnya, interview QC biasanya lebih teknis dan spesifik. Berikut beberapa tips supaya kamu lebih siap:
1. Pelajari Produk Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki produk, proses produksi, dan standar kualitas yang unik. Hal ini membantu kamu memahami bagaimana peran QC berfungsi dalam konteks spesifik perusahaan tersebut.
2. Kuasai Istilah Teknis
Bidang QC penuh dengan istilah teknis yang mencerminkan proses, alat, dan metodologi. Menguasai dapat menunjukkan kompetensi teknis kamu kepada pewawancara.
Contoh: SOP, Kalibrasi, defect, sampling, SPC (statistical process control), organoleptik, dsb
3. Tunjukkan Ketelitian
Berikan contoh nyata bagaimana kamu menangani kesalahan kecil sekalipun. QC sangat menuntut presisi. Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menceritakan pengalaman nyata di mana kamu menunjukkan ketelitian.
4. Pahami SOP, ISO dan Standar Mutu Lainnya
Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar internasional seperti ISO adalah tulang punggung QC. Meski kamu belum berpengalaman, memahami konsep dasar menunjukkan inisiatif dan kesiapan belajar.
Berikut jenis-jenis ISO yang sering digunakan di beberapa Industri di Indonesia:
- ISO 9001: Standar internasional untuk sistem manajemen mutu, fokus pada kepuasan pelanggan dan perbaikan berkelanjutan.
- ISO Lain yang Relevan: ISO 14001 (lingkungan), ISO 45001 (kesehatan dan keselamatan kerja), atau ISO 22000 (keamanan pangan).
Terdapat beberapa standar mutu lain seperti GMP, HACCP, dsb. Pengetahuan terkait standar mutu ini harus kamu sesuaikan dengan standar mutu yang digunakan di perusahaan yang kamu lamar.
5. Tunjukkan Kemampuan Komunikasi
QC sering menjadi jembatan antara tim produksi, supplier, manajemen dan stakeholder lainnya. Jadi, kemampuan komunikasi itu penting.
Contoh aspek Komunikasi dalam QC:
- Laporan: Menulis laporan inspeksi yang jelas dan terperinci.
- Feedback: Memberikan umpan balik kepada tim produksi tanpa menimbulkan konflik.
- Presentasi: Menjelaskan temuan kualitas kepada manajemen, sering dengan data atau grafik.
- Negosiasi: Berinteraksi dengan pemasok untuk menyelesaikan masalah kualitas bahan baku.
Contoh Pertanyaan Interview QC dan Cara Menjawabnya
Berikut ini 15 pertanyaan interview QC yang paling sering keluar, lengkap dengan alasan mengapa pertanyaan itu diajukan, tips menjawab, dan contoh jawabannya.
1. Apa yang Anda Ketahui tentang Quality Control?
Pertanyaan ini muncul karena recruiter ingin tahu seberapa paham kamu terhadap posisi yang kamu lamar.
Mereka ingin melihat apakah kamu sudah punya gambaran tentang tugas QC dan bagaimana peran itu berdampak ke proses produksi secara keseluruhan.
Pengetahuan dasar ini penting sekali sebelum kamu bisa dipercaya untuk menjalankan tanggung jawab QC.
Untuk menjawab, kamu bisa menjelaskan pengertian QC secara singkat dan kaitkan dengan tugas pokoknya.
Contoh jawaban:
“Menurut saya, QC adalah proses untuk memastikan produk sesuai dengan standar yang ditentukan. QC bertugas melakukan inspeksi dan pengujian sebelum produk dikirim ke konsumen.”
2. Mengapa Anda Tertarik dengan Posisi QC?
Pertanyaan ini sering diajukan untuk mengetahui seberapa besar ketertarikanmu terhadap bidang quality control.
Sebab, QC bukan pekerjaan yang cocok untuk semua orang karena menuntut ketelitian, tanggung jawab, dan konsistensi.
Mereka juga ingin melihat apakah minatmu sejalan dengan karakter pekerjaan QC yang penuh detail.
Oleh karena itu, coba kaitkan minatmu dengan karakteristik pekerjaan QC, seperti ketelitian dan tanggung jawab. Sebutkan pengalaman atau kualitas pribadi yang mendukung.
Contoh jawaban:
“Saya selalu menikmati pekerjaan yang melibatkan detail dan kontrol kualitas. Saat magang di bagian produksi, saya tertarik melihat bagaimana proses pengecekan bisa mencegah kesalahan besar. Dari situ, saya merasa QC adalah bidang yang cocok untuk saya karena sesuai dengan karakter saya yang teliti dan terstruktur.”
3. Apa perbedaan antara Quality Control dan Quality Assurance?
Banyak kandidat masih keliru membedakan QC dan QA, padahal keduanya punya peran berbeda.
Meskipun QC dan QA sama-sama berhubungan dengan mutu, pendekatan dan tanggung jawab keduanya berbeda.
Menjelaskan perbedaan ini menunjukkan bahwa kamu memahami alur produksi secara menyeluruh dan tahu di mana posisi QC dalam proses tersebut.
Untuk menjawabnya, kamu bisa menjelaskan peran masing-masing secara sederhana dan tunjukkan keterkaitannya.
Contoh jawaban:
“Quality control fokus pada pengecekan kualitas produk akhir agar sesuai standar. Sementara itu, quality assurance memastikan seluruh proses produksi berjalan sesuai prosedur agar kualitas tetap terjaga dari awal. Keduanya saling melengkapi.”
Baca juga: 7 Perbedaan Quality Control dan Quality Assurance yang Wajib Kamu Tahu!
4. Pernahkah Anda Menggunakan Perangkat Lunak untuk QC?
Di banyak perusahaan, penggunaan software sudah menjadi bagian penting dari proses QC.
Pertanyaan ini muncul untuk mengukur sejauh mana pengalaman kamu dengan tools yang digunakan di industri.
Penggunaan perangkat lunak QC bisa mempermudah dokumentasi dan kontrol, jadi pengalaman ini dianggap nilai tambah.
Jadi, kamu bisa sebutkan perangkat lunak yang pernah kamu pakai, lalu jelaskan fungsinya.
Contoh jawaban:
“Saya pernah menggunakan software seperti MasterControl untuk dokumentasi dan pelaporan. Dengan software ini, proses pelacakan data, pengingat kalibrasi, dan pencatatan audit jadi lebih cepat dan terstruktur. Saya juga terbiasa input data harian melalui sistem berbasis ERP saat magang.”
5. Bagaimana Anda Menangani Produk Cacat dalam Jumlah Besar?
Pertanyaan ini bertujuan menilai kemampuan kamu dalam menghadapi krisis atau masalah besar.
Sebab, saat jumlah produk cacat banyak, perusahaan bisa rugi besar. Maka dari itu, QC harus cepat, sigap, dan komunikatif dalam menangani situasi seperti ini.
Melalui pertanyaan ini, HRD ingin tahu langkah apa yang akan kamu ambil, siapa yang akan kamu libatkan, dan bagaimana kamu menyelesaikan masalahnya.
Untuk menjawab pertanyaan ini, gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menjelaskan alurnya.
Contoh jawaban:
“Waktu itu kami menemukan cacat pada serangkaian produk jadi karena kesalahan setelan mesin. Saya langsung koordinasi untuk isolasi produk tersebut, lalu menyusun laporan dan mendiskusikannya dengan bagian teknik. Hasil evaluasi kami berhasil memperbaiki masalah dan mencegah cacat serupa di batch berikutnya.”
6. Bagaimana Anda Mengelola Tekanan saat Tenggat Waktu Ketat?
Karena QC bekerja di lingkungan produksi, situasi dengan tekanan waktu sangat sering terjadi.
Pertanyaan ini menguji ketahanan mental dan kemampuanmu menjaga kualitas di bawah tekanan.
Jadi, coba ceritakan bagaimana kamu menjaga fokus dan tetap teliti meskipun dikejar waktu.
Contoh jawaban:
“Saya biasanya mulai dengan mengurutkan prioritas pekerjaan berdasarkan urgensinya. Selain itu, saya terbiasa menjaga komunikasi terbuka dengan tim produksi agar tidak ada miskomunikasi. Dengan cara ini, saya bisa tetap fokus dan teliti meskipun waktu sangat terbatas.”
7. Apa Kualitas Terpenting bagi Seorang QC?
Pertanyaan ini ingin menggali kepribadian kamu dan kecocokannya dengan karakter pekerjaan QC.
Pekerjaan QC tidak cocok untuk semua orang, jadi pewawancara ingin memastikan kamu paham apa yang dibutuhkan.
Contoh jawaban:
“Menurut saya, ketelitian adalah kualitas paling penting dalam QC. Satu kesalahan kecil bisa berdampak besar ke proses produksi. Selain itu, saya juga percaya komunikasi yang baik penting karena QC harus sering berkoordinasi lintas tim.”
8. Ceritakan Pengalamanmu saat Menemukan Masalah di Produksi.
Pewawancara ingin tahu bagaimana kamu bersikap saat menemukan masalah nyata di lapangan.
Apakah kamu hanya mencatatnya, atau ikut ambil tindakan? Ini juga mengukur inisiatif dan kepedulian kamu terhadap hasil kerja.
Saat menjawab pertanyaan ini, pastikan kamu menceritakan kronologinya secara runtut, dari masalah sampai penyelesaiannya.
Contoh jawaban:
“Saat saya melakukan pengecekan rutin, saya menemukan perbedaan ukuran yang tidak konsisten pada kemasan produk. Setelah dicek, ternyata alat potongnya sedikit bergeser. Saya langsung melapor ke teknisi dan produksi, dan kami hentikan sementara proses untuk kalibrasi ulang.”
9. Bagaimana Cara Anda Menjaga Akurasi Dokumentasi QC?
Dokumentasi adalah bagian penting dari pekerjaan QC karena menjadi bukti dan referensi valid.
Melalui pertanyaan ini, HRD bermaksud untuk menguji seberapa teliti kamu dalam proses pencatatan.
Oleh karena itu, jelaskan sistem kerja kamu atau kebiasaan yang membantu menjaga akurasi.
Contoh jawaban:
“Saya terbiasa mencatat data harian menggunakan format digital yang disediakan perusahaan. Setelah input data, saya selalu lakukan pengecekan ulang dan pastikan tidak ada bagian yang terlewat. Saya juga simpan backup file sebagai cadangan.”
10. Mengapa Kami Harus Memilih Anda Sebagai QC di Perusahaan Ini?
Pertanyaan ini ditujukan untuk melihat seberapa besar rasa percaya diri kamu dan apakah kamu bisa menjual diri dengan cara yang meyakinkan.
Ini kesempatan untuk menunjukkan kelebihanmu secara spesifik. Jadi, kaitkan pengalaman dan kemampuan kamu dengan kebutuhan perusahaan.
Contoh jawaban:
“Saya punya pengalaman langsung dalam proses inspeksi dan dokumentasi QC saat magang di perusahaan manufaktur. Saya juga cepat belajar dan terbiasa bekerja dengan target waktu yang ketat. Saya percaya bisa berkontribusi menjaga standar kualitas di perusahaan ini.”
11. Dapatkah kamu Menjelaskan Tahapan Prosedur Pengendalian Mutu Standar?
Pertanyaan ini menguji pemahamanmu tentang prosedur teknis yang umum dalam Quality Control.
Pewawancara ingin tahu apakah kamu memahami alur kerja QC dari awal hingga akhir.
Contoh Jawaban:
“Quality Control terdiri dari dua tahap. Fase pertama adalah penetapan standar kualitas produk yang mencakup penentuan spesifikasi teknis, desain produk, dan rencana pengujian. Tahap kedua adalah pengujian, di mana saya memverifikasi setiap produk melalui tes unit, sistem integrasi, dan uji fungsional untuk memastikan kesesuaian dengan standar. Kedua tahap ini penting agar produk konsisten secara kualitas dan aman digunakan oleh konsumen.”
12. Apa yang kamu Lakukan Jika Terjadi Konflik antara QC dan Produksi?
Sering kali QC menemukan temuan yang tidak disetujui oleh tim produksi. Di sinilah kemampuan komunikasimu diuji.
Contoh Jawaban:
“Saya akan mengedepankan komunikasi terbuka tanpa menyalahkan. Saya ajak diskusi untuk menyamakan pemahaman terhadap standar mutu dan dampaknya terhadap pelanggan. Tujuannya adalah mencari solusi bersama, bukan menyalahkan. Dengan pendekatan ini, biasanya kita bisa menemukan win-win solution tanpa menurunkan kualitas.”
13. Apa Tantangan Terbesar kamu di Posisi QC Sebelumnya dan Bagaimana Menyelesaikannya?
Pertanyaan ini menggali pengalaman riil kamu di lapangan.
Fokus bukan pada masalahnya, tetapi bagaimana kamu menyelesaikannya.
Contoh Jawaban:
“Saya pernah menghadapi situasi saat harus memeriksa ribuan produk dengan waktu yang sangat terbatas. Solusinya, saya koordinasikan tim untuk membagi tugas berdasarkan jenis produk. Saya juga buat sistem checklist ringkas untuk mempercepat proses tanpa mengorbankan akurasi. Dengan pendekatan ini, kita bisa selesaikan pekerjaan tepat waktu dengan kualitas tetap terjaga.”
14. Apa Saja Alat Ukur yang Pernah kamu Gunakan?
Pewawancara ingin menilai sejauh mana kamu terbiasa dengan peralatan QC yang relevan dengan industri mereka.
Contoh Jawaban:
“Saya pernah menggunakan caliper, micrometer, dial gauge, dan alat uji kekerasan material. Selain itu, saya juga terbiasa memakai timbangan digital presisi tinggi dan termometer digital saat bekerja di pabrik makanan untuk mengecek suhu penyimpanan.”
15. Apakah kamu Siap Bekerja Shift atau di Lingkungan Pabrik?
Posisi QC seringkali membutuhkan fleksibilitas jam kerja dan kemampuan bekerja di lapangan atau pabrik.
Contoh Jawaban:
“Ya, saya siap. Saya sudah terbiasa bekerja shift, termasuk malam hari. Saya memahami bahwa kualitas produk harus dijaga di semua waktu produksi. Bagi saya, fleksibilitas kerja adalah bentuk tanggung jawab profesional terhadap pekerjaan.”
Baca juga: 11 Tips dan Contoh Perkenalan Diri Saat Interview Pasti Lolos
Itulah beberapa pertanyaan interview QC yang paling sering muncul beserta contoh jawaban yang bisa kamu jadikan referensi.
Semakin kamu memahami posisi quality control dan tantangan yang ada di dalamnya, semakin besar pula peluangmu untuk tampil meyakinkan di hadapan pewawancara.
Jangan lupa untuk latihan, riset tentang perusahaan, dan siapkan cerita-cerita nyata yang mencerminkan kemampuanmu.
Jika kamu masih belum yakin harus mulai dari mana dalam proses melamar kerja, tidak ada salahnya mencari lowongan kerja QC di Dealls.
Sebelum mengirimkan lamaran, kamu bisa memanfaatkan fitur AI CV Reviewer untuk menilai kualitas CV-mu secara objektif, apakah sudah cukup kuat dan mampu menarik perhatian HR.
Selain itu, kamu juga bisa berdiskusi langsung dengan mentor berpengalaman di bidang QC melalui layanan Career Mentoring gratis.
Fitur ini sangat membantu untuk mendapatkan insight berharga yang mungkin tidak kamu temukan di tempat lain.
Semoga proses interview kamu berjalan lancar dan kamu bisa segera mendapatkan pekerjaan yang kamu impikan!