Pernah bingung antara UMK dan UMR? Kamu nggak sendirian! Banyak yang masih keliru atau bahkan nggak tahu apa bedanya.
Singkatnya, UMK (Upah Minimum Kota) adalah standar gaji minimum di kota tertentu, sedangkan UMR (Upah Minimum Regional) adalah standar gaji minimum di wilayah tertentu.
Untuk kamu yang sedang mencari pekerjaan atau memikirkan karir, memahami perbedaan ini penting banget supaya kamu bisa menentukan ekspektasi gaji yang realistis dan sesuai dengan tempat kerja yang diinginkan.
Yuk, kita bahas lebih dalam supaya kamu lebih paham dan bisa memanfaatkannya dengan baik!
Upah Minimum
Upah minimum adalah jumlah gaji paling rendah yang wajib dibayar oleh perusahaan kepada karyawan. Artinya, ini adalah batas bawah gaji yang harus diterima setiap pekerja agar mereka bisa hidup dengan layak.
Jadi, upah minimum ini dibuat untuk memastikan kamu nggak mendapatkan gaji yang terlalu rendah dari yang seharusnya. Nah, upah minimum ini dibagi lagi menjadi dua kategori: UMK dan UMR.
Baca Juga: Apa Itu UMR? Pelajari Perbedaannya dengan UMP dan UMK
Pengertian UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten)
UMK adalah upah minimum yang ditetapkan berdasarkan kota atau kabupaten. Artinya, setiap kota atau kabupaten punya standar gaji minimum yang berbeda-beda sesuai dengan biaya hidup di daerah tersebut.
Misalnya, gaji minimum di Jakarta mungkin lebih tinggi dibandingkan di kota kecil karena biaya hidup yang juga lebih tinggi.
UMK ditetapkan oleh pemerintah daerah dan berbeda-beda setiap daerah. Artinya, gaji minimum yang harus dibayar di Jakarta bisa berbeda dengan di Surabaya atau Yogyakarta.
Pengertian UMR (Upah Minimum Regional)
Di sisi lain, UMR adalah istilah lama yang dulunya digunakan untuk menyebut upah minimum di suatu provinsi atau daerah. Sekarang, istilah ini sudah diganti dengan UMK untuk kota/kabupaten dan UMP (Upah Minimum Provinsi) untuk tingkat provinsi. Jadi, kalau kamu mendengar UMR, itu sebenarnya merujuk pada UMK atau UMP, tergantung konteksnya.
Perbedaan UMK dan UMR
Secara umum, upah minimum adalah standar yang ditetapkan oleh pemerintah untuk memastikan bahwa pekerja menerima gaji yang layak. Kenaikan upah minimum ini biasanya ditetapkan setiap tahun.
Selain UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten), ada juga istilah UMP (Upah Minimum Provinsi). UMK berlaku untuk tingkat kota atau kabupaten, sementara UMP berlaku untuk seluruh provinsi.
UMP ditetapkan oleh gubernur dan menjadi acuan bagi bupati atau wali kota dalam menentukan UMK di daerah mereka. Karena itu, pengumuman UMP biasanya dilakukan terlebih dahulu oleh gubernur.
Setelah itu, bupati dan wali kota akan mengusulkan UMK untuk daerah mereka masing-masing. Jika UMK tidak ditetapkan oleh bupati atau wali kota sebelum batas waktu yang ditentukan, maka daerah tersebut akan mengikuti UMP sebagai standar upah minimum.
Setelah semua usulan UMK diterima, gubernur akan menyetujui dan mengumumkan secara resmi upah minimum di setiap daerah.
Baca Juga: Apa Itu UMK? Ini Perbedaannya dengan UMP dan UMR
Kenapa UMR Berubah Jadi UMK?
Istilah UMR (Upah Minimum Regional) mengalami perubahan menjadi UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten) pada awal tahun 2000.
Perubahan ini terjadi setelah diterbitkannya Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 226 Tahun 2000, yang menggantikan aturan lama termasuk istilah UMR yang berlaku pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01 Tahun 1999 serta regulasi lainnya dari era Presiden Soeharto.
Pada masa Orde Baru hingga beberapa tahun setelah Reformasi, UMR terbagi menjadi dua kategori: UMR Tingkat I, yang setara dengan upah minimum provinsi, dan UMR Tingkat II, yang setara dengan upah minimum kabupaten/kota.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 226 Tahun 2000 mengubah UMR Tingkat I menjadi Upah Minimum Provinsi (UMP) dan UMR Tingkat II menjadi Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK). Sebelum perubahan ini, semua upah minimum disebut sebagai UMR, tanpa membedakan antara tingkat provinsi atau kabupaten/kota.
Karena UMR telah digunakan lama sejak era Orde Baru hingga pasca-Reformasi, banyak orang, terutama yang lahir sebelum tahun 2000, masih lebih familiar dengan istilah ini dibandingkan UMK dan UMP yang baru muncul belakangan.
Secara praktis, UMR dan UMK merujuk pada hal yang sama; perbedaan istilah ini hanya mencerminkan perubahan nomenklatur resmi dari pemerintah.
Sekarang kamu sudah paham perbedaan antara UMK dan UMR, kan? Memahami perbedaan ini bisa membantu kamu memastikan bahwa gaji yang kamu terima sesuai dengan standar yang berlaku di daerah tempat kamu bekerja.
Jangan biarkan istilah yang membingungkan ini menghalangi kamu dari mendapatkan hak-hakmu sebagai karyawan.
Mau tahu cara mencari lowongan kerja terbaru yang sesuai dengan standar UMK atau UMR? Gampang banget! Unduh aplikasi Dealls dan temukan berbagai peluang kerja terbaru dari perusahaan yang terpercaya.
Dealls memudahkan kamu mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhanmu, serta membantu menyiapkan CV dan aplikasi kerja dengan mudah.
Jadi, jangan tunggu lagi—mulai perjalanan kariermu dengan langkah yang tepat menggunakan Dealls sekarang juga!
Baca Juga: Lengkap! 20 Daerah dengan UMR Tertinggi di Indonesia 2024
Sumber:
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 226 Tahun 2000