Pernah bingung antara CV dan portofolio? Keduanya sering kali dianggap sama, padahal punya fungsi dan format yang berbeda, lho!
CV lebih fokus pada perjalanan kariermu—mulai dari pendidikan, pengalaman kerja, hingga keterampilan yang kamu miliki.
Sementara itu, portofolio adalah ajang pamer karya-karya terbaikmu, khususnya buat kamu yang bergerak di bidang kreatif.
Tapi, kapan sih kita harus menggunakan CV dan kapan portofolio? Dan apa aja perbedaan utamanya?
Yuk, simak 6 perbedaan utama antara CV dan portofolio yang bakal bikin kamu nggak bingung lagi. Plus, ada contoh-contohnya juga biar makin paham!
Apa itu CV?
CV, atau Curriculum Vitae menurut The Muse adalah dokumen yang berisi ringkasan lengkap mengenai pengalaman kerja, pendidikan, keterampilan, dan prestasi seseorang.
Tujuannya adalah memberikan gambaran menyeluruh kepada calon pemberi kerja tentang kualifikasi dan kemampuan seseorang.
CV sering kali digunakan dalam proses lamaran kerja untuk menunjukkan kepada perusahaan bahwa kandidat memiliki pengalaman dan keahlian yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Baca Juga: 7 Tips Menulis & Contoh Body Email Lamaran Kerja yang Menarik
Apa yang Harus ada di CV?
Biasanya, CV mencakup beberapa bagian utama seperti:
- Informasi Pribadi: Nama, alamat, nomor telepon, dan email.
- Pendidikan: Riwayat pendidikan, termasuk gelar yang diperoleh dan institusi pendidikan yang diikuti.
- Pengalaman Kerja: Daftar pekerjaan sebelumnya, tanggung jawab utama, dan pencapaian dalam setiap posisi.
- Keterampilan: Keterampilan teknis dan non-teknis yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
- Penghargaan dan Sertifikasi: Penghargaan atau sertifikasi yang telah diraih.
- Referensi: Kontak orang-orang yang dapat memberikan rekomendasi tentang kandidat.
CV harus disusun secara jelas dan rapi, dengan fokus pada informasi yang paling relevan untuk posisi yang dilamar.
Kapan Harus Menggunakan CV?
CV (Curriculum Vitae) adalah dokumen yang merangkum riwayat hidup profesional seseorang, termasuk pengalaman kerja, pendidikan, keahlian, dan prestasi. CV biasanya digunakan ketika:
- Melamar pekerjaan: Terutama untuk pekerjaan yang memerlukan pengalaman akademis yang mendalam, seperti posisi di bidang akademik, penelitian, atau pekerjaan yang sangat spesifik (misalnya, dalam bidang ilmu pengetahuan atau teknik).
- Mengajukan Beasiswa atau Program Akademis: Banyak beasiswa dan program akademis meminta CV sebagai bagian dari aplikasi. CV membantu penilai melihat riwayat akademis, penelitian, dan pengalamanmu dalam bidang terkait.
- Mengikuti Konferensi atau Seminar Profesional: Jika kamu mendaftar untuk berbicara atau berpartisipasi dalam konferensi, CV dapat diminta untuk menilai kualifikasimu dan relevansi dengan topik yang akan dibahas.
Dengan kata lain, gunakan CV ketika kamu perlu memberikan gambaran lengkap dan terperinci tentang latar belakang profesional dan akademismu, terutama dalam konteks formal atau internasional.
Apa itu Portofolio?
Di sisi lain, dilansir melalui laman Indeed, portofolio adalah representasi visual dan tertulis dari kemampuan, keterampilan, dan pengalaman seseorang. Bayangkan saja portofolio sebagai sebuah pameran mini dari semua yang telah kamu capai.
Secara sederhana, portofolio adalah kumpulan karya, proyek, sertifikat, atau dokumen lain yang menunjukkan kemampuan dan pengalaman seseorang dalam bidang tertentu.
Portofolio memiliki tujuan untuk dan berfungsi untuk memamerkan kemampuanmu kepada calon klien atau pemberi kerja, sehingga mereka dapat melihat secara langsung apa yang bisa kamu hasilkan.
Berbeda dengan CV yang lebih banyak berisi informasi tertulis tentang pengalaman dan kualifikasi, portofolio memberikan bukti visual atau nyata dari pekerjaanmu.
Baca Juga: 10 Tips Buat CV ATS-Friendly Dengan Template & Review Gratis
Apa yang Harus ada di Portofolio?
Biasanya, portofolio meliputi beberapa bagian utama seperti:
- Contoh Karya: Kumpulan proyek atau pekerjaan terbaik yang pernah kamu kerjakan, seperti desain, foto, tulisan, atau hasil karya lainnya.
- Deskripsi Proyek: Penjelasan singkat tentang setiap proyek bisa proyek sekolah, universitas, atau pekerjaan yang pernah kamu kerjakan dengan isi tujuan, proses pengerjaan, dan hasil akhirnya.
- Klien atau Pekerjaan Terkait: Jika kamu bekerja dengan klien tertentu atau pada proyek yang signifikan, mencantumkan detail ini dapat memberikan kredibilitas tambahan.
- Tautan atau File Digital: Untuk portofolio digital, kamu bisa menyertakan tautan ke website, video, atau file yang menampilkan karyamu secara interaktif.
- Testimonial: Ucapan terima kasih atau pujian dari klien atau rekan kerja.
Ingat, portofolio adalah cerminan dirimu. Jadi, buatlah portofolio yang mencerminkan kepribadian dan kemampuanmu yang unik.
Kapan Harus Menggunakan Portofolio?
Portofolio adalah alat yang sangat berharga untuk menunjukkan kemampuan dan pengalamanmu secara visual. Namun, tidak semua situasi membutuhkan portofolio. Portofolio biasanya digunakan ketika:
- Melamar Pekerjaan di Industri Kreatif: Jika kamu melamar pekerjaan sebagai desainer grafis, fotografer, penulis, illustrator, arsitek, atau profesi kreatif lainnya, portofolio adalah alat utama untuk menunjukkan kualitas karya dan gaya kreatifmu kepada calon pemberi kerja.
- Menawarkan Jasa Freelance: Saat menawarkan jasa sebagai freelancer, klien sering kali meminta portofolio untuk menilai apakah hasil kerjamu sesuai dengan apa yang mereka cari. Portofolio membantumu membangun kepercayaan dengan menunjukkan proyek-proyek sebelumnya yang sukses.
- Melamar Beasiswa atau Program Akademis di Bidang Seni dan Kreatif: Saat melamar beasiswa atau program akademis di bidang seni, desain, atau arsitektur, portofolio seringkali diperlukan untuk menilai bakat dan potensi kreatifmu.
- Mengembangkan Brand Pribadi: Dalam era digital, memiliki portofolio online di situs pribadi atau platform seperti Behance atau Dribbble bisa membantu membangun brand pribadimu dan menarik perhatian calon klien atau pemberi kerja yang mencari talenta secara online.
Perbedaan CV dan Portofolio
CV dan portofolio adalah dua dokumen yang sering digunakan dalam konteks profesional, tetapi mereka memiliki tujuan dan isi yang berbeda.
Setelah mengetahui secara detail terkait apa itu cv dan portofolio hingga kapan harus memakainya, berikut ini terdapat 6 utama perbedaan cv dan portofolio yang perlu kamu ketahui:
1. Definisi
CV: CV adalah dokumen yang merangkum riwayat hidup profesional seseorang, termasuk pengalaman kerja, pendidikan, keahlian, dan prestasi.
Portofolio: Sementara itu, secara definisi portofolio adalah kumpulan karya, proyek, atau dokumen yang menunjukkan kemampuan dan pengalaman seseorang dalam bidang tertentu.
2. Tujuan
CV: CV memiliki tujuan untuk memberikan gambaran keseluruhan tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan prestasi seseorang. CV biasanya digunakan untuk melamar pekerjaan, beasiswa, atau program akademis, dan berfungsi sebagai dokumen yang merangkum kualifikasimu secara singkat namun lengkap.
Portofolio: Di sisi lain, portofolio bertujuan untuk menunjukkan bukti konkret dari karya atau proyek yang telah kamu kerjakan. Portofolio digunakan untuk memamerkan kemampuanmu dalam bidang tertentu, terutama di industri kreatif, seperti desain, fotografi, penulisan, atau seni. Ini memungkinkan calon klien atau pemberi kerja untuk melihat kualitas dan gaya kerjamu secara langsung.
3. Isi
CV: CV biasanya berisi informasi tertulis seperti:
- Informasi pribadi (nama, kontak)
- Riwayat pendidikan
- Pengalaman kerja
- Keterampilan
- Penghargaan dan sertifikasi
- Referensi
Portofolio: Untuk portofolio Portofolio berisi contoh-contoh karya atau proyek yang pernah kamu kerjakan, dilengkapi dengan deskripsi singkat tentang setiap proyek.
Ini bisa berupa gambar, tulisan, video, atau media lain yang relevan dengan bidang keahlianmu. Portofolio lebih visual dan interaktif dibandingkan CV. Bergantung pada bidang pekerjaan, tetapi umumnya berisi:
- Contoh karya (desain, tulisan, kode program, dll)
- Proyek yang pernah dikerjakan
- Sertifikat
- Surat rekomendasi
- Testimonial
4. Struktur dan Panjang
CV: CV memiliki struktur yang lebih formal dan sering kali mengikuti format tertentu. Panjang CV bisa bervariasi, tetapi biasanya 1-2 halaman, tergantung pada pengalaman dan kualifikasimu.
Portofolio: Sementara itu, portofolio tidak memiliki format yang baku dan bisa disesuaikan dengan gaya dan kebutuhanmu. Panjang dan isi portofolio bisa sangat bervariasi, mulai dari beberapa halaman hingga seluruh situs web, tergantung pada jumlah karya yang ingin kamu tampilkan.
5. Penggunaan
CV: CV digunakan dalam berbagai konteks profesional, terutama saat melamar pekerjaan atau posisi akademis yang memerlukan penilaian menyeluruh atas kualifikasimu.
Portofolio: Portofolio digunakan ketika kamu perlu menunjukkan karya nyata yang telah kamu hasilkan, biasanya dalam konteks industri kreatif atau proyek yang membutuhkan demonstrasi visual atau praktis dari keterampilanmu.
6. Fokus
CV: Fokus pada mencatat sejarah karier dan pendidikan secara kronologis dan informatif.
Portofolio: Fokus pada menampilkan hasil karya dan kualitas pekerjaan yang dapat dilihat dan dinilai secara visual atau interaktif.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbandingan antara CV dan portofolio dalam bentuk tabel yang lebih mudah dipahami:
Fitur | CV (Curriculum VItae) | Portofolio |
Definisi | Dokumen formal yang merangkum riwayat hidup profesional, termasuk pengalaman kerja, pendidikan, keahlian, dan prestasi. | Kumpulan karya, proyek, atau dokumen yang menunjukkan kemampuan dan pengalaman seseorang dalam bidang tertentu. |
Tujuan | Memberikan gambaran umum tentang kualifikasi dan pengalaman seseorang. | Menampilkan secara visual dan konkret apa yang dapat dilakukan oleh seseorang. |
Isi | Data pribadi, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, keahlian, penghargaan, referensi. | Contoh karya (desain, tulisan, kode program, dll), proyek, sertifikat, surat rekomendasi, testimonial. |
Sifat | Formal, umum, dapat digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan. | Spesifik, disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. |
Fokus | Kualifikasi akademis dan pengalaman kerja secara garis besar. | Hasil karya dan kemampuan praktik. |
Format | Biasanya dalam bentuk dokumen teks (Word, PDF). | Bisa berupa dokumen digital, website, atau presentasi. |
Penggunaan | Melamar pekerjaan, mendaftar program studi, atau untuk keperluan administratif lainnya. | Melamar pekerjaan yang membutuhkan demonstrasi kemampuan secara langsung, terutama di bidang kreatif dan teknis. |
Singkatnya, secara keseluruhan CV dan portofolio saling melengkapi. CV memberikan informasi tertulis dan formal tentang latar belakang profesionalmu, sementara portofolio menawarkan bukti nyata dari kemampuan dan hasil kerja yang telah kamu capai.
Baca Juga: Apa Itu Resume Kerja? Ini Bedanya dengan CV hingga Tipsnya
Contoh CV dan Portofolio
Contoh CV Lamaran Kerja Kreatif Web Developer
Contoh CV Lamaran Kerja CV ATS-Friendly Fresh Graduate
Contoh Portofolio Graphic Designer
Contoh Portofolio Interior Designer
Nah setelah membahas perbedaan hingga contoh cv dan portofolio, sudahkah kamu memahami perbedaan antara CV dan portofolio serta fungsi masing-masing?
Secara sederhana, portofolio adalah kumpulan karya yang disusun dengan rapi untuk memperlihatkan kemampuan dan kualitas diri seseorang.
Banyak orang kini beralih ke website sebagai portofolio online, karena dianggap lebih kredibel, praktis, dan efektif dalam menunjukkan keterampilan.
Sebelum membuat portofolio, pastikan CV-mu sudah siap sebagai dokumen pendukung untuk melamar kerja.
Kamu bisa mendapatkan konsultasi CV gratis dengan career mentor terpercaya melalui program mentoring 1 on 1 di Dealls.
Setelah konsultasi, gunakan ATS Checker dari Dealls untuk memeriksa CV-mu dan dapatkan rekomendasi dari AI untuk meningkatkan kualitas CV-mu agar lebih ATS-Friendly!
Sumber:
The Ultimate Guide to Writing a Curriculum Vitae (Example Included!)