OKR: Pengertian, Komponen, Perbedaan KPI, Contoh, & Tips

Pelajari pengertian OKR, komponen utama, bedanya dengan KPI, contoh praktis, serta tips membuat OKR yang efektif di sini.

Dealls
Ditulis oleh
Dealls May 02, 2025

Dalam dunia kerja yang dinamis dan penuh persaingan, menetapkan tujuan yang jelas dan terukur adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan, baik secara individu maupun dalam tim.

Ada salah satu framework yang populer dan terbukti efektif dalam membantu organisasi dan individu mencapai target mereka, yaitu Objectives and Key Results (OKR).

Mungkin istilah ini masih terdengar asing atau kamu baru saja mengetahui, tetapi tidak perlu khawatir. 

Pada kesempatan kali ini, Dealls akan mengupas tuntas tentang OKR. 

Mulai dari definisi OKR, komponen apa saja yang ada di dalamnya, manfaatnya apa, contohnya bagaimana, hingga tips yang efektif seperti apa. 

Yuk, kita pelajari bersama!

Apa yang Dimaksud dengan OKR?

OKR (Objectives and Key Results) adalah kerangka kerja manajemen kinerja yang digunakan untuk menetapkan dan melacak tujuan serta hasil yang ingin dicapai.

Sederhananya, OKR adalah panduan arah:

ke mana kamu ingin pergi (objective) dan bagaimana cara kamu tahu bahwa kamu sudah sampai di sana (key results).”

Melansir dari What Matters,  metodologi OKR pertama kali dikembangkan oleh seorang CEO bernama Andy Grove di perusahaan intel pada tahun 1970-an silam. Kemudian, konsep ini dikenalkan kepada John Doerr. 

Sejak saat itu, banyak perusahaan terkemuka yang telah mengadopsinya, termasuk Google, Allbirds, Apartment Therapy, Netflix, serta organisasi nirlaba yang inspiratif, seperti Code for America.

Jika kita bedah, OKR terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

  • Objectives (Tujuan): Ini adalah pernyataan kualitatif yang menggambarkan apa yang ingin kamu capai. Tujuan harus inspiratif, menantang, dan memberikan arah yang jelas. Bayangkan tujuan sebagai visi jangka pendek yang ingin kamu wujudkan.

     

  • Key Results (Hasil Utama): Ini adalah metrik kuantitatif yang mengukur bagaimana kamu akan mencapai tujuan tersebut. Hasil utama harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu (SMART). Setiap tujuan idealnya memiliki 2-5 hasil utama yang jelas dan terukur.

Begini analogi sederhananya:

Bayangkan kamu sedang mendaki gunung. 

Tujuanmu adalah mencapai puncak gunung (pernyataan inspiratif). 

Hasil Utamamu bisa berupa:

  • Mencapai pos 1 pada hari pertama.
  • Mendaki 500 meter vertikal setiap hari.
  • Mengurangi beban bawaan sebesar 2 kilogram sebelum hari ketiga.

Dengan hasil utama yang terukur ini, kamu dapat memantau progres pendakianmu menuju puncak. Begitu pula dengan OKR dalam konteks pekerjaan.

Kemudian, apa saja komponen yang ada dalam OKR? 

Komponen OKR

Untuk memahami OKR secara lebih mendalam, mari kita telaah komponen-komponen pentingnya:

1. Objectives (Tujuan)

Tujuan bersifat ambisius, inspiratif, dan kualitatif. Sederhananya, objective menjawab pertanyaan: Apa yang ingin dicapai? 

Berikut penjelasan detailnya.

  • Kualitatif: Dinyatakan dalam kalimat deskriptif, bukan angka.
  • Inspiratif: Mampu memotivasi dan memberikan semangat untuk mencapainya.
  • Ambisius: Cukup menantang namun tetap realistis untuk dikejar.
  • Jangka Waktu: Biasanya ditetapkan untuk periode triwulanan (3 bulan).

2. Key Results (Hasil Utama)

Hasil kunci adalah indikator kuantitatif yang menunjukkan sejauh mana objective telah tercapai. 

Biasanya, setiap objective memiliki 2–5 key results.

  • Kuantitatif: Dapat diukur dengan angka atau persentase.
  • Spesifik: Jelas dan tidak ambigu.
  • Terukur: Kemajuan dapat dilacak dan dievaluasi.
  • Dapat Dicapai (Achievable): Meskipun ambisius, tetap realistis untuk dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan.
  • Relevan: Berkontribusi langsung pada pencapaian Objective.
  • Berbasis Waktu (Time-bound): Memiliki tenggat waktu yang jelas.

Contoh penerapan:

Tujuan (Objective) : Meningkatkan kehadiran merek di media sosial.

Hasil Kunci (Key Results):

  • Meningkatkan jumlah pengikut Instagram sebesar 30%
  • Meningkatkan engagement rate hingga 10%
  • Memproduksi 12 konten video edukatif dalam satu kuartal

Manfaat OKR untuk Pekerja & Tim

Penerapan OKR membawa segudang manfaat positif bagi pengembangan karirmu dan kinerja tim secara keseluruhan, antara lain:

1. Fokus dan Prioritas Lebih Jelas

OKR membantu kamu dan tim untuk memfokuskan energi dan sumber daya pada tujuan yang paling penting. 

Dengan demikian, kamu jadi tahu apa yang menjadi prioritas utama sehingga tidak mudah terdistraksi oleh tugas-tugas yang kurang relevan dan dapat bekerja secara lebih efektif. 

2. Transparansi dan Kolaborasi Meningkat

OKR yang baik bersifat transparan dan dapat diakses oleh seluruh anggota tim atau bahkan organisasi. 

Hal ini menciptakan mendorong keterbukaan antar anggota tim sehingga semua orang tahu tujuan bersama dan bagaimana kontribusinya masing-masing. 

Selain itu, kamu  juga akan semakin terdorong untuk mencapai lebih banyak hal dan bertanggung jawab atas pencapaian tersebut.

3. Peningkatan Keterlibatan

Ketika tujuan dan cara pencapaiannya terukur dengan jelas, kamu akan merasa lebih terlibat dalam pekerjaanmu. 

Kendati demikian, memahami bagaimana kontribusimu dapat berdampak pada tujuan yang lebih besar serta berpotensi meningkatkan motivasi.

4. Penyelarasan Tujuan

OKR memastikan bahwa tujuan individu dan tim selaras dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. 

Hal ini mencegah adanya silo dan memastikan semua orang bergerak ke arah yang sama.

5. Evaluasi Berkala yang Objektif

Dengan Key Results yang terukur, progres kerja dapat dipantau dan dievaluasi secara objektif—bukan berdasarkan perasaan semata.

Hal ini dapat mempermudah dalam melacak kemajuan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih. 

Selain itu, adanya evaluasi berkala juga memungkinkan penyesuaian strategi jika diperlukan. 

6. Pembelajaran dan Peningkatan Berkelanjutan

Proses penetapan dan evaluasi OKR mendorong refleksi dan pembelajaran. 

Kamu dan tim dapat mengidentifikasi apa yang berhasil dan apa yang tidak sehingga dapat terus meningkatkan kinerja di periode berikutnya.

7. Pengembangan Karir

Bagi kamu sebagai seorang pekerja, OKR membantu dalam menetapkan tujuan karir yang jelas dan terukur. 

Dengan mencapai Key Results yang relevan dengan aspirasi karirmu, kamu menunjukkan perkembangan dan potensi kepada atasan dan organisasi.

Banyak sekali manfaatnya, bukan?

Namun, apakah kamu mulai terasa familiar dengan istilah satunya, yaitu Key Performance Indicators (KPI)? 

Nah, untuk menjawab kebingungan mu, mari simak poin berikut ini. 

Perbedaan OKR vs KPI

Ternyata, keduanya memiliki fungsi yang berbeda, meskipun seringkali dianggap sama. 

Mengutip dari Clear Point Strategy KPI merupakan sebuah ukuran atau angka yang menunjukkan kinerja. 

Sementara itu, OKR adalah sebuah sistem atau rencana besar untuk mencapai tujuan. 

Nah, dalam sistem OKR ini, kita bisa menggunakan berbagai macam ukuran atau angka, dan salah satu jenis ukuran yang bisa kita pakai adalah KPI itu sendiri.

Agar lebih jelas, simak perbedaanya pada tabel berikut ini.

Perbedaan

OKR (Objectives and Key Results)

KPI (Key Performance Indicators)

TujuanMenetapkan tujuan yang ambisius dan mengukur kemajuan menuju tujuan tersebut.Mengukur kinerja rutin dan kesehatan bisnis secara berkelanjutan.
FokusPertumbuhan, inovasi, dan pencapaian tujuan jangka pendek (biasanya per kuartal).Operasional harian, efisiensi, dan pemeliharaan standar kinerja.
SifatKualitatif (Objectives), kuantitatif (Key Results), ambisius, berkembang, kadang tidak sepenuhnya tercapaiKuantitatif, stabil, realistis, wajib tercapai
TargetSeringkali bersifat stretch goals (target yang menantang).Biasanya target yang realistis dan terukur berdasarkan data historis.
Frekuensi TinjauanTriwulanan atau lebih pendek.Berkelanjutan, bulanan, atau bahkan mingguan.
Penggunaan dan FleksibilitasMendorong perubahan, inovasi, dan pencapaian tujuan strategis. Lebih dinamis dan bisa disesuaikan.Memantau kinerja, mengidentifikasi tren, dan memastikan operasional berjalan lancar.Lebih kaku, berkaitan dengan target tetap.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, setelah ini akan dibahas mengenai beberapa contoh OKR dalam berbagai posisi. 

Baca Juga: Apa Itu KPI? Cari Tahu Jenis hingga Keuntungannya di Sini 

Contoh OKR untuk Berbagai Posisi

Berikut contoh OKR yang dapat digunakan oleh beberapa posisi di dunia bisnis, antara lain:

1. OKR untuk Digital Marketing

Objective: Meningkatkan visibilitas digital merek.
Key Results:

  • Meningkatkan traffic website sebesar 40%
  • Mendapatkan 5.000 subscriber email baru
  • Mengurangi bounce rate menjadi di bawah 40%

2. OKR untuk Bagian Pemasaran

Objective: Meningkatkan brand awareness dan engagement di media sosial.

Key Results:

  • Meningkatkan jumlah followers di Instagram sebesar 25% dalam 3 bulan.
  • Meningkatkan rata-rata engagement rate (likes, komentar, share) sebesar 15% per postingan.
  • Mendapatkan minimal 5 mention dari media atau influencer relevan.

3. OKR untuk Bagian Penjualan (Sales)

Objective: Meningkatkan penjualan kuartalan.
Key Results:

  • Menutup 30 kesepakatan baru
  • Mencapai revenue Rp500 juta dalam 3 bulan
  • Meningkatkan retensi pelanggan sebesar 20%

4. OKR untuk Human Resources (HR)

Objective: Meningkatkan kualitas rekrutmen.
Key Results:

  • Menurunkan waktu rata-rata rekrutmen dari 45 hari menjadi 30 hari
  • Meningkatkan skor kepuasan kandidat (candidate experience) menjadi 85%
  • Merekrut 10 karyawan baru dengan NPS di atas 8

5. OKR untuk Bagian Pengembangan Produk

Objective: Meluncurkan fitur baru yang inovatif dan meningkatkan kepuasan pengguna.

Key Results:

  • Meluncurkan fitur "X" pada tanggal [tanggal].
  • Mendapatkan rating rata-rata minimal 4.5 bintang untuk fitur "X" dalam 1 bulan setelah peluncuran.
  • Meningkatkan jumlah pengguna aktif harian sebesar 15% setelah peluncuran fitur "X".

6. OKR untuk Manajer Tim

Objective: Meningkatkan kinerja dan kolaborasi tim secara efektif.

Key Results:

  • Menyelesaikan 100% proyek tim sesuai dengan timeline yang ditentukan.
  • Meningkatkan skor kepuasan tim (berdasarkan survei internal) menjadi minimal 4 dari skala 5.
  • Mengadakan minimal 2 sesi knowledge sharing antar anggota tim setiap bulan.

Untuk memaksimalkan penyusunan OKR mu, pelajari tips efektif berikut ini. 

Tips Membuat OKR yang Efektif

Setelah mengetahui contoh penerapan OKR, kini saatnya mengulik lebih dalam tips efektif yang bisa dilakukan. 

Hal ini bertujuan agar OKR kamu tidak hanya sekadar formalitas, tetapi benar-benar berfungsi. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

1. Mulai dari Visi

Pastikan objective yang kamu buat selaras dengan visi besar perusahaan atau tujuan pribadi jangka panjang. 

Kemudian, tetapkan target yang menantang, tetapi tetap dapat dicapai dengan usaha yang sungguh-sungguh.

2. Libatkan Tim dalam Proses Penyusunan

Diskusikan dan dapatkan masukan dari anggota tim dalam penyusunan OKR. 

Dengan melibatkan anggota tim, kamu mendorong rasa memiliki dan komitmen terhadap pencapaian OKR.

3. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Inspiratif

Hindari jargon yang membingungkan dan pastikan semua orang memahami OKR yang ditetapkan.

Sebaiknya, susun objective yang menggugah semangat tim.

4. Buat Key Results yang Terukur

Agar OKR benar-benar bisa dijadikan alat untuk mengarahkan dan mengukur kemajuan, setiap Key Result sebaiknya dibuat dalam bentuk yang kuantitatif dan konkret. . 

Misalnya, daripada menuliskan “meningkatkan kepuasan pelanggan”, akan lebih efektif jika kamu menyatakan “meningkatkan skor kepuasan pelanggan dari 70 ke 85 dalam 3 bulan”. 

Dengan metrik seperti ini, kamu bisa lebih mudah melakukan pelacakan dan analisis progres dari waktu ke waktu, serta mengetahui apakah strategi yang diterapkan sudah tepat atau masih perlu disesuaikan.

5. Batasi Jumlah OKR

Terlalu banyak OKR justru bisa membuat kamu atau tim kehilangan arah, merasa kewalahan, atau kesulitan dalam memprioritaskan. 

Oleh karena itu, penting untuk membatasi jumlah OKR yang dibuat dalam satu periode. Idealnya, setiap individu atau tim memiliki maksimal 3-5 Objectives dan 2-5 Key Results per Objective.

Jumlah ini cukup untuk menjaga keseimbangan antara tantangan dan kapasitas kerja, tanpa membuat kamu kehilangan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting untuk dicapai. 

6. Evaluasi dan Iterasi Berkala

Kamu bisa melakukan check-in secara mingguan atau dua mingguan untuk memantau progres, mengidentifikasi hambatan, serta mencari solusi lebih awal sebelum masalah berkembang. 

Di akhir periode OKR, biasanya setiap kuartal, lakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua objective dan hasil kuncinya. 

Apa yang berhasil dicapai? Apa yang tidak berjalan sesuai rencana? 

Dari sini, kamu bisa melakukan penyesuaian strategi untuk periode berikutnya, sehingga proses perbaikan berjalan secara berkelanjutan. 

7. Rayakan Keberhasilan

Pencapaian target adalah suatu hal yang besar. Oleh karena itu, penting untuk mengakui dan merayakan keberhasilan, baik dalam skala individu maupun tim. 

Perayaan tidak harus selalu dalam bentuk besar, bisa berupa pengakuan di rapat tim, shout-out di kanal komunikasi internal, atau bahkan bonus kecil sebagai bentuk apresiasi. 

Dengan merayakan pencapaian, kamu tidak hanya memotivasi diri sendiri dan rekan kerja, tetapi juga turut membangun budaya kerja yang positif, apresiatif, dan berorientasi pada hasil. 

Baca Juga: KPI Perusahaan: Pengertian, Fungsi, Contoh, & Cara Menyusunnya 

Demikian pembahasan mengenai OKR. Penting untuk diingat bahwa OKR bukan sekadar alat manajemen, melainkan pendekatan strategis yang dapat mendorong pertumbuhan pribadi, tim, dan organisasi. 

Dengan memahami dan menerapkan OKR secara konsisten, kamu bisa lebih fokus, terarah, dan berdaya saing tinggi di dunia kerja.

Apabila kamu ingin bekerja di perusahaan yang menerapkan sistem OKR secara profesional, atau ingin tumbuh bersama tim yang progresif, Dealls adalah tempat yang tepat untuk memulai. 

Temukan berbagai lowongan kerja, mulai dari startup, perusahaan korporat, agensi kreatif, hingga berbagai industri lainnya—semua bisa kamu akses dengan mudah di Dealls.

Sumber:

What Is an OKR? Definition and Examples 

OKRs vs. KPIs: Breaking Down The Difference 

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya