40 Kritik dan Saran untuk Guru, Sekolah, & Kepala Sekolah [+Kesan Pesan]

Kritik dan saran untuk guru bisa membantu meningkatkan kualitas pembelajaran. Simak tips menyampaikan kritik dengan santun serta contoh komentarnya di sini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls May 01, 2025

Pernah merasa kurang puas dengan metode pengajaran guru di sekolah? Atau mungkin kamu pernah berpikir, "Kalau saja cara mengajarnya lebih menarik, pasti aku akan lebih semangat belajar!"

Daripada hanya disimpan sendiri, sebenarnya kamu bisa, lho, menyampaikan kritik dan saran kepada guru, tentu dengan cara yang tepat.

Kemampuan menyampaikan masukan secara bijak merupakan bagian penting dari pengembangan soft skill, apalagi jika kamu sedang berada di fase aktif membangun karier. K

eterampilan ini tidak hanya berguna untuk berinteraksi dengan guru, tetapi juga kelak saat berkomunikasi dengan atasan, rekan kerja, atau klien.

Di artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh bagaimana cara memberikan kritik dan saran kepada guru dengan cara yang baik, dilengkapi contoh konkret serta tips menyusun pesan dan kesan yang membekas.

Yuk, simak selengkapnya!

Cara Menyampaikan Kritik dan Saran kepada Guru yang Baik

Menyampaikan kritik dan saran untuk guru sebenarnya boleh dilakukan, asalkan caranya tetap sopan dan membangun.

Supaya pesanmu bisa diterima dengan baik, kamu perlu memperhatikan beberapa hal penting. Yuk, simak tips-tips berikut ini!

1. Sampaikan dengan Bahasa yang Sopan

Gunakan bahasa yang santun dan tidak menyinggung perasaan guru. Hindari nada marah atau menyalahkan, karena tujuan utama dari kritik adalah membangun, bukan menyerang.

Dengan kata-kata yang baik, pesanmu akan lebih mudah diterima.

2. Fokus pada Perilaku dan Tidak Menyerang Pribadi

Saat memberikan kritik dan saran untuk guru, fokuslah pada tindakan atau metode mengajarnya, bukan menyerang kepribadiannya.

Misalnya, membahas mengenai gaya mengajar yang terasa kurang interaktif, bukan karakter gurunya. Ini penting supaya guru tidak merasa disudutkan.

3. Berikan Kritik Disertai Solusi

Tidak cukup hanya mengkritik, kamu juga perlu memberikan saran konkret sebagai alternatif.

Misalnya, jika metode pembelajaran terasa kurang menarik, kamu bisa menyarankan penggunaan media yang lebih kreatif. Kritik yang disertai solusi akan terasa lebih membangun.

4. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat

Sampaikan kritik dan saran untuk guru di waktu yang santai dan suasana yang kondusif.

Hindari menyampaikan kritik di depan umum yang dapat membuat guru merasa malu. Pilih momen pribadi supaya diskusi bisa berjalan lebih nyaman.

5. Gunakan Teknik Sandwich Feedback

Metode ini adalah membuka pembicaraan dengan pujian, dilanjutkan dengan kritik, dan ditutup dengan apresiasi kembali.

Teknik ini membuat kritik terdengar lebih ringan dan tetap menjaga suasana positif. Guru pun akan lebih terbuka dalam menerima masukan.

6. Jaga Nada Bicara

Gunakan nada bicara yang tenang dan tidak tinggi saat menyampaikan kritik dan saran.

Hindari suara yang terdengar menggurui atau meremehkan. Dengan nada bersahabat, pesanmu akan terasa lebih tulus dan profesional.

7. Pahami Sudut Pandang Guru

Sebelum memberikan kritik dan saran untuk guru, penting untuk mencoba memahami tantangan yang mungkin dihadapi oleh guru tersebut.

Bisa saja ada alasan tertentu mengapa metode belajar yang digunakan terasa kurang efektif. Dengan empati, kritikmu akan terasa lebih adil.

8. Berikan Contoh Konkret

Saat memberikan saran, sebaiknya sertakan contoh nyata supaya guru lebih mudah memahami maksudmu.

Misalnya, ceritakan pengalaman saat metode tertentu membuatmu lebih bersemangat belajar. Contoh konkret membuat saranmu lebih aplikatif dan membumi.

9. Jangan Menghakimi

Kritik yang baik adalah kritik yang tidak menghakimi atau menyalahkan sepihak. Semua orang, termasuk guru, pasti memiliki ruang untuk berkembang.

Sampaikan kritikmu dengan niat membantu, bukan untuk menilai secara negatif.

10. Tetap Jaga Sikap Hormat

Walaupun kamu memberikan kritik dan saran untuk guru, menjaga sikap hormat tetaplah yang utama.

Tetap gunakan bahasa yang sopan dan penuh penghargaan atas peran guru dalam proses belajarmu.

Dengan sikap hormat, pesanmu akan lebih mudah diterima dengan hati terbuka.

Kritik dan Saran untuk Guru dalam Mengajar

Setelah tahu cara menyampaikan kritik dan saran untuk guru dengan baik, sekarang saatnya kita masuk ke contoh-contoh komentarnya.

Tujuannya supaya kamu punya gambaran nyata dalam menyusun kritik dan saran yang sopan, jelas, dan membangun.

10 Contoh Kritik untuk Guru dalam Mengajar

1. Materi yang disampaikan terasa kurang mendalam

“Sebagian besar penjelasan hanya fokus pada permukaan tanpa menjelaskan konsep dasarnya. Hal ini membuat saya sulit memahami keterkaitan antar topik. Akan lebih baik jika materi dijelaskan secara lebih rinci dan kontekstual.”

2. Penyampaian materi sering terlalu cepat

“Beberapa siswa terlihat kesulitan mengikuti alur pembelajaran karena waktu penjelasan yang terburu-buru. Akibatnya, banyak siswa yang akhirnya ketinggalan dan bingung. Idealnya, guru bisa menyesuaikan tempo dengan kebutuhan kelas.”

3. Metode pembelajaran terasa monoton dan kurang interaktif

“Setiap pertemuan hanya diisi dengan ceramah tanpa melibatkan siswa dalam diskusi atau aktivitas kelompok. Suasana kelas pun terasa pasif dan cepat membuat bosan. Akan lebih menyenangkan jika sesekali disisipkan metode belajar aktif.”

4. Guru sering terlambat datang ke kelas

“Keterlambatan ini membuat waktu belajar menjadi berkurang cukup signifikan. Selain itu, semangat siswa juga ikut menurun karena harus menunggu. Disiplin waktu tentu akan memberikan contoh yang lebih baik untuk murid.”

5. Penjelasan teori sering kurang dibarengi contoh nyata

“Saat teori hanya dijelaskan tanpa contoh, saya kesulitan membayangkan penerapannya di dunia nyata. Ini membuat pembelajaran terasa jauh dari relevansi kehidupan sehari-hari. Memberikan contoh sederhana bisa membuat pelajaran lebih hidup.”

6. Jarang ada kesempatan untuk bertanya saat pembelajaran

“Guru sering kali langsung berganti materi tanpa membuka sesi tanya jawab terlebih dahulu. Akibatnya, banyak siswa yang memendam kebingungan mereka. Memberikan ruang diskusi akan membuat suasana belajar lebih terbuka.”

7. Materi presentasi kurang terstruktur

“Terkadang, susunan materi di papan tulis atau presentasi terasa lompat-lompat. Ini membuat saya harus ekstra keras untuk menghubungkan antar topik. Alangkah baiknya jika dibuatkan alur atau peta konsep sebelum memulai pembahasan.”

8. Evaluasi pembelajaran kurang rutin dilakukan

Hanya ada ujian besar di akhir semester tanpa evaluasi kecil secara berkala. Padahal, evaluasi ringan bisa membantu kami mengukur pemahamannya sejak dini. Tes kecil seperti kuis mingguan akan sangat membantu proses belajar.”

9. Respon terhadap pertanyaan siswa kurang ramah

“Kadang ada nada ketus atau ekspresi tidak sabar saat murid bertanya. Hal ini membuat kami menjadi enggan bertanya lagi di kemudian hari. Menanggapi pertanyaan dengan sabar tentu membuat siswa lebih percaya diri.”

10. Kurang memanfaatkan media pembelajaran modern

“Pembelajaran masih mengandalkan metode konvensional seperti papan tulis dan buku teks saja. Padahal, saat ini banyak media digital yang bisa membuat materi lebih menarik. Pemanfaatan teknologi akan membuat pembelajaran terasa lebih hidup.”

Saran untuk Guru dalam Mengajar

11. Gunakan variasi metode pembelajaran supaya lebih menarik

“Misalnya dengan mengkombinasikan diskusi kelompok, studi kasus, atau permainan edukatif. Ini akan membuat siswa lebih aktif dan tidak cepat merasa bosan. Variasi metode juga bisa membantu siswa dengan berbagai gaya belajar yang berbeda.”

12. Berikan waktu khusus untuk sesi tanya jawab di setiap pertemuan

“Sesi ini penting supaya siswa bisa mengonfirmasi hal-hal yang belum dipahami. Selain itu, suasana kelas akan terasa lebih interaktif dan tidak hanya satu arah. Memberikan ruang bertanya membuat siswa merasa lebih dihargai.”

13. Perbanyak contoh nyata saat menjelaskan teori

“Dengan contoh yang relevan, saya bisa lebih mudah menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membuat proses belajar terasa lebih nyata dan bermanfaat. Guru bisa mengambil contoh dari peristiwa atau kasus-kasus terkini.”

14. Gunakan media pembelajaran digital seperti video atau slide interaktif

“Media digital bisa membantu memperjelas konsep yang sulit hanya dengan teks atau suara. Visualisasi membuat saya dan siswa lainnya lebih cepat memahami materi. Selain itu, penggunaan media ini akan membuat kelas terasa lebih modern dan menarik.”

15. Sesuaikan kecepatan mengajar dengan kemampuan kelas

“Mengamati reaksi siswa dan memberikan sedikit jeda saat menjelaskan akan sangat membantu pemahaman. Jika perlu, guru bisa melakukan pengecekan cepat melalui pertanyaan sederhana. Dengan begitu, seluruh siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan lebih nyaman.”

16. Bangun komunikasi dua arah yang lebih aktif

“Ajak siswa untuk ikut berdiskusi dan berbagi pendapat dalam setiap pembahasan. Ini akan membuat mereka merasa lebih terlibat dan percaya diri. Selain itu, suasana belajar menjadi lebih hidup dan dinamis.”

17. Adakan evaluasi pembelajaran secara rutin, tidak hanya di akhir semester

“Evaluasi kecil seperti kuis atau tugas mingguan bisa membantu memetakan perkembangan siswa. Dengan begitu, guru juga bisa menyesuaikan metode ajar sesuai kebutuhan. Evaluasi berkala membuat proses belajar lebih terkontrol.”

18. Ciptakan suasana kelas yang ramah dan suportif

“Respons positif terhadap pertanyaan atau pendapat siswa akan mendorong mereka lebih aktif berpartisipasi. Tidak perlu selalu memberikan jawaban benar, tetapi hargai setiap usaha siswa. Dengan suasana yang nyaman, siswa tidak takut untuk belajar dan bertanya.”

19. Beri kesempatan untuk proyek kreatif yang menantang

“Selain ujian atau tugas biasa, proyek kreatif bisa membuat siswa mengembangkan ide dan keterampilan berpikir kritis. Misalnya, membuat presentasi, karya tulis, atau proyek kelompok. Ini akan membuat pengalaman belajar lebih beragam dan menyenangkan.”

20. Tingkatkan penggunaan contoh lintas disiplin dalam materi

“Menghubungkan satu pelajaran dengan bidang lain akan membuka wawasan siswa lebih luas. Misalnya, mengaitkan Matematika dengan Ekonomi atau Fisika dengan Teknologi. Pendekatan ini bisa membuat kami memahami pentingnya pelajaran dalam kehidupan nyata.”

Baca juga: 25+ Contoh Kritik & Saran Dosen untuk Survei & Kuesioner Kampus

Kritik dan Saran untuk Sekolah

Setelah membahas kritik dan saran untuk guru, tentu sekolah sebagai lembaga juga tidak luput dari perhatian. 

Memberikan masukan untuk sekolah bisa membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi semua pihak. Yuk, cek contoh kritik dan sarannya!

1. Fasilitas sekolah terasa kurang memadai untuk mendukung proses belajar

“Beberapa ruang kelas kekurangan perlengkapan dasar seperti proyektor, papan tulis yang layak, atau pendingin ruangan. Kondisi ini membuat proses belajar kurang nyaman. Sekolah sebaiknya lebih memperhatikan kelengkapan fasilitas belajar.”

2. Perpustakaan sekolah kurang diperbarui koleksinya

“Banyak buku yang sudah usang atau tidak relevan dengan kebutuhan saat ini. Akibatnya, minat baca siswa menjadi menurun. Perlu ada pembaruan rutin agar perpustakaan tetap menarik.”

3. Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga

“Beberapa area seperti toilet atau kantin terlihat kotor dan kurang nyaman digunakan. Hal ini tentu berdampak pada kesehatan siswa dan staf. Kebersihan sekolah perlu ditingkatkan secara konsisten.”

4. Kurangnya kegiatan ekstrakurikuler yang variatif

“Pilihan ekstrakurikuler di sekolah masih terbatas pada kegiatan yang itu-itu saja. Akibatnya, siswa dengan minat lain sulit mengembangkan potensinya. Sekolah perlu membuka lebih banyak opsi kegiatan.”

5. Komunikasi antara sekolah dan orang tua masih kurang intensif

“Informasi tentang perkembangan siswa jarang disampaikan kecuali saat pembagian rapor. Padahal, komunikasi rutin sangat penting untuk mendukung pendidikan anak. Sekolah perlu aktif membangun hubungan dengan orang tua.”

6. Kurangnya perhatian terhadap kesehatan mental siswa

“Fokus sekolah masih dominan pada akademik tanpa banyak program untuk kesehatan mental. Padahal, tekanan belajar bisa berdampak pada kondisi psikologis siswa. Perlu ada layanan konseling atau program dukungan mental.”

7. Pelatihan guru untuk penggunaan teknologi masih minim

“Masih banyak guru yang kesulitan memanfaatkan alat digital dalam pembelajaran. Ini membuat pembelajaran terasa ketinggalan zaman. Sekolah perlu rutin mengadakan pelatihan teknologi untuk para pengajarnya.”

8. Sistem evaluasi akademik terlalu fokus pada nilai angka

“Penilaian siswa hanya didasarkan pada ujian tanpa mempertimbangkan aspek proses dan kreativitas. Padahal, perkembangan siswa tidak selalu bisa diukur dari angka. Perlu ada pendekatan penilaian yang lebih holistik.”

9. Lingkungan sekolah belum sepenuhnya ramah untuk semua siswa

“Masih ada kasus perundungan atau diskriminasi yang kurang ditangani serius. Lingkungan belajar seharusnya aman dan nyaman untuk semua. Sekolah perlu memperkuat sistem perlindungan terhadap siswa.”

10. Kegiatan sosialisasi karier untuk siswa masih jarang dilakukan

“Padahal, memberikan wawasan tentang dunia kerja sangat penting untuk persiapan masa depan. Siswa butuh lebih banyak pencerahan tentang pilihan karier. Sekolah perlu rutin mengadakan seminar atau workshop karier.”

Kritik dan Saran untuk Kepala Sekolah

Sebagai pemimpin di lingkungan pendidikan, kepala sekolah punya peran besar dalam menciptakan suasana belajar yang positif. 

Memberikan kritik dan saran untuk guru memang penting, tetapi memberikan masukan kepada kepala sekolah juga tidak kalah penting untuk perbaikan sistem secara keseluruhan. 

Berikut beberapa contoh yang bisa kamu sampaikan dengan santun:

1. Kepemimpinan kepala sekolah terasa kurang komunikatif dengan siswa

Siswa jarang dilibatkan dalam diskusi atau pengambilan keputusan terkait kegiatan sekolah. Padahal, keterlibatan ini bisa meningkatkan rasa memiliki terhadap sekolah. Kepala sekolah perlu lebih membuka ruang komunikasi dua arah.”

2. Kurangnya transparansi dalam penyampaian kebijakan baru

“Banyak keputusan mendadak yang membuat siswa dan guru kebingungan. Kebijakan sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu supaya semua pihak siap. Transparansi membantu menciptakan rasa percaya dalam komunitas sekolah.”

3. Kepala sekolah jarang terlihat berinteraksi langsung dengan siswa

“Interaksi yang minim membuat siswa merasa jauh dan canggung terhadap pimpinan sekolah. Kehadiran aktif kepala sekolah dalam kegiatan bisa membangun hubungan yang lebih dekat. Dengan begitu, siswa merasa lebih diperhatikan.”

4. Penanganan terhadap masalah siswa terkadang lambat

“Ada beberapa kasus perundungan atau pelanggaran yang penyelesaiannya terasa lambat dan kurang tegas. Ini membuat siswa merasa kurang terlindungi. Kepala sekolah perlu lebih cepat merespon dan memberikan tindakan yang adil.”

5. Program pembinaan guru kurang dikembangkan

“Pengembangan kompetensi guru penting untuk kualitas pembelajaran. Kepala sekolah sebaiknya rutin mengadakan pelatihan atau workshop untuk guru. Dukungan terhadap guru secara langsung berdampak pada kualitas belajar siswa.”

6. Kepala sekolah kurang memberikan apresiasi terhadap prestasi siswa

“Banyak pencapaian siswa yang terasa kurang mendapatkan perhatian atau penghargaan resmi. Padahal, apresiasi sederhana saja bisa meningkatkan semangat siswa. Memberikan penghargaan rutin akan membuat siswa merasa usaha mereka dihargai.”

7. Kegiatan sekolah kurang melibatkan keragaman minat siswa

“Sebagian besar kegiatan hanya fokus pada akademik atau olahraga tertentu. Siswa dengan minat lain seperti seni atau teknologi menjadi kurang terfasilitasi. Kepala sekolah perlu mendorong kegiatan yang lebih beragam.”

8. Kebijakan disiplin sekolah terasa terlalu kaku

“Pendekatan hukuman tanpa edukasi membuat siswa merasa tidak nyaman. Sebaiknya, kebijakan disiplin disertai pembinaan dan pemahaman supaya lebih efektif. Pendidikan karakter perlu diutamakan dibanding sekadar hukuman.”

9. Belum ada program kesehatan mental untuk siswa

“Padahal, saat ini kebutuhan dukungan psikologis semakin penting. Kepala sekolah bisa menginisiasi program konseling atau workshop tentang manajemen stres. Kesehatan mental siswa harus menjadi bagian dari prioritas.”

10 .Pengelolaan sarana prasarana sekolah masih kurang optimal

“Banyak fasilitas sekolah yang rusak dibiarkan terlalu lama tanpa perbaikan. Kondisi ini mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan belajar. Kepala sekolah perlu mengoptimalkan manajemen aset sekolah dengan lebih aktif.”

Pesan dan Kesan untuk Guru

Sebagai bentuk penghargaan, tidak ada salahnya juga memberikan pesan dan kesan yang baik untuk guru. 

Apalagi setelah kita membahas banyak kritik dan saran untuk guru, menyampaikan apresiasi juga penting supaya hubungan tetap positif. Berikut contoh pesan dan kesannya:

1. Terima kasih atas dedikasi Bapak/Ibu selama ini.

“Berkat bimbingan dan kesabaran Bapak/Ibu, saya bisa memahami pelajaran dengan lebih baik. Meskipun banyak tantangan di kelas, Bapak/Ibu selalu berusaha membuat suasana belajar tetap nyaman. Semoga Bapak/Ibu selalu diberikan kesehatan dan semangat dalam mendidik generasi penerus.”

2. Terima kasih sudah mengajarkan bukan hanya pelajaran, tapi juga nilai kehidupan.

“Dari Bapak/Ibu, saya belajar tentang kedisiplinan, kerja keras, dan rasa tanggung jawab. Pelajaran yang diberikan tidak berhenti di kelas, tetapi juga terasa dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Bapak/Ibu terus menjadi inspirasi untuk banyak siswa lainnya.”

3. Terima kasih karena selalu sabar menghadapi berbagai karakter siswa.

“Tidak semua siswa mudah diarahkan, tetapi Bapak/Ibu selalu menghadapinya dengan ketulusan. Setiap koreksi yang diberikan terasa membangun, bukan menjatuhkan. Semangat Bapak/Ibu membuat saya lebih percaya diri dalam belajar.”

4. Terima kasih sudah memberikan ruang untuk kami berkembang.

“Bapak/Ibu tidak hanya fokus pada nilai, tetapi juga memperhatikan pengembangan potensi setiap siswa. Kesempatan untuk berkreasi dan berpendapat membuat saya merasa dihargai. Semoga semakin banyak guru yang bisa menjadi teman sekaligus pembimbing seperti Bapak/Ibu.”

5. Terima kasih atas segala ilmu dan pengalaman berharga yang diberikan.

“Setiap pertemuan di kelas selalu memberikan sesuatu yang baru dan bermakna. Bapak/Ibu mengajarkan bahwa belajar itu bukan hanya tentang hafalan, tetapi tentang memahami dan berpikir kritis. Semoga kebaikan Bapak/Ibu selalu membawa keberkahan dalam setiap langkah.”

Baca juga: 35 Contoh Komentar, Saran, dan Feedback untuk Perusahaan

SejutaCita Future Leaders (SFL) #10 Leadership Trip to Korea! 

Memberikan kritik dan saran untuk guru itu bukan sekadar mengungkapkan ketidakpuasan, tetapi bentuk kepedulian supaya dunia pendidikan terus berkembang ke arah yang lebih baik.

Baik kepada guru, sekolah, maupun kepala sekolah, semua masukan yang disampaikan dengan cara santun bisa membuka jalan untuk perbaikan.

Di tangan generasi muda seperti kamu, kualitas pendidikan kita bisa terus meningkat dan melahirkan lebih banyak pemimpin hebat di masa depan.

Nah, kalau kamu ingin mengembangkan wawasan dan pengalaman kepemimpinan lebih jauh, ada kabar baik buatmu!

Kamu bisa ikut program SejutaCita Future Leaders (SFL) #10 Leadership Trip to Korea!

Ini kesempatan emas untuk belajar langsung ke luar negeri secara GRATIS!

SejutaCita Future Leaders (SFL) #10 Leadership Trip to Korea!

Program ini berlangsung pada 6–11 September 2025 dan terbuka bagi mahasiswa, pelajar SMA, serta siapa pun berusia 13–35 tahun yang ingin mengenal dunia akademik dan industri kreatif di Korea Selatan.

Selama enam hari, kamu akan mengunjungi tiga universitas ternama di Korea seperti Seoul National University (SNU), Korea University, dan Yonsei University. Serta, kamu bisa menikmati pengalaman budaya di Gyeongbokgung Palace & National Folk Museum.

Yang lebih menarik, seluruh biaya, termasuk tiket pesawat, akomodasi, konsumsi, dan kegiatan lainnya sudah ditanggung sepenuhnya!

Jangan sampai kelewatan kesempatan emas ini! Daftar sekarang di dealls.com/sfl dan wujudkan impianmu belajar ke Korea!

Edukasi
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya

Table of Contents

Dealls App
Kembangkan Karier Anda dengan Pekerjaan Prioritas & Mentoring
Dapatkan update live mengenai karier Anda dengan Aplikasi Dealls
Unduh Sekarang