Dalam dunia kesehatan, khususnya profesi keperawatan, kode etik keperawatan menjadi panduan utama bagi setiap perawat dalam menjalankan tugasnya.
Kode etik ini bukan sekadar aturan, melainkan pedoman moral yang membantu perawat menjaga profesionalisme sekaligus membangun kepercayaan pasien dan keluarga.
Dengan mengikuti kode etik keperawatan, perawat dapat memberikan pelayanan yang aman, bermartabat, dan berintegritas tinggi.
Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu kode etik keperawatan, mengapa kode etik ini sangat penting, serta jenis pelanggaran dan sanksi yang harus diketahui setiap perawat.
Yuk, simak supaya kamu semakin paham dan bisa menjalankan profesi keperawatan dengan etika yang tepat!
Mengenal Profesi Perawat

Kamu mungkin sering melihat perawat memakai seragam putih atau hijau, berjalan cepat dari satu ruangan ke ruangan lain di rumah sakit.
Namun tahukah kamu, profesi perawat sebenarnya jauh lebih kompleks daripada sekadar memberi obat atau menyuntik pasien?
Perawat adalah tenaga kesehatan profesional yang memiliki peran penting dalam merawat pasien, baik secara fisik, emosional, maupun psikologis.
Mereka tidak hanya bekerja di rumah sakit, tapi juga di puskesmas, klinik, sekolah, bahkan di komunitas.
Peran mereka bisa mencakup berbagai hal: mulai dari memberikan edukasi kesehatan, membantu proses pemulihan pasien, hingga mendampingi pasien dalam masa kritis.
Tugas utama seorang perawat mencakup:
- Melakukan pengkajian kebutuhan kesehatan pasien.
- Merencanakan dan memberikan tindakan keperawatan.
- Memonitor kondisi pasien dan melaporkannya ke dokter.
- Memberikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarga.
- Menyusun dokumentasi keperawatan secara akurat.
Profesi ini menuntut empati tinggi, kemampuan komunikasi yang baik, dan tentu saja, keahlian teknis.
Namun bukan hanya itu, perawat juga wajib mematuhi standar etika tertentu yang dikenal sebagai kode etik keperawatan.
Apa Itu Kode Etik Keperawatan?
Kode etik keperawatan adalah seperangkat nilai moral dan prinsip etis yang menjadi panduan bagi perawat dalam menjalankan praktik profesionalnya.
Kode etik ini berfungsi sebagai kompas moral agar perawat selalu bertindak profesional, manusiawi, dan bertanggung jawab terhadap pasien, rekan sejawat, dan profesinya.
Dengan adanya kode etik ini, perawat tidak hanya fokus pada aspek teknis dalam perawatan, tetapi juga memikirkan bagaimana ia bertindak secara etis dalam setiap situasi.
Misalnya, bagaimana menjaga rahasia medis pasien, atau bagaimana tetap adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan.
Tujuan Kode Etik Keperawatan
Kalau kamu bertanya, “Kenapa sih kode etik ini penting?”, jawabannya cukup sederhana: untuk menjaga kepercayaan.
Berikut beberapa tujuan utama dari kode etik keperawatan:
- Menjaga martabat dan integritas profesi perawat. Dengan etika, perawat tidak hanya dinilai dari kinerjanya, tetapi juga dari cara ia bersikap dan bertindak.
- Melindungi pasien. Kode etik memastikan setiap pasien mendapat perawatan yang aman, adil, dan menghormati hak-hak mereka.
- Mengarahkan tindakan perawat. Dalam situasi yang kompleks atau sulit, kode etik memberikan arahan tentang apa yang harus dilakukan.
- Meningkatkan profesionalisme. Etika membantu perawat terus bertumbuh dalam kariernya secara bermartabat.
Dengan kata lain, kode etik bukan sekadar aturan kaku, tetapi lebih kepada panduan moral agar perawat tetap berada di jalur yang benar dalam praktik sehari-hari.
Prinsip-Prinsip Etika Keperawatan
Kamu mungkin bertanya, “Apa saja prinsip-prinsip dalam etika keperawatan?” Nah, secara umum, ada 8 prinsip etika keperawatan yang menjadi dasar tindakan perawat, antara lain:
1. Otonomi (Autonomy)
Setiap pasien memiliki hak untuk membuat keputusan atas dirinya sendiri. Sebagai perawat, kamu harus menghargai pilihan pasien, tanpa memaksa atau membeda-bedakan.
Ini juga berarti kamu tidak boleh mengabaikan pendapat pasien hanya karena dia berbeda pandangan.
2. Berbuat Baik (Beneficience)
Perawat wajib melakukan tindakan yang bertujuan baik dan bermanfaat bagi pasien. Prinsip ini mendorong perawat untuk senantiasa memberi perhatian, kasih sayang, dan dukungan kepada pasien.
3. Keadilan (Justice)
Perawat harus memperlakukan semua pasien secara adil, tanpa membedakan ras, agama, status sosial, atau latar belakang lainnya. Ini mencakup pemberian pelayanan yang merata dan menghormati hak-hak pasien.
4. Tidak Merugikan (Nonmaleficence)
Perawat tidak boleh melakukan tindakan yang bisa membahayakan pasien, baik secara fisik maupun psikologis.
Misalnya, jangan biarkan pasien berolahraga jika kondisinya tidak memungkinkan, meski pasien memintanya.
5. Kejujuran (Veracity)
Seorang perawat harus berkata jujur dan menyampaikan informasi yang akurat kepada pasien. Informasi yang diberikan harus bisa dipahami pasien agar mereka bisa membuat keputusan yang tepat.
6. Menepati Janji (Fidelity)
Menepati janji bukan soal kata-kata saja. Jika kamu berjanji akan datang untuk memeriksa pasien, lakukanlah. Ini mencerminkan integritas dan kepercayaan.
7. Menjaga Rahasia (Confidentiality)
Kerahasiaan data dan kondisi pasien adalah hal yang sangat penting. Perawat dilarang membocorkan informasi pasien kepada pihak yang tidak berwenang.
8. Akuntabilitas (Accountability)
Perawat bertanggung jawab atas setiap tindakan keperawatan yang dilakukan. Kesalahan, seperti salah dosis obat, bisa berdampak fatal, jadi kehati-hatian sangat penting.
Baca juga: 2 Contoh CV Perawat D3 untuk Fresh Graduate, Ada Template Gratis!
Kode Etik Keperawatan

Berikut adalah beberapa kode etik keperawatan yang perlu kamu pahami:
Perawat dan Klien
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan pasien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
Perilaku yang dapat diukur:
- Memperkenalkan diri kepada klien dan keluarga sebelum memberikan pelayanan.
- Menjelaskan setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan
- Tidak mencela atau mengkritik adat kebiasaan dan keadaan khusus klien.
- Dilarang membedakan pelayanan atas dasar kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial pada klien.
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama.
Perilaku yang dapat diukur:
- Memberikan ruang bagi klien untuk menjalankan aktivitas budaya, adat, dan agama sesuai keyakinannya.
- Mendukung dan memfasilitasi penerapan nilai budaya, adat, dan agama dalam perawatan, serta mencarikan solusi apabila muncul konflik nilai.
- Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan latar belakang budaya, kebiasaan, dan agama yang dianutnya.
- Mengikutsertakan klien secara aktif dan berkesinambungan dalam proses pemberian asuhan keperawatan.
Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan.
Perilaku yang dapat diukur:
- Memberikan layanan keperawatan yang sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berlaku di institusi kesehatan.
- Melaksanakan tindakan keperawatan dalam batas kewenangan dan kompetensi yang dimiliki.
- Menyusun dokumentasi asuhan keperawatan secara tepat dan sesuai dengan ketentuan SPO.
Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Perilaku yang dapat diukur:
- Tidak membocorkan informasi pribadi klien kepada pihak yang tidak berkepentingan.
- Menghindari membahas kondisi klien di tempat umum yang berpotensi melanggar privasi
- Menjaga keamanan dan kerahasiaan seluruh dokumen terkait data klien.
Perawat dan Praktik
Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di bidang keperawatan melalui belajar terus menerus.
Perilaku yang dapat diukur:
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara berkelanjutan melalui keikutsertaan dalam pelatihan, seminar, maupun kegiatan pembelajaran lainnya.
- Membagikan ilmu dan kompetensi yang dimiliki melalui berbagai bentuk publikasi, seperti hasil penelitian, presentasi kasus, journal reading, laporan kasus, atau ringkasan laporan (summary report).
- Melakukan evaluasi diri secara rutin untuk menilai efektivitas asuhan keperawatan yang telah diberikan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
Perilaku yang dapat diukur:
- Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan, seperti diskusi kasus dan program penjaminan mutu.
- Secara rutin melakukan evaluasi terhadap rekan sejawat yang berada dalam tanggung jawabnya, khususnya dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan terkini.
- Mengenali dan mengidentifikasi tindakan atau layanan yang tidak sesuai dengan standar mutu serta prinsip keselamatan pasien.
- Menyampaikan kepada atasan langsung, apabila menemukan pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan standar mutu dan keselamatan pasien untuk selanjutnya ditindakLanjuti.
- Memberikan intervensi keperawatan wajib merujuk pada standar yang dikeluarkan institusi pelayanan kesehatan.
- Menggunakan teknologi keperawatan yang telah diuji validitas (kehandalan) dan reliabiIitas (keabsahan) oleh lembaga yang berwenang.
Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.
Perilaku yang dapat diukur:
- Menggunakan data yang akurat dan dapat dipercaya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan keperawatan.
- Berkomunikasi secara jelas, lengkap, dan tepat saat mendelegasikan tugas kepada staf.
- Membina dan menjaga moral kerja staf yang berada di bawah pengawasan sebagai bagian dari tanggung jawab perawat.
- Membuat laporan tertulis yang memuat hasil pelaksanaan tugas yang telah didelegasikan.
- Menjalankan tugas sesuai dengan pendelegasian wewenang yang telah ditetapkan oleh atasan.
- Memberikan masukan yang relevan dan sesuai kewenangan terhadap kasus yang dikonsultasikan, berdasarkan tingkat kompetensi penerima konsultasi.
Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku professional.
Perilaku yang dapat diukur:
- Menjaga penampilan diri agar selalu rapi, bersih, dan harum dalam menjalankan tugas keperawatan.
- Menjawab pertanyaan klien dengan tepat berdasarkan pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki.
- Menepati janji yang telah disampaikan kepada klien maupun rekan kerja sebagai bentuk profesionalisme.
- Menunjukkan sikap ramah dalam berinteraksi dengan pasien, keluarga, maupun tim kesehatan lainnya.
- Menggunakan seragam yang bersih, rapi, dan sesuai dengan norma kesopanan serta ketentuan institusi.
- Berbicara dengan nada suara yang lembut dan sopan untuk menciptakan komunikasi yang nyaman dan efektif.
Perawat dan Masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
Perilaku yang dapat diukur:
- Menunjukkan keteladanan dalam menerapkan pola hidup sehat di lingkungan tempat tinggal dan kerja.
- Membimbing masyarakat secara aktif dalam menerapkan gaya hidup sehat serta berpartisipasi dalam kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif di bidang kesehatan.
- Melaksanakan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), termasuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan pakai sabun (hand hygiene).
- Mengajarkan masyarakat mengenai penanggulangan bencana sebagai bagian dari kesiapsiagaan dan mitigasi risiko kesehatan.
- Mengedukasi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman sebagai upaya menjaga kesehatan komunitas.
- Melakukan penelitian serta menerapkan praktik keperawatan berbasis bukti (evidence-based practice) guna menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat secara ilmiah dan tepat guna.
Perawat dan Teman Sejawat
Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya dan dalam memelihara keserasian suasana Lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
Perilaku yang dapat diukur:
- Mendiskusikan secara rutin berbagai hal yang berkaitan dengan profesi keperawatan bersama sejawat guna meningkatkan pemahaman dan kolaborasi.
- Menyampaikan pendapat kepada sesama perawat dengan menggunakan referensi atau rujukan yang sahih dan diakui kebenarannya secara ilmiah maupun profesional.
- Menghargai pandangan rekan sejawat serta menunjukkan sikap terbuka terhadap perbedaan pendapat demi terciptanya komunikasi yang sehat dan konstruktif.
- Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, dengan menjaga keselarasan suasana serta memperhatikan privasi masing-masing individu dalam praktik keperawatan.
- Memperlakukan sesama perawat dengan rasa hormat dan menjalin hubungan profesional yang hangat layaknya keluarga sendiri.
Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.
Perilaku yang dapat diukur:
- Menyelesaikan permasalahan dengan rekan sejawat dengan mengacu pada prosedur dan ketentuan yang berlaku di lingkungan kerja.
- Melaporkan rekan sejawat yang melakukan tindakan di luar standar etik maupun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepada pihak yang berwenang.
- Menegur sejawat secara profesional atas perilaku yang menunjukkan ketidaksesuaian terhadap standar kompetensi, etika, atau hukum yang berlaku.
- Membina rekan sejawat dengan mendorong penerapan praktik keperawatan yang kompeten, etis, dan bertanggung jawab secara berkelanjutan.
Perawat dan Profesi
Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
Perilaku yang dapat diukur:
- Berpartisipasi dalam proses penyusunan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan di lingkungan institusi.
- Menyediakan dukungan pembelajaran bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan keperawatan, baik secara teori maupun praktik.
- Menyebarkan informasi terbaru terkait perkembangan ilmu dan teknologi keperawatan kepada rekan kerja dan civitas institusi.
- Menjaga nama baik profesi serta memelihara citra organisasi profesi, termasuk melalui perilaku etis di media sosial dan ruang publik lainnya.
Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan.
Perilaku yang dapat diukur:
- Melakukan peninjauan dan mengevaluasi secara berkelanjutan asuhan keperawatan yang diberikan, dengan mendapatkan pendampingan dari perawat pembimbing yang ditugaskan.
- Menyampaikan hasil evaluasi asuhan keperawatan tersebut melalui forum ilmiah internal yang diselenggarakan oleh institusi terkait, sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu layanan.
Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
Perilaku yang dapat diukur:
- Mengusulkan secara aktif penyediaan fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan.
- Melaporkan hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan dalam setiap proses serah terima tugas.
- Memastikan bahwa asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat pelaksana di bawah tanggung jawabnya terlaksana sesuai standar.
- Menyampaikan secara berkala perkembangan asuhan keperawatan kepada penanggung jawab perawatan di tingkat yang lebih tinggi.
Jenis Pelanggaran Kode Etik Keperawatan dan Sanksinya
Berikut adalah beberapa jenis pelanggaran kode etik yang dapat terjadi besaran sanksinya.
1. Pelanggaran Ringan
Contoh Pelanggaran:
- Tidak masuk kerja tanpa izin.
- Tidak melaksanakan tugas, misalnya tidak merapikan alat setelah dipakai.
- Menggunakan handphone untuk keperluan pribadi dalam waktu lama saat bekerja.
- Tidur saat bertugas shift malam.
- Memposting foto di media sosial saat jam sibuk (08.00-12.00).
- Bersikap tidak sopan kepada pasien atau keluarga, membentak, atau mengabaikan keluhan mereka..
Sanksi:
- Memberikan janji tertulis untuk tidak mengulangi perbuatan.
- Meminta maaf kepada pihak yang dirugikan.
2. Pelanggaran Sedang
Contoh Pelanggaran:
- Meminta uang atau barang dari pasien atau keluarga untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
- Memukul pasien tanpa menyebabkan cacat fisik.
- Menyalahgunakan uang pasien.
- Merokok atau berjudi saat mengenakan seragam perawat di lingkungan rumah sakit.
- Melakukan pelanggaran ringan secara berulang (minimal tiga kali).
Sanksi:
- Mengembalikan barang atau uang yang diterima secara tidak sah.
- Meminta maaf kepada pihak yang dirugikan.
- Membuat surat pernyataan bermaterai bahwa tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
3. Pelanggaran Berat
Contoh Pelanggaran:
- Melakukan tindakan keperawatan tanpa prosedur sehingga pasien menderita parah atau meninggal.
- Salah memberikan obat dengan akibat fatal.
- Membiarkan pasien sekarat tanpa pertolongan.
- Berjudi atau mabuk di ruang perawatan.
- Melakukan kekerasan fisik yang menyebabkan cacat pada pasien.
Sanksi:
- Meminta maaf secara resmi kepada pihak yang dirugikan.
- Membuat surat pernyataan bermaterai untuk tidak mengulangi pelanggaran.
- Dilaporkan ke pihak kepolisian atau berwenang.
- Diberhentikan dari kedinasan tanpa hormat.
Baca juga: Simak 10 Pertanyaan Interview Perawat Beserta Jawabannya!
Nah, itu dia beberapa kode etik keperawatan yang harus kamu pahami, semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan bisa menjadi referensi terbaik untuk kamu!
Kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan karier atau mencari tantangan baru, ada banyak peluang yang bisa dijelajahi.
Termasuk jika kamu ingin pindah kerja sebagai perawat, atau mencoba posisi lain yang sesuai dengan minat dan keahlianmu.
Lewat Dealls, kamu bisa menemukan ribuan lowongan kerja dari berbagai bidang yang terus diperbarui setiap hari.
Yuk, kembangkan peluang kerja terbaik bersama Dealls!
Sumber: